Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan tulisan ini untuk memenuhi tugas kewirausahaan. Critical Book Report adalah
tugas wajib dalam setiap mata kuliah termasuk mata kuliah kewirausahan. Critical Book Report ini
ditujukan untuk mengembangkan pengetahuan Mahasiswa dalam mengkritisi buku, dengan
mengkritisi buku Mahasiswa juga dibiasakan untuk membaca buku. Dengan kebiasaan membaca
buku wawasan Mahasiswa akan semakin luas.

Critical Book Report ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu saya sebagai penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Critical Book Report
ini pada masa yang akan datang. Atas saran dan kritik yang diberikan saya ucapkan terimakasih
banyak.

Mudah-mudahan Critical Book Report ini dapat memenuhi harapan sebagai tugas dalam
pembelajaran mata kuliah kewirausahan.

Medan, Oktober 2019

Granoyer Putra Laoli

1
Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN 3

Latar belakang 3
Tujuan dan Manfaat 3

BAB II : ISI BUKU 4

Identitas Buku I 4
Identitas Buku II 4
Identitas Buku III 5
Ringkasan Buku I 6
Ringkasan Buku II 13
Ringkasan Buku III 22

BAB III : KELEBIHAN DAN KEKURANGAN 27

Kelebihan Buku I 27
Kelebihan Buku II 27
Kelebihan Buku III 27
Kelemahan Buku I 28
Kelemahan Buku II 28
Kelemahan Buku III 28

BAB IV : PENUTUP 29

Kesimpulan 29
Saran 29

2
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar


melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Di Indonesia,
kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.
Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan
masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan


mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari
manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang
sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini
dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam
perekonomian nasional.

II. Tujuan dan Manfaat

Tujuan serta manfaat melakukan critical book report adalah agar kita dapat mengeksplore isi
dari beberapa buku kewirausahan yang kita kritik, mencari dan mendapat pelajaran mengenai
kewirausahan, serta untuk dapat memperbandingkan antara buku yang satu dengan buku yang
lainnya. Last but not least agar kita dapat merealisasikam atau menerapkan kewirausahan untuk
kehidupan di masa yang mendatang.

3
BAB II

ISI BUKU

I. Identitas Buku

Buku Utama
Judul Buku : Kewirausahaan Pendekatan Karekteristik Wirausahawan Sukses

Sampul Buku :
Penulis : Yuyus Suryana
Kartib Bayu
Penerbit : Prenadamedia Group
Tahun Terbit : 2018
Cetakan :6
Tebal Buku : 290
ISBN : 978-602-7985-23-0

Buku Kedua
Judul Buku : Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik Melahirkan Enterpreneurship

Sampul Buku :
Penulis : Rusyid Ananda
Dr. Tien Rafida
Penerbit : Perdana Publishing
Tahun Terbit : 2016
Cetakan :1
Tebal Buku : 251
ISBN : 978-602-6970-91-6
Buku Ketiga

4
Judul Buku : Dasar-dasar kewirausahaan Panduan bagi mahasiswa untuk mengenal,
memahami, dan memasuki dunia bisnis

Sampul Buku :
Penulis : Ir. Hendro, M.M
Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : 2011
Tebal Buku : 544
ISBN : 978-979—075-851-3

5
II. Ringkasan Buku

BUKU 1
Kewirausahaan Pendekatan Karekteristik Wirausahawan Sukses

BAB 1 : PENDAHULUAN

Setiap individu yang menggunakan basis pengertian kewirausahaan mampu mencapai


keberhasilan di dalam cara menjual selama masa hidupnya serta mampu mengatasi saingan
saingannya dengan seluruh kekuatan modal pengetahuan yang dimilikinya tak ada masalahnya
siapa dan apa kemampuan yang Anda andalkan, Anda tidak akan berhasil memimpin jika Anda
tidak berusaha untuk menjadi penjual (sales).
Setiap individu sebenarnya telah memiliki jiwa wirausaha namun sebagian besar kurang
mampu menumbuhkan daya tarik bagi pihak terkait secara positif. Keberhasilan setiap individu
sangat bergantung kepada keinginan, kemampuan, pola berpikir, serta tabah dalam menghadapi
berbagai tantangan dan rintangan sehingga tidak mudah menyerah.
Dalam menjalani kehidupan selalu untuk berpikir dan belajar, untuk menggapai
kesuksesan. Kewirausahaan adalah kunci keberhasilan untuk menumbuhkan perekonomian suatu
negara. Serta penanggulangan pengangguran dapat teratasi melalui pembelajaran kewirausahaan
bagi masyarakat luas.

BAB 2 : KONSEP DASAR DAN PERKEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

Konsep kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang melalui suatu proses, pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis
baru yang berorientasi memperoleh keuntungan, penciptaan nilai dan pembentukan produk atau
jasa baru yang unik dan inovatif.
Konsep wirausaha lebih merujuk pada sifat, dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang
yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang

6
nyata dan dapat mengembangkannya dengan tangguh, dengan mengacu pada orang yang
melaksanakan proses gagasan, memadukan sumber daya menjadi realitas.
Perkembangan dunia usaha di Indonesia mengalami pasang surut. Hal ini dipengaruhi
oleh adanya faktor letak geografis, budaya, kebijakan ekonomi, dan pengaruh perkembangan
perekonomian dunia. Faktor yang mendorong perkembangan dunia kewirausahaan di Indonesia
adalah :
 Kebutuhan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik
 Kebutuhan akan ketidaktergantungan atau kebebasan
 Kebutuhan akan pembaruan
 Mencapai tingkat pendapatan yang lebih baik
 Kemampuan menyekolahkan anak dan menyejahterakan keluarga

