KP 608 Tahun 2015 PDF
KP 608 Tahun 2015 PDF
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 6
Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 19 oktober 2015
SUPRASETYO
HARJO
1 (IV/b)
199003 1 001
Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 608 TAHUN 2015
Tanggal : 19 OKTOBER 2015
PETUNJUK TEKNIS
2015
DAFTAR ISI
BAB 1 1
PENDAHULUAN 1
1.1 UMUM i
1.2 DEFINISI !
1.3 RUANGLINGKUP 2
BAB II 3
KESELAMATAN KERJA 3
2.1 UMUM 3
2.13 RUANGSEMPIT(/WWHO££) 17
2.14 ANCAMANPETIR 17
2.15 ZATBERACUN 18
BAB III 24
MANAJEMEN PEMELIHARAAN 24
BAB VI 119
6.8 PENGGUNAAN CABLE FAULT LOCATING EQUIPMENT UNTUK MENENTUKAN GROUND FAULT
131
PELAPORAN 142
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 UMUM
1.2 DEFINISI
1.3 RUANGLINGKUP
2.1 UMUM
8
terjadi pada lampu inset dan pada saat memindahkan lampu
tersebut dari fittingnya ketika rangkaian masih teraliri arus.
Begitu fixture lampu dibuka dan diangkat dari
fitting/dudukannya, teknisi akan menjadi jalan arus menuju
tanah. Beberapa orang mencoba untuk mengurangi bahaya
ini dengan menambahkan kawat yang dijulurkan ke tanah
melalui bagian bawah fixture lampu terhadap grounding di
bagian bagian dalam fitting/dudukan. Namun, tidak dapat
benar-benar dipastikan apakah kabel sudah terhubung
hingga pada saat fixture/lampu diambil, dan pada saat itu
semuanya sudah terlambat.
Bahaya kedua dapat terjadi ketika mengganti sebuah fixture
lampu yang masih teraliri arus ketika terjadi rangkaian
hubung buka pada sisi sekunder transformator. Tegangan
hubung buka terjadi pada sisi sekunder transformator dengan
besaran yang sebanding dengan ukuran transformator
Tegangan hubung buka pada sisi sekunder pada
transformator 300 watt adalah sekitar 110 volt. Selain itu,
tergantung pada bahan yang digunakan untuk membuat
transformator isolasi dan jenis regulator yang mengalirkan
arus ke dalam rangkaian, secara relatif puncak tegangan
dapat dihasilkan. Sekali lagi, semakin besar trafo maka
semakin tinggi puncak tegangan yang dihasilkan hingga
mampu mencapai 200 volt untuk beberapa kondisi. Durasi
puncak mi berbanding terbalik dengan ukuran transformator
(transformator yaitu lebih besar memiliki durasi yang lebih
pendek). Karena ukuran dan durasinya, tegangan puncak
dapat menjadi kondisi yang tidak aman bagi teknisi
pemeliharaan. Oleh karena itu, disarankan agar melakukan
penggantian lampu dengan rangkaian yang sudah tidak dialiri
arus, terutama untuk penggantian lampu dengan kontak
langsung. Apabila hal ini dianggap tidak efisien maka
pakailah sarung tangan isolasi yang sesuai selama proses
penggantian lampu.
Bahaya terakhir yang bisa terjadi ketika penggantian lampu
semua jenis fixture, baik di lapangan maupun di ruang
pemeliharaan, adalah bahaya pemotongan lampu yang pecah
Sering kali ketika lampu airfield gagal beroperasi, kaca/gelas
lampu retak atau getas dan dapat pecah selama proses
penggantian. Selalu gunakan sarung tangan kulit ketika
mengganti lampu untuk mencegah tangan terluka akibat
lampu yang pecah. Setiap pelaksanaan pekerjaan visual aids
wajib menyediakan SOP.
2.5 PROSEDUR KESELAMATAN KERJA
10
b) Terbiasa untuk memutuskan power litrik dan segera
memutuskan sambungan listrik apabila terjadi keadaan darurat.
c) Meningkatkan kualitas pertolongan pertama dan pemberian
perawatan darurat apabila diperlukan. Harus diingat bahwa
pencegahan terjadinya kecelakaan akibat listrik adalah paling
utama meskipun peralatan pertolongan pertama tersedia.
d) Mengamati setiap pekerjaan yang dilakukan untuk mendeteksi
dan memperingatkan pekerjaan-pekerjaan yang tidak
berdasarkan prosedur keselamatan.
11
terekspos, dengan tangan yang lain dijauhkan dari kontak
langsung dengan tegangan maupun ground,
h. Pastikan bahwa tidak ada arus listrik yang dialirkan ke
dalam rangkaian ketika menguji kontinuitas maupun
hambatannya (meter listrik akan rusak dan bisa membuat
teknisi terluka).
i. Ground test equipment untuk peralatan yang diuji kecuali
dinyatakan khusus dalam instruksi manual,
j. Tempatkan tanda peringatan, seperti "BAHAYA - JANGAN
DIGUNAKAN ATAU DIOPERASIKAN," pada saklar utama
atau pemutus sirkuit, dan sediakan lockout untuk
rangkaian di mana teknisi akan bekerja. Ikuti petunjuk
prosedur fasilitas lokal log-out tag-out.
k. Jangan memakai perhiasan, jam tangan, atau cincin saat
bekerja dengan peralatan listrik.
1. Sebisa mungkin jauhkan pakaian, tangan, dan kaki tanpa
alas kaki.
m. Gunakan alat yang tepat (obeng, alat alignment, dll) untuk
melakukan pekerjaan.
n. Jangan menggunakan pelarut beracun atau yang mudah
terbakar untuk membersihkan peralatan.
o. Gunakan tekanan udara yang rendah (30 psi atau kurang)
untuk melakukan pembersihan. Sangat penting untuk
menggunakan proteksi mata (goggles atau penutup wajah)
ketika bekerja dengan udara bertekanan tersebut.
p. Pakailah kacamata dan sepatu pengaman tegangan tinggi
ketika sekitar daerah bertegangan tinggi.
q. Jangan berani mengambil risiko dengan memberikan
pekerjaan kepada orang yang tidak berpengalaman.
2.6 PAPAN PROSEDUR KESELAMATAN
12
d. Peralatan Resusitasi (Resuscitube atau peralatan yang sejenis
lainnya).
e. Peralatan P3K.
f. Alat pemutus tegangan tinggi.
g. Pengait penyelamat tubuh yang bersifat non-konduktif.
h. Sarung tangan karet untuk melindungi dari adanya tegangan
maksimum yang terbuat dari kulit dan kantong penyimpanan.
i. Pemutus sekering berisolasi.
j. Senter non logam
k. Grounding stick.
1. Poster dan buletin keselamatan.
m. Tanda-tanda peringatan non-konduktif portabel dengan gantungan
non-konduktif.
n. Pemadam api sesuai untuk memadamkan api yang disebabkan
listrik.
o. Tempat obat cuci mata darurat apabila tidak disediakan di tempat
yang lain dalam bangunan.
p. Automatic External Defibrillator
13
dan peralatan uji dalam kondisi operasi yang layak. Simpan checklist
yang telah dilengkapi dalam satu buah file setidaknya satu tahun.
a. Tegangan antara 200 dan 1000 volt pada frekuensi jaringan listrik
komersial (50 Hz) sangat berbahaya karena di bawah kondisi ini,
otot jantung akan kejang dan kelumpuhan pusat pernapasan terjadi
secara berrsamaan atau bergantian. Namun, tegangan yang lebih
rendah juga bisa fatal, seperti yang dibuktikan oleh catatan
kematian yang disebabkan oleh sistem pencahayaan yang
digunakan di pertanian sebesar 32 volt. Respon tubuh terhadap
arus listrik sebagai berikut:
14
untuk memastikan bahwa karyawan termotivasi dengan pentingnya
keselamatan. Sertakan pelatihan pertolongan pertama dan CPR
(Cardio-Pulmonary Resuscitation) dalam kursus pelatihan keselamatan.
Kursus keselamatan harus meliputi juga prosedur berkendara yang
aman dan prosedur yang memadai untuk menghubungi petugas gawat
darurat, polisi, dan PKP-PK. Prosedur berkendara mengacu Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara yang terbaru yang mengatur
tentang Prosedur dan Tata Cara Berkendara di Sisi Udara SKEP 140
tahun 1999.
15
sedang tidak bertugas, dll. Jangan mengandalkan tower controller untuk
menjamin keselamatan pada sistem kelistrikan. Kontroler di dalam menara
diperiksa secara berkala dan teknisi yang bertugas berikutnya bisa saja
tidak mengetahui/memahami pekerjaan yang harus dikerjakan. Selalu
pastikan bahwa rangkaian atau peralatan bekerja pada kondisi aman. Salah
satu alasan utama penyebab kecelakaan adalah ketika teknisi bekerja
terburu-buru dan tidak mematuhi tindakan pencegahan yang tepat serta
tidak mengikuti prosedur keselamatan yang benar. Alasan utama lainnya
adalah ketika teknisi listrik melepaskan pelindungnya karena teknisi
bekerja di lingkungan yang yang familiar dan menjadi lalai tentang prosedur
keselamatan.
»ZzQ*4W >| o
DANGER
DO NOT DO NOT
OPERATE REMOVE THIS TAG
PERSONNEL WITHOUT
AT WORK
AUTHORIZATION
SEE
OTHER SIDE
16
2.12 GROUNDING DAN BOUNDING
Jangan pernah menghapus, mengubah, atau mencoba untuk
memperbaiki konduktor atau sistem konduit yang berfungsi sebagai
grounding dan electrical bonding untuk setiap peralatan listrik
sebelum semua daya listrik diputuskan dari peralatan. Peringatkan
semua teknisi akan kondisi ungrounded/unbounded peralatan
melalui tersedianya SOP. Tampilkan tanda-tanda peringatan yang
sesuai, seperti label bahaya, untuk memperingatkan teknisi adanya
kemungkinan bahaya.
2.14ANCAMANPETIR
Ketika teknisi terkena sambaran petir secara langsung, hasilnya
adalah hampir selalu fatal. Meskipun adanya mukjizat dapat lolos dari
kondisi tersebut telah dilaporkan, sengatan listrik yang terjadi begitu
besar sehingga yang mampu bertahan hidup sangatlah jarang. Korban
dari petir terjadi dari efek sekunder petir tersebut, seperti surja petir
dan induksi akibat charging.
Catatan:
17
petir. Tetap berada dalam area yang kering dan sebaiknya jauh dari
semua benda logam.
b. Jika ada pilihan tempat untuk berlindung, pilih jenis tempat
berlindung dengan urutan sebagai berikut:
• Logam besar atau bangunan yang dilingkupi logam
• Bangunan yang terlindung dari petir
• Kendaraan
• Bangunan besar yang tidak memiliki pelindung petir.
c. Jika keadaan di luar gedung tidak dapat dihindari, jauhkan diri
dari hal-hal berikut ini:
• Gudang kecil dan tempat berlindung yang berada di lokasi
terbuka, khususnya, setiap house power equipment.
• Pagar kawat, antena, struktur pendukung, atau kabel, baik
telepon, listrik, atau yang sejenis.
• Puncak bukit dan ruang terbukayang luas.
• Sebatang pohon
2.15ZATBERACUN
Zat beracun adalah substansi beracun yang dapat mengakibatkan
cedera dengan kontak atau injeksi. Zat disebut "api" atau "korosif
menyebabkan daging yang akan dimakan pada kontak, hasil dari
kontak dengan agen ini berkisar dari iritasi kulit kecil untuk luka
bakar. Ada bahan yang beracun hanya jika mereka dimasukkan ke
dalam tubuh. Zat beracun juga dapat berupa uap gas dan bisa
berbahaya dalam jangka pendek atau jangka waktu yang panjang
Ada juga beberapa zat yang digunakan untuk peralatan listrik yang
pada dasarnya tidak beracun namun dalam kondisi tertentu dapat
menjadi sangat beracun.
2.15.1 Karbon tetraklorida
Jangan pernah menggunakan karbon tetraklorida. Kontak
dengan karbon tetraklorida cair dapat merusak minyak alami
kulit, tampilan permukaan kulit yang terkena zat tersebut
menjadi putih. paparan kulit secara terus-menerus dapat
menyebabkan kulit terkelupas. Karbon tetraklorida berbentuk
asap sangat beracun.
2.15.2 Trichloroethylene.
Zat ini, digunakan terutama sebagai pelarut pembersih, zat ini
adalah narkotika dan obat bius. Cedera pada jaringan organik
adalah hasil dari paparan yang berlebihan, tapi paparan zat ini
secara berlebihan dan berulang kali dapat menyebabkan
anemia dan kerusakan hati.
2.15.3 Asam Baterai
Asam baterai yang paling umum adalah asam sulfat. Asam
sulfat merupakan zat racun korosif; inhalasi berulang atau
lama pada asap asam baterai tersebut dapat
18
mengakibatkankan radang saluran pernapasan bagian atas,
menyebabkan bronkitis kronis. Kehilangan kesadaran dengan
kerusakan parah pada paru-paru mungkin disebabkan
menghirup uap terkonsentrasi asam sulfat dalam kondisi
panas. Asam, dalam bentuk yang sangat terkonsentrasi
sebelum menambahkan air untuk menggunakan baterai,
bertindak sebagai kulit, kaustik kuat menghancurkan dan
jaringan lainnya. kerusakanan ini muncul sebagai luka bakar,
dan paparan tersebut dapat disertai dengan shock dan
pingsan. Asap dari sebab asam sulfat berkonsentrasi tinggi
adalah batuk dan iritasi mata; kontak yang terlalu lama dapat
menghasilkan pneumonitis kimia.
Baterai dan asam baterai juga memproduksi gas hidrogen,
suatu hasil sampingan dari proses pengisian. Gas hidrogen
sangat mudah terbakar dan dapat bereaksi eksplosif apabila
terdapat percikan atau nyala api.
Semua lokasi dimana timbal-asam baterai digunakan atau
ditempatkan harus memiliki, sebagai syarat minimal, obat cuci
mata. Jika air tidak tersedia, maka kotak obat cuci mata
portabel yang terdiri dari botol air yang ditempatkan di dinding
harus tersedia.
19
e. pemadam harus cukup besar untuk memadamkan api. Fire
extinguisher portabel mampu dioperasikan 8 hingga 10
detik.
20
c. Kebakaran kelas C adalah kebakaran yang melibatkan
peralatan listrik, misalnya fixture, kabel, pemutus sirkuit,
dan outlet. Jangan menggunakan air untuk memadamkan
kebakaran Class C - risiko sengatan listrik jauh lebih besar!
Alat pemadam kebakaran kelas C tidak memiliki rating
numerik. Klasifikasi C berarti bahwa bahan pemadam
bersifat non-konduktif.
d. Alat pemadam kebakaran kelas D biasanya terdapat di
laboratorium kimia. Alat pemadam tersebut digunakan
untuk kebakaran yang melibatkan logam mudah terbakar,
seperti magnesium, kalium titanium, dan sodium. Jenis
alat pemadam ini juga tidak memiliki peringkat numerik,
tidak pula dimaksudkan untuk berbagai tujuan, alat
pemadam ini dirancang untuk kelas D kebakaran saja.
Beberapa kebakaran mungkin melibatkan kombinasi dari
klasifikasi tersebut.
21
dengan fosfat monoamonium, bubuk berwama kuning
yang meninggalkan residu lengket yang dapat merusak
peralatan listrik seperti komputer. Alat pemadam
berbahan kimia kering atau dry chemical memiliki
keuntungan lebih daripada alat pemadam C02 karena
alat pemadam berbahan kimia tidak meninggalkan
substansi yang tidak mudah terbakar pada bahan atau
material yang telah dipadamkan, mengurangi
kemungkinan terjadinya kembali pengapian.
c. Alat pemadam kebakaran berbahan Karbon dioksida (C02)
digunakan untuk kebakaran kelas B dan C. Alat pemadam
C02 mengandung karbon dioksida, gas yang tidak mudah
terbakar, dan sangat bertekanan. Tekanannya begitu besar
sehingga tidak jarang untuk bit dari es kering untuk
menembak keluar nozzle. Alat pemadam kebakaran ini
tidak bekerja dengan baik pada kebakaran kelas A karena
bisa tidak dapat menggantikan oksigen yang cukup untuk
mematikan api, sehingga menyebabkan terbakar kembali.
Alat pemadam C02 memiliki keuntungan lebih daripada
alat pemadam berbahan kimia kering atau dry chemical
karena alat pemadam ini tidak meninggalkan residu
berbahaya - alat pemadam kebakaran ini adalah pilihan
yang tepat untuk kebakaran listrik pada komputer atau
perangkat elektronik lainnya. Sangat penting untuk
mengetahui apa jenis pemadam yang Anda gunakan.
Menggunakan jenis pemadam yang salah untuk jenis api
yang salah dapat mengancam jiwa.
22
program pelatihan pertolongan pertama untuk personil pemeliharaan
agar bisa memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mereka.
23
BAB III
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
24
melakukan tindakan troubleshooting yang lebih cepat untuk
masalah yang serupa dikemudian hari.
25
visual aids harus mendapatkan prioritas yang tinggi agar mampu
mencegah kegagalan peralatan, terjadinya sinyal palsu, dan kerusakan
sistem. Mengingat perbedaan merek airport lighting dan peralatan catu
daya yang dipergunakan di berbagai bandar udara di Indonesia, maka
untuk prosedur perawatan harus mengikuti petunjuk dari pabrikan.
3.4.1 Instalasi dan Material
Unsur pertama dalam program perawatan preventif adalah
tercapainya kualitas yang tinggi, pemasangan peralatan secara
benar. Perawatan preventif sulit dilaksanakan pada peralatan
yang telah diinstal atau dipasang dengan tidak mengikuti aturan
tanpa mempertimbangkan persyaratan pemeliharaan. Ketika
kondisi tersebut terjadi maka peralatan tersebut harus dibawa ke
tempat perbaikan yang resmi dan diperbaiki daripada harus
mengambil risiko dengan mencoba untuk menerapkan program
pemeliharaan preventif yang diharapkan akan mampu
mengimbangi kondisi tersebut.
Konsultasikan dengan pengawas pemeliharaan peralatan listrik di
bandar udara sebelum dan selama pembuatan desain dari setiap
instalasi baru atau penambahan airport lighting. Dengan
demikian, bandar udara dapat menghindari terjadinya biaya yang
lebih tinggi selama dan setelah konstruksi. Pertimbangan juga
harus diberikan kepada metode seleksi dan pelatihan setiap
tenaga kontraktor yang terlibat dalam instalasi airport lighting.
Kebutuhan pelatihan khusus untuk teknisi listrik pemeliharaan
bandar udara berlaku juga untuk personil kontraktor.
3.4.2 Personil.
26
memadai, ruang penyimpanan yang cukup, suku cadang, dan
manual teknis yang berlaku.
28
yang sesungguhnya mungkin karena pengembangan
instalasi/sistim untuk disimpan dalam perpustakaan.
29
ketersediaan suku cadang, dan akibat yang ditimbulkan dari
kegagalan peralatan.
3.7.2 Tingkat Kegagalan
Tingkat kegagalan (atau tingkat penggantian) adalah life time
produk yang diharapkan dari sebuah item dan jumlah item
tersebut di dalam sistem. Sebagai contoh, jika lampu
diperkirakan mampu beroperasi selama enam bulan, dan
terdapat 100 buah lampu dalam sistem, maka rata-rata 100 buah
lampu akan diganti setiap enam bulan atau sekitar empat buah
per minggu. Catatan yang akurat dari suku cadang yang telah
digunakan dari waktu ke waktu akan sangat membantu dalam
menentukan tingkat kegagalan.
3.7.3 Ketersediaan Suku Cadang
Ketersediaan suku cadang mengacu pada waktu yang
dibutuhkan untuk mendapatkan suku cadang pengganti. Hal ini
biasanya berarti lead time pengadaan. Jika sebuah suku cadang
dapat dengan mudah diperoleh dari pemasok lokal, mungkin
tidak perlu untuk menambahkan suku cadang dalam tempat
persediaan karena suku cadang yang seperti itu dapat dibeli pada
saat diperlukan atau penyimpanan suku cadang tersebut dapat
dikurangi. Namun, jika ada lead time enam minggu dibutuhkan
oleh pemasok, lalu saham enam kali tingkat kegagalan mingguan
(24 lampu dalam contoh di atas). Suku cadang untuk
Micro/ constant current regulator dan peralatan khusus lainnya
termasuk dalam kategori ini. Sebagai contoh, penggantian printed
circuit board atau perakitan lainnya biasanya memiliki waktu
penyediaan berkisar enam sampai dengan dua belas minggu
kecuali tersedia suku cadang lainnya yang digunakan untuk
kondisi darurat, hilangnya sirkuit bisa memberikan dampak yang
serius terhadap operasi bandara. Ada beberapa metode untuk
mendapatkan suku cadang yang dibutuhkan dengan mereduksi
waktu penyediaan yang lama. Meliputi metode substitusi
(penggunaan bagian fungsional yang setara dari produsen lain),
kanibalisasi, dan perbaikan sementara (seperti penggunaan"
lampu portabel untuk menggantikan lampu yang dipasang tetap)
sambil menunggu pemeliharaan korektif. Perlu dicatat,
bagaimanapun, bahwa solusi ini harus dipertimbangkan hanya
sebagai langkah darurat dan bahwa penyediaan suku cadang
yang tepat akan menghilangkan penggunaan metode-metode
tersebut.
30
kegagalan pada seluruh sistem tetapi kerusakan sebuah papan
sirkuit Micro/Constant Current Regulator akan menyebabkan
gagalnya seluruh rangkaian lampu yang dialiri arus atau diberi
daya. Para produsen peralatan akan memberikan petunjuk
tentang suku cadang yang direkomendasikan. Berdasarkan
pengalaman yang diperoleh dari sistem, suku cadang lain dapat
ditambahkan atau dihapus dari daftar. Dampak dari kegagalan
pada suatu bagian peralatn atau sistem harus dipertimbangkan
ketika merencanakan persediaan suku cadang.
