Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

PEMBAHASAN

Adapun tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui

bagaimana membangun keluarga bahagia berdasarkan kitab Efesus 5:21-33; 6:1-4.

Oleh karena itu penulis akan membahasnya dalam bab pembahasan ini.

A. Prinsip Hubungan Suami Isteri Menurut Efesus 5:21-33

1. Suami Mengasihi Isteri Seperti Kristus Mengasihi Jemaat-Nya

Suami adalah pemimpin dalam rumah tangga dan diberi otoritas

oleh Tuhan untuk memimpin keluarganya sesuai dengan Firman Tuhan.

Suami juga bertanggung jawab kepada isteri dan anak-anaknya, untuk itu

Rasul Paulus menegaskan kepada para suami dalam surat Efesus 5:25 "Hai

suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat

dan telah menyerahkan diri-Nya baginya." Ayat ini sangat tegas dan

sangat berat, sebab penulis tahu bagaimana cara Kristus mengasihi jemaat.

Yesus tidak menyayangkan nyawa-Nya atau kenyamanan-Nya, bahkan

status-Nya demi keselamatan para jemaat.Dia rela menyerahkan diri demi

umat manusia, menggantikan umat manusia, yang seharusnya terpancang

di atas kayu salib dan membawa semua orang kepada pintu

keselamatan.Seperti itulah bentuk dari kasih Kristus.Seperti itulah yang

bisa menjadi kunci rahasia kesuksesan hubungan dari pihak suami.

93
Seorang suami harus bisa mengasihi isterinya seperti bagaimana

Yesus mengasihi jemaat hingga rela mengorbankan diri-Nya sendiri.

Bersikap kasar dengan meluaki secara fisik atau psikis, membentak,

menghina atau mengejek, menjelek-jelekkan isteri di hadapan orang lain,

bersikap kasar dan perbuatan-perbuatan negatif lainnya tentu bertentangan

dengan cara Kristus mengasihi jemaat.

Syarat berat bagi suami tidak berhenti sampai disitu saja karena

penulis bisa melihat tambahan lainnya. "Demikian juga suami harus

mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi

isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci

tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti

Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya." (ayat

29-30). Tentu tidak ada satu orang pun yang ingin menyakiti atau

menghancurkan bagian tubuhnya sendiri selama masih punya pikiran

baik.Kristus selalu memperhatikan dengan seksama keselamatan umat-

Nya masing-masing sebagai anggota tubuhNya. Roma 12:1-8 dan 1

Korintus 12:12-31 yang berbicara jelas mengenai kita sebagai anggota dari

tubuh Kristus. Seperti itulah seharusnya sang suami harus mengasihi

isterinya yang tidak lain adalah bagian yang tidak terpisahkan dari suami,

pasangan suami isteri dimana Tuhan sendiri yang telah menjadi saksi atas

janji setia yang diucapkan pada saat menikah seperti yang ditegaskan

dalam Maleakhi 2:14.Pernikahan akan menjadikan suami dan isteri bukan

lagi dua, melainkan satu seperti yang tertulis dalam Matius 19:5-6.

94
Artinya, apabila suami tega menyakiti isteri sendiri, itu sama saja dengan

menyakiti tubuh sendiri. Itu bukanlah hal yang dilakukan oleh orang yang

baik, dan itu tentu saja bertentangan dengan cara Kristus mengasihi

jemaatNya.

Penulis mempelajari keluarga bahwa tidak ada hubungan suami

isteri yang seratus persen tanpa masalah, tetapi kunci yang disebut sebagai

rahasia besar ini seharusnya mampu menjadi alat yang mampu mencegah

pertengkaran, menyelesaikan keretakan, lalu merekatkan kembali

hubungan untuk ikatan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Keharmonisan rumah tangga bukanlah tergantung dari lamanya usia

pernikahan, kondisi, situasi dan lain-lain, tetapi seringkali itu tergantung

dari bagaimana setiap pasangan suami isteri sendiri menyikapi atau

menghidupinya. Suami isteri bisa menikmati sebuah keindahan hubungan

yang harmonis, puitis penuh romansa, karena kunci rahasianya sudah

diberikan Tuhan bagi setiap pasangan suami isteri yang takut akan Tuhan.

