Anda di halaman 1dari 80

KURIKULUM DIPLOMA III KEPERAWATAN TAHUN 2014

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN

BAGIAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

i
HALAMAN PENGESAHAN

KURIKULUM DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Implementasi Kurikulum pendidikan Tinggi Berbasis KKNI Tahun 2016

Telah disepakati pada tingkat Program Studi dan Universitas untuk diberlakukan

Disahkan di Ungaran, Desember 2016

Rektor, Ketua Program Studi

Prof. Dr. Subiyantoro, M.Hum Joyo Minardo, S.Kp., Ns., M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,
Kurikulum Pendidikan Diploma III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi
Waluyo telah terbentuk. Salah satu komponen penting dalam proses pendidikan Diploma III
Keperawatan adalah penataan kurikulum secara tersetandar. Prodi Diploma III Keperawatan
Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo telah menggunakan beberapa kali bentuk
kurikulum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kurikulum yang tersusun saat ini adalah
kurikulum tahun 2006 yang dikembangkan dengan pendekatan kurikulum berbasis
kompetensi yang diselaraskan dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ( KKNI),
yang dimaksudkan akan dapat memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggaraan
pendidikan dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk dapat menghasilkan lulusan
yang kompeten dan siap bersaing di pasar kerja global.

Kurikulum ini dibentuk berdasarkan kurikulum yang di susun oleh Asosiasi Pendidikan
Diploma III Keperawatan Indonesia (AIPDIKI) yang memuat kurikulum pendidikan inti yang
dilaksanakan oleh semua Institusi Pendiddikan Diploma III Keperawatan diseluruh indonesia
yang kemudian dikembangkan dengan penambahan muatan lokal yang menjadi karakteristik
bagi Prodi Diploma III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada tim penyusun kurikulum AIPDIKI sehingga
kami bisa mengembangkan menjadi kurikulum intitusi yang kami gunakan sampai saat ini.

Kami tetap mengharapkan masukan dari semua pihak agar dimasa depan kualitas
pendidikan Diploma III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo dapat
selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat
baik tingkat nasional maupun internasional.

Ungaran, Desember 2016

Tim penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

VISI MISI PRODI DIPLOMA III KEPERAWTAN .......................................................... iii

BAB I Pendahuluan ...................................................................................... 1

BAB II Profil Lulusan Pendidikan Diploma III Keperawatan ...........................

BAB III Capaian Pembelajaran Program Pendidikan Diploma III Keperawatan .

BAB IV Bahan Kajian dan Capaian Pembelajaran Program Pendidikan

Diploma III Keperawatan ....................................................................

BAB V Mata Kuliah dan Beban Kridit ..............................................................

BAB VI Distribusi Mata Ajar Prodi Diploma III Keperawatan

Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo ..............................

BAB VII Strategi Pembelajaran ..........................................................................

BAB VIII Evaluasi pembelajaran ..........................................................................

BAB IX Pengembangan Kurikulum Institusional ..............................................

BAB X Penutup

Daftar Pustaka

Lampiran :

1. Keterkaiatan capaian Pembelajaran bahan kajian dan mata kuliak

2. Rencana Pembelajaran semester

iv
Visi Misi

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN

Visi Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi
Waluyo adalah “menjadi program studi Diploma III Keperawatan yang mampu menghasilkan
tenaga keperawatan professional, yang Berbudaya Sehat dan bereputasi Internasional Pada
Tahun 2040”

MISI

a. Menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran keperawatan yang berbudaya


sehat secara berkualiatas untuk menghasilkan Ahli Madya Keperawatan yang peduli dan
kompeten.

b. Mengembangkan budaya akademik yang sehat dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan


dan tehnologi melalui penyelenggaraan penelitian, publikais ilmiah, dan pengabdian
pada masyarakat

c. Membentuk system manajemen yang memiliki akuntabilitas dan aksesibilitas serta


berbudaya organisasi yang sehat

d. Membentuk jalinan kerjasama yang sehat dengan pemangku kebijakan (stakeholders)


dalam negeri dan luar negeri

v
vi
BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan program Diploma III Keperawatan adalah pendidikan tinggi keperawatan


yang menghasilkan lulusan perawat vokasional, memiliki sikap dan kemampuan
dalam bidang keperawatan yang diperoleh melalui penerapan kurikulum pendidikan
dengan berbagai bentuk pengalaman belajar, meliputi pengalaman belajar dikelas,
laboratorium, klinik, dan lapangan, dilengkapi dengan fasilitas belajar yang
menunjang tercapainya kemampuan yang harus dimiliki.

Penataan situasi dan kondisi belajar perlu dioptimalkan agar peserta didik
menguasai ilmu dan kiat keperawatan, menumbuhkan sikap dan kemampuan
peserta didik untuk melaksanakan asuhan keperawatan profesional. Guna
menunjang situasi dan kondisi belajar tersebut, maka pendidikan keperawatan
berorientasi kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta berorientasi kepada ilmu
pengetahuan dan teknologi serta berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Pendidikan yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi bermakna


bahwa pendidikan keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi bidang kesehatan dan keperawatan. Pendidikan yang berorientasi
pada kebutuhan masyarakat bermakna bahwa program pendidikan keperawatan
diarahkan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat sekarang dan yang akan
datang. Kurikulum pendidikan keperawatan dikembangkan berdasarkan tujuan
pendidikan yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan
pembangunan kesehatan dimasa datang dengan memperhatikan tuntutan profesi
keperawatan.

Kurikulum Prodi Diploma III Keperawatan Akademi Keperawatan (AKPER) Ngudi


Waluyo Ungaran, dikembangkan dari kurikulum inti yang dibuat oleh Asosiasi
Institusi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia yang memuat 70%, dan 30 %
dikembangkan oleh Prodi Diploma III Keperawatan AKPER Ngudi Waluyo yang
sesuai dengan kebutuhan pasar dan visi Prodi Diploma III Keperawatan AKPER
Ngudi Waluyo Ungaran.

Kurikulum ini dikembangkan dari capaian pembelajaran pengetahuan dan


ketrampilan khusus yang harus dimiliki oleh para lulusan.

A. Dasar Hukum

Dasar hukum dan peraturan perundangan yang melandasi penyusunan


kurikulum Pendidikan Diploma III Keperawatan adalah:

1. Peraturan Pemerintah RI no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan.

1
2. Peraturan pemerintah RI no 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
3. Peraturan presiden no,8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
4. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia nomor 49
tahun 2014 tentang Standar Nasional pendidikan Tinggi.
5. Peraturan menteri pendidikan dan Kebudayaan no 73 tahun 2013 tentang juklak
Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia.
6. Keputusan menteri pendidikan nasional no 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi.
7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no 232/U/2000 tentang pedoman
penyususnan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian Hasil Belajar mahasiswa.
8. Keputusan Dirjen Dikti RI no.43/dikti/Kep/2006 tentang rambu-rambu
pelaksanaan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan
tinggi.

B. Landasan Konsep

1. Falsafah Keperawatan.
Keperawatan menyakini bahwa manusia dan kemanuasiaan merupakan titik
sentral setiapupaya pembangunan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan sesuai dengan pancasila dan Undang-Undang dasar 1945.
Bertolak dari pandangan ini disusun paradigma keperawatan yang terdiri atas
empat konsep dasar yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan
seperti yang diuraikan dibawah ini:
a Manusia
Manusia adalah mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa merupakan satu
kesatuan yang utuh dan unik sebagai cerminan tiga komponen body,
mind, dan spirit. Untuk dapat melangsungkan kehidupanya, kebutuhan
manusia harus terpenuhi secara seimbang yang mencakup bio-psiko-
sosio-kultural-spiritual. Dalam kehidupan manusia mempunyai kebutuhan
dasar yang harus dienuhi termasuk kebutuhan pengakuan harkat dan
martabat untuk mencapai keseimbangan sesuai dengan tahap tumbuh
kembang.

Manuasia berorientasi kepada waktu, mampu berjuang untuk mencapai


tujuan dan mempunyai keinginan untuk mewujudkan diri, selalu berusaha
untuk mempertahankan keseimbangan melalui interaksi dengan
lingkunganya dan berespon secara positif terhadap perubahan lingkungan
melalui adaptasi dan memperbesar potensi untuk meningkatkan kapasitas
kemampuannya.

Manusia dalam keperawatan menjadi sasaran pelayanan keperawatan


yang disebut klien mencakup individu, keluarga, kelompok, dan

2
masyarakat yang selalu dapat berubah untuk mencapai keseimbangan
terhadap lingkungan disekitarnya melalui proses adaptasi.

b Lingkungan
Lingkungan dalam keperawatan dalah faktor yang dapat mempengaruhi
kesehatan manusia mencakup lingkungan internal dan eksternal.
Lingkungan internal adalah lingkungan yang berasal dari dalam manuasia
itu sendiri mencakup faktor genetik, maturasi biologi, jenis kelamin, emosi,
dan predisposisi terhadap penyakit, serta faktor perilaku.
Lingungan eksternal adalah lingkungan disekitar manusia mencakup
lingkungan fisik, biologi, sosial, kultural dan spiritual.
Lingkungan internal dan eksternal akan mempengaruhi sikap dan perilaku
manusia termasuk persepsinya tentang sehat-sakit, cara memelihara dan
mempertahankan kesehatan serta menanggulangi penyakit.

c Sehat
Sehat adalah suatu keadaan dalam rentang sehat-sakit yang dapat
diartikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, sosial dan tidak hanya
terbebas dari penyakit atau kelemahan.

Sehat merupakan keadaan seimbang bio-psiko-sosio-spiritual yang


dinamis yang memungkinkan individu untuk menyesuaikan diri sehingga
dapat berfungsi secar optimal guna memenuhi kebutuhan dasar melalui
aktifitas hidup sehari-hari sesuai dengan tingkat tumbuh kembangnya.

d Keperawatan
Keperawatan adalah bentuk layanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehnsif, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia sejak fertilisasi samapi akhir hayat.

Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya


kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya
kemauan menuju kepada kemampuan melaksnakan kegiatan hidup
sehari-hari secra mandiri. Bantuan keperawatan diberikan ahgar individu,
kelurga, kelompok dan komunitas dapat mandiri dalam memelihara
kesehatanya sehingga mampu berfungsi secara optimal.
Asuhan keperawatan adalah suatuproses atau rangkaian kegiatan pada
praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada
berbagai tatnan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan dilaksanakan
menggunakan metodologi pemecahan masalah melalui pendekatan

3
proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi
etik dan etika keperawatan dalam lingkup dan wewenang serta tanggung
jawabnya yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup
kepada klien, keluarga dan komunitas guna pelaksanaan caring
sepanjang hayat.

2. Kerangka Konsep
Dalam menghadapi masalah kesehatan, tuntutan kebutuhan masysrakat dan
pembangunan dibidang kesehatan dimasa datang kurikulum pendidikan
keperawatan disusun berdasarkan kerangka konsep yang kokoh yang
mencakup:
a Peguasaan ilmu Pengetahuan dan teknologi
Sebagai pendidikan vokasi, dalam pendidikanya akan menumbuh-
kembangkan peserta didik melalui kelomok keilmuan (body of knowledge)
dan ketrampilan profesional, mencakup ketrampilan intelek tual, teknikal
danketerampilan interpersonal yang diperlukan untuk pelayanan/asuhan
keperawatan kepada klien. Hal ini dilakukan secara bertahap dalam
lingkungan belajr dengan sarana pendidikanyang cukup dan relvan dalam
masyarakat serta iklim akademik yang menopang perubahan sikap dan
kemampuan yang hendak dicapai.
b Memecahkan Masalah
Kemampuan memecahkan maslah secra ilmiah merupakan landasan
utama dalam menumbuhkembangkan kemampuan atau penguasaan
proses keperawatan, yaitu metode utama yang digunakanoleh seorang
perawat serta iklim akademik yang menopang asuhan keperawatan.

c Sikap, tingkah laku dan kemampuan profesinal


Sikap, tingkah laku dan kemampuan profesional yang dijiwai prinsip-
prinsip humaniora merupaan landasan utama pelayanan/asuhan
keperawatan dengan kode etik keperawatn sebagai pedoman,
ditumbuhkan dan dibina sejak proses awal pendidikan.

d Belajar aktif dan mandiri


Kemampuan dan kemauan belajar aktif dan mandiri serta mengarahkan
belajar sendiri dan belajar berkelanjutan, ditumbuhkembangkan sejak awal
proses pendidikan, menuju terbinanya sikap dan kemampuan belajar
seumur hidup atau sepanjang hayat, seperti yang dituntut oleh profesi.
Hasil ini dicapai melalui rangkaian pengalaman belajar yang disusun dan
dilaksanakan dengan berorientasi kepada peserta didik.

e Pendidikan di Masyarakat
Sikap dan kemampuan perawat dari seorang lulusan Diploma III
Keperawatan yang dituntut untuk mengabdikan dirinya di masyarakat,
ditumbuhkan dan dibina sepanjang proses pendidikanya melalui berbagai

4
bentuk pengalaman belajar dalam tatanan nyata di masyarakat,
khususnya tatanan pelayanan kesehatan terutama pengalaman belajar
lapanagan (PBL). Pada tatanan ini peserta didik mendapat kesempatan
untuk berlatih bekerja dimasysrakat melakukan sosialisasi profesional
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
maju, serta memanfaatkan berbagi sumber dan kemampuan yang ada di
masysrakat di bawah konsultasi perawat general.
Berdasarkan kerangka konsep pendidikan tersebut diatas, diharapkan
penyususunan kurikulum pendidikan DIII keperawatan akan lebih terarah
kepada tuntutan kebutuhan masyarakat dan kemajuan ilmu dan teknologi
bidang kesehatan. Lulusan diharapkan mampu melaksanakan peran dan
fungsi serta tanggung jawabnya sesuai tuntutan profesi keperawatan.

5
BAB II
PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN

Profil lulusan Diploma III Keperawatan indonesia adalah sebagai perawat pelaksana
asuhan keperawatan pada individu, keluarga, dan kelompok khusus ditatanan klinik
dan komunitas yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar
manusia yang meliputi aspek bio, psiko, sosio, kultural, dan spiritual dalam kondisi
sehat, sakit serta kegawatdaruratan berdasarkan ilmu dan teknologi keperawatn
dengan memegang teguh kode etik perawat.
Pendidikan keperawatan jenjang Diploma III diselenggarakan oleh perguruan tinggi
dengan tujuan menghasilkan Ahli Madya Keperawatan. Dalam Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) menyebutkan bahwa lulusan pendidikan diploma III
berada pada jenjang kualifikasi 5 yakni:
a mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai
dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data,
serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.
b menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum serta
mampu memformulasikan penyelesaian maslah prosedural.
c mampu mengelola kelompok kerja dan menyususn laporan tertulis secara
komprehensif.
d Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberitanggng jawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok.

Hal ini berarti bahwa lulusan Diploma III keperawatan berperan sebagai perawat
terampil dalam menyelesaikan masalah prosedural keperawatan secara mandiri dan
berkelompok yang direncanakan sesuai dengan standar asuhan keperawatan,
dengan kemampuan menerima tanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan
asuhan keperawatan profesional, sesuai lingkup praktik dan hukum/peraturan
perundangan. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dimaksud sesuai Peraturan
Presiden nomor 8 Tahun 2012.

6
BAB III

CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III


KEPERAWATAN

Capaian pembelajaran lulsan program pendidikan Diploma III Keperawatan


merupakan kemampuan lulusan pendidikan Diploma III keperawatan yang diperoleh
melalui inernalisasi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Capaian
pembelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan dicapai secara kurikuler, dan dapat
ditambah secara kokurikuler dan/atau ekstrakurikuler. Capaian pembelajaran
program pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia meliputi sikap dan tata nilai,
penguasaan pengetahuan/keilmuan, keterampilan kerja umum, keterampilan kerja
khusus yang diuraikan sebagai berikut.

A. Sikap Dan Tata Nilai

1. Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
relegius.
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika.
3. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal oarang lain.
6. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasysrakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila.
7. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masysrakat dan lingkungan.
8. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasysrakat dan bernegara.
9. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
10. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang keahliannya
secara mandiri.
11. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi
kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan
profesional sesuai lingkup praktik dibawah tanggungjawabnya, dan
hukum/peraturan perundangan.
12. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka
budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia.
13. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan
martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan
sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta
bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis,

7
verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasistas sesuai dengan
lingkup tanggung jawabnya.

B. Penguasaan Pengetahuan

1. Menguasai konsep anatomi fisiologi tubuh manusia, patologi dan


patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh, gizi, mikrobiologi,
parasitologi, farmakologi
2. menguasai prinsip fisika, biokimia, dan psikologi.
3. menguasai pengetahuan faktual tentang antropologi sosial
4. menguasai konsep keperawatan sebagai landasan dalam memberikan
asuhan keperawatan secara holistic dan komprehensif.
5. Menguasai konsep dan prinsif “ pasient safety”
6. Menguasai konsep teoritis kebutuhan dasar manusia.
7. Menguasai teknik, prinsip, dan prosedur pelaksanaan asuhan/praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok.
8. Menguasai konsep teoritis dan prosedur pencegahan penularan infeksi dan
promosi kesehatan, pemberian obat oral dan obat topikal, parental dan
supositoria.
9. Menguasai jenis, manfaat dan manual penggunaan alat kesehatan.
10. Menguasai konsep dan prinsip stirilisasi dan desinfeksi alat.
11. Menguasai konsep dan prinsip pelaksanaan Bantuan Hidup Dasar pada
situasi gawat darurat dan atau bencana.
12. Menguasai teknik pengumpulan, klasifikasi, dokumentasi, dan analisa data
serta informasi asuhan keperawatan.
13. Menguasai konsep, prinsip dan teknik komunikasi teraupetik serta
hambatanya yang sering ditemui dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
14. Menguasai konsep, prinsip,dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai
bagian dari upaya pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan bagi klien.
15. Menguasai kode etik perawat indonesia, pengetahuan faktual tentang
hukum dalam bidang keperawatan, prinsip prnsip otonomi, malpraktik,
bioetik yang terkait pelayanan keperawatan.
16. Menguasai konsep teoritis penjaminan mutu asuhan keperawatan, konsep
teoritisPraktik keperawatan berbasis bukti (Evidence based Praktis).