3.7.5 Bagian Identifikasi.
Hal paling penting dari menjaga persediaan suku cadang adalah
melakukan katalogisasi yang akurat pada suku cadang dengan
menggunakan penomoran yang diberikan produsen. Sangat
penting untuk memastikan bahwa suku cadang yang tepat telah
digunakan untuk menggantikan bagian peralatan yang rusak;
banyak bagian optik yang secara visual nampak sama namun
memiliki perbedaan yang signifikan dalam kinerja. Penggunaan
penomoran suku cadang berdasarkan penomoran suku cadang
produsen juga sangat penting ketika memesan kembali suku
cadang tersebut. Apabila sebuah suku cadang dipesan
berdasarkan nama generiknya maka produsen dapat mengirim
suku cadang versi yang lebih baru dari apabila suku cadang
tersebut tidak kompatibel dengan sistem yang ada. Sangat
penting untuk mempertahankan data produsen yang
mencerminkan peralatan, menjelaskan jenis, nomor model, dan
rincian nomor seri.
31
BAB IV
PERALATAN PENGUJIAN
4.1 PENDAHULUAN
32
hambatan, dan nilai-nilai rendah arus DC. Alat uji yang lebih
baik menawarkan kualitas yang lebih baik dalam tingkat akurasi
yang sesuai dan kekasaran serta berguna untuk membuat
berbagai macam pengukuran. Penggunaan paling umum dari alat
ini adalah untuk melakukan pengukuran tahanan pada
rangkaian seri untuk tujuan troubleshooting ketika kesalahan
telah terjadi. Sebuah VOM analog berguna karena
kemampuannya untuk menampilkan fluktuasi tren dan nilai dan
kemudahan yang ditawarkan, tidak ada banyak waktu
memeriksa ketika sebuah tindakan yang cepat diperlukan
Bagaimanapun sebuah VOM analog memiliki keterbatasan
Secara relative impedansi masukan rendah dan kerentanan
terhadap gangguan membuatnya tidak cocok untuk beberapa
jenis pengukuran, terutama ketika digunakan untuk rangkaian
elektronik atau ketika digunakan di lingkungan yang memiliki
energi RF (frekuensi radio). Juga harus diingat bahwa VOM
tertentu tidak dapat digunakan untuk mengukur arus dalam
rangkaian airport lighting karena tidak memiliki kemampuan
untuk mengukur RMS secara tepat karena dibutuhkan
pengukuran dengan akurasi tinggi.
0=C3
Gambar 4.1
Typical Volt-Ohm-Multimeter (VOM)
4.2.1.1 Keselamatan.
Keselamatan harus selalu dikedepankan ketika
menggunakan sebuah VOM. Ketahuilah level tegangan
dan bahaya sengatan listrik semua peralatan yang akan
33
•*
34
Dalam kasus visual aids, 2,8-20 amp adalah kisaran untuk
memverifikasi kalibrasi yang tepat. Semua aturan keselamatan
yang berlaku untuk VOM juga berlaku untuk DMM.
4.2.3 Insulation Resistance Tester (MegOhmMeter).
Insulation resistance tester atau megohmmeter adalah alat yang
diperlukan untuk melakukan perawatan dan troubleshooting
kabel bawah tanah airport lighting. Alat ukur ini dibuat dalam
berbagai versi dari model tradisional untuk listrik baterai dan
versi arus bolak-balik. Alat ukur ini digunakan untuk menguji
tahanan isolasi tanah untuk kabel bawah tanah, untuk menguji
tahanan isolasi antara konduktor, dan untuk menguji tahanan
tanah atau antara belitan transformator, motor, regulator, dll.
Model baterai rechargeable adalah yang paling umum dan dibuat
dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk jenis pembacaan
analog dan digital. Sebagian besar model digital memiliki grafik
batang analog untuk melengkapi bacaan digital. Pertimbangan
lain dalam memilih alat uji tahanan isolasi adalah tegangan
outputnya. Beberapa unit baterai dan garis bertenaga sekarang
memiliki tegangan output dipilih yang dapat berkisar setinggi
5.000 volt DC. Minimal, pilih alat ukur dengan tahanan isolasi
dengan output 1000 volt DC. Jika memungkinkan,
pertimbangkan untuk menggunakan unit dengan tegangan
output maksimum yang lebih tinggi karena lebih banyak
kemungkinan untuk menemukan kesalahan tahanan yang tinggi
dan lebih mendekati nilai tegangan kabel dan transformer.
Namun, perhatikan bahwa kabel pengujian yang sudah usang
perlu dipertanyakan kondisinya dan/atau rankaian yang telah
beroperasi pada tegangan yang jauh lebih rendah dapat
mengalami kerusakan pada pengujian dengan tegangan yang
lebih dari 1000 volt. Berhati-hati ketika untuk pertama kalinya
menguji rangkaian yang lebih tua.
Gambar 4.2
Typical Insulation Tester
4.2.3.1 Keselamatan.
1. Ketika melaksanakan persiapan untuk menguji
tahanan isolasi, pertama lakukan pengecekan
keselamatan dengan lengkap. Pastikan bahwa
35
peralatan yang akan diuji sudah diputus dari semua
sumber daya. Buka semua switch keselamatan dan
kunci peralatan kontrol lainnya sehingga peralatan
tidak dapat secara tiba-tiba dialiri energi.
2. Jika netral atau konduktor tanah harus diputuskan,
pastikan bahwa sudah tidak dialiri arus dan ketika
terputus tidak ada peralatan lain yang tidak
mendapatkan proteksi.
3. Perhatikan rating tegangan alat uji dan lakukan
tindakan pencegahan yang sesuai.
4. Peralatan besar dan kabel biasanya memiliki
kapasitansi yang cukup untuk menyimpan sejumlah
energi yang berbahaya dari pengujian arus. Setelah
mengambil alat ukur resistensi dan sebelum
melaksanakan tes pendahuluan, biarkan semua energi
yang tersimpan dalam peralatan untuk mengalir
keluar dengan melepaskan konektor alat ukur minimal
selama 30 detik sebelum menyentuh lead. Banyak alat
ukur baru yang akan secara otomatis melakukan
discharge energy peralatan yang diuji dan memberikan
indikasi visual kepada pengguna indikasi visual atau
indikasi audio ketika lead dilepaskan. Lihat pada buku
petunjuk perangkat untuk mendapatkan instruksi
pabrik.
5. Jangan gunakan alat uji dalam kondisi eksplosif.
Sebuah ledakan mungkin bisa terjadi jika ada sedikit
pemicu pada saat memasang atau melepaskan lead
pengujian, atau sebagai akibat dari busur melalui atau
di atas isolasi rusak.
36
menggunakan sinyal atau nada dari konduktor. Jika rangkaian
hstnk bandar udara disuplai oleh konduktor yang TnttZ
d.tonam atau memiliki kabel kontrol yang langLng dTkubur
d.sarankan untuk membeU locator yang juga memS
kemampuan mencari groundfaults. Perlu dicatot, bagaimaCn
dentin menrST"^
meTl T88^
^ "h"an *>* *•* d»™^-
Perangkat terSebut Cable Ox**" yang
mencakup kemampuan faultfinding biasanya dilengkapi dengan'
probe yang d.gunakan dengan penerima untuk menentukan letat
fault antara konduktor atau shield ke tanah
Gambar 4.3
Typical Fault Locator
4.1.4.1 Keselamatan.
Apabila menggunakan koneksi langsung ke konduktor
yang akan ditentukan lokasinya atau diuji, selalu berhati-
hati untuk memastikan bahwa rangkaian yang mensuplai
konduktor telah de-energized dan terkunci, serta telah
ditandai.
4.2.5.1 Keselamatan.
Sebuah clamp-on ammeter mengurangi kontak langsung
operator dengan tegangan tinggi. Namun, operator harus
memperhatikan tindakan pencegahan standar untuk
mencegah kontak langsung dengan konduktor terekspos
ketika mengambil pembacaan arus.
38
yang masih dialiri arus. Setelah memeriksa adanya arus
dengan clamp-on ammeter, sebuah pendekatan alat ukur
terhadap tegangan induktif dapat digunakan untuk
mendeteksi adanya tegangan induksi. Seperti halnya
ketika menggunakan semua instrumen pengujian yang
digunakan untuk mengukur tegangan atau arus, pastikan
bahwa pengujian dilakukan pada perangkat yang
rangkaiannya diketahui sebelum dan sesudah melakukan
pengukuran semacam.
4.2.7 Time Domain refiectometer.
Time Domain refiectometer (TDR) pernah menjadi instrumen
laboratorium yang berkualitas dan sangat mahal yang digunakan
untuk menguji kontrol dan sistem kabel coax. Namun sekarang,
instrumen ini telah berevolusi menjadi alat genggam yang tidak
terlalu mahal yang mampu menunjukkan dengan tepat lokasi
open atau fault pada kabel kontrol. Jika fasilitas yang ada
menggunakan kabel telepon jenis twisted pair untuk mengontrol
peralatan airport lighting dari remote control tower, mungkin akan
berguna untuk memiliki perangkat ini untuk fungsi
troubleshooting. TDR menerapkan sinyal ke kabel yang dimaksud
dan dapat memberikan pembacaan dalam satuan kaki untuk
menunjukkan jarak cable fault serta tampilan visual arah kabel.
Hal ini dapat menghemat banyak waktu untuk troubleshooting
ketika mencoba untuk menemukan kondisi kabel yang tidak
bagus pada kabel control yang panjang. Model terbaru memiliki
pengaturan untuk pengujian kabel power, kabel data, kabel coax,
serta telepon dan kabel kontrol. Beberapa dari alat ini mampu
mengukur panjang kabel hingga 48.000 ft.
Perangkat yang serupa adalah Optical Time Domain Refiectometer
yang digunakan untuk melakukan tes serupa pada kabel serat
optik. Dengan munculnya sistem kontrol komputerisasi
menggunakan jaringan serat optik untuk kontrol sistem airport
lighting, kemampuan untuk troubleshooting sistem kabel menjadi
diperlukan. Pada saat penulisan ini, instrumen ini masih sangat
tinggi harganya dan mungkin bukan beban untuk unit
pemeliharaan bandar udara pada umumnya. Dalam banyak
kasus, mungkin lebih ekonomis untuk mempekerjakan
kontraktor luar untuk melakukan setiap troubleshooting dan
perbaikan pada sistem kabel serat optik.
4.1.7.1 Keselamatan.
Seperti perangkat pengukuran lain yang memerlukan
koneksi langsung ke konduktor, pastikan untuk
melakukan latihan keselamatan pengujian yang tepat
untuk memverifikasi apakah konduktor atau sirkuit yang
diuji telah diputuskan aliran arusnya dan telah dikunci
serta diberi label.
39
4.2.8 Nada dan Sets Probe Tracing.
Biasanya digunakan oleh teknisi yang bekerja di industri telepon,
perangkat ini dapat menjadi tambahan yang bagus untuk kotak
peralatan teknisi listrik bandar udara. Kit yang murah dan dapat
digunakan untuk berbagai keperluan di bandara untuk
mengidentifikasi konduktor apakah pada kabel kontrol atau kabel
power tunggal dalam suatu manhole atau ruang kontrol.
Pemancar sederhana terhubung langsung ke konduktor yang
tidak berenergi dan menginjeksikan nada pada konduktor yang
dapat didengar dengan menggunakan probe induktif.
4.1.8.1 Keselamatan.
Seperti perangkat pengukuran lain yang memerlukan
koneksi langsung ke konduktor, pastikan untuk
melakukan latihan keselamatan pengujian yang tepat
untuk memverifikasi apakah konduktor atau sirkuit yang
diuji telah diputuskan aliran arusnya dan telah dikunci
serta diberi label.
4.2.9 TermometerInframerah
Termometer inframerah adalah perangkat genggam yang dapat
memberikan pembacaan temperatur langsung dari permukaan
apapun dari beberapa meter jauhnya. Mereka dapat ditujukan
pada target melalui sinar laser. Selain mengidentifikasi adanya
koneksi yang longgar di panelboards, instrumen ini dapat
digunakan untuk troubleshooting adanya kesalahan pada
rangkaian airfield lighting. Dengan mengukur suhu dasar cahaya
yang berbeda di landasan atau taxiway dan membandingkan
perbedaan suhu antara dasar cahaya, adalah mungkin untuk
menemukan lokasi kesalahan apabila kabel dan transformator
telah busur dan pembakaran di dalam basis ringan.
4.1.9.1 Keselamatan.
Karena penggunaan termometer inframerah tidak
memerlukan kontak dengan permukaan benda yang akan
diukur, perangkat ini umumnya sangat aman untuk
digunakan. Ikuti instruksi manufaktur dan hindari kontak
mata langsung dengan sinar laser.
40
Beberapa alat uji dilengkapi dengan aksesoris sarung tangan
karet. Sebagai alternatif, sampel bisa dikirimkan ke
laboratorium pengujian atau utilitas listrik lokal untuk diuji.
Gambar 4.4
Portable Oil Dielectric Tester
4.2.10.1 Keselamatan.
Portable oil dielectric testers menggunakan tegangan
tinggi sampai dengan 30 kV dan kehati-hatian yang
sangat tinggi harus diterapkan saat mengoperasikan
peralatan ini. Selalu ikuti semua petunjuk pabrik dan
petunjuk keselamatan.
41
lokasi, tabel air secara bertahap jatuh. Dalam kasus ini, sistem
elektroda tanah efektif yang dipasang sudah tidak efektif lagi.
Hal ini menekankan pentingnya program yang secara terus-
menerus untuk memeriksa grounding system. Tidak cukup
memeriksa grounding system hanya pada saat instalasi.
Gambar 4.5
Ground Rod Resistance Tester
4.2.11.1 Keselamatan.
Sistem pentanahan adalah fitur keselamatan yang
sangat penting yang tidak terpisahkan dalam sistem
airport lighting. Agar efektif, sistem grounding harus
memiliki tahanan yang sangat rendah ke tanah.
Semakin tinggi tahanan pada sistem pentanahan,
semakin besar tegangan yang dapat dihasilkan pada
grounded chasis atau frame. Ketika discharge tegangan
melewati manusia, terluka atau kematian bisa terjadi.
Berdasarkan alasan tersebut, periksa efektivitas sistem
pentanahan secara teratur.
42
Di masa lalu, dalam pengukuran fotometri in situ hanya
mungkin menggunakan hand held spot meter. Metode ini telah
terbukti sangat tidak efektif dan hanya dapat mendeteksi
perbedaan kotor antara lampu dan tidak dapat
memperhitungkan kesalahan. Saat ini, meskipun mobile system
telah tersedia yang mampu menguji fixture tunggal dalam suatu
sistem pencahayaan dengan kecepatan tinggi dan dengan
tingkat akurasi yang tinggi. Beberapa sistem ini dapat
menghasilkan diagram iso-candela lampu tunggal untuk
membantu dalam troubleshooting dan pemeliharaan peralatan
serta menunjukkan ketidaksejajaran. Beberapa sistem juga
dapat memberikan informasi koordinat GPS untuk setiap lampu
di landasan pacu untuk membantu menentukan adanya
peralatan yang tidak efisien dalam upaya persihan atau
perbaikan. Peralatan yang digunakan untuk pengukuran
fotometri harus berkualitas tinggi dan terbukti memiliki tungkat
akurasi yang tinggi dan memiliki kemampuan pengulangan
untuk menghindari pengumpulan data yang salah.
Gambar 4.6
Typical Photometric Airfield Calibration
43
4.1.13.2 Keselamatan.
Karena cable route tracer digunakan untuk melacak
kabel-kabel yang bertegangan maka memiliki potensi
bahaya yang besar. Teknisi yang mengadakan
pengujian harus menggunakan peralatan keselamatan
yang dianjurkan untuk melindungi terhadap
kemungkinan terjadinya kontak dengan konduktor,
terminal, atau peralatan lain yang teraliri arus.
EXTENSION ARM
\-—-SELECTOR SWITCH
Gambar 4.7
Typical Cable Route Tracer
44
BAB V
PEMELIHARAAN PREVENTIF
5.1 UMUM.
Bab ini membahas program pemeliharaan preventif untuk fasilitas dan
peralatan airport lighting. Bab ini berisi jadwal Preventive Maintenance
Inspection (PMI) untuk setiap item peralatan utama dengan instruksi
langkah-langkah untuk melaksanakan PMI. PMI mengatur rutinitas
yang direkomendasikan yang dapat diubah sesuai dengan kondisi lokal.
Prosedur troubleshooting umum untuk airport lighting systems
tercantum di dalam Bab 6. Prosedur perawatan korektif untuk
peralatan khusus harus mengacu pada petunjuk pabrik mengenai
operasi dan pemeliharaan termasuk juga dalam peraturan ini.
45
5.2.3 Pemeriksaan Bulanan.
5.1.3.1 Pemeriksaan Tahanan Isolasi
Melakukan pemeriksaan pemeliharaan secara rutin
sebagai tindakan prevenif pada airport lighting adalah
tindakan yang mutlak diperlukan untuk menjaga operasi
sistem yang handal. Karena potensi beroperasi pada
tegangan yang sangat tinggi, komponen dari rangkaian
seri sangat rentan terhadap kegagalan.
Lakukan tes tahanan isolasi pada semua rangkaian airport
lighting minimum secara bulanan. Jika bandar udara
memiliki rangkaian yang secara teratur mengalami
kegagalan karena usia atau alasan lain, pertimbangkan
untuk dilaksanakan pemeriksaan mingguan. Banyak
potensi kegagalan yang terjadi pada siang hari sebelum
menjadi masalah dengan melaksanakan perawatan
preventif terhadap tahanan isolasi setiap minggu. Simpan
catatan di dalam lemari dengan identifikasi rangkaian
berikut tanggal dan hasil tes. sediakan tempat untuk hasil
pencatatan dengan kondisi khusus seperti kondisi cuaca
pada saat pengujian, aktivitas petir terbaru dan untuk
mencatat lokasi tempat terjadinya kegagalan dan
penyebab-penyebabbya saat ditemukan. Contoh formulir
ditunjukkan dalam Gambar 5-1.
Alat uji ketahanan insulasi dapat dibeli dan dioperasikan
dengan tangan-engkol, baterai, atau pada suplai 120 volt
AC. Operasikan baterai yang paling serbaguna.Unit
tangan-engkol unit adalah yang paling akurat sebagai alat
pengoperasian yang bervariasi secara signifikan antar
operator. Berhati-hatilah dalam memilih rangkaian alat uji
dan tegangan output potensial. Sebagai minimum, alat uji
harus memiliki output 1000 volt DC. Alat uji dengan
output 2500 sampai dengan 5000 VDC juga tersedia dan
unggul dalam mendeteksi kesalahan resistensi yang tinggi.
Bagaimanapun.perlu dicatat bahwa ketika memeriksa
sirkuit yang berusia tua, terutama sirkuit yang biasanya
beroperasi pada tegangan rendah, penggunaan alat uji
VDC 5000 mungkin akan menunjukkan kesalahan dengan
kata lain tidak dapat mendeteksi titik lemah dalam kabel
atau transformator. Karena itu, disarankan, pada saat
pengujian tegangan yang lebih tinggi dari 1000 VDC,
harus siap untuk segera melakukan perbaikan jika perlu.
Ketika melakukan pengujian tahanan isolasi untuk
pemeliharaan preventif, perlu konsisten dalam cara
pengujian yang dilakukan dari satu sesi ke sesi
berikutnya. Hasil tes dapat bervariasi karena beberapa
keadaan. Misalnya, pengujian harus dilakukan untuk
46
jangka waktu yang sama setiap kali dilakukan pada
tegangan uji yang sama maka hasilnya secara akurat
dapat dibandingkan.
Sebuah pertimbangan yang sangat penting ketika
melakukan pengujian isolasi adalah waktu yang
diperlukan untuk pembacaan tahanan isolasi untuk
mencapai maksimal absolut. Penyebab utama lambatnya
mencapai full charge dikenal sebagai efek penyerapan
dielektrik. Hal bisa membutuhkan waktu beberapa menit
sebelum selesai dan untuk pembacaan hingga mencapai
maksimum absolut. Cara terbaik adalah dengan
menetapkan waktu minimal untuk melakukan pengujian
berdasarkan pengalaman.
Untuk pembacaan hambatan isolasi dalam waktu singkat,
operasikan instrumen untuk jangka waktu tertentu, bisa
30 detik sampai 1 menit, dan baca hasilnya di akhir
waktu yang telah ditentukan tersebut. Buatlah pengujian
untuk waktu yang akan datang dengan jangka waktu
operasi yang sama.
Variabel lain seperti kelembaban, cuaca, dan waktu dapat
mempengaruhi pembacaan. Pembacaan secara ideal harus
diambil setelah rangkaian dihilangkan powernya selama
beberapa jam. Hasil pembacaan yang lebih tinggi dapat
muncul segera setelah mengoperasikan sirkuit. Hal ini
adalah tanda isolasi yang memburuk di dalam
transformator dan kemungkinan adanya kabel lembab.
Mengoperasikan sirkuit dapat meningkatkan suhu dan
mengakibatkan kelembaban dari insulasi yang
mengakibatkan pembacaan artifisial yang lebih tinggi.
Tidak ada nilai ideal untuk pembacaan tahanan isolasi
pada sirkuit seri karena faktor-faktor seperti panjang
sirkuit, usia, dll. Aturan terbaik adalah dengan
mendasarkan keputusan ini pada pengalaman masa lalu
dengan fasilitas yang tersedia. Setiap rangkaian mungkin
berbeda berdasarkan usia, produsen kabel dan peralatan,
metode instalasi (langsung ditanam atau dipasang dalam
saluran), kondisi cuaca lokal, dan tingkat kelembaban
muncul dalam sistem. Keputusan kapan harus
mempertimbangkan sirkuit gagal dan membutuhkan
perbaikan perawatan preventif dapat bervariasi dari satu
sirkuit ke yang lain di dalam fasilitas yang sama. Secara
umum, setiap sirkuit yang diukur kurang dari 1 megom
pasti akan cepat gagal. Waktu yang diperlukan sebuah
rangkaian menunjukkan kegagalan dipengaruhi oleh
tegangan output dari regulator, jenis fault dan kelembaban
pada lokasi yang yang mengalami kegagalan. Semakin
47
besar ukuran sirkuit dalam kW, semakin tinggi tegangan
output dan karenanya, semakin banyak kondisi isolasi
menjadi kritis. Informasi penting adalah perubahan nilai
tahanan dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun. Nilai
tahanan pasti menurun selama masa kerja rangkaian
penurunan sebesar 10-20 persen per tahun dapat
dianggap normal. Penurunan tahunan sebesar 50 persen
(4 persen tiap bulan) atau nilai yang lebih besar
menunjukkan adanya masalah (seperti tahanan tanah
yang tinggi) atau kerusakan serius pada isolasi sirkuit
Dalam hal ini pengawas harus mempertimbangkan untuk
melakukan troubleshooting agar ditemukan masalah (Bab
6). Sebuah tabel untuk tahanan loop sirkuit yang khas
ditunjukkan pada Tabel 5-1.
