i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa , yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya Kepada kita semua, sehingga Laporan Survey
Budaya Keselamatan Pasien RSUD Matraman dapat terselesaikan dengan tepat
waktu
Laporan Survey Budaya Keselamatan Pasien RSUD Matraman ini disusun
dengan tujuan untuk memberikan gambaran umum budaya karyawan/staff RSUD
Matraman dalam melaksanakan keselamatan pasien. Laporan ini berisi tentang
definisi, elemen budaya keselamatan pasien, factor-faktor yang mempengaruhi
budaya keselamatan pasien serta instrumen survey budaya keselamatan pasien.
Semoga Laporan ini dapat digunakan dalam proses peningkatan mutu khususnya
dalam mewujudkan keamanan pelayanan dan keselamatan pasien di RSUD
Matraman.
ii
Daftar Isi
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
sakit. Sejalan dengan perkembangan sistem pelayanan rumah sakit yang semakin kompleks,
menciptakan pelayanan yang aman bagi pasien di rumah sakit merupakan tantangan bagi
setiap manajemen rumah sakit. Membuat pelayanan rumah sakit menjadi lebih aman dan
manusia (management of human error), dapat dikatakan mahir apabila telah dilaksanakan
dengan proses belajar kolektif dari kesalahan yang telah terjadi, baik belajar dari kejadian
nyaris cedera ataupun kejadian yang mengakibatkan kerugian yang sebenarnya bagi pasien.
Untuk mempromosikan budaya belajar dari kesalahan, manajemen rumah sakit harus dapat
pasien ini terkait dengan motivasi pelaporan kejadian keselamatan pasien yang dilaksanakan
dengan penuh kejujuran dan tanpa budaya menyalahkan (blame free culture). (Mark, 2001)
ukuran,termasuk ukuran budaya keselamatan pasien dan pelaporan KTD (Kejadian Tidak
penyelesaian dan perbaikan yang berkesinambungan. Untuk itu, Sejak tahun 2019 RSUD
kepada seluruh staf rumah sakit dari beberapa sumber untuk langkah awal program
1
1.2 Tujuan
a. Survey ini bertujuan untuk mengetahui opini staf mengenai isu keselamatan pasien,
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian
Budaya keselamatan pasien adalah kepercayaan, sikap dan nilai sebuah organisasi
peraturan dan kontrol keselamatan pasien. Budaya ini mencakup tiga komponen yaitu budaya
kerja, budaya pelaporan (insiden) dan budaya belajar (Croll, Coburn, & Pearson, 2012).
Budaya keselamatan pasien terfokus pada nilai, kepercayaan, dan asumsi staf
Budaya keselamatan pasien adalah produk dari nilai, sikap, persepsi, kompetensi,
dan pola perilaku dari individu dan kelompok dalam sebuah organisasi (pelayanan kesehatan)
yang menentukan komitmen, gaya dan kemahiran dalam manajemen keselamatan pasien.
cenderung positif dapat dilihat dari komunikasi saling percaya (mutual trust) antar komponen,
dengan persepsi yang sama tentang pentingnya keselamatan, dan dengan keyakinan akan
besarnya manfaat tindakan pencegahan (Agency for Healthcare Research and Quality, 2004).