Faktor penghambat dan juga pendorong pertumbuhan wirausaha di Indonesia yaitu:


 Ukuran nilai sosiokultural yang berlaku di masyarakat. Ukuran baik dan buruk di
masyarakat
 Kehidupan ekonomi seperti kebijakan pemerintah, praktik bisnis, struktur pasar, dan lain-
lain
 Keadaan dunia pendidikan

Perkembangan usaha kecil di Indonesia sejak dahulu hingga proklamasi 1945 dan
berlanjut sampai sekarang, masih terkonsentrasi sektor pertanian di samping minyak dan gas
bumi. Kondisi ini semakin jelas mengingat 80% rakyat Indonesia tinggal di pedesaan dan hidup
sebagai petani atau sebagai nelayan bagi mereka yang tinggal di pantai. Namun demikian,
keberadaan usaha kecil di Indonesia sangat strategis dan relatif tahan terhadap goncangan krisis
ekonomi sehingga mampu menjadi penyangga dan menopang perekonomian nasional.

BAB 3 : KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

Karakter wirausaha merupakan tabiat; watak; sifat-sifat kejiwaan; akhlak; atau budi
pekerti yang membedakan seorang dari yang lain. Membangun karakter adalah proses mengukir
atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga berbentuk unik, menari dan berbeda atau dapat
dibedakan dengan orang lain.

7
Proses membangun karakter itu memerlukan disiplin tinggi karena tidak pernah mudah
dan seketika atau serta merta. Diperlukan refleksi mendalam untuk membuat rentetan keputusan
moral dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata sehingga menjadi praktis, refleksi dan praktik.
Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi kebiasaan dan membentuk watak
atau tabiat seseorang.
Pentingnya karakter dalam kewirausahaan yaitu bahwa karakter harus menjadi fondasi
bagi kecerdasan dan pengetahuan seorang wirausaha.
Ciri-ciri karakter yang harus dimiliki seorang wirausaha secara garis besar meliputi:
 Memiliki motivasi untuk berprestasi
 Berorientasi ke masa depan
 Tanggap dan kreatif dalam menghadapi perubahan
 Memiliki jaringan usaha
 Memiliki jiwa kepemimpinan.

BAB 4 : PENILAIAN POTENSI DIRI WIRAUSAHA

Aspek-aspek yang perlu dikenali pada diri seseorang bila seseorang akan berwirausaha
yang dapat digunakan untuk pengendalian diri yaitu aspek perilaku, sikap, dan sistem nilai
wirausaha dapat dibandingkan dengan karakteristik individual melalui teknik mawas diri, umpan
balik, dan tanggapan kelompok masyarakat.
Komponen dalam konsep diri yang harus dikenali yaitu komponen perspeptual atau
komponen yang menyangkut persepsi, konseptual, dan attitudinal (sikap) yaitu perasaan yang
dimiliki tentang dirinya, sikapnya terhadap statusnya kini, dan prospeknya di masa depan.
Penilaian potensi diri sendiri meliputi:
 Aspek kepribadian  Dorongan/keinginan
 Disiplin diri  Keberanian menghadapi resiko
 Kreativitas  Kepercayaan diri.

Pemberdayaan potensi diri dalam wirausaha pada dasarnya menempatkan diri kita pada
posisi yang tepat. Menempatkan diri pada posisi yang tepat sebagai implementasi pemberdayaan
diri, untuk memperjelas posisinya sebagai individu yang memiliki posisinya sebagai anggota

8
masyarakat yang memperoleh wawasan/pemahaman yang berasal dari penularan wawasan orang
lain sesama anggota masyarakat.

BAB 5 : MOTIVASI BERPRESTASI

Motivasi merupakan dorongan dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia


berbuat sesuatu yang menimbulkan tingkah laku. Motif timbul karena adanya kebutuhan. Kerja
keras harus dimiliki oleh seorang wirausahawan, unsur disiplin memainkan peranan penting.
Sebab, bagaimana orang mau bekerja keras jika disiplin tidak ada. Dia harus mengatur waktu,
sesuai irama kehidupan. Ada satu lagi elemen penting dalam keberhasilan kerja keras, yaitu
berserah diri kepada Tuhan Yang maha esa dengan selalu berdoa kepada-Nya. Dengan demikian
mudah-mudahan kerja keras yang diiringi dengan doa akan memperoleh kesuksesan.
Seorang wirausaha tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan dan masalah.
Kegagalan yang dialami dijadikan koreksi dan evaluasi untuk perbaikan di masa yang akan
datang untuk bangkit dan bangkit lagi. Seorang wirausaha harus tetap memiliki semangat yang
tinggi untuk meraih dan mencapai tujuan. Masalah dan tantangan yang dihadapi dijadikan obat
untuk menjadi lebih baik dan lebih mampu lagi.
Komitmen yang tinggi sangat diperlukan dalam meraih kesuksesan. Komitmen terhadap
pekerjaan yang digeluti terus digelutinya sampai menghasilkan sesuatu yang bernilai baik bagi
dirinya maupun orang lain.

