Kti Desi Mulya Utami PDF
Kti Desi Mulya Utami PDF
Oleh :
DESI MULYA UTAMI
144012016053
Oleh :
DESI MULYA UTAMI
144012016053
ABSTRAK
iii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
iv
Abstract
Nursing care to clients with congestive heart failure problems with activity
intolerance problems, congestive heart failure is the inability of the heart to pump
blood throughout the body. The risk of congestive heart failure will increase in the
elderly due to the ventricular function due to aging, how the nursing care of
clients experiencing congestive heart failure with the concern of intolerance
activity, research aims to implement nursing care and conduct assessment,
diagnosis, drafting planning, carrying out actions, conducting evaluations.
The design of the research used is the case study of participants in the
study using 2 participants with congestive heart failure problems with the
problem of nursing intolerance activity.
Results obtained in the study in patients 1 Mr. S ie shortness of breath,
shortness of breath felt like heavy objects, patients say the perceived tightness is
lost, reduced when sick in a relaxed position or (Semi Fowler), and legs Swelling,
cyanosis, there are jugular vein distention, the patient looks weak, the patient can
not activity a self-service, patient activities assisted by families and nurses,
patients only lying in bed, while patients 2 are Ny. Z patients congested Breath,
tightness is felt like depressed, the patient said the perceived tightness is lost, the
frequency is erratic, the patient said tightness felt during heavy activity, cyanosis,
there is a jugular vein distention, patients look weak, patients Can not do a self-
service, family-assisted patient activity, the patient is lying in bed. Conclusions
gained from both subjects of research in the find 2 diagnoses for patients 1 and 2
namely: intolerance activity b. d inbalance between supply and oxygen needs.
iv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
v
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah diperiksan dan disetujui untuk di uji dihadapan TIM Penguji Karya Tulis
Ilmiah
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
v
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
vi
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Desi Mulya Utami ini telah diperiksa dan dipertahankan
dihadapan TIM penguji Karya Tulis Ilmiah dan dinyatakan lulus
Pada tanggal 08 Juli 2019
MENGESAHKAN
Tim penguji
Mengetahui,
Ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu
vi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
vii
Dibuat Di : Pringsewu
Pada Tanggal : 03 Juli 2019
Yang Menyatakan
vii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
viii
MOTTO
Jangan pernah berburuk sangka dengan allah swt atas masalah yang allah swt
berikan kepada kita, karna bisa saja masalah itu adalah pelajaran untuk kita belajar
menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam menjalani hidup didunia ini ” Because
Allah SWT will not give problems beyond the ability of his own people so live,
thankful and pray to God for what Allah swt give to us”.
viii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
ix
PERSEMBAHAN
ix
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
x
RIWAYAT PENULIS
Desi Mulya Utami dilahirkan pada tanggal 11 Desember 1997 di Negeri Agung
Talangpadang, putri kedua dari pasangan Bapak Taslim Solmas A.Md (Alm) dan
Aisyah ditamatkan tahun 2005, Sekolah Dasar di SDN 1 Sinar Semendo ditamat
pada tahun 2016, Kemudian pada tahun yang sama melanjutkan studi di STIKes
sekarang.
x
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
xi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Penulis Karya Tulis Ilmiah ini ditujukan untuk memenuhi tugas akhir dalam
menempuh pendidikan Diploma III di STIKes Muhammadiyah Pringsewu
Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mendapat banyak petunjuk dan bantuan
baik moril maupun materil, untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah sudah berusaha sebaik mungkin dengan
kemampuan penulis agar Karya Tulis Ilmiah ini menjadi sempurna.Kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk menjadikan Karya Tulis Ilmiah ini jauh
lebih baik lagi.Semoga bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pada
dunia keperawatan pada khususnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Pringsewu, 03 April 2019
Penulis
xi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
xii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan ................................................................................................. 6
D. Manfaat .............................................................................................. 7
xii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
xiii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
xiv
DAFTAR TABEL
xiv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
xv
DAFTAR BAGAN
xv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meningkatkan pada orang lanjut usia (lansia) karena fungsi ventrikel akibat
menjadi kondisi akut dan berkembang secara tiba-tiba pada miokard infark.