umum dalam pelayanan kesehatan. Elemen budaya keselamatan pasien mengacu pada
peningkatan kepercayaan dan perilaku dari staf dalam mengidentifikasi dan belajar dari
kesalahan (Jones, Skinner, Xu, & Sun, 2007). Menurut The Institute Of Medicine (IOM) dalam
Jones, Skinner, Xu, & Sun (2007), budaya keselamatan pasien membutuhkan tiga elemen
penting yaitu :
3
1. Kepercayaan, walaupun proses pelayanan kesehatan memiliki risiko yang tinggi, namun
3. Lingkungan kerja, kedisiplinan manajer yang dirasakan saat staf diketahui meningkatkan
Budaya keselamatan dapat dilihat dari kehandalan rumah sakit yang memiliki
karakteristik kompleks, proses pelayanan yang sangat berisiko namun dapat menekan angka
insiden kesalahan. Rumah sakit yang dapat menyandang gelar handal/ mahir hanya jika dapat
“bekerja sama” dengan kesalahan, peka terhadap staf yang dapat mempengaruhi proses
untuk mengambil keputusan dan anti budaya menyalahkan pada saat terjadi kesalahan pada
Menurut Geller dalam Chooper (2000), tentang Total Safety Culture, menyebutkan
bahwa ada tiga kelompok faktor yang dapat mempengaruhi budaya keselamatan pasien, yaitu
a. Faktor personal yaitu cenderung dari orang/ manusia yang bekerja dalam suatu orgaisasi
1) Pengetahuan
2) Sikap
3) Motivasi
4) Kompetensi
5) Kepribadian
b. Faktor perilaku organisasi yaitu kondisi lingkungan kerja yang diukur dari segi organisasi
1) Kepemimpinan
2) Kewaspadaan Situasi
4
3) Komunikasi
4) Kerja Komite
5) Stress
6) Kelelahan
7) Kepemimpinan Komite
8) Pengambilan Keputusan
1) Perlengkapan
2) Peralatan
3) Mesin
4) Kebersihan
5) Teknik
Salah satu survey budaya keselamatan yang dikembangkan oleh Agency for Health
Care Research and Quality (AHRQ) adalah The Hospital Survey on Patient Safety dengan 12
elemen yang dikembangkan sejak tahun 2004 untuk mengukur budaya keselamatan pasien
dari perspektif staf. Adapun beberapa penjelasan terkait instrumen survey budaya
a. Responden
adalah seluruh jenis staf yang berada di pelayanan rumah sakit. Survey ini sangat cocok
dilaksanakan pada:
1) Staf rumah sakit yang secara langsung bersentuhan dengan pasien (staf klinik seperti
dokter, perawat, fisiotherapist. Staf non klinik seperti billing ruangan dan lain-lain).
5
2) Staf rumah sakit yang kemungkinan tidak bersentuhan langsung dengan pasien, namun
pelayanannya dapat mempengaruhi pasien (staf farmasi, analis laboratorium, dan lain-
lain)
b. Dimensi pertanyaan
dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yang dituangkan kedalam 9 bagian pada kuesioner yang
telah dilaksanakn uji validitas dan reliabilitas. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
1) Kelompok outcome (hasil) yang terdiri dari dua dimensi pertanyaan, yaitu sebagai berikut:
2) Kelompok budaya keselamatan yang terdiri dari 10 dimensi pertanyaan, yaitu sebagai
berikut :
f) Keterbukaan komunikasi
h) Staffing
Adapun item soal dalam setiap dimensi pertanyaan dari survey budaya
JENIS PILIHAN
DIMENSI NOMOR ITEM SOAL
SOAL JAWABAN
Grade Berilah peringkat
Sempurna,
Keselamatan E1 keselamatan pasien di Positif
Sangat Bagus,
ruangan Anda, beri satu
6
Pasien jawaban dengan Cukup, Kurang,
(tambahan) memberi tanda rumput Buruk
pada kotak (√)
Jumlah pelaporan Dalam 12 bulan terakhir,
kejadian menurut pengetahuan
(tambahan) Anda, kira-kira berapa
kejadian keselamatan
G1 pasien yang dilaporkan di Terbuka Menulis angka
ruangan Anda? Tulis
angka jawaban Anda
pada kotak yang
disediakan.
Teamwork dalam Sangat setuju,
unit Setiap orang saling Setuju, Ragu,
B4
7
Proses belajar Kami selalu aktif kerja untuk , kira-kira berapa
Organisasi, meningkatkan keselamatan kejadian
Perbaikan pasien keselamatan
berkelanjutan G1 pasien yang
dilaporkan di ruangan
Anda? Tulis angka
jawaban Anda pada
kotak yang
disediakan.
