Risiko Politik
Risiko Politik
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Risiko Politik ini.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 3
A. Kesimpulan ................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 26
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Shanmugam (1990) memperkenalkan alasan eksternal sebagai aspek politik
lebih lanjut dari risiko negara. Misalnya, jika negara calon peminjam utang
terletak di samping sebuah negara yang sedang berperang, tingkat risiko negara
calon peminjam akan lebih tinggi daripada jika tetangganya yang damai.
Meskipun negara peminjam tersebut mungkin tidak secara langsung terlibat
dalam konflik, tetapi dimungkinkan ada sebuah efek yang akan
mempengaruhinya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Risiko politik adalah risiko yang timbul akibat dari instabilitas politik yang
terjadi di suatu negara sehingga telah memberi pengaruh kepada setiap
organisasi yang berorientasi profit dan nonprofit. Kondisi instabilitas politik
yang tidak sesuai dengan pengharapan para pelaku bisnis telah menyebabkan
timbulnya kerugian serta mengharuskan para pelaku bisnis menganggarkan
sejumlah dana khusus (special budget) dan beberapa rencana cadangan
(contingency plan) sebagai usaha serius dalam tetap mempertahankan
operasional perusahaan di negara/wilayah tersebut. Termasuk antisipasi jika
timbulnya huru-hara, moral hazard, aksi inkonstitusional militer,
pembangkangan sipil, coupd’tat, bahkan keputusan menasionalisasikan
perusahaan asing.
5
sosial-ekonomi, profil investasi, konflik internal, konflik eksternal, korupsi,
politik militer, politik agama, penegakan hukum, konflik etnis, akuntabilitas
demokrasi dan kualitas birokrasi.
a) MICRO RISK adalah risiko yang timbul dari dalam perusahaan antara lain
terdapat Goal Conflict yaitu perselisihan antar manajer anak perusahaan
tentang pencapaian target perusahaan, dan terdapat tindakan Corruption
(Korupsi didalam perusahaan)
b) MACRO RISK adalah risiko yang timbul diluar perusahaan ada tiga bentuk
risiko makro bagi perusahaan 1) Expropriation (pengambil-alihan perusahaan
perusahaan asing pada Negara tertentu, contohnya Pabrik-pabrik gula yang
dibangun pengusaha Belanda di masa penjajahan, lalu oleh Pemerintah
Indonesia di Nasionalisasi/ diambil alih pemerintah); 2) Ethnic Strife yaitu
situasi Negara yang sering terjadi Demo Buruh (pemogokan kerja secara
nasional) adanya kerusuhan; 3) Terrorist, akibat tindakan terrorist banyak
perusahaan mengalami kerugian.
Bagi suatu aktivitas bisnis yang berada di suatu negara selalu berusaha
mengamati setiap perkembangan politik yang sedang berlangsung di negara
tersebut. Dan setiap aktivitas politik tersebut dianalisis dan dijadikan sebagai
salah satu informasi pendukung dalam setiap pengambilan keputusan.
Perusahaan Multinasional atau Multinational Corporation (MNC) harus
menilai risiko negara tidak hanya negara tempat MNC tersebut berusaha tetapi
juga negara dimana MNC akan mengekspor atau mendirikan anak perusahaan.
Beberapa karakteristik risiko suatu negara dapat secara signifikan
mempengaruhi kinerja, dan MNC tersebut harus mempertimbangkan besarnya
pengaruh karakteristik tersebut. Bentuk risiko negara yang ekstrim
6
memungkinkan bahwa negara setempat akan mengambil alih anak perusahaan.
Pada beberapa kasus pengambilalihan, sejumlah kompensasi diberikan dengan
jumlah yang ditentukan oleh negara setempat. Pada kasus lain, asset disita tanpa
diberikan kompensasi. Ada beberapa bentuk umum dari risiko politik yang
terjadi, yaitu:
7
perusahaan, meskipun pemerintah setempat tidak berisiko akan diganti.
Pemerintah setempat dapat menggunakan berbagai cara untuk
mengarahkan operasi MNC agar sejalan dengan tujuan. Selain itu
pemerintah dapat mengharuskan fasilitas sosial atau pengendalian
lingkungan tertentu. Seluruh tindakan ini mencerminkan risiko politik,
dalam hal tindakan tersebut mencerminkan karakteristik politik suatu
negara yang dapat mempengaruhi kas MNC.