BAB 6 : ORIENTASI KE MASA DEPAN

Untuk meraih kesuksesan dalam berwirausaha perlu dimulai dengan mimpi dan berusaha
mewujudkan mimpi ini menjadi kenyataan melalui proses dan tindakan yang nyata. Seorang
wirausaha harus selalu perspektif, mempunyai visi ke depan. Apa yang hendak ia lakukan, apa
yang ingin ia capai. Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara, tetapi untuk
selamanya. Oleh sebab itu, faktor kontinuitasnya harus dijaga dan pandangan harus ditujukan
jauh kedepan.
Seorang wirausaha yang berpikir positif ialah orang yang cara pandangnya untuk
perbaikan, kreatif, bekerja produktif, dan efisien. Jadi, hasil akhir dari pemikiran positif adalah

9
kreatif, produktif dan efisien. Kreatif merupakan tindakan penting seorang pengusaha agar
usahanya terus maju.
Seorang wirausaha yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik kemungkinan
besar akan lebih bahagia dan berhasil dalam kehidupan sekaligus mampu menguasai kebiasaan
pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Orang yang tidak dapat menghimpun kendali
tertentu atas kehidupan emosionalnya akan mengalami perang batin yang merampas kemampuan
mereka untuk berkonsentrasi pada pekerjaan ataupun untuk memiliki pikiran yang jernih.

BAB 7 : KEPEMIMPINAN WIRAUSAHA

Kepemimpinan merupakan keinginan untuk mencapai suatu komunikasi yang berdampak


dan berakibat dalam mempengaruhi tindakan orang lain. Kepemimpinan adalah kegiatan
membujuk orang untuk bekerja sama dalam pencapaian suatu tujuan. Keberanian untuk
bertindak adalah hakikat wirausaha. Keberanian seseorang dalam wirausaha yang senantiasa
dihadang oleh resiko merupakan wujud dari keberanian menembus ketidakpastian usaha. Oleh
karena itu, wiraswasta membutuhkan perhitungan yang cermat, hati-hati, dan bersifat antisipatif
terhadap segala kemungkinan timbulnya resiko yang dimaksud. Tidak ada usaha tanpa resiko
mengingatkan kita semua untuk berupaya menekan atau memperkecil resiko dan tindakan ini
merupakan keharusan yang mutlak. Adapun menghilangkan risiko merupakan hal yang sangat
tidak mungkin dalam setiap usaha apapun.
Untuk mewujudkan komitmen perusahaan mutlak diperlukan kebersamaan langkah
semua karyawan yang dikendalikan oleh pemimpin perusahaan. kebersamaan karyawan dalam
intern perusahaan ini mencerminkan keterlibatan dan kontribusi tenaga dan pikiran seluruh
karyawan dengan membentuk tim yang baik.
Berpikir Dan berjiwa besar merupakan ahli dalam mencipta gambar yang positif,
memandang ke depan, optimis baik dalam pikiran mereka sendiri maupun orang lain. untuk
berpikir besar kita harus menggunakan bahasa yang menghasilkan citra atau gambar mental
positif dan besar. kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko menempatkan salah satu
nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar
memulai atau berinisiatif. Seorang wirausaha yang berani menanggung resiko ialah orang yang
selalu ingin jadi pemenang dan memenangi dengan cara yang baik.

10
Seorang wirausaha yang terbuka terhadap ide baru inilah merupakan wirausaha yang
inovatif dan kreatif yang ditemukan dalam jiwa kewirausahaan. Pikiran yang luas dinamis dan
kesediaan untuk pembaruan bisa lebih cepat berkembang dalam lapangan industri.

BAB 8 : JARINGAN USAHA

Ada berbagai jenis jaringan dalam pengembangan usaha, yaitu:


 Jaringan produksi  Memecahkan tantangan
 Jaringan pemasaran dengan jaringan usaha
 Jaringan pelayanan  Jaringan antar kelompok
 Jaringan kerjasama usaha, swasta, dan BUMN

Jaringan kerja merupakan prasyarat penting bagi seorang wirausaha untuk memulai
segala sesuatunya dalam menjalankan usaha. Sekecil apapun jaringan kerja yang kita miliki
sekarang, mulailah membangunnya serta merawat dan memeliharanya. Untuk membangun
jaringan yang luas dan kuat diperlukan teman, maka seorang wirausaha banyak memiliki teman
sebanyak-banyaknya. Pada harga dan kualitas yang sama orang membeli dari temannya, pada
harga yang sedikit mahal orang akan tetap membeli dari temannya. Teman akan membantu
mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, dan membantu menolong pada masa sulit.
kerja sama merupakan suatu alat di mana keuntungan wirausaha dapat ditingkatkan
dengan menolong dirinya sendiri melalui pertolongan bersama dengan motto kerja sama masing-
masing untuk semua, dan semua untuk masing-masing. tujuan kerja sama ini untuk
meningkatkan pendapatan masing-masing pihak.

BAB 9 : RESPONSIF DAN KREATIF MENGHADAPI PERUBAHAN

Globalisasi mengakibatkan segala sesuatu bergerak cepat dan situasi cepat berubah.
perubahan yang cepat berdampak pada situasi ketidakpastian yang berpengaruh terhadap
perusahaan. Seorang wirausaha tidak dapat menghindari perubahan yang terjadi tetapi dituntut
untuk siap mengadakan perubahan. Wirausaha dituntut untuk merespon dan beradaptasi pada
lingkungan ekonomi, teknologi, dan informasi yang terus berubah, sehingga wirausaha tidak
tertinggal dalam memanfaatkan peluang ekonomi yang ada.