Juga harus dicatat bahwa hambatan isolasi yang
diperlukan untuk instalasi baru akan memiliki efek yang
besar pada kemampuan staf pemeliharaan dalam
mempertahankan pencahayaan sirkuit setelah tahap
instalasi dan diserahterimakan. Dengan instalasi kabel
baru yang dipasang di dalam konduit sebagai hasil yang
berlawanan terhadap penanaman secara langsung
resistensi nilai awal sampai dengan lebih dari 500
megohms biasanya dicapai dan harus dipersyaratkan
Panjang sirkuit (ft) Tahanan minimum yang
dipersyaratkan terhadap
tanah (megaohms)
10,000 atau kurang 50
10,000 - 20,000 40
20,000 atau lebih 30
Tabel 5-1. Nilai tahanan yang disarankan untuk
pemeliharaan
48
5.2.4 Pemeriksaan Enam Bulanan
49
5.2.4.3 Relay
Periksa pelindung relay, sirkuit switch pemilih, dan panel
relay tambahan ketika merawat peralatan ruang kontrol.
Periksa pengoperasian perangkat ini, bersihkan kontak,
mengatur per, dan memeriksa lengan kontak dan dash
pots. Ganti semua bagian tersebut.
5.2.4.4. OH Fuse Cutouts
Periksa operasi dan sambungan listrik dari oil fuse
cutouts. Periksa kontak dan periksa level minyak.
Tambahkan minyak jika diperlukan. Jika sekering
dengan replaceable links telah gagal, gantilah dengan link
sekering terutama yang dibuat untuk maksud ini. Jika oil
fuse cutouts memiliki tuas operasi manual, periksa
operasi pengaturan penguncian. Pastikan operasi manual
terkunci pada posisi "OFF" sebelum melakukan
perawatan terhadap peralatan ruang kontrol yang
dipasok melalui oilfuse cutouts.
5.2.4.5 Oil Switches
Periksa operasi dari oil switches. Pastikan bahwa
bergerak sesuai oil switch, yang memiliki tiga posisi,
"MANUAL OFF," "MANUAL ON," dan "OTOMATIS," berada
di "posisi" OTOMATIS sepanjang waktu. Hal ini
memungkinkan switch untuk dikendalikan dari jauh.
Periksa kontak dan tingkat minyak dan pelayanan bila
diperlukan.
5.2.4.6. Power Transfer Switches
Periksa operasi power transfer switches. Periksa kontak
dari kotoran maupun korosi.
51
troubleshooting sirkuit loop. Rencana bandara (sebaiknya
di balik kaca) yang menunjukkan tata field layout, yang
ditandai dengan lokasi semua lampu, kabel yang bekerja
cable splices, dan airport lighting. Nama dan nomor
telepon orang yang bertanggung jawab untuk
pemeliharaan airport lighting harus diletakkan
berdekatan dengan rencana bandara.
5.2.6.2 Schematic Diagram
Tampilkan diagram yang up-to-date untuk semua sirkuit
daya dan kontrol di dalam ruang kontrol. Tampilkan
kedua diagram skematis yang merupakan penggambaran
simbohs dari rangkaian logika, dan diagram pengkabelan
yang merupakan tata letak rinci yang menunjukkan
semua kabel dan koneksi.
5.2.6.3 Keamanan Ruang Kontrol
Kunci ruang kontrol, kecuali selama pemeliharaan
untuk menjaga personil yang tidak seharusnya keluar
masuk. Kontak dengan high-voltage buses di ruang
kontrol airport lighting hampir selalu fatal. Hanya
karyawan yang berwenang yang diizinkan dan
berpengalaman dalam bahaya menangani tegangan
tinggi, di dalam ruang kontrol.
5.2.6.4 Tanda Peringatan High-Voltage.
Secara mencolok tampilkan tanda-tanda peringatan
tegangan tinggi, seperti dijelaskan dalam ayat 2.10, di
lokasi yang tepat.
5.2.6.5 Papan Keselamatan
Pasang papan keselamatan, seperti yang dijelaskan ayat
2,5, di dalam ruang kontrol.
52
T
A
M K
H I T
PROSEDUR PEMELIHARAAN A N E
R G R
I G J
A U A
N A D
N w
L
1- Periksa operasi control X
2. Periksa kebersihan secara umum X
3. Periksa kelembaban X
4. Periksa kasa ventilasi Check atau air X
conditioner controls
5. Inspeksi papan-papan keselamatan, peralatan X
keselamatan dan alat pemadam api ringan
6. Periksa tahanan isolasi semua sirkuit * X
7. Periksa tegangan ruang control X
87 Periksa tahanan tanah X
9- Inspeksi dan bersihkan buses X
10. Periksa relay operation X
11. Periksa oil fuse cutouts
12. Periksa oil switches X
13. Operasikan power transfer switches X
14. Periksa control panel atau computer control X
equipment
15. Periksa photoelectric switch X
16. Periksa astronomic time switch X
17. Periksa radio control dari lighting equipment X
18. Periksa penangkal petir X X
19. Inspeksi peralatan listrik lainnya X
20. Uji kekuatan oil dielectric strength di dalam X
transformator dan regulator
21. Cat peralatan apabila dibutuhkan X X
Pengujian tahanan isolasi secara mingguan penting dilakukan untuk sirkuit
yang berusia tua.
53
magnetik biasanya memanfaatkan resonant circuit maupun saturable
reactor principle. Dalam sebuah rangkaian jaringan resonan, arus
output sebanding dengan tegangan input dan karena itu setiap
perubahan tegangan input akan menyebabkan perubahan pada arus
output. Sebagian besar regulator resonant network hanya diproduksi
dalam ukuran kurang dari 10 kW. Disarankan menggunakan literatur
dari produsen pada saat mengoperasikan, teori operasi, dan prosedur
pemeliharaan regulator tertentu yang direkomendasikan yang
digunakan diperoleh dan disimpan di ruang kontrol dan pemeliharaan
sebagai referensi.
Kebanyakan Micro/constant current regulator yang diproduksi saat ini
cukup handal dan bebas masalah. Namun, jangan terlena untuk tidak
melaksanakan pemeliharaan preventif komponen vital di sistem
kelistrikan airport lighting. Kegagalan regulator tanpa regulator
cadangan atau suku cadang dapat mematikan operasional runway atau
taxiway.
Sering kali, teknisi listrik yang telah memiliki pengalaman terkejut
akibat terjadi kegagalan yang muncul secara tiba-tiba atau tidak
tersedianya suku cadang untuk sebuah peralatan. Tidak seperti unsur-
unsur lain dalam sistem listrik yang menggunakan bagian-bagian yang
umum tersedia, ketika kegagalan terjadi pada sebuah komponen
MCR/CCR, kemungkinan besar seluruh PC harus diganti dan produsen
mungkin tidak memiliki persediaan suku cadang yang siap pakai.
Minimum, simpan satu jenis dari setiap papan dan komponen penting
seperti silicon controlled rectifier untuk setiap jenis dan ukuran
MCR/CCR yang digunakan di bandar udara. Hal ini telah dipermudah
dengan beberapa produsen karena mereka membuat MCR/CCR yang
dilengkapi dengan papan kontrol dan komponen yang terlepas dari
ukuran, gaya, atau tipe.
54
bau sebagai indikasi adanya masalah dengan salah satu
MCR/CCR. Apabila bandar udara memiliki jadwal mingguan
melakukan tes isolasi pada sirkuit atau pengujian generator,
pengujian dan inspeksi MCR/CCR pada saat yang bersamaan.
5.3.3 Pemeriksaan bulanan
1. Periksa dan rekam input tegangan dan arus. Jika tegangan
tidak dalam + atau, 5% dari tegangan desain, beritahukan
kepada perusahaan listrik untuk memperbaiki tegangan
input.
2. Periksa dan rekam arus keluaran dari masing-masing
MCR/CCR pada setiap brightness step. Bandingkan nilai-nilai
dengan toleransi yang tercantum dalam Tabel 5-3 & 5-4.
Pastikan Anda menggunakan ammeter RMS yang memiliki
akurasi tinggi saat melakukan pengukuran ini. Jika ada yang
ditemukan keluar dari toleransi, sesuaikan MCR/CCR
berdasarkan petunjuk produsen.
55
mengukur beban output, sangat penting bahwa pemeriksaan
dilakukan untuk memastikan bahwa semua lampu
beroperasi. Buka belitan sekunder pada transformator seri
kepada sebuah beban induktif regulator yang dapat
mengakibatkan perilaku tidak menentu pada regulator dan
pengukuran tidak akurat. Ukur tegangan output pada
terminal output dengan beban normal yang terhubung dan
operasikan regulator pada highest brightness step. Kalikan
arus keluaran (biasanya 6,6 atau 20 A) dengan tegangan yang
diukur pada output regulator untuk mendapatkan beban
perkiraan (yaitu 4545 volt x 6.6 amp = 30Kw). Ini adalah
perkiraan yang mendekati dengan asumsi bahwa regulator
beroperasi pada faktor daya tinggi. Yakinkan bahwa nilai
beban tidak melebihi nilai kW regulator.
2. Periksa secara visual regulator tanda-tanda sambungan longgar
atau terlalu panas. Perhatikan bahwa banyak hubungan yang
harus diperiksa yang tidak terlihat hanya dengan membuka
panel akses depan di dalam regulator. Matikan sumber energi
dan kunci power regulator dan pindahkan bagian atas, samping,
atau panel belakang disesuaiakan pada jenis MCR/CCR untuk
memudahkan akses dan pemeriksaan koneksi. Beri perhatian
khusus pada sambungan langsung dan sambungan beban di
mana arus tinggi muncul dan periksa juga koneksi pada
kapasitor. Carilah tanda-tanda discoloring yang akan
menunjukkan overheating dan koneksi yang longgar dan tes fisik
pada setiap dan semua koneksi untuk dikencangkan.
5.3.5 Pemeriksaan Tahunan.
57
5. Lakukan pengujian over-current:
Jika regulator dilengkapi dengan perlindungan over-current,
ikuti rekomendasi dan prosedur produsen, seperti yang
dijelaskan dalam buku pedoman regulator untuk melakukan
pengujian over-current.
58
T
A
K
PROSEDUR PEMELIHARAAN s T
E E
M R
E J
S A
T D
E W
R A
59
fixtures. Kotoran dan kontaminan lainnya, terutama karet pada
lampu in-pavement, mengurangi output cahaya dan harus
dibersihkan secara berkala untuk menjamin kinerja optimal.
Dasar-dasar juga membutuhkan perhatian pemeliharaan secara
teratur untuk memastikan integritas fixture/perakitan dasar.
60
perawatan. Ketika penggantian lampu berbagai jenis fixture,
selalu periksa lampu sebelum memasang untuk memastikan
bahwa itu adalah jenis dan watt yang tepat. Banyak lampu yang
terlihat mirip. Jangan pernah mengganti fixture lampu pada
sirkuit yang masih teraliri arus. Bahaya yang terkait dengan
pelaksanaan ini dibahas dalam Bab 2 dokumen ini. Jangan
pernah menggunakan lampu selain lampu yang disetujui oleh
produsen asli peralatan fixture tersebut. Kegagalan dalam
melakukan hal ini dapat mempengaruhi output fotometrik dari
fixture dan menyebabkan perakitan fixture tidak memenuhi
persyaratan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
5.4.2.1 Prosedur Inspeksi Pemeliharaan Preventif
Untuk melakukan Inspeksi Pemeliharaan Preventif
tercantum dalam Tabel 5-6, yang dilanjutkan langkah-
langkah sebagai berikut:
61
menentukan apakah lampu memancarkan jumlah
tertentu cahaya dan untuk menentukan kesalahan
misalignment. Dengan menggunakan pengukuran
fotometrik rutin, pemeliharaan lighting fixtures dapat
ditargetkan hanya bila diperlukan sehingga
menghemat sumber daya dan waktu sementara
bandar udara diijinkan untuk mencocokkan
spesifikasi keluaran cahaya, terutama diperlukan
dalam kondisi visibilitas rendah. Frekuensi yang
diperlukan oleh pengukuran fotometri bervariasi dari
fasilitas satu ke fasilitas lain dan dari runway ke
runway tergantung pada jumlah lalu lintas dan usia
fixture (lihat tabel 5-6). Setelah beberapa pengalaman
yang diperoleh, interval dapat disesuaikan dengan
kebutuhan operasional. Frekuensi pengukuran untuk
precision approach runway harus didasarkan pada
kepadatan lalu lintas, tingkat polusi lokal, keandalan
dan peralatan yang dipasang dan penilaian terus
menerus dari hasil pengukuran di lapangan tapi
dalam kondisi apapun tidak boleh kurang dari dua
kali setahun. Fotometrik pengujian harus dilakukan:
(a) Sebelum membersihkan, penggantian lampu, atau
penyesuaian untuk menentukan apakah
pemeliharaan sangat diperlukan, dan
(b) Setelah pembersihan, penyelarasan atau
perbaikan, untuk memeriksa efektifitas tindakan
pemeliharaan. High intensity elevated runway edge
lights yang menunjukkan cahaya output di bawah
70% dari output cahaya minimum yang
diperlukan ketika dioperasikan pada intensitas
maksimum sesuai dengan Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil - Bagian 139 (Manual Of
Standard CASR - Part 139) Volume I Bandar Udara
(Aerodromes), harus ditargetkan untuk
pemeliharaan. Setiap cahaya dengan keluaran
terukur yang kurang dari 70% dari output cahaya
minimum yang disyaratkan sesuai dengan
Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil -
Bagian 139 (Manual Of Standard CASR - Part 139)
Volume I Bandar Udara (Aerodromes) tidak efektif
untuk high background brightness, kondisi jarak
pandang rendah. Lihat Lampiran A, Standar dan
Toleransi, Tabel 8.
3. Ratakan, samakan level, dan selaraskan semua unit
lighting yang tidak termasuk dalam keselarasan.
62
4. Periksa soket lampu untuk dibersihkan dan
sambungan listrik yang baik. Jika ada kelembaban,
ganti fixture gasket.
5. Periksa dan bersihkan lubang di kopling frangible
dari pancang lampu yang dipasang.
5.4.2.4 Pemeriksaan semester
1. Periksa ketinggian tanah di sekitar peralatan
pencahayaan. Titik frangible harus sekitar 1 inci (2,5
cm) di atas ketinggian tanah. Grade sekitar fixture
dibutuhkan untuk menjaga fixture/grade relationship.
Juga, jaga ketinggian semua lampu pada ketinggian
yang sama di tepi perkerasan runway/taxiway. Tinggi
lampu tidak boleh melebihi 14 inci (35 cm) ketika
berada di 5 kaki (1,5 m) dari landasan pacu atau tepi
taxiway. Pada posisi 10 kaki (3 m), lampu mungkin
memiliki ketinggian maksimum 30 inci (75 cm).
Peningkatan level ketinggian hanya diperbolehkan
jika terdapat bagian pesawat udara yang menjorok
yang diharapkan dapat menggunakan runway atau
taxiway dan tetap dapat melihat dengan jelas lampu
kurang lebih 6 inci (15 cm) di saat roda pendaratan
utama pesawat (landing gear) berada di bagian
runway atau taxiway manapun.
2. Periksa dasar cahaya dan rumah untuk bukti
penetrasi kelembaban. Periksa gasket, segel, dan
klem untuk kerusakan dan kerusakan. Periksa torsi
baut penutup bawah cahaya.
3. Periksa perlengkapan, dasar, dan rumah-rumah dari
adanya korosi, karat dan cat mengelupas.
5.4.2.5 Pemeriksaan Tahunan
1. Periksa setiap fixture lampu perhatikan adanya
keretakan, korosi, maupun hubung singkat.
2. Bersihkan kontak dan pastikan lampu yang sesuai
dengan kuat stopkontak.
3. Periksa kondisi semua koneksi.
4. Periksa semua gasket pada unit lampu yang bocor
dan ganti dengan gasket karet baru.
5.4.2.6 Pemeriksaan tak terjadwal
Hilangkan salju dari seluruh perlengkapan pencahayaan
sesegera mungkin setelah hujan salju yang sehingga
lampu tidak dikaburkan. Jika hujan salju berat
diperkirakan bendera tanaman, merah atau batang
cukup panjang berdekatan dengan tepi lampu untuk
menandai lokasi mereka. Bendera akan memfasilitasi
63
membersihkan salju dan akan mengurangi kerusakan
perlengkapan oleh peralatan salju penghapusan.
5.4.3 Prosedur Perawatan
Paragraf berikut membahas prosedur perawatan umum untuk
unit runway dan taxiway yang tidak berfungsi:
5.4.3.1 Penggantian Lampu
Dengan lampu yang beroperasi, lakukan pemeriksaan
visual untuk mengidentifikasi unit lampu yang tidak
berfungsi.
PERHATIAN:
Putuskan semua power dari sirkuit dan kunci sirkuit
atau regulator sehingga sirkuit tidak dialiri arus listrik
baik dari panel penerangan atau cara lainnya sebelum
memulai pekerjaan pada lampu. Hapus S-l switch cutout
jika ada.
1. Matikan lampu dan kunci keluar. Pasang tanda-
tanda peringatan keselamatan di lokasi yang tepat.
2. Dengan lampu pengganti di tangan, membuka dan
pindahkan fixture lampu yang lama.
(a) Periksa lampu tua untuk mengkonfirmasi sumber
kegagalan.
(b) Bandingkan tanda-tanda identifikasi pada lampu
tua dan ganti lampu untuk memverifikasi bahwa
lampu yang diganti adalah tipe yang benar.
(c) Inspeksi soket lampu, koneksi, dan insulasi kabel.
(d) Periksa unit lampu dan dasarnya untuk bukti
adanya kebocoran atau kondensasi dan hilangkan
setiap air yang ada.
(e) Ganti sekering film disc cutout, apabila
digunakan.
(f) Pasang lampu baru, pastikan bahwa permukaan
lampu bersih dan bebas dari minyak, sidik jari, dll
Gunakan kain yang bersih, kering, lembut dan
jangan pernah menyentuh lampu dengan jari-jari
tanpa pelindung.
3. Periksa filter, ketika digunakan apakah retak atau
misalignment dan ganti atau atur sesuai kebutuhan.
4. Bersihkan semua reflektor, bola, filter, dan cover
apabila diperlukan. Ketika tudung atau perisai
digunakan, periksa pengaturannya.
5. Saat menutup cahaya, pastikan bahwa gasket
diposisikan untuk penyegelan yang tepat.
Kencangkan semua sekrup, klem, dan pengencang.
6. Periksa frangible coupling dari keretakan.
64
7. Periksa garis horizontal dan vertikal lampu untuk
penyesuaian yang tepat.
8. Ketika semua lampu yang padam telah diperbaiki,
berikan kembali energi pada sirkuit dan lakukan
pengecekan visual dari unit diperbaiki untuk
pengoperasian yang sesuai. Catat perbaikan.
65
pertimbangkan sumber dari timbulnya kotoran. Banyak
airfield light terletak di atau dekat dengan permukaan
tanah dan sehingga meniupkan kotoran atau debu,
percikan hujan, residu pembakaran mesin jet, kotoran
burung, korosi, dan panas dan daya tarik statis dari
debu maupun kotoran. Dalam beberapa kasus, terendam
maupun terkena air bisa mengakibatkan masalah.
Prosedur pembersihan bervariasi tergantung pada
penyebab dan efeknya pada sistem. Masalah-masalah
dalam pembersihan sering kali dapat dikurangi dengan
tindakan pencegahan.
5.4.3.6 Jadwal Pembersihan.
Jadwal pembersihan akan bervariasi di setiap lokasi
tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi
seperti lingkungan, lokasi geografis, dan tipe lampu.
Bersihkan setiap lampu secara menyeluruh sedikitnya
sekali setahun. Pengukuran fotometri secara teratur
dapat mengindikasikan adanya kebutuhan penyusunan
jadwal pembersihan yang lebih agresif.
5.4.3.7 Prosedur Pembersihan.
Cuci gelas lampu, reflektor, lensa, filter, lampu, dan
semua permukaan optik. Mencuci dapat meningkatkan
keluaran cahaya sebanyak 15 persen lebih daripada
menyeka dengan lap kering.
(a) Jangan menggunakan alkali kuat atau asam untuk
pembersihan.
(b) Jangan menggunakan solusi pembersihan yang
akan meninggalkan lapisan di permukaan.
(c) Lepaskan unit apabila memungkinkan dan
bersihkan di ruang pemeliharaan
(d) Untuk reflektor atau permukaan optik lain yang
tidak dapat dipindahkan untuk dibersihkan maka
gunakan alkohol atau pembersih lainnya yang tidak
memerlukan pembilasan atau meninggalkan residu.
5.4.3.8. Kelembaban
(a) Air dan Kondensasi. Air adalah penyebab timbulnya
masalah paling umum pada airfield lighting fixture.
Di dasar lampu, air dapat menyebabkan grounding
lampu atau sirkuit, dalam rangkaian yang
menggunakan komponen optik maka air dapat
merendam komponen optik tersebut, menyebabkan
korosi dan kerusakan, membentuk pengembunan
pada permukaan optik, dan mempercepat
akumulasi kotoran pada permukaan optik.
Mencegah air memasuki dasar lampu sangat sulit.
66
Alternatif untuk melakukan pemanasan dan
pendinginan pada lampu dapat menciptakan efek
"bernapas" yang kuat, terutama ketika dasar lampu
terletak di tanah jenuh. Air juga dapat masuk
melalui konduit, di sepanjang konduktor atau kabel,
melalui gasket dan segel, melalui gelas rusak, atau
melalui lubang halus di dinding dasar lampu.
(b) Perlindungan dan Penghapusan Dari Air. Masalah
yang harus segera diatasi menyangkut air pada
lampu dan di dasar lampu adalah penghapusan dan
pencegahan untuk masuk kembali. Di dasar lampu,
akumulasi air dapat dikeringkan atau dipompa
keluar. Lubang air harus dibuat atau dibersihkan
jika sudah ada lubang air. Gasket, segel, dan klem
yang memungkinkan air untuk masuk harus
diperiksa. Gelas lampu yang patah, retak, atau
pecah harus diganti. Jika air tidak bisa dihilangkan
dari dasar lampu, pastikan semua sambungan
listrik dan isolasi kedap air dan di atas permukaan
air. Konduit baru dan instalasi dasar harus
dirancang untuk mampu mengalirkan dan memiliki
sistem drainase yang terpisah serta dibuat pada
titik-titik elevasi yang lebih rendah dari sistem.
