Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang merupakan salah satu


perguruan tinggi swasta yang ada di Semarang. Program pendidikan di
Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang terdiri dari perkuliahan teori
dan praktek sesuai dengan kurikulum. Praktek ini termasuk juga Magang.
Magang dilaksanakan di Industri atau Institusi yang sesuai dengan bidang
kompetensi program studi di Universitas Stikubank (UNISBANK)
Semarang. Magang memiliki tujuan untuk dapat memberikan bekal tambahan
keterampilan bekerja, memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan
bidang keilmuan, serta melatih kemampuan bekerja sama dengan orang lain
dalam satu tim kerja. Dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin ketat,
disamping kita harus mempunyai pengetahuan yang luas, kita juga harus
mempunyai kemampuan keterampilan yang kreatif sesuai dengan bidang
masing-masing.

Melalui partisipasi dalam program mata kuliah Magang, diharapkan


mahasiswa memiliki gambaran yang jelas mengenai situasi dan dunia kerja
secara nyata. Mahasiswa akan mengetahui kualitas dan kapabilitas fresh
graduate seperti apa yang menjadi daya tarik institusi-institusi pemerintahan
dan swasta sehingga mahasiswa dapat mengukur kemampuan yang dimiliki
dengan persyaratan dunia kerja. Hal ini sangat penting terlebih dalam era
globalisasi tempat persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangat ketat.
Dengan pengukuran terhadap kemampuan mereka, mahasiswa dapat
memperbaiki diri agar menjadi lebih kompetitif dan potensial. Selain itu,
mahasiswa juga diharapkan tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam
beradaptasi dengan lingkungan dunia kerja yang sangat berbeda dengan
kehidupan kuliah.

1
Pada kesempatan ini, penulis melaksanakan magang di kantor Akuntan
Publik Arnestesa Semarang. Kantor Akuntan Publik Arnestesa dalam
melaksanakan tugasnya berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas (SAK ETAP) yang telah ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) serta dengan memperhatikan asersi-asersi yang
terkait dengan pemeriksaan. Berkaitan dengan kebijakan pemeriksaan,
Kantor Akuntan Publik Arnestesa berpartisipasi dalam pelaksanaan prosedur
penyusunan kertas kerja audit. Semakin berkembangnya teknologi, kertas
kerja audit dapat dilaksanakan dengan berbasis elektronik yaitu dengan
menggunakan aplikasi atau software yang sekaligus sebagai media untuk
mendokumentasikan hasil audit. Seperti halnya pada Kantor Akuntan Publik
Arnestesa yang telah beralih dari manual (paper) ke aplikasi dalam
pelaksanaan kertas kerjanya yaitu dengan menggunakan Aplikasi ATLAS.

1.2 Tujuan Magang


Magang betujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa :
1. Untuk mempelajari praktek magang serta membandingkannya dengan
materi yang telah diperoleh dalam perkuliahan.
2. Untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman nyata dari dunia kerja
guna mengembangkan diri sekaligus memperluas wawasan mahasiswa
tentang dunia kerja yang sesungguhnya..
3. Untuk mengembangkan cara berfikir mahasiswa agar bisa lebih cepat
dalam mengembangkan kemampuan dirinya.
4. Untuk mencapai tujuan Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Stikubank Semarang, yaitu menghasilkan
lulusan sarjana yang memiliki kemampuan dan keahlian utama dalam
pengelolaan di bidangnya.
5. Mengetahui bagaimana posedur perencanaan penyusunan kertas kerja
audit dengan aplikasi ATLAS pada Kantor Akuntan Publik Arnestesa.
1.3 Manfaat Magang
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan magang yang dilaksanakan di Kantor
Akuntan Publik Arnestesa yaitu:

2
a. Bagi Mahasiswa

1. Sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk menamatkan


pendidikan Strata 1 di Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang.

2. Memberikan gambaran kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu


dan teori yang telah didapatkan pada saat masa perkuliahan dalam dunia
kerja.

3. Mempersiapkan diri untuk menjadi seorang yang berpotensi, kompeten


dan profesional secara mental maupun fisik juga kualitas dalam rangka
menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif.

4. Agar mahasiswa memahami kegiatan-kegiatan operasional yang


diselenggarakan pada perusahaan tempat melaksanakan magang.

5. Mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dari dunia kerja guna


mengembangkan diri dan memperluas pemahaman mahasiswa dari
permasalahan dunia kerja yang tidak diperoleh selama dalam
perkuliahan.

6. Mengetahui secara langsung prosedur perencanaan penyusunan kertas


kerja audit dengan aplikasi ATLAS.

b. Bagi Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang

1. Dapat memperkenalkan Universitas Stikubank (UNISBANK)


Semarang di dunia industri.

2. Memberikan masukan kompeten, sehingga dapat membantu


meningkatkan lulusan-lulusan terbaik yang dibutuhkan baik dalam
dunia kerja maupun dunia pendidikan.

3. Dapat menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan tempat


magang.

3
c. Bagi Kantor Akuntan Publik Arnestesa

1. Menjalin hubungan baik dengan Universitas Stikubank (UNISBANK)


sehingga diharapkan kedepannya akan ada kerjasama yang lebih baik
dan saling menguntungkan.

2. Perusahaan memperoleh kesempatan untuk mempekerjakan mahasiswa


yang melaksanakan magang setelah lulus nantinya, karena telah
mengenal dengan baik selama proses magang.

3. Dapat dijadikan sarana untuk mendapatkan perekrutan dini bagi


perusahaan dalam menemukan sumber daya manusia yang berkualitas,
yang akan siap untuk bekerja setelah S1 nanti.

4
BAB II

KAJIAN ILMU

2.1 Auditing

2.1.1 Pengertian Audit

Menururt PSAK, auditing merupakan suatu proses sistematik yang


bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas
pernyataan atau asersi tentang aksi-aksi ekonomi dan kejadian-kejadian serta
melihat bagaimana tingkat hubungan antara pernyataan atau asersi dengan
kenyataan dan mengkomunikasikan hasil temuannya kepada pihak yang
berkepentingan.

Menurut Arens and Loebbecke, audit adalah kegiatan mengumpulkan


dan mengevaluasi dari bukti-bukti mengenai informasi untuk menentukan
dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang
telah ditetapkan. Proses audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan
independen.

Menurut A Statement of Basic Auditing Concepts, audit adalah suatu


proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai asersi tentang berbagai tindakan atau kejadian untuk mententukan
tingkat kesesuaian antara asersi tersebut.

2.1.2 Jenis-jenis Audit

1. Jenis Audit berdasarkan bidang pemeriksaan

a. Audit Laporan Keuangan, yaitu pemeriksaan yang mencakup proses


pengumpulan dan evaluasi bukti laporan, dimana proses audit keuangan
dilakukan oleh pihak eksternal.

b. Audit Operasional, yaitu pemeriksaan terhadap semua bagian dalam


operasional, mulai dari prosedur hingga metode kerja suatu organisasi.

5
Tujuan dari audit ini adalah untuk meninjau sejauh mana efisiensi dan
efektivitas kinerja organisasi tersebut.

c. Audit ketaatan, yaitu pemeriksaan terhadap ketaatan klien, apakah


melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
oleh pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi.

d. Audit Kinerja, yaitu pemeriksaan terhadap instansi pemerintah dalam


menentukan sisi 3E (Ekonomis, Efektivitas, dan Efisiensi). Audit ini
juga memperhatikan manfaat kegiatan suatu instansi bagi masyarakat
dan biaya yang dikeluarkannya.

e. Audit Sistem Informasi, yaitu audit yang dilakukan terhadap


perusahaan yang melakukan proses data akuntansi, umunya
menggunakan sistem Elektronik Data Processing (EDP).

f. Audit Forensik, yaitu audit yang dilakukan dengan tujuan sebagai


upaya untuk mencegah terjadinya kecurangan (fraud).

g. Audit Investigasi, yaitu audit yang dilakukan dengan tujuan untuk


mengungkap kejadian yang sebenar-benarmya dalam rangka
pembuktian demi mendukung proses hukum atas gugaan
penyimpangan.

2. Jenis Audit berdasarkan luas pemeriksaan

a. Audit Umum, yaitu pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan standar


profesional akuntan publik dengan memperhatikan standar kode etik
akuntan publik.

b. Audit khusus, yaitu pemeriksaan yang diminta oleh suatu perusahaan


untuk ruang lingkup tertentu saja. Misalnya, perusahaan ingin
mengaudit divisi keuangan saja untuk memeriksa laporan pengerluan
kas perusahaan.

6
2.1.3 Tujuan Audit

Tujuan audit adalah sebagai berikut:

1. Memastikan Kelengkapan (Completeness)

Audit dilakukan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi


telah dicatat atau dimasukkan ke dalam jurnal dengan segala
kelengkapannya.

2. Memastikan Ketepatan (Accuracy)

Kegiatan audit juga bertujuan untuk memastikan semua transaksi dan


saldo perkiraan telah didokumentasikan dengan baik, perhitungannya
benar, jumlahnya tepat, dan diklasifikasikan berdasarkan jenis transaksi.
Kegiatan audit juga bertujuan Untuk memastikan bahwa pencatatan
transaksi dilakukan sesuai tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun
sesuai dengan angka-angka buku besar, dan penjumlahan saldo dilakukan
dengan benar.

3. Memastikan Eksistensi (Existence)

Dengan adanya audit maka pencatatan semua harta dan kewajiban


memiliki eksistensi sesuai dengan tanggal tertentu. Dengan kata lain,
semua transaksi yang dicatat sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

4. Membuat Penilaian (Valuation)

Kegiatan audit juga bertujuan untuk memastikan bahwa semua prinsip


akuntansi yang berlaku umum telah diaplikasikan dengan benar.

