Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh kenaikan tarif parkir Universitas Multimedia

Nusantara terhadap mahasiswa yang membawa kendaraan


pribadi
Dwynn Tama, Andy Koesnadi, Farrell Diva Anelca, Kevin Ali

BAB I.
PENDAHULUAN
Setiap Universitas di Indonesia pasti memiliki tempat parkir baik untuk dosen ataupun
mahasiswa. Dibangunnya tempat parkir di setiap universitas adalah untuk memberikan
kenyamanan bagi dosen dan mahasiswa yang membawa kendaraan pribadi. Parkir didefinisikan
sebagai keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan
pengemudinya [Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 22, 2009].
Mengetahui banyaknya mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang membawa
kendaraan pribadi, UMN tentu memiliki tempat parkir yang cukup luas, baik outdoor atau
indoor. UMN memiliki tarif yang berbeda dengan gedung lain dan terbilang cukup murah untuk
uang saku mahasiswa.
Tarif parkir di UMN ditetapkan sebagai berikut:
Kendaraan roda 2 (dua) Rp. 2000/hari
Kendaraan roda 4 (empat) Rp. 3000/jam dengan maksimal tarif Rp. 6000.
Harga tarif parkir diatas merupakan tarif parkir UMN yang sedang berlaku dan belum dinaikan
tarifnya oleh Dewan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara
(DKBMUMN). Berdasarkan informasi yang didapatkan dari pihak UMN, DKBM UMN akan
menaikkan harga karena biaya operasional Secure Parking UMN tidak tertutupi.
Berikut tarif parkir yang akan ditetapkan mulai tanggal Januari 2020:
Kendaraan roda 2 (dua) Rp. 3.000/hari
Kendaraan roda 4 (empat) Rp. 4.000/jam dengan maksimal tarif Rp. 8000.
Dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen pelaku usaha diwajibkan beritikad baik dalam
melakukan kegiatan usahanya, sedangakan bagi konsumen diwajibkan beritikad baik dalam
melakukan transaksi pembelian barang atau jasa. Namun dalam hal ini itikad baik lebih
ditekankan pada pelaku usaha, karena meliputi semua tahapan dalam melakukan kegiatan
usahanya (Celine Tri, 2008 : 41). Untuk itu, kelompok kami akan mengadakan survei terkait
pendapat mahasiswa mengenai kenaikan tarif parkir di UMN. Dengan tujuan untuk mengetahui
perbandingan jumlah mahasiswa yang akan tetap menggunakan kendaraan pribadi atau
transportasi umum sebagai media transportasi yang baru.
BAB II.
LANDASAN TEORI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi parkir adalah menghentikan atau
menaruh kendaraan bermotor untuk beberapa saat ditempat yang sudah di sediakan. Menurut isi
Pasal 1694 KUH Perdata, penitipan adalah suatu perjanjian “ riil ” yang berarti bahwa ia baru
terjadi dengan dilakukannya suatu perbuatan yang nyata, yaitu diserahkannya barang yang
dititipkan. Dan menurut Herus (1998, 55-56) fasilitas parkir dapat dibedakan menjadi fasilitas
parkir di jalan atau di luar jalan. Parkir diluar jalan dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
pelataran parkir dan garasi parkir. Setiap fasilitas jenis parkir, keuntungan dan kerugian haruslah
dianalisa sesuai dengan potensi lokasi tempat fasilitas parkir tersebut berada. Tentang jumlah
ruang parkir yang harus tersedia di suatu lokasi dapat didekati dari :
a. Kebutuhan fungsional yang sesuai dengan jenis kendaraannya
b. Ruang cadangan, merupakan ruang gerak dari kendaraan tersebut saat memarkir. hal
ini tergantung dari besar sudut parkir terhadap arah poros jalan(parkir melintang/paralel).
c. Waktu rata" untuk memarkir kendaraan, hal ini tentunya tergantung dari lokasi parkir
di luar gedung atau dalam gedung.
Sistem perparkiran yang ideal adalah sistem yang memperhatikan fungsi kawasan, fungsi
pelayanan jalan, volume lalu lintas dan arah pergerakan. Bertambahnya jumlah penduduk dan
semakin meningkatnya kepemilikan kendaraan akan menimbulkan meningkatnya permintaan
jalan untuk menampung kegiatan lalu lintas. Penyediaan fasilitas parkir juga dapat berfungsi
sebagai salah satu alat pengendali lalu lintas. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka pada
kawasan-kawasan tertentu dapat disediakan fasillitas parkir untuk umum yang diusahakan
sebagai suatu kegiatan yang berdiri sendiri dengan memungut bayaran ataupun tidak dipungut
bayaran. Agar sistem transportasi menjadi lebih efisien maka pada tempat-tempat yang dianggap
dapat membangkitkan pergerakan perjalanan harus menyediakan fasilitas pelayanan yang
memadai. Besarnya pungutan tarif parkir ditetapkan dengan Peraturan Daerah yang harus
direvisi secara reguler untuk menyesuaikan dengan kebijakan parkir setempat. Dampak
kebijakan tarif parkir terhadap demand berdasarkan kajian yang dibuat oleh Todd
Litman mengemukakan bahwa setiap peningkatan tarip parkir sebesar 10 persen akan
mengakibatkan penurunan penggunaan parkir sebesar 0,7 -0,8 persen, meningkatkan penggunaan
angkutan umum sebesar 3,71 persen dan bersepeda sebesar 0,9 persen. Angka ini lebih besar lagi
untuk jangka pendek, pada saat kenaikan baru diterapkan dapat mengakibatkan elastisitas
menjadi sekitar – 0,28., dimana pengguna tempat parkir mengurangi lama waktu parkir dan
mengurangi jumlah parkir.
BAB III.