Positif
Setiap orang saling
Teamwork dalam unit
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
8
C urang, Buruk
u
k
u
p Sangat setuju,
, Setuju, Ragu,
K Terbuka Menulis angka
A1 mendukung satu sama Positif
lain di ruangan kami
Atasan saya
mengabaikan masalah
B4 Negatif
keselamatan pasien yang
terjadi berulang
9
Proses belajar Sangat setuju,
organisasi, Kami selalu aktif bekerja Setuju, Ragu,
perbaikan A6 untuk meningkatkan Positif Tidak Setuju,
berkelnjutan keselamatan pasien Sangat tidak
Setuju
Sangat setuju,
Setiap kesalahan
Setuju, Ragu,
menjadikan perbuahan
A9 Positif Tidak Setuju,
yang baik bagi ruangan
Sangat tidak
ini
Setuju
Setelah kami melakukan
Sangat setuju,
perubahan untuk
Setuju, Ragu,
mengembangkan
A13 Positif Tidak Setuju,
keselamatan pasien,
Sangat tidak
kami mengevaluasi
Setuju
keefektifannya
Dukungan Sangat setuju,
Manajemen rumah sakit
manajemen Setuju, Ragu,
mengembangkan budaya
rumah sakit F1 Positif Tidak Setuju,
kerja yang berfokus pada
dalam Sangat tidak
keselamatan pasien
keselamatan Setuju
pasien Tindakan manajemen Sangat setuju,
rumah sakit Setuju, Ragu,
F8 memperlihatkan bahwa Positif Tidak Setuju,
keselamatan pasien Sangat tidak
adalah prioritas utama Setuju
Manajemen rumah sakit
terlihat antusias terhadap Sangat setuju,
keselamatan pasien Setuju, Ragu,
F9 hanya ketika terjadi Negatif Tidak Setuju,
kejadian yang tidak Sangat tidak
diharapkan (KTD) Setuju
Keseluruhan Sangat setuju,
Keselamatan pasien tidak
persepsi tentang Setuju, Ragu,
pernah dikorbankan
keselamatan A15 Positif Tidak Setuju,
dalam menyelesaikan
pasien Sangat tidak
banyak pekerjaan
Setuju
Sangat setuju,
SPO dan sistem kami
Setuju, Ragu,
sudah baik untuk
A18 Positif Tidak Setuju,
mencegah terjadinya
Sangat tidak
kesalahan
Setuju
Sangat setuju,
Hanya suatu kebetulan Setuju, Ragu,
A10 bahwa kesalahan yang Negatif Tidak Setuju,
serius tidak terjadi disini Sangat tidak
Setuju
Sangat setuju,
Kami punya masalah Setuju, Ragu,
A17 keselamatan pasien di Negatif Tidak Setuju,
ruangan ini Sangat tidak
Setuju
Umpan balik dan Kami selalu diberikan Selalu, Sering,
C1 Positif
komunikasi umpan balik tentang Jarang, Jarang
10
kejadian perubahan yang terjadi Sekali, Tidak
kesalahan berdasarkan laporan Pernah
kejadian
Kami selalu Selalu, Sering,
diinformasikan tentang Jarang, Jarang
Positif
C3 Sekali, Tidak
kesalahan yang terjadi di
Pernah
ruangan ini
Selalu, Sering,
Di Ruangan ini kami
Jarang, Jarang
berdiskusi tentang cara Positif
C5 Sekali, Tidak
mencegah kesalahan
terjadi lagi Pernah
Keterbukaan Staf bebas berbicara Selalu, Sering,
komunikasi tentang sesuatu jika hal Jarang, Jarang
C2 tersebut dapat Positif
Sekali, Tidak
memberikan efek negatif Pernah
kepada pasien
Staf bebas untuk Selalu, Sering,
menanyakan keputusan Jarang, Jarang
C4 Positif
atau tindakan di luar Sekali, Tidak
kewenangannya Pernah
Staf takut untuk Selalu, Sering,
mengajukan pertanyaan Jarang, Jarang
C6 Negatif
ketika sesuatu berjalan Sekali, Tidak
tidak semestinya Pernah
Frekuensi Ketika kesalahan terjadi,
pelaporan tapi sudah diketahui dan
diperbaiki sebelum Selalu, Sering,