2. Isteri Tunduk Kepada Suami Sebagai Pemimpin Dalam Keluarga

Isteri dituntut untuk belajar tunduk kepada suaminya dalam segala

hal termasuk keputusan yang kurang disukai isteri, yang dianggap isteri

sebagai keputusan yang kurang bijaksana, atau kurang mengenakkan.

Asalkan keputusan itu tidak melanggar hukum agama dan norma

seharusnya isteri wajib menuruti suaminya.

95
Menjadi seorang isteri yang tunduk kepada suami adalah sesuatu

hal yang paling mulia yang dilakukan oleh isteri kepada suami sebagai

pemimpin dalam rumah tangga."Hai isteri, tunduklah kepada suamimu

seperti kepada Tuhan." (Efesus 5:22). Mengapa harus tunduk?Ayat

selanjutnya berkata "karena suami adalah kepala isteri sama seperti

Kristus adalah kepala jemaat.Dialah yang menyelamatkan

tubuh." (ayat23).

Alasan pertama, yang dilihat oleh penulis yang dibutuhkan oleh

suami adalah penghormatan dari sang isteri. Hubungan dengan isteri

banyak yang tetap harmonis apabila kegiatan seksual kurang lancar

misalkan karena harus tinggal berjauhan (bukan karena konflik). Namun

bila suami tidak mendapat sikap tunduk dari isteri maka rumah tangga

akan hancur. Sering kali konflik tajam terjadi antara suami dan isteri

bermula dari kurangnya respek isteri kepada suami. Mungkin karena isteri

merasa lebih cerdas, lebih bijaksana, atau lebih mapan. Berbeda dengan

kebutuhan utama suami, isteri memiliki kebutuhan utama untuk disayangi

dengan tanpa syarat. Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar daripada

menerima kasih sayang suami.

Sama seperti isteri yang menginginkan cinta tanpa syarat dari

suaminya.Suami juga mengharapkan unconditional respect dari

isterinya.Satu pemikiran isteri yang keliru adalah ketika isteri berpikir

kalau kebutuhan utama suami adalah disayang, dipeluk, atau diucapkan

kata cinta. Padahal suami ingin bukti cinta isteri bukan dengan cara

96
demikian namun dengan penundukan diri. Suami akan merasa sangat

dicintai bila saja isterinya tunduk kepadanya. Bukan berarti suami tidak

butuh perhatian isteri namun hal utama yang dicari suami adalah rasa

hormat tanpa syarat dari sang isteri. Tidak peduli sebesar apa pun

perhatian isteri kepada suami namun tanpa memberikan respek yang

setinggi-tingginya kepada suami maka sia-sialah semua perhatian isteri itu.

Alasan kedua yang penulis lihat mengapa isteri harus tunduk

kepada suami karena dalam rumah tangga tidak bisa memiliki dua

pemimpin. Ibarat sebuah kapal tidak mungkin memiliki dua orang

nahkoda. Seharusnya suami sebagai nahkoda utama dan isteri sebagai

pendamping sang kapten. Kapten yang bijaksana akan memberikan banyak

waktu berdiskusi dengan pendamping namun bila tidak demikian tetap

wajib bagi isteri menghormati keputusannya asalkan tidak melanggar

aturan yang Tuhan telah tetapkan.

Alasan ketiga yang penulis lihat mengapa isteri wajib menghormati

suami, sebab perempuan pada awalnya diciptakan dari tulang rusuk untuk

dilindungi.Bukan dari tulang kepala untuk menguasai pria atau tulang kaki

untuk diinjak-injak pria.

Alasan ke empat yang penulis lihat mengapa Isteri wajib

menghormati suami sekalipun suaminya berkelakuan buruk. Bila suami

melihat isteri yang selalu menghormatinya maka suami akan lebih mudah

tersentuh dan berubah menjadi lebih baik sebab dia merasa dicintai.

97
Seperti yang penulis singgung di atas, suami mendefinisikan sikap tunduk

isteri sebagai bukti cinta yang tulus kepada suami. Suami mana pun akan

berusaha menjadi pasangan yang lebih baik bila menyadari isterinya

sungguh-sungguh mencintainya tanpa syarat. Ketundukan isteri bagaikan

kekuatan yang mengubahkan suami.Ada isteri yang mengatakan, “Jika

suami perhatian, pasti saya mudah menghormatinya.Namun bagaimana

mungkin saya bisa menghormati suami yang tidak mengasihi dan kasar

kepada saya?” Bila isteri ingin mendapatkan cinta suami maka isteri harus

terlebih dahulu menunjukkan dan membuktikan cinta yang tulus pada

suami dengan cara patuh kepada kepemimpinannya.