11
Seorang wirausaha harus mampu berpikir kritis, tekun dalam menganalisis potret keadaan
dan posisi perusahaan sangat bermanfaat dalam menetapkan peluang bisnis yang direncanakan.
Untuk itu diperlukan ketelitian dalam analisis berbagai masalah, termasuk menginterpretasikan
data dan informasi di lingkungan perusahaan. Seorang wirausaha harus memiliki karakter dan
pribadi yang menyenangkan bagi orang lain. Orang lain itu bisa sebagai pemasok, mitra kerja
maupun pelanggan.
Kreativitas tidak hanya penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif, akan tetapi
juga sangat penting bagi kesinambungan perusahaan (survive). Artinya bahwa dalam
menghadapi tantangan global, diperlukan sumber daya manusia kreatif dan inovatif atau berjiwa
kewirausahaan. Nilai inovatif, kreatif, dan fleksibel merupakan unsur-unsur keorisinilan
seseorang. wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara baru
yang lebih baik.

BAB 10 : KUNCI KEBERHASILAN DALAM BERUSAHA

Untuk mencapai keberhasilan diperlukan kemampuan dan keberanian untuk


mengimplementasikankan gagasan atau ide yang ada pada diri kita masing-masing dengan
memperhatikan manfaat, risiko, dan dampaknya terhadap lingkungan. keberhasilan tidak akan
tercapai tanpa ada kemampuan dalam memanfaatkan waktu yang efektif dan setiap keberhasilan
pasti memerlukan pengorbanan yang tentunya semua itu diperhitungkan sebagai
pengeluaransetiap keberhasilan pasti memerlukan pengorbanan yang tentunya semua itu
diperhitungkan sebagai pengeluaran dan dinilai dalam sejumlah dana yang menjadi beban dari
wirausaha.
Tercapainya suatu keberhasilan seseorang merupakan perwujudan kemampuan dirinya
untuk menciptakan nilai yang berguna bagi lingkungannya Di mana mereka berada. Jadi,
kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang bernilai merupakan faktor kunci untuk tercapainya
apa yang diinginkan atau dicita-citakan. Untuk tercapainya keberhasilan dituntut untuk lebih
fokus dan mampu menghadapi segala hambatan maupun godaan dalam perjalanannya menuju
apa yang dicita-citakan. setiap apa yang diperoleh harus kita syukuri dan jangan menyesal atau
putus asa bila mengalami kegagalan, itu artinya kita akan memperoleh sesuatu yang lebih baik
lagi. Maka ingatlah kepada pencipta alam semesta ini.

12
BUKU 2
Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik Melahirkan Enterpreneurship

BAB 1 : PENDAHULUAN

Secara etimologis, istilah wirausaha berasal dari kata “Wira” dan “usaha”. Kata “wira”
bermakna: berani, utama, atau perkasa. Sedangkan “usaha” bermakna kegiatan dengan
mengerahkan tenaga pikiran dan fisik untuk mencapai sesuatu maksud. Secara etimologis,
wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam
menuju apa yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan.
Fakktor-faktor yang menjadi sumber kemungkinan menjadi entrepreneur adalah sebagai
berikut :
 The unexpected (hal tak terduga)  Perubahan di dalam struktur industri
 Ketidaksesuaian dalam kenyataan  Perubahan di dalam demokrasi
 Invensi berdasarkan kebutuhan  Perubahan persepsi dan arti
 Perubahan di dalam struktur industri  Ilmu pengetahuan baru.
 Perubahan di dalam demokrasi
Menurut Zimmerer; Scarborough, dan Wilson (2008) ada 6 peluang keunggulan menjadi
entrepreneur, yaitu :
1. Peluang menentukan nasib sendiri
2. Peluang melakukan perubahan
3. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya
4. Peluang untuk memperoleh keuntungan yang menakjubkan
5. Peluang untuk berperan besar dalam masyarakat
6. Peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai

Kelemahan sebagai entrepreneur, yaitu:


 Ketidakpastian pendapatan  Kualitas hidup yang rendah sampai
 Risiko kehilangan seluruh investasi bisnis mapan
 Kerja lama dan kerja keras  Tingkat stres tinggi
 Tanggung jawab penuh

13
 Keputusasaan.

Menurut Muhammad (1992) ada 7 karakteristik yang merupakan identitas seorang


entrepreneur, yaitu :
 Kepemimpinan  Bekerja ekonomis dan efisien
 Inovasi  Visi masa depan
 Cara pengambilan keputusan  Sikap terhadap resiko
 Sikap tanggap terhadap perubahan

BAB 2 : ETIKA, FUNGSI DAN PRINSIP WIRAUSAHA

Menurut Bertens (2001) secara etimologi kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu
ethos. Dalam bentuk tunggal, ethos bermakna tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, kebiasaan, adat, akhlak, perasaan, dan cara berpikir. Dalam bentuk jamak kata etika
yaitu: ta-etha berarti adat kebiasaan. dan arti terakhir inilah yang menjadi latar belakang bagi
terbentuknya istilah etika.
Secara umum etika dibagi menjadi dua, yaitu :
 Etika umum, berkaitan dengan kondisi kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara
etis.
 Etika khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan
yang khusus.

Fungsi wirausaha sebagaimana dijelaskan Basrowi (2011), yaitu:


 Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko
 Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan
 Menetapkan bidang usaha yang diinginkan
 Menghitung skala usaha yang diinginkan
 Menentukan permodalan yang diinginkan
 Memilih dan menetapkan kriteria pegawai
 Mengendalikan secara efektif dan efisien
 Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan
 Mencari dan menciptakan berbagai cara baru

14
 Memasarkan barang dan jasa untuk memuaskan pelanggan

Prinsip berwirausaha menurut Basrowi (2011), yaitu :


a. Jangan takut gagal h. Pantang menyerah
b. Penuh semangat i. Peka terhadap pasar dan dapat membaca
c. Kreatif dan inovatif peluang
d. Bertindak dengan penuh perhitungan j. Berbisnis dengan standar etika
e. Sabar, ulet dan tekun k. Mandiri
f. Optimis l. Jujur
g. Ambisius m. Peduli lingkungan.