Lampiran ini didapatkan dari Google Form

Pertanyaan 1 : Transportasi apa yang kalian gunakan sehari-hari untuk menjangkau kampus UMN?

Gambar 2.1 : Jumlah data transportasi responden.

Berdasarkan data diatas, sebanyak 15 responden menggunakan mobil pribadi, 14 responden


menggunakan motor pribadi, 11 responden menggunakan transportasi online dan tidak ada yang
menggunakan shuttle bus.

Gambar 2.2 : Tingkat kenyamanan responden dengan transportasi yang digunakannya.

Berdasarkan data diatas, sebanyak 37 responden merasa nyaman dengan transportasi yang digunakan
sehari-hari dan 3 responden merasa tidak nyaman dengan transportasi yang digunakannya saat ini.
Gambar 2.3 : Pendapat responden terhadap tarif parkir UMN saat ini.

Berdasarkan gambar diatas, dapat diambil data sebagai berikut:

- 26 Responden menjawab sudah nyaman dengan tarif parkir saat ini.


- 10 Responden menjawab belum nyaman dengan tarif parkir saat ini.
- 4 responden lainnya menjawab netral (tidak membawa kendaraan pribadi).

Gambar 2.4 : Jumlah responden yang mengetahui adanya kenaikan tarif parkir UMN.

Berdasarkan data diatas, sebanyak 27 mengetahui bahwa adanya kenaikan tarif parkir UMN dan 13
responden yang tidak mengetahui bahwa akan adanya kenaikan tarif parkir UMN.
Gambar 2.5 : Tingkat setuju atau tidaknya responden terhadap penerapan kenaikkan tarif parkir UMN.

Berdasarkan data diatas, dapat diambil data yang sudah dijumlahkan, yaitu 21 responden tidak setuju
bahwa tarif parkir akan naik dan sekitar 19 responden setuju untuk menaikan tarif parkir.

Gambar 2.6 : Pendapat responden terkait masih ingin tidaknya untuk tetap membawa kendaraan
pribadi jika tarif parkir UMN sudah dinaikkan.

Berdasarkan data diatas, sebanyak 31 responden menjawab masih ingin memakai kendaraan pribadinya
untuk menuju ke UMN dan 9 responden lainnya ingin mencari transportasi alternatif lain untuk menuju
ke UMN.
BAB IV.

HASIL DAN ANALISIS

a. Rata-rata

Gambar 3.1.1 : Data dari pada google form.