Bila kebutuhan emosional suami untuk dihormati sudah dapat

dipuaskan oleh isteri maka suami pun akan rindu memenuhi kebutuhan

isteri akan cinta dan kasih sayang. Sebaliknya bila kebutuhan dasar

emosional suami untuk dihormati tidak bisa isteri penuhi maka sulit sekali

baginya untuk mengasihi isteri dengan tanpa syarat.

Bagi para isteri, hendaklah tunduk kepada suami seperti halnya

tunduk kepada Tuhan. Ini adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar atau

diberi pengecualian dengan alasan apapun.manusia tidak bisa tunduk pada

Tuhan tergantung kondisi bukan? Seperti itu pula seharusnya penundukan

diri seorang isteri terhadap suaminya. Apapun alasannya, apakah isteri

yang berpenghasilan lebih besar, isteri berperan lebih banyak dalam

keluarga, atau alasan lainnya, sebenar-benarnya alasan yang dikemukakan

itu tidak serta merta bisa menjadi alasan untuk berlaku sebaliknya. Isteri

98
tunduk kepada suami, seperti halnya kepada Tuhan, itu kunci rahasia dari

pihak isteri.Tapi apakah itu hanya berlaku sepihak? Bolehkah suami

menuntut haknya saja tanpa melakukan kewajibannya? Tentu saja

tidak.Sebab ayat berikutnya menjabarkan kewajiban-kewajiban dari

suami. Jadi, hormati suami dan tunduklah kepadanya maka cepat atau

lambat relasi rukun itu akan keluarga dapatkan.

3. Kasih Tuhan Menjadi Dasar Hubungan Suami Isteri

Efesus 5:33 “Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing

berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah

menghormati suaminya”. Penyebab hancurnya sebuah rumah tangga

adalah karena tidak adanya dasar yang benar di dalam rumah tangga

tersebut yaitu kasih Kristus. Suami tidak lagi mengasihi isteri dan tidak

menganggap isteri sebagai bagian dari kehidupannya. Sebaliknya, isteri

juga tidak lagi menghargai dan menghormati suami serta menganggap

bahwa suami tidak memiliki harga sama sekali, semua berjalan sendiri-

sendiri. Segala sesuatu yang terjadi di dalam rumah tangga tidak lagi

berjalan sesuai dengan perintah Tuhan.

Prinsip yang benar di dalam kehidupan rumah tangga adalah agar

suami mengasihi isteri seperti diri sendiri dan isteri menghormati suami.

Mengasihi isteri dapat diwujudkan di dalam setiap situasi baik ketika isteri

ada maupun tidak ada di hadapan suami. Kasar, semena-mena, menyakiti,

melukai bahkan memperlakukan isteri sebagai budak hidup adalah

99
perilaku yang tidak memiliki kasih. Membayangkan perempuan lain yang

lebih cantik ketika berhubungan suami isteri juga merupakan tindakan

yang tidak memiliki kasih.

Kasih Kristus harus menjadi dasar dari kehidupan berumah

tangga.Di dalam kasih Kristus tidak ada dikenal poligami dimana suami

memiliki lebih dari satu isteri dan polyandri dimana isteri memiliki lebih

dari satu suami.Di dalam kasih Kristus juga melarang adanya kawin cerai

dan Tuhan sangat membenci perceraian (Maleakhi 2:16).Tidak ada alasan

untuk melakukan semuanya itu.Apabila suami isteri menginginkan rumah

tangga diberkati, anak cucu diberkati oleh Tuhan, jadikan kasih Kristus

sebagai dasar hidup rumah tangga.Isteri adalah bagian yang telah menyatu

dengan hidup suami yang tidak bisa dipisahkan oleh manusia kecuali oleh

maut dan demikian juga suami adalah bagian yang menyatu dengan isteri

yang tidak bisa dipisahkan oleh manusia kecuali maut.Satu ditambah satu

di dalam kasih Kritus adalah satu yang tidak bisa dipisahkan oleh siapapun

kecuali maut (Matius 19:6). Kalau pasangan suami isteri menginginkan

rumah tangga tetap utuh sampai selama-lamanya, jadikanlah kasih Kristus

sebagai dasar yang kokoh di dalam hubungan suami isteri dan bukan yang

lain.