C. Keterampilan Khusus

1. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, dan


keompok baik sakit, sehat, dan kegawatdaruratan dengan memperhatikan
aspek bio, psiko, sosiokultural, dan spiritual yang menjamin keselamatan
klien (pasient safety), sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan
perencanaan keperawatan yang telah tersedia.

8
2. Mampu melaksnakan prosedur bantuan hidup dasar (basic life suport) pada
situasi gawat darurat/bencana dengan memilih dan menerapkan metode
yang tepat, sesuai standar dan kewenanganya.
3. Mampu memberikan dan mencatat obat oral, toikal, parenteral, dan
supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang
didelegasikan.
4. Mampu memilih dan menggunakan peralatan dalam memberikan asuhan
keperaatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan.
5. Mampu mengumpulkan data, menganalisa dan merumuskan maslah,
merencanakan, mendokumentasikan, dan menyajikan informasi asuhan
keperawatan.
6. Mampu melakukan komunikai terupetik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan atau keluarga,
pendamping/penasehat tentang rencana tindakan keperawatan yang
menjadi tanggung jawabnya.
7. Mampu memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pola hidup
sehat klien dan menurunkan angka kesakitan.
8. Mampu menunjukkan kinerja bermutu dan kualitas yang terukur terhadap
hasil kerja sendiri, tenaga kerja pendukung yang menjadi tanggung jawab
pengawasan dilingkup bidang kerjanya.
9. Mampu melakukan penegahan penularan infeksi dan promosi kesehatan.

D. Keterampilan umum

1. Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dengan menganalisis data serta


metode yang sesuai dan dipilih dari beragam metode yang sudah maupun
belum baku dan dengan menganalisa data.
2. Menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang diukur
3. Memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai
dengan bidang keahlian terapannya, didasarkan pada pemikiran logis dan
inovatif, dilaksnakan dan bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri.
4. Menyusun laporan tentang hasil dan proses kerja yang akurat dan sahih,
enkomunikasikan secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkannya.
5. Bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.
6. Melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada dibawah tanggung jawabnya.
7. Melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
dibawah tanggungjawabnya, dan megelola pengembangan kompetensi kerja
secara mandiri.
8. Mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali
data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

9
BAB IV

BAHAN KAJIAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM

PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN

Dalam rangka mewujudkan profil lulusan Diploma III Keperawatan, perlu ditetapkan
capaian pembelajaran yang harus dikuasai. Dibawah ini dijabarkan capaian
pembelajaran dan bahan kajian Pendidikan Diploma III Keperawatan.

NO Capaian Pembelajaran Bahan Kajian


Pengetahuan Keterampilan
1 Menguasai konsep 1. Anatomi dan fisiologi sistem tubuh
anatomi fisiologi a Sistem kardiovaskuler
tubuh manusia, b Sistem pernapasan
patologi dan c Sistem pencernaan
patofisiologi d Sistem perkemihan
kelaian struktur e Sistem persarafan dan neurobehavior
dan fungsi tubuh, f Sistem endokrine
gizi, mikrobiologi, g Sistem reproduksi
parasitologi, dan h Sistem hematologi dan imonologi
farmakologi. i Sistem sensoris 9mata, telinga,
hidung)
j Sistem muskuloskletal

2. Gizi
a Konsep dasar nutrisi
b Pengaturan nutrisi
c Nutrisi pada bayi dan anak
d Kebutuhan nutrisi bagi remaja
e Kebutuhan nutrisi bagi dewasa dan
lanjut usia.
f Nutrisi bagi ibu hamil
g Nutrisi sebagai terapi.
h Pencegahan dan penangan
kekurangan vitamin, anemia dan
cacingan, kurang kalori protein.
i Peran perawat dalam pelaksanaan
diet pasien

3. Patofisiologi
a Mekanisme adaptasi sel (proses
cidera fisik, penyembuhan dan
pemulihan dan kematian
jaringan/nekrosis sel meliputi ; atropi,
hipertropi, iskemik, trombosus,
embolism)

10
b Kelaian dan interaksi genetik
c Proses keganasan
d Tahapan perkembangan mental dan
perubahan kesehatan (perkembangan
reproduksi, perkembangan anak,
dewasa, orang tua/lansia)
e Proses perubahan keseimbangan
cairan, elektrolit dan asam basa, atara
laian: proses odem, hiperdan
hipoelektrolit, asidosis dan alkalosis)
f Proses infeksi
g Proses peradangan
h Proses imunitas
i Proses degeneratif
j Proses imunitas
k Proses terjadinya shock.

4. Mikrobiologi dan Parasitologi


a Siklus hidup mikroorganisme
b Kembang biak mikroorganisme
c Cara penularan
d Jenis organisme parasit
e Siklus hidup organisme parasit
f Cara berkembang biak
g Cara penularan.
5. Farmakologi
a Konsep parmakologi
 Farmakokinetik
 Farmakodinamik
 Penggolongan obat
 Prinsip pemberian obat
 Bentuk kemasan obat
b. Peran perawat dalam pemberian obat.
c. Cara pemberian obat
d. Konsep dan prinsip pemberian obat
oral dan obat topikal, parenteral dan
supositoria.

2 Menguasai prinsip 1. Fisika


fisika, biokimia, a Biomekanik
dan psikologi b Biolistrik
c Fluida
d Bio-Optik
e Bio-akustik
f Termofisika
g Penerapan fisika dalam keperawatan
h Prinsip prnsip fisika dalam
pemeliharaan alat alat keperawatan.
2. Biokimia
a Metabolisme tubuh

11
b Metabolisme karbohidrat, protein,
lemak, mineral, vitamin, dan air.
c Keseimbangan asam basa
d Mekanisme kerja hormon
e Mekanisme kerja enzim.
3. Psikologi
a Konsep Bio-Psikologi
b Perilaku manusia
c Perkembangan Kepribadian
d Bio-psikologi dan proses sensori-
motorik.
e Kesadaran diri
f Persepsi dan motivasi
g Emosi, stress dan adaptasi
h Proses berpikir dan pemecahan
masalah.
i Konsep belajar
j Intelegensi dan kreatifitas
k Gangguan perilaku
l Pembentukan sikap

3 Menguasai 1. Konsep antropologi sosial.


pengetahuan 2. Konsep antropologi kesehatan
faktual tentang 3. Proses sosial dan interaksi sosial
antropologi sosial 4. Berbagai kelompok sosial
5. Lapisan lapisan sosial masysrakat
6. Ciri ciri kelompok sosial masysrakat
7. Aturan/norma-norma dalam kehidupan
masysrakat
8. Implikasi antropologi dalam praktik
keperawatan.
9. Implikasi trasnkultural dalam praktik
keperawatan.

4 Menguasai konsep 1. Sejarah keperawatan


keperawaatn 2. Falsafah dan paradigma keperawatan (
sebagai landasan manusia, sehat-sakit, lingkungan,
dalam memberikan keperawatan)
asuhan 3. Keperawatan sebagi Profesi
keperawatan 4. Pengenalan profesi keperawatan.
sesuai standar 5. Model raktik keperawatan
asuhan 6. Tren keperawatan dimasa yang akan
keperawatan. datang.
7. Pengantar sistem pelayanan kesehatan
8. Peran fungsi tugas perawat dalam pelayan
kesehatan.
9. Berpikir kritis dan pengambilan
keputusan.
10. Tahapan proses keperawatan
11. Pengkajian keperawatan

12
12. Diagnosa keperawatan
13. Perencanaan keperawatan
14. Implementasi/tindakan keperawatan.
15. Evaluasi keperawatan.

5 Menguasai konsep 1. Konsep dan prinsip “patient safety”


dan prinsip a. Komponen patient safety
“patient safety” b. Sasaran patient safety
2. Langkah langkah pelaksanaan patien
safety ( RS provinsi, kabupaten, dan
puskesmas).
3. Standar keselamatan pasient
4. Kriteria monitoring dan evaluasi “patient
safety”
5. Komunikasi antar anggota tim kesehatan
6. Peran perawat dalam “patient safety”
7. Kebijakan yang mendukung keselamatan
pasien.
8. Monitoring dan evaluasi “Patient safety”

6 Menguasai konsep 1. Teori teori kebutuhan dasar manusia.


teoritis kebutuhan 2. Teori kebutuhan dasar manusia menurut
dasar manusia abraham maslow.
3. Konsep kebutuhan oksigen
4. Konsep kebutuhan cairan
5. Konsep kebutuhan nutrisi
6. Konsep kebutuhan eliminasi
7. Konsep kebutuhan aktivitas
8. Konsep kebutuhan istirahat tidur
9. Konsep keseimbangan suhu tubuh
10. Konsep kebutuhan seksualitas.
11. Konsep kebutuhan rasa aman dan
nyaman:
a. kehilangan dan berduka
b. penyakit kronis
c. terminal
d. kecemasan
12. Konsep Kebutuhan memilikidan
dimiliki.
13. Konsep kebutuhan harga diri
14. Konsep kebutuhan aktualisasi diri
15. Faktor faktor yang mempengaruhi
kebutuhan.
16. Berbagai prosedural keperawatan dalam
memenuhi kebutuhan pasien
berhubungan dengan:
1. Gangguan kebutuhan oksigen.
1) Menghitung pernapasan
2) Memposisikan pasien fowler dan
semi fowler

13
3) Mengumpulkan sputum untuk
pemeriksaan
4) Memberikan oksigen nasal kanul
5) Melatih napas dalam
6) Melatih batuk efektif
2. Gangguan kebutuhan cairan
1) Mengukur tekanan darah
2) Menghitung nadi
3) Pemeriksaan rumple-lead
4) Memberikan minum peroral
5) Mengumpulkan urin untuk
pemeriksaan
6) Memasang kondom
7) Menghitung keseimbangan cairan
8) Merawat luka infus
9) Mengganti cairan infus
10) Melepas infus
11) Memonitor tettesan infus
12) Merawat kateter urine
3. Gangguan kebutuhan nutrisi
1) Mengukur berat badan, tinggi
badan, lingkar lengan atas,
lingkar paha.
2) Menghitung indeks masa tubuh
3) Memberikan makan per oral
4. Gangguan kebutuhan elminas
1) Membantu pasien eliminasi
bak/bab diatas tempat tidur
2) Memasang diapesr/popok
5. Gangguan kebutuhan aktifitas
1) Menerima pasien baru
2) Memindahkan pasien dari tempat
tidur ke kursi
3) Memindahkan pasien dari tempat
tidur ke tempat tidur lain.
4) Memposisikan pasien : fowler,
semifowler, lithotomi, dorsal
recumbent, sim, miring kanan-
kiri, trendelenbeerg, supinasi,
pronasi.
6. Gangguan keseimbangan suhu tubuh
1) Mengukur suhu tubuh: oral,
aksila, dan rektal.
2) Memberikan kompres hangat.
3) Memberikan kompres dingin
7. Gangguan aman nyaman
1) Manajemen stress (relaksasi,
relaksasi otot progresif, nafas
dalam, guide imagery, latihan
fisik).

14
2) Membersihkan ingkungan pasien
3) Backrub
4) Mencuci tangan aseptic dan
antiseptic
5) Mengunakan alat pelindung diri:
barak scort, sarung tangan,
penutup kepala dll.

7 Mengusai teknik, Mampu 1. Konsep dan perspektif keperawatan


prinsip, dan memberikan askep medikal bedah.
prosedur kepada individu, 2. Peran perawat medikal bedah dalam
pelaksanaan keluarga, dan ebijakan pelayanan kesehatan (nasional
asuhan /praktik kelompok baik dan internasional)
keperawatan yang sehat, sakit, dan 3. Kajian penyakit tropis: malaria, DHF,
dilakukan secara kegawatdaruratan Thypoid, filariasis.
mandiri atau dengan 4. Kajian penyakit infeksi endemis:SARS,
berkelompok memperhatikan Flu Burung.
aspek bio, psiko, 5. Kajian penyakit HIV/AIDS
sosio kultural, dan 6. Gangguan kebutuhan oksigen akibat
spiritual yang patologis sistem pernapasan dan
menjamin kardiovaskuler.
keselamatan a Anamnesa gangguan sistem
pasien, sesuai pernapasan dan kardiovaskuler.
standar askep dan b Perekaman EKG
berdasarkan c Pengambilan specimen darah: vena
perencanaan dan arteri.
keperawatan yang d Pemeriksaan fisik ; kecukupan
telah tersedia. oksigen dan sirkulasi, perubahan
irama napas dan irama jantung; bunyi
napas dan bunyi jantung.
e Menyiapkan pasien untuk
pemeriksaan echocardiographi,
tredmil test.
f Masalah perawatan pada ISPA,
COPD, cor pulmonale, effusi pleura,
TBC, gagal jantung dan penyakit
jantung koroner, hipertensi, anemi,
gangguan pembuluh darah perifer.
g Tindakan keperawatan
1) Memberikan posisi fowler dan
semi fowler.
2) Memberikan oksigen simple mask
3) Melakukan postural drainage
4) Melakukan inhalasi (nebulizer)
5) Melakukan penghisapan lendir
6) Memasang dan memonitor
transfusi darah.
7) Memberikan obat sesuai program

15
terapi.
h. Melaksanakan evaluasi kebutuhan
oksigen.
7. Gangguan kebutuhan cairan akibat
patologis sistem perkemihan dan
metabolih endokrin
a Anamnesa gangguan sistem
perkemihan dan endokrin
b Persiapan pasien BNO/IVP, USG
ginjal
c Pemeriksaan fisik: dehirdasi,
overload cairan/edema, kurang
mineral.
d Masala perawatan pada
pielonephritis, glomurolonepretis,
sindrome nefrotik, batu saluran
kemih, gagal ginjal, diabetes melitus.
e Tindakan Keperawatan:
1) Merawat infus
2) Merawat kateter
3) Melaksanakan bladder training
4) Memberikan obat sesuai program
terapi
f. Melaksanakan evaluasi
kebutuhancairan dan elektrolit

8. Gangguan kebutuhan nutrisi akibat


patologis pencernaan dan metabolik
endokrin. Kebutuhan eliminasi akibat
patologis sistem pencernaan dan
persyarafan.
a Anamnesa gangguan sistem
pencernaan dan persyarafan.
b Masalah perawatan pada konstipasi,
inkontinensia urin/alvi.
c Tindakan keperawatan pada
gangguan kebutuhan eliminasi.
1) Melakukan manual fekal.
2) Merawat kolostomy
3) Memberi obat sesuai program
terapi.
d Melaksanakan evaluasi kebutuhan
eliminasi
9. Gangguan kebutuhan nutrisi akibat
patologis pencernaan dan metabolik
endokrin.
a Anamnesa gangguan sistem
pencernaan dan metabolik endokrin.
b Persiapan pasien dengan barium

16
meal/barium enema USG abdomen
dan endoskopi.
c Pemeriksaan fisik: kondisi saluran
pencernaan, bentuk abdomen,
kesulitan mengunyah dan menelan,
bising usus.
d Masalah perawatan pada ulkus
peptikum, gastroenteritis, thypus
abdominalis, collitis, haemoroid,
hepatitis, obstruksi intestinal, DM.
e Tindakan keperawatan:
1) Merawat NGT
2) Memberi makan melalui NGT
3) Memberikan obat sesuai program
terapi.
f Melaksanakan evaluasi kebutuhan
nutrisi.
10. Gangguan kebutuhan aktifitas akibat
patologis sistem muskuloskletal dan
persarafan dan indera.
a Anamnesa gangguan sistem
muskuloskletal dan persarafan dan
indera.
b Persiapan pasien dengan CT scan
otak dan MS, MRI, Angiografi
cerebral, pungsi lumbal.
c Pemeriksaan fisik: bentuk dan postur
tubuh, gaya berjalan, fungsi sensorik,
motorik, keseimbangan, pemeriksaan
reflek, visus.
d Masalah perawatan pada osteomilitis,
osteoporosis, fraktur amputasi,
stroke, enchepalitis, meningitis,
trauma kepala, trauma medula
spinalis, polio, tetanus, katarak,
glaukoma.
e Tindakan keperawatan:
1) Melatih pasien mengunakan alat
bantu jalan; kursi roda, kruck,
tripot.
2) Melatih ROM
3) Memberikan obat sesuai program
terapi.
f Melaksanakan evaluasi kebutuhan
aktifitas.
11. Gangguan kebutuhan istirahat dan tidur
akibat patologis sistem persyarafan dan
neurobehavior.
a Anamnesa gangguan sistem
persyarafan.