5. Membuat Klasifikasi (Classification)

Audit bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang dicatat


dalam jurnal diklasifikasikan sesuai jenis transaksinya.

7
6. Membuat Pisah Batas (Cut-Off)

Audit bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang dekat


tanggal neraca dicatat dalam periode yang sesuai. Pencatatan transaksi di
akhir periode akuntansi sangat mungkin terjadi salah saji.

7. Membuat Pengungkapan (Disclosure)

Audit juga bertujuan untuk memasikan saldo akun dan persyaratan


pengungkapan yang berkaitan sudah disajikan dengan baik pada laporan
keuangan serta terdapat penjelasan yang wajar pada isi dan catatan kaki
laporan yang dibuat.

2.1.4 Jenis-jenis Auditor

Auditor dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Auditor Internal

Mempunyai tugas membantu manajemen puncak (top


management) dalam mengawasi asset (saveguard of asset) dan
mengawasi kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. bekerja untuk
perusahaan yang mereka audit, oleh karena itu tugas auditor intern adalah
mengaudit manajemen perusahaan termasuk compliance audit.

2. Auditor Ekstern

Bekerja untuk lembaga / kantor akuntan publik (pihak ke-3) yang


statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit dan bekerja secara
independent dan objektif. Umumnya auditor ekstern menghasilkan
laporan financial audit.

3. Auditor Pajak

Mempunyai tugas melakukan ketaatan wajib pajak yang diaudit menurut


undang-undang perpajakan yang berlaku. Di Indonesia dilaksanakan oleh

8
Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang berada dibawah naungan Departemen
Keuangan Republik Indonesia.

4. Auditor Pemerintah

Adalah lembaga yang mempunyai tugas menilai kewajaran informasi


laporan keuangan instansi pemerintah atas pelaksanaan program dan
penggunaan asset milik pemerintah. Audit instansi pemerintah umumnya
dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan
Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

2.2 Standar Auditing

2.2.1 Standar Umum

Standar umum auditing, yaitu:

1. Pemeriksaan harus dilakukan pihak yang punya keahlian yang memadai


sebagai seorang auditor, bukan sekedar akuntan.

2. Profesionalisme seorang auditor dituntut dalam pelaksanaan pekerjaannya


tanpa memihak pada piihak manapun.

3. Seorang auditor harus memakai keahliannya secara cerma dan seksama


dalam melaksanakan audit dan penyusunan laporan.

2.2.2 Standar Pekerjaan Lapangan

1. Pelaksanaan auditing harus dilakukan sebaik-baiknya. Bila ada asisten


pelaksana, maka harus ada supervisi sesuai keperluannya.

2. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan haruslah dipandang


memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

3. Di dalam laporan auditor harus terdapat pernyataan atau pendapat


mengenai suatu laporan keuangan yang diperiksa.

9
4. Bila dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan tidak konsisten,
maka di dalam laporan auditor harus menjelaskannya dan memberikan
rekomendasi untuk diperbaiki.

2.2.3 Standar Pelaporan

1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun


sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2. Hasil laporan auditor harus menunjukkan, apabila ada ketidakkonsistenan


penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode
berjalan dengan penerapan pada periode sebelumnya.

3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang


memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

4. Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai laporan


keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan yang
demikian tidak bisa diberikan.

2.3 Kertas Kerja Audit

2.3.1 Pengertian Kertas Kerja Audit

Kertas kerja audit atau yang sering disebut dengan kertas kerja
pemeriksaan adalah catatan yang dipersiapkan dan disimpan oleh auditor
yang isinya meliputi prosedur audit yang diterapkan, pengujian yang
dilakukan, informasi yang diperoleh serta kesimpulan yang dicapai dalam
penugasan audit. Kertas kerja audit digunakan untuk mendukung pekerjaan
audit yang dilakukan dalam rangka memberikan jaminan bahwa audit telah
dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang releven.

2.3.2 Bentuk dan Isi Kertas Kerja

Bentuk dan isi kertas kerja audit dirancang sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan kondisi masing-masing auditor. Informasi yang dimasukkan
dalam dokumentasi pemeriksaan menggambarkan catatan penting mengenai

10
pekerjaan yang dilaksanakan oleh auditor sesuai dengan standar dan simpulan
auditor. Kuantitas, jenis, dan isi kertas kerja didasakan atas pertimbangan
profesional auditor.

SA Seksi 339 Kertas Kerja, menyatakan bahwa kertas kerja harus


memperlihatkan bahwa catatan akuntansi cocok dengan laporan keuangan
atau informasi lain yang dilaporkan serta standar pemeriksaan yang dapat
diterapkan telah dilaksanakan oleh auditor. Sedangkan, menurut Mulyadi
(2002), isi kertas kerja biasanya berisi dokumen yang memperlihatkan:

1. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama, yaitu


pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik.

2. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan kedua, yaitu


pemahaman yang memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, waktu, dan lingkup pengujian
yang telah dilakukan.

3. Telah dilaksanakannya stadar pekerjaan lapangan ketiga, yaitu bukti audit


telah diperoleh, prosedur audit telah diterapkan dan pengujian telah
dilaksanakan, dengan memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai
dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditor.

Kertas kerja audit dapat diklasifikasikan dalam 3 kelompok, yaitu :

1. Permanent File, berisi informasi penting yang berkesinambungan bagi


suatu penugasan pemeriksaan dan dimaksudkan untuk menyimpan data
historis atau data berkesinambungan sebagai sumber informasi yang
penting untuk pelaksanaan audit dari tahun ke tahun. Contoh : Akta
Pendirian Perusahaan, Informasi Bisnis dan Jenis Usaha Klien (UCBIQ),
Perjanjian Pinjaman dan Kontrak Jangka Panjang dan lainnya.

2. Current File, berisi kertas-kertas kerja yang dapat digunakan selama


pemeriksaan tahun berjalan. Misalnya : Draft Laporan Auditor, Laporan
Keuangan Perusahaan (Inhouse/Home Statement), Laporan Audit Final,

11
Management Letter, Surat Representasi Klien, Review Points, Kertas
Kerja Perencanaan Audit, Kertas Kerja Pengujian Substantif seperti
Working Balance Sheet, Working Profit and Loss, Ayat Jurnal Koreksian
Auditor, Audit Program dan kertas kerja lainnya yang berkaitan dengan
audit tahun berjalan.

3. Tax File, berisi informasi yang berkaitan dengan kewajiban klien dibidang
perpajakan tahun berjalan, tahun-tahun sebelumnya dan tahun yang akan
datang. Berkas ini juga berfungsi sebagai dasar pengisian SPT Tahun
berjalan.

2.3.3 Fungsi Kertas Kerja

Berikut adalah beberapa fungsi kertas kerja audit:

1. Kertas kerja audit sebagai dasar pemberian opini audit atas laporan
keuangan. Standar pekerjaan lapangan mengharuskan auditor untuk
memperoleh bukti audit kompeten yang cukup untuk mendukung opininya
atas laporan keuangan (SPAP-SA). Dalam hal ini, kertas kerja audit
berfungsi sebagai pendukung dalam pemberian opini audit, dan sebagai
bukti auditor telah melaksanakan audit secara memadai sesuai SPAP.

2. Kertas kerja audit sebagai dasar bagi auditor untuk mengambil kesimpulan
dan menunjukkan kompetensi hasil audit yang dilakukannya. Jika
pekerjaan atau pertimbangan auditor dipertanyakan oleh pihak tertentu
dikemudian hari, maka auditor tidak dapat mendukung kesimpulan atau
memberikan apa alasan yang melandasi kesimpulan tersebut tanpa
didukung dengan adanya kertas kerja audit.

3. Kertas kerja audit sebagai dasar supervisi dan evaluasi pekerjaan yang
dilakukan anggota tim. Kertas kerja berfungsi sebagai dasar untuk menilai
kualitas pekerjaan yang dilaksanakan dan kompetensi anggota tim audit.
Dengan adanya kertas kerja audit, supervisor dapat mengetahui penalaran,
logika, dan seberapa kuat anggota tim audit dalam melaksanakan
pemeriksaan atas akun-akun laporan keuangan.

12
4. Kertas kerja audit sebagai panduan dalam melaksanakan audit tahun-tahun
berikutnya. Auditor dapat menggunakan kertas kerja audit sebagai acuan
dalam melaksanakan penugasan beikutnya, seperti: pemahaman bisnis
klien, catatan dan kebijakan akuntansi klien, masalah-masalah audit tahun
sebelumnya, saran perbaikan yang diberikan kepada klien dan hal-hal
lainnya yang harus diperhatikan oleh auditor dalam menyiapkan program
audit dan dalam merencanakan pelaksanaan prosedur audit untuk tahun
berikutnya.

2.3.4 Tipe Kertas Kerja

1. Program audit

Program audit merupakan daftar prosedur audit untuk pemeriksaan


elemen-elemen tertentu. Program ini berfungsi sebagai alat yang
bermanfaat untuk menetapkan jadwal pelaksanaan dan pengawasan
pekerjaan lapangan.

2. Working trial balance

Working trial balance adalah suatu daftar yang berisi saldo berbagai akun
buku besar pada akhir tahun yang diaudit dan pada akhir tahun yang diaudit
dan pada tahun sebelumnya, kolom untuk penyesuaian dan
mengklasifikasikan kembali serta saldo setelah koreksi auditor dan akan
dicantumkan dalam laporan keuangan auditan. Working trial baance
merupakan dasar untuk pemeriksaan kertas kerja secara individual dan
merupakan ringkasan semua data yang diperoleh selama pemeriksaan.