4. Suami Isteri Merawat Keluarganya, Seperti Merawat Tubuhnya Sendiri


Tuhan mempersatukan suami isteri menjadi satu dan diberikan

tanggungjawab untuk memelihara dan merawat keluarganya, sebagaimana

ia merawat tubuhnya sendiri. Karena keluarga adalah tempat untuk

100
bertumbuh, menyangkut tubuh, akal budi, hubungan sosial, kasih,

melayani, membangun, menghibur, mengampuni, menerima, membantu,

ramah dan saling membangun dalam kerohanian.Manusia diciptakan

menurut gambar Allah sehingga mempunyai potensi untuk bertumbuh.

Keluarga merupakan tempat memberi energi, perhatian, komitmen, kasih

dan lingkungan yang kondusif untuk bertumbuh dalam segala hal ke arah

Yesus Kristus. Keluarga sangat penting untuk dirawat karena merupakan

pusat pengembangan semua aktivitas.Dalam keluarga setiap orang bebas

mengembangkan setiap karunianya masing-masing.Di dalam keluarga

landasan kehidupan anak dibangun dan dikembangkan.

Penulis juga melihat Keluarga sebagai tempat yang aman untuk

berteduh saat ada badai kehidupan. Ada banyak orang lain sering tidak

memahami kesulitan hidup yang di rasakan tetapi di dalam keluarga

mendapat perhatian dan perlindungan. Keluarga sangat membutuhkan

perawatan yang benar sebagaimana Tuhan rindukan terjadi karena di

dalam keluarga munculnya permasalahan dan penyelesaiannya.Tidak ada

keluarga yang tidak menghadapi permasalahan hidup. Seringkali

permasalahan muncul secara tidak terduga. Namun, keluarga yang

membiarkan Kristus memerintah sebagai Tuhan atas hidup suami isteri

pasti dapat menyelesaikan semua permasalahan.Untuk itu penting merawat

keluarga sebagaimana merawat tubuh sendiri karena Tuhan sendiri yang

menjadi dasar dalam keluarga.

101
5. Suami Isteri Yang Sudah Mengalami Pertobatan

Kerinduan semua pasangan suami isteri adalah harmonis, tapi tidak

banyak yang mengalami keharmonisan, kebahagiaan, justru terjadi

pertengkaran yang melahirkan neraka dalam rumah tangga, neraka dalam

hal ini adalah tidak ada damai sejahtera dalam rumah tangga, tidak ada

kasih sayang dan kepedulian terhadap pasangan suami isteri. Hal ini terjadi

karena tidak ada pertobatan , menghormati, menghargai, percaya, ketaatan

dan ketaklukan antara pasangan suami isteri. Pasangan suami isteri perlu

mengalami pertobatan sebelum membangun rumah tangga, sehingga suami

isteri dapat melahirkan generasi yang takut akan Tuhan.

Kekristen bukanlah agama yang hanya melakukan perbaikan-

perbaikan atas moral manusia, tetapi membuat seseorang hidup baru

(Efesus 4:24). Hidup baru yang dimiliki seseorang akan membawanya

kepada klimaks, yaitu pengakuan “hidupku bukan aku lagi, tetapi Kristus

yang hidup di dalam aku” (Galatia 2:19-20). Jadi yang penting bukan

sudah berapa lama seseorang menjadi Kristen, tetapi apakah orang itu

mengenakan hidup baru di dalam Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana

menghancurkan hidup “lama” supaya dapat membangun hidup baru di

dalam Tuhan

Langkah pertobatan bukan hanya satu kali tindakan seperti sebuah

titik, tetapi seperti garis panjang artinya terus menerus.Seiring dengan

terjadinya pembaharuan pikiran oleh kesadaran terhadap kebenaran-

102
kebenaran yang Roh Kudus singkapkan kepada setiap orang untuk

bertobat, artinya kita menerima kebenaran tersebut dan membuang konsep

yang salah.

