ANALISIS BIAYA
Oleh :
NIM : 17TIA315
Kelas : 2C
TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN
Kelas : 2C
Mengetahui,
………… ………….
Menyetujui
Dosen Pembimbing
……………
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada setiap makhluknya, sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan Analisis biaya ini.
Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu
saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan Analisis biaya ini.
Praktikan
1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 Latar Belakang
Kode akun merupakan pemberian tanda/nomor tertentu dengan
memakai angka, huruf, atau kombinasi angka dan huruf pada setiap
akun. Di dalam praktik, kode akun/perkiraan menjadi sekumpulan
karakter yang digunakan untuk kunci memasukkan data (input data),
mengidentifikasi perkiraan, menggolongkan perkiraan, dan menyaring
perkiraan-perkiraan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk
laba adalah pendapatan dan biaya yang merupakan salah satu sumber
informasi yang paling penting dalam analisis strategi perusahaan.
Proses penentuan dan analisis biaya pada perusahaan dapat
menggambarkan suatu kinerja perusahaan pada masa yang akan
datang.
Pada dasarnya masalah yang sering timbul dalam suatu perusahaan
adalah perencanaan biaya oleh suatu perusahaan tidak sesuai dengan
apa yang terjadi sesungguhnya (realisasi biaya). Oleh sebab itu untuk
dapat mencapai produksi yang efisien, maka diperlukan suatu
pengendalian terhadap biaya produksi yang akan dikeluarkan.
Efisiensi biaya dapat diukur dengan cara membandingkan antara biaya
sesungguhnya dengan biaya yang dianggarkan selanjutnya disebut
biaya standar. Dalam hal ini biaya standar yang telah ditetapkan
perusahaan akan dibandingkan dengan biaya realisasi (biaya
sesungguhnya yang terjadi) selama proses produksi.
d. Kode Mnemonik
Kode Mnemonik adalah salah satu kode akun dimana berkaitan
dengan penggunaan kelompok, golongan dan jenis akun.Dibawah
ini merupakan contoh penggunaan kode mnemonik:
Tabel 1.3 Kode Mnemonik
2.1 PENDAHULUAN
2.1.1 Latar Belakang
Dalam menyusun buku besar setiap perusahaan memerlukan buku
pembantu atau daftar kode bantu agar mercerminkan data yang
terperinci seperti pada persediaan barang dagangan, piutang, peralatan
kantor dan sebagainya.
Buku pembantu atau daftar kode bantu merupakan kumpulan
kumpulan rekening-rekening yang merupakan rincian dari suatu
rekening dalam buku besar. Untuk mempermudah pembukuan,
rekening-rekening buku pembantu akan diberi kode.
Pada umumnya kode untuk rekening buku pembantu diletakkan di
belakang angka kode rekening buku besarnya. Kode buku pembantu ini
dapat di buat dengan cara yang sama untuk kode blok maupun untuk
kode kelompok. Pemberian kode bantu untuk klasifikasi rekening
diperlukan karena dapat memudahkan untuk mencari rekening-rekening
yang diinginkan. Apabila pembukuan dilakukan dengan mesin maka
kode ini tidak dapat dihindarkan dan menjadi sangat penting. Oleh
karena itu, perusahaan memerlukan kode bantu untuk perincian
rekeningnya dan kelayakan ekonomisnya.
Teknik untuk menilai ini merupakan bagian dari analisis biaya
(cost/benefit analysis). Analisis biaya disebut juga dengan analisis
biaya/efektivitas (cost/effectivenss analysis).
.
2.1.2 Tujuan Praktikum
a. Untuk mengajarkan kepada mahasiswa bagaimana mengelolah
keuangan suatu perusahaan
b. Untuk memberitahukan kepada mahasiswa bahwa analisis biaya
sangat penting dalam mengelolah suatu keuangan
2.1.3 Alat Yang Digunakan
a. Pulpen
b. Buku
c. Laptop
d. Kalkulator
e. HP
f. PC + Software Ms. Excel dan Ms. Word
Hampir sama dengan kode akun, kode bantu juga berfungsi untuk
memudahkan dalam pembukuan, hanya saja kode akun hanya pada garis
besar saja atau judul akun saja. Sedangkan kode bantu lebih spesifik atau
lebih mendetail karena memberikan kode pada setiap sub-sub akun. Untuk
pemberian kode pada setiap sub akun sama saja dengan pemberian kode
pada setiap akun. Metode yang digunakan pun sama. Intinya kode akun
dan kode bantu sama-sama berfungsi untuk mempermudah
pengelompokkan transaksi.