17
b Masalah peraatan nyeri, gangguan
tidur.
c Tindakan keperawatan pada
gangguan pemenuhan kebutuhan
istirahat dan tidur:
1) Membantu melaknakan ritual
tidur
2) Memberikan obat sesuai program
terapi.
d Melaksanakan evaluasi kebutuhan
istirahat dan tidur.
12. Gangguan kebutuhan keseimbangan suhu
tubuh akibat patologis berbagai sistem
tubuh.
a Anamnesa riwayat infeksi sistem
tubuh.
b Masalah perawatan pada pasien
dengan hipertemi dan dan hipotermi
c Tindakan keperawatan.
1) Memasang cooler blanket
2) Memasang warmer blanket
3) Memberikan obat sesuai program
terapi.
d Melaksanakan evaluasi kebutuhan
keseimbangan suhu tubuh.
13. Gangguan kebutuhan rasa aman dan
nyaman akibat patologis sistem
integumen dan sistem imunitas
a Anamnesa gangguan sistem
integumen dan imunitas
b Anamnesa tentang kondisi
psikologik-sosial
c Pemeriksaan fisik: terhadap integritas
kulit/jaringan, tanda
infeksi/peradangan, tanda penurunan
kesadaran.
d Pemeriksaan tanda kecemasan.
e Masalah perawatan pada luka bakar,
dermatitis, reaksi obat dan alergi,
SLE, HIV AIDS
f Tindakan keperawatan
1) Merawat luka
2) Memberi kompres pada luka
3) Memasang restrain
4) Melakukan test hasil alergi
5) Prosedur isolasi sosial
6) Prosedur proteksi diri perawat
7) Memberikan obat sesuai program
terapi.
g Melaksanakan evaluasi kebutuhan

18
rasa aman dan nyaman
14. Keperawatan perioperatif
a Konsep perioperatif
b Aplikasi asuhan keperawatan pada
pasien perioperatif
c Tindakan keperawatan perioperatif
1) Membersihkan daerah
perioperatif
2) Mencukur daerah operatif
3) Menyiapkan pelaksanaan
informed consent.
d Tindakan keperawatan post operatif
1) Menyiapkkan tempat tidur
aetherbed
2) Anamnesa dan observasi sirkulasi
(TD, nadi, pernapasan dan suhu
tubuh)
3) Mengobservasi perdarahan
4) Pemeriksaan kesadaran
5) Mengobservasi bising usus
6) Membimbing latihan nafas dalam.
7) Membmbing batuk efektif
8) Melatih ambulasi
e Evaluasi asuhan keperawatan
perioperatif
15. Konsep neonatal esensial
16. Konsep keperawatan anak sehat
17. Konsep tumbuh kembang anak
18. Sistem perlindungan anak indonesia
19. Konsep keperawatan anak sakit
20. Berbagai penyakit dan masalah masalah
kesehatan anak yang lazim
21. Konsep hospitalisasi.
22. Konsep bermain
23. Pemeriksaan perkembangan anak
(Kuestioner Pre Screning, perkembangan
/KPSP dan Manajemen Terpadu Balita
Sehat/MTBS).
24. Aplikasi proses keperawatan pada anak
sehat, sakit.
25. Tindakan keperawatan pada anak sehat:
imunitas dasar, bimbingan antisipasi
(anticipatory guidance), memandikan
bayi.
26. Tindakan keperawatan pada anak sakit
melakukan terapi bermain,perawatan
bayi dalam inkubator, perawatan bayi
dengan fototerapi.
27. Evaluasi asuhan keperawatan pada anak
sehat dan anak sakit

19
28. Perpektif keperawatan maternitas.
29. Issue dan trend keperawatan maternitas
30. Peran dan fungsi perawat maternitas
31. Konsep keperawatan ibu hamil
32. Konsep perawatrtan ibu intranatal dan
bayi baru lahir
33. Konsep perawatan ibu post partum
34. Konsep inisiasi menyusui dini.
35. Konsep keperawatan ibu dengan masalah
reproduksi
36. Ragam gangguan sistem reproduksi:
PMS, infeksi, gangguan menstruasi,
gangguan kehamilan.
37. Konsep perawatan ibu resiko HIV/AIDS
38. Aplikasi asuhan keperawatan pada ibu
hamil post partum dan gangguan
reproduksi.
39. Tindakan keperawatan pada ibu hamil:
a ANC
b Pendidikan kesehatan pada ibu hamil
c Senam hamil
40. Tindakan keperawatan pada ibu post
partum pada ibu post partum (teknik
menyusui, ASI eksklusiv,penkes KB,
perawatan bayi)
a Pemantauan involusi
b Perawatan vulva
c Perawatan luka efisiotomy
d Pendidikan kesehatan
41. Tindakan keperawatan pada ibu dengan
gangguan reproduksi
a Pendidikan kesehatan tentang:
kesehatan reproduksi,haid dan
permasalahanya, penyakit organ
reproduksi.
b Persiapan pasien yang akan dilakukan
tindakan papsmear.
42. Evaluasi asuhan keperawatan pada ibu
Mternal.
43. Perspektif keperawatan jiwa
44. Trend dan isu keperawatan jiwa
45. Konsep dasar kesehatan/keperawatan
jiwa
46. Model konseptual keperawatan jiwa
47. Konsep penatalaksanaan terapi
modalitas.
48. Penggolongan gangguan jiwa (pedoman
enggolongan diagnosa gangguan
jiwa/ppdgj dan diagnostik and stastistic
manual of mental disorder IV/DSM IV)

20
49. Aplikasi asuhan keperawatan pada pasien
dengan:
a Kecemasan
b Kehilangan dan berduka
c Gangguan konsep diri
d HDR (Harga Diri Rendah).
e Isolasi sosial
f Haluasinasi
g Resiko perilaku kekerasan
h Defisit perawatan diri
i Regimen teraupetik.
50. Tindakan terapi modalitas (TAK dan
Psikofarmaka)
51. Evaluasi Asuhan Keperawatan Pada
gangguan Jiwa.
52. Konsep kesehatan pada kelompok khusu
gerontik
53. Aplikasi asuhan keperawatan pada
kelompok khusus gerontik.
54. Tindakan pada keperawatan gerontik:
a. Terapi kognitif
b. Terapi aktivitas
c. Bantuan aktivitas sehari-hari (activity
daily living ADL) pada kelompok
lansia
d. Senam lansia
55. Evaluasi asuhan keperawatan pada
kelompok khusus gerontik
56. Konsep Pelayanan Kesehatan Primer
57. Konsep keluarga
58. Model konseptual keperawatan keluarga
59. Trend dan issue dalam keperawatan
keluarga
60. Konsep asuhan keperawatan keluarga
61. Manajemen sumberdaya keluarga
62. Aplikasi asuhan keperawatan keluarga
63. Tindakan keperawatan keluarga :
a. Pendidikan kesehatan pada keluarga
b. Merawat anggota keluarga yang sakit
c. Pemberdayaan keluarga
64. Evaluasi asuhan keperawatan keluarga
8 Menguasai konsep 3. Mampu 1. Konsep pencegahan penularan infeksi
teoritis dan memberikan 2. Tindakan pencegahan dan pengendalian
prosedur (administering) infeksi silang
pencegahan dan mencatat 3. Konsep manajemen infeksi nosokomial
penularan infeksi obat oral, 4. Prosedur perawatan pada tindakan
dan promosi topikal, kolaboratif
kesehatan, parenteral, dan a. Memberikan obat oral
pemberian obat supositoria b. Memberikan obat parenteral
oral dan obat sesuai standar (intrakutan, subkutan, intramuskuler,

21
topikal, parenteral pemberian obat intravena),
dan supositoria. dan c. Memberikan obat topical (Oles, tetes)
kewenangan d. Memberikan obat prarektal/
yang supositoria
didelegasikan 5. Konsep Promosi kesehatan di Rumah
9. Mampu sakit
melakukan 6. Implementasi promosi kesehatan di
pencegahan tatanan rumah sakit
penularan
infeksi dan
promosi
kesehatan sesuai
dengan SOP.
9 Menguasai jenis, 4. Mampu 1. Jenis, manfaat dan cara penggunaan alat
manfaat, dan memilih dan kesehatan yang kerap digunakan dalam
manual mengunakan pelaksanaan asuhan keperawatan,
penggunaan alat peralat dalam a. Jenis & type alat kesehatan
kesehatan. memberikan b. Manfaat dan fungsi alat kesehatan
askep sesuai c. Prinsip dan prosedur penggunaan alat
dengan standar d. Perawatan dan penyimpanan alat
askep e. Kalibrasi alat: prinsip dan cara
pelaksanaan.
2. Penyimpanan dan pemeliharaan alat:
a. Membersihkan dan menyimpan alat
b. Prinsip aseptic dan antiseptic pada
penggunaan alat kesehatan.
10 Menguasai konsep 1. Konsep sterilisasi
dan prinsip 2. Konsep desinfeksi
sterilisasi dan 3. Cara dan metoda sterilisasi
desinfeksi alat. 4. Prinsip-prinsip yang mempengaruhi
keberhasilan sterilisasi dan desinfeksi
11 Menguasai konsep 2. Mampu 1. Perspektif keperawatan gawat darurat
dan prinsip melaksanakan 2. Konsep dan prinsip gawat darurat
pelaksanaan prosedur 3. Konsep dan prinsip pelaksanaan Bantuan
Bantuan Hidup bantuan hidup Hidup Dasar
Dasar pada situasi dasar (basic life 4. Prinsip utama pertolongan korban
gawat darurat dan support/BLS) 5. Langkah-langkah penilaian
atau bencana, pada situasi korban/TRlAGE
gawat darurat/ 6. Konsep pengkajian pada pasien gawat
bencana dengan darurat Circulation Airway Breathing
memilih dan (CAB)
menerapkan 7. Sistem pelayanan gawat darurat
metode yang 8. Konsep, prinsip Bencana dan kejadian
tepat, sesuai luar biasa
standar dan 9. Sistem Penanggulangan Bencana terpadu
kewenangannya 10. Prosedur bantuan hidup dasar:
a. Pemeriksaan tingkat kesadaran
kuantitatif dan kualitatif
b. Pemeriksaan nadi
c. Pemeriksaan kepatenan jalan nafas

22
d. Pemeriksaan pernafasan
e. Tindakan resusitasi, jantung paru
f. Membuka jalan nafas dengan alat
(opa) dan tanpa alat;
g. Tindakan mengeluarkan benda asing
h. Pemasangan neck collar
i. Tindakan menghentikan perdarahan
(positioning & tourniquet)
11. Prosedur tindakan Bencana
a. Proses inisiasi awal pada Bencana
b. Evakuasi dan transportasi korban
12 Menguasai teknik 5. Mampu 1. Konsep dokumentasi
pengumpulan, mengumpulkan 2. Teknik dokumentasi dan pelaporan
klasifikasi, data, 3. Sistem Informasi Kesehatan
dokumentasi, dan menganalisa 4. Model pendokumentasian asuhan
analisis data serta dan keperawatan
informasi asuhan merumuskan 5. Teknik pendokumentasian asuhan
keperawatan. masalah, keperawatan
merencanakan, 6. Model dokumentasi NANDA (NIC dan
mendokumenta- NOC)
sikan dan 7. Sistem dokumentasi (manual dan
menyajikan elektronik)
informasi 8. Aspek Legal Pendokumentasian
asuhan
keperawatan
13 Menguasai konsep, 6. Mampu 1. Konsep Dasar komunikasi
prinsip dan teknik melakukan 2. Komunikasi terapeutik
komunikasi komunikasi 3. Prinsip komunikasi teraputik
terapeutik serta terapeutik 4. Teknik-teknik komunikasi teraputik
hambatannya yang dengan klien 5. Strategi pelaksanaan (tahap-tahap)
sering ditemui dan komunikasi terapeutik
dalam pelaksanaan memberikan 6. Hambatan komunikasi
asuhan informasi yang 7. Penerapan komunikasi berdasarkan
keperawatan. akurat kepada tingkat usia
klien dan/atau 8. Komunikasi pada setiap tahap proses
keluarga/ keperawatan
pendamping/ 9. Komunikasi pada bayi dan anak
penasehat 10. Komunikasi pada remaja
tentang rencana 11. Komunikasi pada orang dewasa
tindakan 12. Komunikasi pada lansia
keperawatan 13. Komunikasi pada pasien dengan
yang menjadi kebutuhan khusus
tanggung 14. Komunikasi pada keluarga, kelompok
jawabnya dan masyarakat
15. Komunikasi pada pasien dengan fisik dan
gangguan jiwa
14 Menguasai konsep, 7. Mampu 1. Konsep, prinsip, dan teknik pendidikan
prinsip, dan teknik memberikan kesehatan dan promosi kesehatan bagi
penyuluhan pendidikan klien,
kesehatan sebagai kesehatan untuk a. Konsep pendidikan kesehatan

23
bagian dari upaya meningkatkan b. Prinsip pendidikan kesehatan
pendidikan pola hidup sehat 2. Konsep pemberdayaan klien
kesehatan dan klien dan 3. Upaya upaya kesehatan
promosi kesehatan menurunkan 4. Rencana Penyuluhan kesehatan
bagi klien. angka kesakitan 5. Media penyuluhan kesehatan
6. Penyuluhan kesehatan pada individu,
keluarga, dan kelompok khusus
15 Menguasai Kode 1. Nilai, norma dan etika
Etik Perawat 2. Prinsip-prinsip etik
Indonesia, 3. Konsep etik dan hukum kesehatan
pengetahuan 4. Peraturan, kebijakan dan perundang-
faktual tentang undangan yang berkaitan dalam praktik
hukum dalam keperawatan
bidang 5. Kode etik keperawatan
keperawatan, 6. Issue etik
prinsip-prinsip 7. Masalah etik
otonomi, 8. Dilema etik dalam keperawatan
malpraktik, bioetik 9. Bio etik keperawatan
yang terkait 10. Hak dan kewajiban pasien
pelayanan 11. Aspek legal dalam praktik keperawatan
keperawatan. 12. Keputusan etik
16 Menguasai konsep 8. Mampu 1. Konsep dan proses manajemen
teoritis penjaminan menunjukkan keperawatan
mutu asuhan kinerja bermutu 2. Manajemen perencanaan asuhan
keperawatan, dan kuantitas Keperawatan
konsep teoritis yang terukur 3. Konsep supervisi,
Praktek terhadap hasil 4. Timbang terima pasien, pendelegasian
Keperawatan kerja sendiri, tugas
Berbasis Bukti tenaga kerja 5. Konsep Manajemen Konflik,
(Evidence Based pendukung 6. Konsep Kolaborasi dan Negosiasi
Practice). (support 7. Konsep Model Praktik Keperawatan
workers) yang Profesional
menjadi 8. Konsep Mutu Pelayanan Keperawatan
tanggung jawab 9. Konsep teoritis penjaminan mutu asuhan
pengawasan di keperawatan, konsep teoritis Praktek
lingkup bidang Keperawatan Berbasis Bukti (Evidence
kerjanya. Based Practice)
10. Indikator Penilaian Mutu Asuhan
Keperawatan
11. Kepuasan pelanggan
12. Membuat rencana kerja sebagai anggota
tim
13. Membuat laporan kerja
9. Menyusun 1. Konsep karyatulis ilmiah (definisi, jenis,
laporan tentang ciri ciri)
hasil dan proses 2. Langkah langkah penulisan ilmiah
kerja dengan 3. Pengumpulan data ilmiah
akurat dan 4. Sistematika penulisan
sahih, 5. Laporan Karya tulis ilmiah secara
mengomunikasi sistematik

24
kan secara
efektif kpd pihak
lain yg
membutuhkann
ya
10. Mampu
mendokumen-
tasikan,
menyimpan,
mengamankan,
dan menemukan
kembali data
untukmenjamin
kesahihan dan
mencegah
plagiasi*.