BAB 3 : JENIS DAN BIDANG USAHA

Setidaknya ada tiga jenis kategori umum usaha, yaitu :


1. Usaha produksi (manufacturing)

Usaha produksi adalah usaha yang terkait dengan mengubah bahan baku menjadi produk.
Oleh karena itu sumber keunggulan usaha produksi dalam bersaing terkait dengan kualitas,
kontinuitas dan harga bahan baku yang dipasok oleh pemasok, serta teknologi produksinya.
Usaha produksi diklasifikasikan menjadi dua tingkatan yaitu primer dan sekunder. Produk
primer mengacu pada penggalian sumber daya alam atau penggunaan sumber daya berada di
dalam bumi. Sedangkan usaha produksi sekunder merupakan lanjutannya.

2. Usaha perdagangan (trading)

Usaha perdagangan dapat dikelompokkan menjadi usaha ritaill dan distributor. usaha retail
adalah suatu kegiatan menjual barang atau jasa kepada konsumen akhir, usaha retail ini
merupakan mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen sampai kepada
konsumen akhir.

3. Usaha jasa (service)

Usaha jasa terkait dengan usaha yang mengandalkan pada sumber daya manusia sebagai
keunggulan bersaing.

15
BAB 4 : RENCANA USAHA

Rencana usaha merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan
sebuah usaha untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang
memuaskan dan menarik bagi penyandang atau stakeholder. ada lima alasan mengapa diperlukan
rencana usaha dalam mendirikan usaha, yaitu:
1. Rencana usaha merupakan blueprint yang akan diikuti dalam operasional usaha
2. Rencana usaha merupakan alat untuk mencari dana/modal usaha
3. Rencana usaha merupakan alat komunikasi untuk menarik minat dan perhatian orang lain
4. Rencana usaha membuat enterpreneur dapat mengetahui langkah-langkah praktis
menghadapi persaingan
5. Rencana usaha membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya.

Dalam menyusun rencana usaha terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui sebagai
berikut:
1. Analisis lingkungan
2. Formulasi strategi
3. Implementasi strategi
4. Pengendalian dan evaluasi

Frederick, Kuratko dan Hodgetts (2006) menjelaskan berdasarkan hasil risetnya terkait
dengan kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam rencana usaha sebagai berikut:
1. Tujuan yang tidak realistis 4. Kekurangan pengalaman bisnis dan
2. Kegagalan mengantisipasi jalan buntu teknis
3. Tidak ada komitmen dan dedikasi 5. Tidak terdapat segmen pasar

BAB 5 : ANALISIS KELAYAKAN USAHA

Menurut Kasmir (2006) menjelaskan analisis kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan usaha atau bisnis yang akan dijalankan,
dalam rangka menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan.

16
Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk mengidentifikasi masalah di masa yang akan
datang sehingga dapat meminimalkan kemungkinan melesetnya hasil yang ingin dicapai dalam
suatu investasi. analisis kelayakan usaha memperhitungkan hambatan atau peluang dari investasi
yang akan dijalankan. Jadi suatu analisis kelayakan usaha dapat memberikan pedoman atau
arahan pada usaha yang akan dijalankan.
Dalam rangka studi kelayakan usaha hal-hal yang perlu diketahui sebagaimana dijelaskan
Hadi (2011) adalah:
1. Ruang lingkup kegiatan usaha 5. Hasil kegiatan usaha tersebut
2. Cara kegiatan usaha dilakukan 6. Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun
3. evaluasi terhadap aspek aspek yang yang tidak dari kegiatan usaha
menentukan berhasilnya usaha 7. Langkah-langkah rencana untuk
4. Sarana yang diperlukan oleh usaha mendirikan usaha

Tujuan dilakukannya analisis kelayakan usaha menurut Kasmir (2006) yaitu:


 Menghindari resiko kerugian  Memudahkan pengawasan
 Memudahkan perencanaan  Memudahkan pengendalian
 Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Manfaat analisis kelayakan usaha menyangkut tiga aspek, yaitu:
1. Aspek ekonomis usaha tersebut bagi usaha itu sendiri
2. Manfaat ekonomi usaha tersebut bagi negara
3. Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat sekitar

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil analisis kelayakan usaha yaitu:


1. Pemilik usaha 4. Masyarakat luas
2. Lembaga keuangan 5. Manajemen
3. Pemerintah

BAB 6 : MENDIRIKAN USAHA

Agar langkah untuk berwirausaha menjadi mudah dan terang, maka Kasmir (2006)
menjelaskan jurus-jurus awal yang dilakukan jika mau berwirausaha, yaitu:
1. Berani memulai 2. Berani menanggung resiko

17
3. Penuh perhitungan 6. Optimistis dan penuh keyakinan
4. Memiliki rencana yang jelas 7. Memiliki tanggung jawab
5. Tidak cepat puas dan putus asa 8. Memiliki etika dan moral

Secara umum hal-hal yang dapat menjadi gagasan dalam menangkap peluang
berwirausaha adalah:
 Mencermati produk yang sudah ada
 Melihat pameran dagang
 Mencari informasi di lembaga pemerintah
 Mencari informasi di media informasi