3.1 PENDAHULUAN
3.1.1 Latar Belakang
Jurnal Umum merupakan sebuah jurnal yang digunakan untuk
mencatat berbagai transaksi keuangan yang muncul dalam periode
tertentu. Jurnal akuntansi memuat transaksi-transaksi keuangan suatu
badan usaha yang dicatat berdasarkan dokumen-dokumen pembukuan
yang bertujuan untuk pendataan.
Dalam hal ini, artinya sumber pencatatan ke dalam jurnal adalah
bukti, serta pencatatan transaksi dilakukan secara berurutan sesuai
tanggal terjadinya transaksi. Sistematis artinya pencatatan yang
dilakukan dengan mengikuti aturan mendebit dan mengkredit akun.
Selain itu, setiap transaksi dicatat secara berpasangan ke dalam debit
dan kredit, dan jumlah debit dengan jumlah kredit harus
sama/seimbang. Semua transaksi bisnis akan dicatat dalam jurnal
dengan menggunakan metode pembukuan.
Pada umumnya, jurnal umum dipergunakan dalam akuntansi
perusahaan jasa karena pada prinsipnya segala transaksi dalam
perusahaan jasa dapat dicatat secara kronologis, sedangkan pada
akuntansi perusahaan dagang lebih efektif menggunakan jurnal
khusus. Pembuatan jurnal umum atau disebut juga penjurnalan
mempunyai tujuan diantaranya untuk melakukan identifikasi,
melakukan penilaian, dan melakukan pencatatan dampak ekonomi
dari sebuah transaksi atau beberapa transaksi dalam perusahaan.
Selain itu, pencatatan ini juga bertujuan untuk memudahkan proses
pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam sebuah akun
sesuai transaksi.
Oleh karena itu, haruslah kiranya dihitung dan dipertimbangkan
secara cermat dan sangat rinci. Itulah, yang menjadi alasan
dilakukannya kegiatan analisis terhadap biaya produksi dan
penghasilan.
3.4 PEMBAHASAN
Jurnal Umum merupakan sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat
berbagai transaksi keuangan yang muncul dalam periode tertentu, tabel diatas
berisi semua transaksi yang terjadi pada periode bulan januari sesuai dengan
akun yang dipengaruhi pada transaksi tersebut, contohnya jika terjadi
penjualan maka catat semua akun yang di pengaruhi kemudian lihat disisi
mana pencatatan ketika terjadi transaksi, apakah disisi debet atau disisi kredit.
Pada tabel diatas terjadi 14 transaksi pada periode Januari 2017 yang tercatat
terurut sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.
BAB IV
BUKU BESAR
4.1 PENDAHULUAN
4.1.1 Latar Belakang
Buku besar merupakan alat yang digunakan untuk mencatat
perubahan-perubahan yang tejadi pada suatu akun yang disebabkan
karena adanya transaksi keuangan. Buku ini berisi tentang perkiraan-
perkiraan yang mengikhtisarkan pengaruh adanya transaksi keuangan
terhadap perubahan sejumlah akun seperti aktiva, kewajiban dan modal
perusahaan. Penting diingat bahwa banyaknya jumlah perkiraan buku
besar yang dibutuhkan/dicatat perusahaan berbeda-beda, karena
tergantung kepada kekayaan dan keuangan perusahaan, jenis kegiatan,
volume transaksi dan informasi yang diinginkan perusahaan.
Data dalam buku besar akuntansi belum terperinci karena akun
pada buku besar terkadang tidak mencerminkan data secara rinci,
seperti rekening utang, piutang, dan persediaan barang dagang. Untuk
melihat rekening-rekening tersebut diperlukan rekening lain yang
dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan kartu-kartu yang
disebut kode bantu atau subsidiary ledger. Dengan begitu maka ada
kode bantu utang, kode bantu piutang, dan kode bantu barang dagang.
