Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan tulisan ini untuk memenuhi tugas kewirausahaan. Critical Book Report adalah
tugas wajib dalam setiap mata kuliah termasuk mata kuliah kewirausahan. Critical Book Report ini
ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan Mahasiswa dalam mengkritisi buku, dengan
mengkritisi buku Mahasiswa juga dibiasakan untuk membaca buku. Dengan kebiasaan membaca
buku wawasan Mahasiswa akan semakin luas.
Critical Book Report ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu saya sebagai penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Critical Book Report
ini pada masa yang akan datang. Atas saran dan kritik yang diberikan saya ucapkan terimakasih
banyak.
Mudah-mudahan Critical Book Report ini dapat memenuhi harapan sebagai tugas dalam
pembelajaran mata kuliah kewirausahan.
1
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN 3
Latar belakang 3
Tujuan dan Manfaat 3
Identitas Buku I 4
Identitas Buku II 4
Identitas Buku III 5
Ringkasan Buku I 6
Ringkasan Buku II 13
Ringkasan Buku III 22
Kelebihan Buku I 27
Kelebihan Buku II 27
Kelebihan Buku III 27
Kelemahan Buku I 28
Kelemahan Buku II 28
Kelemahan Buku III 28
BAB IV : PENUTUP 29
Kesimpulan 29
Saran 29
2
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Tujuan serta manfaat melakukan critical book report adalah agar kita dapat mengeksplore isi
dari beberapa buku kewirausahan yang kita kritik, mencari dan mendapat pelajaran mengenai
kewirausahan, serta untuk dapat memperbandingkan antara buku yang satu dengan buku yang
lainnya. Last but not least agar kita dapat merealisasikam atau menerapkan kewirausahan untuk
kehidupan di masa yang mendatang.
3
BAB II
ISI BUKU
I. Identitas Buku
Buku Utama
Judul Buku : Kewirausahaan Pendekatan Karekteristik Wirausahawan Sukses
Sampul Buku :
Penulis : Yuyus Suryana
Kartib Bayu
Penerbit : Prenadamedia Group
Tahun Terbit : 2018
Cetakan :6
Tebal Buku : 290
ISBN : 978-602-7985-23-0
Buku Kedua
Judul Buku : Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik Melahirkan Enterpreneurship
Sampul Buku :
Penulis : Rusyid Ananda
Dr. Tien Rafida
Penerbit : Perdana Publishing
Tahun Terbit : 2016
Cetakan :1
Tebal Buku : 251
ISBN : 978-602-6970-91-6
Buku Ketiga
4
Judul Buku : Dasar-dasar kewirausahaan Panduan bagi mahasiswa untuk mengenal,
memahami, dan memasuki dunia bisnis
Sampul Buku :
Penulis : Ir. Hendro, M.M
Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : 2011
Tebal Buku : 544
ISBN : 978-979—075-851-3
5
II. Ringkasan Buku
BUKU 1
Kewirausahaan Pendekatan Karekteristik Wirausahawan Sukses
BAB 1 : PENDAHULUAN
Konsep kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang melalui suatu proses, pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis
baru yang berorientasi memperoleh keuntungan, penciptaan nilai dan pembentukan produk atau
jasa baru yang unik dan inovatif.
Konsep wirausaha lebih merujuk pada sifat, dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang
yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang
6
nyata dan dapat mengembangkannya dengan tangguh, dengan mengacu pada orang yang
melaksanakan proses gagasan, memadukan sumber daya menjadi realitas.
Perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami pasang surut. Hal ini dipengaruhi
oleh adanya faktor letak geografis, budaya, kebijakan ekonomi, dan pengaruh perkembangan
perekonomian dunia. Faktor yang mendorong perkembangan dunia kewirausahaan di Indonesia
adalah :
Kebutuhan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik
Kebutuhan akan ketidaktergantungan atau kebebasan
Kebutuhan akan pembaruan
Mencapai tingkat pendapatan yang lebih baik
Kemampuan menyekolahkan anak dan menyejahterakan keluarga
Perkembangan usaha kecil di Indonesia sejak dahulu hingga proklamasi 1945 dan
berlanjut sampai sekarang, masih terkonsentrasi sektor pertanian di samping minyak dan gas
bumi. Kondisi ini semakin jelas mengingat 80% rakyat Indonesia tinggal di pedesaan dan hidup
sebagai petani atau sebagai nelayan bagi mereka yang tinggal di pantai. Namun demikian,
keberadaan usaha kecil di Indonesia sangat strategis dan relatif tahan terhadap goncangan krisis
ekonomi sehingga mampu menjadi penyangga dan menopang perekonomian nasional.