Untuk mendirikan usaha haruslah mempertimbangkan beberapa komponen yang penting,


yaitu:
 Permodalan
 Rencana pembiayaan dan pendapatan
 Titik impas dan laba rugi

Selain itu ada juga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mendirikan usaha, yaitu:
a. Bidang usaha e. Tenaga kerja
b. Lokasi f. Perencanaan keuangan
c. Pelanggan g. Kredit bank
d. Gaya berwirausaha
Ada beberapa jenis badan hukum yang dapat dipilih untuk menjalankan usaha, yaitu:
 Perusahaan perorangan  Koperasi
 Firma (Fa)  Yayasan
 Perseroan komanditer (CV)  Perseroan terbatas (PT)

Ada beberapa strategi yang perlu diperhatikan dalam mendirikan usaha, yaitu:
1. Putuskan ingin bergerak dalam komoditi apa
2. Putuskan apakah akan berkongsi atau sendirian
3. Analisa bagaimana prospek lokasi dan lingkungan usaha
4. Apakah akan memulai murni usaha baru atau membeli usaha yang sudah ada
5. Membuat planning

18
6. Apakah akan memasarkan barang atau jasa secara umum atau mencari pasar reluang
(celah)
7. Bagaimana mencari karyawan atau tenaga yang dapat diandalkan sebagai tangan kanan.

BAB 7 : RESIKO USAHA

Resiko usaha dapat berupa kemerosotan finansial dan pengalaman buruk. Dari risiko ini
maka seorang entrepreneur memperbaiki diri dengan cara belajar lagi dengan cara-cara baru,
lebih gigih, lebih ulet, dan kerja keras agar dapat meraih kebebasan.
Seorang entrepreneur tetap bertahan dalam menghadapi resiko usaha terburuk, antara lain
dengan cara cara sebagai berikut:
1. Memperbaiki usaha 4. Mencari investor untuk berinvestasi
2. Melakukan alih usaha 5. Meminta pihak lain untuk
3. Pindah tempat mengakuisisi

Beberapa kemungkinan jenis-jenis resiko yang dapat terjadi dalam kegiatan usaha adalah:
1. Resiko teknis
2. Risiko pasar
3. Resiko force majeur

BAB 8 : EKSPANSI DAN SUKSESI USAHA

Ekspansi usaha merupakan langkah penting yang perlu dilakukan entrepreneur setelah
usaha yang diluncurkannya berjalan dan memiliki pasar yang jelas maka langkah selanjutnya dan
hal ini merupakan bagian dari impian seorang entrepreneur adalah melakukan pengembangan
usahanya melalui aktivitas ekspansi usaha. Beberapa strategi yang dapat diterapkan entrepreneur
dalam melakukan ekspansi usaha, yaitu:
 Strategi penetrasi pasar  Strategi pertumbuhan integratif
 Strategi pengembangan pasar  Strategi diversifikasi
 Strategi pengembangan produk

19
Terdapat suatu masa ketika usaha telah mencapai kemapanan, ada kalanya terjadi
pergantian kepemilikan atau manajemen pengelola. Proses peralihan yang biasa disebut dengan
istilah suksesi. Agar sukses usaha dapat berjalan dengan sukses, maka enterpreneur harus
memperhatikan 5 aspek penting sebagaimana dijelaskan Wijatno (2009), sebagai berikut:
 Waktu
 Tipe usaha
 Kapabilitas manajer
 Visi entrepreneur
 Faktor lingkungan

BAB 9 : KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN USAHA

Menurut Prama(2004), setidaknya ada 4 faktor yang harus menjadi perhatian dalam
keberhasilan usaha. Faktor-faktor tersebut yaitu:
 To dream the Impossible dream
 The power of consistency
 Bermain-main dengan ide
 Banjiri diri Anda dengan dunia yang penuh kemungkinan

Menurut Basrowi (2011), ada 3 penyebab yang menjadi faktor kegagalan usaha, yaitu:
1. Masuk ke dalam dunia usaha terlalu cepat
2. Kehabisan modal
3. Kegagalan perencanaan

BAB 10 : PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP KEWIRAUSAHAAN

Penjelasan secara eksplisit terkait konsep tentang kewirausahaan dalam Islam memang
tidak dinyatakan secara eksplisit. Dalam Islam digunakan istilah kerja keras, kemandirian dan
tidak cengeng. Setidaknya terdapat beberapa ayat al-quran maupun hadist yang dapat menjadi
rujukan pesan tentang semangat kerja keras dan kemandirian.

20
Rekam jejak sejarah Nabi Muhammad, istrinya dan sebagian besar sahabatnya adalah
para pedagang dan entrepreneur mancanegara yang pawai. Beliau adalah praktisi ekonomi dan
sosok tauladan bagi umat. Oleh karena itu, sebenarnya tidaklah asing jika dikatakan bahwa
mental enterpreneurship inheren dengan jiwa umat Islam itu sendiri.
Al-quran menggunakan kata “ghaniy” atau “aghniya” untuk menyebut orang kaya atau
orang-orang kaya. Kata “ghaniy” merupakan salah satu dari Asmaul Husna yang menunjukkan
bahwa Allah SWT tidak butuh kepada siapa pun, sedangkan yang lain amat membutuhkannya.
Perspektif Islam berkaitan dengan hukum asal dalam bekerja dan berusaha untuk mencari
kekayaan adalah dapat ditaklukkan kepada lima hukum taklifi, yaitu:
a. Wajib d. Makruh
b. Sunat e. Mubah
c. Haram
Landasan moral dalam melakukan usaha secara Islam, meliputi:
 Merasa terpantau  Amanah
 Jujur  Taqwa

