Anda di halaman 1dari 7

TEORI B.

F SKINNER

Pengertian

Aplikasi penerapan

Kekurangan

Kelebihan

PENGERTIAN

Teori Behaviorisme Dalam Pembelajaran

Definisi
Adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang
individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.
Pengalaman danpemeliharaan akan membentuk perilaku mereka.

Teori Belajar Menurut Skinner

Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih mengungguli konsep


para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana,
namun lebih komprehensif. Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon
yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan
perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh
sebelumnya. Untuk lebih lengkapnya penulis akan membahas teori kondisioning
operan pada bagian berikut ini.

Kajian Teori Operant Conditioning Menurut B.F.Skiner

Operant Conditioning adalah sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi-


konsekuensi dari prilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan
diulangi. Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan (operant
conditioning).

Menurut Skinner (J.W. Santrock, 272) unsur yang terpenting dalam belajar adalah
adanya penguatan (reinforcement ) dan hukuman (punishment).
Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas
bahwa suatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya, hukuman (punishment) adalah
konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.

Menurut Skinner penguatan berarti memperkuat, penguatan dibagi menjadi dua


bagian yaitu :

a. Penguatan positifadalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons


meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Bentuk-
bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll),
perilaku (senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan,
mengacungkan jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).

b. Penguatan negatif,adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons


meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak
menyenangkan). Bentuk-bentuk penguatan negatif antara lain: menunda/tidak
memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku
tidak senang (menggeleng, kening berkerut, muka kecewa dll).

Satu cara untuk mengingat perbedaan antara penguatan positif dan penguatan
negatif adalah dalam penguatan positif ada sesuatu yang ditambahkan atau
diperoleh. Dalam penguatan negatif, ada sesuatu yang dikurangi atau di hilangkan.
Agar istilah ini tidak rancu, ingat bahwa penguatan negatif meningkatkan
probabilitas terjadinya suatu prilaku, sedangkan hukuman menurunkan probabilitas
terjadinya perilaku.

Contoh dari konsep penguatan positif, negatif, dan hukuman (J.W Santrock, 274).
Ingat bahwa penguatan bisa berbentuk postif dan negatif. Dalam kedua bentuk itu,
konsekuensi meningkatkan prilaku. Dalam hukuman, perilakunya berkurang.

C. APLIKASI TEORI SKINNER TERHADAP PEMBELAJARAN.

Beberapa aplikasi teori belajar Skinner dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

– Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.

– Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan
dan jika benar diperkuat.

– Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.

– Materi pelajaran digunakan sistem modul.

– Tes lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostic.

– Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.


– Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.

– Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari


pelanggaran agar tidak menghukum.

– Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.

– Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu)

– Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai


tujuan.

– Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping.

– Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.

– Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.

– Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas


menurut waktunya masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya.
Sehingga naik atau tamat sekolah dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru
berat, administrasi kompleks.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI SKINNER

Kelebihan

Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini
ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya
pembentukan lingkungan yang baik sehingga dimungkinkan akan meminimalkan
terjadinya kesalahan.

Kekurangan

1. Beberapa kelemahan dari teori ini berdasarkan analisa teknologi (Margaret


E. B. G. 1994) adalah bahwa: (i) teknologi untuk situasi yang kompleks tidak
bisa lengkap; analisa yang berhasil bergantung pada keterampilan teknologis,
(ii) keseringan respon sukar diterapkan pada tingkah laku kompleks sebagai
ukuran peluang kejadian. Disamping itu pula, tanpa adanya sistem hukuman
akan dimungkinkan akan dapat membuat anak didik menjadi kurang mengerti
tentang sebuah kedisiplinan. hal tersebuat akan menyulitkan lancarnya
kegiatan belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery learning, tugas
guru akan menjadi semakin berat.
2. Beberapa Kekeliruan dalam penerapan teori Skinner adalah penggunaan
hukuman sebagai salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa. Menurut Skinner
hukuman yang baik adalah anak merasakan sendiri konsekuensi dari
perbuatannya. Misalnya anak perlu mengalami sendiri kesalahan dan
merasakan akibat dari kesalahan. Penggunaan hukuman verbal maupun fisik
seperti: kata-kata kasar, ejekan, cubitan, jeweran justru berakibat buruk
pada siswa.
EKSPERIMEN BF SKINNER

1. Dalam eksperimen tadi mula-mula tikus itu mengeksplorasi peti sangkar dengan
cara lari kesana kemari, mencium
benda-benda yang ada disekitarnya,
mencakar dinding, dan sebagainya.
Tingkah laku tikus yang demikian
disebut dengan ‘’ emmited behavior ”
(tingkah laku yang terpancar), yakni
tingkah laku yang terpancar dari
organism tanpa memedulikan stimulus
tertentu. Kemudian salah satu tingkah
laku tikus (seperti cakaran kaki, sentuhan moncong) dapat menekan pengungkit.
Tekanan pengungkit ini mengakibatkan munculnya butir-butir makanan ke dalam
wadahnya.Butir-butir makanan yang muncul merupakan reinforce bagi tikus yang
disebut dengan tingkah laku operant yang akan terus meningkat apabila diiringi
reinforcement, yaitu penguatan berupa butiran-butiran makanan kedalam wadah
makanan.

2. Penelitian kondisioning operant yang dilakukan Skinner dengan objek burung


merpati. Seekor merpati dimasukkan ke dalam sebuah kotak atau Skinner
menyebutnya dengan Skinner box. Merpati dipisahkan dari lingkungan normal dan
kotak kecil yang kedap.merpati
lapar tersebut dihadapkan dengan
stimulus dinding kotak yang salah
satunya ada bintik yang dapat
mengeluarkan cahaya merah.
Setiap kali merpati itu mematuk
bintik merah itu, maka akan keluar
makanan dari lobang di bawah
bintik itu. Cara yang dilakukan
untuk membuat merpati mematuk
bintik merah itu yaitu peneliti membentuk tingkah laku merpati. Pertama, merpati
dilatih untuk makan dari lubang makanan. Kemudian makanan akan diberikan jika
merpati berdiri dekat bintik cahaya dan menegakkan kepala. Begitu seterusnya,
makanan hanya akan diberikan jika merpati menatap dan mematuk bintik cahaya.
Sejak itu, merpati semakin sering mematuk cahaya, karena patukan tersebut
mendapatkan hadiah (reinforcement)yaitu makanan.

Mematuk cahaya merah untuk mendapatkan makanan dinamakan


pembentukan (shaping) tingkah laku. Sedangkan teknik yang dipakai disebut dengan
pendekatan berangsur (successive approximation). Tingkah laku yang sudah tetapi
dapat dihilangkan atau dipadamkan (extinction).

Berdasarkan eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan burung
merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :

1. Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan


stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.
2. Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah
diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat,
maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.

Anda mungkin juga menyukai