Menurut data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO) tahun
2012 menunjukkan bahwa prevalensi pada tahun 2008 terdapat 17.5 juta atau
sekitar (48%) dari total kematian disebabkan oleh Gagal Jantung Kongestif.
stabil selama dekade terakhir yaitu sekitar >650.000 kasus baru di diagnosa
1
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2
Sedangkan dari hasil data yang diperoleh dari (RISKESDAS, 2013) untuk
angka kesakitan maupun kematian, karena itu perlu adanya penanganan yang
khusus pada pasien Gagal Jantung Kongestif agar pada orang-orang yang
dilakukan ketika Gagal Jantung Kongestif ini terjadi pada orang-orang yang
Jawa Timur yaitu sebesar (0,19%), dan Jawa Tengah yaitu sebesar (0,18%).
Tenggara Timur yaitu sebesar (0,8%), di ikuti Sulawesi Tengah yaitu sebesar
(0,7%), Sementara Sulawesi Selatan dan Papua sebesar yaitu sebesar (0,5%),
sebesar (0,08%).
merupakan salah satu dari 10 penyakit terbanyak dengan jumlah pasien selama
periode bulan januari sampai desember tahun 2018 sebanyak 1346 dengan
pada tahun 2019 periode bulan januari – februari sebanyak 129 dengan rincian
dengan usia 45-65 tahun sekitar 1049. Hal ini mengalami kenaikan ditahun
berbagai dampak yang dirasakan tubuh pada penderita penyakit Gagal Jantung
edema paru akut terjadi akibat gagal jantung kiri, kemudian syok kardiogenik :
stadium dari gagal jantung kiri, Kongestif akibat dari penurunan curah jantung
dan perfusi jaringan yang tidak adekuat keorgan vital (jantung dan otak),
perikardium sampai ukuran maksimal. Cardiac Out Put (COP) menurun dan
aktivitas sehari-hari.
(PPNI,2016).
yang biasa terjadi yaitu mengeluh kelemahan, sesak nafas atau pucat, kesulitan
dalam pergerakan, nadi dan tekanan darah terhadap respon aktivitas yang
dari kondisi istirahat, tekanan darah berubah >20% dari kondisi istirahat,
(PPNI,2016).
vital sebelum dan segera setelah aktivitas, khususnya bila pasien melakukan
berikan bantuan dalam aktivitas perawatan diri sesuai indikasi tetapi selingi
EKG, mengkaji pola nafas, ajarkan tirah baring atau miring kanan dan miring
kiri yang melakukan penelitian studi kasus dengan responden 2 klien yang
dilakukan selama 3 hari dengan hasil yang diperoleh pasien terlihat sudah
selama 1 menit adalah 19 kali dan tekanan darah 135/86 mmHg, suhu 36C,
serta nadi 83 kali/menit. Dalam bernafas pasien sudah tidak menggunakan otot
bantu untuk bernafas dan pasien sudah bias melakukan tirah baring sudah bias
sendiri.
Lampung.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi perawat
2. Rumah sakit
3. Institusi pendidikan
tahun 2019.
4. Klien
5. Penelitian selanjutnya
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
pompa untuk mengantarkan darah yang kaya oksigen ke tubuh tidak cukup
terjadi sebagai akibat akhir dari gangguan jantung, pembuluh darah atau
(Padilah, 2012).
mortilitas.
10
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
11
2. Etiologi
Secara umum Gagal Jantung Kongestif dapat disebabkan oleh berbagai hal
a. Disfungsi miokard
1) Iskemia miokard.
2) Infark mikard.
3) Miokarditis.
4) Kardiomiopati.
1) Stenosis aorta.
2) Hipertensi.
3) Koartasio aorta.
2) Transfuse berlebihan.
1) Anemia.
2) Tirotoksikosis.
3) Biri-biri.
4) Penyakit paget.
2) Pericarditis restriktif.
3) Tamponade jantung.
a) Aritmia
meningkat.
c) Emboli paru
Jantung Kanan.
yaitu:
1. Klasifikasi I
a. Gejala
2) Asimptomatik.
b. Prognosa : baik
2. Klasifikasi II
a. Gejala
b. Prognosa : baik
3. Klasifikasi III
a. Gejala
b. Prognosa : baik
4. Klasifikasi IV
a. Gejala
b. Prognosa : buruk
3. Patofisiologi
a. Mekanisme dasar
b. Respon kompensentorik
3) Atropi ventrikel
Pathway
Bagan 2.1 Pathway CHF
pe↑an RA
Depan Belakang preload
Edema
Edema pulmoner Akumulasi cairan di
sirkulasi
mesenteriks Ansietas
4. Manifestasi klinis
Gejala :
1) Dispnes.