3. Pembatasan Pengiriman Dana
Anak perusahaan MNC sering kali mengirim dana kembali ke kantor pusat
untuk melunasi pinjaman, pembelian perlengkapan, beban administrasi,
laba yang dikirim kembali, atau tujuan lainnya. Pada beberapa kasusu
pemerintah setempat dapat memblokir pengiriman dana, yang akan
memaksa anak perusahaan melakukan proyek yang tidak optimal.
Alternative lain, MNC dapat menginvestasikan dana dalam sekuritas lokal
untuk memperoleh imbal hasil sementara dana yang sedang diblokir.
Namun pengembalian tersebut mungkin lebih kecil dari yang dapat
diperoleh jika dana dikirim kembali ke anak perusahaan.
4. Mata Uang yang Tidak Dapat Ditukar
Beberapa pemerintahan tidak mengizinkan mata uang setempat ditukar
menjadi mata uang lainnya. Karenanya, laba yang dihasilakan oleh anak
perusahaan pada negara tersebut tidak dapat dikirim kembali pada induk
perusahaan melalui pertukaran mata uang. Jika mata uang tidak dapat
ditukar, maka induk perusahaan MNC harus menukar uang tersebut dengan
barang untuk memperoleh keuntungan dari proyek yang dilakukan di
negara tersebut.
5. Perang
Beberapa negara memiliki kecenderungan untuk terlibat konflik
berkepanjangan dengan negara tetangganya atau mengalami kekacauan di
dalam negeri. Hal ini dapat mempengaruhi keselamatan dari tenaga kerja
di anak perusahaan atau tenaga pemasaran yang berusaha memenuhi pasar
ekspor bagi MNC. Selain itu, negara yang terancam perang umumnya
8
memiliki siklus bisnis yang berfluktuasi sehingga arus kas MNC yang
berasal dari negara tersebut menjadi lebih tidak pasti. Serangan teroris ke
AS pada tanggal 11 september 2001, memberikan dampak buruk karena
kemungkinan eksposur dari serangan teroris, terutama jika anak
perusahaan berlokasi di negara yang penduduknya tidak suka dengan AS.
Meskipun MNC tidak terkena dampak perang secara langsung, MNC
mungkin perlu mengeluarkan biaya untuk menjamin keselamatan tenaga
kerjanya. Meningkatnya suku bunga karena banyaknya dana yang
dibutuhkan untuk membiayai pengeluaran militer juga dikhwatirkan oleh
MNC. Beberapa prediksi yang lebih pesimis juga memperkirakan
kemungkinan biaya perlengkapan yang lebih tinggi dan kemungkinan
dampak tingginya inflasi atau suku bunga AS terhadap kurs. Dengan
mempertimbangkan seluruh ketidakpastian ini, MNC membatasi
ekspansinya hingga dampak perang terhadap harga minyak, defisit
penganggaran antara negara lain sudah lebih jelas.
6. Birokrasi
Faktor risiko negara lainnya adalah birokrasi pemerintah, yang dapat
mempersulit bisnis MNC. Meskipun terlihat tidak relavan, faktor ini
merupakan penentu utama bagi MNC saat pertimbangkan proyek di eropa
timur pada awal tahun 1990-an. Beberapa pemerintah eropa timur tidak
terlalu berpengalaman dalam memfasilitasi masuknya MNC ke pasar
mereka.
7. Korupsi
Korupsi dapat berdampak negative pada bisnis internasional MNC karena
akan meningkatkan biaya untuk melakukan usaha atau mengurangi
pendapatan MNC. Beragai bentuk korupsi dapat terjadi antar perusahaan
atau antar perusahaan dengan pemerintah. Misalnya, suatu MNC akan
kehilangan pendapatan karena kontrak pemerintah diberikan kepada
perusahaan lokal yang menyuap pegawai pemerintah. Namun undang-
undang korupsi dan penerapannya berbeda di tiap negara.