Penulis menjelaskan pengertian pertobatan dalam Kekristenan

tidaklah sama dengan konsep pertobatan menurut bangsa Israel atau umat

Perjanjian Lama dan agama-agama pada umumnya. Pertobatan dalam

Kekristenan adalah perubahan cara berpikir dan seluruh gaya hidup yang

didorong oleh kesadaran terhadap kebenaran. Kebenaran di sini bukan

hanya menyangkut kesadaran moral, tetapi juga meliputi pemahaman

hidup secara menyeluruh, berdasarkan kebenaran Firman. Pemahaman

hidup itu antara lain: siapa Allah; siapa manusia sebagai suami isteri;

bagaimana seharusnya suami isteri menyelenggarakan hidup; manusia

akan mati dan menyongsong kehidupan di balik kubur; manusia harus

menghadap takhta pengadilan Allah dan dihakimi menurut perbuatannya.

Ukuran perbuatan yang dinilai benar bagi orang di luar umat pilihan

adalah perbuatan baik, tetapi bagi umat pilihan harus berkenan kepada

Allah atau sempurna.

Kesadaran dan pemahaman terhadap kebenaran sangat penting

sebab membangkitkan pertobatan yang sejati, pertobatan yang benar atau

yang ideal di hadapan Tuhan. Tentu pertobatan yang sejati akan mengubah

bukan saja perilaku seseorang, tetapi juga seluruh filosofi hidupnya.

Pertobatan harus dimulai dari satu kesadaran bukan hanya terhadap

pelanggaran moral atau pola hidup yang tidak sesuai dengan hukum, tetapi

103
kesadaran terhadap tujuan hidup manusia, maksud Tuhan mempersatukan

pasangan suami isteri.Di sini peran pengertian (understanding) terhadap

kebenaran sangat penting.

Proses pertobatan yang terus-menerus dilakukan oleh suami isteri

inilah yang dapat memerdekakan dari dosa, sebab dengan pembaharuan

pikiran seseorang mengenal kebenaran dan dengan mengenal kebenaran

itu, maka seseorang dibebaskan dari perhambaan dosa (Yohanes 8:31-32).

Perhambaan dosa artinya tindakan yang tidak tepat seperti yang Allah

kehendaki. Dari proses inilah se-seorang diubah untuk memiliki pola hidup

yang baru, yaitu pola hidup anak-anak Allah yang mengenakan kodrat

Ilahi. Inilah buah pertobatan yang benar.Kekudusan inilah yang menjadi

tujuan pertobatan.Tentu kekudusan di sini menggunakan ukuran Tuhan.

Itulah sebabnya Ia berkata: Kuduslah kamu sebab Aku kudus (1Petrus

1:16). Kekudusan di sini memiliki arti yang sangat luas, yaitu lebih

menekankan sikap batin atau sikap hati atau manusia batiniah seseorang,

bukan sekadar kebenaran moral dalam standar etika umum.Dalam ayat ini,

Tuhan menghubungkan kekudusan-Nya dengan kekudusan kita. Ini

berarti, Ia menghendaki kita memiliki kekudusan standar Tuhan.

Setelah mengalami pertobatan secara berkesinambungan, model

atau gaya hidup suami isteri pasti berbeda dengan model atau gaya hidup

manusia pada umumnya. Gaya hidup yang baru inilah yang akan membuat

pasangan suami isteri memancarkan sebuah pesona keharmonisan yang

akan membuat orang mengenal jalan keselamatan yang benar. Orang akan

104
melihat bahwa kita telah keluar dari kegelapan atau keluar dari model dan

gaya hidup anak dunia kepada model atau gaya hidup anak-anak Allah.

Suami isteri perlu mengalami pertobatan terlebih dahulu, sebelum

membangun rumah tangga, sehingga pasangan suami isteri dapat mengerti

maksud Tuhan mempersatukan mereka menjadi satu daging yang tidak

dapat di pisahkan oleh manusia. Suami isteri yang benar-benar mengalami

pertobatan, akan membangun rumah tangganya sesuai dengan kebenaran

Firman Tuhan. Oleh sebab itu pertobatan sejati akan dilakukan setiap saat,

sehingga pasangan suami isteri dapat menjalani bahtera rumah tangga

dengan baik dan tetap bersama-sama bertumbuh dalam Tuhan.