(1) Sebelum memasang pelat penutup, tiup penutup
lubang baut untuk memastikan bahwa baut
pengencang tidak ditutupi pasir atau puing-
puing yang mencegah penutup tertutup dengan
rapat. Pastikan bahwa lubang baut tetap
mendapatkan pemeliharaan dan gasket sedang
dalam kondisi yang baik serta ditempatkan
benar untuk meminimalkan kemungkinan
masuknya kelembaban di sekitar lubang.
(2) Baut flens dasar harus dikencangkan dalam arah
yang berlawanan sampai semua kencang sesuai
dengan torsi yang direkomendasikan. Hindari
torsi berlebihan.
(3) Serangan dan kerusakan yang diakibatkan jet
blast. Unit lampu yang rusak diakibatkan oleh
pesawat maupun kendaraan, atau oleh baling-
baling atau jet blast, harus segera diperbaiki
atau diganti. Area dimana kerusakan terjadi
berulang kali harus diperiksa sesering mungkin.
Pemeriksaan lanjutan harus dilakukan setelah
terjadinya kerusakan karena kabel di sekitar
lampu bisa juga rusak. Pada lokasi dimana
sering terjadi kerusakan yang disebabkan oleh
67
lalu lintas kendaraan, pertimbangkan untuk
mengganti lampu elevated dengan tipe in-
pavement yang disetujui.
(c) Perbaikan dan Penggantian. Jika memungkinkan,
ganti seluruh unit yang rusak. Perbaikan sederhana
biasanya terdiri dari:
(1) Melepaskan kopling frangible yang rusak dari
penutup bawah.
(2) Hubungkan lampu baru ke konektor sekunder.
(3) Pasang lampu baru pada kopling frangible yang
baru.
(4) Periksa untuk menyelaraskan dengan benar;
lakukan enyelarasan sesuai yang dibutuhkan.
(d) Penggantian kopling frangible. Kopling frangible
terutama digunakan untuk mengurangi kerusakan
pesawat apabila menabrak peralatan. Dalam kopling
tersebut terdapat sebuah titik lemah dan peralatan
lain yang ditujukan untuk mencegah kerusakan
komponen lainnya. Sebuah kunci pas terbuka,
kunci pipa, alat pahat, dan punch serta palu yang
cukup untuk memindahkan dan memasang kopling
frangible.
68
T
A
M B S K
I U E
N L M T
PROSEDUR PEMELIHARAAN G A E E
G N S R
U A T J
A N E A
N R D
W
L
1. Inspeksi semua lampu yang padam; X
lakukan perbaikan yang dibutuhkan
2. Periksa kebersihan semua lensa X
Lakukan pengetesan fotometrik dan X X
periksa keselarasan dan orientasi
lampu
4. Selaraskan lampu jika dibutuhkan X X
5. Bersihkan fixture dan soket X
6. Periksa ketinggian lampu X
7. Periksa kelembaban dalam lampu X
8. Periksa fixture dari korosi dan X
kerusakan
9. Periksa fitting lampu dan bersihkan X
sambungannya
10. Periksa gasket X
11. Bersihkan salju dan/atau X
tumbuhan di sekitar lampu
Tabel 5-6.
Jadwal Inspeksi Pemeliharaan Preventif Untuk
Runway dan Taxiway Edge Light
69
setiap jenis fixture. Banyak bandar udara yang memiliki in-
pavement light dalam jumlah besar baik yang memiliki kendaraan
pemeliharaan yang memungkinkan penyelesaian pekerjaan
dengan cepat, efisiensi dalam pemindahan dan penggantian in-
pavement fixture. Kendaraan pemeliharaan ini dapat dilengkapi
dengan generator, kompresor udara, dan alat yang tepat untuk
melakukan hampir seluruh pekerjaan. Kemudian fixture bisa
dipindahkan dan dibawa ke ruang pemeliharaan untuk dibongkar
dan diperbarui. Peralatan tersebut juga harus menjalani
pengujian fotometrik di ruang pemeliharaan untuk memverifikasi
bahwa fixture yang diperbaharui sudah dalam performa yang
sesuai dengan spesifikasi sebelum dipasang kembali di runway
atau taxiway.
Musuh utama dari lampu inset adalah intrusi air. Lighting fixture
yang baru-baru ini dirancang memiliki banyak peningkatan
kemampuan untuk membuang air keluar dari peralatan yang
memiliki komponen optik. Pengembangan bahan dan desain
gasket secara drastis mampu mengurangi jumlah perawatan yang
diperlukan. Ketika berhadapan dengan peralatan dimana intrusi
air telah menjadi masalah, langkah pertama adalah menentukan
dari mana air memasuki fixture tersebut. Masuknya air ini dapat
melalui salah satu dari beberapa tempat berikut, the o-ring gasket
sealing the fixture assembly, gasket atau bahan segel di sekitar
lensa, atau segel di sekitar titik masuk fixture konduktor listrik.
Cara terbaik untuk menentukan di mana masalah tersebut
berasal adalah dengan melakukan testing jig dengan
menggunakan perlengkapan cadangan. Metode ini bervariasi
tergantung pada jenis fixture dan produsen. Bertujuan untuk
membangun sebuah metode pressurizing fixture dengan udara
sementara peralatan terendam dalam air. Lima sampai sepuluh
pon tekanan udara biasanya sudah cukup. Daerah dengan segel
yang kurang baik akan terlihat adanya jejak gelembung udara
yang keluar dari fixture tersebut. Dalam melaksanakan
pengetesan harus berhati-hati agar tekanan yang diberikan
kepada fixture tidak terlalu besar yang akan mengakibatkan lensa
pecah. Jangan pernah memberikan tekanan udara pada fixture
sebelum terendam dalam air karena berbahaya apabila salah
satu lensa tertiup keluar dari fixture. Beberapa desain fixture
baru yang dibuat dari pabrik dengan batang klep udara melekat
pada bagian bawah fixture tersebut. Fitting ini digunakan di
pabrik untuk melakukan pengetesan tekanan fixture pada saat
perakitan akhir dan dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan
juga. Konsultasikan dengan produsen fixture untuk pengaturan
tekanan udara yang direkomendasikan. Setelah area kebocoran
ditetapkan, penyebabnya dapat ditemukan dan diperbaiki. Pada
desain fixture lama, lensa disegel ke dalam fixture menggunakan
70
RTV sealant. Jika mengganti jenis lensa, pastikan untuk
menggunakan sealant yang tepat dan primer seperti yang
direkomendasikan oleh produsen fixture. Seringkali digunakan
Dow Corning RTV 106, karena suhu silikon sealant tinggi.
Kebanyakan desain fixture baru menggunakan lensa dengan
gasket yang mudah diganti. Hal ini dapat meningkatkan waktu
dan upaya yang diperlukan dalam penggantian lensa. Lensa
lampu Inset harus diganti jika telah tergores atau koyak.
Ketika mengganti lampu baik fixture elevated maupun inset,
jangan menyentuh kaca lampu dengan tangan telanjang. Minyak
yang terdapat pada kulit akan menyebabkan hot-spot di lampu
dan menyebabkan kerusakan dini. Saat memasang lampu baru,
pastikan bahwa lampu telah dipasang pada orientasi yang benar.
Beberapa lampu memiliki tanda panah untuk menunjukkan
posisi dudukan. Posisi lampu yang salah dapat menghasilkan
output fotometri yang tidak benar atau mengurangi output
fotometrik fixture tersebut. Ketika merakit sebuah fixture inset
kembali, ikuti instruksi semua produsen. Hapus karat dan
endapan lain dari permukaan dalam fixture dengan menggunakan
alat sembur pasir dengan abrasif yang tepat. Pecahan kaca atau
bahan seperti kulit kenari tanah dapat bekerja dengan baik,
selama pemeliharaan yang tepat dilakukan, material tersebut
tidak akan membahayakan lensa atau kabel fixture. Jangan
gunakan bahan abrasif pada reflektor fixture tersebut. Rakit
kembali fixture setelah memeriksa atau mengganti gasket atau O-
rings. Pelapisan dengan gemuk silicon kadang-kadang dianjurkan
untuk cincin O.
Ketika menginstal ulang fixture, periksa kondisi o-ring gasket
yang dipasang pada cincin flange (jika disediakan) dan ganti jika
perlu. Lumasi O-cincin dengan sejumlah kecil minyak silikon.
Pastikan bahwa sekrup baru atau baut dan penguncinya
digunakan untuk menginstal ulang fixture dan
mengencangkannya dengan torsi yang telah ditentukan
menggunakan kunci momen yang telah dikalibrasi. Buang dan
ganti baut yang rusak. Kegagalan untuk melakukannya dapat
mengakibatkan semua baut patah akibat pendaratan pesawat.
Susunlah rencana yang sistematis untuk memeriksa torsi dari
perlengkapan inset secara teratur, terutama pada landasan.
5.4.4.1 Prosedur Inspeksi Pemeliharaan Preventif
Karena in-pavement light dipasang di daerah lalu lintas
pesawat dan dilalui oleh pesawat, lampu-lampu tersebut
adalah peralatan yang membutuhkan pemeliharaan
tinggi dan membutuhkan perhatian yang banyak untuk
mempertahankan kinerja yang telah ditetapkan. Selain
itu, lokasinya yang berada di bawah permukaan tanah
membuat rentan terhadap infiltrasi air; hal ini juga
71
membutuhkan perhatian yang banyak. Permasalahan-
permasalahan ini harus diingat ketika melakukan PMI
seperti yang tercantum dan dijelaskan dalam Tabel 5-7 di
bawah ini.
72
periksa lampu yang menyala redup
untuk melihat apakah lampu tidak
sejajar.
(3) Air di dalam Fixture. Periksa lensa
apakah terdapat air atau kondensasi di
belakang lensa. Jika terdapat air,
bersihkan dan rawat fixture tersebut.
5.4.4.1.3 Pemeriksaan Bulanan
Sampai dengan penetapan jadwal perawatan
berkala, perlu untuk dilakukan pemeriksaan
di bawah ini secara bulanan atau bahkan
mingguan terhadap fasilitas di tempat yang
sibuk. Setelah diperoleh beberapa
pengalaman, interval dapat disesuaikan untuk
memenuhi kebutuhan operasional. Frekuensi
pengukuran cahaya untuk precision approach
runway harus didasarkan kepada kepadatan
lalu lintas, tingkat polusi lokal, keandalan dari
peralatan yang dipasang dan penilaian secara
kontinyu hasil pengukuran lapangan tapi
dalam keadaan apapun tidak boleh kurang
dari dua kali setahun.
(a) Pembersihan. Karena posisinya sejajar
dengan tanah, in-pavement light perlu
untuk sering dibersihkan untuk
mempertahankan kinerja yang ditentukan.
Berapa sering lampu harus dibersihkan
tergantung pada lokasi lampu, kondisi
cuaca, dan banyaknya operasi bandar
udara. Baik rubber deposit maupun
landasan cairan de-icing telah terbukti
memberikan dampak yang sangat
merugikan pada cahaya lampu. Bersihkan
lampu ketika cahaya yang dihasilkan
kurang dari 70 persen output minimum
yang dipersyaratkan ketika dioperasikan
pada intensitas maksimum sesuai dengan
Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
- Bagian 139 (Manual Of Standard CASR -
Part 139) Volume I Bandar Udara
(Aerodromes). Sebuah fixture yang
terdegradasi di bawah ini tidak efektif
untuk kecerahan latar belakang tinggi,
kondisi jarak pandang rendah.
(b) Pemeriksaan intensitas/ Pengujian
Fotometrik. Peralatan uji yang banyak
73
tersedia saat ini memungkinkan untuk
pelaksanaan pengujian yang cepat dan
akurat baik pada in-pavement dan elevated
runway lighting fixture (ayat 4.1.12).
Pengukuran fotometri rutin adalah satu-
satunya cara praktis untuk menentukan
apakah cahaya yang dipancarkan lampu
memancarkan jumlah tertentu cahaya dan
untuk menentukan kesalahan keselarasan
lampu. Dengan melakukan pengukuran
fotometrik secara rutin, pemeliharaan
runway lighting fixture dapat ditargetkan
hanya bila diperlukan sehingga
menghemat sumber daya dan waktu
sehingga memungkinkan pihak bandara
untuk mencocokkan spesifikasi cahaya
lampu, terutama dalam kondisi visibilitas
rendah. Peralatan ini membantu dalam
memberikan pola pencahayaan yang
konsisten kepada pilot dengan bantuan
visual yang baik dan tidak ambigu saat
mendarat. Frekuensi tepat pengukuran
fotometri bervariasi dari fasilitas satu dan
fasilitas lainnya maupun dari satu
landasan ke landasan lainnya tergantung
pada lalu lintas dan usia peralatan.
Setelah diperoleh pengalaman dalam
menggunakan alat ukur, jadwal inspeksi
dapat dibuat atau dimodifikasi. Karena
kerentanan runway centerline light menjadi
tempat terkumpulnya rubber deposit pada
lensanya maka pemeriksaan mingguan
mungkin diperlukan. Hal ini utamanya
berlaku bagi runway CAT II dan III di
tempat dengan kondisi low visibility dan
harus ditargetkan untuk dibersihkan
maupun pemeliharaan. Pengujian
fotometrik harus dilakukan:
(1) Sebelum membersihkan atau
penggantian lampu, untuk
menentukan perawatan apa yang
dibutuhkan, dan
(2) Setelah dibersihkan, atau tindakan
perawatan lainnya, lihat efektivitas
pemeliharaan dan tentukan tingkat
degradasi perakitan optik. Lampu yang
74
kontinyu menunjukkan tingkat output
minimum harus dijadwalkan untuk
dilepaskan dan dirawat. Lihat
Lampiran A, Standar dan Toleransi,
Tabel 8.
75
pavement, kecepatannya kurang lebih 5 mil
per jam atau harus mengangkat bilah jelas
fixture tersebut. Karet dan pisau bajak salju
plastik yang sangat cocok untuk mengeruk
salju basah atau cair yang ada; sapu rotary
juga dianjurkan. Jika pembersihan salju
adalah pekerjaan musim dingin yang sering
dilakukan, fixture lampu baja berkekuatan
tinggi dapat dijadikan sebagai penahan
dampak alat bajak salju. Periksa jalur kabel.
Jika kabel keluar dari jalurnya, instal ulang
dengan menggunakan pasak penahan kabel.
Lebar jalur kabel adalah 2 kaki (60 cm) diukur
dari tengah jalur. Lakukan penyegelan/sealing
terhadap jalur kabel dengan menggunakan P-
606 sealer.
T
D A
M U S K
H I B A E T
A N U B M A T
PROSEDUR PEMELIHARAAN R G L U E H E
I G A L S U R
A U N A T N J
N A A N E A A
N N A R N D
N W
A
L
1. Periksa lampu-lampu yang mati X
terbakar atau yang cahayanva redup
2. Ganti lampu yang rusak dengan X
lampu yang baru
3. Bersihkan lampu yang lensanya kotor X
4. Lakukan pengujian fotometrik pada X X
runway lighting systems
5. Periksa kekencangan baut-baut X
6. Periksa air di dasar lampu X
7. Remove snow from around fixtures X
8. Check wires in saw kerfs
X
Tabel 5-7.
Jadwal Pemeliharaan Preventif Untuk In-pavement
Runway and Taxiway Lighting
5.4.4.1.7 Prosedur Pemeliharaan.
Pemeliharaan in-pavement lighting harus
dijadwalkan untuk menghasilkan gangguan
76
yang paling minimum sehingga operasi bandar
udara berjalan normal. Untuk alasan tersebut
direkomendasikan untuk menyimpan sejumlah
suku cadang untuk instalasi di fixture rusak
Jumlah suku cadang yang tersedia harus
sekitar 10 persen dari total jumlah setiap jenis
lampu in-pavement yang digunakan. Dengan
mengganti lampu yang rusak dengan suku
cadang yang ada akan meminimumkan waktu
yang dihabiskan di runway, lampu yang rusak
dapat diperbaiki di ruang pemeliharaan atau
workshop. Prosedur di bawah ini memberikan
pendekatan umum untuk memperbaiki, untuk
informasi lebih spesifik tentang lampu tertentu,
hhatlah buku petunjuk produsen.
(a) Pencopotan lampu. Fixture lampu harus
dilepaskan untuk proses penggantian
lampu atau inspeksi dasar. Ketika melepas
fixture untuk inspeksi dasar, berhati-
hatilah agar tidak merusak koneksi ke
isolasi transformator. Dalam cuaca dingin,
es atau salju dapat menghambat kepala
baut dan membuat pencopotan fixture
menjadi sulit. Telah dibangun sebuah
kotak kayu pada beberapa fasilitas, sedikit
lebih besar dari perlengkapan dengan
ketinggian beberapa inci. Kotak itu
memiliki elemen pemanas listrik di dalam
dan bawah. Apabila diperlukan lepaskan
fixture yang telah membeku, letakkan
kotak di atasnya dan hubungkan dengan
elemen pemanas ke sumber listrik
(biasanya sebuah generator di belakang
truk). Ketika kotak memanaskan fixture
maka panas ini cukup untuk melelehkan
es, pencopotan dapat dengan mudah
dilaksanakan.
(b) Pembersihan. Beberapa teknik berbeda
yang tersedia untuk membersihkan
permukaan kaca lampu inset. Beberapa
teknik membutuhkan peralatan khusus
dan cocok untuk operasi skala besar dan
memerlukan akses ke runway dengan
lampu yang dipasang, sementara teknik
lain yang lebih cocok untuk membersihkan
tempat lampu. Pengawas pemeliharaan
77
harus memilih metode terbaik yang
disesuaikan dengan fasilitas. Ingat bahwa
tidak semua teknik dapat diterapkan pada
semua jenis lampu; rekomendasi produsen
yang tertulis dalam buku petunjuk adalah
otoritas final.
(1) Manual, deterjen pembersih yang
tersedia secara komersial dan busa
pembersih dapat digunakan untuk
memindahkan kotoran dari lensa
fixture lampu kecuali dilarang oleh
produsen. Jangan gunakan bahan
abrasive seperti amplas atau kain
amplas karena akan menggores kaca.
Pelarut yang tersedia untuk
membersihkan lensa dalam
penggunaannya pelarut harus
dibiarkan beberapa saat untuk
melunturkan kotoran. Pelarut yang
digunakan harus kompatibel dengan
bahan segel lensa. Penggosok cat
otomotif yang diperjualbelikan telah
terbukti berhasil untuk digunakan
membersihkan tetapi harus berhati-
hati dalam penggunaannya agar tidak
merusak lensa apabila menggunakan
pembersih abrasive. Sementara teknik
manual sangat cocok untuk
membersihkan tempat lampu,
dibutuhkan waktu yang sangat lama
untuk membersihkan lampu in-
pavement.
78
• Penggunaan rata-rata kerang kenari
tanah adalah 0,6 pon (0,25 kg) per
fixture.
• Apabila sistem pembersihan yang
harus dilakukan tidak tersedia
dalam paket unit yang telah dirakit
maka kompresor udara yang sudah
tersedia dan dilengkapi dengan
kontrol serta pengukur, unit
sandblaster, dan selang tahan
abrasive dapat digunakan.
• Setelah pembersihan deposit dari
lensa, saluran fixture lampu harus
dibersihkan dari kerang dengan
menggunakan semburan udara, dan
seka debu yang tersisa dengan kain
yang bersih.
/MAINTENANCE
/VEHICLE /
/^ °F WALNUT SHELLS
.AIR COMPRESSOR WITH PROVISIONS FOR DRYING AIR OR
Y /•» -\ / /TANK CONTAINING COMPRESSED AIR
,/ ,/^SANDBLASTER CONTAINING 20:30 GRADE GROUND WALNUT SHELLS
.TUBE TO RESTRICT FLOW OF SHELLS
<? ^'CENTERLINE OR TOUCHDOWN ZONE LIGHT
^ ii , , /RUNWAY
79
Kabut membuat sinar lampu terlihat, dan
mudah untuk mengetahui apakah lampu
dionentasikan dengan benar pada kondisi
seperti itu. Untuk lampu touchdown zone
sinar cahaya diatur 4 derajat terhadap
tengah landasan. Penyetelan lampu
touchdown zone dapat dilakukan dengan
melihat barrette di kedua sisi runway
sambil berdiri di tengah-tengah runway
itu. Saat melihat barrette di kedua sisi
landasan pacu dari jarak tertentu, ada
cahaya muncul lebih redup atau lebih
terang dari lampu di samping
dimungkinkan telah disetel dengan tidak
benar dan harus diperiksa.
(D) Pembersihan Lampu dan Penyegelan In-
pavement light secara bertahap menjadi
kotor di bagian dalamnya, dan permukaan
optik internal harus dibersihkan ketika
lampu dibongkar untuk penggantian
lampu atau pemeliharaan. Sandblasting
peralatan dengan menggunakan manik-
mamk kaca dapat digunakan untuk
membersihkan rubber deposit dari casting
setelah semua komponen yang dapat
dilepas telah dilepas. Gunakan solusi
pembersihan yang tidak meninggalkan
residu setelah pengeringan. Ketika
penggantian lampu, berhati-hatilah dalam
menangani lampu hanya dengan
menggunakan lead, sidik jari pada rakitan
kaca akan memperpendek umur lampu
Mounting lampu di dalam bracket sesuai
dengan rekomendasi produsen;
menggunakan lampu yang salah atau
tidak benar dalam pemasangan dapat
mengurangi output cahaya fixture secara
drastis. Ketika merakit lampu kembali,
ganti semua gasket dan O-rings yang
terpapar selama proses penggantian
lampu. Perhatikan prisma optik untuk
memastikan bahwa sealer sekitar tepinya
dalam kondisi baik. Ganti prisma optik
jika sudah retak, tergores, atau terantuk
dengan keras.