9
C. Power Sharing dalam Politik
Bagi negara Indonesia dimana dominasi calon dan presiden terpilih selalu
dari militer dan sipil. Artinya sipil dan militer saling berkompetisi untuk
merebut posisi menjadi presiden. Kondisi seperti ini menyebabkan kedua pihak
sering saling memperlihatkan kekuatan pengaruh politik mereka di mata
publik. Di negara maju dominasi militer hanya sebatas penjaga pertahanan dan
keamanan semata, kecuali keadaan menghendaki mereka harus turut serta ikut
terlibat dalam riel politik. Tentunya keterlibatan militer dalam politik terjadi
karena militer dibutuhkan sementara sipil tidak mampu menciptakan ketertiban
politik seperti yang diharapkan.
Kondisi ini bisa berbeda pada negara berkembang, dimana power sharing
atau pembagian kekuasaan masih terus terjadi antara sipil dan militer. Di
beberapa jabatan yang harusnya dipegang oleh sipil namun masih dipegang
oleh militer, dalam pengertian sederhana militer dibutuhkan untuk posisi
tersebut. Bahkan dahulu jabatan menteri dalam negeri sering berasal dari
militer, namun sekarang semua itu perlaharn lahan mulai mengalami
perubahan. Akan tetapi dalam konsep manajemen perubahan adalah jika suatu
perubahan terlalu cepat dipaksakan maka akan menimbulkan ekses-ekses yang
tersembunyi, dan jika itu tidak cepat di apresiasi maka bisa membentuk bom
waktu yang siap suatu saat untuk meledak.
Oleh karena itu untuk membuat kita bijaksana dalam memahami power
sharing ini, perlu dipahami bahwa ada bebera yang dimaksud oleh militer
mengapa harus berperandalam perpolitikan nasional. Seperti salah satunya
10
pembahasan kepentingan angkatan bersenjata. Ini sebagaimana dikemukakan
oleh Indria Samego et al, yaitu:
Dari pendapat di atas dapat kita tarik satu kesimpulan bahwa jika sipil tidak
memahami aspirasi atau kurang peka dalam memberikan kepedulian pada
militer maka ini akan memicu sekelompok militer dalam melakukan tindakan
intervensi. Bahkan sangat memungkinkan kelompok tersebut semakin lama
semakin meluas, hingga akhirnya bisa saja mengarah pada aksi kudeta militer.
11
terhadap, otoritas sipil (threats of non-cooperation with, or violence towards,
civilian authorities); (5) kegagalan untuk mempertahankan otoritas sipil
menentang kekuasaan (failure to defend civilian authorities against violence);
dan (6) penggunaan kekerasan terhadap otoritas sipil (exercise of violence
against civilian authorities).
Oleh karena itu perlu bagi para politisi ulung agar bisa memberi ruang bagi
tumbuhnya iklim perpolitikan yang aman dan terkendali, yaitu salah satunya
menampung aspirasi militer. Sebab jika intervensi militer telah terjadi maka
artinya militer tidak lagi bekerja sesuai dengan idealnya yaitu penjaga
pertahanan, atau seperti diungkapkan oleh Samuel Huntington, suatu situasi
dimana "Penjaga (The Guard) menempatkan dirinya sendiri di kursi orang yang
seharusnya dijaga (The Guarded)
12
memiliki hubungan kuat dengan anggota parlemen untuk meletakkan dan
menghilangkan beberapa point yang dianggap memberatkan kaum seperti ini
artinya intervensi politik telah ikut pebisnis. Pada kasus bermain dalam
menetapkan dan menggodok suatu peraturan.
Namun di sisi lain kita juga harus melihat bahwa kebutuhan payung politik
yang kuat untuk membuat kebijakan ekonomi berjalan secara aman hingga
selesai. Karena berbagai hambatan dalam melaksanakan kebijakan ekonomi
akan terjadi, namun berbagai hambatan itu akan dapat dihilangkan jika politik
turut mendampinginnya.
13
E. Permasalahan Politik Ekonomi Dewasa Ini
Teori kelangkaan (scarcity theory) pada kasus ini berlaku, yaitu negara maju
membutuhkan modal berupa sumber-sumber yang tersedia di berbagai penjuru
dunia yang tidak terkecuali itu adalah dimiliki oleh banyak negara berkembang
dan terbelakang. Kita isa melihat bersama bagaimana beberapa natural resource
(sumber daya alam) di Indonesia adalah dikuasai oleh negara-negara maju yaitu
melalui beberapa perusahaan multinasional yang mereka miliki.