Dalam sebuah perusahaan harus memiliki buku besar, karena
fungsinya sangat penting. Buku besar berfungsi untuk meringkas semua
data transaksi yang sudah tertulis di dalam jurnal umum. Selain itu
digunakan sebagai alat yang menggolongkan data keuangan, dari yang
jumlahnya besar sampai kecil. Jadi Anda tahu ada perbedaan atau tidak
dari semua data keuangan yang masuk. Semua data yang sudah ditulis
di jurnal, harus dicatat atau digolongkan lagi dalam buku besar dan juga
sebagai bahan informasi ketika menyusun laporan keuangan.
4.1.2 Tujuan Praktikum
a. Untuk mengajarkan kepada mahasiswa bagaimana mengelolah
keuangan suatu perusahaan
b. Untuk memberitahukan kepada mahasiswa bahwa analisis biaya sangat
penting dalam mengelolah suatu keuangan
3) Piutang
Tabel 4.3 Piutang
4) Peralatan Kantor
Tabel 4.4 Peralatan Kantor
b. Aktiva Tetap
1) Kendaraan
Tabel 4.5 Kendaraan
2) Bangunan
Tabel 4.6 Bangunan
3) Tanah
Tabel 4.7 Tanah
c. Kewajiban (Utang Dagang)
Tabel 4.8 Utang Dagang
d. Ekuitas (Modal)
Tabel 4.9 Modal
e. Pendapatan
1) Penjualan Barang Dagangan
Tabel 4.10 Penjualan Barang Dagangan
f. Harga Pokok Penjualan
Tabel 4.11 HPP Barang Dagangan
g. Biaya Operasional
1) Biaya Listrik
Tabel 4.12 Biaya Listrik
5.1 PENDAHULUAN
5.1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya, neraca lajur atau disebut juga kertas kerja
(worksheet) merupakan sebuah lembaran kertas dengan lajur-lajur atau
kolom-kolom yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun
semua data-data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan
menyusun laporan keuangan dengan cara sistematis.
Neraca lajur ini berfungsi sebagai alat bantu yang bertujuan
mempermudah penyusunan laporan keuangan manual. Namun neraca
lajur bukan merupakan bagian dari catatan akuntansi formal.
Neraca lajur merupakan suatu landasan untuk memeriksa rekening
buku besar yang disesuaikan, diseimbangkan dan disusun menurut cara
yang sesuai dengan penyusunan laporan keuangan. Namun, neraca lajur
bukanlah laporan keuangan, sehingga tidak dapat menggantikan
kedudukan pencatat akuntansi atau laporan keuangan. Artinya, neraca
lajur semata-mata hanya merupakan alat bantu untuk laporan keuangan.
6.1 PENDAHULUAN
6.1.1 Latar Belakang
Laporan Laba/Rugi berisi informasi laba yang bermanfaat bagi
pemakai informasi laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan
dan kinerja keuangan perusahaan. Laporan Laba/Rugi tersebut
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemegang saham dan
calon investor untuk mengambil keputusan dalam menginvestasikan
dana mereka. Informasi laba yang terdapat di laporan keuangan
merupakan informasi utama dalam pengambilan keputusan
berinvestasi tersebut. Informasi laba sering menjadi target rekayasa
melalui tindakan oportunis manajemen untuk memaksimumkan
kepuasaannya. Tindakan yang mementingkan kepentingan sendiri
(opportunistic) tersebut dilakukan dengan cara memilih kebijakan
akuntansi tertentu, sehingga laba dapat diatur, dinaikkan atau
diturunkan sesuai keinginannya. Perilaku manajemen untuk mengatur
laba sesuai keinginannya tersebut dikenal dengan istilah manajemen
laba.
Informasi laba sering menjadi target untuk tindakan oportunis
manajemen untuk memaksimumkan kepuasaannya. Tindakan yang
mementingkan kepentingan sendiri (opportunistic) dalam dunia bisnis
diungkap dalam teori keagenan. Teori keagenan yaitu ketidaksejajaran
kepentingan antara pemegang saham atau prinsipal (principal) dengan
manajer atau agen (agent).