2) Orthopnes.
4) Batuk.
5) Mudah lelah.
6) Ronchi.
7) Gelisah.
8) Cemas.
Gejala :
1) Oedom perifer.
2) Peningkatan BB.
4) Hepatomegaly.
5) Asitesis.
6) Pitting edema.
7) Anorexia.
8) Mual.
1) Pusing.
2) Kelelahan.
4) Ekstremitas dingin.
5. Pemeriksaan Diagnostik
jantung).
membantu membedakan gagal jantung sisi kanan versus sisi kiri, dan
Kongestif Kronik.
ginjal.
6. Komplikasi
dari penurunan curah jantung dan perfusi jaringan yang tidak adekuat
c. Episode trombolitik
7. Penatalaksanaan
bertujuan untuk :
1) Pembatasan garam.
c. Meningkatkan kontraktilitas
1. Definisi
aktivitas sehari-hari.
(PPNI,2016).
(NANDA,2018).
b. Tirah baring.
c. Kelemahan.
d. Imobilitas.
e. Gaya hidup.
f. Monoton.
Gejala :
b. Insomnia.
Tanda :
a. Anemia.
e. Anemia.
g. Gangguan Muskuloskeletal.
(PPNI, 2016).
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan
1) Kondisi :
gangguan konduksi.
hipertermia.
2) Keluhan :
b) Lelah, pusing.
c) Nyeri dada.
f) Urine menurun.
b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum
saraf pusat.
2) B1 (Breathing)
3) B2 (Bleeding)
Inspeksi
3) Edema
Palpasi
Auskultasi
dan ke empat (S3,S4) atau gallop atrium serta crackles pada paru-paru.
S3 atau gallop ventrikel adalah tanda penting dari gagal ventrikel kiri
kadang terjadi.
Perkusi
jantung (kardiomegali).
1) B3 (Brain)
2) B4 (Bladder)
3) B5 (Bowel)
4) B6 (Bone)
a) Kulit Dingin
b) Mudah Lelah
keletihan.
1) Aktivitas / istirahat
Gejala :
b) Insomnia.
Tanda :
aktivitas.
2) Sirkulasi
Gejala :
sebelumnya.
Tanda :
peningkatan TD).
atau inufisiensi.
lambat.
pada ekstremitas.
n) DVJ.
3) Integritas Ego
Gejala :
Tanda :
4) Eliminasi
Gejala :
5) Makanan / cairan.
Gejala :
b) Mual / muntah.
c) Penambahan BB signifikan.
dan kafein.
g) Penggunaan diuretik.
Tanda :
a) Penambahan BB cepat.
pitting).
6) Hygiene
Gejala :
Tanda :
7) Neurosensori
Gejala :
Tanda :
tersinggung.
8) Nyeri / kenyamanan
Gejala :
Tanda :
9) Pernapasan
Gejala :
beberapa bantal.
Tanda :
edema pulmonal.
dan mengi.
a) Radiogram dada.
(3) Kardiomegali.
b) Kimia darah
(1) Hiponatremia.
c) Urine
(2) BJ meningkat.
(3) Na meningkat.
d) Fungsi hati
meningkat).
2. Diagnosa Keperawatan
(Tarwoto,2011).
frekuensi jantung.
ventilasi perfusi.
3. Rencana Keperawatan
(Tarwoto,2010).
Tabel 2.1
Rencana tindakan keperawatan
Tanda dan gejala mayor : tanda distress pernafasan Monitor efektifitas terapi
1. PCO2 Meningkat atau Mendemonstrasikan batuk oksigen
menurun efektif dan suara nafas yang Monitor kemampuan
2. PO2 Menurun bersih, tidak ada sianosis melepas oksigen
3. Takikardi dan dyspneu (mampu Monitor tanda tanda
4. pH arteri meningkat atau mengeluarkan sputum, hipoventilasi
menurun mampu bernafas dengan Monitor tanda gejala
5. bunyi napas tambahan. mudah, tidak ada pursed toksikasi oksigen
Tanda gejala dan minor: lips) Bersihkan sekret pada
1. Sianosis Tanda tanda vital dalam hidung mulut trakea jika
2. Diaforesis rentang normal perlu
3. Gelissah Pertahankan kepatenan
4. Napas cuping hidung jalan napas
5. Pola napas abnormal Berikan oksigen tambahan
(cepat/lambat, jika perlu
reguler/ireguler,dala/dangk Gunakan perngkat oksigen
al). yang sesuai
Warna kulit abnormal Kolaborasi penentuan
(pucat/kebiruan) dosis oksigen.
