Anda di halaman 1dari 2

2.2.

2 Tatalaksana Pemeliharaan Fase Starter-Fase Finisher

Berdasarkan hasil praktikum pada saat pemeliharaan yang dilakukan adalah

DOC dipelihara selama 27 hari sampai mendapatkan produksi daging yang optimal.

Pemberian pakan dan air minum diberikan secara adlibitum yaitu diberikan secara terus

menerus. Peletakan tempat pakan dan minum pada fase starter diletakan di atas koran

karena DOC belum bisa meraih pakan dan minum jika tempat pakan digantung, namun

setelah mamasuki fase finisher tempat pakan digantung setinggi leher ayam agar
memudahkan ayam untuk meraih pakannya dan dilakukan agar pakan dan minum tidak

mudah tumpah dan tidak tercampur dengan sekam dan feses ayam tersebut. Sekam

yang tercampur dalam pakan atau minum akan membahayakan ternak jika

memakannya, karena dapat mengganggu saluran pencernaan. Hal ini sesuai dengan

pendapat Rasyaf (1992) yang menyatakan bahwa pakan untuk ayam broiler dibedakan

menjadi dua tahap yaitu pakan untuk periode starter dan pakan untuk periode finisher.

Fadilah dkk (2007) menambahkan bahwa pemberian pakan pada saat starter diberikan

di chick feeder tray dan pada saat finisher diberikan pakan dalam feeder tube yang

digantung, namun pada saat pelaksanaan praktikum tempat pakan yang digunakan

round feeder.
Pada fase starter, sekeliling kandang ditutupi oleh koran yang bertujuan untuk

menyesuaikan kondisi lingkungan yang dibutuhkan DOC dan terhindar dari suhu

rendah, ketika ada angin kencang dan hujan, namun tidak menghalangi sirkulasi udara

agar suhu dalam kandang tetap nyaman dan sekam tidak basah. Hal ini sesuai dengan

pendapat Rasyaf (1995) yang menyatakan bahwa pertukaran udara dalam kandang

akan sangat penting untuk membuang gas-gas amoniak yang dapat mengganggu
pertumbuhan ayam. Penggantian litter atau penambahan litter dengan menggunakan

sekam dilakukan apabila sekam sudah basah. Tujuan dari penggantian sekam adalah

untuk menghindari peningkatan kandungan amonia dan penyebaran bibit penyakit. Hal

ini sesuai dengan pendapat Fadilah (2006) bahwa litter yang basah bisa meningkatkan

kandungan amonia, menjadi tempat berkembang biak berbagai penyakit, dan

menyebabkan bulu ayam kotor. Namun karena pada saat masa pemeliharaan litter

dirasa kondisinya baik, maka tidak dilakukan penggantian litter.


Pada fase starter, brooder dinyalakan sepanjang hari agar DOC tetap merasa

hangat, hal ini sesuai dengan pendapat Rasyaf (1995) yang menyatakan bahwa alat

pemanas merupakan suatu alat yang digunakan untuk memberi rasa hangat serta

berfungsi untuk menggantikan panas tubuh yang biasa diberikan oleh induk ayam

untuk menjaga tubuh anak ayam agar tetap stabil, namun saat memasuki fase finisher,

saat siang hari brooder dimatikan karena suhu kandang sudah cukup untuk ayam.

Anda mungkin juga menyukai