14
Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation) adalah perusahaan
yang berskala internasional yang kantor pusatnya berkedudukan di negara
induknya dan memiliki kantor cabang (brand office) pada berbagai negara di
dunia ini. Kedudukan dan aktivitas mereka pada berbagai negara di dunia bukan
hanya mengambil dan mengeksplorasi natural resource saja namun juga
berperan dalam memasarkan produk yang mereka miliki. Contohnya produk
mobil ford dari amerika yang menjual produknya di Indonesia dan berbagai
negara di kawasan asia dan belahan lain dunia ini.
Dari pembahasan di atas maka ada beberapa kesimpulan yang bisa kita tarik,
yaitu:
b. Setiap negara memiliki produk yang tidak sama dan berusaha meng-
hasilkan keunikan pada produk yang dimilikinya sehingga memiliki nilai
competitive di pasar internasional.
Salah satu keunggulan lebih dari negara maju adalah kemampuan mereka
dalam mengembangkan riset teknologi, tidak hanya teknologi militer namun
juga teknologi industri yang terdapat di setiap perusahaan manufaktur mereka,
dan kondisi ini memberi pengaruh besar pada daya saing atau competitive
mereka di pasar internasional ini sebagaimana dikatakan oleh michael e.
Porter13) bahwa teknologi berpengaruh pada keunggulan bersaing jika
memiliki peran signifikan dalam menentukan posisi biaya relatif atau
differensiasi relative. Karena teknologi terwujud dalam setiap aktivitas nilai
dan berperan dalam mewujudkan keterkaitan diantara berbagai aktivitas, maka
teknologi dapat memiliki pengaruh besar terhadap biaya dan diferensiasi.
Nilai jual suatu produk adalah jika ia memiliki sisi diferensiasi yang tinggi
dengan produk yang lainnya. Namun jika diferensiasi yang dimiliki adalah
rendah maka produk tersebut akan kalah saing dengan produk lain yang sejenis
khususnya. Untuk itu setiap negara harus memiliki sisi unik (unique aspect)
15
dibandingkan negara lainnya. Keunikan yang dimiliki oleh suatu bangsa itu
akan menjadi different produk yang berbeda dengan negara lainnya dan itulah
yang disebut dengan selling point pada saat produk yang dihasilkan itu dicoba
dipasarkan di pasar internasional.
Pada konteks ini maka suatu negara harus bijak dalam memahami mengapa
negaranya begitu menarik perhatian dari negara lainnya dan mengapa suatu
kontrak perjanjian memiliki nilai kerugian jika di tinjau dari segi jangka
panjang.
16
yang harus dipahami bahwa ketiga bentuk itu adalah bagian yang memberi
pengaruh pada pelemahan sistem pemerintahan untuk jangka panjang.
Ada solusi yang dapat dijalankan oleh pemerintahan yang berkuasa agar
pembangunan politik ekonomi dapat terus dijalankan dan mendapatkan hasil
sesuai dengan yang dicita-citakan, yaitu dengan membangun dan membentuk
koalisi dan aliansi keputusan bersama. Sebagaimana dikemukakan oleh
gaetano mosca bahwa pemerintahan akan dapat berjalan dengan baik dan stabil
serta berhasil apabila terjadi koalisi atau kerjasama antara satu atau lebih
kekuatan politik.1 disisi lain Richard A. Musgrave dan Peggy B. Musgrave)
mengatakan, koalisi dibentuk dari kombinasi para pemilih yang memiliki
pandangan yang sama terhadap suatu kelompok permasalahan.
Dan lebih jauh ramlan surbakti mengatakan, "koalisi itu tidak selalu berupa
kerjasama antara satu golongan dan golongan lain yang masing-masing
memiliki ideologi dan kepentingan yang berbeda, tetapi dapat juga terjadi
diantara kelompok di dalam suatu golongan politik tertentu". Artinya bekerja
bersama untuk membangun bangsa dan negara, dan mengesampingkan tujuan-
tujuan yang bersifat berkelompok dan jangka pendek.
17
bersifat saling berkaitan satu sama lainnya. Setiap kebijakan ekonomi yang
dibuat oleh pemerintah tidak akan berjalan dengan baik tanpa ada dukungan
atau payung politik. Artinya politik memberi pengaruh untuk mengamankan
setiap kebijakan ekonomi agar berlangsung sesuai dengan yang dimaksud.