kejadian/ insiden
D1 berimbas pada pasien Jarang, Jarang
Positif
(Kejadian Nyaris Cedera/ Sekali, Tidak
KNC), seberapa sering Pernah
hal tersebut dilaporkan
Ketika kesalahan terjadi,
tapi tidak potensial Selalu, Sering,
mencederai pasien Jarang, Jarang
D2 Positif
(Kejadian Potensial Sekali, Tidak
Cedera/ KPC), seberapa Pernah
sering itu dilaporkan
Ketika kesalahan terjadi,
dan dapat mencederai
pasien, namun tidak Selalu, Sering,
D1 terjadi cedera (Kejadian Jarang, Jarang
Positif
Tidak Cedera/ KTC), Sekali, Tidak
Pernah
seberapa sering
terlaporkan
Teamwork antar Terjadi kerjasama yang Sangat setuju,
unit dalam rumah baik antar ruangan dalam Setuju, Ragu,
sakit F4 rumah sakit untuk Positif Tidak Setuju,
melakukan tugas Sangat tidak
bersama Setuju
Ruangan dalam rumah Sangat setuju,
sakit bekerja sama Setuju, Ragu,
F10 dengan baik untuk Positif Tidak Setuju,
mewujudkan pelayanan Sangat tidak
terbaik kepada pasien Setuju
11
Ruangan dalam rumah Sangat setuju,
sakit tidak berkoordinasi Setuju, Ragu,
F2
dengan baik satu sama Negatif Tidak Setuju,
lain Sangat tidak
Setuju
Sangat sering terjadi Sangat setuju,
ketidaknyamanan saat Setuju, Ragu,
F6 Negatif Tidak Setuju,
bekerja di ruangan lain
Sangat tidak
dalam rumah sakit
Setuju
Staffing Kami memiliki cukup staf/ Sangat setuju,
A2 tenaga untuk Setuju, Ragu,
menyelesaikan beban Positif Tidak Setuju,
kerja kami Sangat tidak
Setuju
Staf di ruangan ini Sangat setuju,
bekerja lewat dari waktu Setuju, Ragu,
A5 kerja, demi memberikan Negatif Tidak Setuju,
pelayanan yang terbaik Sangat tidak
bagi pasien Setuju
Kami menggunakan Sangat setuju,
karyawan tidak tetap Setuju, Ragu,
A7 untuk memberikan Negatif Tidak Setuju,
pelayanan terbaik bagi Sangat tidak
pasien Setuju
Kami bekerja seperti Sangat setuju,
dalam ‘situasi krisis’, Setuju, Ragu,
A14 mencoba melakukan Negatif Tidak Setuju,
pekerjaan yang terlalu Sangat tidak
banyak dan terlalu cepat Setuju
Handoffs (serah Saat melakukan transfer Sangat setuju,
terima) dan pasien antar ruangan Setuju, Ragu,
transisi F3 merupakan kondisi yang Negatif Tidak Setuju,
sangat berisiko untuk Sangat tidak
terjadinya insiden Setuju
Sangat setuju,
Informasi penting pasien Setuju, Ragu,
F5 sering hilang pada saat Negatif Tidak Setuju,
pergantian shift Sangat tidak
Setuju
Sangat setuju,
Masalah sering terjadi Setuju, Ragu,
F7 dalam pertukaran Negatif Tidak Setuju,
informasi antar ruangan Sangat tidak
Setuju
Sangat setuju,
Perubahan shift Setuju, Ragu,
F11 merupakan masalah bagi Negatif Tidak Setuju,
pasien di rumah sakit ini Sangat tidak
Setuju
12
as
a
se S
ola Negatif a
h n
se
gal g
a a
aki
bat t
da s
ri
kesalaha e
n mereka t
u
j
u
,
S
e
t
u
j
u
,
R
a
g
u
,
T
i
d
a
k
S
e
t
u
j
u
,
13
diKomitepakan Sangat tidak
kepada mereka Setuju
sendiri
Ketika suatu kejadian Sangat setuju,
dilaporkan, sepertinya inti Setuju, Ragu,
A12 laporannya adalah Negatif Tidak Setuju,
orangnya, bukan pada Sangat tidak
masalahnya Setuju
Sangat setuju,
Staf khawatir jika
Setuju, Ragu,
kesalahannya tercatat
A16 Negatif Tidak Setuju,
dalam catatan
Sangat tidak