Karakteristik entrepreneur dalam konsep Islam dijelaskan Alma (2009:270), sebagai berikut:
 Sifat takwa, tawakal, zikir dan syukur  Berzakat dan berinfaq
 Jujur  Silaturahmi
 Niat suci dan ibadah
 Bangun subuh dan bekerja
 Toleransi

21
BUKU 3
DASAR-DASAR KEWIRAUSAHAAN
Panduan bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis

BAGIAN I : MENGENAL KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreativ yang membangun suatu value dari yang
belum ada menjadi ada dan dinikmati oleh orang banyak. Wirausaha adalah melakukan inovasi yang
baru untuk sebuah inovasi (berani usaha mandiri). Munculnya peluang bisnis yang baru akan
menstimulus munculnya entrepreneur-entrepreneur yang muda.
Wirausahawan (entrepreneur) yang sukses memiliki empat unsur, yaitu:
1. Kemampuan (hubungan dengan IQ dan skill)
2. Keberanian (hubungannya dengan EQ dan mental)
3. Keteguhan hati (hubungannya dengan motivasi diri)
4. Kreativitas yang menelurkan sebuah inspirasi sebagai cikal bakal ide untuk menemukan
peluang berdasarkan intuisi.

Ruang lingkup kewirausahaan mencakup:


1. Ruang lingkup internal
2. Ruang lingkup eksternal

BAGIAN II : INTI KEWIRAUSAHAAN

Untuk menjadi seorang entrepreneur yang sukses diperlukan beberapa langkah


transformasi, yaitu:
1. Transformasi pola pikir dan paradigma
2. Transformasi cara berpikir yang lama untuk berubah dari kebiasaan yang selalu
menggunakan logika ke pola pikir kreatif dalam menemukan inspirasi, dan peluang
bisnis
3. Transformasi entrepreneur dari bersikap sebagai owner menjadi manajer pengelola
bisnis

22
4. Transformasi entrepreneur dari pols pikir owner ke pola pikir sebagai investor.

Jenis-jenis inovasi yang sering digunakan oleh wirausahawan yang cerdas dalam
bisnisnya, yaitu:
1. Inovasi produk  Proses produksi
 Isinya  Proses teknologi pengemasan
 Kemasan  Proses menciptakan mesin baru
2. Inovasi marketting 4. Inovasi teknikal
 Cara menjual  Teknik desain
 Cara mendistribusikan  Teknik pengawasannya
 Cara memasarkannya  Teknik pengerjaannya
 Cara mengiklankannya 5. Inovasi aministrasi
3. Inovasi proses  Penyimpanan data
 Proses penciptaan produk  Pembuatan dan pengumpulan data

Didalam buku The Origin of Entrepreneurship menyebutkan bahwa kesuksesan bisnis, yaitu:
1. Experiences dan keahlian (43%)
2. Environment dan usaha sendiri setelah melihat dan mengamati orang lain memulai
usahanya (15%)
3. Menemukan peluang dan perubahan yang menimbulkan inspirasi peluang yang belum
terisi oleh orang lain (11%)
4. Penemu, tenaga ahli, desainer, dan priset ulung (7%)
5. Menekuni bisnis karena hobi, kesukaan, favorit, kegemaran tertentu (30%)
6. Warisan keluarga, hibah, dsb (21%)

Sikap seorang wirausahawan:


1. Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal
2. Respon yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian, kritikan, tekanan,
tantangan, cobaan, dan kesulitan
3. Sikap yeng berorientsi jauh kedepan, berpikir maju dan tidak mudah terlena
4. Sikap tidak gentar saat melihat pesaing

23
BAGIAN III : PROSES KEWIRAUSAHAAN

Strategi dan cara memulai bisnis:


1. The buffer route, jika uang yang pas-pasan maka mencari orang yang bisa menjadi
donatur bisnis
2. The spin-off route, bila berlatar belakang seorang penjual, pemasar, bagian pembelian,
engineering, dll. Lakukan perlahan-lahan untuk memulai sebuah bisnis baru
3. The moonlighting route, mengembangkan bisnis dari awal tanpa mengganggu pekerjaan
4. The part time job route, tidak tejadi ikatan yang kuat secera kontak

Merencanakan lokasi usaha:


a. Lokasi yang ramai
b. Lokasi yang tepat untuk bisnis (strategis)
c. Lokasi yang mudah dijangkau
d. Lokasi yang tidak membuat calon pelanggan mengeluh

Langkah-langkah dalam mendirikan usaha yang berbadan hukum, yaitu:


1. Buat surat ijin usaha 4. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak
2. Melakukan setoran modal 5. Mendaftarkan dan mengesahkan
3. Membuat nama perusahaan, logo, dan perusahaan ke departemen terkait
merk
Langkah yang perlu diperhatikan wirausahawan menyusun sebuah visi-misi, yaitu:
 Melakukan riset  Mengomunikasikan ke anggota
 Melakukan wawancara organisasi
 Mengumpulkan data pasar  Melakukan perbaikan visi-misi
 Membuat susunan data pasar  Aspek analisa SWOT
 Merumuskan visi-misinya

Jenis-jenis risiko yang sering terjadi dalam dunia usaha dan berwirausaha, yaitu:
 Risiko perusahaan  Risiko keuangan

24
 Isiko likuiditas  Risiko pasar
 Risiko permodalan  Risiko operasional

Bagian penting dalam rencana bisnis, yaitu:


1. Mengidentifkasi rencana bisnis 4. Menentukan alternatif strategi
2. Merancang konsep bisnis 5. Menyusun rencana jalan keluar
3. Membuat peta jalan bisnis

BAGIAN IV : KONSEP DAN MANAJEMEN BISNIS

Langkah mendasar ketika seorang wirausahawan akan membuat struktur organisasinya


pada saat memulai operasional bisnis, yaitu:
a. Bagilah seluruh beban kerja
b. Gabungkan tugas tersebut secara logis dan efisien
c. Menetapkan siapa yang memberi laporan dan kepada siapa laporan itu diberikan
d. Menetapkan mekanisme yang menyatukan aktivitas departemen menjadi satu kesatuan

BAGIAN V: MENGELOLA BISNIS DAN TREN KEWIRAUSAHAAN

Sifat strategi bisnis, yaitu:


1. Dinamis 4. Antisipatif
2. Efektif 5. Fleksibel
3. Efisien

Salah satu cara yang bisa digunakan oleh seorang wirausahawan adalah menerapkan
konsep kualitas dan teori 7-W, yaitu:
1. What do you see 5. What o you touch
2. What do you smell 6. What do you hear
3. What do you feel 7. What do you get
4. What do you think about your product

25
Hal-hal penting dalam sistem manajemen mutu yang perlu diketahui oleh seorang
wirausahawan dalam membangun bisnisnya, yaitu:
 Adanya depatermen sistem pengendalian mutu
 Konsentrasi pengendalian mutu
 Melakukan Report dan tindakan perbaikan sistem mutu
 Memastikan semua kegiatan pekerjaan dicatat dan yang dicatat itu dikerjakan.

26
BAB III
Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan :
Buku 1:
1. Materi yang dijelaskan langsung ke inti, sehingga mengesankan buku ini memberikan
penjelasan yang langsung mengarah ke pokok pembahasan
2. Materi –yang dijelaskan didukung pendapat para ahli
3. Di setiap akhir bab selalu diberikan ringkasan yang mencakup semua hal-hal penting
mengenai materi pada setiap bab
4. Terdapat bahan acuan untuk menilai diri sendiri
5. Terdapat bagan gambar yang membantu untuk menjelaskan lebih detail tentang materi
6. Buku ini juga dilengkapi soal-soal latihan disetiap akhir bab yang tentunya akan
membantu pembaca dan mahasiswa untuk mengasah kemampuannya
7. Buku ini memasukkan kisah-kisah inspiratif yang dikutip dari orang-orang sukses yang
akan memotivasi para pembaca.

Buku 2 :
1. Penjelasan materi sangat lengkap dan jelas
2. Terdapat gambar-gambar yang memperjelas materi
3. Setiap pengertian dan penjelasan disertai pendapat para ahli
4. Terdapat contoh perhitungan dalam beberapa materi dan penjelasannya

Buku 3 :
1. Materi yang dijelaskan langsung tertuju pada point penting untuk memudahkan pembaca
dalam memahami materi
2. Terdapat soal-soal latihan untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan para pembaca
3. Penjelasan materi disertai beberapa ilustrasi untuk membantu pembaca memahami materi
lebih dalam
4. Terdapat gambar dan skema untuk membantu pembaca memahami materi lebih mudah

27
Kelemahan :
Buku 1:
1. Karena buku ini menjelaskan hal-hal pokok tentang materi, sehingga tidak dijelaskan
pengertian kewirausahaan secara mendasar. Padahal materi yang mendasar penting untuk
dipelajari terlebih dahulu sebelum membahas materi lebih lanjut
2. Gambar cover buku tidak menggambarkan tentang kewirausahaan

Buku 2 :
1. Tidak dicantumkan soal-soal latihan
2. Tidak terdapat rangkuman materi pada akhir bab

Buku 3 :
1. Tidak dicantumkannya pendapat para ahli untuk mendukung kebenaran materi
2. Tidak terdapat rangkuman materi pada akhir bab

28
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil critical dapat disimpulkan, bahwa ketiga buku tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga ketiga buku ini saling melengkapi dan
bisa dijadikan sebagai sumber pembelajaran dan materi untuk mahasiswa akuntansi dalam
mempelajari mata kuliah kewirausahaan. Walaupun ketiga buku ini adalah buku kewirausahaan,
namun terdapat perbedaan yang cukup mencolok pada beberapa materi. Sehingga disarankan
untuk memperbanyak membaca agar mengerti secara mendalam tentang kewirausahaan.

B. Saran
Berdasarkan hasil critical yang memberikan penjelasan tentang kelebihan dan
kekurangan setiap buku, penulis menyimpulkan beberapa saran dan masukan dari pandangan
para pembaca yang diharapkan dapat bermanfaat untuk kesempurnaan buku ini kedepannya:
1. Diharapkan para penulis buku menyediakan rangkuman materi disetiap akhir bab yang
akan membantu pembaca lebih mudah untuk mencari materi yang penting.
2. Diharapkan pada setiap bab disediakan soal-soal latihan yang tentu akan lebih
membantu para mahasiswa dan pembaca untuk mengasah pengetahuan yang –telah
diperolehnya.
3. Seringkali gambar yang disertakan dalam buku ditempatkan diakhir penjelasan materi,
yang kadangkala membuat pembaca bingung. Ada baiknya, gambar diletakkan dibagian
atas, samping atau bawah penjelasan.
4. Akan lebih baik lagi apabila materi yang dijelaskan didukung oleh pendapat para ahli,
dengan mencantumkan pendapat para ahli dalam setiap materi.

29

Anda mungkin juga menyukai