3. Ringksan juranl penyesuaian dan jurnal pengklasifikasian kembali

Auditor mungkin menjumpai kesalahan dalam catatan akuntan dan laporan


keuangan karena salah dalam memahami dan salah menginterprestasikan
terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kesalahan tersebut perlu
dikoreksi dengan membuat jurnal penyesuaian. Jurnal pengklasifikasian
kembali dilakukan untuk memastikan pengklasifikasian akun yang tepat,

13
misalnya akun obligasi jangka panjang yang jatuh tempo tahun depan,
maka auditor harus mengklasifikasikannya ke dalam kelompok kewajiban
lancar.

4. Daftar pendukung

Dalam melaksanakan audit, auditor perlu melakukan verifikasi elemen-


elemen yang terdapat dalam laporan keuangan. Untuk itu auditor membuat
kertas kerja yang bermacam-macam untuk mendukung informasi yang
dikumpulkannya. Dalam setiap elemen yang diperiksa, auditor
mencantumkan metode verifikasi, pertanyaan yang timbul, serta jawaban
atas pertanyaan tersebut.

5. Daftar utama

Semua informasi yang dicatat dalam daftar pendukung, diringkas dalam


daftar utama. Daftar utama merupakan ringkasan akun-akun yang saling
berkaitan. Jadi, daftar utama digunakan untuk menghubungkan akun buku
besar yang sejenis yang akan disajikan dalam laporan keuangan dalam satu
pos.

6. Memorandum audit dan dokumen informasi pendukung

Memorandum audit merupakan data tertulis yang disiapkan auditor dalam


bentuk narasi, misalnya komentar atas kinerja prosedur auditing dan
kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan audit. Dokumentasi infomasi
penguat meliputi dokumentasi pengajuan pertayaan mengenai hasil rapat
dewan komisaris, respon konfirmasi dan reprentasi tertulis serta salinan
berbagai kontrak penting.

2.3.5 Susunan Kertas Kerja

Tujuan disusu scara sistematik dan dalam urutan logis adalah untuk
memudahkan review atas kertas kerja yang dihasilkan oleh auditor. Urutan
susunan kertas kerja audit adalah sebagai berikut:

14
1. Draft laporan audit (Audit Report)

2. Audited financial statements

3. Ringkasan informasi bagi penelaah

4. Program pemeriksaan

5. Laporan keuangan atau neraca lajur yang dibuat klien

6. Ingkasan journal adjustment

7. Working trial balance

8. Top schedule

9. Supporting schedule

2.3.6 Kriteria Pembuatan Kertas Kerja Audit

Agar kertas kerja pemeriksaan mempunyai manfaat yang optimal, harus


dipenuhi kriteria berikut ini :

1. Kertas kerja pemeriksaan harus mempunyai tujuan.


2. Harus dicegah menulis kembali kertas kerja pemeriksaan sebab banyak
kerugiannya.
3. Dalam kertas kerja pemeriksaan harus dijelaskan prosedur audit apa yang
dilakukan dengan menggunakan audit tick mark.
4. Kertas kerja pemeriksaan harus di indeks/cross indeks.
5. Kertas kerja harus diparaf oleh orang yang membuat dan meriview
working papers sehingga dapat diketahui siapa yang bertanggungjawab.
6. Setiap pertanyaan yang timbul pada review notes harus terjawab, tidak
boleh ada “open question” (pertanyaan yang belun dijawab).
7. Pada kertas kerja pemeriksaan harus dicantumkan :
a. Sifat dari perkiraan yang diperiksa.
b. Prosedur pemeriksaan yang dilakukan.
c. Kesimpulan mengenai kewajaran perkiraan yang diperiksa.
8. Hal-hal tambahan

15
a. Kertas kerja pemeriksaan harus rapi dan bersih.
b. Kertas kerja pemeriksaan harus mudah dibaca.
c. Bahasa yang digunakan (Indonesia dan Inggris) harus baik.
d. Jangan hanya memphoto copy data dari klien tanpa diberi suatu
penjelasan.
9. Dibagian muka file kertas kerja pemeriksaan harus dimasukkan Daftar Isi
dan Indeks kertas kerja pemeriksaan dan contoh paraf seluruh tim
pemeriksa yang terlibat dalam penugasan audit tersebut.
2.3.7 Karakteristik Kertas Kerja Audit

Karakertistik yang harus dimiliki kertas kerja audit adalah harus


lengkap dan akurat, jelas dan singkat, mudah dipersiapkan, mudah dimengerti
dan berurutan, releeven, terorganisasi dalam struktur yang konsisten, dan
mudah direview. Berikut adalah penjelasnnya:

1. Lengkap dan Akurat, kertas kerja harus memberikan dukungan yang


memadai terhadap temuan, simpulan, dan saran, serta menggambarkan
sifat dan lingkup pengujian yang dilaksanakan.

2. Jelas dan Singkat, semua orang yang menggunakan kertas kerja harus
dapat memahami tujuan, sifat dan lingkup pekerjaan yang dilakukan dan
simpulan yang dicapai oleh karena itu diperlukan penjelasan yang
memadai. Kertas kerja juga harus berisi ringkasan, indeks, petunjuk silang
(cross-reference) dari dokumen yang terkait.

3. Mudah Dipersiapkan, hal tersbut dapat dicapai dengan menggunakan


jadwal organisasi, peralatan standar yang blum dicetak, dan format standar
kertas kerja yang dihasilkan dngan menggunakan database atau Word
Processor.

4. Mudah Dimengerti dan Berurutan, kertas kerja harus rapi dan mudah
dipahami. Jika tidak, kegunaan kertas kerja dalam pembuatan laporan akan
terbatas, dan kertas kerja itu akan kehilanggan nilainya sebagai bukti
pemeriksaan.

16
5. Releven, informasi yang terdapat dalam kertas kerja harus dibatasi hanya
untuk hal-hal yang secara material penting, mendasar dan berguna dengan
tujuan yang ditetapkan dalam penugasan.

6. Terorganisasi Dalam Struktur, kertas kerja harus diorganisasikan dan


menuju struktur konsisten. Seluruh dokumen pendukung harus dilakukan
petunjuk silang dengan kertas kerja yang terkait, yang diperlukan dan juga
rencana pemeriksaan. Hal ini akan mempermudah akses terhadap semua
informasi yang berkaitan dengan pemeriksaan penting juga untuk
memberikan indeks dan petunjuk silang atas informasi yang ada pada
media magnetik yang berkaitan dengan pemeriksaan.

7. Mudah Untuk Direviw, ketika menyiapkan kertas kerja kegunaan akhir


kertas kerja itu harus selalu diingat. Hal ini meliputi penyusunan dasar bagi
temuan pemeriksaan dan saran-saran serta memudahkan dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari pihak yang berwenang.

2.3.8 Kepemilikan dan Penyimpanan Kertas Kerja Audit


1. Kertas kerja pemeriksaan adalah milik akuntan publik. Hak auditor
sebagai pemilik kertas kerja pemeriksaan terikat pada batasan-batasan
moral yang dibuat untuk mencegah kebocoran-kebocoran yang tidak
semestinya mengenai kerahasiaan data klien.

2. Walaupun sebagian kertas kerja akuntan publik dapat digunakan sebagai


sumber referensi bagi kliennya, namun kertas kerja pemeriksaan tersebut
tidak dapat dianggap sebagai bagian atau pengganti dari catatan akuntansin
klien tersebut.

3. Bila ada pihak lain yang ingin meminjam atau meriview kertas kerja
pemeriksaan, baru bisa diberikan atas persetujuan tertulis dari klien yang
bersangkutan, sebaiknya hanya bagian yang diperlukan saja yang
dipinjamkan atau diperlihatkan.

17
4. Akuntan publik harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
keamanan kertas kerja pemeriksaannya dan menyimpan kertas kerja
tersebut sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

2.3.9 Pendokumentasioan Kertas Kerja Audit

Untuk mendukung hasil audit, Satuan Kerja Audit Intern harus


mendokumentasikan dan mengadministrasikan bukti-bukti dokumen sejak
tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, analisis, evaluasi, dan pelaporan
hasil audit. Produk yang didokumentasikan adalah semua berkas Kertas Kerja
Audit dan Laporan Hasil Audit. SKAI harus mendokumentasikan kertas kerja
audit secara lengkap dan jelas.

Dokumentasi audit adalah catatan utama yang mencakup semua


informasi yang perlu dipertimbangkan oleh auditor untuk melakukan audit
secara memadai serta untuk mendukung laporan audit. Tujuan dokumentasi
adalah untuk membantu auditor dalam memberikan kepastian yang memadai
bahwa audit telah dilakukan dan sesuai denan standar audit yang berlaku
umum serta membantu auditor dalam melaksanakan dan memsupervisi audit.

2.4 Aplikasi Kertas Kerja Audit

Kertas kerja saat digunakan dilapangan bukan hanya berperan sebagai


alat dokumentasi, kertas kerja merupakan alat untuk berkomunikasi antar
auditor. selain menjadi alat komunikasi dan koordinasi, kertas kerja juga
membantu auditor untuk memberikan opini atau pendapat audit. Dengan
semakin kompleks bisnis dan transaksi yang dilakukan perusahaan, maka
informasi yang didokumentasikan menjadi luar biasa banyak.