Salah satu contoh yang ekstrim untuk kita pahami bersama, bagaimana saat
daerah mengelola sumber dana yang berasal dari APBD (anggaran pendapatan
dan belanja daerah) ke tempat-tempat yang tidak memberikan nilai turnover
sesuai dengan pengharapan. Seperti untuk pembuatan jalan, jembatan, pasar,
sekolah, rumah sakit, dan lain sebagainya yang diperuntukkan bagi sebuah
daerah atau kabupaten tertentu, dengan tujuan pembangunan yang telah
dilakukan tersebut mampu memberi pengaruh bagi pembangunan ekonomi
masyarakat yang bersangkutan. Dan lebih jauh dengan pembangunan yang
dilakukan tersebut ekonomi masyarakat meningkat maka perolehan pendapatan
pajak negara juga meningkat. Namun semua itu sering berlangsung tidak
seperti yang diharapkan, apalagi jika selama ini dana untuk proyek
pembangunan jalan, jembatan, pasar, sekolah, rumah sakit, dan lain sebagainya
bersumber dari pinjaman. Maka akibat lebih jauh pada macet pembayaran
kredit sehingga harus dilakukan rescheduling.
Persoalan lain yang juga ikut terjadi adalah pemerintah provinsi dalam
perolehan dana dari pusat tidak seluruhnya dana tersebut dapat dipergunakan
selama masa waktu anggaran, sehingga kasus terjadinya sal (sisa anggaran
lebih) adalah contoh nyata. Termasuk dalam lambatnya atau telah terjadi tarik
ulur dalam proses pengesahan anggaran di dprd. Semua itu memperlihatkan
semakin jelas pada kita bahwa geopolitik di tanah air Indonesia tercinta ini dari
daerah sampai pusat masih jauh dari konsep kedewasaan politik yang
diharapkan oleh para funding father kita.
18
sektor swasta. Contoh nyata bagaimana kasus rencana pembuatan jembatan
yang menghubungkan pulau sumatera dan jawa tidak jelas kapan waktu riel
akan dilaksanakan. Termasuk mekanisme seperti apa pelaksanaan dari
jembatan tersebut jika dilaksanakan hingga selesai. Karena para pebisnis yang
selama ini mengantungkan hidup dari bisnis penyeberangan antar sumatera dan
jawa ini tidak bisa mengambil keputusan tegas.
Sebuah kasus yang dianggap terus terjadi di Indonesia saat ini dalam dunia
bisnis adalah kebijakan subsidi pada beberapa lembaga profit, seperti PLN,
Pertamina, dan lain sebagainya. Perusahaan seperti itu adalah sering mendapat
subsidi dari pemerintah, dan setiap tahun mereka melaporkan perolehan
keuntungan. Namun yang menjadi pertanyaan mengapa uang yang sudah di
subsidi tersebut tidak dikembalikan kepada negara jika mereka memperoleh
keuntungan. Akan tetapi perolehan uang keuntungan tersebut dibagi-bagi
kepada para komisaris dan bonus para pihak manajemen. Seharusnya jika
pelaporan lembaga bumn tersebut adalah mampu memberikan profit pada akhir
tahun, maka artinya kebijakan subsidi diubah menjadi pemberian pinjaman
saja, dan diwajibkan bagi mereka mengembalikan pinjaman tersebut. Seperti
kasus subsidi bbm yang diberikan setiap tahun. Jika subsidi tersebut dicabut
dan dialihkan kepada mereka yang lebih berhak maka artinya pertamina akan
menjadi perusahaan bisnis yang lebih mandiri dan berkompetisi.
19
Salah satu gesekan instabilitas politik pada dunia bisnis dapat dilihat
pengaruhnya di financial market (pasar keuangan). Financial market ada 2
(dua) yaitu capital market (pasar modal) dan money market (pasar uang). Kedua
bentuk pasar ini langsung dan tidak langsung saling berkaitan, terutama
tercermin dari pergerakan grafik. Pasar modal berada di bawah menteri
keuangan dan pasar uang berada di bawah gubernur bank Indonesia.