80
(E) Pemasangan Ulang. Jika menginstal ulang
lighting fixture dalam "sistem kering"
(sistem konduit tanpa saluran pembuang
yang terpisah pada gasket di bawah fixture
untuk menahan masuknya air), ketika
memasang sebuah unit in-pavement di
dasarnya, kehati-hatian harus diterapkan
untuk memastikan bahwa lampu tetap
kedap terhadap air. Pastikan bahwa gasket
dan pasangannya bebas dari pasir atau
debu, hal ini sering kali menjadi kesalahan
umum dalam melakukan pemeliharaan
sehingga memungkinkan adanya
kelembaban masuk dalam unit. Senyawa
grafit atau semen gasket dapat digunakan
pada permukaan gasket untuk
memastikan bahwa segel kedap air. Saat
memasang lampu in-pavement pada
"sistem basah" (sistem konduit yang
dilengkapi drain pada tempat yang rendah)
fixture ini biasanya dipasang langsung
pada dasar fixture tanpa menggunakan
sebuah gasket. Pada sistem lainnya, suplai
udara yang dikompresi harus digunakan
untuk meniup setiap pasir atau kotoran
keluar dari lubang baut dan pasangannya
untuk memastikan pemasangan dan torsi
baut yang tepat. Perkuat semua fixture
sesuai dengan torsi yang ditentukan
produsen.
(F) Pengukuran Photometric. Pengukuran
fotometrik di lampu in-pavement adalah
cara langsung dalam menentukan apakah
lampu mengeluarkan jumlah tertentu
cahaya. Lihat Ayat 5.3.4.1.3.-2.
h£Z? d1>narmUaHa'
harus dilengkapi ' POrt li9hUn9
dengan tanda SyStem' Pen8Sa«^n
pemutusan energi 'untuk
ampu
mencegah kemungkinan terjadinya sengatan listrik Hal ini
membuat tugas lebih mudah dengan menambahkan suHtch pada
sign untuk memutuskan arus listrik. Tindakan penggantian
lampu juga
desain dar telah dibuatjenislebih^mudah ^dan lebih
kedua ^ cepafdengan"
P^ 8-
memunglankan penggantian lampu tanpa menggunakan alat
5.5.3 Pemeriksaan Arus
faenlaknya,dUa
rangkaian lampu"f ^^
harus SetahUn'untuk
diperiksa amSmemverifikasi
"Strik y™& ""talui
bahwa
arus tersebut adalah arus yang benar untuk sign yang dimaksud.
olda nan
pada papan 7
tanda^mternal
""* **""• lakukan
regulator atau P^esuaian
jika tanda 5cun-ent
Gaya
penksa sirkuit MCR/CCR untuk memastikan beroperasi di 55A
Checksheet harus disedian sesuai dengan prosedur dan tata cara
sebagaimana diuraikan di dalam ayat 5.4.1, 5.4.2, 5.4.3 tefslit di
5.6 ROTATING BEACON
83
(d) Penahan lensa. Periksa klem atau sekrup yang
menahan lensa beacon (atau cover) tetap di
tempatnya yang berfungsi untuk memastikan bahwa
klem atau sekrup terpasang kuat sehingga mampu
menahan posisi lensa.
(e) Lampu Telltale . Periksa apakah ada lampu telltale
yang terbakar. Bersihkan gelas kacanya apabila
diperlukan.
(f) Relays. Periksa pengoperasian relay dan bersihkan
kontak relay apabila tergores atau terlihat adanya
bekas sentuhan di atas kaca. Ganti relay apabila
peralatan dalam kondisi yang buruk
(g) Glassware. Bersihkan dan poles semua glassware,
baik di bagian dalam maupun di bagian luar
menggunakan pembersih jenis non-abrasif yanR
tidak akan menggores lensa.
5.6.2.3 Pemeriksaan enam bulanan
(a) Tegangan Input. Periksa tegangan input dan catat
pembacaannya. Harus menunjukkan kondisi 5
persen dan tegangan lampu yang dikenakan. Level
tegangan yang lebih tinggi dari nilai nominal lampu
secara prematur akan mengurangi usia pakai lampu
secara proporsional seiring dengan peningkatan
tegangan yang diberikan. Sebaliknya, level tegangan
yang lebih rendah dari nilai nominal lampu akan
mengurangi output cahaya lampu ' secara
proporsional seiring dengan penurunan tegangan.
Buatlah pengukuran di terminal beacon, dengan
semua peralatan yang sudah di charge sehingga
pembacaan tegangan akan mencerminkan kondisi
operasional. Lampu beacon sangat sensitif terhadap
perubahan tegangan. Penurunan tegangan sebesar
10 persen akan mengurangi cahaya output sebesar
31 persen sementara kenaikan 10 persen tegangan
akan mempersingkat usia pakai lampu sebanyak 72
persen.
85
E
M
M p T
I A A
N T H
PROSEDUR PEMELIHARAAN G B U
G U N
U L A
A A N
N N
A
1. Periksa operasi beacon operation dan color X
sequence yang sesuai.
2. Hitung putaran beacon. X
3. Periksa telltale indicator lamp untuk status X
lampu cadangan.
4. Periksa operasi lampu pengganti. X
5. Periksa slip rings dan sikat. X
6. Uji kopling torque.
X
7. Periksa penahan lensa. X
8. Periksa telltale indicator lamp. X
9. Periksa operasi dari relay. X
10. Bersihkan dan poles glassware. X
11. Periksa dan catat tegangan input. X
12. Periksa fokus lampu focus dan elevasi beam. X
13. Lumasi shaft utama, motor, ring gear, dan X
padlocks.
14. Periksa operasi dari electrical switches dan X
contacts.
D S T T
U E A A
A M H K
M B E U T
I B U S N E
PROSEDUR PEMELIHARAAN A N U L TAR
R G L A E N J
I G A N R A
A [J N A D
N i\ A N W
]Y N A A
L
i • Periksa operasi lampu v""
2. Periksa operasi fotosel x
3. Periksa kebebasan gerak frame wind cone x
4. Periksa kondisi kain wind cone. X
*v
x
9. Lakukan pengukuran pada tahanan insulasi. x
10. Periksa mounting baut.
X
11. Periksa pengkabelan di engsel2nya. X
12. Periksa tahanan grounding system. x
13. Periksa cat pada struktur wind cone. X
14. Bersihkan tumbuhan dan periksa kondisi X
pondasinya.
88
5.8 PRECISION APPROACH PATH INDICATOR (PAPI) SYSTEM
5.8.1 Prosedur Inspeksi Pemeliharaan Preventif.
Tata letak tipikal PAPI system ditunjukkan pada Gambar 5.3.
5.8.1.1 Pemeriksaan Harian.
Konfirmasi semua lampu lampu menyala dan pada
tingkat brightness yang sama. Lampu cadangan yang
memadai harus tersedia untuk memungkinkan
penggantian secara menyeluruh semua lampu dalam
sistem. Cadangkan sekering bypass, apabila digunakan,
juga harus disediakan. Lampu harus segera diganti
apabila terbakar atau menjadi gelap. Apabila PAPI
menggunakan sekering bypass, jangan pernah mengganti
lampu sampai sekering asosiasi tersebut diperiksa.
5.8.1.2 Pemeriksaan Bulanan.
1. Periksa operasi dari kontrol-kontrol. Periksa kontrol
brightness photocell dan runway light circuit interlock
(apabila digunakan), radio kontrol (apabila digunakan),
dan/atau switch remote control.
2. Periksa kerusakan yang diakibatkan oleh mower, alat
pembajak salju, dll
3. Bersihkan lampu dan filter.
4. Secara visual periksa bagian mekanik untuk
kebersihan, kabel atau koneksi yang terbakar atau,
isolator yang retak, lampu atau filter, dll
5. Periksa apakah penangkal petir dan/atau surge
suppressor hangus atau menunjukkan tanda-tanda
lain habis terbakar, dan ganti seperlunya. Lakukan
pemeriksaan setelah electrical storms.
6. Periksa kotak lampu dan unit adaptor dari kerusakan
atau kotoran akibat terbawa air, tikus, tawon, sarang
burung, jaring laba-laba, dll, dan bersihkan atau
perbaiki sesuai kebutuhan.
7. Periksa lubang atau tanda-tanda lain dari aktivitas
tikus di sekitar kabel; gambil langkah-langkah untuk
mencegah kehadiran tikus untuk meminimalkan
kemungkinan kerusakan kabel.
8. Jika unit adaptor digunakan, baca dan catat output
arus dan tegangan masukan ke unit adaptor.
9. Periksa alignment horizontal dan lateral kotak cahaya,
dan periksa keselarasannya (sudut vertikal) sesuai
dengan instrumen PAPI. Catat pengaturan sudut dan
tanggal dalam log pemeliharaan. Sangat penting,
untuk memeriksa pengarah setiap kali tanah
89
membeku atau mencair atau memiliki perubahan
kadar air (terutama tanah liat).
10. Periksa levelling dan operasi dari tilt switch - iika
diterapkan. J
5.8.1.3 Pemeriksaan Tiga Bulanan
Periksa apakah terdapat obstacle di daerah approach
baik yang berupa pohon tumbuh, tower-tower baru, pole
lines atau obstacle lainnya. Obstacle free untuk pesawat
berjarak 4 mil panjang dan perpanjangan dari masing-
masmg sisi runway sebesar 10 derajat dari tengah
landasan. &
O WHITE C. CORRECT
APPROACH D. SLIGHTLY HIGH
ANGLE E. TOO HIGH
15M +3M
9M + 0.6M -0M
<3» (-*<2F)
PAPI WING BAR N-
B B B B
A B C D ~*~
90
H M E S T
A I M E A
R N P M K
I G A E
PROSEDUR PEMELIHARAAN A G T S T
N U B T E
A U E R
N L R J
A A
N D
A W
N A
1.
Periksa apakah lampu beroperasi
2.
Periksa operasi dari kontrol-kontrol X
3.
Periksa adanya kerusakan yang diakibatkan X
oleh service vehicles atau pesawatCheck.
4. Bersihkan lampu dan filter.
X
5.
Periksa apakah ada kerusakan pada X
mechanical parts.
6. Periksa penangkal petir.
X
7. Periksa apakah ada kerusakan akibat air X
atau sarang serangga.
8.
Periksa apakah ada tikus dan hewan X
pengerat lainnya.
9.
Catat arus output dan tegangan input X
adaptor (apabila digunakan).
10. Periksa alignment dan aiming kotak-kotak X
lampu.
11. Periksa leveling dan operasi dari tilt switch. X
12. Periksa secara menyeluruh adanya obstacle X
pada area approach.
13. Periksa tahanan isolasi kabel bawah tanah. X
14. Periksa tahanan grounding system. X
91
tepat. Ikuti prosedur yang dianjurkan untuk
menggunakan perangkat leveling dari produsen.
2. Berdirilah di depan unit PAPI (sekitar 50 meter
jauhnya) dan periksa apakah perubahan warna
lampu secara simultan di sepanjang lebar setiap unit
Jika tidak, horizontal levelling tidak dilakukan dengan
benar, filter merah keluar dari posisinya, atau kotak
yang melengkung.
3. Periksa tilt switch pada semua unit (apabila
disediakan) dengan menempatkan small level di atas
permukaan yang ditandai dari tilt switch dan atur tilt
switch apabila diperlukan. Jika tilt switch tidak
menyala ketika berada di levelnya maka tilt switch
harus diganti. Saklar utama mungkin harus dibuat
menjadi toggle-off dan reset sirkuit tilt switch. Untuk
toleransi, lihat manual instalasi dari produsen.
5.8.2.2 Periksa Arus Output Unit Adapter.
1. Dengan sistem dalam kondisi menyala, sesuaikan
arus siang hari pada skala 6,4-6,6 ampere.
2. Tutup fotosel dengan sarung tangan yang berat atau
bahan gelap lainnya, tunggu waktu tunda untuk
pembebasan energi, dan baca arusnya. Apabila
sistem memiliki night adjusment, atur arus pada 4,8-
5,0 ampere.
3. Lepaskan penutup dari photocell. Lampu harus
diubah kembali ke brightness siang hari setelah
ditunggu beberapa saat (15 detik sampai 1menit).
5.9 VISUAL APPROACH SLOPE INDICATOR (VASI).
Beberapa bandar udara yang menggunakan vasi, saat ini menggantinya
dengan PAPI. Prosedur pada Tabel 5-10 dapat diterapkan, untuk
sebagian besar bagian, dan juga untuk VASI. Periksa petunjuk
pemeliharaan pabrik untuk prosedur unik yang berlaku pada sistem
yang telah terinstal karena sebagian besar peralatan sudah tua dan
suku cadang sudah tidak tersedia.
A.O TUJUAN.
Lampiran ini berisi standar dan toleransi untuk peralatan yang terkait
dengan visual aid dan sistemnya sebagaimana tercantum dalam tabel
berikut:
Tabel Peralatan atau Sistem
1. Beacon
2. Medium Intensity Approach Lighting System (MALS, MALSF,
MALSR)
3.
Omnidirectional Approach Lighting System (ODALS)
4. Lead-in Light
5. Runway End Identifier Lights(REIL)
6. Visual Approach Slope Indicator (VASI)
7. Precision Approach Path Indicator (PAPI)
8. Runway dan Taxiway Lighting Systems
9. Perangkat Fotoelektrik
10. Standby engine generator
Toleransi / Toleransi /
Parameter Standar Limit: Limit:
Initial Operating
l.Kecepatan
Rotasi
a. 10-inci 6 rpm Sama dengan ±1 rpm
standar
12 rpm Sama dengan ±1 rpm
standar
b. 36-inci 6 rpm Sama dengan ±1 rpm
standar
2. Input voltage Sama dengan ±3 persen ±5 persen
tegangan lampu
3. Vertical Didirikan secara ± Va derajat dari Sesuai initial
aiming lokal antara 2-10 sudut yang
derajat ditetapkan
143
area dengan sudut satu derajat lebih rendah dari bar
vasi pertama. Pesawat bebas obstacle berjarak 4 mil
panjang dan melebar sebesar 10 derajat di kedua sisi
dari garis tengah landasan.
5.9.1.4 Pemeriksaan Enam Bulanan
1. Periksa tahanan isolasi kabel bawah tanah dan catat
hasilnya.
2. Periksa tahanan grounding system dan catat
hasilnya.
94
7. Atur sudut yang tepat pada aiming bar (biasanya 2
Va derajat untuk bar lampu no 1, yang paling dekat
dengan runway end, dan 3 derajat untuk bar lampu
no 2) dan masukkan melalui aparatur sehingga
akhir dari aiming bar bertumpu pada bar transisi.
8. Dengan aiming bar sejajar dengan lampu sebelah
kiri, sesuaikan sekrup penyetel sebelah kiri
belakang. Pindahkan aiming bar ke sisi kanan kotak
dan sesuaikan sekrup belakang kanan. Ulangi untuk
sisi kiri dan kanan sampai gelembung air terpusat
pada posisi masing-masing.
9. Periksa kembali transverse levelling, dan periksa
kembali longitudinal leveling dengan aiming bar di
tengah kotak lampu.
10. Berdirilah di depan kotak vasi (sekitar 50 meter) dan
periksa apakah perubahan warna cahaya secara
simultan di seluruh lebar unit. Apabila tidak,
leveling tidak dilakukan dengan benar, kotak
tersebut melengkung, atau bar transisi tidak di
tempat yang tepat.
11. Periksa tilt switch pada semua sistem VASI-2 dan
sistem VASI-4 vasi (apabila disediakan) dengan
mengatur level kecil tilt switch di atas permukaan
yang ditandai dan sesuaikan tilt switch apabila
diperlukan. Apabila tilt switch tidak menyala atau
tidak dialiri arus ketika terletak pada levelnya, tilt
switch harus diganti. Saklar utama mungkin harus
dimatikan, dan nyalakan kembali, untuk mereset
sirkuit tilt switch.
95
H B E s
A U M E
R L p M
I A A E
A N T S
PROSEDUR PEMELIHARAAN N A B T
N U E
L R
A
N
A
N
96
2. Periksa kebersihan permukaan optik, baik interior
maupun eksterior.
3. Periksa apakah terdapat kerusakan atau lampu-
lampu yang tidak sejajar.
4. Periksa perangkat interlock pada pintu dari masing-
masing lemari. Verifikasi bahwa sistem akan
shutdown setiap pintu dibuka.
5. Periksa adanya tanaman atau halangan lain di sekitar
lampu.
5.10.1.3 Pemeriksaan Enam Bulanan.
1. Periksa bagian dalam panel kontrol dan lemari flasher
untuk kebersihan dan kelembaban.
2. Periksa kontak listrik dan koneksinya terpasang
dengan kuat.
3. Periksa dan sesuaikan alignment dan elevasi unit
lampu. Untuk unit omnidirectional, periksahanya
elevasinya saja. Untuk REIL unidirectional, periksa
alignment dan elevasinya dengan menggunakan alat-
alat berikut:
(a) segitiga kayu yang dibuat dari plywood dipotong
dengan sudut 15 derajat, 80 derajat, dan 85
derajat.
(b) Empat inchi line level.
4. Prosedur untuk menyesuaikan REIL unidirectional
adalah sebagai berikut:
(a) Untuk memeriksa sudut kaki sebesar 15 derajat,
pegang segitiga secara horizontal terhadap wajah
dengan sudut 15 derajat menunjuk unit lampu
lain. Dengan menyelaraskan tepi luar segitiga ke
titik di unit lampu yang berlawanan, sudut
sebesar 15 derajat dapat dicapai.
(b) Untuk mencapai sudut 10 derajat vertikal aiming,
sudut 80 derajat ditempatkan pada bagian datar
dari sisi muka REIL dengan sudut 15 derajat
diarahkan ke bawah. Ketika line level
menunjukkan garis tepi atas segitiga, REIL naik
10 derajat dari horizontal (lihat Gambar 5.5).
5. Periksa baffles apabila digunakan pada REIL.
Bilamana baffle dipasang, lampu harus diarahkan
pada sudut 3 derajat vertikal dan 10 derajat ke arah
luar. Louver harus dimiringkan ke bawah sebesar 10
derajat ke arah landasan dan turun 5 derajat ke arah
approaching pesawat. Louver harus dicat hitam untuk
menurunkan cahaya yang direfleksikan.
97
5.10.1.4 Pemeriksaan Tahunan.
1. Laksanakan pemeriksaan yang seksama terhadap
semua peralatan distribusi listrik dan alat pelindung di
kutub terminal dan lampu.
2. Periksa tahanan isolasi kabel listrik.
3. Periksa tahanan tanah di kutub terminal dan masing-
masing fixture lampu.
4. Pelihara timer motor dan kontak (jika digunakan).
5. Lakukan pengecatan ulang sesuai kebutuhan.
RUNWAY
CENTERLINE
RUNWAY THRESHOLD
REIL REIL
i /
•l m n i uiiii ; n i Din
AIMING
\ SEE NOTES 1 & 2 AIMING
LINE LINE
RUNWAY THRESHOLD
LIGHTS (SEE CHAPTER 5)
/ \
15
15
PARALLEL TO
r*~ PARALLEL TO RUNWAY
RUNWAY CENTERLINE
CENTERLINE
NOTES:
98
LINE LEVEL
BEAM AXIS
10° ABOVE
HORIZONTAL
RUNWAY
CENTERLINE
LINE
OF-
AIM
PLYWOOD
TRIANGLE
SIDE VIEW
* - • BEAM AXIS
TOED-OUT 15°
PLYWOOD
TRIANGLE
99
H M B D s T T
A I U U E A A
R N L A M H K
I G A E U
A G N B S N T
PROSEDUR PEMELIHARAAN N U A U T A E
A N L E N R
N A R J
N A
A D
N W
A
1. Periksa operasi lampu. X
2. Periksa operasi kontrol-kontrol. X
3. Periksa kebersihan sistem optiknya. X
4. Periksa kerusakan mekanik atau misaligned X
parts.
5. Periksa operasi interlock. X
6. Periksa tanaman di sekitar lampu. X
7. Periksa kebersihan dan kelembaban lemari X
kabinet.
8. Periksa sambungan listrik. X
9. Periksa alignment dan elevasi unidirectional X
REIL.
Untuk omnidirectional hanya periksa
elevasinya saja.
10. Realign unidirectional REILs, sesuai X
kebutuhan.
11. Periksa baffles pada REIL (apabila X
digunakan).
12. Periksa peralatan power distribusi. X
13 Periksa tahanan isolasi kabel. X
14. Periksa tahanan grounding system. X
15. Service timer motor dan contacts (apabila X
digunakan).
16. Periksa adanya kemungkinan dibutuhkannya X
pengecatan.
100
5.11.1.1 Pemeriksaan Harian.
LEGEND:
° STEADY-BURNING
UNIDIRECTIONAL
WHITE LIGHT
120V120WPAR-38, 300 M ± 6 M
TYPE 120PAR/SP (1000 FT ±20
20 FT)
F
ENERGY SAVER, OR 1000 FT BAR
120V150WPAR-38,
TYPE150PAR/SP
cccoo- 1
420M±6M
H RAILSFL, (1400FT±20ft)
3 M(10 FT) I
FAATYPEL-849,
STYLE E OR
CCOCO- I
FAA-E-2628 CENTERLINE
• 720 M ± 6 M
BARRETTE
(2400 FT ± 20 FT)
12 LIGHT STATIONS
@ 60M ± 6M •
(200 FT ± 20 FT)
SPACING m- - RAIL SFL LIGHT
I
101
H M B D s T T
A I U U E A A
R N L A M H K
I G A E U
A G N B S N T
PROSEDUR PEMELIHARAAN N U A U T A E
A N L E N R
N A R J
N A
A D
N W
A
102
diterapkan di setiap stasiun untuk memudahkan
pemeliharaan.
2. Periksa struktur secara hati-hati untuk
kemungkinan adanya korosi yang tersembunyi.
Perhatian khusus harus diberikan untuk setiap
kayu ke kayu, kayu ke baja, kayu ke bumi, dan baja
ke kontak tanah.
3. Periksa approach area untuk kemungkinan adanya
struktur baru atau untuk pertumbuhan vegetasi
yang mungkin melanggar kriteria approach
clearance. Pandangan garis lurus yang jelas
diperlukan dari setiap titik pada pesawat 1 / 2
derajat di perpanjangan glide slope 250 kaki (75 m)
dari setiap sisi dari centerline untuk jarak sampai
dengan 1.600 kaki (500 m) di depan lampu terluar
dari sistem. Jika obyek membatasi pandangan
lampu dan tidak dapat dipindahkan, laporkan
permasalahan ini kepada pihak yang berwenang di
bandara.