Untuk itu penulis menegaskan bahwa ketika pasangan suami isteri

sudah melakukan prinsip hubungan suami isteri menurut Efesus 5:22-30,

seperti yang telah dibahas oleh penulis di atas, maka impian dari setiap

hubungan suami isteri akan terjadi dalam rumah tangga seperti:

a. Komunikasi Yang Efektif

Keefektifan dalam komunikasi akan menghasilkan hubungan

suami isteri yang harmonis, karena suami isteri memiliki prinsip

hubungan suami isteri yang baik seperti; isteri tunduk kepada suami

seperti jemaat kepada Kristus, suami mengasihi isteri seperti Kristus

mengasihi jemaat-Nya, kasih Tuhan menjadi dasar hubungan suami

isteri dan suami isteri merawat keluarganya seperti merawat tubuh

sendiri. Keterlibatan suami isteri dalam berkomunikasi

105
akanmempermudah untuk melakukan segala sesuatu yang diinginkan

dalam keluarga. Menjalin komunikasi dalam hubungan suami isteri

sangat penting untuk membina keluarga ke arah yang lebih

baik.Komunikasi yang baik melibatkan kegiatan berbicara,

mendengarkan, mengerti dan bertindak. Jadi komunikasi yang efektif

akan membawa keluarga menjadi harmonis dan mempermudah untuk

membicarakan hal-hal yang penting dalam keluarga.

b. Hubungan Suami Isteri Yang Takut Akan Tuhan

Hasil dari prinsip hubungan suami isteri yaitu isteri tunduk

kepada suami, suami mengasihi isteri, dan kasih Tuhan menjadi dasar

sebuah hubungan suami isteri.Suami isteri yang merawat keluarganya.

Menjadikan hubungan suami isteri yang takut akan Tuhan

c. Mezbah Keluarga

suami isteri yang takut akan Tuhan dan melakukan prinsip

hubungan suami isteri yang benar, akan membangun mezbah keluarga

sebagai tempat untuk berdoa menyembah dan membagikan Firman

Tuhan dalam rumah tangga. Penulis berpendapat bahwa mezbah

keluarga adalah suatu moment perjumpaan dengan Tuhan secara

bersama-sama satu keluarga yang dilakukan sebagai sebuah gaya

hidup setiap hari. Dalam perjanjian lama. 2 Samuel 6:10-12 disitu di

ceritakan Sebuah keluarga yang diberkati ditentukan oleh ada atau

tidaknya Kehadiran Tuhan didalamnya. Jika Tuhan hadir dan tinggal

106
didalamnya, maka pasti keluarga akan diberkati secara luarbiasa. Hal

ini dibuktikan ketika Obed Edom membuka pintu rumahnya untuk

kehadiran Tabut Allah yang merupakan gambaran Kehadiran Tuhan –

hadirat Tuhan didalam rumahnya selama 3 bulan, dan itu membuat

keluarganya diberkati ara luar biasa, ada kedamaian dan keharmonisan

dalam keluarga karena ada hadirat Tuhan yang menuntun keluarga.

d. Bertanggung jawab atas keluarga

Membangun prinsip suami isteri yang benar sperti dalam

Efesus 5:22-30, tentu akan memiliki rasa tanggungjawab dan setia

dalam menafkai keluarganya. Dalam pembentukan keluarga,

kesadaran akan tanggungjawab ada pada suami sebagai perpanjangan

tangan Tuhan untuk memimpin dan melindungi isteri dan anak-

anaknya, juga bertanggungjawab dalam menafkahi keluarganya.

Suami juga pemimpin rohani terhadap Isteri.Pemimpin rohani

terhadap isteri berarti suami harus mendoakan, mengasihi dan

memimpim isteri sesuai dengan peraturan Allah.Kepemimpinan

rohani terhadap isteri memberikan wibawa terhadap isteri dan

anak.Bertanggung jawab kepada Kristus, karena tugas memimpin

mewakili Allah. Memimpin berarti memimpin dan mengasihi dan

melayani, bukan menuntut atau berlaku sebagai boss, sebab Yesus

datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani ( Matius

20:28).