Pasar modal sering dipakai oleh pihak perusahaan sebagai sarana untuk
menjual saham dan obligasi. Saham dan obligasi merupakan commercial paper
(surat berharga) yang dijual kepada publik. Public yang berminat untuk
membeli saham dan obligasi tersebut akan menila kondisi internal dan eksternal
perusahaan, seperti apakah saham dar obligasi yang dibeli tersebut memiliki
nilai profitable atau tidak. Artinya memiliki prospek atau tidak. Salah satu point
dalam pemberian nila profitable suatu saham dan obligasi adalah pada kondisi
stabilitas politik negara yang bersangkutan. Jika kondisi demonstrasi sering
terjadi keributan di parlemen, pertikaian partai politik, pembunuhan tokoh-
tokoh politik, penjarahan, moral hazard, dan lainnya sering terjadi. Serta
pemerintah yang berkuasa tidak mampu menanganinya dengan baik atau
dengan kata lain dianggap lemah.
Maka kondisi ini bisa berpengaruh pada nilai saham dan obligasi di pasar
modal. Yaitu minat public terjadi penurunan, bahkan bisa saja melepas
sebagian atau seluruh saham yang dimilikinya tersebút. Kondisi ini juga sama
terjadi di pasar uang, yaitu bisa menyebabkan nilai mata uang negarai tersebut
akan mengalami penurunan. Seperti jika di konversikan dengan mata uang
dollar amerika serikat. Mengapa harus dikonversikan dengan mata uang dollar
amerika serikat, karena sampai sejauh ini mata uang atau moneter amerika
serikat dianggap memiliki tingkat kestabilan yang tinggi. Dimana beberapa
negara lain juga telah menempatkan dalam setiap transaksi pembayaran bisnis
luar negeri dibayar dengan dollar amerika serikat.
20
G. Solusi yang dapat diterapkan dalam mengantisipasi jika timbulnya risiko
politik
21
memiliki tingkat konfik yang tinggi. Ekspansi perusahaan mencakup
berbagai jenis seperti pendirian kantor cabang pemasaran, penjualan
produk baru, pembuatan sumur migas yang baru, dan lain sebagainya. Jika
terjadi konflik maka memungkinkan kasus pembakaran kantor pemasaran
bisa terjadi. Termasuk perusahaan harus menyediakan biaya khusus
keamanan (The Special Cost Of Security) tambahan guna mengamankan
aset-aset perusahaan.
H. Studi Kasus
1. Contoh Kasus 1
PT Mahesa Ratu Group adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pertambangan dan energi. Dimana salah satu anak perusahaan yaitu
pt intra jaya energi bergerak dalam bidang eksplorasi migas di kawasan
sumatera. Aktivitas bisnis PT Intra Jaya energi semakin berkembang dari
waktu ke waktu, namun pada akhir tahun 2010 pihak manajer bagian
produksi mendapatkan informasi dari teknisi di lapangan bahwa perusahaan
akan mengalami kehabisan cadangan migas. Salah satu solusi yang bersifat
konstruktif adalah perusahaan harus menemukan cadangan migas yang
baru.
Salah satu kawasan yang dincar oleh pihak manajemen pt intra jaya
energi adalah KTI (Kawasan Timur Indonesia) yaitu Irian Jaya. Hasil survey
yang dilakukan dengan mempergunakan satelit diprediksi bahwa ada
beberapa titik kawasan lepas pantai (Offshore) di Irian Jaya yang memiliki
migas. Namun kualitas serta kapasitas riil tidak dapat dipastikan dengan
pasti disebabkan survey hanya dilakukan dalam bentuk satelit, sehingga
mengharuskan pihak perusahaan menerjunkan tim teknisi khusus untuk
mensurvei kondisi di beberapa titik yang dimaksud.
22
atau sosial, politik, serta budaya. Masyarakat di kawasan eksplorasi minyak
menginginkan agar mereka ikut merasakan dampak positif dari pengerjaan
eksplorasi tersebut, yaitu semenjak awal hingga berlangsungnya kegiatan.
Artinya mereka menginginkan dilibatkan secara nyata sebagai pekerja dan
juga karyawan di tempat tersebut. Bagi pihak perusahaan persoalan yang
paling utama adalah skill mereka masih sangat rendah sementara bisnis
migas bersifat padat modal artinya keahlian menjadi faktor dominan untuk
bisa bekerja di sana, sementara untuk buruh kebutuhannya adalah bersifat
temporer yaitu selama masa eksplorasi. Ketika masa operasional
berlangsung kebutuhan buruh menjadi sedikit, dan jika dibutuhkan hanya
sedikit saja. Jika pihak perusahaan melakukan perekrutan dengan mendidik
dan memberi pelatihan secara intensif, maka semua itu akan memakan biaya
dan waktu yang lama. Sementara tenaga siap pakai dengan kualifikasi yang
diinginkan dapat disediakan, yaitu melalui proses perekrutan yan bersifat
nasional. Salah satu rendahnya mutu tenaga ahli di irian jaya karena masih
jauhnya standar pendidikan seperti yang diharapkan.