Solusi yang diberikan akuntan besar adalah dengan membangun kertas


kerja elektronik yang dibagi menajdi dua garis besar, yaitu (1) teknik audit
menggunakan bnatuan teknologi komputer (CAAT), dan (2) dokumentasi
langkah dan temuan audit berbasis komputer. Pada umunya kertas kerja
elektronik dibuat oleh pihak internal dan tidak dipasakan secara umum.
Contoh pengembang kertas kerja di Pricewater House Cooper dengan

18
menggunakan Lotus Notes dari IBM. Kertas kerja tersebut dibuat sesuai
dengan metodologi masing-masing kantor akuntan.

2.4.1 Jenis Aplikasi Kertas Kerja Audit


Hingga saat ini sudah ada beberapa kertas keja audit elektornik yang
telah sesuai dengan standar dan seragam serta terjangkau untuk semua jenis
ukuran kantor akuntan publik, seperti:
a. ACL (Audit Command Language)
b. IDEA (Data Analysis Software)
c. CAATs (Computer Assisted Audit Techiques)
d. ProAudit
e. E&Y Audit Workstation (AWS),
f. PwC MyClient
g. Virtual Auditor
2.4.2 ATLAS
Baru-baru ini muncul Aplikasi ATLAS (Audit Tool Linked Archive
System) yang merupakan hasil kerja sama antara Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan dengan IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia). Aplikasi audit
berbasis risiko ini diperuntukkan bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) di
Indonesia dengan tujuan untuk mendokumentasikan kertas kerja audit yang
sesuai dengan Standar Audit (SA) yang berlaku saat ini serta dijadikan
sebagai panduan untuk menyelenggarakan kertas kerja yang baik.
Aplikasi ini juga dimaksudkan sebagai sarana untuk menjalankan
prosedur audit dan mendokumentasikan hasilnya sebagai dasar dalam
pengambilan opini. Upaya tersebut sebagai salah satu bentuk upaya untuk
meningkatkan kualitas audit. Selain itu, aplikasi ini dapat digunakan sebagai
alat untuk mempermudah proses pengawasan bagi regulator dalam hal ini
PPPK dan Kementerian Keuangan, karena akuntan publik dapat langsung
mendapatkan laporan audit ketika impor laporan keuangan ke dalam ATLAS.
2.4.2.1 Isi ATLAS
Isi utama dari aplikasi ATLAS (Audit Tool Linked Archive System),
yaitu:

19
1. Beranda
Kertas kerja ini berisi informasi umum yang harus diisi oleh auditor
untuk melakukan proses selanjutnya dalam aplikasi ini. Pada kertas kerja
ini ada 3 (tiga) jenis isian yaitu sebagai berikut:
a. Identitas Auditor dan Tim Perikatan
b. Identitas Klien
c. Informasi Perikatan.

Gambar 2.1 Home


2. Siklus Audit (Audit Cycle)
Kertas kerja ini berisi informasi secara garis besar proses
perencanaan audit yang meliputi tahapan pra perikatan, risk assessment,
risk response, dan reporting. Gambar pada siklus audit ini hanya untuk
mempermudah auditor. Pada setiap tahapan audit, jika terdapat evaluasi
bukti audit yang mengharuskan auditor untuk melakukan pekerjaan
tambahan yang diperlukan pada tahap sebelumnya maka auditor dapat
kembali ke tahapan tersebut.

20
Gambar 2.2 Audit Cycle
3. Content
Laman ini berisi daftar seluruh kertas kerja yang ada dalam aplikasi
ATLAS beserta indeks untuk setiap kertas kerja. Setiap tahap audit
tersebut dapat langsung diklik untuk menuju ke kertas kerja yang
bersangkutan.

Gambar 2.2 Content

21
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Perusahaan

Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagaimana diatur dalam Undang-


undang Nomor 5 Tahun 2011 adalah sebuah badan usaha yang didirikan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin
berdasarkan Undang-undang ini. Kantor Akuntan Publik (KAP) Arnestesa
merupakan perusahaan layanan jasa keuangan baik dalam hal laporan
keuangan, auditing maupun layanan perpajakan. Kantor Akuntan Publik ini
didirikan dan di pimpin oleh Dr. Arnestesa Trinandha, S.E., M.M., Ak., CA.,
CPA. Kantor Akuntan Publik Arnestesa didirikan berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 16/KM.1/2018.

Ada beberapa syarat untuk mendapatkan izin menjadi Akuntan Publik


sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2011 tentang Akuntan Publik seseorang harus memenuhi beberapa
syarat diantaranya adalah memiliki sertifikat tanda lulus ijin Profesi Akuntan
Publik yang sah. Sesuai dengan syarat tersebut, Dr. Arnestesa Trinandha,
S.E., M.M., Ak., CA., CPA. telah memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi
akuntan publik dan telah memenuhi syarat sebagai Certified Public
Accountant Of Indonesia (CPA) dengan no sertifikat No.:C-001766.
Sertifikat tersebut di berikan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAI) di
Jakarta pada tanggal 20 Januari 2017.

Adapun jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik Arnestesa,


antara lain:

1. Jasa Audit Laporan Keuangan.

KAP Arnestesa sebagai auditor independen melakukan audit umum atas


laporan keuangan untuk memberikan pernyataan pendapat mengenai

22
kewajaran laporan keuangan klien berdasarkan standar akuntansi
keuangan yang berlaku umum dan standar atau praktik akuntansi lain yang
berlaku umum (sepanjang belum diatur oleh SAK).

2. Jasa Audit Tujuan Khusus.

Disamping Audit Umum atas laporan keuangan, KAP juga memberikan


jasa audit khusus sesuai dengan kebutuhan. Audit khusus dapat
memberikan audit atas akun atau pos laporan keuangan tertentu yang
dilakukan dengan menggunakan prosedur yang disepakati bersama. Audit
laporan keuangan yang disusun berdasarkan suatu basis akuntansi
komprehensif. Selain prinsip akuntansi yang berlaku umum, audit atas
informasi keuangan untuk tujuan tertentu dan audit khusus lainnya. Dalam
melaksanakan audit khusus ini auditor berpedoman pada standar auditing
yang dimuat dalam SPAP.

3. Jasa Kompilasi Laporan Keuangan.

KAP dapat melakukan kompilasi laporan keuangan berdasarkan catatan


data keuangan serta informasi lainnya yang diberikan manajemen suatu
entitas ekonomi. Dengan kompilasi ini, KAP tidak memberikan
pernyataan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan atas suatu
keyakinan apapun terhadap laporan tersebut.

4. Jasa Review Laporan Keuangan.

Review laporan keuangan merupakan salah satu jasa yang diberikan KAP
untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa tidak terdapat modifikasi
material yang harus dilaksanakan agar laporan keuangan tersebut sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan atas basis akuntansi komprehensif
lainnya. Review dilakukan melalui prosedur pengajuan pertanyaan dan
analisis dengan berpedoman pada Standar Jasa Akuntansi dan Review
yang terdapat dalam SPAP.

23
5. Jasa Prosedur yang Disepakati.

Melaksanakan prosedur yang telah disepakati anatara KAP dan entitas


pemberi keja, serta pihak lain yang berpartisipasi. Seperti halnya saat klien
meminta dilakukan suatu pemeriksaan dengan prosedur tertentu atas suatu
unsur, akun, atau item tertentu dengan harapan memperoleh temuan
tertentu yang berguna untuk tujuan khusus pemakai laporan tertentu.

6. Jasa Konsultan Manajemen.

Memberikan jasa analisa yang menggambarkan seberapa menguntungkan


usaha yang akan dibangun untuk mengembalikan modal yang diberikan
atau diinverstasikan oleh pemilik modal. Studi kelayakan bisnis ini
meliputi aspek hukum dan legalitas, aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis dan teknologi, aspek organisasi dan manajemen, serta aspek
keuangan.

7. Jasa Perpajakan.

a. Jasa konsultasi perpajakan (Tax Consulting Services)

Memberikan jasa konsultasi perpajakan secara rutin maupun insidentil


atas permasalahan perpajakan.

b. Jasa kepatuhan perpajakan (Tax Compliance Services)

Membantu perusahaan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan yang


sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku
baik bulanan maupun tahunan, termasuk menghitung, menyiapkan SPT
dan menyetorkan pajak terutang ke kas negara dengan SSP, serta
melaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat wajib pajak terdaftar
berdasarkan laporan keuangan dan data perusahaan.

c. Jasa telaah perpajakan (Tax Review Services)

Melakukan review atas semua praktik akuntansi yang telah dijalankan


perusahaan untuk memberikan gambaran atas tingkat kepatuhan klien

24
pada peraturan pajak yang berlaku dan tingkat risiko pajak. Review
meliputi transaksi yang berpengaruh terhadap Pajak Penghasilan
perusahaan, pajak penghasilan karyawan, pajak penghasilan yang
bersifat final, Pajak Pertambahan Nilai maupun pajak terutang dari hasil
temuan lainnya.

d. Jasa pelatihan perpajakan

Menyelenggarakan pelatihan perpajakan dalam perusahaan guna


meningkatkan pengetahuan dan kompetensi karyawan

8. Jasa Sistem Informasi.

a. Jasa penyusunan sistem dan prosedur akuntansi.

b. Jasa migrasi sistem akuntansi manual menjadi terkomputerisasi.

c. Jasa review implementasi software akuntansi.

3.2 Visi, Misi, Dan Tujuan Perusahaan

3.2.1 Visi

Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan


perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut
pada masa yang akan datang.

Adapun visi dari Kantor Akuntan Publik Arnestesa yaitu mewujudkan


kantor akuntan publik yang memberikan jasa profesioanl dengan senantiasa
menjunjung tinggi integritas, obyektivitas, independensi dan etika sesuai
standar profesi yang berlaku.

3.2.2 Misi

Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus dilakukan oleh


perusahaan dalam upaya untuk mewujudkan Visi perusahaan.