kepegawaian
Setuju
Sumber : (AHQR, 2004)
11
BAB III
METODE SURVEY
penelitian pengamatan (survey) yang mencoba mencari gambaran variabel tanpa melakukan
intervensi kepada target penelitian (Setiadi, 2007). Desain yang digunakan adalah potong
lintang (cross-sectional), yaitu peneliti hanya melakukan observasi dan pengukuran variabel
dalam suatu saat tertentu saja. Pengukuran variabel tidak terbatas harus tepat waktu
bersamaan, namun mempunyai makna bahwa setiap subjek hanya dikenai satu kali
pengukuran, tanpa dilakukan tindak lanjut atau pengulangan pengukuran (Saryono &
Anggraeni, 2012). Adapun definisi operasional dari variable budaya keselamatan pasien
DEFINISI HASIL
VARIABEL CARA UKUR ALAT UKUR SKALA
OPERASIONAL UKUR
Budaya Skor rata-rata Dilihat dari Survey Skor total Interval
keselamatan produk dari nilai, hasil survey Budaya jawaban
pasien sikap, persepsi, menggunaka Keselamatan kuesioner
kompetensi, dan n kuesioner Pasien
pola perilaku dari Rumah
staf perawat di Sakit,
ruang rawat inap Agency for
RSUP Sanglah Healthcare
Denpasar, yang Research
menentukan and Quality,
komitmen, gaya 2004
dan kemahiran
dalam
manajemen
keselamatan
pasien yang
diukur dari
perspektif staf
12
3.2 Instrumen Survey
digunakan di RSUD Matraman sejak tahun 2019, yang merupakan adopsi dari Hospital Survey
on Patient Safety Culture Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ). Survey
Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit diciptakan Mei 2019, yang didesain untuk
mengidentifikasi opini staf rumah sakit tentang isu keselamatan pasien, kesalahan medikasi,
dan pelaporan kejadian. Survey budaya keselamatan pasien terdiri dari 12 dimensi
pada kuesioner yang telah dilaksanakn uji validitas dan reliabilitas. (Agency for Healthcare
Research and Quality, 2004). Adapun aturan pengisian kuesioner survey ini adalah sebagai
berikut :
1. Survey ini bertujuan untuk mengetahui opini staf mengenai isu keselamatan pasien,
2. Survey ini terdiri dari Sembilan bagian, yang pengisiannya membutuhkan waktu 10-15
menit.
3. Pada bagian A, B, C dan F keterangan pilihan jawaban tertutup adalah sebagai berikut,
2) TS : Tidak Setuju
3) RG : Ragu
4) ST : Setuju
5) SS : Sangat Setuju
1) TP : Tidak Pernah
2) JS : Jarang Sekali
3) JR : Jarang
4) SR : Sering
5) SL : Selalu
13
5. Pada bagian E, G dan H pilihan jawaban telah tertera secara jelas.
6. Pada bagian I responden bisa menuliskan jawaban secara terbuka (namun tidak akan
7. Nilai untuk setiap pertanyaan adalah antara rentang 1 sampai dengan 5. Jika pertanyaan
positif di jawab dengan jawaban “selalu” atau “ sangat setuju”, maka nilainya adalah 5.
Jika pertanyaan positif dijawab dengan “tidak pernah” atau “sangat tidak setuju” maka
8. Jumlah pertanyaan yang akan dianalisis adalah 44 pertanyaan, sehingga nilai maksimum
telah baku digunakan di RSUD Matraman sejak tahun 2019, yang merupakan adopsi dari
Hospital Survey on Patient Safety Culture Agency for Healthcare Research and Quality
(AHRQ). Untuk itu, peneliti tidak melaksanakan uji validitas dan reliabilitas ulang terhadap
instrumen tersebut.