Di sisi lain partai politik yang berkuasa di sana juga menginginkan agar
pihak manajemen PT Intra Jaya Energi mengalokasikan dana CSR
(Corporate Social Responsibility) yang maksimal kepada masyarakat
sekitar. Seperti beasiswa, pembangunan rumah sakit, jalan, jembatan, pasar,
dan lain sebagainya. Sementara pihak manajemen perusahaan dalam
memutuskan setiap keputusan tidak bisa sepihak begitu saja, mereka adalah
subsidiaries company (anak perusahaan) dari pt mahesa ratu group yang saat
ini bermasalah dari segi keuangan. Salah satu masalah yang dihadapi dalam
bidang hutang terutama hutang dalam foreign currency.
Berdasarkan kasus ini berikan kajian anda jika semua itu dilihat dari
perspektif risiko politik. Apa dampak politis yang akan terjadi jika semua
itu diterapkan tidak seperti maunya masyarakat di sana. Dan apa solusi yang
harus dilakukan oleh pihak manajemen pt intra jaya energy dalam
menghadapi masalah ini.
23
2. Contoh kasus 2
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa 2019 merupakan tahun terpanas yang
sarat dengan risiko politik, isu bertebaran dimana-mana, hoaks yang nyaris
setiap hari mewarnai sosial media dan pemberitaan, dan penuh dengan
situasi krisis, ketegangan bahkan bisa lebih fatal dari itu.
Lihat saja, tahun 2019 diawali dengan isu hoaks tentang 70 juta surat
suara yang diangkut 7 kontainer yang katanya sudah dicoblos, telah menyita
perhatian dan energi bangsa ini meresponsnya, bahkan polisi berhari-hari
membongkar hoaks ini serta menangkap para pelaku yang masih terus
diproses.
Bahkan isu tentang rencana pemerintah dalam membebaskan terpidana
kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir (ABB) menuai polemik yang sangat
intens, dan sangat mungkin akan dibatalkan oleh pemerintah mengingat
panasnya isu ini karena dikaitkan dengan pemilu Presiden dan Wakil
Presiden 2019.
Situasi yang dihadapi menjadi sangat berisiko dalam berabagi bidang,
baik ekonomi secara umum, usaha dan berbagai bisnis yang dijalankan akan
sangat hati hati dengan ketegangan politik yang akan terjadi. Siapapun harus
mampu membaca dan mengantisipasi dinamika yang terjadi.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Risiko politik adalah risiko yang timbul akibat dari instabilitas politik yang
terjadi di suatu negara sehingga telah memberi pengaruh kepada setiap
organisasi yang berorientasi profit dan nonprofit.
a) MICRO RISK adalah risiko yang timbul dari dalam perusahaan antara
lain terdapat Goal Conflict yaitu perselisihan antar manajer anak perusahaan
tentang pencapaian target perusahaan, dan terdapat tindakan Corruption
(Korupsi didalam perusahaan)
b) MACRO RISK adalah risiko yang timbul diluar perusahaan ada tiga
bentuk risiko makro bagi perusahaan 1) Expropriation (pengambil-alihan
perusahaan perusahaan asing pada Negara tertentu, contohnya Pabrik-pabrik
gula yang dibangun pengusaha Belanda di masa penjajahan, lalu oleh
Pemerintah Indonesia di Nasionalisasi/ diambil alih pemerintah); 2) Ethnic
Strife yaitu situasi Negara yang sering terjadi Demo Buruh (pemogokan kerja
secara nasional) adanya kerusuhan; 3) Terrorist, akibat tindakan terrorist
banyak perusahaan mengalami kerugian.
25
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/7207769/COUNTRY_RISK_ANALYSIS
https://www.dw.com/id/10-risiko-politik-paling-besar-tahun-2016/g-18965456
26