Karakter wirausaha merupakan tabiat; watak; sifat-sifat kejiwaan; akhlak; atau budi
pekerti yang membedakan seorang dari yang lain. Membangun karakter adalah proses mengukir
atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga berbentuk unik, menari dan berbeda atau dapat
dibedakan dengan orang lain.
7
Proses membangun karakter itu memerlukan disiplin tinggi karena tidak pernah mudah
dan seketika atau serta merta. Diperlukan refleksi mendalam untuk membuat rentetan keputusan
moral dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata sehingga menjadi praktis, refleksi dan praktik.
Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi kebiasaan dan membentuk watak
atau tabiat seseorang.
Pentingnya karakter dalam kewirausahaan yaitu bahwa karakter harus menjadi fondasi
bagi kecerdasan dan pengetahuan seorang wirausaha.
Ciri-ciri karakter yang harus dimiliki seorang wirausaha secara garis besar meliputi:
Memiliki motivasi untuk berprestasi
Berorientasi ke masa depan
Tanggap dan kreatif dalam menghadapi perubahan
Memiliki jaringan usaha
Memiliki jiwa kepemimpinan.
Aspek-aspek yang perlu dikenali pada diri seseorang bila seseorang akan berwirausaha
yang dapat digunakan untuk pengendalian diri yaitu aspek perilaku, sikap, dan sistem nilai
wirausaha dapat dibandingkan dengan karakteristik individual melalui teknik mawas diri, umpan
balik, dan tanggapan kelompok masyarakat.
Komponen dalam konsep diri yang harus dikenali yaitu komponen perspeptual atau
komponen yang menyangkut persepsi, konseptual, dan attitudinal (sikap) yaitu perasaan yang
dimiliki tentang dirinya, sikapnya terhadap statusnya kini, dan prospeknya di masa depan.
Penilaian potensi diri sendiri meliputi:
Aspek kepribadian Dorongan/keinginan
Disiplin diri Keberanian menghadapi resiko
Kreativitas Kepercayaan diri.
Pemberdayaan potensi diri dalam wirausaha pada dasarnya menempatkan diri kita pada
posisi yang tepat. Menempatkan diri pada posisi yang tepat sebagai implementasi pemberdayaan
diri, untuk memperjelas posisinya sebagai individu yang memiliki posisinya sebagai anggota
8
masyarakat yang memperoleh wawasan/pemahaman yang berasal dari penularan wawasan orang
lain sesama anggota masyarakat.
Untuk meraih kesuksesan dalam berwirausaha perlu dimulai dengan mimpi dan berusaha
mewujudkan mimpi ini menjadi kenyataan melalui proses dan tindakan yang nyata. Seorang
wirausaha harus selalu perspektif, mempunyai visi ke depan. Apa yang hendak ia lakukan, apa
yang ingin ia capai. Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara, tetapi untuk
selamanya. Oleh sebab itu, faktor kontinuitasnya harus dijaga dan pandangan harus ditujukan
jauh kedepan.
Seorang wirausaha yang berpikir positif ialah orang yang cara pandangnya untuk
perbaikan, kreatif, bekerja produktif, dan efisien. Jadi, hasil akhir dari pemikiran positif adalah
9
kreatif, produktif dan efisien. Kreatif merupakan tindakan penting seorang pengusaha agar
usahanya terus maju.
Seorang wirausaha yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik kemungkinan
besar akan lebih bahagia dan berhasil dalam kehidupan sekaligus mampu menguasai kebiasaan
pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Orang yang tidak dapat menghimpun kendali
tertentu atas kehidupan emosionalnya akan mengalami perang batin yang merampas kemampuan
mereka untuk berkonsentrasi pada pekerjaan ataupun untuk memiliki pikiran yang jernih.
10
Seorang wirausaha yang terbuka terhadap ide baru inilah merupakan wirausaha yang
inovatif dan kreatif yang ditemukan dalam jiwa kewirausahaan. Pikiran yang luas dinamis dan
kesediaan untuk pembaruan bisa lebih cepat berkembang dalam lapangan industri.