Manajemen laba digunakan untuk mempengaruhi tingkat
pendapatan pada waktu tertentu untuk kepentingan manajemen
maupun stakeholder. Manajemen laba adalah suatu kondisi dimana
manajemen melakukan intervensi dalam proses penyusunan laporan
keuangan bagi pihak eksternal sehingga dapat meratakan, menaikkan,
dan menurunkan laba. Perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan
manajemen perusahaan membuat investor kehilangan kepercayaan
atas investasinya, sehingga menyebabkan investor melakukan
penarikan dana yang telah di investasikan sebelumnya.
7.1 PENDAHULUAN
7.1.1 Latar Belakang
Neraca pada umumnya, menyajikan aktiva dan kewajiban
perusahaan. Namun tidak berarti neraca memuat informasi yang
lengkap dan terkini tentang seluruh sumber daya ekonomi dan
kewajiban peusahaan. Pilihan untuk memuat suatu informasi kedalam
laporan keuangan seringkali merupakan trade-off antara relevansi dan
keandalan. Neraca selama ini sering dikritik karena dianggap terlalu
mengutamakan keandalan dengan mencatat aktiva pada biaya
histories dan bukannya pada nilai pasar. Namun dengan segala
keterbatasannya, neraca tetap merupakan laporan keuangan yang
penting. Pada kenyataannya laporan laba rugi dan arus kas dapat
dikatakan memberikan informasi yang menjelaskan perkiraan-
perkiraan neraca. Laporan laba rugi menyajikan laporan yang rinci
tentang perubahan tahunan laba ditahan dan laporan arus kas
menjelaskan secra rinci penyebab dari perubahan arus kas.
Neraca merupakan alat untuk memperoleh informasi mengenai
posisi dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan
dimana informasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen
perusahaan maupun pihak ekstern.
Tujuan utama neraca adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakainya
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Pada neraca atau balance sheet laporan keuangan yang menyajikan
sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan atau aktiva
kewajiban-kewajibannya atau hutang dan hak para pemilik perusahaan
yang tertanam dalam perusahaan tersebut atau modal pemilik pada
saat tertentu. Oleh karena itu neraca harus disusun secara sistematis
sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan
perusahaan.
7.4 PEMBAHASAN
Berbeda dengan buku besar laba rugi yang menghitung laba yang
diperoleh selama satu periode, buku besar neraca menghitung berapa jumlah
kewajiban dan ekuitas selama satu periode yaitu periode bulan oktober.
Dimulai dengan jumlah aktiva lancar yaitu Rp. 134.950.000,- kemudian aktiva
tetap sebesar Rp. 70.000.000,- dan selanjutnya yaitu kewajiban sebesar Rp.
20.000.000,- dan yang terakhir adalah ekuitas sebesar Rp. 184.950.000,-
hingga di peroleh total kewajiban dan ekuitas sebesar Rp. 204.950.000,-
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
a. Kesmpulan Kode Akun
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada
daftar kode akun Toko Great periode januari 2017, total yang diperoleh di
debit sebanding dengan di kredit sebesar Rp. 210.000.000. Hal ini terjadi
karena penempatan akun-akun yang tepat di daftar kode akun sehingga
menghasilkan jumlah total yang seimbang.
b. Kesimpulan Kode Bantu
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada
daftar kode bantu Toko Great memuat perincian mengenai persediaan
barang dan peralatan kantor. Persediaan barang dagang toko Great
diantaranya yaitu pulpen, buku, penggaris, pensil, binder. Selanjutnya pada
peralatan kantor berisikan peralatan-peralatan kantor yang diantaranya
yaitu lemari kayu, lemari kaca, kursi, meja, printer, mesin scan, mesin
fotocopy, dan CCTV.
c. Kesimpulan Jurnal Umum
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada
jurnal umum Toko Great, terjadi 14 transaksi pada periode januari 2017
yang terdiri dari 6 transaksi pembelian, 5 transaksi penjualan dan
transaksi-transaksi lainnya.
d. Kesimpulan Buku Besar
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada
buku besar toko Great, terdapat 13 akun yang terdiri dari kas, persediaan
barang dagang, kendaraan, peralatan, bangunan/gedung, tanah, utang
usaha, modal, penjualan, beban, piutang, dan Harga Pokok Penjualan
(HPP).