4. Apabila digunakan, periksa dan sesuaikan kontrol
fotolistrik. Gunakan fotometer untuk memverifikasi
kontrol fotolistrik yang disesuaikan untuk
menghidupkan lampu pada pada tingkat intensitas
cahaya langit Utara 35 footcandles dan mematikan
di 58 footcandles. Apabila unit telah disesuaikan
dengan benar, sistem akan beroperasi pada posisi
high brightness di hari relatif cerah dari sekitar 1/2
jam sebelum matahari terbenam hingga 1/2 jam
setelah matahari terbit. Periksa juga orientasi dari
sel fotolistrik. Sel harus diorientasikan dengan
mengarahkan pada langit Utara atau sedikit di atas
cakrawala utara. Apabila penyesuaian diperlukan,
lihat buku petunjuk produsen yang berlaku untuk
prosedur penyesuaian secara rinci.
5.11.1.5 Pemeriksaan Tahunan
1. Periksa pole-top-mounted atau termination switch.
2. Periksa semua main power dan tahanan isolasi
kabel kontrol. Catat hasilnya pada form tahanan
isolasi. Bandingkan hasil pengukuran dengan
pembacaan sebelumnya untuk menentukan apakah
terdapat kabel dalam kondisi kurang baik.
3. Periksa penahan sekering, breaker, dan kontak.
Kontak dalam kabinet kontrol harus diperiksa
dengan hati-hati. Apabila kontak sudah tidak
berfungsi dengan baik, gantilah dengan yang baru.
Jangan menyimpan atau memperbaiki kontak.
103
Perubahan warna atau beberapa kontak kekasaran
karena busur normal tidak berbahaya. Kontak
harus dibersihkan untuk menghilangkan debu.
Blown fuses harus diganti dengan ukuran dan tipe
yang benar. Jangan berasumsi bahwa sekering tua
merupakan ukuran dan jenis sekering yang tepat.
5.11.1.6 Pemeliharaan Tak Berjadwal.
Lakukan pertimbangan terhadap perubahan kelompok
38 PAR, lampu 150 watt setelah dioperasikan selama
1800 jam pada maximum brightness, catat dengan
pencatat waktu.
104
Semua gasket harus diperbaharui apabila retak atau
memburuk. Sebelum memasang gasket baru, bersihkan
saluran gasket dengan benar agar penempatan gasket dalam
posisi yang tepat. Apabila dibutuhkan lindungi gasket
dengan semen karet, lapisi gasket dan segel dengan semen
dan biarkan mengering sebelum gasket diletakkan pada
posisinya.
4. Secara visual periksalah sistem proteksi petir. Periksa semua
koneksi apakah dalam kondisi rapat dan periksa juga
kontinuitasnya. Periksa penangkal petir apakah terdapat
porselen yang retak atau pecah dan mounting bracket yang
hilang. Lakukan perbaikan sesuai yang dibutuhkan.
5. Periksa meter dari perusahaan listrik. Meter harus diperiksa
apakah berputar dalam kondisi tanpa beban. Apabila
berputar, hati-hati pada saat memeriksa groundingnya.
Apabila tidak ditemukan masalah, beritahukan kepada
perusahaan listrik untuk memperbaiki permasalahannya.
Periksa lead apakah dalam kondisi rapat dan jaga
permukaan meter tetap bersih.
6. Ketika obstruction light terpasang pada disconnect hangers
dan dilengkapi dengan lowering device, wire guide, dan
pulley, semua fitting, pendukung, dan kabel harus
dibersihkan dan dilumasi. Permukaan kontak dari electrical
disconnect harus dibersihkan.
7. Duplex obstruction lights harus dirawat seperti yang
dijelaskan di atas. Sebagai tambahan, apabila menggunakan
changeover relay, harus dibersihkan dan relay housing
gasket harus dijaga dalam kondisi baik. Ganti semua
penutup sekrup yang hilang untuk mencegah masuknya air,
kelembaban, dan debu pada relay housing. Hanya satu
lampu pada double obstruction yang akan dialiri arus ketika
transfer relay digunakan. Apabila terjadi kegagalan pada
lampu pertama, relay akan mentransfer energi listrik ke
lampu kedua atau lampu standby. Relay ini dipasang di
dasar fixture. Sebuah lampu pilot biasanya disediakan pada
lampu standby yang akan memberikan indikasi secara
remote bahwa satu lampu telah terbakar. Periksa operasi
dari remote lampu tersebut.
8. Beacon harus dibersihkan dan direkondisi tiap tahun atau
ketika sebuah lampu diganti. Ikuti prosedur di bawah ini:
(a) Bersihkan dan poles bohlam dan lensa dengan
menggunakan pembersih kaca atau amonia dan air. Lap
bohlam sebelum dipasang kembali. Bersihkan debu dan
kotoran dari alur. Sebuah sikat stensil atau kuas cat
kecil akan sangat berguna untuk melaksanakan
105
pekerjaan tersebut. Hapus semua bintik-bintik cat dan
goresan dari sepanjang tepi kaca.
(b) Dengan menggunakan sikat atau kain, bersihkan kotoran
dan debu dari fixture dan buka semua lubang drain.
Periksa kondisi soket. Carilah dasar sekrup yang
terbakar atau longgar, sambungan yang longgar, dan
usang atau rusak isolasinya.
(c) Periksa kontaktor beban apakah dalam kondisi tergesek,
terbakar, atau kontak yang tidak sejajar. Pastikan
armatur dapat bergerak dengan bebas dan ketegangan
pegas cukup untuk menarik armatur menjauhi
kumparan ketika energy listrik dilepaskan.
5.12.6 Pemeliharaan Tak Terjadwal.
Gantilah lampu ketika lampu telah dinyalakan hingga 80 persen
dan tidak lebih dari 95 persen dari usia pakai yang ditentukan.
Pastikan bahwa lampu yang benar telah dipasang. Biarkan
lampu yang baru menyala selama beberapa menit untuk
memastikan bahwa lampu tidak cacat.
H M B D S T T
A I U U E A A
R N L A M H K
I G A B E U T
A G N U S N E
PROSEDUR PEMELIHARAAN N U A L T A R
A N A E N J
N N R A
A D
N W
A
L
106
5.13 AIRPORT LIGHTING CONTROL AND MONITORING SYSTEM
(ALCMS).
5.13.1. Pemeliharaan
Ketika pemeliharaan kontrol berbasis komputer dan sistem
monitoring tidak termasuk dalam ruang lingkup dokumen ini,
ada beberapa persyaratan dasar tertentu dari sistem kontrol
yang dapat ditentukan, terutama pada saat instalasi.
Persyaratan ini akan membuat tugas penjagaan terhadap
sistem akan lebih mudah untuk staf pemeliharaan.
5.13.2 Pelatihan Pemeliharaan.
Ketika memasang sistem baru, perancang sistem kontrol
harus menentukan jumlah dan lamanya pelatihan yang
dibutuhkan untuk pemeliharaan listrik dan personel bandara
lainnya (yaitu Operasi). Setiap teknisi yang menangani
troubleshootings maupun pemeliharaan sistem harus
mendapatkan pelatihan yang baik. Materi pelatihan harus
ditinjau minimal sekali per tahun. Kelas pelatihan untuk
untuk personil pemeliharaan harus dibatasi maksimum 4-6
orang per kelas dalam rangka untuk memastikan pelatihan
dapat dilaksanakan dengan baik. Kunci keberhasilan
pelatihan adalah ketersediaan manual tertulis yang
komprehensif dari pabrikan yang akan mengasumsikan bahwa
personel pemeliharaan tidak hanya mengandalkan
pengetahuan prosedur perawatan sehari-hari. Saat ini, sistem
kontrol sudah menerapkan maintenance-free dan teknisi
pemeliharaan tidak perlu untuk menggunakan keahliannya
setiap hari. Manual pemeliharaan dan pelatihan harus,
minimal, termasuk mata pelajaran berikut.
a. Diagram blok sistem - Teori Operasi
b. Paket gambar sistem - Sistem Perakitan dan diagram
pengkabelan
c. Operasi layar sentuh
d. Pemeliharaan untuk antarmuka HMI
e. Pemeliharaan sistem secara keseluruhan
f. Penanganan troubleshooting
g. Prosedur dalam mentransfer kontrol dari Air Traffic
Controller (ATC) kepada personil pemeliharaan dan
dikembalikan lagi ke ATC.
h. Sistem kontrol power-up dan power-down
i. Skenario terjadinya gangguan dan penanganan gangguan
j. Kemampuan sistem pelaporan
k. Kontrol dan kemampuan pemantauan
5.13.3 Dukungan Teknis.
Sangat penting bagi personil pemeliharaan bandara memiliki
dukungan teknis yang memadai dari produsen sistem.
107
Dukungan ini bukan hanya diperlukan selama masa garansi
tetapi untuk masa-masa yang akan datang. Langkah ini
dilakukan demi kepentingan bandar udara agar selalu
memiliki dukungan teknis. Dukungan ini harus mencakup
hal-hal sebagai berikut:
a. Bantuan teknis melalui telepon
b. Dukungan teknis melalui sambungan telepon yang
tersedia 7 hari dalam seminggu, 24 jam sehari, 365 hari
dalam setahun
c. Layanan teknis on-site yang diperlukan
5.13.4 Manual Pemeliharaan.
Produsen ALCMS harus menyediakan salinan manual operasi
dan pemeliharaan yang diperlukan serta disampul hard cover
yang sesuai dengan sistem operasi dan pemeliharaan sehari-
hari. Manual harus mencakup operasional, teori sistem
operasi, dan graphical user interface screen operation.
5.13.5 Manual ATC.
Bandara juga harus menyediakan manual operasi produsen
ALCMS untuk Air Traffic Controller (ATC) yang disampul
dengan hard cover dan sesuai untuk operasi sistem sehari-
hari. Minimal, manual harus mencakup cara mengoperasikan
touch screen (interface mesin dan manusia) dan pemeliharaan
Touch Screen (misalnya kalibrasi).
5.13.6 Paket As-build Drawing
Bandar udara harus memiliki satu set lengkap As-build
Drawings dari produsen ALCMS. As-build Drawings harus
mencerminkan desain akhir instalasi ALCMS termasuk
diagram blok sistem (1-line drawings), System External Wiring
Diagram, assembly drawings, dan assembly wiring diagram.
5.13.7 Prosedur checksheet harus mengikuti urut-urutan
sebagaimana dijelaskan pada ayat 5.12.2 s.d. 5.12.6 tersebut
di atas.
108
atau THL array. Sebagian besar lampu gagal dalam mematikan
sistem seperti yang disyaratkan di bawah ini.
109
tidak menyala juga menjadi alasan untuk mematikan array
THL.
TAKEOFF DIRECTION
110
a. Blok diagram sistem dan teori operasi
b. Paket menggambar sistem - sistem perakitan dan diagram
pengkabelan
c. Pemeliharaan sistem secara menyeluruh
d. Tata cara troubleshootings
e. Sistem power-up dan power-down sequences
f. Skenario kegagalan dan hal-hal harus dilakukan
g. Kemampuan sistem pelaporan
h. Kontrol dan kemampuan pemantauan
5.14.5 Manual Pemeliharaan.
Produsen RWSL harus menyediakan salinan manual operasi dan
pemeliharaan yang diberi sampul hard cover dan sesuai dengan
operasi sehari-hari serta pemeliharaan sistem. Manual harus
mencakup ikhtisar operasional, teori sistem operasi, dan setiap
graphical user interface operation dan perintah yang diperlukan
untuk pemeliharaan dan pengendalian sistem.
111
silinder dan sebagai alat yang mampu menunjukkan adanya
potensi masalah pada unit. Apabila bandar udara tidak memiliki
load bank equipment yang sesuai untuk melakukan tes ini,
hubungi supplier peralatan generator untuk menyediakan load
testing service.
5.15.4 Sistem Pendingin.
Ganti coolant system antifreeze setiap tahun namun pendingin
sesuai dengan rekomendasi produsen supplemental inhibitor
dapat dioperasikan hingga dua tahun atau 4000 jam, mana
yang lebih dulu.
Periksa selang sistem pendingin setidaknya setiap 500-600 jam
untuk tanda-tanda kerusakan dan ganti jika perlu.
Periksa lubang pompa lubang air untuk plugging setiap 500-600
jam dan lakukan pembersihan apabila diperlukan.
Ganti bantalan pada unit hub kipas dengan bantalan baru pada
overhaul engine.
Periksa drive belt setiap hari untuk aplikasi daya primer dan
bulanan untuk aplikasi standby. Lakukan pengaturan sesuai
kebutuhan. Pada saat yang bersamaan, periksa belt apakah
terjadi split, retak, dan glazing dan ganti sesuai yang
diperlukan.
5.15.5 Turbocharger, Exhaust connections.
Setiap hari lakukan pemeriksaan secara visual terhadap
mounting, intake dan exhaust ducting, dan koneksinya apakah
terdapat kebocoran. Periksa oil inlet dan outlet apakah terjadi
kebocoran atau keterbatasan aliran minyak (oil). Periksa adanya
noise atau getaran yang tidak biasa, dan apabila berlebihan,
hentikan mesin dan jangan dioperasikan sampai penyebabnya
ditentukan.
Periksa exhaust manifold retaining nuts, exhaust flange clamp,
dan koneksi lainnya apakah terjadi kebocoran dan kencangkan,
apabila diperlukan. Setiap hari lakukan pemeriksaan isolasi
panas exhaust system, turbocharger, dan turbocharger riser
blanket apakah terdapat kerusakan. Sesegera mungkin ganti
selimut isolasi yang sobek, kusut, terlumat, terendam minyak,
atau rusak.
5.15.6 Baterai
Periksa secara visual hidrometer baterai maintenance-free
apakah sudah di charge. Apabila menggunakan baterai lead acid
atau low maintenance battery, periksa specific gravity tiap sel
setiap 150 jam. Pemeriksaan ini dapat juga dilaksanakan setiap
kali inspeksi mingguan dilaksanakan sebelum menghidupkan
generator. Lakukan pemeriksaan lebih sering pada musim panas
akibat penguapan yang lebih cepat. Pertahankan tingkat
elektrolit sesuai dengan rekomendasi produsen baterai, tapi
jangan sampai overfilling. Overfilling dapat menyebabkan kinerja
112
buruk atau kegagalan awal. Jaga sisi terminal baterai tetap
bersih. Apabila diperlukan, cuci dengan larutan baking soda dan
air. Bilas dengan air bersih. Jangan biarkan larutan soda untuk
masuk ke dalam sel. Periksa kabel, klem, dan tahan bracket
secara teratur. Bersihkan dan lapisi kembali dengan petroleum
jelly ringan apabila diperlukan. Ganti bagian yang rusak atau
terkorosi. jagalah baterai agar tetap terisi penuh. Ganti baterai
yang tidak dapat diisi ulang. Dengan memeriksa setiap sel
baterai dengan hydrometer, sebuah sel yang lemah dapat
dideteksi dan baterai diganti sebelum terjadinya kegagalan.
Secara berkala periksa sambungan baterai apakah terdapat
korosi dan kencangkan. Apabila diperlukan, lepaskan koneksi
dan wire brush corrosion dari terminal dan cable ends. Ganti
kabel yang rusak. Ganti baterai setiap dua tahun untuk
memastikan agar beroperasi dengan baik.
5.15.7 Air Cleaners.
Elemen air cleaner yang tersumbat debu akan membatasi
excessive intake dan mengurangi suplai udara ke mesin. Pada
gilirannya, hal ini dapat menyebabkan suhu operasi yang tinggi,
konsumsi bahan bakar meningkat, operasi mesin tidak efisien,
dan malfungsi engine atau kerusakan lainnya. Ganti dry tape air
cleaner elements, apabila digunakan, dengan elemen baru
setelah pengoperasian selama satu tahun. Periksa seluruh
sistem udara apakah terdapat kebocoran. Cari letak kebocoran
khususnya pada pipa udara masuk atau boots yang longgar dan
klem yang longgar atau rusak.
5.15.8 Minyak pelumas dan Filter.
Periksa level minyak setiap minggu untuk standby atau operasi
harian pada generator set daya utama, dengan mesin yang
dimatikan. Apabila diperlukan, tambahkan minyak yang cukup
untuk meningkatkan level ke tingkatan yang tepat sesuai yang
tertera pada dipstick tersebut. Semua mesin diesel dirancang
untuk menggunakan minyak, jadi penambahan minyak secara
periodik adalah hal yang normal. Filter minyak pelumas harus
diganti ketika oli mesin diganti, biasanya minimal setahun
sekali atau setiap 150 jam operasi untuk standby unit. Dalam
operasi normal, perhatikan tekanan minyak setiap kali mesin
dijalankan serta selama uji beban.
5.15.9 Fuel Lines, Flexibel Hoses.
Periksa selang sebagai bagian dari inspeksi pre-start. Periksa
selang apakah terdapat kebocoran dan periksa semua fitting,
klem, dan sambungkan dengan hati-hati. Pastikan bahwa selang
tidak bertumpu pada atau menyentuh poros, kopling,
permukaan yang panas termasuk exhaust manifold, setiap tepi
yang tajam, atau daerah berbahaya lainnya. Karena semua
mesin bergetar dan bergerak sampai batas tertentu, klem dan
113
hubungan dapat fatigue seiring dengan usia peralatan. Untuk
memberikan support tambahan, periksa pengencang sesering
mungkin dan kencangkan atau ganti sesuai kebutuhan. Periksa
kebocoran sesegera mungkin untuk menentukan apakah fitting
longgar atau retak atau apabila selang sudah pecah atau aus.
Mengambil tindakan korektif segera mungkin. Selang memiliki
usia pakai yang terbatas. Dengan pemikiran ini, lakukan
pemeriksaan secara menyeluruh semua selang setidaknya setiap
500 jam operasional dan/atau tahunan. Carilah kerusakan
cover dan/atau indikasi adanya bengkok, usang, berkerut,
rapuh, retak, atau bocor. Selang dengan penutup luar yang
usang atau dengan tulangan logam yang rusak harus dianggap
tidak layak untuk operasional lebih lanjut.
5.15.10 Catatan Pemeliharaan Generator Listrik.
Kotoran, panas, kelembaban, dan getaran adalah musuh
umum yang terdapat pada generator. Menjaga generator untuk
tetap bersih dan kering, menjaga keselarasan generator dan
penggerak utama, dan mencegah terjadinya overload akan
menghasilkan operasi yang efisien dan umur pakai yang
panjang. Lindungi generator yang berada di luar ruangan dari
unsur-unsur yang dapat mempengaruhi kinerja generator
dengan houses atau penutup yang sesuai. Kotoran dan debu
akan menghantarkan listrik antara titik yang memiliki potensi
listrik berbeda. Kelembaban akan memperparah permasalahan
tersebut. Kegagalan sistem Isolasi dapat terjadi apabila
tindakan perbaikan tidak diambil. Kondisi dari sistem isolasi
dapat diuji dengan mengukur tahanan isolasi. Akumulasi debu
dan kotoran tidak hanya berkontribusi pada kerusakan isolasi
akan tetapi juga dapat meningkatkan suhu dengan membatasi
ventilasi dan dengan menghalangi disipasi panas. Juga harus
menjadi catatan bahwa keberadaan hewan pengerat seperti
tikus di sekitar kandang generator bisa menjadi penyebab
kegagalan prematur. Tikus dapat memasuki housing generator
melalui screen yang hilang atau rusak dan menggigit kabel
sehingga mampu menyebabkan hubungan pendek dan
kegagalan.
5.15.11 Prosedur Inspeksi Pemeliharaan Preventif
5.14.11.1 Pemeriksaan Mingguan.
1. Sebelum starting engine, periksa hal-hal
sebagai berikut:
• Battery water level
• Specific gravity of battery electrolyte (periksa
semua sel baterai)
• Immersion heater operation
• Engine oil level
114
• Level minyak governor apabila dilengkapi
dengan hidrolik /governor mekanik.
• Level pendingin mesin generator.
• Level bahan bakar dalam main storage tank.
• Battery trickle-charge current
CATATAN: Apabila diperlukan untuk
menambahkan minyak, air, atau bahan bakar,
catat jumlahnya. Jangan mengoperasikan
mesin diesel tanpa beban karena akan
menghasilkan kegagalan silinder dan injectors.
2. Load-test generator selama 1 jam. Nyalakan
lampu bandara dan alat bantu visual sebelum
memulai pengujian. Beban pada generator
harus sekurang-kurangnya 35% dari beban
generator yang diperkenankan.
(A) Mulai generator dengan salah satu dari dua
metode di bawah ini. Alternatif metode
memulai generator tes viral berturut-turut.
(1) Start generator dengan menggunakan
remote control dari menara atau remote
area lainnya. Apabila tidak terdapat
remote control, gunakan kontrol di
ruang kontrol yang terletak pada
emergency transfer switch.
(2) Start mesin dengan mensimulasikan
apabila terjadi kegagalan daya. Hal ini
dapat dilakukan dengan mematikan
suplai listrik komersial yang masuk.
Prosedur ini harus digunakan hanya
setelah berkoordinasi dengan menara,
stasiun layanan penerbangan, atau
otoritas lain yang bertanggung jawab
atas kontrol lalu lintas udara.
(A) Catat waktu starting dan transfer operasi
generator
(B) Periksa operasi normal dari kontrol-kontrol.
(C) Ambil pembacaan berikut setelah generator
telah beroperasi selama 15 menit dengan
beban:
Tegangan output Tahap: 1 2 3
115
(D) Periksa kisi-kisi ruang ventilasi untuk
tingkat kebebasan operasi dan manual serta
operasi otomatis kipas.
(E) Untuk metode starting (1), reset saklar
kontrol dari "run" ke "automatic." Setelah
menetapkan time delay, biasanya 15 menit,
saklar transfer harus beroperasi dan
transfer beban kembali ke listrik komersial.
Periksa waktu untuk transfer beban dan
periksa waktu untuk mematikan mesin
setelah mesin diprogram siklus "cool down",
biasanya 5 menit.
(F) Untuk metode starting (2), hidupkan
kembali listrik komersial, dan ukur delay
dari masuknya listrik komersial (PLN)
hingga transfer beban ke listrik komersial.
Kemudian ukur delay dari transfer beban
sampai mesin mati.
(3) Bersihkan mesin generator set,
aksesorinya, kompartemen kontrol, dan
lakukan pembersihan yang diperlukan
di daerah sekitar.
5.15.11.2 Pemeriksaan Tiga Bulanan dan Pemeriksaan
Tahunan.
1. Lakukan pemeriksaan dan pencatatan
pembacaan yang sama dengan yang dicatat
pada pemeriksaan mingguan.
2. Selain pemeriksaan mingguan, lakukan
pemeriksaan yang tercantum pada Tabel 5-15.