Adapun Misi dari Kantor Akuntan Publik Arnestesa yaitu sebagai


berikut:

25
1. Memberikan jasa asurans dan non asurans yang berkualitas dengan
berbasis teknologi informasi.

2. Mengembangkan sumber daya manusia yang berkompeten dan


berkualitas.

3. Menjalin kemitraan yang luas terhadap pelaku usaha, organisasi profesi,


perguruan tinggi dan institusi lainnya.

3.2.3 Tujuan Perusahaan

Kantor Akuntan Publik Arnestesa didirikan dengan tujuan untuk


menjadi solusi bagi para pelaku usaha dan instansi pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelaporan keuangannya, serta
menjadi mitra usaha dalam penyediaan jasa manajemen, pelatihan dan
pengembangan.

3.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan unit-unit kerja dalam suatu


organisasi. Pada dasarnya struktur organisasi menunjukkan adanya
pembagian kerja dan meninjau bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda
dalam organisasi dapat terintegrasi (terkoordinasi), selain itu juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.

Dengan melakukan pemilihan serta penentuan struktur organisasi yang


tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam organisasi, maka
pencapaian tujuan organisasi akan lebih terarah. Selain itu, juga dapat
mengetahui wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang
dalam menjalankan tugasnya.

26
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik Arnestesa

3.4 Lokasi dan Kondisi Bisnis Perusahaan

3.4.1 Lokasi Perusahaan

Kantor Akuntan Publik Arnestesa beralamat di Jl. Abdul Rahman Saleh


No. 225A-A Semarang, Jawa Tengah, Telp. 024-76436898.

Gambar 3.2 Lokasi Kantor Akuntan Publik Arnestesa

27
3.4.2 Kondisi Bisnis Perusahaan

KAP Arnestesa dikelola oleh para profesional dan tenaga ahli yang
memiliki pengalaman cukup panjang di bidang akuntansi, baik pada
perusahaan manufaktur, perusahaan retail, perusahaan jasa keuangan,
koperasi, yayasan, perusahaan hak pengusahaan hutan, perusahaan jasa
transportasi, instansi pemerintah, lembaga pendidikan, serta organisasi sektor
publik lain.

28
BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Magang


Kegiatan magang merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
ditempuh mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Stikubank
(UNISBANK) Semarang khusunya mahasiswa jurusan S1 Akuntansi.
Kegiatan magang ini merupakan syarat untuk menempuh gelar sarjana
ekonomi di Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang. Kegiatan
magang ini juga sebagai jembatan mahasiswa untuk mengaplikasikan teori
yang didapat selama perkuliahan dan selanjutnya dipraktikkan pada dunia
kerja.
Penulis melaksanakan kegiatan magang di Kantor Akuntan Publik
Arnestesa Semarang. Pelaksanaan magang dilaksanakan selama satu bulan
yang dimulai dari tanggal 02 September 2019 sampai dengan tanggal 04
Oktober 2019. Kegiatan magang dilaksankan dari hari senin hingga jumat
dimulai dari jam 08.30 – 16.30 WIB. Seragam yang digunakan bebas namun
harus tetap rapi dan sopan.
4.2 Uraian Aktivitas Magang
Tabel 4.1
Kegiatan Harian Magang

Hari,
Aktivitas Kegiatan Keterangan
Tanggal
- Pengenalan dengan staff
kantor Memperkenalkan diri pada
Senin, Perkenalan
- Pengecekan buku bank karyawan yang bekerja di KAP
dan
2 Sept proyek ketapang dan pembagian jobdesk, lalu
Pembagian
2019 - Pengarsipan bukti fisik penempatan di klien KAP (PT
Jobdesk
- Pengarsipan invoice CPA)
faktur pajak

Entry - Entry biaya proyek


Selasa, ketapang dengan Accurate 4 adalah software
transaksi
Aplikasi Accurate 4 yang digunakan untuk
dengan

29
3 Sept aplikasi mempermudah pengelolaan
2019 Accurate 4 data keuangan perusahaan
ATLAS adalah sarana untuk
Rabu, Pengenalan menjalankan prosedur audit
- Pengenalan Aplikasi
4 Sept Aplikasi dan mendokumentasikan
ATLAS
2019 ATLAS hasilnya sebagai dasar dalam
pemberian opini.

Kamis. Pengisian - Melakukan pengisian


Melakukan pengisian informasi
KKA pada informasi umum PT
5 Sept mengenai perusahaan, seperti
aplikasi DCKS pada beranda
2019 lokasi, jenis usaha, NPWP dll
ATLAS ATLAS
Pra-Perikatan adalah surat
Jumat, Pengisian persetujuan antara auditor
- Melakukan pengisian
KKA pada dengan kliennya tentang
6 Sept informasi Pra-Perikatan
aplikasi syarat-syarat
2019 PT DCKS pada ATLAS
ATLAS pekerjaan audit yang akan
dilaksanakan oleh auditor.
- Mengisi informasi PT Risk assesment adalah cara
Senin, Pengisian
DCKS konten risk untuk mengidentifikasi dan
KKA pada
9 Sept assesment indeks menilai risiko salah saji yang
aplikasi
2019 materialitas pada material dalam laporan
ATLAS
ATLAS keuangan.
Risk response adalah tahap
lanjutan setalah risiko
- Menginput infromasi teridentifikasi.
neraca untuk konten
Selasa, Pengisian Flowchart adalah suatu bagan
risk response indeks
KKA pada dengan simbol-simbol tertentu
10 Sept worksheet PT DCKS
aplikasi yang menggambarkan urutan
2019 pada ATLAS
ATLAS proses secara mendetail dan
- Membuat flowchart
return pembelian hubungan antara suatu proses
(instruksi) dengan proses
lainnya dalam suatu program
- Menginput informasi
untuk konten risk
respose indeks
Completing and reporting
representasi manajemen
Rabu, Pengisian adalah tahap akhir audit yaitu
PT DCKS pada ATLAS
KKA pada mengevaluasi bukti-bukti
11 Sept - Menginput informasi
aplikasi pendukung dari awal audit
2019 untuk konten
ATLAS hingga penerbitan Laporan
complementing and
Auditor Independen.
reporting indeks review
LAI PT DCKS pada
ATLAS

30
Jasa yang diberikan oleh
akuntan yang terbatas pada
- Memeriksa faktur penyajian laporan keuangan
Kamis, Kompilasi pembelian PT SKP beserta catatan atas laporan
12 Sept laporan - Membuat flowchart keuangan sesuai dengan SA
2019 keuangan penerimaan kas dari yang berlaku, dengan di awali
penjualan kiriman oleh adanya engagement letter
antara akuntan dan manajemen
atau pemilik suatu perusahaan.
Faktur pembelian adalah
Jumat, Kompilasi invoice yang diterima oleh
- Memeriksa faktur
13 Sept laporan konsumen atau PKP dari
pembelian PT SKP
2019 keuangan penjual yang menyerahkan
Barang/Jasa Kena Pajak.
Rekening koran adalah
ringkasan transaksi keuangan
Senin, - Entry rekening koran
Entry secara menyeluruh dari suatu
giro bank mandiri bulan
16 Sept rekening rekening, dapat berupa
November PT LJS ke
2019 koran rekening milik individu
Aplikasi Accurate 4
maupun rekening milik
perusahaan.

Selasa, - Entry rekening koran


Entry
giro bank mandiri bulan
17 Sept rekening
Mei PT LJS ke Aplikasi
2019 koran
Accurate 4
- Entry rekening koran
giro bank mandiri bulan
Rabu, Mei PT LJS ke Aplikasi
Entry
Accurate 4
18 Sept rekening
- Entry rekening koran
2019 koran
giro bank danamon
bulan Januari PT LJS ke
Aplikasi Accurate 4
- Entry rekening koran
giro bank danamon
bulan Januari dan
Kamis. Entry November PT LJS ke
19 Sept rekening Aplikasi Accurate 4
2019 koran - Entry rekening koran
giro bank mandiri bulan
September PT LJS ke
Aplikasi Accurate 4
Jumat, Entry - Memeriksa rekening Memeriksa pekerjaan yang
20 Sept rekening koran bank mandiri PT telah dilakukan, memeriksa
2019 koran LJS pada Accurate 4 kesesuaian antara daftar bank

31
pada Accurate 4 dengan daftar
rekening giro dari bank.
- Memeriksa rekening
Senin, koran PT LJS pada
Entry
Accurate 4
23 Sept rekening
- Entry rekening koran
2019 koran
bank danamon bula Juni
PT LJS pada Accurate 4
Selasa, Entry - Entry rekening koran
24 Sept rekening bank danamon bula Juni
2019 koran PT LJS pada Accurate 4

Rabu, - Entry rekening koran


Entry
bank danamon bula
25 Sept rekening
September PT LJS pada
2019 koran
Accurate 4

Kamis, - Entry rekening koran


Entry
bank danamon bula
26 Sept rekening
September PT LJS pada
2019 koran
Accurate 4
Jumat,
27 Sept LIBUR - -
2019
Senin,
31 Sept LIBUR - -
2019
Selasa,
1 Okt IZIN - -
2019
Rabu,
2 Okt IZIN - -
2019
- Presentasi hasil Mempresentasikan hasil
Kamis, pengerjaan KKP pada pengerjaan ATLAS di depan bu
3 Okt Presentasi Aplikasi ATLAS Tesa selaku pendiri KAP dan
2019 - Menyelesaikan entry staf KAP serta Pak Badjuri
rekening koran PT LJS selaku pembimbing magang.
Jumat,
4 Okt PERPISAHAN
2019