Jaringan kerja merupakan prasyarat penting bagi seorang wirausaha untuk memulai
segala sesuatunya dalam menjalankan usaha. Sekecil apapun jaringan kerja yang kita miliki
sekarang, mulailah membangunnya serta merawat dan memeliharanya. Untuk membangun
jaringan yang luas dan kuat diperlukan teman, maka seorang wirausaha banyak memiliki teman
sebanyak-banyaknya. Pada harga dan kualitas yang sama orang membeli dari temannya, pada
harga yang sedikit mahal orang akan tetap membeli dari temannya. Teman akan membantu
mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, dan membantu menolong pada masa sulit.
kerja sama merupakan suatu alat di mana keuntungan wirausaha dapat ditingkatkan
dengan menolong dirinya sendiri melalui pertolongan bersama dengan motto kerja sama masing-
masing untuk semua, dan semua untuk masing-masing. tujuan kerja sama ini untuk
meningkatkan pendapatan masing-masing pihak.
Globalisasi mengakibatkan segala sesuatu bergerak cepat dan situasi cepat berubah.
perubahan yang cepat berdampak pada situasi ketidakpastian yang berpengaruh terhadap
perusahaan. Seorang wirausaha tidak dapat menghindari perubahan yang terjadi tetapi dituntut
untuk siap mengadakan perubahan. Wirausaha dituntut untuk merespon dan beradaptasi pada
lingkungan ekonomi, teknologi, dan informasi yang terus berubah, sehingga wirausaha tidak
tertinggal dalam memanfaatkan peluang ekonomi yang ada.
11
Seorang wirausaha harus mampu berpikir kritis, tekun dalam menganalisis potret keadaan
dan posisi perusahaan sangat bermanfaat dalam menetapkan peluang bisnis yang direncanakan.
Untuk itu diperlukan ketelitian dalam analisis berbagai masalah, termasuk menginterpretasikan
data dan informasi di lingkungan perusahaan. Seorang wirausaha harus memiliki karakter dan
pribadi yang menyenangkan bagi orang lain. Orang lain itu bisa sebagai pemasok, mitra kerja
maupun pelanggan.
Kreativitas tidak hanya penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif, akan tetapi
juga sangat penting bagi kesinambungan perusahaan (survive). Artinya bahwa dalam
menghadapi tantangan global, diperlukan sumber daya manusia kreatif dan inovatif atau berjiwa
kewirausahaan. Nilai inovatif, kreatif, dan fleksibel merupakan unsur-unsur keorisinilan
seseorang. wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara baru
yang lebih baik.
12
BUKU 2
Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik Melahirkan Enterpreneurship
BAB 1 : PENDAHULUAN
Secara etimologis, istilah wirausaha berasal dari kata “Wira” dan “usaha”. Kata “wira”
bermakna: berani, utama, atau perkasa. Sedangkan “usaha” bermakna kegiatan dengan
mengerahkan tenaga pikiran dan fisik untuk mencapai sesuatu maksud. Secara etimologis,
wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam
menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan.
Fakktor-faktor yang menjadi sumber kemungkinan menjadi entrepreneur adalah sebagai
berikut :
The unexpected (hal tak terduga) Perubahan di dalam struktur industri
Ketidaksesuaian dalam kenyataan Perubahan di dalam demokrasi
Invensi berdasarkan kebutuhan Perubahan persepsi dan arti
Perubahan di dalam struktur industri Ilmu pengetahuan baru.
Perubahan di dalam demokrasi
Menurut Zimmerer; Scarborough, dan Wilson (2008) ada 6 peluang keunggulan menjadi
entrepreneur, yaitu :
1. Peluang menentukan nasib sendiri
2. Peluang melakukan perubahan
3. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya
4. Peluang untuk memperoleh keuntungan yang menakjubkan
5. Peluang untuk berperan besar dalam masyarakat
6. Peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai
13
Keputusasaan.
Menurut Bertens (2001) secara etimologi kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu
ethos. Dalam bentuk tunggal, ethos bermakna tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, kebiasaan, adat, akhlak, perasaan, dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak kata etika
yaitu: ta-etha berarti adat kebiasaan. dan arti terakhir inilah yang menjadi latar belakang bagi
terbentuknya istilah etika.