5.15.11.3 Pemeriksaan Dua Tahunan
1. Lakukan semua pemeriksaan yang tercantum
dalam Tabel 5-15.
2. Drain dan flush sistem mesin pendingin setelah
beroperasi dengan beban selama 1 jam.
3. Pindahkan penutup dan periksa bantalan
generator apakah masih terlumasi dengan baik.
4. Ganti baterai
116
Mesin - Lubricating System Tiga Tahunan
Bulanan
1. Periksa kebocoran X X
2. Periksa engine oil level dan tekanannya X X
3. Periksa oil level governor hidrolik/mekanikal X X
4. Ganti engine oil dan filter setiap 150 jam operasi X
5. Ganti oli governor hidrolik/mekanikal X
Engine - Cooling System
1. Periksa kebocoran X X
2. Periksa radiator dari terjadinya air restriction X X
3. Periksa operasi dari coolant heater X X
4. Periksa selang-selang dan koneksi X X
5. Periksa coolant level dan suhunya X X
6. Periksa kondisi dan tegangan belt X X
7. Periksa heat exchanger corrosive water treatment X X
plugs (apabila dilengkapi)
8. Periksa kisi-kisi motor yang beroperasi X X
9. Periksa kerja radiator duct dan tali kipas X X
10. Periksa konsentrasi antifreeze dan additive X
11. Periksa pusat kipas, drive pulley 8b water pump X
12. Ganti coolant filter (apabila dilengkapi) X
13. Periksa thermostat dan Check thermostat dan X
tutup radiator
Engine - Air Intake System
1. Periksa kebocoran X X
2. Periksa air cleaner restriction X X
3. Periksa semua koneksi pipa X X
4. Bersihkan air cleaner element dan housing X
5. Ganti air filter element X
6. Bersihkan crankcase breather element X
Engine - Fuel System
1. Periksa kebocoran X X
2. Periksa kontrol linkage governor X X
3. Periksa fuel lines 8& koneksi X X
4. Keluarkan sedimen dari tangki harian X X
5. Keringkan water separators X X
6. Periksa level tangki bahan bakar harian X
7. Periksa pompa transfer bahan bakar X
8. Periksa diesel engine primer pump X
9. Ganti filter bahan bakar X
10. Ganti filter tangki suplai harian (atau bersihkan) X
11. Ganti water separator filter (apabila dilengkapi) X
12. Periksa float tank breather element (apabila X
dilengkapi)
13. Periksa adanya kontaminasi pada tangki bahan X
117
bakar
Tabel 5-15. Ceklist Pemeliharaan Preventif tiga bulanan dan tahunan
Untuk Standby Generator Sets
118
BAB VI
PROSEDUR TROUBLESHOOTINGS
UNTUK LAMPU RANGKAIAN SERI
119
lampu tertentu yang terpengaruh. Hal ini akan memberikan sebuah ide
yang baik kepada teknisi listrik mengenai kemungkinan penyebab
kerusakan tersebut. Apabila seluruh rangkaian mati, permasalahannya
bisa karena terjadinya hubung buka atau CCR yang tidak berfungsi.
Jika hanya sebagian lampu pada yang mati, kemungkinan besar
permasalahannya adalah hubung singkat ke tanah di setiap akhir
bagian yang terpengaruh. Perlu untuk diketahui bahwa apabila
kerusakan disebabkan oleh hubung singkat ke tanah maka semakin
panjang rangkaian maka semakin besar rangkaian akan dialiri energi
sehingga kerusakan di lokasi akan semakin banyak.
Dalam ruang kontrol, setelah rangkaian yang tidak berfungsi sudah
ditentukan, regulator yang mensuplai rangkaian dapat ditemukan.
Putar tombol kontrol regulator lokal ke posisi "OFF" dan matikan serta
putus catu daya ke regulator. Apabila potongan Gaya standar SI hadir,
putuskan SI dan memisahkan bilah saklar guntingan di sisi bidang
saklar. Hal ini akan memungkinkan teknisi untuk memeriksa
kontinuitas dan hambatan isolasi di dalam rangkaian. Setelah
memisahkan ujung rangkaian baik dengan memisahkan pisau dari SI
atau mencabut setidaknya salah satu ujung rangkaian dari regulator,
persiapkan untuk mengambil pengukuran kontinuitas rangkaian.
Apabila menggunakan volt-ohm-meter (vom) analog, langkah pertama
adalah mengatur meter ke skala R x 1 dan "nol" (apabila menggunakan
multimeter digital, langkah ini tidak diperlukan). Hal ini dapat tercapai
dengan menetapkan meter ke skala yang diinginkan (dalam kasus ini R
x 1) dan menyentuh dua probe secara bersamaan. Pastikan probe
dipasang ke soket meteran dengan benar (disebagian besar VOM,soket
ini adalah soket + dan soket umum) dan atur knob "nol ohm" sampai
jarum alat ukur berada di titik nol (biasanya berada di sisi kanan skala
meter). Setelah pengaturan ini dilakukan, ambil pembacaan alat ukur
terhadap tahanan di dalam rangkaian dengan memeriksa kedua
konduktor yang terpisah di dalam rangkaian. Apabila tidak terdapat
nilai kontinuitas yang terbaca di rangkaian, periksa apakah terdapat
hubung singkat ke tanah di setiap sisi rangkaian dan dilanjutkan ke
Bagian 6.2, " Menentukan Kesalahan Rangkaian Hubung Buka".
Apabila sirkuit menunjukkan nilai kontinuitas (jumlah tahanan yang
terukur) biasanya antara 20 sampai 70 ohm, rangkaian tidak
mengalami hubung buka. Apabila tahanan yang terukur jauh lebih
tinggi (1000 ohm +) maka terjadi tahanan tinggi pada rangkaian
hubung. Sering kali, hal ini mengindikasikan bahwa kumparan primer
transformator yang rusak belum sepenuhnya terbakar. Hal ini juga bisa
disebabkan oleh adanya kabel yang terpotong kedua ujungnya dan
mengalami kontak langsung dengan tanah.
Apabila tahanan dalam rangkaian diperiksa normal, lanjutkan untuk
memeriksa tahanan ke tanah dari masing-masing ujung rangkaian.
Apabila tahanan bisa dibaca dengan menggunakan meter yang
ditetapkan, R x 1, maka terdapat satu atau lebih tahanan hubung
120
singkat rendah ke tanah dan harus dilakukan prosedur
troubleshootings. Apabila alat ukur menunjukkan tidak ada nilai
kontinuitas (tidak ada gerakan meter) ketika rangkaian diuji terhadap
tanah, atur alat ukur masing-masing ke skala R x 100 dan R x 10.000
dan, setelah meng-nol-kan alat ukur, periksa hubung singkat ke tanah
pada kedua skala tersebut. Ingat bahwa probe positif (merah) harus
selalu terhubung ke rangkaian atau konduktor yang diuji dan probe
negatif (hitam) harus dihubungkan ke tanah. Harus selalu diperhatikan
bahwa pada skala Rx 10.000, hanya dengan menyentuhkan ujung jari
ke probe alat ukur akan mampu menghasilkan suatu pembacaan.
Kebanyakan ground fault yang cukup serius menyebabkan lampu mati
akan membaca tahanan ke tanah kurang dari 1000 ohm, biasanya
tahanan ke tanah kurang dari 100 ohm dan akan lebih mudah
ditunjukkan dengan skala R x 1. Apabila tidak terdeteksi adanya
ground fault di dalam rangkaian dengan menggunakan VOM atau
DMM, gunakan alat uji tahanan isolasi untuk menguji rangkaian. Alat
uji tahanan isolasi beroperasi pada tegangan yang jauh lebih tinggi,
500-5000 volt, dan lebih berguna dalam menemukan ground fault yang
bertahanan tinggi.
Jika tidak ada masalah yang terdeteksi di dalam rangkaian, langkah
berikutnya adalah mencoba untuk memberi energi pada CCR dengan
menggunakan kontrol manual yang berada di bagian depan CCR.
Setelah menghuibungkan kembali sirkuit lapangan dengan CCR, atau
menginstal ulang SI dan memutar daya utama kembali ke regulator,
mulailah dengan menempatkan switch pada posisi langkah 1 dan
perhatikan apakah CCR sudah mengambil alih. Apabila tidak,
masalahnya mungkin sesederhana memutuskan sekering dan harus
dilanjutkan dengan memeriksa tegangan input yang tepat untuk CCR.
Apabila CCR memberikan energi selama 2 detik dan kemudian mati,
kemungkinan kesalahannya adalah kerusakan akibat hubung buka
atau proteksi arus lebih rangkaian yang berada di CCR. Apabila
rangkaian kembali normal, lepaskan dan putuskan sumber daya utama
ke CCR dan lakukan uji hubung singkat dengan
menghubungsingkatkan output dari regulator dengan kabel nomer 10
atau yang lebih besar, dan uji lagi operasi regulator. Apabila regulator
masih mati setelah beberapa detik maka terdapat masalah internal
pada regulator atau kontrolnya. Lihat pada buku petunjuk operasi dan
pemeliharaan CCR untuk petunjuk troubleshooting.
Apabila CCR tetap menyala dan nampak akan beroperasi secara normal
pada pengaturan brightness terendah, lanjutkan switching CCR melalui
setiap level brightness hingga brightness maksimum sambil mencatat
peningkatan arus output pada alat ukur, baik step 3 maupun step 5
tergantung pada tipe regulator. Apabila regulator memiliki output
normal di step yang lebih rendah tetapi output rendah pada step
tertinggi, regulator mungkin kelebihan muatan atau mungkin terlalu
banyak induktansi di rangkaian. Lakukan tes hubung singkat pada
121
regulator dengan memutar regulator off dan memutuskan daya utama
yang menuju regulator. Kemudian sambungkan kabel nomor 10 melalui
output dan kembali alirkan arus ke regulator. Apabila regulator
beroperasi normal dengan output yang dihubung singkat, hal ini akan
menunjukkan adanya kelebihan beban yang ada di dalam rangkaian.
Apabila tidak ada beban tambahan yang ditambahkan ke dalam
rangkaian, periksa lampu yang terbakar atau dengan cara lain yaitu
membuka koneksi sekunder pada transformator. Regulator yang lebih
baru diharuskan untuk mampu menahan tahanan hubung buka
transformator hingga 30%. Regulator yang lebih lama mendapatkan
nilai toleransi sebesar 10%. Ketika terdapat sejumlah besar
transformator hubung buka pada output regulator maka hal ini akan
meningkatkan pembebanan induktif pada regulator dan akan
menyebabkan regulator bertindak aneh dan muncul kelebihan beban
berkali-kali. Salah satu penyebab dari kondisi ini kemungkinan adalah
sambaran petir yang telah mempengaruhi sejumlah besar lampu di
dalam rangkaian.
122
Metode terbaik untuk mencari ground fault setelah melakukan inspeksi
visual awal adalah dengan menggunakan VOM. Biarkan ujung sirkuit
dipisahkan di ruang kontrol dan gantung ujung kabel di udara bebas,
jika terputus dari koneksi SI atau koneksi lainnya. Apabila tersedia'
berdasarkan as built plan tentukan lokasi pusat sirkuit dan putus
sirkuit pada titik tersebut dengan cara melepas kabel di salah satu sisi
transformator. (Lihat Gambar 6 3a 8b 6 3b). Lakukan pengukuran
terhadap ground pada kedua arah dari titik tersebut dan tentukan dari
arah mana fault berasal. Sangat mungkin bahwa alat ukur akan
menunjukkan fault berasal dari kedua sisi atau hanya satu sisi karena
mungkin memang terdapat dua atau lebih fault di bagian yang sama.
Biarkan sambungan ini terbuka (apabila dimungkinkan), lanjutkan ke
sebuah titik dalam rangkaian yang berada di sekitar pertengahan
antara titik tengah dan ruang kontrol di arah fault dan putuskan
sirkuit lagi. Seperti sebelumnya, lakukan pengukuran pada rangkaian
di setiap arah untuk menentukan lokasi kesalahan. Lanjutkan hingga
tiap fault ditemukan dan lakukanlah koreksi.
Selama troubleshooting, mungkin akan ditemukan bahwa ketika
melepaskan/memindahkan transformator maka seolah-olah fault tidak
ada. Ketika hal ini terjadi, fault terletak pada transformator tersebut
secara visual biasanya akan terlihat bahwa trafo terbakar. Namun'
dalam kasus suatu primer internal yang dihubung singkat ke sisi
sekunder transformator, kemungkinan tidak akan terlihat apa-apa
Lihatlah fixture yang melekat pada transformator dan periksa apakah
stop kontak atau steker sekunder terbakar. Hal ini biasanya menjadi
tanda bahwa telah terjadi hubung singkat dari sisi primer ke sisi
sekunder. Sebuah hubung singkat dapat dikonfirmasikan dengan
menyentuhkan salah satu probe vom ke salah satu lead sisi primer
transformator dan menyentuhkan probe yang lain ke salah satu soket
pada konektor sekunder. Apabila telah terjadi hubung singkat pada
transformator, kontinuitas akan ditunjukkan pada alat ukur. Kadang-
kadang memeriksa salah satu konektor primer dan rangka luar
transformator akan mengindikasikan telah terjadi kebocoran yang
signifikan pada transformator tersebut. Untuk memeastikan hal
tersebut dapat dilakukan dengan alat ukur tahanan isolasi untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. Apabila memeriksa integritas
isolasi transformator, tenggelamkan transformator dalam ember air dan
hubungkan lead positif Megger ke salah satu lead primer dan lead
negatif ke kabel telanjang yang jatuh di dalam ember. Apabila terlihat
adanya kebocoran, transformator adalah tersangka atau buruk
tergantung pada membaca. Alasannya, transformator baru harus
mampu membaca lebih dari 1000 megohms, dengan pembacaan yang
menurun sesuai dengan umur transformator.
123
6.3 IDENTIFIKASI RANGKAIAN HUBUNG BUKA
Rangkaian hubung buka dapat dengan mudah ditemukan
menggunakan cara yang sama untuk mencari adanya rangkaian
hubung singkat atau ground fault. Apabila rangkaian terlihat telah
digrounded dengan rangkaian hubung buka maka prosedur
troubleshooting yang digunakan untuk mencari ground fault dapat
diterapkan. Karena lokasi hubung buka dan ground berada di tempat
yang sama. Sering kali kabel akan terbakar di dua tempat apabila
dibiarkan beroperasi setelah hubung singkat ke ground terus
dibiarkan. Apabila investigasi awal untuk menentukan hubung buka di
dalam rangkaian dan rangkaian tidak nampak di grounded maka
putuskan arus yang mengalir ke regulator dan pastikan tidak ada
suplai daya ke regulator serta lanjutkan ke lokasi untuk menentukan
pusat rangkaian.
Tips: Setiap kali diindikasikan terdapat sebuah rangkaian hubung
buka, pertanyaan pertama yang harus dilontarkan adalah: "Apakah ada
yang pernah melakukan penggalian di sekitar airfield?" Apabila iya,
carilah timbunan tanah yang masih nampak baru dan kemungkinan
permasalahannya akan segera ditemukan.
Untuk prosedur troubleshooting yang mencari kontinuitas, akan sangat
membantu apabila diketahui ujung rangkaian yang dihubungkan
bersama di dalam ruang kontrol melalui sambungan S1 atau cara lain -
—lihat Gambar 6-5. Melalui cara tersebut, ketika permasalahan dapat
diperbaiki maka hal tersebut dapat diverifikasi dengan membaca loop
dari setiap titik di rangkaian. Lanjutkan ke perkiraan titik tengah dari
rangkaian dan putuskan rangkaian antara transformator dan ground di
kedua arah. Periksa kontinuitas ke ground pada titik lain di dalam
rangkaian dengan memutuskan transformator. Apabila rangkaian
dihubungkan bersama di dalam ruang kontrol dan hanya ada satu
hubung buka di rangkaian, kontinuitas harus dibaca dalam satu arah
tetapi tidak di arah sebaliknya yang menuju titik tengah ground
rangkaian. Ketika konduktor grounded dapat diidentifikasi, tugaskan
seorang teknisi di titik tengah sambungan membuat dan putuskan
hubungan ke tanah dalam satu arah dan kemudian yang lain sampai
Anda telah didirikan yang bagian sirkuitnya terbuka. Kemudian
lanjutkan ke perkiraan titik tengah antara lokasi Anda dan titik tengah
yang digrounded pada bagian kabel yang dihubung buka dan ambil
pengukuran yang lain. Apabila saat ini ground dapat dibaca melalui
titik tengah rangkaian maka diketahui bahwa hubung buka terletak di
belakang Anda atau antara Anda dan titik terakhir yang telah diuji.
Dengan memindahkan titik ground yang ditentukan dan mencari
kontinuitas setiap bagian rangkaian, hubung buka dapat dengan cepat
ditentukan. Untuk penjelasan terinci lihat Gambar 6-5.
124
6.4 KESALAHAN INTERKONEKSI RANGKAIAN
Hal ini umum terjadi di airfield dengan beberapa rangkaian yang
mengalami kesalahan interkoneksi. Ada dua jenis utama kesalahan
interkoneksi. Yang pertama terjadi ketika dua atau lebih rangkaian
yang memiliki ground dan/atau hubung buka dengan menghubungkan
rangkaian bersama-sama secara elektrik. Jenis yang kedua terjadi
ketika dua atau lebih rangkaian tidak teridentifikasi memiliki
kesalahan tetapi rangkaian tersebut terhubung bersama secara
kapasitif.
Ketika beberapa rangkaian teridentifikasi terdapat kesalahan yang
menghubungkan rangkaian tersebut secara bersama-sama, bagian dari
kabel primer secara umum di semua rangkaian akan teriibat. (Lihat
Gambar 6-6 8b 6-7.) Adanya ground fault sering kali menjadi penyebab
paling umum terhadap timbulnya permasalahan ini. Uji kontinuitas
antara rangkaian yang diduga mengalami ground fault akan
menginformasikan apakah rangkaian tersebut terhubung secara
elektrik. Troubleshooting untuk mengatasi permasalahan yang
diakibatkan kondisi ini maka lepaskan dan isolasi probe output
regulator "B," kemudian carilah kesalahan rangkaian di regulator "A".
Hal ini biasanya akan dapat menentukan kesalahan umum yang terjadi
dari kedua rangkaian.
Kesalahan kopling kapasitif terjadi ketika dua atau lebih rangkaian seri
dioperasikan untuk rangkaian paralel dan diletakkan dalam jarak yang
dekat satu dan lainnya. Hal ini akan menjadi masalah apabila
rangkaian memiliki kemampuan monitor pada mereka karena arus
induksi dapat mensimulasikan kesalahan lapangan. Uji kontinuitas
antara rangkaian yang diduga akan menegaskan bahwa rangkaian
tidak terhubung bersama secara elektrik. Untuk memperbaiki
kesalahan kopling kapasitif, cukup melepaskan probe output salah
satu regulator yang teriibat maka hal ini akan menghilangkan efek
kopling kapasitif.
Peringatan!
Metode troubleshooting dan prosedur yang diuraikan dalam paragraf
berikut melibatkan tegangan berbahaya dan hanya harus dicoba oleh
teknisi ahli menggunakan prosedur keselamatan yang tepat. Dan juga,
meskipun kadang-kadang metode troubleshooting ini membantu atau
bahkan diperlukan, perlu diketahui bahwa metode ini karena sifat
alamiahnya adalah dengan "pengujian yang bersifat destruktif dan
apabila dilakukan tanpa perhitungan maka akan dapat menyebabkan
kerusakan lebih banyak di dalam rangkaian.
Metode troubleshooting berikut ini sangat tepat apabila digambarkan
sebagai "pengujian yang bersifat destruktif. Metode-metode ini dapat
digunakan ketika ada keterbatasan waktu atau terdapat kesulitan
pengujian dengan menggunakan ohm meter atau alat uji tahanan
isolasi sehingga praktek troubleshooting konvensional tidak dapat
dipraktekkan. Salah satu contohnya terkait dengan kasus rangkaian
125
yang ditanam langsung dimana penerapan praktek troubleshooting
konvensional sulit dilakukan dan memakan banyak karena harus
melakukan penggalian di setiap koneksi untuk melakukan pengujian.
Kasus lainnya untuk penerapan metode troubleshooting ini adalah
ketika sebuah runway circuit sedang dalam perbaikan, dan efisiensi
waktu adalah menjadi sangat penting karena adanya operasi lalu lintas
udara. Metode ini memang mengharuskan rangkaian memiliki tahanan
yang rendah ke ground pada titik terjadinya masalah, sebaiknya
kurang dari 1000 ohm ke ground, makin kecil nilai tahanan akan
semakin baik. Juga harus dicatat bahwa regulator kecil (lOkW atau
kurang) tidak dapat membangkitkan tegangan yang cukup untuk
efektifitas kerja.
126
6.5.6 Apabila ada bagian lampu yang redup atau mati, dan terdapat
area lampu yang menunjukkan perpindahan "dari baik ke buruk"
merupakan tempat yang sama seperti yang tertera dalam ayat
6.4.2, terdapat ground fault tunggal pada lokasi tersebut. (Daerah
transisinya sama tetapi lampu yang ada di dalam ayat 6.4.2 saat
ini seharusnya dalam kondisi mati dan lampu yang mati dalam
ayat 6.4.2 saat ini seharusnya dalam kondisi hidup). Putuskan
suplai daya listrik dan kunci regulator. Periksa perlengkapan
konektor, splices kabel, dll, antara dua lampu yang berdekatan
dari daerah yang telah ditandai dan perbaiki atau ganti
permasalahan yang diduga apabila dibutuhkan. Pada titik ini
VOM atau alat uji tahanan isolasi dapat digunakan untuk
memverifikasi transformator yang rusak, dll Ketika satu ground
fault telah ditemukan, lampu uji tidak akan menyala saat
regulator dialiri daya. Ingat, untuk tetap menjauh dari kabel
utama pada saat regulator menyala.
6.5.7 Apabila ada bagian lampu yang redup atau mati dan area lampu
yang berpindah dari kondisi "baik ke buruk" lampu tidak berada
di tempat yang sama seperti yang tertera dalam ayat 6.4.2,
setidaknya ada dua ground fault di sirkuit. Tandai area transisi
yang baru ini. Putuskan suplai daya listrik dan kunci regulator.