Keterangan :
* Ketrampilan Umum

25
BAB V
MATA KULIAH DAN BEBAN KREDIT

Pengelompokan mata kuliah dalam kurikulum ini disamping memuat mata kuliah wajib
umum, juga berisi mata kuliah yang didasarkan pada kelompok keilmuan yang meliputi ilmu
alam dasar dan biomedik dasar, humaniora, ilmu dasar keperawatan, ilmu keperawatan
klinik, dan ilmu keperawatan komunitas, yakni sebagai berikut:

NO MATA KULIAH BOBOT K P UK

A Mata Kuliah Wajib Umum

1 Agama 2 2 - -

2 Pancasila 2 2 - -

3 Kewarganegaraan 2 2 - -

4 Bahasa Indonesia 2 1 1 -

5 Kewirausahaan 2 2 - -

B Mata Kuliah Ilmu Alam Dasar dan Biomedik


Dasar

1 Ilmu Biomedik Dasar (berisi kajian Fisika, 4 3 1 -


Anatomi dan Fisiologi, Biokimia)

2 Gizi dan Diet 2 1 1 -

3 Patofisiologi 2 2 - -

4 Farmakologi 3 2 1 -

C Mata Kuliah Humaniora

1 Psikologi 2 2 - -

2 Anthropologi Kesehatan 2 2 - -

3 Etika Keperawatan 2 1 1 -

D Ilmu Dasar Keperawatan

1 Konsep Dasar Keperawatan 2 2 - -

2 Keperawatan Dasar 5 3 2 -

3 Metodologi Keperawatan 2 1 1 -

4 Dokumentasi Keperawatan 2 1 1 -

26
5 Komunikasi 2 1 1 -

6 Manajemen Keperawatan 2 1 1 -

7 Manejemen Patient safety 2 1 1 -

E Ilmu Keperawatan Klinik

1 Praktik Klinik Keperawatan Dasar 3 - - 3

2 Keperawatan Medikal Bedah I 3 2 1 -

3 Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah I 2 - 2

4 Keperawatan Medikal Bedah II 3 2 1 -

5 Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah II 2 - - 2

6 Keperawatan Anak 3 1 1 1

7 Keperawatan Maternitas 3 1 1 1

8 Keperawatan Jiwa 3 1 1 1

9 Keperawatan Gawat darurat dan Manajemen 2 1 - 1


Bencana

F Ilmu Keperawatan Komunitas

1 Keperawatan Keluarga 3 2 - 1

2 Keperawatan Gerontik 2 1 - 1

G Tugas Akhir

1 Karya Tulis Ilmiah 3 - - 3

Jumlah 76 43 17 16

Beban kredit kurikulum inti adalah 70% dari 108 sks 30% 70%

27
BAB VI
DISTRIBUSI MATA AJAR DIPLOMA III KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

SEMESTER I

NO MATA KULIAH KODE-MK BOBOT K P L/K


1 Agama NW.1.01 2 2 - -
2 Ilmu Biomedik Dasar NW.2.01 4 3 1
3 Psikologi NW.3.01 2 2 - -
4 Konsep Dasar Keperawatan NW.4.01 2 2 - -
5 Keperawatan Dasar NW.4.02 5 3 2 -
6 Metodologi Keperawatan NW.4.03 2 1 1 -
7 Komunikasi NW.4.05 2 1 1 -
JUMLAH 19 14 5 0
JUMLAH JAM/MINGGU 29 14 15 0

SEMESTER II

NO MATA KULIAH KODE-MK BOBOT K P L/K


1 Gizi dan Diet NW.2.02 2 1 1 -
2 Patofisiologi NW.2.03 2 2 -
3 Farmakologi NW.2.04 3 2 1 -
4 Etika Keperawatan NW.3.03 2 1 1 -
5 Bahasa Indonesia NW.1.04 2 1 1 -
6 Dokumentasi Keperawatan NW.4.04 2 1 1 -
7 Manajemen Patient Safety NW.4.07 2 1 1 -
8 Teknologi Informasi NW.4.08 2 2 - -
9 Praktik klinik Keperawatan Dasar NW.5.01 3 - - 3
JUMLAH 20 11 6 3
JUMLAH JAM/MINGGU 38 11 18 9

SEMESTER III

NO MATA KULIAH KODE-MK BOBOT K P L/K


1 Pancasila NW.1.02 2 2 - -
2 Kewarganegaraan NW.1.03 2 2 -
3 Bahasa Inggris 1 (EAP) NW.1.06 3 2 1 -
4 Manajemen Keperawatan NW.4.06 2 1 1 -
5 Keperawatan Medikal Bedah I NW.5.02 3 2 1 -
6 Praktik Klinik keperawatan medikal Bedah NW.5.03 2 - - 2

28
I
7 Keperawatan Maternitas NW.5.08 2 1 1 -
8 Praktik Klinik Keperawatan Maternitas NW.5.09 2 - - 2
9 Promosi Kesehatan NW.4.09 2 1 1 -
JUMLAH 19 10 4 4
JUMLAH JAM/MINGGU 34 10 12 12

SEMESTER IV

NO MATA KULIAH KODE-MK BOBOT K P L/K


1 Bahasa inggris 2 (EFN) NW.1.07 2 2 - -
2 Bahasa Asing (Jepang) NW.1.09 2 2 -
3 Pendidikan karakter NW.1.11 3 3 - -
4 Kebijakan Pemerintah Dalam NW.1.12 2 2 - -
Pembangunan Kesehatan
5 Antropologi Kesehatan NW.3.02 2 2 - -
6 Keperawatan Medikal Bedah II NW.5.04 3 2 1 -
7 Praktik Klinik KeperawatanMedikal Bedah NW.5.05 2 - - 2
II
8 Keperawatan Anak NW.5.06 2 1 1
9 Praktik Klinik Keperawatan Anak NW.5.07 2 - - 2
JUMLAH 20 14 2 4
JUMLAH JAM/MINGGU 32 14 6 12

SEMESTER V

NO MATA KULIAH KODE-MK BOBOT K P L/K


1 Kewirausahaan NW.1.05 2 2 - -
2 Keperawatan Jiwa NW.5.10 2 1 1 -
3 Praktik klinik Keperawatan Jiwa NW.5.11 3 - - 3
4 Keperawatan gawat Darurat dan NW.5.12 5 3 2 -
Manajemen Bencana
5 Keperawatan Keluarga NW.6.01 3 2 - 1
6 Keperawatan Gerontik NW.6.02 2 1 - 1
7 Metode Penulisan Karya Ilmiah NW.7.01 2 2 - -
JUMLAH 19 11 3 5
JUMLAH JAM/MINGGU 35 11 9 15

SEMESTER VI

NO MATA KULIAH KODE-MK BOBOT K P L/K


1 Bahasa Inggris 3 ( TOEFL Preparation) NW.1.08 2 2 - -
2 Pendidikan Anti Korupsi NW.1.10 2 2 - -
3 Praktik klinik Keperawatan Gawat Darurat NW.5.13 6 - - 6

29
4 Karya Tulis Ilmiah NW.7.02 3 - - 3
JUMLAH 13 4 0 9
JUMLAH JAM/MINGGU 31 4 0 27

JUMLAH TOTAL SKS, JUMLAH JAM/MINGGU

JUMLAH BOBOT SKS K P L/K


SKS TOTAL 110 64 20 25
JUMLAH JAM/MINGGU 64 60 75
JUMLAH TOTAL JAM PERKULIAHAN 10400 3200 3200 4000
PERSENTASE % 31 31 38

30
BAB VII
STRATEGI PEMBELAJARAN

A. Beban dan Lama Studi


Kurikulum disusun dengan Sistem Kredit Semester (SKS) sesuai Permendikbud tentang
Standard Nasional Pendidikan Tinggi tahun 2014. Sistem Kredit Semester (SKS)
merupakan sistem pembelajaran dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS)
sebagai takaran beban belajar mahasiswa, beban belajar suatu program studi, maupun
beban tugas dosen dalam pembelajaran. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam
besaran satuan kredit (SKS). Beban normal belajar mahasiswa adalah 8 (delapan) jam per
hari atau 48 (empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) SKS
per semester, sampai dengan 9 (Sembilan) jam per hari atau 54 jam per minggu setara
dengan 20 (dua puluh) SKS per semester. Semester merupakan satuan waktu kegiatan
pembelajaran yang berlangsung selama 16 minggu efektif.

Pembelajaran dapat berbentuk kuliah, diskusi, responsi, tutorial, seminar, praktikum di


laboratorium dan bengkel kerja serta praktik klinik atau praktik lapangan dan bentuk lain
yang sesuai. Beban studi Program Studi D III Keperawatan minimal 108 SKS dengan
masa studi pendidikan selama 3-4 tahun. Kurikulum ini memiliki beban kredit sebesar 76
SKS (70%) sehingga institusi perlu mengembangkan kurikulum institusional sebesar 32
SKS (30%). Kurikulum institusional akan menjadi bagian penting dalam memberi warna
dan keunggulan masing-masing institusi sesuai kondisi kedaerahan dan kearifan lokal
serta visi dan misi institusi.

Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar
yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu. 1 (satu) SKS
pada bentuk pembelajaran,
1. Kuliah, responsi dan tutorial mencakup:
a. Kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per
semester;
b. Kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 50 (lima puluh) menit per minggu
per semester dan
c. Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.
2. Seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis mencakup:
a. Kegiatan belajar tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester;
b. Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.
3. Praktikum, praktik studio, praktik studio, praktik lapangan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat dan atau bentuk pembelajaran lain yang setara adalah 160 (seratus
enam puluh) menit per minggu per semester.

B. Strategi dan Metoda Pembelajaran


Optimalisasi implementasi kurikulum diupayakan melalui strategi pembelajaran yang
tepat baik pada tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan dan evaluasi. Proses
pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, holistic, integrative, saintifik, kontekstual,
tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa. Interaktif menyatakan pada
capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah
antara mahasiswa dan dosen; holistic menyatakan bahwa proses pembelajaran mendorong
terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi

31
keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional; integrative menyatakan bahwa capaian
pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program
melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin; saintifik menyatakan bahwa capaian
pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan
pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik; kontekstual menyatakan
bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan
dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya; tematik
menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan; efektif menyatakan bahwa capaian
pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan menekankan pada internalisasi
materi secara baik dan benar dalam kurun waktu optimum; kolaboratif menyatakan
bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama dengan
melibatkan interaksi antar individu pembelajar; berpusat pada mahasiswa menyatakan
bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang
mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian dan kebutuhan
mahasiswa serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan
pengetahuan.

1. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran diartikan sebagai serangkaian aktifitas pembelajaran yang
terencana dengan mantap oleh seorang dosen atau fasilitator dalam menyampaikan
dan memfasilitasi penguasaan materi belajar sehingga mempermudah mahasiswa dan
mencapai capaian pembelajaran yang diharapkan.
Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan capaian pembelajaran dari seorang lulusan
diploma III keperawatan. Capaian pembelajaran merupakan kemampuan kerja yang
harus dimiliki seorang lulusan, sehingga perlu dilengkapi dengan sejumlah
kemampuan, pengetahuan dan sikap serta tata nilai yang terukur. Kemampuan
dibangun dari kecukupan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu terkait dan menjadi
bahan kajian yang saling terkait dalam capaian pembelajaran. Dengan demikian
capaian pembelajaran memiliki sekumpulan bahan kajian dari satu atau lebih bidang
ilmu terkait dan terintegrasi dalam capaian pembelajaran.

Ada 2 strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan


kurikulum ini yaitu:
a. Berbasis Modul
Pembelajaran dapat dibangun dalam satu kerangka pembelajaran modul. Modul
berisikan bahan-bahan kajian yang terkait dengan capaian pembelajaran. Dalam
implementasi model ini memerlukan perencanaan pembelajaran mencakup
ketersediaan pemetaan bahan kajian dan mengelompokkannya ke dalam modul-
modul tertentu, sehingga akan tergambarkan jumlah modul pembelajaran yang
harus diselesaikan oleh seorang lulusan. Ketersediaan dosen dan sarana prasarana
yang cukup akan sangat mendukung implementasi model ini sebab kegiatan
pembelajaran dilaksanakan oleh dosen yang terlibat dan dalam kelompok kecil.
Kesepakatan dalam pelaksanaan pembelajaran diantara dosen terkait dan
dituangkan dalam pedoman pembelajaran, baik sebagai pegangan dosen dan juga
pegangan mahasiswa.

32
Peta kurikulum Blok

Macro
Blue Print
Meso

Micro
Modul Blok/Unit

Gambar-2 : Perencanaan Model integrasi Kurikulum

Buku pegangan dosen sekurang-kurangnya berisi capaian pembelajaran, tugas mahasiswa dan
skenario tutor. Buku pegangan mahasiswa berisikan capaian pembelajaran, kegiatan belajar,
scenario, proses pemecahan masalah, lembar kerja mahasiswa, tata tertib, tim fasilitator,
pembagian kelompok dan jadual pembelajaran. Model ini juga perlu dilengkapi dengan
modul bahan ajar yang memuat deskripsi modul, capaian pembelajaran, pohon topic, strategi
pembelajaran, penilaian, jadual pembelajaran dan daftar referensi.

Menetapkan tujuan Blok



Menyusun topic tree
↓ Capaian Bahan kajian yang Tema
Menetapkan modul terkait tema/blok blok unit
pembelajaran 1

Menetapkan Learning Unit

Capaian Bahan kajian yang Tema
Menyusun Skenario
pembelajaran 2 terkait tema/blok blok semester/
↓ tahun
Membuat Rekomendasi Sumber
Belajar
↓ Capaian Bahan kajian yang Profil
Menetapkan Supporting learning pembelajaran 3 terkait tema/blok Lulusan
activities

Menyusun Blok

Gambar-3 : Kegiatan Dari Peta kurikulum Gambar-4 : Keterikatan Blok dengan


Ke Buku Blok Capaian Pembelajaran

b. Berbasis Subjek
Implementasi berbasis subjek atau mata kuliah dimana dosen atau tim pengampu
membelajarkan bahan kajian yang menjadi pokok bahasan/sub pokok bahasan
dalam mata kuliah. Perbedaan mendasar pada model ini adalah penggunaan mata
kuliah sebagai wadah bahan kajian serumpun. Berbagai bahan kajian yang saling
terkait dalam capaian pembelajaran dapat tersebar di beberapa mata kuliah dengan

33
demikian satu mata kuliah terkait dengan 1 atau lebih mata kuliah yang diturunkan
dari capaian pembelajaran tertentu. Keterkaitan satu mata kuliah dengan mata
kuliah lain yang diturunkan dari capaian pembelajaran yang sama dinyatakan
dalam jejaring mata kuliah. Dengan demikian dalam pelaksanaan pembelajaran,
dosen dan mahasiswa mengaitkan setiap pokok bahasan yang dibelajarkan dengan
capaian pembelajarannya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar-5.

Gambar-5 : Keterkaitan Mata Kuliah dengan Capaian Pembelajaran

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam implementasi model ini antara lain:
a. Mengembangkan jejaring mata kuliah
Jejaring mata kuliah menunjukkan interaksi, interrelasi dan interdependensi dari
dua atau lebih mata kuliah yang mendukung 1 (satu) atau lebih capaian
pembelajaran Jejaring mata kuliah dimaksudkan agar terbangun komunikasi
pembelajaran antar dosen yang membelajarkan bahan-bahan kajian yang ada di
mata kuliahnya sehingga setiap mata kuliah menunjukkan kontribusi dalam
capaian pembelajaran tertentu. Pada gambar-5 diatas diperlihatkan kemungkinan
beberapa mata kuliah terkait dengan 1 capaian pembelajaran dan 1 mata kuliah
terkait dengan 2 atau lebih capaian pembelajaran. Mata kuliah A dan B berjejaring
dalam pencapaian pembelajaran 1. Mata kuliah C berkontribusi dalam capaian
pembelajaran 1 dan 2 dan seterusnya. Jejaring dan komunikasi antara mata kuliah
terkait merupakan hal yang sangat penting dalam pencapaian capaian
pembelajaran lulusan oleh karenanya harus terbangun seawall mungkin dalam
program pembelajaran.
b. Mengembangkan rencana pembelajaran semester (RPS) Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) atau bentuk lain adalah rencana kegiatan pembelajaran selama 1
semester, dirancang oleh dosen pengampu/tim dosen. Setiap mata kuliah memiliki
RPS yang disepakati oleh tim dosen dan dikomunikasikan dengan mahasiswa.
RPS sekurang-kurangnya memuat;
1) Nama program studi, nama dank ode mata kuliah, semester, sks, nama dosen
pengampu;
2) Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah
3) Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran

34
4) Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan
5) Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai
6) Metoda pembelajaran
7) Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran
8) Pengalaman belajar yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus
dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester
9) Kriteria, indikator dan bobot penilaian.
10) Daftar referensi
(Format RPS disajikan dalam lampiran-3)

c. Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Dalam pelaksanaan aktifitas pembelajaran, setiap dosen membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terkait dengan bahan kajian yang
dibenarkan. Dalam RPP akan tergambarkan manfaat dan muara bahan kajian yang
dibenarkan mahasiswa terkait capaian pembelajaran. RPP memuat sekurang-
kurangnya . program studi, nama mata kuliah, jam pertemuan, bahan kajian,
bentuk pembelajaran, indikator kelulusan dan bobot nilai. Selengkapnya disajikan
dalam lampiran-4.

2. Metoda Pembelajaran.
Secara umum metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah Kuliah tatap Muka,
Penugasan, Seminar, Laboratorium dan Klinik. Berikut ini diuraikan strategi dan
metode pembelajaran yang dapat dilakukan oleh dosen.

a. Pembelajaran di Kelas
Pembelajaran di kelas dapat menggunakan berbagai metoda seperti ceramah,
diskusi kelompok, seminar, tutorial dan penugasan. Perhitungan waktu
pembelajaran di kelas ditentukan oleh beban kredit mata kuliah. Metoda
pembelajaran ditentukan oleh kemampuan akhir yang diharapkan dan keluasan
serta kedalaman materi.
b. Pembelajaran Praktik Laboratorium
Pembelajaran praktik laboratorium adalah kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan di laboratorium baik yang berada di kampus maupun di luar kampus
(klinik maupun lapangan) yang memungkinkan mahasiswa memperoleh
pengalaman nyata, menguji coba pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh
sebelumnya dengan cara demonstrasi atau simulasi.

Proses pembelajaran di laboratorium dilaksanakan secara terstruktur maupun


mandiri dengan pendekatan individual maupun kelompok. Metoda yang dapat
digunakan dalam pembelajaran praktek laboratorium antara lain demonstrasi,
simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran berbasis masalah,
role play, diskusi dan tutorial.

3. Pembelajaran Praktik Klinik atau lapangan.


Pembelajaran praktik klinik atau lapangan adalah kegiatan pembelajaran yang
diselenggarakan di wahana praktik seperti rumah sakit, klinik, rumah bersalin,
puskesmas, dan masyarakat. Tujuan Praktik Klinik/Lapangan adalah memberi
kesempatan belajar bagi mahasiswa untuk mengalami dan mempraktekkan serta

35
mencoba secara nyata pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh pada setiap tahap
pendidikan disertai sikap profesional sesuai dengan profesinya. Metoda pembelajaran
yang dapat digunakan pada pembelajaran klinik atau lapangan antara lain
demonstrasi, konferensi, tutorial dan ronde keperawatan.