4. Kelebihan Volume Cairan Kriteria Hasil : Periksa tanda dan gejala
(Hipervolimia) Terbebas dari edema, efusi, hipervolemia(mis:Ortpnea,
Definisi :peningkatan volume anaskara dipsnea,edema,JVP/CVP
cairan intravaskuker,intertistial, Bunyi nafas bersih, tidak meningkat, suara napas
dan atau intraseluler. ada dyspneu/ortopneu tambahan).
Tanda dan gejala mayor : Terbebas dari distensi vena Identivikasi penybebab
jugularis, reflek hipervolemia
Edema anasarka/edema hepatojugular (+) Monitor status
perifer Memelihara tekanan vena hemodinamik(mis.(
Berat badan meningkat sentral, tekanan kapiler Frekuensi jantung, tekanan
dalam waktu singkat. paru, output jantung dan darah,
Hepatomegali. vital sign dalam batas MAP,CVP,OP,PCWP) jika
Jugular venous normal tersedia.
pressure(JVP) Meningkat Terbebas dan kelelahan, Monitor intake dan output
kecemasan atau cairan.
Tanda dan gejala minor : kebingungan Monitor tanda
Distensi vena jugularis. Menjelaskan indikator hemokonsentrasi mis.(
Terdengar suara napas kelebihan cairan kadar natrium meningkat,
tambahan BUN, hematokrit, BB
Hepatomegali urin).
Oliguria Monitor tanda peningkatan
Intake lebih banyak dari tekanan ontotrik plasma
output mis.( kadar protein dan
Kongesti paru. albumin meningkat).
Monitor kecepatan infus
secara ketat.
Monitor efek samping
diuretik
Timbang bb setiap hari
pada waktu yang sama
Batasi asupan cairan dan
natrium
Tinggikan posisi kepala
30-40 derajat.
Anjurkan melapor jika BB
bertambah > 1kg dalam
sehari.
Ajarkan cara mengukur
dan mencatat asupan
cairan.
Ajarkan cara membatasi
cairan.
Kolaborasi pemberian
diuretik.
Kolaborasi penggantian
kalium akibat diuretik.
5. Defisit pengetahuan Kriteria Hasil : Identifikasi kesiapan dan
Definisi: keadaan atau 1. pasien dan keluarga kemampuan menerima
kurangnya informasi yang menyatakan pemahaman informasi
berkaitan dengan penyakit. tentang Identifikasi faktor-faktor
Tanda dan gejala mayor : penyakit,prognosis,kondisi, yang dapat meningkatkan
Menunjukan perilaku tidak dan program pengobatan. dan menurunkan motivasi
sesuai anjuran. Pasien dan keluarga mampu perilaku hidup bersih
Menunjukan persepsi keliru menjelaskan kembali apa sehat.
terhadap maslah. yang dijelaskan perawat Sediakan materi dan media
atau tim kesehatan lainnya. pendidikan kesehatan.
Tanda dan gejala minor : Jadwalkan pendidikan
Menjalani pemeriksaanyang kesehatan sesuai dengan
tidak tepat kesepakatan.
Menunjukan perilaku berlebihan Berikan kesempatan untuk
misal. Apatis, histeria, bertanya.
bermusuhan. Jelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan.
Ajarkan perilakau hidup
bersih sehat.
(PPNI, 2016).
4. Implementasi Keperawatan
operasional.
5. Evaluasi
sebagai berikut :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
jalannya penelitian.
(Dharma,2011).
Desain penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah studi
intoleransi aktivitas.