107
Isteri adalah penolong dan bukan perongrong suami.Isteri

merupakan asisten, mengisi kekurangan, mengantikan dan mewakili

bila diperlukan.Gelar penolong diberikan oleh Allah sendiri (kejadian

2:18).Isteri sebagai penolong berarti Berharga atau Bermutu, Isteri

yang cakap lebih berharga dari permata (Amsal 31:10).Pikiran,

perasaan dan perbuatannya bermutu, sehingga isteri merupakan harta

kekayaan yang tak ternilai harganya dan dapat dipercaya.Suami isteri

juga harus dapat mengerti dan melakukan tanggung jawabnya masing-

masing sehingga kedua belah pihak mejalani keluarganya dengan

penuh sukacita dan damai sejahtera. Kelurga Kristen yang

bertanggungjawab, secara tidak langsung dapat menjadi berkat bagi

keluarga lain dan bahkan khususnya bagi keluarga yang masih belum

mengenal Tuhan Yesus.

B. Hubungan Antara Orang Tua Dan Anak

Penulis melihat bahawa hubungan antara orang tua dan anak di zaman

ini sangatlah tidak mudah. Bayaknya tekanan hidup dan pesatnya laju dari

kemajuan Ilmu Pengetahuan dan teknologi, menyita banyak kesibukan,

sehingga hubungan antara orang tua dan anak mulai renggang. Bahkan nilai-

nilai perilaku dan karakter yang baik telah semakin berkurang pada generasi

muda saat ini, termasuk juga terjadi di kalangan orang muda Kristen. Peran

keluarga dalam hal ini orang tua akan sangat dominan di dalam membentuk

kepribadian anak. Untuk membangun hubungan keluarga bahagia didalam

108
membina rumah tangga, maka sangat penting adanya perhatian orang tua

terhadap anak bahkan sebaliknya anak memiliki perhatian kepada orang tua.

Allah menghendaki sebuah keluarga, oleh karenya keluarga harus

saling memperhatikan satu sama lain. Allah merancang keluarga untuk

dijadikan pusat testimoni/ kesaksian tentang perbuatan baik Allah dan pusat

pemuridan bagi setiap anggota keluarga (Kej 18:18-19; Ul 6:5-8; Ef 6:4).

Allah merancang keluarga untuk menyatakan kemuliaan hanya bagi Dia,

dengan melahirkan generasi ke generasi parapenyembah Allah (Kej 1: 28; Mz

78; Rm 11:36).

Menurut penulis, ada beberapa hal yang patut diperhatikan oleh para

orang tua, jika ingin anak-anak mereka memiliki kepribadian yang unggul

sesuai dengan Firman Tuhan, antara lain;

1. Orang Tua memiliki mandat dari Allah untuk mereproduksi sifat, karakter,

dan tingkah laku kepada anak-anak mereka.

Sifat, karakter dan tingkah laku anak-anak sangat ditentukan dari

seperti apa orang tuanya. Karena kecenderungan anak adalah meniru orang

tuanya. Apa yang dilihat oleh anak selama bertahun-tahun dari orang

tuanya baik ataupun buruk akan mempengaruhi kepribadian anak-anak.

- Ayah yang menerapkan kepemimpinannya dengan kasih di dalam

keluarga dan ibu yang tunduk dengan penghormatan kepada suami

akan menciptakan anak yang membangun rasa hormat dan tunduk

terhadap otoritas.

109
- Ayah dan ibu yang mengasihi tanpa syarat dapat menciptakan anak

yang membangun rasa penerimaan di dalam dirinya sendiri.

- Ayah dan ibu yang mendengarkan dengan seksama kepada anak-anak

akan menciptakan anak yang memiliki rasa percaya diri yang

bertumbuh

- Ayah dan ibu yang menepati janji akan apa yang dijanjikan kepada

anak-anak mereka akan menciptakan anak-anak yang setia dan

bertanggungjawab

- Ayah dan ibu yang mau mengakui kesalahan dan kegagalan mereka

kepada anak-anak mereka akan menciptakan anak-anak yang tidak

menutup diri, tidak egois, dan menciptakan rasa hormat dalam diri

anak-anak

Dengan demikian dapat disimpulkan bawa orang tua dalam

memiliki peranan yang penting dalam membentuk sifat dan karakter anak.