Pembelajaran sebagai suatu sistem instruksional merupakan interaksi antara


mahasiswa dengan komponen yang lainnya. Dosen sebagai penyelenggara kegiatan
pembelajaran hendaknya memikirkan dan mengupayakan terjadinya interaksi tersebut
secara optimal sehingga proses pembelajaran akan berjalan secara efektif. Upaya yang
dilakukan dosen dalam melaksanakan pembelajaran ini disebut strategi belajar
mengajar.

Dalam pembelajaran, strategi yang harus dikembangkan hendaknya dimulai dari tahap
perencanaan sampai pelaksanaannya. Tahap perencanaan, dosen merumuskan secara
jelas tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan persiapan diri. Pada tahap
pelaksanaan terjadi interaksi antara mahasiswa dengan dosen untuk mencapai tujuan
belajar. Dengan mempertimbangkan situasi lingkungan dan karakteristik mahasiswa,
kegiatan pembelajaran harus berpusat kepada mahasiswa, belajar aktif,
mengembangkan kemampuan sosial, keingintahuan, imajinasi, keterampilan
pemecahan masalah, kreativitas, penggunaan IPTEK, menumbuhkan kesadaran
sebagai warga negara yang baik dan keinginan belajar sepanjang hayat.

Metode pembelajaran memiliki peranan untuk mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak mahasiswa serta bertujuan untuk mengembangkan potensinya,
sehingga dapat bersikap sebagaimana yang diharapkan. Berbagai metode
pembelajaran yang dapat dipilih antara lain metode ceramah, demonstrasi,
penampilan kerja, diskusi, studi mandiri, kegiatan instruksional terprogram, simulasi,
praktikum, studi kasus, tutorial, dan Computer Assisted Learning (CAL).

Ceramah merupakan metoda yang paling sering digunakan dalam proses


pembelajaran. Ceramah pada umumnya berbentuk penjelasan dosen kepada
mahasiswa dan biasanya diikuti tanya jawab tentang materi pembelajaran yang belum
dapat dimengerti dengan jelas oleh mahasiswa. Ceramah biasanya dilakukan didalam
kelas dengan kapasitas lebih dari 20 mahasiswa.

Demonstrasi merupakan satu metoda yang mempersyaratkan adanya suatu keahlian


untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu
seperti kegiatan yang sesungguhnya. Keahlian dalam mendemonstrasikan tindakan
atau kegiatan harus dimiliki oleh pengajar ataupun seorang instruktur. Selanjutnya
kepada mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan latihan ketrampilan
dengan dibawah bimbingan yang disebut re-demonstrasi. Demonstrasi dilaksanakan
dalam kelompok yang memungkinkan ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai
dengan setting yang ada. Sedangkan untuk re-demonstrasi dilaksanakan secara
individual atau kelompok kecil dengan jumlah peserta 5 - 8 orang. Kegiatan ini
berlangsung tidak lebih dari 60 menit.

Penampilan Kerja berbentuk pelaksanaan praktik oleh mahasiswa dibawah supervisi


dari dekat dengan dosen. Praktik tersebut dilaksanakan atas dasar penjelasan atau
demonstrasi yang telah diterima atau diamati mahasiswa. Penampilan kerja
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa dengan pengawasan dari seorang dosen.

36
Diskusi merupakan bentuk interaksi antara mahasiswa dengan dosen ataupun dengan
sesama mahasiswa lainnya, untuk menganalisa, menggali atau memperdebatkan topik
atau permasalahan tertentu. Diskusi dapat dilaksanakan dalam kelas dengan jumlah
peserta 40 orang atau dapat pula dalam kelompok kecil dengan jumlah peserta 5-8
Orang. Diskusi ini difasilitasi oleh dosen dan berlangsung tidak lebih dari 45 menit.

Studi Mandiri merupakan metoda berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau


penelitian oleh mahasiswa, tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Metoda ini dapat
dilakukan dengan cara menjelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan, daftar bacaan
yang dapat digunakan, serta mempersiapkan evaluasi untuk menilai keberhasilan
mahasiswa. Kegiatan instruksional terprogram menggunakan bahan instruksional
yang disiapkan secara khusus, isi pelajaran diuraikan dalam urutan-urutan tahapan
yang harus diikuti dengan cermat dan dilengkapi dengan mekanisme umpan balik
yang segera dapat diketahui oleh mahasiswa apabila melakukan kesalahan.
Mahasiswa mendapat kebebasan untuk belajar menurut kecepatan masing-masing.

Simulasi merupakan metoda yang menampilkan simbol simbol atau peralatan yang
menggantikan proses, kejadian atau benda yang sebenarnya. Terdapat beberapa
bentuk simulasi: ‘peer teaching’, bermain peran (role play) dan sandiwara (game).
Peer teaching yaitu latihan mengajar dengan menggunakan teman sendiri sebagai
mahasiswa.

Bermain peran (Role Play) adalah latihan yang dilakukan dengan menyederhanakan
peristiwa yang sesungguhnya kedalam ruang kuliah. Sedangkan permainan (game)
dilakukan dengan suatu aturan bermain tertentu, dimana setiap pemain berkompetisi
untuk meraih angka yang tertinggi.

Praktikum berbentuk kegiatan yang dirancang agar mahasiswa berpraktik dengan


mempergunakan peralatan ataupun instrumen tertentu dengan langkah-langkah
tertentu pula dalam suatu laboratorium untuk melatih ketrampilan atau mencapai
kesimpulan.

Studi kasus berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian atau situasi tertentu,
kemudian mahasiswa ditugaskan mencari alternatif pemecahannya. Metode ini
digunakan untuk mengembangkan ketrampilan berfikir kritis dan mendapatkan
persepsi baru dari suatu konsep dan masalah.

Tutorial menekankan pada pemberian bimbingan dan bantuan belajar oleh dosen atau
sesama mahasiswa sehingga dapat saling memberi stimulus dan meningkatkan
intensitas belajar. Penerapan model ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan
materi melalui bimbingan belajar yang mampu menciptakan situasi belajar yang
kondusif. Kelompok tutorial berkisar 3-15 orang. Jumlah anggota dapat disesuaikan
dengan materi tutorial. Kegiatan ini berlangsung tidak lebih dari 45-90 menit.

Ronde Keperawatan ini terdiri atas observasi dan sering disertai wawancara dengan
pasien atau beberapa pasien yang diikuti oleh kelompok. Melalui kunjungan langsung
ke pasien, mahasiswa mampu mengobservasi kondisi pasien, menilai asuhan yang
diberikan dan mengumpulkan informasi Pada saat ronde sering diikuti dengan
demonstrasi tindakan keperawatan tertentu atau mengobservasi hasil intervensi

37
bersama-sama dengan tim kesehatan. Sebelum melakukan ronde keperawatan,
instruktur harus memperoleh izin dari pasien untuk melakukan ronde keperawatan
karena ronde keperawatan sering kali menyebabkan privacy terganggu. Jumlah
anggota kelompok untuk ronde keperawatan berkisar 3-5 orang dengn waktu kegiatan
tidak lebih dari 15-30 menit.

Observasi Lapangan dan Kunjungan lapangan, merupakan tehnik dan strategi


pembelajaran klinik yang pada prinsipnya menekankan pada aspek pengamatan
pasien atau keluarga sebagai bahan diskusi dan evaluasi pencapaian target atau tujuan
pembelajaran.

Konferensi, dapat dibagi menjadi dua yaitu Metoda “Nursing Care Conference” dan
Metoda “Team teaching Conference”, yang pada prinsipnya merupakan metoda
pembelajaran keperawatan klinik yang mengutamakan pada tehnik Konferensi.
Metoda konferensi ini merupakan kelompok diskusi tentang aspek praktek klinik.
Konferensi klinik membantu penyelesaian masalah belajar yang menekankan pada
analisa kritis terhadap masalah dan menggali alternatif dan pendekatan yang kreatif.

Dalam pelaksanaannya, metoda ini dapat dilakukan dalam bentuk pre-conference dan
post-conference. Pre-conference merupakan kegiatan diskusi yang dilaksanakan
sebelum kegiatan pembelajaran klinik dan laboratorium dimulai yang meliputi
pengenalan masalah dan membuat rencana serta hasil evaluasi pembelajaran praktek.
Post-conference merupakan kegiatan diskusi yang dilakukan setelah kegiatan
pembelajaran praktek yang meliputi kegiatan diskusi tentang tingkat keberhasilan
pencapaian tujuan pembelajaran, kendala yang dihadapi, cara mengatasi masalah,
membandingkan masalah dan bertukar pengalaman di dalam kelompok. Waktu
kegiatan tidak lebih dari 60 menit. Metoda dalam melaksanakan pembelajaran baik di
kelas, laboratorium, dan di klinik atau lapangan.

C. Mahasiswa
Mahasiswa pada Prodi D III Keperawatan berasal dari lulusan SMA atau sederajat dan
telah lulus seleksi penerimaan mahasiswa sesuai dengan aturan yang berlaku.

D. Kualifikasi Dosen dan Instruktur


1. Dosen
Dosen program studi D III harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan
magister atau magister terapan keperawatan dan dapat menggunakan dosen
bersertifikat profesi keperawatan dan

38
BAB VII
EVALUASI PEMBELAJARAN

Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukkan keadaan atau kondisi akhir saat ini (Brown
& Knight, 1994). Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan belajar dan kompetensi yang
harus dicapai oleh peserta didik. Hasil belajar peserta didik merupakan satu kesatuan yang
integral antara pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Menurut SNPT No. 43 tahun 2014
pasal 18, standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses
dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup: (a), prinsip penilaian; (b). teknik dan
instrumen penilaian; (c). mekanisme dan prosedur penilaian; (d). pelaksanaan penilaian; (e).
pelaporan penilaian; dan (f.) kelulusan mahasiswa.

Prinsip penilaian sebagaimana dimaksud mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif,


akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi. Prinsip edukatif merupakan
penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu: (a), memperbaiki perencanaan dan cara
belajar; dan (b). meraih capaian pembelajaran lulusan. Prinsip otentik merupakan penilaian
yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang
mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Prinsip
objektif merupakan penilaian yang didasarkan pada standar yang disepakati antara dosen dan
mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai. Prinsip akuntabel
merupakan penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas,
disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa. Prinsip transparan merupakan
penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku
kepentingan.

Teknik penilaian terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan
angket. Pada teknik penilaian diperlukan instrumen penilaian terdiri atas penilaian proses
dalam bentuk rubrik dan/atau penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain.
Penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi. Penilaian penguasaan
pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus dilakukan dengan memilih satu
atau kombinasi dari berbagi teknik dan instrumen penilaian sebagaimana dimaksud di atas.
Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen penilaian
yang digunakan.

Mekanisme penilaian, terdiri atas: menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik,


instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai
dengan rencana pembelajaran. Melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik,
instrumen, dan kriteria, indikator, serta bobot penilaian yang memuat prinsip penilaian yang
dijelaskan di atas.

Mahasiswa program diploma dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar
yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program
studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,76 (dua koma
tujuh puluh enam), selain itu Kelulusan mahasiswa dari program diploma dinyatakan dengan
predikat memuaskan, sangat memuaskan, atau pujian dengan kriteria:
a. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan apabila mencapai indeks
prestasi kumulatif (IPK) 3,00 (tiga koma nol)

39
b. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan apabila mencapai
indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,01 (tiga koma nol satu) sampai dengan 3,50 (tiga
koma lima nol); atau
c. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan predikat pujian apabila mencapai indeks prestasi
kumulatif (IPK) lebih dari 3,50 (tiga koma nol).
Memberikan umpan balik dan kesempatan untuk mempertanyakan hasil penilaian kepada
mahasiswa; dan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa didokumentasikan secara
akuntabel dan transparan. Prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan, kegiatan
pemberian tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan
pemberian nilai akhir serta dapat dilakukan melalui penilaian bertahap dan/atau penilaian
ulang.

Pelaksanaan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran dapat dilakukan


oleh:
a. dosen pengampu atau tim dosen pengampu;
b. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan mahasiswa;
dan/atau
c. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan pemangku
kepentingan yang relevan.

Pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam menempuh suatu


mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran:
a. huruf A setara dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik;
b. huruf B setara dengan angka 3 (tiga) berkategori baik;
c. huruf C setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup;
d. huruf D setara dengan angka 1 (satu) berkategori kurang; atau
e. huruf E setara dengan angka 0 (nol) berkategori sangat kurang.

Hasil penilaian diumumkan kepada mahasiswa setelah satu tahap pembelajaran sesuai
dengan rencana pembelajaran. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap
semester dinyatakan dengan indeks prestasi semester (IPS) dan hasil penilaian capaian
pembelajaran lulusan pada akhir program studi dinyatakan dengan indeks prestasi
kumulatif (IPK). Indeks prestasi semester (IPS) dinyatakan dalam besaran yang dihitung
dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh
dan sks mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah sks mata kuliah yang
bersangkutan. Untuk menilai kemampuan akademik mahasiswa dilakukan evaluasi yang
meliputi 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

40
BAB VIII
PENGEMBANGAN KURIKULUM INSTITUSIONAL

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap
Perguruan Tinggi dan Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual,
akhlak mulia, dan keterampilan.

Kurikulum program studi dikembangkan dan ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) tahun 2014. Pengembangan
Kurikulum didasarkan pada hasil kajian berbagai perubahan yang terjadi dalam lingkungan
internal maupun eksternal institusi. Perubahan lingkungan eksternal mencakup
perkembangan iptek, kebutuhan masyarakat, kearifan lokal dan kebutuhan pasar kerja.
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) menjadi acuan dalam menyelaraskan isi dan arah kurikulum
disamping Undang-undang Pendidikan Tinggi No 12 tahun 2012,), dan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No 73 tahun 2013 tentang Juklak KKNI, serta Standar Nasional
Pendidikan Tinggi menyempurnakan pengembangan kurikulum.

Kurikulum program studi diploma 3 keperawatan terdiri atas kurikulum inti dan kurikulum
institusional. Kurikulum inti menjadi acuan bagi seluruh institusi pendidikan penyelenggara
diploma 3 keperawatan di Indonesia. Kurikulum institusional dikembangkan oleh institusi
pendidikan yang bersangkutan sesuai kaedah-kaedah pengembangan kurikulum. Dalam
pengembangan kurikulum institusional, institusi memiliki keleluasaan mengembangkan
berbagai program inovatif sehingga para lulusannya memiliki sejumlah kompetensi tambahan
yang membedakannya dengan lulusan program diploma 3 keperawatan lainnya. Kurikulum
institusional dapat mengakomodir kebutuhan kompetensi lulusan yang belum terpenuhi
dalam kurikulum inti, visi dan misi institusi, merespon pada isu global, kebutuhan khusus
pada kelompok tertentu, kearifan lokal, dan Pendidikan Budaya Anti Korupsi (PBAK).

Dalam mengembangkan kurikulum institusional, institusi harus cermat mengkaji dan menilai
berbagai aspek yang ada di lingkungan institusi baik internal dan eksternal. Aspek internal
meliputivisi - misi prodi, kondisi SDM pendidikan dan kependidikan, sarana dan fasilitas
pembelajaran dan kondisi mahasiswa. Aspek eksternal meliputi peraturan perundang-
undangan terkait pendidikan, kesehatan dan keperawatan dan undang-undang lainnya,
perkembangan IPTEKS, perkembangan pasar kerja dan kebutuhan pengguna lulusan.

A. Langkah Pengembangan
Beberapa langkah penting yang perlu dilakukan dalam pengembangan kurikulum
institusional;

1. Analisis Situasi

Langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan kajian terhadap situasi dan
kondisi institusi. Langkah ini bertujuan memperoleh gambaran berbagai aspek penting
dalam institusi baik kelemahan/kekurangan ataupun kekuatan yang dimiliki. Berbagai
aspek yang perlu dikaji antara lain mahasiswa, kurikulum, dosen, tenaga
kependidikan, sarana dan fasilitas pembelajaran seperti laboratorium, wahana praktek,

41
perpustakaan, administrasi dan keuangan, dan Iain-lain. Kajian dapat dilakukan
menggunakan analisis SWOT, dan tracer study terhadap berbagai komponen yang
terkait langsung dengan pencapaian tujuan program. Menghadirkan para stakeholder
dan pengguna lulusan dalam menjaring informasi terkait situasi dan kondisi lapangan,
kebutuhan lapangan dan strategi yang perlu dikembangkan juga menjadi alternatif
dalam memperoleh informasi dan masukan.

2. Mengidentifikasi Profil Lulusan

Profil adalah peran yang diharapkan dapat dilakukan oleh para lulusan program studi
di masyarakat atau dunia kerja. Dengan penetapan profil, institusi hendak menegaskan
kepada para lulusan dan pengguna lulusan bahwa para mahasiswa sebagai calon
lulusan akan menjalani serangkaian proses pembelajaran untuk mewujudkan peran
yang diharapkan. Untuk memudahkan penetapan profil, dapat dilakukan dengan
menjawab pertanyaan “ setelah para mahasiswa lulus, akan menjadi apa saja lulusan
program studi ini nanti?” Profil lulusan yang ditetapkan dalam kurikulum
institusional menggambarkan kekhasan lulusan program studi.

3. Menetapkan Capaian Pembelajaran

Setelah profil lulusan ditetapkan, maka selanjutnya mengidentifikasi capaian


pembelajaran (learning outcome) dari setiap profil. Capaian pempelajaran (CP)
merupakan rumusan dari kemampuan atau kegiatan yang harus dilakukan calon
lulusan sesuai profil. Dalam penetapan CP untuk setiap profil berpedoman pada
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang mencakup 4 (empat) aspek
yaitu:
a. Sikap dan tata nilai
b. Penguasaan pengetahuan
c. Ketrampilan khusus
d. Ketrampilan Umum

4. Menetapkan Bahan Kajian

Capaian pembelajaran yang telah diidentifikasi selanjutnya menetapkan bahan kajian.