14
BAB IV
Survey ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2019 dengan
melibatkan 115 responden. Adapun hasil survey yang telah dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
HCU
Penyakit Dalam
responden yang mengisi survey budaya keselamatan pasien di RSUD Matraman tahun 2019
15
4.1.2 Laporan Insiden Keselamatan Pasien
Berdasarkan hasil survey 115 responden, maka dapat ditampilkan Laporan Insiden
16
4.1.3
Budaya Keselamatan Pasien di Unit Kerja
responden yang mengisi survey budaya keselamatan pasien di RSUD Matraman tahun 2019
sebagai berikut :
17
4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pimpinan Unit Kerja
Berdasarkan tabel diatas terlihat sebagai besar responden pimpinan unit kerja
anda rata rata setuju untuk secara aktif Pimpinan di unit nya memberi pujian jika bekerja
dengan baik, pimpinan di unit kami dengan serius mempertimbangkan promosi dan hasilnya
setuju, Bila beban kerja tinggi Pimpinan di unit kami memilih untuk mengurangi beban kerja
dan hasil tertinggi tidak setuju dan Pimpinan di unit selalu mengawasi kerja mayoritas
18
4.1.5 Karakteristik Responden Pembelajaran dalam Unit Kerja Anda
unit kerja anda rata rata setuju untuk secara aktif melakuakan upaya peningkatan
keselamatan pasien, belajar dari setiap kesalahan untuk menghasilkan perbaikan dan setelah
19
4.3 Hasil Budaya Keselamatan Pasien Keterbukaan Komunikasi
20
4.5 Hasil Respon tidak menyalahkan
21
4.7 Dukungan Manajemen RS untuk keselamatan pasien
22
4.9 Dukungan Manajemen RS untuk keselamatan pasien
23
Tabel 9 Analisis Rata-Rata Skor Masing-Masing Dimensi dan Pertanyaan Survey Budaya
25
Tindakan
manajemen rumah
sakit
memperlihatkan 20 10
F8 5 4 19 1421 4.19
bahwa 4 7
keselamatan
pasien adalah
prioritas utama
Manajemen rumah
sakit terlihat
antusias terhadap
keselamatan 20
F9 5 47 42 37 1242 3.66
pasien hanya 8
ketika terjadi
kejadian yang tidak
diharapkan (KTD)
Keseluruha Keselamatan
n persepsi pasien tidak
tentang pernah 20
A15 6 19 14 97 1383 4.07
keselamata dikorbankan dalam 3
n pasien menyelesaikan
banyak pekerjaan
SPO dan sistem
kami sudah baik
25
A18 untuk mencegah 2 16 29 34 1321 3.8
7
terjadinya
kesalahan
Hanya suatu
kebetulan bahwa
18
A10 kesalahan yang 54 26 67 5 799 2.35
7
serius tidak terjadi
disini
Kami punya
masalah
18
A17 keselamatan 12 57 66 19 1159 3.41
5
pasien di ruangan
ini
Umpan Kami selalu
balik dan diberikan umpan
komunikasi balik tentang 12 13
C1 12 13 1218 3.59
kejadian perubahan yang 6 8
kesalahan terjadi berdasarkan
laporan kejadian
Kami selalu
diinformasikan
14
C3 tentang kesalahan 3 15 83 96 1330 3.92
2
yang terjadi di
ruangan ini
Di Ruangan ini
kami berdiskusi 13 13
C5 4 5 56 1408 4.15
tentang cara 3 0
mencegah
26
kesalahan terjadi
lagi
27
Teamwork Terjadi kerjasama
antar unit yang baik antar
dalam ruangan dalam 22
F4 4 14 52 41 1305 3.84
rumah sakit rumah sakit untuk 8
melakukan tugas
bersama
Ruangan dalam
rumah sakit
bekerja sama
20
F10 dengan baik untuk 2 7 28 93 1401 4.13
9
mewujudkan
pelayanan terbaik
kepada pasien
Ruangan dalam
rumah sakit tidak
16
F2 berkoordinasi 5 43 70 53 1238 3.65
8
dengan baik satu
sama lain
Sangat sering
terjadi
ketidaknyamanan 21
F6 1 24 58 42 1289 3.80
saat bekerja di 4
ruangan lain dalam
rumah sakit
Staffing Kami memiliki
cukup staf/ tenaga
15
A2 untuk 7 64 73 43 1177 3.47
2
menyelesaikan
beban kerja kami
Staf di ruangan ini
bekerja lewat dari
waktu kerja, demi 11 10
A5 48 65 6 885 2.61
memberikan 3 7
pelayanan yang
terbaik bagi pasien
Kami
menggunakan