Periksa perlengkapan konektor, kabel, trafo, dll, antara dua
lampu yang berdekatan di daerah baru yang ditandai tersebut
dan lakukan perbaikan atau penggantian terhadap permasalahan
yang diduga sesuai kebutuhan. Setiap permasalahan yang telah
ditemukan, berikan suplai daya listrik ke regulator dan lakukan
inspeksi secara visual pada sirkuit. Menjauhlah dari kabel utama
yang masih dialiri arus listrik dan kunci regulator saat memegang
kabel. Daerah transisi "baik buruk" harus bergerak menuju
tempat yang ditandai pada ayat 6.4.2. Lanjutkan prosedur
troubleshooting dengan menggunakan cara ini sampai ground
terakhir diperbaiki dan uji lampu yang tidak menyala ketika
regulator sudah disuplai dengan daya listrik.
6.5.8 Apabila semua lampu terlihat beroperasi dengan baik, ground
berada di antara output "2" dan lampu pertama yang menyala
pada sisi rangkaian. (Hal yang sama seperti yang ditemukan pada
ayat 6.4.3.). Putuskan suplai daya listrik dan kunci regulator.
Mulailah bekerja dari fixture lampu menuju output "2." Periksa
kabel, perlengkapan konektor, splices, dll, dan lakukan perbaikan
atau penggantian terhadap permasalahan yang diduga sesuai
kebutuhan. Ketika ground fault telah diperbaiki maka lampu uji
tidak akan menyala ketika regulator disuplai oleh daya listrik.
6.5.9 Apabila semua lampu redup atau mati maka ground fault berada
di antara output "1" dan fixture lampu pertama yang pada sisi
sirkuit (sama seperti yang ditemukan pada ayat 6.4.4). Lepaskan
suplai daya listrik dan kunci regulator. Mulailah bekerja dari
127
fixture lampu menuju output "1." Periksa kabel, konektor kit,
splices, dll, dan lakukan perbaikan atau penggantian terhadap
permasalahan yang diduga sesuai kebutuhan. Ketika ground
fault telah berhasil diperbaiki dan pada saat lampu telah
beroperasi dengan benar serta lampu uji tidak menyala pada saat
regulator disuplai daya listrik. Lepaskan penanda permasalahan
dari lokasi.
6.5.10 Apabila megger tidak tersedia, intentional ground test dapat
dimodifikasi menjadi peralatan yang berharga bagi pemeliharaan
preventif. (Lihat Gambar 6-9.) Hubungkan transformator/lampu
yang dirakit melalui S-l cutout, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 6-9. Ketika handle S-l dipindahkan, intentional ground
terhubung ke sirkuit. Sebulan sekali, matikan regulator dan tarik
mati handle S-l. Berikan suplai daya listrik ke regulator ke step
tinggi dan amati lampu uji. Apabila rangkaian telah
mengembangkan adanya ground fault, lampu akan menyala.
Semakin rendah tahanan fault, lampu yang lebih terang akan
menyala. Keuntungan utama dari melaksanakan pemeriksaan ini
secara teratur adalah bahwa ground fault tunggal dapat dideteksi
dan ditentukan dengan mudah, sebelum multiple fault
mempengaruhi tampilan visual sirkuit. Aturan praktis secara
umum adalah apabila lampu uji menyala, ground perlu untuk
ditemukan dan diperbaiki. Tambahkan prosedur ini untuk
melakukan perawatan preventif rutin dan dengan melaksanakan
prosedur tersebut maka teknisi akan selalu berada satu langkah
di depan untuk menangani permasalahan grounding.
128
kalinya. Baik regulator yang terlalu kecil atau tahanan tanah
fault terlalu besar. Dalam banyak kasus, 4 dan 7,5 kW regulator
tidak memiliki daya yang cukup untuk mendorong pengujian
grounded output yang mempunyai tahanan tanah di lokasi
terjadinya fault. Idealnya, regulator terbaik untuk digunakan
adalah regulator 30kW untuk sirkuit 6,6 amp, dan 70 kW untuk
sirkuit 20 amp. Apabila mungkin, hubungkan rangkaian ke
regulator terbesar di ruang kontrol dan coba lagi. Apabila
rangkaian tidak dapat diaktifkan, lakukan troubleshooting
kesalahan hubung buka dengan ohm meter / alat uji megohm.
(Lihat Ayat 6.2.)
6.6.3 Apabila regulator tetap menyala dan mencatat adanya arus
output, kesalahan hubung buka rangkaian dapat ditemukan
melalui grounded output test. Adalah hal yang umum arus
keluaran regulator berfluktuasi pada saat pengujian tersebut
berlangsung. Kondisi ini tidak akan merusak regulator tetap
operasikan dengan cukup lama untuk menemukan kesalahan.
Setelah permasalahan diperbaiki, regulator seharusnya kembali
ke operasi normal. Dengan regulator yang teraliri arus listrik,
lakukan inspeksi visual terhadap rangkaian listrik di lapangan.
Seharusnya terdapat fixture yang menyala dan fixture yang mati.
Beri tanda daerah transisi "baik ke buruk". Kesalahan hubung
buka akan terletak di antara fixture lampu terakhir yang
beroperasi dan fixture lampu pertama yang tidak menyala.
Apabila semua lampu menyala, hubung buka berada di antara
output "1" dan fixture pertama pada sisi rangkaian. Apabila
semua lampu mati, hubung buka berada di antara output "2" dan
fixture pertama pada sisi rangkaian. Putuskan suplai daya listrik
dan kunci regulator.
6.6.4 Pindahkan ground connection dari terminal output regulator.
Hubungkan kembali lead "1" ke terminal output regulator.
Selanjutnya, pindahkan lead "2" dari regulator. Tutup atau balut
lead "2" yang telanjang, pastikan untuk tidak menyentuh apa pun
dan tetaplah di tempat yang jauh ketika regulator dialiri arus
listrik. Selanjutnya, hubungkan terminal output regulator dari
tempat dimana lead "2" dipindahkan, ke tanah. Berikan energi
pada regulator ke step yang paling tinggi. Jauhilah koneksi uji ke
tanah. Lakukan inspeksi visual pada sirkuit di lapangan. Kali ini
perlengkapan yang berada dalam pengujian terakhir harus
dikeluarkan dan fixture yang dimatikan pada saat tes terakhir
harus dinyalakan. Pada kondisi ini, tampilan visual sirkuit harus
berlawanan dengan sub bab 6.5.3 dengan transisi area "baik ke
buruk" di lokasi yang sama. Apabila hal ini benar, hubung buka
berada di antara dua lampu yang bersebelahan terhadap
penanda kesalahan (fault marker). Putuskan suplai daya listrik
dan kunci regulator. Mulailah pada satu fixture lampu dan
129
bekerjalah untuk memeriksa isolasi lilitan trafo lainnya, koneksi,
splices, dan kabel utama terhadap kemungkinan adanya hubung
buka. Perbaiki atau ganti setiap kondisi yang cacat apabila
diperlukan. Untuk memverifikasi kesalahan hubung buka
kesalahan yang telah diperbaiki, ukur resistensi di output "1" dan
"2" dengan ohmmeter. Apabila tahanan kurang dari 700 ohm,
rangkaian bebas dari semua kejadian hubung buka. Pengukuran
apapun yang lebih dari 700 ohm mengindikasikan adanya
hubung buka atau tahanan tinggi pada suatu tempat di dalam
rangkaian. Ingat, setiap rangkaian memiliki nilai tahanan yang
berbeda tergantung pada jumlah dan watt dari lampu tetapi nilai
700 ohm adalah nilai maksimum untuk setiap sirkuit airfield.
Lepaskan sambungan ground dari regulator dan hubungkan
kembali output "2" ke regulator. Berikan daya listrik regulator ke
step tinggi selama kurang lebih tiga puluh menit. Hal ini
merupakan pengujian ganda untuk melihat bahwa perbaikan
telah dilakukan dengan benar. Lakukan inspeksi visual terhadap
sirkuit dan hapus fault marker dari airfield.
130
6.8 PENGGUNAAN CABLE FAULT LOCATING EQUIPMENT UNTUK
MENENTUKAN GROUND FAULT
Cable locating dan teknologi fault finding telah meningkat secara pesat
selama beberapa tahun terakhir. Banyak produsen yang menawarkan
perangkat yang berfungsi untuk menemukan fault pada kabel bawah
tanah dan tanah mapun pada shield. Unit ini terdiri dari sebuah
pemancar dan penerima dan apabila digunakan sebagai fault finding,
biasanya memiliki unit A-frame pickup opsional untuk digunakan
dengan penerima. Mereka mampu mendeteksi lokasi ground fault pada
kabel yang ditanam langsung dan hasilnya sangat akurat. Lihat Bab 4,
Peralatan Pengujian, untuk informasi lebih lanjut mengenai peralatan
ini.
Constant J"
Current
Regulator
counterpoise system
131
Output 1
-o—o—o—o-
CCR
Output 2
o—o-o^>
Single Ground Fault
o—o—o
Two Ground Faults
X
Additional grounds may
be present anywhere
between the transition
areas.
Output 1 1
CCR
Output 2
<
132
-O—Ot-O
6 t Direction
of fault
h
VOM
o
/-
6 Low
resistance
reading -
-o—OK>
r-o—CyrO
6 t Direction
to fault
h
VOM
9
h o
&> High
resistance
6
-o—o—o
133
1 Break circuit,
do not allow
ends to touch
ground
Output 2
CCR
W W W~l
t—-Break the circuit halfway
\between 1 and the mldpojnt
Output 1
-• #"♦
^r Insulation resistance tester —
reads open, the ground fault Is
between the two break points
Output 2
CCR
Output 1 J
-9 •<
P^fT
~ Insulation resistance tester reads
continuity, the ground fault is
between the two break points
134
Break in cable causing
open circuit
i
O
6
Intentional ground
at circuit midpoint
Break circuit at various
points and check with 6
ohm meter to ground
to look for continuity
back to midpoint
6
Ends of circuit tied
together at vault to
make continuous loop
for continuity checks
6
o—o—a
135
f*L1-A L2Q
I _L |_ _L
0
ON
OFF
A B
RE BULAT DR : REGULATOR -
u J U J
136
L1-B L2-B
I
© -
OFF
B
REGULATOR -
D J
<-Note 1
o—o—o
, xPrimary cable ground fault
Figure 6-8a
Output 1
O—O—o-K>
CCR
Output 2
o
I <-Note 1
— NPrimary cable ground fault
Figure 6-8b
NOTES:
138
Output 1
o—o—o—o-
CCR
Output 2
O—O—OirO
K
— — Single Ground Fault
Output 1
•o—o—o—o-
CCR
Output 2
o
139
A ground open circuit fault
Output 2
CCR
Oj.^ -•-—♦■
Output 1
/t r-Note 1
Output 2
vd—o—a
CCR
Output 1
o—o—o—a
Figure 6-10b. Grounded Output Test
on CCR Output 2
NOTES:
1. Insulate and stay clear of the removed primary cable lead, lethal
voltages may be present.
2. The ground resistance of this connection must be low.
3. If the regulator trips off on open circuit, the open circuit fault Is not
grounded or the regulator does not have the power to drive circuit.
140
Ground fault in homerun lead
T
Light fixtures mounted to
grounded bases. iB
Isolation transformer with
a primary winding to ~s&
secondary winding short.
rS
In this failure mode, the light fixture connected to the shorted Isolation
transformer could produce lethal voltages to anyone touching It
141
BAB VII
PELAPORAN
142
Toleransi / Toleransi /
Parameter Standar Limit: Limit:
Initial Operating
1. Light units
operational
a. Steady burning Semua Semua 15% lamps
out
(random) -
2 lamps
out; in 5-
light bar - 1
light bar
out
4. Light unit
alignment
a. Vertical Locally established ±1 derajat ±2 derajat
144
Toleransi / Toleransi /
Parameter Standar Limit: Limit:
Initial Operating
1. Light units Semua Semua 1 unit mati
operational
Toleransi / Toleransi /
Parameter Standar Limit: Limit:
Initial Operating
1. Light units Semua Semua 1 unit mati
operational pada 3-light
cluster
4.Light unit
alignment
145
Toleransi / Toleransi /
Parameter Standar Limit: Limit:
Initial Operating
1. Light units Semua Semua Semua
operational
2.Flashing rate
a. Unidirectional 120 fpm ±2 fpm ±2 fpm
type
b. Omnidirectional 60 fpm ±2 fpm ±2 fpm
type
3. Input voltage 120V or 240V ±3% ±5%
4. Alignment
(unidirectional)
a. Vertical
(1) With baffles 3 derajat ±1 derajat -1 derajat
+2 derajat
(2) Without baffles 10 derajat ±1 derajat ±2 derajat
b. Horizontal ±1 derajat ±2 derajat
146
Toleransi / Toleransi /
Parameter Standar Limit: Limit:
Initial Operating
1.Lampu yang
menyala
a.VASI Semua Semua Tidak lebih
dari satu
lampu yang
mati
b. SAVASI Semua Semua
2. Vertical aiming
(VASI dan
SAVASI)
a. Downwind bar Va derajat di ±2 menit ±6 menit
(bar no. 1) bawah sudut
glide path yang
ada
b. Upwind bar (bar Sama dengan ±2 menit ±6 menit
no. 2) sudut glide
path
3. Vertical aiming
(3-bar VASI)
a. Downwind bar 2.75 derajat ±2 menit ±6 menit
(bar no. 1)
b. Middle bar (bar 3.0 derajat ±2 menit ±6 menit
no. 2)
c. Upwind bar 3.25 derajat ±2 menit ±6 menit
4. Horizontal Paralel dengan ± Va derajat ± Va derajat
alignment runway
centerline
5. Tilt switch % hingga Vz Sesuai standar Sesuai
derajat di standar
bawah dan Va
hingga 1
derajat di atas
sudut light bar
yang dipasang
6. Arus lampu Rated current Sama dengan aru s regulator
(current- of lamps sesuai dengan tipe r egulator yang
regulated) digunakii n
7. Tegangan lampu Rated voltage of ±3% ±5%
(voltage- lamps
regulated)
8. Obstructions Sesuai standar Sesuai
akibat tanaman, standar
dll.
147
Tabel A-6. Visual Approach Slope Indicator (VASI)
Toleransi / Toleransi /
Parameter Standar Limit: Limit:
Initial Operating
1. Lamps burning
a. PAPI Semua Semua Tidak lebih
satu lampu
yang mati
dalam tiap
boks
2. Vertical aiming 1
148
Toleransi /
Toleransi / Limit:
Parameter Standar Limit:
Operating
Initial
1. Runway lights
a. Threshold lights Menyala Menyala 75% on for VFR and
semua semua non-precision IFR
runways
b. End lights Menyala Menyala 75% menyala
semua semua
2. Taxiway lights
a. Edge lights Menyala Menyala 85% menyala - lihat
semua semua catatan 3 untuk CAT
III taxi routes
b. Centerline lights Menyala Menyala 90% menyala - lihat
semua semua catatan 3 for CAT III
taxi routes
c. Elevated Runway Menyala Menyala Tidak lebih dari satu
Guard Lights semua semua buah lampu di
dalam fixture mati
d. In-pavement Menyala Menyala Tidak lebih dari tiga
runway guard semua semua lampu tiap lokasi
lights yang tidak dipelihara
atau tidak ada dua
buah lampu yang
berdekatan yang
tidak dipelihara
e. Runway stop bar Menyala Menyala Tidak lebih dari tiga
lights semua semua lampu tiap lokasi
yang tidak dipelihara
atau tidak ada dua
buah lampu yang
berdekatan yang
tidak dipelihara
3. Lamp current Ampere Ampere Ampere
a. 3 step, 6.6A 6.6 6.40-6.70 Sesuai initial
5.5 5.33-5.67 Sesuai initial
149
4.8 4.66-4.94 Sesuai initial
b. 5 step, 6.6A 6.6 6.40-6.70 Sesuai initial
5.2 5.04-5.36 Sesuai initial
4.1 3.98-4.22 Sesuai initial
3.4 3.30-3.50 Sesuai initial
2.8 2.72-2.88 Sesuai initial
c. 5 step, 20A 20.0 19.40-20.30 Sesuai initial
15.8 15.33-16.27 Sesuai initial
12.4 12.03-12.77 Sesuai initial
10.3 9.99-10.61 Sesuai initial
8.5 8.24-8.76 Sesuai initial
4. Lamp voltage Lamp voltage ±3% ±5%
(parallel circuits) rating
Tabel A-8. Runway and Taxiway Lighting Systems
Sambungan Runway dan taxiway lighting system:
1. Untuk memberikan persentase kontinuitas, persentase yang
diijinkan lampu cadang tersebut tidak harus berada dalam pola
yang akan mengubah pola dasar sistem pencahayaan. Selain
itu, cahaya cadang tersebut tidak boleh berdekatan dengan
lampu lain cadang tersebut kecuali di jepit atau palang dimana dua
lampu cadang tersebut berdekatan diperkenankan.
Sehubungan dengan barrettes, lintang dan lampu runway edge,
lampu dianggap sekitar jika terletak berurutan dan : Secara
lateral - pada barette sama atau crossbar, atau Secara longitudinal -
pada baris yang sama dari edge lights atau barrettes.
2. Threshold lights untuk precision runway adalah bagian dari
approach lighting system dan tidak termasuk dalam tabel ini.
3. Taxiway lighting pada low visibility (CAT III) taxi routes
a. Taxiway edge lights, taxiway edge reflector dan taxiway
centerline lights sepanjang low-visibility route - tidak ada dua
lampu yang berdekatan atau reflektor yang tidak terpelihara.
b. Taxiway clearance bar lights - tidak ada lebih dari satu lampu di
lokasi yang tidak terpelihara.
150
Toleransi /
Toleransi / Limit:
Parameter Standar Limit:
Initial
Operating
1. Photocell
operation (PAPI)
a. Turn-on to high 55 ft-cd ±5 ft-cd Sesuai initial
setting
b. Turn-on to low 30 ft-cd ±5 ft-cd Sesuai initial
setting
2. Photocell
operation
(windsock,
beacon, runway
lights)
a. Turn-on Below 55 ft-cd ±5 ft-cd Sesuai initial
b. Turn-off Above 30 ft-cd ±5 ft-cd Sesuai initial
3. Vertical 25 degrees ±5 derajat Sesuai initial
orientation from vertical
4. Horizontal True north ±5 derajat Sesuai initial
orientation
Tabel A-9. Perangkat Fotoelektrik
151
Toleransi / Toleransi /
Parameter Standar Limit: Limit:
Initial Operating
1. Starting time (1) 15 detik atau Sesuai standar Sesuai
kurang standar
2. Potential relays
commercial
power
a. Sistem 120V
Dropout 108V ±3V Sesuai initial
Pickup 114V ±3V Sesuai initial
b. Sistem 208V
Dropout 191V ±3V Sesuai initial
Pickup 191V ±3V Sesuai initial
c. Sistem 240V
Dropout 200V ±3V Sesuai initial
Pickup 210V ±3V Sesuai initial
d. Sistem 480V
Dropout 455V -0, +5V Sesuai initial
Pickup 465V -0, +5V Sesuai initial
3. Potential relay
engine power
a. Pickup voltage
120V 112V ±3V Sesuai initial
208V 197V ±3V Sesuai initial
240V 210V ±3V Sesuai initial
480V 465V -0, +5V Sesuai initial
b. Dropout N/A N/A N/A
voltage
4. Pickup frequency 60 Hz 57-60 Hz Sesuai initial
152
Toleransi / Toleransi /
Parameter Standar Limit: Limit:
Initial Operating
5. Time delay 15 menit 15-20 menit Sesuai initial
setting (2)
6. Voltage regulator Set to match ±3V Sesuai initial
commercial
power
7. Frequency Contacts to Sesuai standar Sesuai
sensing device open below 57 standar
Hz
8. Transfer relay (3) 1-3 detik Sesuai standar Sesuai
standar
9. Frekuensi 60 Hz ±5 Hz Sesuai initial
10. Output
voltage (4)
a. Sistem 120V 114-126V Sesuai standar Sesuai
standar
b. Sistem 280V 197-218V Sesuai standar Sesuai
standar
c. Sistem 240V 228-252V Sesuai standar Sesuai
standar
e. Sistem 480V 456-504V Sesuai standar Sesuai
standar
153
Tabel A-l. Standby Engine Generators (Lanjutan)
•UUIATMIFUUIJtSIMIBUTAN
tIMBUIV LOG BOOK)
BAfOARA
FASUTAS
PERALATAN
BULAN
——^—^——^—^_
154
DAFTARPERALATAN DAN KONDISI
BANDAR UDARA
LEUBAR I
FASLTTAS
LEUBAR II : LOKASI
BUIAN/TAHUN LEUBAR Bl
LEUBAR IV
CATATAN: Data tennis dapat dtel data tegangan. WWMnft daya Keluaran. Junfcn karat rasa.
KcndW f9C| =(1-ueta peralatan dbn tehaiCOpciOOX
155
lAPQRANBl
FASfUTAS leubar •
LEUBAR rV
TANGGAL
AMAH JAW OPERA*
no. NMMPEMLATAN KETBWtSAN
TERPUTUS (JAM)
1 2 3 4 5 6 7 e » 10 n 12 1! 14 15 16 17 M 19 20 21 22 23 24 25 2€ 27 28 29 JO 51
perxfcJon,
156
DAFTARKEGIATAN PERBAIKAN
BANDAR UDARA LEU3AKI
FASIUTAS LEUBAR! L0KA9
TAHUN LEUBAJtn
LEUSAR rV
157
lAPllRAfl Kf MixAKAN BAN PrHB AIK AN
NO U R AI AN
DATA
Tangigai / Sul3n / Tanur.
LOKaW
Z3
wailja
Peralatan
Kategori Ken.j«uii
•
uralan KtH~jsa«A*i
Trreiakan Pertarican
Oleh :
Penyeeati Keruiaxan
Tgi. Kcrusakar
Koae M^incar.an
Jam Kerusarian
Ai_r - DM aaa 3 at v.Ku-
i°K
T31. SMaeai Pertawan Kalfcrasi
- .ttaK j d i s B n c i
Jam SeHsa. PeroalKan
•M - '/erM-oou sja c aca*-©
- Tidak ..- - lrs-.sccrta4i
JJmfan Jam Of>erat\i rerputus • r»*-'al»ia.-iK.e-»ir- s^rah tertma
- ivnoarun cua: a
AL - Alasan lan Qttlaslian]
Kaoe Mantiatan T.daK ada '•ar'T 2-.20
SUPRASETYO
lai dengan aslinya
KEP
" .UKUM DAN HUMAS,
HARJO
• I (IV/b)
199003 1 001
158
'
K
\