Bahan kajian menggambarkan bangunan ilmu, pengetahuan, teknologi atau seni,
objek yang dipelajari yang menunjukkan ciri cabang ilmu tertentu atau inti keilmuan
suatu program studi. Bahan kajian dapat pula merupakan pengetahuan yang akan
dikembangkan atau yang potensial dikembangkan atau yang dibutuhkan oleh
masyarakat di masa mendatang. Empat (4) pilar pendidikan UNESCO yaitu (1)
Learning to Know (think), (2) Learning to do (Learn), (3) Learning to be dan (4)
Learning to live together dapat dipedomani dalam mengidentifikasi bahan kajian.
Setiap bahan kajian harus dapat dikategorikan ke dalam 4 pilar UNESCO tersebut.
Tingkat keluasan dan kedalaman serta kerincian bahan kajian merupakan hal yang
sangat penting dalam menjamin ketercapaian CP lulusan. Bahan kajian bukanlah mata
kuliah.

5. Menetapkan Mata Kuliah dan Bobot/Kredit

Bahan Kajian yang telah identifikasi selanjutnya dimasukkan ke dalam matriks untuk
mengelompokkan bahan kajian yang sejenis atau serumpun. Pengelompokkan bahan

42
kajian dapat dilakukan berdasarkan cabang keilmuan atau kesamaan metoda atau
keduanya. Selanjutnya 1 atau lebih kelompok kajian dikonversi menjadi mata kuliah.
Kerincian, kedalaman dan keluasan bahan kajian. Kerincian dan keleluasan bahan
kajian baik kognitif, skill afektif dilakukan Perhitungan jumlah waktu dengan
mempertimbangkan metode pembelajaran baik inclass, skilllab, tutorial, penugasan
sehingga didapatkan jumlah jam yang diperlukan untuk pembelajaran serta
menghasilkan bobot/kredit mata kuliah .

B. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengembangan Kurikulum Institusional


1. Kurikulum institusional dikembangkan sejak awal sebelum suatu kurikulum
diberlakukan dan merupakan bagian dari kurikulum pendidikan di institusi
2. Beban kredit minimal 32 SKS ( 30%) dari bobot kredit program diploma 3 (108
SKS). Keseluruhan bobot kredit mata kuliah program studi > 108 SKS.
3. Bobot kredit yang disediakan untuk kurikulum institusional dimaksudkan untuk
memberi ruang mengembangkan profil, CP dan bahan kajian tambahan di luar yang
dikembangkan dalam kurikulum inti.

43
BAB IX
PENUTUP

Kurikulum sebagai perangkat pendidikan bersifat dinamis sehingga harus peka merespon
berbagai perubahan. Pengembangan kurikulum merupakan proses yang tidak pernah
berakhir, meliputi perencanaan, implementasi dan evaluasi. Evaluasi itu sendiri merupakan
bagian yang terintegrasi yang bersifat mutlak karena berkaitan langsung dengan setiap
komponen dalam sistem intruksional seluruh tahapan disain, sehingga mempunyai nilai yang
berarti untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengembangan dari Kurikulum D Ill
Keperawatan tahun 2006 kepada Kurikulum tahun 2014, mengalami perubahan yang sangat
bermakna bagi Institusi Penyelenggara Pendidikan Dill Keperawatan dan menghadapi
tantangan yang cukup besar dalam melaksanakannya, karena akan merubah “mind set” para
pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran terutama dalam menggunakan
pendekatan “student centre learning”. Keberhasilan menyiapkan semua perangkat yang
diperlukan, sangat ditentukan oleh upaya para pendidik itu sendiri untuk melaksanakan
dengan sungguh-sungguh dan komitmen dari pihak manajemen dalam mendukung
keterlaksanaannya.

Berbagai rujukan aturan yang berlaku dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia,


menunjukkan bahwa Pengembangan Kurikulum dan implementasinya merupakan bagian dari
tanggung jawab Institusi pendidikan. Dengan demikian harus terus dikaji dan disesuaikan
dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang ada serta
perubahan berbagai kebijakan pendidikan, agar pendidikan dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan koridor yang benar. Untuk itu, Institusi Pendidikan Diploma III Keperawatan melalui
wadah organisasi Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia
(AlPDiKI) dengan dukungan dari semua pemangku kepentingan terus mengupayakan untuk
mengkaji pelaksanaan pendidikan melalui penggunaan Kurikulum sebagai satu unsur pokok
dalam penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum yang Berbasis pada Kompetensi (KBK) yang
mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah satu bentuk
penyesuaian terhadap perkembangan yang berlaku. Kesepakatan bersama seluruh anggota,
Kurikulum Inti adalah 70%, Kurikulum penciri institusi 30%.

Dengan adanya Buku Kurikulum Diploma III Keperawatan tahun 2014 ini, diharapkan dapat
memandu setiap Institusi Pendidikan untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang baik dan
benar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, sehingga akan dapat
berkontribusi pada upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan di masyarakat melalui
upaya peningkatan sumber daya keperawatan yang berkualitas.

44
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Akademik (2008) Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi


Pendidikan Tinggi (Sebuah alternatif penyusunan kurikulum), Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi. Jakarta

Depkes. BPPSDM Kesehatan, (2006) Kurikulum Nasional Pendidikan D III Keperawatan,


Jakarta

Gaberson, K. B., & Oermann, M.H.(1999) Clinical Teaching Strategies in Nursing Teaching
of nursing. New York : Springer Publishing Company.

Morisson, Gary, R. Ross, Steven M. Kemp, Jerrold E. 2001. Designing Effective Instruction.
3rd ed.USA : John Wiley & Sons, Inc

Morrow, K. (1984). Preceptorship in nursing staff development, in Kramer, M. (1993).

Munandir 1997. Rancangan Sistem Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas.

NMC. (2002). Supporting nurse and midwives through lifelong Learning. London: NMC

Prawiradilaga, Salma, Dewi. 2007. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group

Preceptorship policy : a tool for success, Journal of Continuing Education in Nursing, 24 (6),
274-276

PPNI (2012) Standar Kumpetensi Perawat Indonesia, Jakarta

PPNI (2012)Telaah Standar Kompetensi Perawat Indonesia berdasarkan KKNI, Jakarta

Toolbox of Assessment Methods© 2000 Accreditation Council for Graduate Medical


Education (ACGME), and American Board of Medical Specialties (ABMS). Version
1.1

www.hpeq.dikti.qo.id (2012) Draf Standar Pendidikan Perawat, Jakarta.

www.hpeq.dikti.qo.id (2012) Draf Naskah Akademik Sistem Pendidikan Perawat, Jakarta

45
Lampiran-1

Keterkaitan Capaian Pembelajaran Bahan Kajian dan Mata Kuliah

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
1. Bertakwa kepada 1. Tuhan yang Maha Esa dan Agama
Tuhan Yang Maha Ketuhanan
Esa dan mampu a. Keimanan dan Ketaqwaan
menunjukkan sikap kepada Tuhan Yang Maha
religius; Esa
2. Menjunjung tinggi b. Filsafat ketuhanan
nilai kemanusiaan 2. Manusia
dalam menjalankan a. Hakekat dan martabat
tugas berdasarkan manusia
agama, moral, dan b. Tanggung jawab manusia
etika; 3. Hukum
a. Taat hukum Tuhan
b. Fungsi profetik agama
dalam hukum
4. Moral
a. Agama sebagai sumber
moral
b. Akhlak mulia dalam
kehidupan
5. Ilmu Pengetahuan dan
teknologi
a. Iman, Ipteks dan amal
b. Kewajiban menuntut dan
mengamalkan ilmu
c. Tanggung jawab ilmuwan
dan seniman
6. Kerukunan antar umat
beragama
7. Masyarakat
a. Masyarakat beradab dan
sejahtera
b. Peran umat beragama dalam
mewujudkan masyarakat
beradab dan sejahtera
c. HAM dan demokrasi
8. Budaya
a. Budaya akademik
b. Etos kerja, sikap terbuka
dan adil
9. Politik
a. Kontribusi agama dalam
kehidupan berpolitik
10. Peran agama dalam

46
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
mewujudkan persatuan dan
kesatuan bangsa
1. Menginternalisasi 1. Filsafat Pancasila Pancasila
nilai, norma, dan a. Pancasila sebagai system (2 sks)
etika akademik; filsafat
2. Berperan sebagai b. Pancasila sebagai ideologi
warga negara yang bangsa dan Negara
bangga dan cinta 2. Identitas Nasional
tanah air, memiliki a. Karakteristik Identitas
nasionalisme serta Nasional
rasa tanggung- b. Wawasan kebangsaan
jawab pada negara c. Proses berbangsa dan
dan bangsa; bernegara
3. Menghargai 3. Negara dan Konstitusi
keanekaragaman a. Sistem Konstitusi
budaya, pandangan, b. Sistem politik dan
agama, dan ketatanegaraan Indonesia
kepercayaan, serta 4. Demokrasi Indonesia
pendapat atau a. Konsep dan prinsip
temuan orisinal demokrasi
orang lain; b. Demokrasi dan pendidikan
4. Berkontribusi dalam demokrasi
peningkatan mutu 5. HAM dan Rule of Low
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa,
bernegara, dan
kemajuan
peradaban
berdasarkan
Pancasila;
1. Bekerjasama dan 1. Hak dan Kewajiban Warga Kewarganega
memiliki kepekaan Negara raan
social serta a. WNI (2 sks)
kepedulian terhadap b. Hak dan Kewajiban WNI
masyarakat dan 2. Geopolitik Indonesia
lingkungan; a. Wilayah sebagai ruang
2. Taat hukum dan hidup
disiplin dalam b. Otonomi daerah
kehidupan 3. Geostrategi Indonesia
bermasyarakat dan a. Konsep Asta Gatra
bernegara; b. Indonesia dan Perdamaian
3. Menunjukkan sikap Dunia
bertanggung-jawab c. Konsep Wawasan
atas pekerjaan di Nusantara
bidang keahliannya
secara mandiri.

47
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
1. Berperan sebagai 1. Kedudukan Bahasa Indonesia Bahasa
warga negara yang a. Sejarah Bahasa Indonesia Indonesia
bangga dan cinta b. Bahasa Negara (2 sks)
tanah air, memiliki c. Bahasa persatuan
nasionalisme serta d. Bahasa ilmu pengetahuan,
rasa tanggung- teknologi dan seni
jawab pada negara e. Fungsi bahasa
dan bangsa; f. Peran bahasa dalam
pembangunan bangsa
2. Menulis
a. Menulis makalah
b. Membuat rangkuman /
ringkasan buku
c. Resensi buku
3. Membaca untuk menulis
a. Membaca tulisan/artikel
ilmiah
b. Membaca tulisan popular
c. Mengakses informasi
melalui internet
4. Bicara
a. Presentasi
b. Seminar
c. Berpidato dalam situasi
formal
1. Menginternalisasi 1. Prinsip-prinsip kewirausahan Kewira-
semangat 2. Jenis-jenis wirausaha di bidang usahaan
kemandirian, kesehatan / keperawatan (2 sks)
kejuangan, dan 3. Strategi kewirausahaan dalam
kewirausahaan; bidang kesehatan / keperawatan
4. Konsep dasar kewirausahaan
5. Analisa kewirausahaan
6. Faktor kewirausahaan
7. Karakter kewirausahaaan
8. Spirit kewirausahaan
9. Etika wirausaha
10. Tanggung jawab wirausaha
11. Strategi pemasaran
12. Konsep Home Care
13. Nursing center
1. Menguasai konsep 1. Anatomi dan fisiologi sistem Ilmu
anatomi fisiologi tubuh : Biomedik
tubuh manusia, a. Sistem kardiovaskuler Dasar
patologi dan b. Sistem pernafasan
patofisiologi c. Sistem pencernaan
kelainan struktur d. Sistem perkemihan
dan fungsi tubuh, e. Sistem persarafan dan

48
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
gizi, mikrobiologi, neurobehaviour
parasitologi, dan f. Sistem endokrin
farmakologi g. Sistem reproduksi
h. Sistem hematologi dan
imunologi
i. Sistem sensoris (mata,
telinga, hidung)
j. Sistem musculoskeletal
2. Fisika
a. Biomekanik
b. Biolistrik
c. Fluida
d. Bio-optik
e. Bio-akustik
f. Termofisika
g. Peneriapan fisika dalam
keperawatan
h. Prinsip-prinsip fisika dalam
pemeliharaan alat-alat
keperawatan
3. Biokimia
a. Metabolisme tubuh
b. Metabolisme karbohidrat,
protein, lemak, mineral,
vitamin, dan air
c. Keseimbangan asam-basa
d. Mekanisme kerja hormon
e. Mekanisme kerja enzim
1. Menguasai konsep 1. Konsep dasar nutrisi Gizi Dan
anatomi fisiologi 2. Pengaturan nutrisi Diet (2 sks)
tubuh manusia, 3. Nutrisi pada Bayi dan anak
patologi dan 4. Kebutuhan nutrisi bagi Remaja
patofisiologi 5. Kebutuhan nutrisi bagi dewasa
kelainan struktur dan lanjut usia
dan fungsi tubuh, 6. Nutrisi pada Ibu hamil dan
gizi, mikrobiologi, menyusui
parasitologi, dan 7. Nutrisi sebagai terapi
farmakologi 8. Pencegahan dan penanganan
kekurangan Vitamin, anemia
dan cacingan, KKP
9. Peran perawat dalam
pelaksanaan diet pasien.
1. Menguasai konsep 1. Mekanisme adaptasi sel (Proses Patofisiologi
anatomi fisiologi cedera fisik, penyembuhan dan (2 sks)
tubuh manusia, pemulihan dan kematian
patologi dan jaringan/nekrosis sel meliputi:
patofisiologi atropi, hipertropi, iskemik,

49
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
kelainan struktur trombosis, embolism)
dan fungsi tubuh, 2. Kelainan dan interaksi genetik
gizi, mikrobiologi, 3. Proses keganasan
parasitologi, dan 4. Tahapan Perkembangan mental
farmakologi. dan perubahan kesehatan
(Perkembangan reproduksi,
perkembangan anak, dewasa,
orang tua/lansia)
5. Proses perubahan
keseimbangan cairan, elektrolit
dan Asam Basa, antara lain :
Proses Odem, Hiper dan Hipo
elektrolit, Asidosis dan
Alkalosis)
6. Proses Infeksi,
7. Proses peradangan
8. Proses Imunitas
9. Proses degenaratif
10. Proses terjadinya shock
1. Menguasai konsep 1. Konsep Farmakologi Farmakologi
anatomi fisiologi a. Farmakokinetik
tubuh manusia, b. Farmakodinamik
patologi dan c. Penggolongan obat
patofisiologi d. Prinsip pemberian obat
kelainan struktur e. Bentuk kemasan obat
dan fungsi tubuh, 2. Peran perawat dalam pemberian
gizi, mikrobiologi, obat
parasitologi, dan 3. Cara pemberian obat
farmakologi. 4. Konsep dan prinsip pemberian
obat oral dan obat topikal,
parenteral dan supositoria.
1. Menguasai prinsip 1. Konsep bio-psikologi Psikologi
fisika, biokimia, 2. Perilaku manusia (2 sks)
dan psikologi. 3. Perkembangan kepribadian
4. Bio-psikologi dan proses
sensori-motorik
5. Kesadaran diri
6. Persepsi dan motivasi
7. Emosi, stres dan adaptasi
8. Proses berfikir dan pemecahan
masalah
9. Konsep belajar
10. Intelejensi dan kreatifitas
11. Gangguan perilaku
12. Pembentukan sikap
1. Menguasai 1. Konsep antropologi sosial Antropologi
pengetahuan faktual 2. Konsep antropologi kesehatan Kesehatan

50
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
tentang antropologi 3. Proses sosial dan interaksi (2 sks)
sosial. sosial
4. Berbagai kelompok sosial-
masyarakat
5. Lapisan-lapisan sosial-
masyarakat
6. Ciri-ciri kelompok sosial dan
masyarakat
7. Aturan / norma-norma dalam
kehidupan masyarakat
8. Implikasi antropologi dalam
praktik keperawatan
9. Implikasi transkultural dalam
praktik keperawatan
1. Menguasai Kode 1. Nilai, norma dan etika Etika
Etik Perawat 2. Prinsip-prinsip etik Keperawatan
Indonesia, 3. Konsep etik dan hukum (2 sks)
pengetahuan faktual kesehatan
tentang hukum 4. Peraturan, kebijakan dan
dalam bidang perundang-undangan yang
keperawatan, berkaitan dalam praktik
prinsip-prinsip keperawatan
otonomi, 5. Kode etik keperawatan
malpraktik, bioetik 6. Issue etik
yang terkait 7. Masalah etik
pelayanan 8. Dilema etik dalam keperawatan
keperawatan 9. Bio etik keperawatan
10. Hak dan kewajiban pasien
11. Aspek legal dalam praktik
keperawatan
12. Keputusan etik

1. Menguasai konsep 1. Sejarah keperawatan Konsep


keperawatan 2. Falsafah dan paradigma Dasar
sebagai landasan keperawatan (manusia, sehat- Keperawatan
dalam memberikan sakit, lingkungan, keperawatan) (2 sks)
asuhan keperawatan 3. Keperawatan sebagai Profesi
secara holistic dan 4. Pengenalan Teori keperawatan
komprehensif 5. Model Praktik Keperawatan
6. Tren keperawatan di masa yang
akan datang
7. Sistem Pelayanan Kesehatan