Orang tua yang hidup dalam Tuhan, akan membawa anak menjadi pribadi

yang mengasihi Tuhan didalam kehidupannya.

2. Orang tua wajib melatih anak (Amsal 22:6; Efesus 6:4)

Anak-anak tidak dapat membesarkan diri mereka sendiri, mereka

memerlukan pelatih yang handal.Anak memerlukan bimbingan dari orang

tua sebagai wakil Tuhan.Untuk melatih dan mengajar anak, maka Orang

tua harus tahu tentang kebenaran.Sebab bagaimana kita mengajar orang

tentang kebenaran, namun kita sendiri tidak pernah mengetahuinya, seperti

orang buta menuntun orang buta.Orang tua harus lebih dulu hidup di

110
dalam Tuhan, sehingga lewat kehidupannya dapat menjadi kesaksian bagi

anak-anaknya.Orang tua perlu menjadi model, sejak anak-anak masih

balita supaya dapat diteladani. Penelitian mengatakan, bahwa anak-anak

mempelajari dengan sangat pada kurun waktu tujuh tahun pertama, dan

setelah tujuh tahun tersebut anak-anak cenderung hanya ingin melakukan

apa yang pernah ia pelajari.

3. Orang tua perlu menerapkan disiplin.

Orang tua yang menerapkan disiplin dengan bijak kepada anak-

anaknya, akan mempersiapkan masa depan bagi anaknya (Amsal

19:8).Disiplin selalu berdampingan dengan tujuan ke depan yaitu sebuah

pengharapan. Disiplin yang tidak ada atau menerapkan disiplin yang tidak

bijak menyebabkan kematian (masa depan). Tujuan disiplin adalah

pembentukan karakter dan bukan sebuah hukuman. Sebuah disiplin yang

benar : Tidak dilakukan karena kemarahan dan emosi, tetapi akan

menciptakan rasa ingin tahu yang benar, kepedulian dan rasa respek

kepada sesama, jiwa dan gairah bersukacita kembali, melepaskan

pengampunan dan kesempatan untuk bangkit dan pulih kembali.

Ada perbedaan antarahukuman dan disiplin

- Tujuan Hukuman yaitu Mengenakan upah akibat pelanggaran,

sementara disiplin bertujuan melatih untuk memperbaiki dan

mendewasakan.

- Fokus Hukuman yaitu pada kesalahan-kesalahan masa lampau,

sementara disiplin akan memperbaiki tindakan-tindakan masa depan

111
- Sikap Hukuman adalah kebencian dan frustasi orang tua, disiplin

memiliki tujuankasih dan perhatian orang tua

- Hukuman akan menciptakan rasa takut dan bersalah, sebaliknya

disiplin memiliki perasaan dikasihi dan aman.

- Sebuah disiplin yang benar seharusnya menghasilkan kedekatan yang

semakin dalam bukan melahirkan akar pahit, itu sebabnya diperlukan

hikmat di dalam menerapkannya.

Suami merupakan sumber utama dalam keluarga.Panggilan Allah

kepada kepala rumah tangga supaya memiliki fungsi sebagai imam, nabi dan

raja bagi keluarga, harus terus menerus dilakukan dengan sungguh-sungguh

dan bertanggung jawab. Kepala rumah rumahtangga harus terus menerus

mendapat sumber yang baik, yang ditandai dengan kehidupan doa dan

perenungan Firman Tuhan yang konsisten, hidup dalam komunitas orang-

orang yang takut akan Tuhan serta memiliki mentor rohani yang sudah teruji

kerohaniannya. Sehingga rumah tangga bahagia dapat terbina karena suami

yang adalah kepala manjalankan tugas dan fungsinya, isteri menjadi penolong

suaminya dan anak-anak, menjadi pribadi yang taat dan menghormati orang

tua. Sumber yang baik dialirkan lewat keteladanan hidup.Mulailah menabur

hal-hal yang baik di masa sekarang untuk mendapat sesuatu yang baik di

masa-masa yang akan datang. Hanya orang kristen dewasa yang sanggup

mewujudkan pernikahan yang stabil dan tangguh, mengupayakan relasi yang

sehatantara anggota keluarga, dan membangun ikatan yang kokoh antara

setiap anggotanya.

112

Anda mungkin juga menyukai