Table 3.1
Definisi Operasional
41
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
43
C. Partisipan
Provinsi Lampung Diruang Tulip sejak bulan April atau klien yang dirawat
minimal 3 hari. Jika sebelum 3 hari klien sudah pulang, maka perlu
penggantian klien lainnya yang sejenis. Dan bila perlu dapat dilanjutkan
E. Pengumpulan Data
1. Wawancara
3. Hasil dokumentasi
EKG.
F. Analisa data
pembahasan.
1. Pengumpulan data
2. Mereduksi data
3. Pengkajian data
4. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian akan dibahas dan dibandingkan pada
G. Etik penelitian
1. Informent consend
persetujuan tersebut.
tidak menguntungkan.
4. Right to justice
Subjek mampunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
dirahasiakan.
Hak untuk mendapat pengobatan yang adil dari kedua pasien yang
diberikan intervensi.
6. Anonimty
data.
7. Confidentiality
kepentingan penelitian.
(Nursalam,2013).
H. Jalannya penelitian
1. Langkah persiapan
a. Pengajuan judul.
c. Melakukan prasurvey atau mencari data dari rumah sakit yang angkat
dalam penelitian.
seminar.
2. Langkah pelaksanaan
tujuan penelitian.
kongestif.
3. Langkah akhir
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dilakukan pengkajian, analisa, data, diagnosa keperawatan,
dari kedua subjek penelitian dari mengenai asuhan keperawatan pada pasien yang
Ruang Tulip Di Rumah Sakit Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun
2019.
A. Hasil
48
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
49
(Perda Provinsi Lampung No. 12 Tahun 2009 pasal 29 ayat 1). Rumah
Sakit Abdul Moeloek memiliki kapasitas tempat tidur 600 unit, yang
terdiri atas 52 tempat tidur kelas utama, 72 tempat tidur kelas satu,
130 tempat tidurkelas dua, 28 tempat tidur kelas khusus, dan 318
kelasyaitu kelas II dan kelas III, setiap kelas terdiri dari kelas Adan
Kelas B. Kelas II Aberisi 4 bed, kelas II B berisi 3 bed dan kelas III A
yang berisi 4 bed, kelas III B yang berisi 3 bed jadi jumlah yang
a. Pengkajian
Pada sub bab ini peneliti akan melakukan pengkajian kepada kedua
B. Sumber Informasi
(Penanggung
Jawab)
Nama : Ny. S Ny. S
Umur : 68 Tahun 45 Tahun
Hubungan Dengan Istri Anak
Pasien :
Pendidikan : Tidak Tamat Sd SMA
Pekerjaan : Petani Wiraswasta
Alamat : Bernung Natar
M5 V6 (composmentis) N : 86 kali/menit
TD : 130/90mmHg S : 36,5 Derajat Celcius
RR : 30 kali/menit
N : 93 kali/menit
S : 37,5 Derajat Celcius
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan tidak Pasien mengatakan tidak ada
ada riwayat kecelakaan, riwayat kecelakaan, pasien
pasien mengatakan tidak mengatakan tidak ada
ada riwayat operasi, riwayat operasi pasien
pasien mengatakan mengatakan memiliki
memiliki penyakit kronik penyakit kronik yaitu
yaitu hipertensi dan hipertensi dan riwayat
riwayat pengobatan. pengobatan.
Riwayat Keluarga : Pasien anak ke-2 dari 5 Pasien anak ke-1 dari 3
bersaudara orang tua bersaudara orang tua pasien
pasien sudah tidak ada, sudah tidak ada, istri pasien
istri pasien anak ke-3 dari anak ke-3 dari 3 bersaudara
3 bersaudara pasien pasien mempuyai 2 anak
mempuyai 3 anak yang yang pertama laki-laki yang
pertama laki-laki yang kedua laki-laki yang ketiga
Bagan 4.1
Genogram Pasien 1
Keterangan :
Pasien
orang tua pasien sudah tidak ada, istri pasien anak ke-3 dari 3 bersaudara
Bagan 4.2
Genogram Pasien 2
Keterangan :
Pasien
orang tua pasien sudah tidak ada, istri pasien anak ke-3 dari 3 bersaudara
pasien mempuyai 2 anak yang pertama laki-laki yang kedua laki-laki yang
ketiga perempuan, pasien tinggal bersama istri dan anak nya, dalam
2. Sosial
a. Sport sistem Keluarga selalu Keluarga selalu
memberikan dukungan memberikan
dan selalu membantu dukungan dan selalu
pasien dalam membantu pasien
melakukan aktivitas. dalam melakukan
aktivitas.