Secara umum etika dibagi menjadi dua, yaitu :
Etika umum, berkaitan dengan kondisi kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara
etis.
Etika khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan
yang khusus.
14
Memasarkan barang dan jasa untuk memuaskan pelanggan
Usaha produksi adalah usaha yang terkait dengan mengubah bahan baku menjadi produk.
Oleh karena itu sumber keunggulan usaha produksi dalam bersaing terkait dengan kualitas,
kontinuitas dan harga bahan baku yang dipasok oleh pemasok, serta teknologi produksinya.
Usaha produksi diklasifikasikan menjadi dua tingkatan yaitu primer dan sekunder. Produk
primer mengacu pada penggalian sumber daya alam atau penggunaan sumber daya berada di
dalam bumi. Sedangkan usaha produksi sekunder merupakan lanjutannya.
Usaha perdagangan dapat dikelompokkan menjadi usaha ritaill dan distributor. usaha retail
adalah suatu kegiatan menjual barang atau jasa kepada konsumen akhir, usaha retail ini
merupakan mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen sampai kepada
konsumen akhir.
Usaha jasa terkait dengan usaha yang mengandalkan pada sumber daya manusia sebagai
keunggulan bersaing.
15
BAB 4 : RENCANA USAHA
Rencana usaha merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan
sebuah usaha untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang
memuaskan dan menarik bagi penyandang atau stakeholder. ada lima alasan mengapa diperlukan
rencana usaha dalam mendirikan usaha, yaitu:
1. Rencana usaha merupakan blueprint yang akan diikuti dalam operasional usaha
2. Rencana usaha merupakan alat untuk mencari dana/modal usaha
3. Rencana usaha merupakan alat komunikasi untuk menarik minat dan perhatian orang lain
4. Rencana usaha membuat enterpreneur dapat mengetahui langkah-langkah praktis
menghadapi persaingan
5. Rencana usaha membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya.
Dalam menyusun rencana usaha terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui sebagai
berikut:
1. Analisis lingkungan
2. Formulasi strategi
3. Implementasi strategi
4. Pengendalian dan evaluasi
Frederick, Kuratko dan Hodgetts (2006) menjelaskan berdasarkan hasil risetnya terkait
dengan kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam rencana usaha sebagai berikut:
1. Tujuan yang tidak realistis 4. Kekurangan pengalaman bisnis dan
2. Kegagalan mengantisipasi jalan buntu teknis
3. Tidak ada komitmen dan dedikasi 5. Tidak terdapat segmen pasar
Menurut Kasmir (2006) menjelaskan analisis kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan usaha atau bisnis yang akan dijalankan,
dalam rangka menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan.
16
Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk mengidentifikasi masalah di masa yang akan
datang sehingga dapat meminimalkan kemungkinan melesetnya hasil yang ingin dicapai dalam
suatu investasi. analisis kelayakan usaha memperhitungkan hambatan atau peluang dari investasi
yang akan dijalankan. Jadi suatu analisis kelayakan usaha dapat memberikan pedoman atau
arahan pada usaha yang akan dijalankan.