32
4.3 Analisis dan Pembahasan
Pada kesempatan kali ini, penulis diberikan tugas untuk mengisi Kertas
Kerja Audit menggunakan Aplikasi ATLAS untuk perusahaan PT ANZET
Semarang. PT ANZET merupakan perusahaan yang masuk dalam kelompok
industri penggergajian kayu, perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi
dan pengelolaan Decking Beam dari Logam.
4.3.1 Kelengkapan Kertas Kerja Pemeriksaan
Kertas kerja pemeriksaan adalah semua berkas atau dokumentasi
prosedur audit dan pemeriksaan yang dikumpulkan oleh auditor dalam
menjalankan pemeriksaan baik dokumen yang berasal dari klien maupun
analisa yang dibuat oleh auditor dan pihak ketiga. Dalam penyusunan kertas
kerja audit, PT ANZET telah memberikan beberapa data sebagai salah satu
syarat untuk melengkapi dokumen dalam penyusunan kertas kerja audit,
adapun kelengkapan dokumen yang telah diberikan oleh PT ANZET pada
KAP Arnstesa, yaitu:
1. SPT Tahunan, yaitu surat pemberitahuan untuk suatu tahun pajak. Ini
adalah jenis pelaporan pajak yang wajib dilakukan oleh wajib pajak
perseorangan maupun wajib pajak badan.
2. Rekening Bank, rekening keuangan pencatatan transaksi keuangan antara
pelanggan dan bank mereka dan posisi keuangan yang dihasilkan dari
pelanggan dengan bank.
3. Laporan Keuangan Tahunan, merupakan laporan perkembangan dan
pencapaian yang berhasil diraih organisasi dalam setahun. Data dan
informasi yang akurat menjadi kunci penulisan laporan tahunan. Isi
dari laporan tahunan tersebut mencakup laporan keuangan dan prestasi
akan kinerja organisasi selama satu tahun.
4. Neraca Saldo, merupakan daftar yang berisi kumpulan dari seluruh
rekening atau perkiraan Buku Besar. Neraca saldo memiliki fungsi untuk
mengevaluasi adanya kesalahan posting atau penjurnalan melalui
ketidaksamaan antara debet dan kredit, atau untuk memastikan bahwa

33
buku besar secara matematis telah akurat yaitu jumlah saldo debet selalu
sama dengan saldo kredit.
5. Laporan Audit Sebelumnya, laporan yang diberikan oleh akuntan publik
terdahulu atas hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang
disajikan perusahaan.
4.3.2 Penyusunan Kertas Kerja Audit PT ANZET
4.3.2.1 Mengisi informasi Home / Beranda PT ANZET
Pengisian informasi pada Home / Beranda untuk kertas kerja audit PT
ANZET melalui Aplikasi ATLAS
1. Identitas Auditor, diisi manual dengan nama Kantor Akuntan Publik
yang mengaudit yaitu KAP Arnestesa. Untuk nama tim perikatan tidak
bisa di isi manual karena akan terisi secara otomatis setelah semua indeks
pada content untuk Pra Perikatan terisi semua.
Keterangan :
(*) = Terisi secara otomatis
(**) = Diisi dengan menggunakan pilihan Dropdown
(***) = Diisi secara Manual
2. Identitas Klien, diisi manual dengan identitas PT ANZET yang meliputi
nama, alamat, no telp, NPWP, sektor maupun subsektor usaha, serta
status kepemilikan.
3. Informasi Perikatan,
- Tahun Buku, diisi dengan tahun pembukuan yang ingin di audit yaitu
tahun 2018 untuk PT ANZET
- Tipe Perikatan, ada dua pilihan tipe yaitu perikatan tahun pertama dan
perikatan berulang. Untuk PT ANZET diisi dengan perikatan tahun
pertama karena PT ANZET pada pengauditan sebelumnya
menggunakan jasa auditor lain, dan baru menjadi klien KAP
Arnestesa untuk pengauditan laporan keuangan tahun 2018.

34
Gambar 4.1 Home / Beranda setelah terisi
4.3.2.2 Mengisi informasi untuk Content Pra Perikatan
Pada bagian ini berisi seluruh kertas kerja untuk menganalisis dan
mendokumentasikan prosedur yang dilakukan auditor serta simpulan yang
dihasilkan dalam rangka menerima / melanjutkan perikatan dengan klien.
Ada beberapa indeks dalam content Pra Perikatan, dan semua indeks
tersebut harus diisi, yaitu:
a. Indeks A110 Analisis Penerimaan dan Keberlanjutan Hubungan dengan
Klien, kertas kerja yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap
faktor-faktor yang menjadi pertimbangan apakah auditor akan menerima
atau melanjutkan perikatan audit. Kertas kerja ini merupakan kontrol atas
isian kertas kerja pendukung yang terdiri dari 4 kertas kerja pendukung,
yaitu:
1. Indeks A.1101 Isu Pelaporan Keuangan Terdahulu, digunakan untuk
menganalisis hal-hal yang menjadi isu/perhatian auditor dari
informasi laporan keuangan terdahulu sebelum perikatan diterima.
Cara pengisian:

35
a. Setiap pertanyaan yang terkait dengan laporan keuangan harus
dijawab pada masing-masing kotak jawaban sesuai dengan kondisi
klien.
b. Memilih isu pelaporan keuangan terdahulu dengan pilihan
dropdown.
2. Indeks A.1102 Integritas Manajemen, digunakan untuk menilai
integritas manajemen sebelum perikatan diterima.
Cara pengisian:
a. Setiap pertanyaan terkait integritas manajemen harus dijawab pada
masing-masing kotak jawaban sesuai dengan kondisi klien.
3. Indeks A.1103 Kompetensi dan ketersediaan waktu, dan Independensi
personel KAP, digunakan untuk menilai kompensasi sumber daya
manusia yang dimiliki oleh KAP dan waktu yang tersedia untuk
memastikan apakah perikatan dapat dijalankan jika perikatan
diterima. Pada tahap ini auditor mulai menganalisis sumber daya
manusia yang akan masuk dalam susunan tim perikatan.
Cara pengisian:
a. Daftar nama personel KAP diisi dengan seluruh personel yang
dimiliki oleh KAP dilengkapi dokumentasi pendukung terkait
kompetensi dan ketersediaan waktu personel KAP, namun untuk
kertas kerja PT ANZET pada KAP Arnestesa hanya memasukkan
3 nama personel utama yang kemungkinan besar akan menjadi
personel yang terlibat dalam tim perikatan.
b. Memasukkan pengalaman setiap personel KAP dalam bidang audit
secara manual. Selanjutnya, menggunakan pilihan dropdown untuk
mengisi masing-masing pertanyaan terkait pemahaman personel
KAP mengenai entitas, standar audit, peraturan yang releven,
teknologi informasi yang releven, penggunaan pertimbangan
profesional dalam audit, serta kebijakan dan prosedur dalam KAP.
c. Mengisi batasan waktu yang tersedia terkait dengan perjanjian
kerja antara Tim dengan KAP menggunakan pilihan dropdown.

36
d. Pada kertas kerja A.1103.A menentukan personel KAP yang
terlibat dalam perikatan.
4. Indeks A.1104 Komunikasi dengan Auditor Pendahulu, digunakan
untuk mengidentifikasi apakah auditor perlu melakukan komunikasi
dengan auditor pendahulu sebelum perikatan diterima. Setiap
pertanyaan terkait komunikasi dengan auditor pendahulu haris
dijawab sesuai dengan kondisi klien.

Setiap kertas kerja pendukung pada indeks A.110 dalam status KKP
harus berisikan “Completed”, dengan begitu menunjukka bahwa semua
pertanyaan yang ada telah dijawab.

Gambar 4.2 Indeks A110


Pada gambar diatas terdapat 7 nomor, nomor ke 7 menunjukkan
bahwa PT ANZET baru pertama kali menjadi klien KAP Arnestesa.
Untuk “Hasil Analisis” akan terisi otomatis sesuai dengan isian kertas
kerja pendukungnya. Pada nomor 4 memilih pilihan “Entitas berdiri sejak
lama dan alporan keuangan periode sebelumnya tersedia dan telah
diaudit auditor independen lain” dan harus melengkapi kertas kerja
A110.1 untuk menghasilkan hasil analisis.

37
Selanjutnya auditor mengisi kertas kerja pendukung lainnya untuk
memperoleh hasil analisis terkait kertas kerja pendukung tersebut.
Setelah melengkapi semua kertas kerja audit ini, maka KAP harus
menentukan apakah menerima atau menolak perikatan audit.
b. Indeks A120 Analisis Kompetansi, Sumberdaya, dan Alokasi Jam Jasa,
kertas kerja ini digunakan untuk mengalokasikan waktu untuk setiap
personel yang ditugaskan dalam perikatan audit serta merespons kondisi
kompetensi sumber daya yang diperoleh. Ada 3 point penting dalam
indeks ini, yaitu:
1. Alokasi jam, berisi tentang:
a. Rencana jadwal pelaksanaan perikatan audit yang telah disepakati.
b. Rencana alokasi jam kerja per Tim pada setiap tahapan audit.
c. Nama auditor yang muncul merupakan hasil penentuan tim
perikatan pada analisis penerimaan dan keberlanjutan hubungan
dengan klien dan menentukan peran setiap anggota dalam tim
dengan menggunakan pilihan dropdown.
d. Alokasi rencana jam jasa terdapat 2 (dua) jenis alokasi yaitu alokasi
rencana jam kerja otomatis dan aktual. Alokasi rencana jam kerja
otomatis telah dihitung menggunakan rumus tertentu. Sedangkan
pada alokasi rencana jam kerja aktual, auditor harus memasukkan
jumlah alokasi rencana jam kerja setiap auditor secara manual.
e. Untuk alokasi rencana jam kerja aktual harus diisi meskipun
auditor memutuskan menggunakan perhitungan alokasi rencana
jam kerja otomatis.
f. Analisis kompetensi sumberdaya untuk pelatihan berkelanjutan,
terdapat informasi atas kebutuhan pengembangan kompetensi
personal KAP.
2. Penelaahan mutu perikatan, terdapat informasi tentang risiko
penerimaan dan keberlanjutan klien sehinggan KAP dapat
menentukan kebutuhan perlu tidaknya EQCR sesuai dengan kebijakan
Sistem Pengendalian Mutu KAP.

