Anda di halaman 1dari 8

FILUM CHLOROPHYTA

1. CHLOROPHYTA MULTISELULER

2. Caulerpa
FILUM CHLOROPHYTA
1. Ulva

Ulva memiliki bentuk thallus yang lebar seperti daun selada dengan variasi warna hijau terang.
Habitat hidupnya adalah daerah perairan payau, dan laut. Jenis alga hijau Ulva akan selalu
menempel pada batu atau kayu yang ada di sekitarnya.Valonia memiliki bentuk bulat gelembung
dengan variasi warna hijau sampai gelap. Sifat-sifat yang khas dari salah satu jenis alga hijau ini
adalah memiliki pori-pori berbentuk huruf V, dan memiliki sifat permeabilitas.

2. Dyctyosphaera (D. Caversona)

Dictyosphaera memilik bentuk bulat dengan permukaan yang agak kasar. Jenis alga hijau ini
akan menempel pada terumbu karang yang ada di sekitarnya.
3. Halimeda

Halimeda memiliki sekitar 18 jenis lainnya. Bentuk alga hijau ini sangat kaku dengan thallus yang
menyerupai bentuk kipas kecil-kecil dengan warna hijau terang sampai hijau tua. Alga hijau ini hidup di
bawah air, pantai berbatu dan terumbu karang. Halimeda menjadi penyumbang endapan kapur yang
cukup besar di laut dan dapat mengganggu kelangsungan ekosistem buatan terumbu karang yang
sedang melalui tahap rehabilitasi.
FILUM CHLOROPHYTA

1. Chaetomorpha

Chaetomorpha memiliki bentuk thallus yang


menyerupai rambut-rambut halus, atau bulu-bulu seperti yang terdapat pada hewan di daratan
namun thallus ini menggumpal lebat. Chaetomorpha memiliki warna hijau yang sangat terang.

2. Codium

Berdasarkan hasil penelitian, codium memiliki kandungan antibakteri yang banyak dipergunakan untuk
mengawetkan bahan makanan dan industri kosmetik. Sama halnya dengan jenis alga hijau yang lain,
Codium tumbuh dengan cara menempel pada terumbu karang. Alga hijau atau rumput laut ini termasuk
dari jenis-jenis rumput lautyang tersebar di perairan wilayah Indonesia.

3. Udotea

Udotea memiliki thallus yang berbentuk seperti


sebuah kipas lebar. Udotea banyak tersebar di wilayah Indonesia terutama di Pulau Sulawesi. Alga hijau
jenis ini tumbuh dan berkembang pada sela-sela terumbu karang dan pasir yang ada di bawah laut.
FILUM CHLOROPHYTA

1. Tydemania (T. Expeditionis)

2. Bornetella (B. Nitida)


FILUM CHLOROPHYTA

1. Boergenesia (B. Forbisii)

Boergenesia tumbuh dengan cara menempel pada tumbuhan laut atau batu karang. Tumbuhan bawah
laut ini biasanya tidak begitu besar. Mirip seperti rumput-rumput kecil yang ada di daratan yang
menempel di atas bebatuan karang.

Alga hijau ini memiliki thallus berbentuk silendris, halus dan agak transparan. Thallus yang ada pada
Boergenesia menyerupai daun yang ada pada tanaman di darat dengan warna yang cukup beragam
mulai dari hijau muda, hijau tua sampai warna hijau agak kekuningan. Kehadiran alga hijau ini cukup
mengganggu dalam proses penanaman terumbu karang.

2. Neomeris (N. Annulata)

Jenis alga hijau ini dapat tumbuh diantara substrat karang mati yang ada di dasar laut. Neomeris
memiliki bentuk yang mirip dengan jenis alga hijau Bornetella. Thallus-nya memanjang seperti batang
pohong dan berwarna hijau terang. Keberadaan Neomeris tersebar di wilayah laut Indonesia.

Habitat hidup alga hijau ini memang memanfaatkan setiap substrat dari terumbu karang yang tidak lagi
berfungsi. Seringkali proses penanaman terumbu karang mengalami kegagalan karena berbagai macam
faktor, kehadiran alga hijau menjadi salah satu faktor diantara gagalnya upaya pemulihan terumbu
karang yang rusak melalui proses transplantasi karang.
Rhodophyta (Alga Merah)

Chordariales

Dictyotales

Fucales
Bacillariophyta

Bacillariophyta

Untuk diatom ini ada yang hidup sendiri maupun ada juga yang berkoloni membentuk filament.
Yang sebagian hidup bebas di permukaan air, beberapa jenis yang lain hidup menempel pada
substrat. Yang setiap selnya mengandung satu nukleus dengan satu atau beberapa plastid yang
berbentuk pita atau cakram yang berisi pigmen cokelat keemasan yang melimpah.

Diatomae vulgaris

Bacillariophyta
Chordariales

Anda mungkin juga menyukai