51
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
8. Peran, fungsi, dan tugas
Perawat dalam pelayanan
kesehatan
1. Menguasai konsep 1. Mampu 1. Teori kebutuhan dasar manusia Keperawatan
teoritis Kebutuhan memberikan 2. Teori kebutuhan dasar manusia Dasar (5 sks)
dasar manusia. askep kepada menurut Maslow
2. Menguasai jenis, individu, 3. Konsep kebutuhan oksigen,
manfaat, dan keluarga, dan 4. Konsep kebutuhan cairan
manual penggunaan kelompok 5. Konsep kebutuhan nutrisi
alat kesehatan. baik sehat, 6. Konsep kebutuhan eliminasi Praktik
sakit, dan 7. Konsep kebutuhan aktifitas Klinik
kegawat- 8. Konsep kebutuhan istirahat dan Keperawatan
daruratan tidur Dasar
dengan 9. Konsep keseimbangan suhu (3 sks)
memperhati- tubuh
kan aspek 10. Konsep kebutuhan seksual
bio, psiko, 11. Konsep kebutuhan rasa aman
sosial dan nyaman
kultural, dan a. kehilangan dan berduka
spiritual yang b. penyakit kronis
menjamin c. terminal
keselamatan d. kecemasan
klien (patient 12. Konsep kebutuhan memiliki
safety), sesuai dan dimiliki
standar askep 13. Konsep kebutuhan harga diri
dan 14. Konsep kebutuhan aktualisasi
berdasarkan diri
perencanaan 15. Faktor-faktor yang
keperawatan mempengaruhi pemenuhan
yang telah kebutuhan
tersedia 16. Berbagai prosedural
4. Mampu keperawatan dalam memenuhi
memilih dan kebutuhan pasien berhubungan
menggunakan dengan
peralatan 17. Gangguan kebutuhan oksigen:
dalam a. Menghitung pernapasan
memberikan b. Memposisikan pasien
askep sesuai fowler dan semifowler
dg standar c. Mengumpulkan sputum
askep untuk pemeriksaan
5. Mampu d. Memberikan oksigen nasal
mengumpulka kanul
n data, e. Melatih napas dalam
menganalisa f. Melatih batuk efektif
dan 18. Gangguan kebutuhan cairan:
merumuskan a. Mengukur tekanan darah
masalah, b. Menghitung nadi

52
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
merencanaka c. Pemeriksaan Rumple-lead
n, d. Memberi minum per oral
mendokument e. Mengumpulkan urin untuk
asikan, dan pemeriksaan
menyajikan f. Memasang kondom
informasi g. Menghitung keseimbangan
asuhan cairan
keperawatan h. Merawat luka infus
i. Mengganti cairan infus
j. Melepas infus
k. Memonitor teteran infuse
l. Merawat kateter urin
19. Gangguan kebutuhan nutrisi:
a. Mengukur berat badan,
tinggi badan, lingkar lengan
atas, lingkar paha
b. Menghitung Indeks Masa
Tubuh
c. Memberikan makan per oral
20. Gangguan kebutuhan eliminasi:
a. Membantu pasien eliminasi
bak/bab di atas tempat tidur
b. Memasang diapers/popok
21. Gangguan kebutuhan aktivitas:
a. Menerima pasien baru
b. Memindahkan pasien dari
Tempat Tidur ke kursi
c. Memindahkan pasien dari
Tempat Tidur ke Tempat
Tidur lain
d. Memposisikan pasien:
Posisi Fowler; Semi Fowler;
Lithotomi; Dorsal
recumbent; SIM (miring
kanan/kiri) ; Trendelenberg;
Supinasi; Pronasi;
e. Melatih berjalan
f. Memandikan pasien di atas
Tempat tidur
g. Merawat gigi dan mulut:
Menyikat gigi, merawat
mulut dan gigi pada pasien
yang tidak sadar.
h. Mengganti pakaian pasien
diatas tempat tidur,
i. Mencuci rambut
j. Menyisir rambut

53
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
22. Gangguan keseimbangan suhu
tubuh:
a. Mengukur suhu tubuh: oral,
aksilla dan rektal
b. Memberikan kompres
hangat
c. Memberikan kompres
dingin
23. Gangguan aman nyaman:
a. Manajemen stres
(Relaksasi, relaksasi otot
progresif, Nafas dalam,
Guide imagery, latihan
fisik)
b. Membersihkan lingkungan
pasien
c. Backrub
d. Mencuci tangan aseptic dan
antiseptic
e. Menggunakan alat
pelindung diri: barak scort,
sarung tangan, penutup
kepala, dll
24. Prosedur perawatan pada
tindakan kolaboratif
a. Memberikan obat oral
b. Memberikan obat
parenteral(intrakutan,
subkutan, intramuskuler,
intravena),
c. Memberikan obat topical
(Oles, tetes)
d. Memberikan obat
prarektal/supositoria
25. Jenis, manfaat dan cara
penggunaan alat kesehatan yang
sering digunakan dalam
pelaksanaan asuhan
keperawatan,
a. Jenis & type alat kesehatan
b. Manfaat dan fungsi alat
kesehatan
c. Prinsip dan prosedur
penggunaan alat
d. Perawatan dan
penyimpanan alat
e. Kalibrasi alat: prinsip, dan

54
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
cara pelaksanaan.
26. Penyimpanan dan pemeliharaan
alat:
a. Membersihkan dan
menyimpan alat
b. Prinsip aseptic dan
antiseptic pada penggunaan
alat kesehatan
1. Menguasai konsep 1. Berfikir kritis dan pengambilan Metodologi
keperawatan keputusan Keperawatan
sebagai landasan 2. Tahapan Proses Keperawatan (2 sks)
dalam memberikan 3. Pengkajian Keperawatan
asuhan keperawatan 4. Diagnosa Keperawatan
secara holistic dan 5. Perencanaan Keperawatan
komprehensif 6. Implementasi / Tindakan
Keperawatan
7. Evaluasi Keperawatan
1. Menguasai teknik Mampu 1. Konsep dokumentasi Dokumentasi
pengumpulan, mengumpulkan 2. Tehnik dokumentasi dan Keperawatan
klasifikasi, data, pelaporan (2 sks)
dokumentasi, dan menganalisa dan 3. Sistem Informasi Kesehatan
analisis data serta merumuskan 4. Model pendokumentasian
informasi asuhan masalah, asuhan keperawatan
keperawatan. merencanakan, 5. Teknik pendokumentasian
mendokumentas asuhan keperawatan
ikan, dan 6. Model dokumentasi NANDA
menyajikan (NIC dan NOC)
informasi 7. Sistem dokumentasi (manual
asuhan dan elektronik)
keperawatan 8. Aspek Legal Pendokumentasian

1. Menguasai konsep, Mampu 1. Konsep Dasar komunikasi Komunikasi


prinsip dan teknik melakukan 2. Komunikasi terapeutik (2 sks)
komunikasi komunikasi 3. Prinsip komunikasi teraputik
terapeutik serta terapeutik 4. Teknik-teknik komunikasi
hambatannya yang dengan klien teraputik
sering ditemui dan memberikan 5. Strategi pelaksanaan (tahap-
dalam pelaksanaan informasi yang tahap) komunikasi terapeutik
asuhan akurat kepada 6. Hambatan komunikasi
keperawatan. klien dan/atau 7. Penerapan komunikasi
2. Menguasai konsep, keluarga / berdasarkan tingkat usia
prinsip, dan teknik pendamping/ 8. Melakukan komunikasi pada
penyuluhan penasehat setiap tahap proses keperawatan
kesehatan sebagai tentang rencana 9. Melakukan komunikasi pada
bagian dari upaya tindakan bayi dan anak
pendidikan keperawatan 10. Melakukan komunikasi pada
kesehatan dan yang menjadi remaja

55
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
promosi kesehatan tanggung 11. Melakukan komunikasi pada
bagi klien. jawabnya. orang dewasa
Mampu 12. Melakukan komunikasi pada
memberikan lansia
pendidikan 13. Melakukan komunikasi pada
kesehatan untuk pasien dengan kebutuhan
meningkatkan khusus
pola hidup sehat 14. Melakukan komunikasi pada
klien dan keluarga, kelompok dan
menurunkan masyarakat
angka kesakitan 15. Melakukan komunikasi pada
pasien dengan fisik dan
gangguan jiwa
16. Konsep, prinsip, dan teknik
pendidikan kesehatan dan
promosi kesehatan bagi klien,
a. Konsep pendidikan
kesehatan
b. Prinsip pendidikan
kesehatan
17. Konsep Promosi kesehatan di
Rumah sakit
18. Implementasi promosi
kesehatan di tatanan rumah
sakit Konsep pemberdayaan
klien
19. Upaya-upaya kesehatan
20. Rencana Penyuluhan kesehatan
21. Media penyuluhan kesehatan
22. Penyuluhan kesehatan pada
individu, keluarga, dan
kelompok khusus
1. Menguasai konsep Mampu 1. Konsep dan proses manajemen Manajemen
teoritis penjaminan menunjukkan keperawatan Keperawatan
mutu asuhan kinerja bermutu 2. Manajemen perencanaan (2 sks)
keperawatan, dan kuantitas asuhan Keperawatan
konsep teoritis yang terukur 3. Konsep supervisi,
Praktek terhadap hasil 4. Timbang terima pasien,
Keperawatan kerja sendiri, pendelegasian tugas
Berbasis Bukti tenaga kerja 5. Konsep Manajemen Konflik,
(Evidence Based pendukung 6. Konsep Kolaborasi dan
Practice). (support Negosiasi
workers) yang 7. Konsep Model Praktik
menjadi Keperawatan Profesional
tanggung jawab 8. Konsep Mutu Pelayanan
pengawasan di Keperawatan
lingkup bidang 9. Konsep teoritis penjaminan

56
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
kerjanya. mutu asuhan keperawatan,
konsep teoritis Praktek
Keperawatan Berbasis Bukti
(Evidence Based Practice)
10. Indikator Penilaian Mutu
Asuhan Keperawatan
11. Kepuasan pelanggan
12. Membuat rencana kerja sebagai
anggota tim
13. Membuat laporan kerja
1. Menguasai konsep 1. Konsep dan prinsip “Patient Manajemen
dan prinsip “Patient safety” Patient safety
safety” a. Komponen pasien safety (2 sks)
2. Menguasai konsep b. Sasaran pasien safety
anatomi fisiologi 2. Langkah-langkah pelaksanaan
tubuh manusia, “Patient safety” (RS Propinsi,
patologi dan Kab. Puskesmas)
patofisiologi 3. Standar Keselamatan Pasien
kelainan struktur 4. Kriteria monitoring dan
dan fungsi tubuh, evaluasi “Patient safety”
gizi, mikrobiologi, 5. Komunikasi antar anggota team
parasitologi, dan kesehatan
farmakologi. 6. Peran perawat dalam “Patient
3. Menguasai konsep safety”
dan prinsip sterilitas 7. Kebijakan yang mendukung
dan desinfeksi alat. keselamatan pasien
8. Monitoring dan evaluasi
“Patient safety”
9. Siklus hidup mikroorganisme
10. Kembang-biak mikroorganisme
11. Cara penularan
12. Jenis organisme parasit
13. Siklus hidup organisme parasit
14. Cara berkembang biak
15. Cara penularan
16. Konsep sterilisasi
17. Konsep desinfeksi
18. Cara sterilisasi
19. Macam desinfeksi
20. Konsep pencegahan penularan
infeksi
21. Tindakan pencegahan dan
pengendalian infeksi silang
22. Konsep manajemen infeksi
nosokomial
1. Menguasai teknik, 1. Mampu 1. Konsep dan perspektif Medikal
prinsip, dan memberikan keperawatan medikal bedah Bedah I/II

57
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
prosedur askep 2. Peran perawat medikal bedah (10 ks)
pelaksanaan asuhan/ kepada dalam Kebijakan pelayanan
praktek individu, kesehatan (nasional dan
keperawatan yang keluarga, internasional)
dilakukan secara dan 3. Kajian penyakit tropis: Malaria,
mandiri atau kelompok DHF, Thypoid, Filariasis
berkelompok baik sehat, 4. Kajian penyakit infeksi
sakit, dan endemis: SARS, Flu Burung
kegawatdaru 5. Kajian penyakit HIV/AIDS
ratan dengan 6. Gangguan kebutuhan oksigen
memperhati- akibat patologis sistem
kan aspek pernafasan dan cardiovaskuler:
bio, psiko, a. Anamesa gangguan sistem
sosial pernapasan dan
kultural, dan cardiovaskuler
spiritual b. Perekaman EKG
yang c. Pengambilan specimen
menjamin darah : vena dan arteri
keselamatan d. Pemeriksaan fisik:
klien kecukupan oksigen dan
(patient sirkulasi, perubahan irama
safety), napas dan irama jantung;
sesuai bunyi napas dan bunyi
standar jantung,
askep dan e. Menyiapkan pasien untuk
berdasarkan pemeriksaan echo-
perencanaan cardiographi, treadmel test
keperawatan f. Masalah perawatan pada
yang telah ISPA, COPD,
tersedia corpulmonale, effusi pleura,
2. Mampu TBC, CAD, dekompensasi
memilih dan kordis, hipertensi, anemi,
menggunaka gangguan pembuluh darah
n peralatan perifer, DHF
dalam g. Tindakan keperawatan pada
memberikan gangguan kebutuhan
askep sesuai oksigen:
dg standar 1) Memberikan posisi
askep fowler dan semi fowler
3. Mampu 2) Memberikan oksigen
mengumpul- simple mask
kan data, 3) Melakukan Postural
menyusun, drainage
mendokume 4) Melakukan inhalasi
ntasikan dan (nebulizer)
menyajikan 5) Melakukan penghisapan
informasi lendir

58
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
askep. 6) Memasang dan
memonitor transfusi
darah
7) Memberikan obat sesuai
program terapi
h. Melaksanakan evaluasi
kebutuhan oksigen
7. Gangguan kebutuhan cairan
akibat patologis sistem
perkemihan dan metabolik
endokrin
a. Anamesa gangguan sistem
perkemihan dan endokrin
b. Persiapan pasien dengan
BNO/IVP, USG ginjal
c. Pemeriksaan fisik:
dehidrasi, overload
cairan/edema, kurang
mineral
d. Masalah perawatan pada
pielonepritis,
glomerulonepritis, neprotik
syndrome, batu saluran
kemih, gagal ginjal,
diabetes insipidus
e. Tindakan keperawatan pada
gangguan kebutuhan cairan:
1) Merawat infus
2) Merawat kateter
3) Melaksanakan bladder
training
4) Memberikan obat sesuai
program terapi
f. Melaksanakan evaluasi
kebutuhan cairan dan
elektrolit
8. Gangguan kebutuhan nutrisi
akibat patologis pencernaan dan
metabolik endokrin
a. Anamesa gangguan sistem
pencernaan dan metabolic
endokrin
b. Persiapan pasien dengan
barium meal/barium enema,
USG abdomen dan
endoskopi
c. Pemeriksaan fisik: kondisi

59
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
saluran pencernaan, bentuk
abdomen, kesulitan
mengunyah dan menelan,
bising usus
d. Masalah perawatan pada
ulkus peptikum,
gastroenteritis, thypus
abdominalis, colitis,
hemoroid, hepatitis,
obstruksi intestinal, DM
e. Tindakan keperawatan:
1) Merawat NGT
2) Memberi makan melalui
NGT
3) Memberikan obat sesuai
program terapi
f. Melaksanakan evaluasi
kebutuhan nutrisi
9. Gangguan kebutuhan eliminasi
akibat patologis sistem
pencernaan dan persarafan
a. Anamesa gangguan sistem
pencernaan dan persarafan
b. Masalah perawatan pada
konstipasi, inkontinensia
urin/alvi
c. Tindakan keperawatan
1) Melakukan manual
fekal
2) Merawat kolostomi
3) Memberikan obat sesuai
program terapi
d. Melaksanakan evaluasi
kebutuhan eliminasi
10. Gangguan kebutuhan aktifitas
akibat patologis sistem
muskuloskletal dan persarafan
dan indera
a. Anamnesa gangguan sistem
muskuloskletal dan
persarafandan indera
b. Persiapan pasien dengan CT
scan otak dan MS, MRI,
Angografi cerebral. Pungsi
lumbal
c. Pemeriksaan fisik: bentuk
dan gait tubuh, fungsi

60
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
sensorik, motorik,
keseimbangan, pemeriksaan
reflex, visus
d. Masalah perawatan pada
osteomielitis, osteoporosis,
fraktur, amputasi, stroke,
enchepalitis, meningitis,
trauma kepala, trauma
medulla spinalis, polio,
tetanus, katarak, glaukoma
e. Tindakan keperawatan:
1) Melatih pasien
menggunakan alat bantu
jalan: kursi roda, kruck,
tripot
2) Melatih ROM
3) Memberikan obat sesuai
program terapi
f. Melaksanakan evaluasi
kebutuhan aktifitas
11. Gangguan kebutuhan istirahat
dan tidur akibat patologis
sistem persarafan dan
integumen
a. Anamesa gangguan sistem
persarafan dan sistem
integumen
b. Masalah perawatan : nyeri,
gangguan tidur
c. Tindakan keperawatan pada
gangguan pemenuhan
istirahat dan tidur
1) Membantu
melaksanakan ritual
tidur
2) Melaksanakan program
terapi sesuai program
terapi
d. Melaksanakan evaluasi
kebutuhan istirahat dan
tidur
12. Gangguan kebutuhan
keseimbangan suhu tubuh
akibat patologis berbagai sistem
tubuh
a. Anamesa riwayat infeksi
sistem tubuh