5). Lingkungan
Tabel 4.5 Lingkungan
Lingkungan Pasien 1 Pasien 2
1. Rumah Pasien mengatakan Pasien mengatakan
kebersihan rumah nya kebersihan rumah nya
cukup terjaga, pasien cukup terjaga, pasien
mengatakan lingkungan mengatakan lingkungan
rumah nya bebas dari rumah nya bebas dari
polusi maupun bahaya. polusi maupun bahaya.
Intake=minum+infuse Intake=minum+infuse
1000cc + 500= 1500cc 1000cc + 500= 1500cc
Intake–output Intake–output
1500 –2180 = -680 cc 1500 –2120 = -620 cc
5. Sistem
Kardiovaskuler Nadi teraba 90 kali/menit Nadi teraba 86 kali/menit
a. Sirkulasi irama teratur, denyut teraba irama teratur, denyut teraba
Nadi lemah, terdapat distensi vena lemah, terdapat distensi vena
jugularis, temperatur kulit jugularis, temperatur kulit
teraba hangat, warna kulit teraba hangat, warna kulit
pucat, pengisian pucat, pengisian
kapiler baik, CRT>3 detil. kapiler baik, CRT>3 detil.
9. Sistem Endokrin Nafas pasien tidak berbau Nafas pasien tidak berbau
keton, tidak terdapat keton, tidak terdapat
gangreng, tidak tremor, tidak gangreng, tidak tremor, tidak
terdapat pembesaran terdapat pembesaran
kelenjar tiroid, tidak terdapat kelenjar tiroid, tidak terdapat
tanda-tanda peningkatan tanda-tanda peningkatan
gula darah. gula darah.
11. Sistem Keadaan rambut pasien baik, Keadaan rambut pasien baik,
Integumen berawarna kelabu, berawarna kelabu,
kebersihannya cukup kebersihannya cukup
terjaga, keadaan kuku sedikit terjaga, keadaan kuku sedikit
kotor, kulit pasien berwarna kotor, kulit pasien berwarna
coklat keadaan kulit cukup kecoklatan keadaan kulit
bersih, dan tidak ada tanda- cukup bersih, dan tidak ada
tanda radang pada kulit tanda-tanda radang pada
pasien. kulit pasien.
Basofil 0 0–1 ∞
Esinofil 2 2–4 ∞
Batang 0 3–5 ∞
Segmen 75 50 – 70 ∞
Limfosit 24 25 – 40 ∞
Monosit 8 2–8 ∞
LED 5 0 – 10 Mm/jam
Kimia
SGOT 35 <37 U/L
SGPT 40 <41 U/L
CK-Nac 250 38 – 171 U/L
CK-MB 34 7 – 25 U/L
Natrium 138 135 – 145 Mmol/L
Kalium 5,0 3,5 – 5,0 Mmol/L
Kalsium 8,7 8,6 – 10,0 Mg/dl
Clorida 94 96 – 106 Mmol/L
Pemeriksaan lain :
EKG Dalam batas
normal
Eritrosit 4,5 L : 40 – 52 ∞
P : 37 – 47
Trombosit 311.000 76 – 96 Fl
MCV 89 27 – 32 g/dl
MCH 32 30 – 35 g/dl
MCHC 36
Hitung jenis
Basofil 0 0–1 ∞
Esinofil 2 2–4 ∞
Batang 0 3–5 ∞
Segmen 70 50 – 70 ∞
Limfosit 20 25 – 40 ∞
Monosit 8 2–8 ∞
LED 25 0 – 10 Mm/jam
Kimia
SGOT 36 <37 U/L
SGPT 46 <41 U/L
CK-Nac 133 38 – 171 U/L
CK-MB 20 7 – 25 U/L
Natrium 131 135 – 145 Mmol/L
Kalium 4,0 3,5 – 5,0 Mmol/L
Kalsium 9,3 8,6 – 10,0 Mg/dl
Clorida 93 96 – 106 Mmol/L
Gula Darah 210 <140 Mg/dl
Sewaktu
Pemeriksaan lain :
EKG Dalam batas
normal
9). Penalaksanaan
Tabel 4.9 Penatalaksanaan
Nama : Tn.S
Usia : 78 Tahun
Dosisi dan cara Waktu pemberian
No Tanggal Jenis terapi
pemberian 1 2 3
1 12-juni- Furosemide 20 mg (1 amp)/8 jam, 06 13 21
2019 IV
2 12-juni- Spironolakton 25 mg / 24 jam, oral - 13 -
