Makalah Nakes Teladan
Makalah Nakes Teladan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalahnya
adalah bagaimana upaya penyadaran ibu hamil dalam melakukan
kunjungan K4 ibu hamil di Desa Sindangsari tahun 2015.
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
Sejauh mana upaya penyadaran ibu hamil dalam melakukan
kunjungan K4 ibu hamil di Desa Sindangsari tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. memaparkan data-data serta memvalidasi data yang
berkaitan dengan sasaran target dan pencapain antenatal
care desa sindangsari
b. menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam
upaya promotif akan pentingnya antenatal care desa
sindangsari
c. menjelaskan tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan dalam upaya promotif mengenai antenatal
care desa sindangsari.
d. memberikan gambaran hasil kegiatan upaya promosi
kesehatan mengenai antenatal care desa sindangsari
4
3. Manfaat penulisan
a. manfaat praktis
memberikan manfaat bagi tenaga kesehatan khususnya
penulis sebai acuan dalam praktek penyuluhan kesehatan
masyarakat yang berkaitan dengan anyenatal care.
b. manfaat teoritis
memberikan gambaran kepada penulis dan nakes lainnya
mengenai konsep teori antenatal care dan upaya promosi
kesehetan mengenai pentingnya kesehatan antenatal care
55
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian kehamilan
Kehamilan secara umum adalah suatu keadaan
dimanaseorang wanita mengandung hasil konsepsi (individu lain) di
dalam tubuhnya yang akan tumbuhdan berkembang menjadi sosok
manusia baru sampai tiba waktunya untuk melahirkan dengan
lamanya kehamilannormal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
B. Patofisiologi Kehamilan
Hal hal yang terjadi pada kehamilan adalah :
1). Perdarahan sedikit atau spotting
Kondisi ini terjadi 11 hari setelah konsepsi. Perdarahan atau
spotting terjadi karena corpus luteum tidak memproduksi cukup
progesteron untuk menghentikan menstruasi, sehingga keluar
sedikit darah haid. Hal ini dapat terjadi satu atau dua kali. Ada
pula yang terus berlangsung selama kehamilan, meskipun
jarang terjadi.
2). Mual dan Muntah (morning sickness)
Mual dan muntah adalah masalah umum selama kehamilan,
biasanya terjadi pada pagi hari. Dimulai sekitar 8 minggu dan
terakhir sampai 12 minggu. Gejala ini muncul karena
perubahan saluran cerna dan peningkatan kadar estrogen dan
kadar HCG dalam darah. Pada trimester II mual dan muntah
akan hilang dengan sendirinya. Apabila mual dan muntah
terlalu sering dan banyak maka disebut hiperemesis
gravidarum. Banyak ibu hamil yang merasa mual juga merasa
keletihan, tetapi tidak semua ibu hamil yang merasakan hal
6
2. Trimester II
Trimester kedua relatif terbebas dari segala
ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita belum
menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada
masa ini, kecemasan, kekhawatiran, dan masalah – masalah
yang sebelumnya menimbulkan abivalensi pada wanita
tersebut mereda. Selain itu tanda – tanda lain adalah:
a. Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima
kehamilannya.
b. Mulai marasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran
bayi sebagai seseorang diluar dirinya.
c. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
d. Libido dan gairah seks meningkat.
e. Ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang
semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi
dan merasa suami tidak memperhatikan lagi.
f. Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan trimester I
karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak
mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat.
g. Biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan
kehamilan selama trimester ini dan ibu mulai merasakan
gerakan janinnya pertama kali.
3. Trimester III
Trimester III sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari
kehadiran bayi sebagai mahluk yang terpisah sehingga ia
menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada
perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal
12
2) Bagi janin
Manfaat untuk janin adalah memelihara kesehatan ibu
sehingga mengurangi persalinan prematur, BBLR, juga
meningkatkan kesehatan bayi sebagai titik awal kualitas suber daya
manusia (Manuaba, 1999).
K. Standar Minimal Pelayanan Antenatal
Menurut Saifuddin (2002) pelayanan antenatal mencakup
banyak hal namun dalam penerapan operasional dikenal standar
minimal “10 T” yang terdiri dari :
1). timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
Selama kehamilan antara 0,3 – 0,5 kg per minggu. Bila
dikaitkan dengan umur kehamilan kenaikan berat badan selama
hamil muda ± 1 kg, selanjutnya pada trimester II dan III
masing – masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan
pertambahan berat total adalah 9 – 12 kg. Bila ada kenaikan
berat badan yang berlebihan perlu dipikirkan kearah adanya
resiko seperti bengkak, kehamilan kembar, hidramnion, dan
anak besar (Depkes, 1997).
2). Ukur tekanan darah
Selama hamil tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari
140/90 mmHg. Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30
mmHg atau lebih dan atau diastolik 15 mmHg atau lebih.
Kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklamsia dan eklamsia
kalau tidak ditangani dengan tepat (Depkes, 1997
3). Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
4). Ukur tinggi fundus uteri.
Ukuran tinggi fundus uteri normal adalah sebagai berikut:
12 Minggu : Tinggi fundus uteri 1 – 2 jari diatas symphysis.
24
M.Kerangka pikir
Dukungan keluarga
Perilaku pemeriksaan
kehamilan
Dukungan
tenaga kesehatan
BAB III
PEMBAHASAN
A.Pengetahuan Ibu
a. Trimester 1
Ibu dapat mengetahui risiko bahaya jiwa dan juga mencegah
terjadinya anemia. Sehingga kondisi ibu hamil mendukung
melanjutkan kehamilan di trimester selanjutnya.
b. Trimester II
Ibu dapat mengetahui tingkat kewaspadaan ibu terhadap
beberapa penyakit kehamilan yang sering terjadi. Misalnya
gejala preeklamsia, tekanan darah damn pembengkakan.
c. Trimester III
Ibu dapat mengetahui kondisi ibu dan juga tumbuh
kembang janin dalam mempersiapkan persalinan.
2. Peran penulis dilapangan dalam peningkatan pengetahuan ibu.
Dengan latar belakang pengetahuan ibu yang minim dan
rendahnya pendidikan ibu tentunya perlu kesabaran untuk
memberikan ilmu pengetahuan terhadap ibu hamil. Informasi
yang disampaikan tidak mudah untuk cepat dimengerti dan
dipahami oleh ibu hamil. Sebenarnya keingin tahuan ibu hamil
di Desa Sindangsari sangat tinggi namun beberapa faktor yang
menjadi kendala adalah adat istiadat yang ada di lingkungan
masyarakat masih kental, mereka masih menganggap sama
kehamilan sekarang dengan kehamilan sebelumnya, terutama
ibu hamil yang sudah menpunyai anak lebih dari 2. Bahkan
mereka tidak terlalu menganggap penting terhadap kesehatan
kehamilan sekarang karena mereka menganggap kehamilan
sebelumnya tanpa diperiksa pun merasa baik – baik saja.
Padahal sebenarnya semua ibu hamil mempunyai resiko.
Sehingga sangat sulit sekali bagi ibu hamil untuk bisa paham
dan mengerti mengenai informasi kesehatan yang sudah di
sampaikan kepada ibu hamil dari tenaga kesehatan.
31
B. Dukungan keluarga
Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang
dapat diikuti dengan stres kecemasan. Perubahan dan adaptasi
selama kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi seluruh
anggota keluarga. Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh
anggota keluarga harus terlibat. Dukungan dan kasih sayang dari
anggota keluarga dapat memberikan perasaan nyaman dan aman
ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Antenatal care adalah hal yang sangat penting dan urgen
selama kehamilan terutama dalam hal peningkatan pengetahuan,
pemahaman dan penanaman kesadaran akan pentingnya antenatal
care tersebut, dimana dengan antenatal care akan diketahui sedini
mungkin akan indikasi-indikasi resiko yang akan terjadi pada
kehamilan dan persalinan.
Peran dan dukungan berbagai pihak sangat di perlukan
dalam proses penyadaran dan perubahan prilaku positif ibu hamil
dalam pemeriksaan kehamilanya, dukungan tersebut dapat
diperoleh dari : pengetahuan ibu, dukungan keluarga, dukungan
tenaga kesehatan serta fasilitas penunjang lainya yang akan
berpengarauh terhadap prilaku ibu hamil tersebut dalam
memeriksaakan kehamilanya.
Upaya promotif yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam
hal ini bidan desa pada dasarnya adalah mengoptimalkan potensi
yang ada baik pada sarana kesehatan, dan potensi ibu sendiri
dengan mengembangkan pengetahuanya sebagai dasar bagi
pengembangan kesadaran diri akan pentingnya pemeriksaan
kehamilan.
39
B. SARAN
1. Pihak pemerintah dalam hal ini puskesmas hendaklah lebih
mengoptimalkan perannya dalam upaya promotif terhadap
masyarakat dengan melibatkan berbagai potensi yang ada di
wilayah kerja puskesmas
2. Pihak desa sebagai mitra kerja bidan desa diharapkan lebih
proaktif dan memberikan dukungan penuh terutama dalam
pengembangan desa siaga aktif terutama yang menyangkut
peran serta keluaraga dan masyarakat dalam proses persalinan
yang sehat
3. Keluarga sebagai pihak yang sangat dominan bagi seorang ibu
hamil hendaklah memberikan dukungan penuh baik secara
moril, materil dan psikologis agar proses kehamilan yang
dijalaninya aman, sehat dan selamat