Gambar 3.1.2: Data dari pada google form.

Berikut merupakan data-data yang kita dapatkan dari survey yang dilaksanakan melalui Google
Form. Terdapat 16 responden yang memakai mobil pribadi , 14 responden yang memakai motor
pribadi, dan tidak ada yang memakai shuttle bus untuk berpergian ke UMN.
Setelah mengetahui bahwa akan adanya kenaikan tarif harga parkir di UMN, 21 responden
masih tetap ingin memakai kendaraan pribadinya dan terdapat 9 responden yang ingin mencari
alternatif lain.

Gambar 3.1.3: Perhitungan rata-rata


Setelah dihitung, terdapat 9 responden yang tidak ingin menaiki kendaraan pribadi mereka setelah
akan adanya kenaikan tarif harga parkir UMN.

b. Anova

Gambar 3.2.1: Data dari pada google form.

Gambar 3.2.2: Data akhir dari google form.

Gambar diatas merupakan data yang diambil dari google form yang sama seperti perhitungan
rata-rata.

Gambar 3.2.3: Data rata-rata tabel .

Gambar diatas merupakan rata-rata dari jawaban responden.


Gambar 3.2.4: Data confidence, df SBB, dan df SSW.

Dari gambar 3.2.4, kita dapat melihat level kepercayaan terdapat pada 5% atau 0.05, df SSB
memiliki nilai 2, dan df SSW memiliki nilai 3.

Gambar 3.2.5: Data SSB, SSW, F statistic, dan nilai tabel F.

Dari gambar 3.2.5, SSB memiliki nilai 1395, SSW memiliki nilai 61, nilai F statistic memiliki nilai
34.30327869, dan tabel F memiliki nilai 19. Jika kita membandingkan nilai F statistic dan Tabel F (34.303
> 19), nilai F statistic lebih besar dibanding tabel F, maka hasilnya ditolak.
c. biaya

Gambar 4.3.1: Harga parkir sekarang.

Tabel berikut menunjukan harga tarif parkir UMN saat ini untuk mobil dan motor.

Gambar 4.3.2: Data untuk biaya setelah perubahan harga

Sebelum perubahan harga tarif parkir UMN, UMN dapat menghasilkan Rp124.000.,00 dari 30
orang yang memakai kendaraan pribadi.

Gambar 4.3.3: Harga parkir setelah perubahan.

Tabel berikut menunjukan harga tarif parkir UMN setelah harganya dinaikan untuk mobil dan
motor.
Gambar 4.3.4: Data untuk biaya setelah perubahan harga.

Setelah adanya perubahan harga tarif parkir UMN, UMN dapat menghasilkan Rp148.000,00, dari
21 orang yang masih memakai kendaraan pribadinya.
BAB V KESIMPULAN

Hasil penelitian kami membuktikan bahwa jumlah mahasiswa UMN yang membawa kendaraan
pribadi akan mengalami penurunan jika penerapan kenaikkan tarif parkir UMN diterapkan.
Analisis kami menunjukkan ada 3 hasil perhitungan yang masing-masing menjelaskan bagian
dari tujuan kami. Data pertama yang didapatkan adalah rata-rata. Rata-rata yang telah kami
hitung membuktikkan bahwa persentase jumlah mahasiswa yang membawa kendaraan pribadi
antara sebelum dan sesudah kenaikkan tarif parkir berbeda. Data kedua merupakan ANOVA
yang menjelaskan bahwa adanya relasi antar data. Hasil yang kami dapatkan untuk ANOVA
menujukkan kegagalan pada hipotesis kami. Lalu, Data terakhir yaitu pembuktian biaya. Dalam
data terakhir yang kami hitung, didapatkan jumlah pendapatan yang berbeda antara data awal
dan data terakhir. Hasil yang kami dapatkan tersebut membuktikan bahwa penerapan untuk
menaikkan tarif parkir UMN di tahun 2020 menghasilkan jumlah pendapatan yang lebih besar
dibandingkan tarif parkir saat ini.

Anda mungkin juga menyukai