Dalam rangka studi kelayakan usaha hal-hal yang perlu diketahui sebagaimana dijelaskan
Hadi (2011) adalah:
1. Ruang lingkup kegiatan usaha 5. Hasil kegiatan usaha tersebut
2. Cara kegiatan usaha dilakukan 6. Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun
3. evaluasi terhadap aspek aspek yang yang tidak dari kegiatan usaha
menentukan berhasilnya usaha 7. Langkah-langkah rencana untuk
4. Sarana yang diperlukan oleh usaha mendirikan usaha
Agar langkah untuk berwirausaha menjadi mudah dan terang, maka Kasmir (2006)
menjelaskan jurus-jurus awal yang dilakukan jika mau berwirausaha, yaitu:
1. Berani memulai 2. Berani menanggung resiko
17
3. Penuh perhitungan 6. Optimistis dan penuh keyakinan
4. Memiliki rencana yang jelas 7. Memiliki tanggung jawab
5. Tidak cepat puas dan putus asa 8. Memiliki etika dan moral
Secara umum hal-hal yang dapat menjadi gagasan dalam menangkap peluang
berwirausaha adalah:
Mencermati produk yang sudah ada
Melihat pameran dagang
Mencari informasi di lembaga pemerintah
Mencari informasi di media informasi
Selain itu ada juga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mendirikan usaha, yaitu:
a. Bidang usaha e. Tenaga kerja
b. Lokasi f. Perencanaan keuangan
c. Pelanggan g. Kredit bank
d. Gaya berwirausaha
Ada beberapa jenis badan hukum yang dapat dipilih untuk menjalankan usaha, yaitu:
Perusahaan perorangan Koperasi
Firma (Fa) Yayasan
Perseroan komanditer (CV) Perseroan terbatas (PT)
Ada beberapa strategi yang perlu diperhatikan dalam mendirikan usaha, yaitu:
1. Putuskan ingin bergerak dalam komoditi apa
2. Putuskan apakah akan berkongsi atau sendirian
3. Analisa bagaimana prospek lokasi dan lingkungan usaha
4. Apakah akan memulai murni usaha baru atau membeli usaha yang sudah ada
5. Membuat planning
18
6. Apakah akan memasarkan barang atau jasa secara umum atau mencari pasar reluang
(celah)
7. Bagaimana mencari karyawan atau tenaga yang dapat diandalkan sebagai tangan kanan.
Resiko usaha dapat berupa kemerosotan finansial dan pengalaman buruk. Dari risiko ini
maka seorang entrepreneur memperbaiki diri dengan cara belajar lagi dengan cara-cara baru,
lebih gigih, lebih ulet, dan kerja keras agar dapat meraih kebebasan.
Seorang entrepreneur tetap bertahan dalam menghadapi resiko usaha terburuk, antara lain
dengan cara cara sebagai berikut:
1. Memperbaiki usaha 4. Mencari investor untuk berinvestasi
2. Melakukan alih usaha 5. Meminta pihak lain untuk
3. Pindah tempat mengakuisisi
Beberapa kemungkinan jenis-jenis resiko yang dapat terjadi dalam kegiatan usaha adalah:
1. Resiko teknis
2. Risiko pasar
3. Resiko force majeur
Ekspansi usaha merupakan langkah penting yang perlu dilakukan entrepreneur setelah
usaha yang diluncurkannya berjalan dan memiliki pasar yang jelas maka langkah selanjutnya dan
hal ini merupakan bagian dari impian seorang entrepreneur adalah melakukan pengembangan
usahanya melalui aktivitas ekspansi usaha. Beberapa strategi yang dapat diterapkan entrepreneur
dalam melakukan ekspansi usaha, yaitu:
Strategi penetrasi pasar Strategi pertumbuhan integratif
Strategi pengembangan pasar Strategi diversifikasi
Strategi pengembangan produk
19
Terdapat suatu masa ketika usaha telah mencapai kemapanan, ada kalanya terjadi
pergantian kepemilikan atau manajemen pengelola. Proses peralihan yang biasa disebut dengan
istilah suksesi. Agar sukses usaha dapat berjalan dengan sukses, maka enterpreneur harus
memperhatikan 5 aspek penting sebagaimana dijelaskan Wijatno (2009), sebagai berikut:
Waktu
Tipe usaha
Kapabilitas manajer
Visi entrepreneur
Faktor lingkungan
Menurut Prama(2004), setidaknya ada 4 faktor yang harus menjadi perhatian dalam
keberhasilan usaha. Faktor-faktor tersebut yaitu:
To dream the Impossible dream
The power of consistency
Bermain-main dengan ide
Banjiri diri Anda dengan dunia yang penuh kemungkinan
Menurut Basrowi (2011), ada 3 penyebab yang menjadi faktor kegagalan usaha, yaitu:
1. Masuk ke dalam dunia usaha terlalu cepat
2. Kehabisan modal
3. Kegagalan perencanaan
Penjelasan secara eksplisit terkait konsep tentang kewirausahaan dalam Islam memang
tidak dinyatakan secara eksplisit. Dalam Islam digunakan istilah kerja keras, kemandirian dan
tidak cengeng. Setidaknya terdapat beberapa ayat al-quran maupun hadist yang dapat menjadi
rujukan pesan tentang semangat kerja keras dan kemandirian.