e. Kesimpulan Neraca Lajur
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada
neraca lajur Toko Great periode januari 2017 terdiri dari neraca saldo
sebesar Rp. 225.450.000 pada sisi debit dan kredit, laba rugi pada sisi debit
20.500.000 sedangkan pada sisi kredit sebesar Rp. 25.450.000, neraca
akhir pada sisi debit sebesar Rp. 204.950.000 sedangkan pada sisi kredit
sebesar Rp. 200.000.000. Sehingga menghasilkan laba bersih sebesar Rp
4.950.000. Hal ini berarti, toko Great mendapatkan keuntungan sebesar
Rp.4.950.000 dari modal sebesar Rp.180.000.000 selama periode januari
2017.
f. Kesimpulan Laba Rugi
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada laporan
laba rugi Toko Great mencatat pendapatan pada periode januari 2017 yaitu
sebesar Rp.25.450.000,- selain itu juga di tercatat jumlah HPP sebesar
Rp.20.150.000,- serta berapa biaya operasional yang harus di bayar yaitu
sebesar Rp. 350.000,- sehingga di dapatkan hasil laba bersih sebesar
Rp.4.950.000,-.
g. Kesimpulan Neraca
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada laporan
neraca Toko Grear tercatat jumlah aktiva lancar yaitu sebesar
Rp.134.950.000,- kemudian aktiva tetap sebesar Rp. 70.000.000,- dan
selanjutnya yaitu kewajiban sebesar Rp. 20.000.000,- dan yang terakhir
adalah ekuitas sebesar Rp. 184.950.000,- hingga di peroleh total kewajiban
dan ekuitas sebesar Rp. 204.950.000,-
8.2 Saran
a. Sebaiknya mahasiswa lebih memperhatikan sebaik mungkin saat meng-
input data kedalam software Microsoft excel agar data yang diperoleh tepat
dan benar.
b. Sebaiknya mahasiswa memperhatikan pengarahan dosen mengenai
aplikasi yang digunakan untuk praktikum ini agar tidak ada lagi
mahasiswa yang kebingungan.
c. Sebaiknya mahasiswa tidak rebut dalam laboratorium agar tidak
mengganggu dosen maupun mahasiswa lainnya..
DAFTAR PUSTAKA
1. http://digilib.unila.ac.id/2800/16/BAB%20II.pdf
2. http://eprints.ums.ac.id/10846/4/BAB_I.pdf
3. http://kholiscollection.blogspot.com/2010/10/neraca-lajur.html
4. http://repository.uin-suska.ac.id/4829/2/BAB%20I.pdf
5. http://rmriadi.yolasite.com/resources/BAB%203%20Akuntansi%20Keuangan
%20Menengah.pdf
6. http://sistem-akuntansi1000.blogspot.com/2009/10/buku-besar-buku-
pembantu-rekening.html
7. http://tahuakuntansi.blogspot.com/2017/12/pengertian-dan-macam-macam-
kode-akun.html
8. http://www.yuksinau.id/jurnal-umum/
9. https://ekonomimahasiswa.blogspot.com/2015/03/makalah-pemanfaatan-
neraca-lajur.html
10. https://eprints.uny.ac.id/9029/1/BAB%201%20-08412144038.pdf
11. https://studylibid.com/doc/236849/bab-i-pendahuluan-latar-belakang-masalah-
neraca-adalah-alat
12. https://www.academia.edu/5368934/BAB_II_Akun_Dan_Kode_Akun
13. https://www.coursehero.com/file/25269659/MAKALAH-JURNALdocx/
14. https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-dan-fungsi-jurnal-umum-
dalam-akuntansi/
15. https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-fungsi-dan-bentuk-buku-besar-
akuntansi/
16. https://www.kaskus.co.id/thread/5369a115138b46db308b4721/buku-besar-
pembantu-pengertian-fungsi-dan-kelebihannya/
17. https://medianyawirat.wordpress.com/category/neraca-lajur/
18. http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-laporan-laba-rugi-
perusahaan.html