karyawan tidak
14
A7 tetap untuk 38 48 93 12 910 2.68
8
memberikan
pelayanan terbaik
bagi pasien
Kami bekerja
seperti dalam
‘situasi krisis’,
mencoba 15
A14 28 67 76 12 905 2.66
melakukan 6
pekerjaan yang
terlalu banyak dan
terlalu cepat
28
Handoffs Saat melakukan
(serah transfer pasien
terima) dan antar ruangan
transisi F3 merupakan kondisi 9 37 10 16 26 1177 3.47
yang sangat 4 3
berisiko untuk
terjadinya insiden
Informasi penting
pasien sering 18
F5 4 31 67 5 52 1267 3.73
hilang pada saat
pergantian shift
Masalah sering
terjadi dalam
F7 pertukaran 5 26 99 18 22 1212 3.57
informasi antar 7
ruangan
Perubahan shift
merupakan
F11 masalah bagi 2 15 20 21 87 1387 4.09
5
pasien di rumah
sakit ini
Respon Apabila terjadi
tidak kesalahan, staf
menyalahka merasa seolah
19
n terhadap A8 segala akibat dari 6 52 57 28 1205 3.55
6
kejadian kesalahan mereka
kesalahan diKomitepakan
kepada
mereka sendiri
Ketika suatu
kejadian
dilaporkan,
A12 sepertinya inti 17 49 46 18 40 1201 3.54
laporannya adalah 7
orangnya, bukan
pada masalahnya
Staf khawatir jika
kesalahannya
A16 tercatat dalam 30 15 61 81 9 893 2.64
catatan 8
kepegawaian
Jika ditelusuri dari masing masing dimensi dan pertanyaan survey budaya
keselamatan pasien yang memiliki nilai rata-rata < 3 poin maka ditemukan dimensi dan
29
Tabel 10 Analisis Rata-Rata Skor Masing-Masing Dimensi dan Pertanyaan Survey Budaya
Keselamatan Pasien di RSUD Matraman tahun 2019 yang lebih kecil dari <3 poin
30
BAB V
5.1 Simpulan
1. Karakteristik : sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu 263 orang
besar responden telah bekerja di RSUD Matraman selama 1-5 tahun, yaitu 168 orang
(49,6%). Sebagai besar responden merupakan profesi perawat, yaitu 218 orang (64,3%).
Sebagai besar responden bekerjan 40 jam atau lebih dalam seminggu yaitu 247 orang
(72,9%)
2. Nilai median skor keseluruhan survey budaya keselamatan pasien di RSUD Matraman
Denpasar tahun 2017 adalah 160,00 jika dipersentasekan dengan nilai maksimum 220
maka akan dapat hasil 160/220*100% = 72,72%. Ini membuktikan bahwa RSUD
Matraman berada pada posisi menengah keatas dalam hal budaya keselamatan pasien.
3. Jika dilihat dari 30 area penyebaran kuesioner terlihat lebih banyak ruangan yang nilai
median budaya keselamatan pasien responden yang mewakilinya lebih rendah dari
median keseluruhan, yaitu 16 area (53,3%), sedangkan yang lebih tinggi dari median
4. Jika ditelusuri dari masing masing dimensi dan pertanyaan survey budaya keselamatan
pasien yang memiliki nilai rata-rata < 3 poin maka ditemukan dimensi dan pertanyaan yang
terhadap kejadian kesalahan dengan kondisi yang perlu ditingkatkan adalah kondisi
dengan opini :
31
a. Kesadaran tentang jumlah pelaporan insiden
c. Kondisi di ruangan dimana bekerja lewat dari waktu kerja, demi memberikan
e. Penggunaan karyawan tidak tetap untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien
f. Kondisi kerja seperti dalam ‘situasi krisis’, mencoba melakukan pekerjaan yang
5.2 Rekomendasi
1. Kepada manajemen RSUD Matraman untuk menelusuri terlebih dahulu faktor yang dapat
area, sehingga dapat dibuat program spesifik terkait perbaikan-perbaikan dalam program
strategis) :
c. Kondisi di ruangan dimana bekerja lewat dari waktu kerja, demi memberikan
e. Penggunaan karyawan tidak tetap untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien
f. Kondisi kerja seperti dalam ‘situasi krisis’, mencoba melakukan pekerjaan yang terlalu
32
Mengetahui,
Ketua Komite PMKP Direktur RSUD Matraman
33