20
Rekam jejak sejarah Nabi Muhammad, istrinya dan sebagian besar sahabatnya adalah
para pedagang dan entrepreneur mancanegara yang pawai. Beliau adalah praktisi ekonomi dan
sosok tauladan bagi umat. Oleh karena itu, sebenarnya tidaklah asing jika dikatakan bahwa
mental enterpreneurship inheren dengan jiwa umat Islam itu sendiri.
Al-quran menggunakan kata “ghaniy” atau “aghniya” untuk menyebut orang kaya atau
orang-orang kaya. Kata “ghaniy” merupakan salah satu dari Asmaul Husna yang menunjukkan
bahwa Allah SWT tidak butuh kepada siapa pun, sedangkan yang lain amat membutuhkannya.
Perspektif Islam berkaitan dengan hukum asal dalam bekerja dan berusaha untuk mencari
kekayaan adalah dapat ditaklukkan kepada lima hukum taklifi, yaitu:
a. Wajib d. Makruh
b. Sunat e. Mubah
c. Haram
Landasan moral dalam melakukan usaha secara Islam, meliputi:
Merasa terpantau Amanah
Jujur Taqwa
Karakteristik entrepreneur dalam konsep Islam dijelaskan Alma (2009:270), sebagai berikut:
Sifat takwa, tawakal, zikir dan syukur Berzakat dan berinfaq
Jujur Silaturahmi
Niat suci dan ibadah
Bangun subuh dan bekerja
Toleransi
21
BUKU 3
DASAR-DASAR KEWIRAUSAHAAN
Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis
Kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreativ yang membangun suatu value dari yang
belum ada menjadi ada dan dinikmati oleh orang banyak. Wirausaha adalah melakukan inovasi yang
baru untuk sebuah inovasi (berani usaha mandiri). Munculnya peluang bisnis yang baru akan
menstimulus munculnya entrepreneur-entrepreneur yang muda.
Wirausahawan (entrepreneur) yang sukses memiliki empat unsur, yaitu:
1. Kemampuan (hubungan dengan IQ dan skill)
2. Keberanian (hubungannya dengan EQ dan mental)
3. Keteguhan hati (hubungannya dengan motivasi diri)
4. Kreativitas yang menelurkan sebuah inspirasi sebagai cikal bakal ide untuk menemukan
peluang berdasarkan intuisi.
22
4. Transformasi entrepreneur dari pols pikir owner ke pola pikir sebagai investor.
Jenis-jenis inovasi yang sering digunakan oleh wirausahawan yang cerdas dalam
bisnisnya, yaitu:
1. Inovasi produk Proses produksi
Isinya Proses teknologi pengemasan
Kemasan Proses menciptakan mesin baru
2. Inovasi marketting 4. Inovasi teknikal
Cara menjual Teknik desain
Cara mendistribusikan Teknik pengawasannya
Cara memasarkannya Teknik pengerjaannya
Cara mengiklankannya 5. Inovasi aministrasi
3. Inovasi proses Penyimpanan data
Proses penciptaan produk Pembuatan dan pengumpulan data
Didalam buku The Origin of Entrepreneurship menyebutkan bahwa kesuksesan bisnis, yaitu:
1. Experiences dan keahlian (43%)
2. Environment dan usaha sendiri setelah melihat dan mengamati orang lain memulai
usahanya (15%)
3. Menemukan peluang dan perubahan yang menimbulkan inspirasi peluang yang belum
terisi oleh orang lain (11%)
4. Penemu, tenaga ahli, desainer, dan priset ulung (7%)
5. Menekuni bisnis karena hobi, kesukaan, favorit, kegemaran tertentu (30%)
6. Warisan keluarga, hibah, dsb (21%)
23
BAGIAN III : PROSES KEWIRAUSAHAAN
Jenis-jenis risiko yang sering terjadi dalam dunia usaha dan berwirausaha, yaitu:
Risiko perusahaan Risiko keuangan
24
Isiko likuiditas Risiko pasar
Risiko permodalan Risiko operasional
Salah satu cara yang bisa digunakan oleh seorang wirausahawan adalah menerapkan
konsep kualitas dan teori 7-W, yaitu:
1. What do you see 5. What o you touch
2. What do you smell 6. What do you hear
3. What do you feel 7. What do you get
4. What do you think about your product
25
Hal-hal penting dalam sistem manajemen mutu yang perlu diketahui oleh seorang
wirausahawan dalam membangun bisnisnya, yaitu:
Adanya depatermen sistem pengendalian mutu
Konsentrasi pengendalian mutu
Melakukan Report dan tindakan perbaikan sistem mutu
Memastikan semua kegiatan pekerjaan dicatat dan yang dicatat itu dikerjakan.