38
c. Indeks A130 Surat Perikatan, kertas kerja ini digunakan untuk
menganalisis surat perikatan yang akan ditandatangani oleh KAP dengan
klien. Akan ada beberapa pertanyaan sebagai kontrol untuk memastikan
bahwa isi dan kelengkapan surat perikatan yang dibuat telah sesuai
dengan standar yang berlaku, pertanyaan tersebut haris dijawab
menggunakan pilihan dropdown.
d. Indeks A140 Surat Tugas, kertas kerja yang digunakan untuk mengecek
kelengkapan surat tugas untuk Tim Perikatan yang akan melaksanakan
audit. Dalam indeks ini ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab
menggunakan pilihan dropdown.
e. Indeks A150 Pernyataan Independensi, kertas kerja yang berisi informasi
tentang analisis KAP terhadap independensi atas pelaksanaan audit baik
untuk Tim Perikatan maupun Kantor Akuntan Publik. Dalam indeks ini
ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab menggunakan pilihan
dropdown.
f. Indeks A160 Komunikasi Tahap Pra Perikatan, kertas kerja yang
digunakan untuk mengidentifikasi komunikasi dan konsultasi yang
terjadi di antara tim perikatan dalam rangka proses pelaksanaan audit.
Dalam indeks ini ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab
menggunakan pilihan dropdown.
g. Indeks A170 Perikatan Tahun Pertama, kertas kerja yang digunakan
untuk mengidentifikasi proses / prosedur yang harus dilakukan auditor
pada perikatan tahun pertama. Dalam indeks ini ada beberapa pertanyaan
yang harus dijawab menggunakan pilihan dropdown.
Dalam memilih klien, Kantor Akuntan Publik Arnestesa memiliki
kriteria. Klien harus memiliki kualitas baik dalam artian tidak pernah
melakukan kecurangan, melengkapi data dan dokumen, serta mematuhi
persyaratan yang telah ditentukan. Dengan begitu, semua klien / perusahaan
yang berkerjasama dengan KAP Arnestesa telah diseleksi sehingga klien
KAP adalah perusahaan yang bagus.

39
4.3.2.3 Mengisi informasi untuk Content Risk Asessment
Risk Asessment berisi seluruh kertas kerja untuk melakukan proses
pengidentifikasi dan penilaian risiko serta mendokumentasikan prosedur
yang dilakukannya. Tujuan auditor dalam proses penilaian risiko (risk
asessment) adalah untuk mengidentifikasi dan menilai salah saji yang
material, karena kecurangan atau kesalahan pada tingkat laporan keuangan
dan asersi melalui pemahaman terhadap entitas dan lingkungannya
termasuk pengendalian intern entitas yag memberi dasar untuk merancang
dan mengimplementasikan tanggapan terhadap risiko yang dinilai.
Dalam content Risk Asessment ada 7 indeks yang tersedia, namun untuk
hanya beberapa indeks yang diisi untuk kertas kerja audit PT ANZET, yaitu:
a. Indeks A210 Materialitas Awal, kertas kerja ini digunakan untuk
melakukan perhitungan dan pertimbangan dalam penetapan tingkat
materialitas. Ada beberapa acuan dalam menetapkan materialitas yang
disesuaikan dengan kondisi klien seperti total aset, aset bersih, jumlah
pendapatan, dll. Materialitas pada umumnya dibagi menjadi beberapa
level, yaitu:
1. Materialitas keseluruhan.
2. Materialitas pelaksanaan.
3. Spesific Materiality.
Untuk menghitung tingkat materialitas PT ANZET, terlebih dahulu
memasukkan laporan keuangan PT ANZET pada Content Input Data
Laporan Keuangan.

40
Gambar 4.3 Input Data Laporan Keuangan
Untuk mengisi data laporan keuangan dengan cara mengklik kotak
merah, setelah itu akan masuk ke laman pengisian template kosong.
Setelah itu, diisi sesuai dengan yang ada di laporan keuangan.

Gambar 4.4 Template Kosong setelah terisi


Cara pengisian:
1. Nama akun diisi sesuai dengan nomor akun yang ada di laporan
keuangan klien.
2. Kolom “Mapping Grup Akun”.”Mapping Kelompok Akun”, dan
“Mapping Header Akun” diisi dengan memilih dropdown sesuai
dengan jenis nama akun.
3. Untuk kolom “Input” hanya diisi “Ya” satu kali dari kolom Mapping
Header Akun yang sama.

41
Setelah Template Kosong terisi dengan data laporan keuangan, maka
kolom indek Materialitas akan secara otomatis terisi.

Gambar 4.5 Materialitas

Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji


informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupnya, dapat
mengakibatkan perubahan atas suatu pengaruh terhadap pertimbangan
orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi itu, karena
adanya penghilangan atau salah saji itu.

b. Indeks A220 Preliminary Analytical Procedures, kertas kerja ini


digunakan untuk melakukan prosedur analitis awal atas lapoan keuangan
sebagai bagian dari prosedure penilaian risiko. Prosedur analitis awal
digunakan untuk menilai kemungkinan adanya risiko salah saji dari suatu
akun. Kertas kerja ini merupakan kontrol atas isian kertas kerja
pendukungnya. Ada 2 kertas kerja pendukung, yaiu:
1. Indeks A.220.1 Analisis perbandingan data antar periode, berisi
perbandingan data laporan keuangan antara tahun sebelum dengan
tahun berjalan serta analisis dengan industri sejenis. Indeks ini akan
secara otomatis terisi setelah indeks LK (Template) diisi dengan
hanya memasukkan satu Mapping Header Akun.

42
2. Indeks A.2202 Analisis rasio keuangan, merupakan kertas kerja yang
berisi rasio keuangan klien. Pada setiap Laporan Keuangan Tahunan
klien KAP Arnestesa harus tersedia perhitungan rasio yang
dibutuhkan, begitu juga dengan PT ANZET yang telah
mencantumkan perhitungan rasio keuangan pada laporan
keuangannya. Dalam indeks ini tersedia ruang untuk perhitungan yang
berisi rumus-rumus perhitungan rasio yang dibutuhkan.

Gambar 4.6 Indeks Analisis Rasio Keuangan


c. Indeks A230 Pemahaman Entitas dan Lingkungan, merupakan kertas
kerja yang digunakan untuk melakukan prosedur pemahaman atas entitas
beserta lingkungannya. Dalam kertas kerja ini terdapat beberapa aspek
dan informasi yang diisi terkait entitas dan lingkungannya.
Dalam indeks ini terdapat 7 kertas kerja pendukung, namun yang
harus diisi hanya indeks A.230.1 tentang Informasi umum dan aspek
legalitas. Pada indeks ini, ada beberapa hal penting yang harus diisi
seperti:
1. Kontak klien yang bisa dihubungi.
2. Informasi umum mengenai perusahaan:
a. Informasi mengenai pendirian perusahaan yang berisi akta
pendirian, nama notaris, modal dasar, susunan pemegang saham,
hingga susunan pengurus perusahaan.
b. Informasi mengenai legalitas lainnya, seperti surat ijin usaha, tanda
terdaftar perusahaan, hingga NPWP.
c. Status kepemilikan kantor.
d. Jumlah karyawan tetap.

43
4.3.2.4 Mengisi informasi untuk Content Risk Response
Risk response adalah tahapan audit dimana auditor melakukan prosedur
audit lanjutan untuk menanggapi risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai
pada tahap risk asessment. Secara umum, pada tahap ini akan dilakukan
prosedur sebagai berikut:
1. Pemilihan prosedure audit untuk akun yang dipilih.
2. Penentuan jumlah sampel yang akan diuji.
3. Input jurnal koreksi baik dari manajemen maupun auditor (jika ada).
4. Prosedur pengujian khusus.
Sama halnya dengan Risk Asessment, dalam content Risk Response
hanya ada beberapa indeks yang perlu diisi yaitu:
a. Indeks B100 Worksheet, indeks ini digunakan sbagai media informasi
pengelolaan angka laporan keuangan berupa informasi saldo awal, jurnal
penyesuaian, serta angka final laporan keuangan setelah final.

Gambar 4.7 Worksheet


Cara pengisiannya dengan mengklik indeks yang bersangkutan
untuk menuju ke kertas kerja pendukung.
b. Indeks B.110 Worksheet Trial Balance (WTB), merupakan rangkuman
laporan keuangan dari angka saldo awal hingga angka final hasil audit.