61
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
b. Masalah perawatan pada
pasien dengan hipertermi
dan hipotermi
c. Tindakan keperawatan pada
gangguan pemenuhan
keseimbangan suhu tubuh:
1) Memasang cooler
blanket
2) Memasang warmer
blanket
3) Memberikan obat sesuai
program terapi
d. Melaksanakan evaluasi
kebutuhan keseimbangan
suhu tubuh
13. Gangguan kebutuhan rasa aman
dan nyaman akibat patologis
sistem integumen dan sistem
immune
a. Anamesa gangguan sistem
integumen dan immune
b. Anamesa tentang kondisi
psikologik-sosial
c. Pemeriksaan fisik: terhadap
integritas kulit/jaringan,
tanda infeksi/peradangan,
tanda penurunan kesadaran
d. Pemeriksaan tanda
kecemasan
e. Masalah perawatan pada
luka bakar, dermatitis,
reaksi obat dan alergi, SLE,
AIDS
f. Tindakan keperawatan:
1) Merawat luka
2) Memberi kompres pada
luka
3) Memasang restrain
4) Melakukan test alergi
hasil kolaborasi
5) Memberikan obat sesuai
program terapi
g. Melaksanakan evaluasi
kebutuhan rasa aman dan
nyaman
14. Keperawatan Perioperatif
a. Konsep perioperatif

62
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
b. Aplikasi asuhan
Keperawatan periopratif
c. Tindakan keperawatan pre
operatif:
1) Membersihkan daerah
operasi
2) Mencukur daerah
operasi
3) Menyiapkan
pelaksanaan Informed
consent
d. Tindakan keperawatan post
operatif
1) Menyiapkan TT aether
bed
2) Anamesa dan observasi
sirkulasi (TD, nadi,
pernapasan dan suhu
tubuh)
3) Mengobservasi
perdarahan
4) Pemeriksaan kesadaran
5) Mengobservasi bising
usus
6) Membimbing latihan
napas dalam
7) Membimbing batuk
efektif
8) Melatih ambulasi
9) Evaluasi asuhan
keperawatan periopratif
1. Menguasai teknik, 1. Mampu 1. Konsep neonates esensial Keperawatan
prinsip, dan memberikan 2. Konsep Keperawatan anak Anak
prosedur askep sehat (3 sks)
pelaksanaan asuhan/ kepada 3. Konsep tumbuh kembang anak
praktek individu, 4. Sistem perlindungan anak
keperawatan yang keluarga, Indonesia
dilakukan secara dan 5. Konsep keperawatan anak sakit
mandiri atau kelompok 6. Ragam Berbagai penyakit dan
berkelompok. baik sehat, Masalah-masalah kesehatan
sakit, dan anak yang lazim
kegawatdaru 7. Konsep hospitalisasi
ratan dengan 8. Konsep bermain
memperhati- 9. Pemeriksaan perkembangan
kan aspek anak (KTSP dan MTBS)
bio, psiko, 10. Aplikasi Proses Keperawatan
sosial pada anak sehat, sakit:

63
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
kultural, dan 11. Tindakan keperawatan pada
spiritual anak sehat: Imunisasi dasar;
yang Bimbingan antisipasi
menjamin (anticipatory guidance),
keselamatan memandikan bayi
klien 12. Tindakan keperawatan pada
(patient anak sakit: Melakukan terapi
safety), bermain, Perawatan bayi dalam
sesuai incubator, Perawatan bayi
standar dengan fototerapi
askep dan 13. Evaluasi asuhan keperawatan
berdasarkan pada anak sehat dan anak sakit
perencanaan
keperawatan
yang telah
tersedia
2. Mampu
memilih dan
menggunaka
n peralatan
dalam
memberikan
askep sesuai
dg standar
askep
3. Mampu
mengumpul
kan data,
menyusun,
mendokume
n-tasikan
dan
menyajikan
informasi
askep.
1. Menguasai teknik, 1. Mampu 1. Perspektif keperawatan Keperawatan
prinsip, dan memberikan maternitas, Maternitas
prosedur askep 2. Issue dan trend keperawatan
pelaksanaan asuhan/ kepada maternitas
praktek individu, 3. Peran dan fungsi perawat
keperawatan yang keluarga, maternitas
dilakukan secara dan 4. Konsep keperawatan ibu hamil
mandiri atau kelompok 5. Konsep keperawatan ibu
berkelompok. baik sehat, intranatal dan bayi baru lahir
sakit, dan 6. Konsep Keperawatan ibu post
kegawatdaru partum
ratan dengan 7. Konsep keperawatan ibu

64
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
memperhati- dengan masalah reproduksi
kan aspek 8. Ragam gangguan sistem
bio, psiko, Reproduksi: PMS, infeksi,
sosial gangguan menstruasi, gangguan
kultural, dan kehamilan.
spiritual 9. Aplikasi proses keperawatan
yang pada ibu hamil, intra natal, post
menjamin partum dan masalah reproduksi:
keselamatan 10. Tindakan keperawatan pada Ibu
klien hamil:
(patient a. ANC
safety), b. Pendidikan kesehatan pada
sesuai ibu hamil
standar c. Senam hamil
askep dan 11. Tindakan keperawatan pada ibu
berdasarkan dengan gangguan reproduksi:
perencanaan a. Pendidikan kesehatan
keperawatan tentang: kesehatan
yang telah reproduksi, haid dan
tersedia permasalahannya, penyakit
2. Mampu organ reproduksi,
memilih dan b. Persiapan pasien yang akan
menggunaka dilakukan tindakan
n peralatan papsmear
dalam 12. Tindakan keperawatan pada ibu
memberikan dengan gangguan reproduksi:
askep sesuai a. Pendidikan kesehatan
dg standar tentang: kesehatan
askep reproduksi, haid dan
3. Mampu permasalahannya, penyakit
mengumpul organ reproduksi.
kan data, b. Persiapan pasien yang akan
menyusun, dilakukan tindakan
mendokume papsmear
ntasikan dan c. Evaluasi asuhan
menyajikan keperawatan pada ibu
informasi maternal
askep.
1. Menguasai teknik, 1. Mampu 1. Perspektif keperawatan Jiwa Keperawatan
prinsip, dan memberikan 2. Trend dan isu keperawatan jiwa Jiwa
prosedur askep 3. Konsep Dasar kesehatan / (3 sks)
pelaksanaan asuhan/ kepada keperawatan jiwa
praktek individu, 4. Model konseptual keperawatan
keperawatan yang keluarga, jiwa
dilakukan secara dan 5. Konsep penatalaksanaan terapi
mandiri atau kelompok modalitas
berkelompok baik sehat, 6. Penggolongan gangguan jiwa

65
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
sakit, dan (Pedoman Penggolongan
kegawatdaru Diagnosis Gangguan Jiwa/
ratan dengan PPDGJ dan Diagnostik and
memperhati statistic manual of mental
kan aspek disorders IW DSM IV)
bio, psiko, 7. Aplikasi Asuhan Keperawatan
sosial pasien dengan :
kultural, dan a. Kecemasan
spiritual b. Kehilangan dan berduka
yang c. Gangguan konsep diri
menjamin d. HDR (Harga diri rendah)
keselamatan e. Isolasi sosial
klien f. Halusinasi
(patient g. Resiko Perilaku kekerasan
safety), h. Defisit perawatan diri
sesuai i. Regimen terapetik
standar 8. Tindakan Terapi modalitas
askep dan (TAK dan psikofarmaka)
berdasarkan 9. Evaluasi asuhan keperawatan
perencanaan pada gangguan jiwa
keperawatan
yang telah
tersedia
2. Mampu
memilih dan
mengunakan
peralatan
dalam
memberikan
askep sesuai
dg standar
askep
3. Mampu
mengumpul
kan data,
menyusun,
mendokume
ntasikan dan
menyajikan
informasi
askep.
1. Menguasai konsep 1. Mampu 1. Persepktif keperawatan gawat Keperawatan
dan prinsip melaksanaka darurat gawat-darurat
pelaksanaan n prosedur 2. Konsep dan prinsip gawat dan Bencana
Bantuan Hidup bantuan darurat (2 sks)
Dasar pada situasi hidup dasar 3. Konsep dan prinsip pelaksanaan
gawat darurat dan (basic life Bantuan Hidup Dasar

66
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
atau bencana support / 4. Prinsip utama pertolongan
BLS)pada korban
situasi gawat
5. Langkah-langkah penilaian
darurat/ korban/TRIAGE
bencana 6. Konsep pengkajian pada pasien
dengan gawat darurat Circulation
memilih dan Airway Breathing (CAB)
menerapkan 7. Sistem pelayanan gawat darurat
metode yang 8. Konsep, prinsip Bencana dan
tepat, sesuai kejadian luar biasa
standar dan 9. Sistem Penanggulangan
kewenangan Bencana terpadu
nya. 10. Prosedur bantuan hidup dasar:
a. Pemeriksaan tingkat
kesadaran kuantitatif dan
kualitatif
b. Pemeriksaan nadi
c. Pemeriksaan kepatenan
jalan nafas
d. Pemeriksaan pernafasan
e. Tindakan resusitasi jantung
paru
f. Membuka jalan nafas;
dengan alat (opa) dan tanpa
alat;
g. Tindakan mengeluarkan
benda asing
h. Pemasangan neck collar
i. Tindakan menghentikan
perdarahan (positioning &
tourniquet)
11. Prosedur tindakan Bencana
a. Proses inisiasi awal
pada Bencana
b. Evakuasi dan
transportasi korban
1. Menguasai teknik, 1. Mampu 1. Konsep Kesehatan pada Keperawatan
prinsip, dan memberikan Kelompok Khusus gerontik Gerontik
prosedur askep 2. Aplikasi asuhan Keperawatan (2 sks)
pelaksanaan asuhan/ kepada pada kelompok khusus gerontik
praktek individu 3. Tindakan pada keperawatan
keperawatan yang keluarga, gerontik:
dilakukan secara dan a. Terapi kognitif
mandiri atau kelompok b. Terapi aktifitas
berkelompok. baik sehat, c. Bantuan aktifitas sehari-hari
sakit, dan (activity daily living -ADL)
kegawatdaru pada kelompok lansia

67
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
ratan dengan d. Senam lansia
memperhati e. Evaluasi asuhan
kan aspek keperawatan pada
bio, psiko, kelompok khusus gerontik
sosial
kultural, dan
spiritual
yang
menjamin
keselamatan
klien
(patient
safety),
sesuai
standar
asuhan
keperawatan
dan
berdasarkan
perencanaan
keperawatan
yang telah
tersedia
2. Mampu
memberikan
penyuluhan
kesehatan
untuk
meningkatka
n pola hidup
sehat klien
dan
menurunkan
angka
kesakitan
1. Menguasai teknik, 1. Mampu 1. Konsep Pelayanan Kesehatan Keperawatan
prinsip, dan memberikan Primer Keluarga
prosedur askep 2. Konsep keluarga (3 sks)
pelaksanaan asuhan/ kepada 3. Model konseptual keperawatan
praktek individu keluarga
keperawatan yang keluarga, 4. Trend dan issue dalam
dilakukan secara dan keperawatan keluarga
mandiri atau kelompok 5. Konsep asuhan keperawatan
berkelompok baik sehat, keluarga
sakit, dan 6. Manajemen sumberdaya
kegawat keluarga
daruratan 7. Aplikasi asuhan keperawatan

68
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
dengan keluarga
memperhati 8. Tindakan keperawatan
kan aspek keluarga:
bio, psiko, a. Pendidikan kesehatan pada
sosial keluarga
kultural, dan b. Merawat anggota keluarga
spiritual yang sakit
yang c. Pemberdayaan keluarga
menjamin d. Evaluasi asuhan
keselamatan keperawatan keluarga
klien
(patient
safety),
sesuai
standar
asuhan
keperawatan
dan
berdasarkan
perencanaan
keperawatan
yang telah
tersedia
2. Mampu
memberikan
penyuluhan
kesehatan
untuk
meningkatka
n pola hidup
sehat klien
dan
menurunkan
angka
kesakitan
1. Menyusun 1. Konsep karya tulis ilmiah KTI
laporan (definisi, jenis, ciri-ciri) (3 sks)
tentang hasil 2. Langkah-langkah penulisan
dap roses ilmiah
kerja dengan 3. Pengumpulan data ilmiah
akurat dan 4. Sistematika penulisan
sahih, 5. Laporan Karya tulis ilmiah
mengkomun secara sistematik
ikasikan
secara
efektif
kepada

69
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Sikap dan Nilai*/ Ketrampilan Bahan Kajian
SKS
Pengetahuan Umum Khusus
pihak lain
yang
membutuhka
nnya.
2. Mampu
mendokume
ntasikan,
menyimpan,
mengaman-
kan, dan
menemukan
kembali data
untuk
menjamin
kesahihan
dan
mencegah
plagiasi

70
Lampiran 2

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Nama Prodi D III Keperawatan


Nama Mata Kuliah
Kode
Semester
Beban Kredit
Dosen Pengampu Atau Tim
Dosen
Deskripsi Mata Kuliah Boleh ada boleh tidak ada
Capaian Pembelajaran 1.
2.
Metode Penilaian dan
pembobotan
Daftar Referensi 1.
2.
3.
Jadual Pembelajaran
Waktu Tujuan Bahan Metoda Media Dosen Indikator
kajian/ Penilaian
Sub Bahan
Kajian
1. Pengetahuan
1.2.
1.3.
2. Keterampilan
2.1.
3. Sikap
3.1.
3.2.

Tugas-tugas yang harus diselesaikan mahasiswa:


1.
2.
Setiap tugas dideskripsikan dengan menggunakan pendekatan 5 W dan 1h

71
Lampiran 3

RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Kuliah :
Semester :
Capaian Pembelajaran :
1.
2.
3.

NO Minggu TUJUAN Bahan METODE Kriteria BOBOT Standar


Ke (Kemampuan Kajian (Bentuk Penilaian NILAI Kompetensi
yg (Materi Pembelajaran) (Indikator) (%) Profesional
Diharapkan) Ajar)

Dosen,
Nama Lengkap

72
Lampiran 4

Contoh Distribusi Mata Kuliah Prodi D III Keperawatan

SEMESTER 1
NO MATA KULIAH BOBOT PENGALAMAN
BELAJAR
SKS K P K/L
1 Agama 2 2 - -
2 Pancasila 2 2 - -
3 Kewarganegaraan 2 2 - -
4 Bahasa Indonesia 2 1 1 -
5 Ilmu Biomedik Dasar 4 3 1 -
6 Psikologi 2 2 - -
7 Konsep Dasar Keperawatan 2 2 - -
Jumlah sks semester 1 16 14 2
jumlah jam/mg 20 14 6

SEMESTER II
NO MATA KULIAH BOBOT PENGALAMAN
BELAJAR
SKS K P K/L
1 Farmakologi 3 2 1 -
2 Patofisiologi 2 2 - -
3 Anthropologi Kesehatan 2 2 - -
4 Etika Keperawatan 2 1 1 -
5 Keperawatan Dasar s 5 3 2 -
6 Gizi dan Diet 2 - - -
Jumlah sks semester 2 16 10 4
jumlah jam/mg 22 10 12

SEMESTER III
NO MATA KULIAH BOBOT PENGALAMAN
BELAJAR
SKS K P K/L
1 Metodologi Keperawatan 2 1 1 -
2 Dokumentasi Keperawatan 2 2 - -
3 Komunikasi 2 1 1 -
4 Praktik Klinik Keperawatan dasar 3 - - 3
5 Manajemen Patient safety 2 2 - -
6 Keperawatan Medical Bedah I 3 2 1 -
Jumlah sks semester 3 14 8 3 3
Jumlah jam/mg 29 8 9 12

73
SEMESTER IV
NO MATA KULIAH BOBOT PENGALAMAN
BELAJAR
SKS K P K/L
1 Praktik Klinik Keperawatan Medikai 2 - - 2
Bedah I
2 Keperawatan Anak 3 1 1 1
3 Keperawatan Maternitas 3 1 1 1
4 Keperawatan Gawat darurat dan 2 1 - 1
Manajemen Bencana
Jumlah sks semester 4 10 3 2 5
jumlah jam/mg 29 3 6 20

SEMESTER V
NO MATA KULIAH BOBOT PENGALAMAN
BELAJAR
SKS K P K/L
1 Keperawatan jiwa 3 1 1 1
2 Keperawatan Medikai Bedah II 3 2 1 -
3 Keperawatan Keluarga 3 2 - 1
4 Keperawatan Gerontik 2 1 - 1
Jumlah sks semester 5 11 6 2 3
jumlah jam/mg 24 6 6 12

SEMESTER VI
NO MATA KULIAH BOBOT PENGALAMAN
BELAJAR
SKS K P K/L
1 Kewirausahaan 2 2 - -
2 Karya Tulis Ilmiah 3 - - 3
3 Manajemen Keperawatan 2 2 -
4 Praktik Klinik Keperawatan Medikal 2 - - 2
Bedah II
Jumlah sks semester 6 9 4 5
jumlah jam/mg 24 4 20

Catatan
1. Beban atau jumlah sks, disesuaikan dengan kurikulum
2. Kode bentuk kegiatan :
a. Kuliah =K
b. Praktikum =P
c. Praktik Klinik =K
d. Praktik Lapangan =L

74

Anda mungkin juga menyukai