26
BAB III
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
Buku 1:
1. Materi yang dijelaskan langsung ke inti, sehingga mengesankan buku ini memberikan
penjelasan yang langsung mengarah ke pokok pembahasan
2. Materi –yang dijelaskan didukung pendapat para ahli
3. Di setiap akhir bab selalu diberikan ringkasan yang mencakup semua hal-hal penting
mengenai materi pada setiap bab
4. Terdapat bahan acuan untuk menilai diri sendiri
5. Terdapat bagan gambar yang membantu untuk menjelaskan lebih detail tentang materi
6. Buku ini juga dilengkapi soal-soal latihan disetiap akhir bab yang tentunya akan
membantu pembaca dan mahasiswa untuk mengasah kemampuannya
7. Buku ini memasukkan kisah-kisah inspiratif yang dikutip dari orang-orang sukses yang
akan memotivasi para pembaca.
Buku 2 :
1. Penjelasan materi sangat lengkap dan jelas
2. Terdapat gambar-gambar yang memperjelas materi
3. Setiap pengertian dan penjelasan disertai pendapat para ahli
4. Terdapat contoh perhitungan dalam beberapa materi dan penjelasannya
Buku 3 :
1. Materi yang dijelaskan langsung tertuju pada point penting untuk memudahkan pembaca
dalam memahami materi
2. Terdapat soal-soal latihan untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan para pembaca
3. Penjelasan materi disertai beberapa ilustrasi untuk membantu pembaca memahami materi
lebih dalam
4. Terdapat gambar dan skema untuk membantu pembaca memahami materi lebih mudah
27
Kelemahan :
Buku 1:
1. Karena buku ini menjelaskan hal-hal pokok tentang materi, sehingga tidak dijelaskan
pengertian kewirausahaan secara mendasar. Padahal materi yang mendasar penting untuk
dipelajari terlebih dahulu sebelum membahas materi lebih lanjut
2. Gambar cover buku tidak menggambarkan tentang kewirausahaan
Buku 2 :
1. Tidak dicantumkan soal-soal latihan
2. Tidak terdapat rangkuman materi pada akhir bab
Buku 3 :
1. Tidak dicantumkannya pendapat para ahli untuk mendukung kebenaran materi
2. Tidak terdapat rangkuman materi pada akhir bab
28
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil critical dapat disimpulkan, bahwa ketiga buku tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga ketiga buku ini saling melengkapi dan
bisa dijadikan sebagai sumber pembelajaran dan materi untuk mahasiswa akuntansi dalam
mempelajari mata kuliah kewirausahaan. Walaupun ketiga buku ini adalah buku kewirausahaan,
namun terdapat perbedaan yang cukup mencolok pada beberapa materi. Sehingga disarankan
untuk memperbanyak membaca agar mengerti secara mendalam tentang kewirausahaan.
B. Saran
Berdasarkan hasil critical yang memberikan penjelasan tentang kelebihan dan
kekurangan setiap buku, penulis menyimpulkan beberapa saran dan masukan dari pandangan
para pembaca yang diharapkan dapat bermanfaat untuk kesempurnaan buku ini kedepannya:
1. Diharapkan para penulis buku menyediakan rangkuman materi disetiap akhir bab yang
akan membantu pembaca lebih mudah untuk mencari materi yang penting.
2. Diharapkan pada setiap bab disediakan soal-soal latihan yang tentu akan lebih
membantu para mahasiswa dan pembaca untuk mengasah pengetahuan yang –telah
diperolehnya.
3. Seringkali gambar yang disertakan dalam buku ditempatkan diakhir penjelasan materi,
yang kadangkala membuat pembaca bingung. Ada baiknya, gambar diletakkan dibagian
atas, samping atau bawah penjelasan.
4. Akan lebih baik lagi apabila materi yang dijelaskan didukung oleh pendapat para ahli,
dengan mencantumkan pendapat para ahli dalam setiap materi.
29