Anda di halaman 1dari 3

HOMERUS DAN HERODOTUS

HOMERUS

Homerus adalah seorang penyair buta ternama dari ionia yang semasa hidupnya telah
menghasilkan karya epik, salah satunya odessey yang mengisahkan tentang perang troya. Illiad
yakni kisah perang mati-matian antara orang-orang Yunani dengan Troya karena Paris putra Raja
Troya melarikan Helen istri Raja Sparta. Kemudian Odyssey bercerita tentang pengembaraan
Odysseus setelah kota Troya jatuh.Buku ini mengisahkan perjalanan kembali tentara Yunani dari
perang Troya.1 Odysseus adalah seorang raja Ithaka sekaligus pahlawan Yunani dalam
perjalanan pulangnya kembali ke Ithaka setelah perang Troya. Ia dikenal cerdik dan penuh tipu
muslihat.2
Pada masa ini, sudah ada kesadaran mengenai penulisan sejarah. Namun karena belum
adanya kesadaran tentang waktu. Sejarah pada waktu itu, termasuk karya Homerus hanya berupa
karya legenda, mitos dan lain – lain. Homerus sendiri dianggap sebagai pelopor sejarawan
Yunani. Karyanya, Odyssey dan Illiad sebenarnya sulit dimasukkan dalam konteks buku sejarah
yang baik.

HERODOTUS
Herodotus (495-425 SM) menulis catatan tentang penyebab peperangan yang dilakukan
Yunani dan terutama alasan terjadinya serangan dari Persia saat Herodotus masih anak-anak
pada tahun 490 dan 480 SM. Ia yang menulis karya sejarahnya karena diperintah oleh Cicero.
Dia memiliki dua karya: pertama, perselisihan panjang antara Barat dan Timur, asal mula dan
berkembangnya Kekuasaan Persia, dan latar belakang sejarah tanah Yunani yang berhubungan

1 Wahjudi Djaja, 2012, Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern, Yogyakarta: Penerbit
Ombak, halaman 18.

2 Suluh Edhi Wibowo, 2015, Yunani Kuno: Realitas Historis dan Mitologis, Yogyakarta: Cognitora,
halaman 163.
erat dengan Athena dan Sparta. Kedua, adalah Perang Persia yakni pendudukan Yunani tahun
490 SM oleh Darius I, memuncak dan berakhir pada Perang Marathon dan Invasi 10 tahun
kemudian oleh Xerxes I, yang ditandai dengan Perang Thermopylae, Artemisium, Salamis dan
Plataea di tahun 479 SM.
Herodotus berbakat dalam bercerita. Selain itu, ia juga suka mencatat denagn teliti,
mencatat setiap hal yang rinci untuk melengkapi kisahnya. Prestasi Herodotus sangat
mengagumkan, ia tidak dapat bisa mendapat referensi dari catatan resmi negara tentang kejadian
sejarah untuk menulis ceritanya. Ia mengandalkan penyelidikan, kepercayaan tradisional, dan
kesaksian orang tentang kejadian yang ingin ia catat. Untuk mengumpulkan informasinya, ia
harus pergi ke berbagai tempat. Ia berani bepergian ke bagian utara Laut Hitam dan Skit,
sekarang daerah Ukraina, dan ke bagian selatan Palestina serta Mesir Hulu.
Pengetahuannya tentang negeri yang ia kunjungi dan hal yang ia lihat dengan mata
kepalanya sendiri bisa dianggap akurat. Ia tidak punya pilihan selain mengandalkan kesaksian
yang meragukan. Tetapi, Herodotus berupaya memisahkan antara fakta dan cerita rakyat. Ia
dengan bijaksana menyatakan bahwa tidak semua hal ia percayai. Ia mengambil kesimpulan
setelah memilah sumbernya dan membandingkannya.
Dari hal tersebut, dapat kita simpulkan bahwa Herodotus telah melakukan pencarian dan
pengumpulan sumber (Heuristik) sebagaimana kaidah penelitian sejarah, sehingga Herodotus
pun dijuluki ‘Bapak Sejarah’ maupun Bapak Antropologi (Sjamsuddin, 2010) atas karyanya
tentang Yunani dan Persia karena melakukan tahap – tahap penelitian sejarah yang lebih ilmiah
dibanding karya – karya sejarah lainnya di masa klasik. 3 Sedangkan menurut O’Brien, ciri
penulisan Herodotus diantaranya tidak bergaya Eropasentris, terutama dengan adanya deskripsi
atas wilayah dan Masyarakat Mesir, India, Babilonia, Arabia maupun Persia. Serta penggunaan
sumber berupa prasasti, observasi, maupun sejarah lisan.
Herodotus dalam hal ini juga berhasil melakukan inkuiri, mewawancari orang- orang,
mendatangi monumen- monumen bersejarah, mendapatkan informasi tanpa tahu sebelumnya

3 Ade Maman Suryaman, “Historiografi Klasik Masa Yunani dan Romawi”, diakses dari
https://www.academia.edu/30859116/HISTORIOGRAFI_KLASIK_MASA_YUNANI_DAN_ROMAWI pada 25
September 2019.
atau prasangka sehingga bersedia menerima begitu saja informasi atas dasar keingintahuan yang
dalam. Ia juga Mencoba kritis dengan penjelasan yg wajar alami (naturalistik) dari kejadian –
kejadian , memisahkan kebenaran dan kepalsuan serta jarang merujuk pada campur tuhan atau
dewa.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Djaja, Wahyudi. 2012. Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.

Wibowo, Suluh Edhi. 2015. Yunani Kuno: Realitas Historis dan Mitologis. Yogyakarta :
Cognitora.

Internet atau website

Darmawan, Wawan. “ Historiografi Barat“ . Dalam


http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/197101011999031-
WAWAN_DARMAWAN/HISTORIOGRAFI_BARAT.pdf . Didownload pada 25 September 2019.

Suryaman, Ade Maman. ” Historiografi Klasik Masa Yunani dan Romawi”. Dalam
https://www.academia.edu/30859116/HISTORIOGRAFI_KLASIK_MASA_YUNANI_DAN_ROMAWI.Didownlo
ad pada 25 September 2019.

Anda mungkin juga menyukai