44
Biasanya indeks ini akan terisi otomatis setelah data laporan keuangan
telah diisi.

Gambar 4.8 Worksheet Trial Balance


c. Indeks B250 Representasi Manajemen, merupakan kertas kerja yang
digunakan untuk mnegidentifikasi apakah auditor telah memperoleh
surat representasi dari manajemen dan isinya telah seuai dengan SA 580
Representasi Tertulis. Represntasi Tertulis diperoleh menjelang akhir
atau mendekati tanggal laporan auditor atas laporan keuangan tetapi tidak
boleh sesudah tanggal laporan audit. Pernyataan tertulis tersebut
mencakup seluruh laporan keuangan dan seluruh periode yang
disebutkan dalam laporan keuangan.
Representasi tertulis dari manajemen tidak boleh digunakan sebagai:
1. Pengganti pelaksanaan prosedur audit lainnya.
2. Satu-satunya bukti untuk masalah audit yang signifikan.
Representasi manajemen dibuat berdasarkan Surat Pernyataan
Manajemen tentang tanggung jawab atas laporan keuangan untuk tahun
berakhir. Surat pernyataan tersebut biasanya telah ada dalam laporan
keuangan dan biasanya dibuat serta ditanda tangani oleh direktur
perusahaan.
Cara pengisian:
1. Pertanyaan pada kolom “Kondisi” harus dijawab “YA” atau
“TIDAK” sesuai dengan kondisi yang ada pada klien.

45
2. Menambahkan informasi penjelas mengenai kondisi dari masing-
masing pertanyaan (jika ada).
3. Jika pertanyaan telah dijawab semua maka akan muncul simpulan
secara otomatis dan kotak “Status KKP” akan “Completed”.

Gambar 4.9 Representasi Manajemen


4.3.2.5 Mengisi informasi untuk Content Completing And Reporting
Completing And Reporting adalah tahap akhir dari audit evaluasi
terhadap bukti-bukti audit yang diperoleh serta prosedur lainnya sebagai
pelengkap dari prosedur utama yang telah dilakukan pada tahap risk
response sampai dengan penerbitan Laporan Auditor Independen. Pada
content Completing And Reporting juga hanya beberapa indeks yang akan
diisi, yaitu:
a. Indeks C510 Review LAI, merupakan kertas kerja yang digunakan untuk
memastikan bahwa laporan auditor independen yang akan diterbitkan
telah memenuhi seluruh persyaratan yang diwajibkan oleh SA 700, SA
705, SA 706 baik untuk laporan auditor independen tanpa modifikasi
maupun yang mengandung modifikasi dan juga apabila ada penekanan
suatu hal ataupun hal lain dalam laporan keuangan.
- SA 700 tentang Perumusan suatu opini dan pelaporan atas laporan
keuangan.

46
- SA 705 tentang Modifikasi terhadap opini dalam laporan auditor
independen.
- SA 706 tentang Paragraf penekanan suatu hal dan paragraf hal lain
dalam laporan auditor independen.
Cara pengisian:
1. Menjawab pertanyaan dengan “V” pada pilihan “Ada” atau “Tidak
Ada” sesuai dengan kondisi.
2. Menambahkan informasi tambahan jika diperlukan.
3. Jika seluruh pertanyaan telah terjawab, maka “status KKP” akan
menjadi “Complete”.
b. Indeks C530 Laporan Auditor Independen Final dan Laporan Keuangan,
kertas kerja ini digunakan untuk mencantumkan informasi yang
diperlukan terkait dengan Laporan Auditor Independen yang akan
diterbitkan sekaligus memberikan contoh format opini yang akan
diterbitkan oleh auditor.

Gambar 4.10 Laporan Audit Independen Final


4.3.3 Pendokumentasian Kertas Kerja Audit Melalui Aplikasi ATLAS
Auditor pada KAP Arnestesa telah melakukan peninjauam atas catatan,
melakukan analisis berdasarkan catatan-catatan tersebut, dan mewawancarai
beberapa orang yang berkaitan guna memperoleh informasi. Auditor
menggunakan informasi yang telah didapat untuk mengembangkan
kesimpulan audit dan untuk membuat rekomendasi yang tepat. Dokumentasi

47
audit mengacu pada laporan audit yang diterbitkan, rencana kerja dan bahan
lainnya yang mendukung laporan.
Kertas kerja merupakan dokumentasi yang menggambarkan pekerjaan
auditor dan memberikan dasar serta pemahaman audit. Kantor Akuntan
Publik Arnestesa telah pindah dari catatatn dokumen kertas dan tulisan tangan
ke era dimana pekerjaan audit dikerjaan pada komputer, karena keamaan
dokumentasi menjadi lebih baik dan prosedur retensi yang sangat
menentukan yaitu menggunakan Aplikasi ATLAS (Audit Tool and Linked
Archive System). Dokumentasi yang berupa kertas kerja audit menjadi milik
kantor akuntan publik walaupun kertas kerja tersebut berisi mengenai
perusahaan.
Saat pengisian kertas kerja melalui Aplikasi ATLAS, auditor
melampirkan infomasi yang dibutuhkan dalam setiap indeks. Lampiran
tersebut berasal baik dari klien yaitu PT ANZET ataupun dari Kantor
Akuntan Publik Arnestesa, misalnya informasi mengenai usaha klien.
Pendokumentasian dengan Aplikasi ATLAS berfungsi untuk meminimalisir
kehilangan dokumen kertas, semisal ada dokumen berbentuk kertas
sebaiknya di scan lalu dilampirkan dalam Aplikasi ATLAS. Sehingga dalam
satu aplikasi sudah memuat banyak dokumen pendukung yang digunakan.
Dokumentasi audit disimpan untuk jangka waktu tujuh tahun.
Pendokumentasian ini juga bisa digunakan untuk bahan komunikasi antar
kantor akuntan publik, atau dengan Pusat Pembinaan Profesi Keuangan.
4.4 Kendala Yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan magang berkaitan
dengan prosedure penyusunan dan pendokumentasian kertas kerja audit
melalui aplikasi ATLAS, yaitu:
1. Aplikasi ATLAS yang digunakan masih versi lama, sedangkan buku
panduan ATLAS adalah buku panduan untuk aplikasi ATLAS yang baru.
Tampilan ATLAS sedikit berbeda sehingga seringkali membingungkan
penulis saat mengerjakan kertas kerja melalui aplikasi ATLAS.

48
2. Staf karyawan KAP Arnestesa belum menguasai prosedur penggunaan
aplikasi ATLAS, sehingga staf karyawan saat ditanya oleh penulis jika
penulis mengalami kesulitan saat mengisi kertas kerja dalam aplikasi
ATLAS.
4.5 Upaya Penyelesaian
Upaya untuk menyelesaikan permasalahn yang dialami oleh penulis
diantaranya adalah dengan:

1. Kantor Akuntan Publik Arnestesa harus mengikuti informasi tentang


pembaharuan aplikasi ATLAS.

2. Melakukan pelatihan terhadap staf karyawan terlebih dahulu sebelum


memberikan tugas ke mahasiswa magang, sehingga saat mahasiswa
magang kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan dapat bertanya
dengan staf karyawan KAP.

49
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kertas kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor
mengenai prosedur audit yang ditempuh, pengujian yang dilakukan,
informasi yang diperoleh, dan simpulan yang dibuat oleh auditor terkait
dengan pelaksanaan penugasan audit yang dilakukannya.
2. Aplikasi ATLAS adalah software yang digunakan untuk prosedur
pemeriksaan audit dan dokumentasi audit yang memuat data-data
mengenai klien dan Kantor Akuntan Publik, di buat oleh Pusat Pembinaan
Profesi Keuangan. PT ANZET adalah salah satu klien Kantor Akuntan
Publik Arnestesa yang untuk penyusunan kertas kerja auditnya telah
menggunakan Aplikasi ATLAS. Pendokumentasian kertas kerja audit
dalam bentuk software digunakan dengan tujuan untuk mengurangi
penggunaan kertas (paperless) dan memudahkan pengguna kertas kerja
dalam mencari informasi atau data yang dibutuhkan.
3. Mahasiswa magang telah mendapatkan ilmu yang berkaitan dengan
prosedur penyusunan dan pendokumentasian kertas kerja audit melalui
Aplikasi ATLAS.
5.2 Saran
Setelah kurang lebih satu bulan melaksanakan kegiatan magang pada
Kantor Akuntan Publik Arnestesa, penulis dapat memberikan saran untuk
Kantor Akuntan Publik Arnestesa dan saran untuk pelaksana magang sendiri
selaku mahasiswa, agar dapat berguna untuk membangun kemajuan pada
perusahaan maupun terhadap mahasiswa.
Adapun saran yang dapat disampaikan, yaitu untuk:

50
1. Kantor Akuntan Publik Arnestesa agar selalu mengikuti perkembangan
teknologi serta pembaharuan teknologi terkait kertas kerja audit agar selalu
dapat memberikan pelayanan terbaik untuk klien.
2. Kantor Akuntan Publik Arnestesa agar dapat melakukan pelatihan
terhadap staf karyawan guna memperbaiki kualitas kerja serta mengikuti
perubahan-perubahan teknologi yang ada terkait aplikasi kertas kerja
audit.
3. Bagi mahasiswa itu sendiri agar lebih disiplin dalam pelaksanaan kegiatan
magang, baik dalam kedisplinan waktu, pengerjaan tugas dan penyelesaian
tugas yang diberikan.
4. Mahasiswa agar mengikuti peraturan yang telah ditetapkan pada Kantor
Akuntan Publik Arnestesa.

51
DAFTAR PUSTAKA

FEB-Unisbank. 2019. Pedoman Magang. Semarang. Fakultas Ekonomika dan


Bisnis Universitas Stikubank.

Kantor Akuntan Publik Arnestesa. 2018. Company Profile Kantor Akuntan Publik
Arnestesa. Semarang.

Manikam, Sandra Yuanita. 2018. Prosedur Penyusunan Kertas Kerja Audit Pada
KAP Sodikin & Harijanto Semarang. Semarang. Universitas Stikubank
Semarang.

52

Anda mungkin juga menyukai