2019
3 12-juni- Ramipril 2,5 mg / 24 jam, oral - 13 -
2019
4 12-juni- Digoxin 0,25 mg /24 jam, oral 06 - -
2019
Nama : Ny.Z
Usia : 54 Tahun
Dosisi dan cara Waktu pemberian
No Tanggal Jenis terapi
pemberian 1 2 3
1 13-juni- Ramipril 3 m / 24 jam, oral - 13 -
2019
2 13-juni- Aspilet 80 mg / 24 jam, oral - - 21
2019
3 13-juni- Furosemide 40 mg / (2 amp)/12 jam, 06 - 18
2019 IV
4 13-juni- Omeprazole 40 mg / 24 jam, oral 06 13 -
2019
5 13-juni- Novorapid 8 u / 8 jam, subcutan 06 13 21
2019
c. Analisa Data
Tabel 4.11 Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Pasien 1
Data Subyektif Penurunan Kontraktilitis Penurunan Curah Jantung
1. Pasien mengatakan Miokard
sesak nafas
2. Pasien mengatakan
sesak yang dirasakan
seperti tertekan benda
berat
3. Pasien mengatakan
sesak makin terasa jika
melakukan aktivitas
berat
Data Obyektif
1. Pasien terlihat sesak
2. Pasien terlihat
terpasang oksigen 3
liter.
3. RR : 30 kali/menit
4. Sianosis
5. Terdapat distensi vena
jugularis.
Data subyektif Ketidak seimbangan Intoleransi aktivitas
1. Pasien mengatakan antara suplai dan
badan nya terasa lemah kebutuhan oksigen
2. Pasien mengatakan
tidak bias melakukan
aktivitas sehari-hari
Data obyektf
1. Pasien lemah
2. Pasien tidak dapat
melakukan aktivitas
secara mandiri
3. Aktivitas pasien
dibantu oleh keluarga
4. Pasien hanya berbaring
ditempat tidur.
Pasien 2 Etiologi Masalah
Data subyektif Perubahan Kontraktilitis Penurunan Curah Jantung
1. Pasien mengatakan Miokard
sesak
2. Pasien mengatakan
sesak berat saat
beraktivitas
3. Pasien mengatakan
sesak yag
dirasakan seperti
tertekan benda
berat
Data obyektif
1. Pasien sesak
2. Terpasang oksigen 3
liter.
3. RR : 28 kali/menit
4. Sianosis
5. Terdapat distensi vena
jugularis
Data obyektif Ketidak Seimbangan Intoleransi Aktivitas
1. Pasien mengatakan Antara Suplai Dan
badan nya terasa lemah Kebutuhan Oksigen
2. Pasien mengatakan
tidak bisa melakukan
aktivitas secara mandiri
Data obyektif
1. Pasien terlihat lemah
2. Pasien tidak dapat
beraktivitas seacara
mandiri
3. Aktivitas pasien
dibantu keluarga dan
perawat
4. Pasien hanya berbaring
ditempat tidur.
d. Rencana Keperawatan
Tabel 4.12 Rencana Keperawatan
No Tanggal Dx keperawatan NOC NIC
1 12 juni Intoleransi Setelah dilakukan 1. Identifikasi
2019 aktivitas b.d asuhan keperawatan gangguan fungsi
ketidak 3x24 jam diharapkan tubuh yang
seimbangan pasien meunjukkan: menyebabkan
antara suplai dan 1. Berpartisipasi kelelahan.
kebutuhan dalama aktivitas 2. Monitor kelelahan
oksigen fisik tanpa fisik dan emosional.
peningkatan 3. Monitor pola dan
tekanan darah, jam tidur
nadi, dan RR 4. Sediakan lingkungan
2. Pasien mampu nyaman dan rendah
melakukan stimulus mis.
aktivitas sehari- Cahaya bising,
hari secara mandiri kunjungan.
3. Pasien mampu 5. Lakukan latihan
berpindah tanpa rentang gerak pasif
bantuan alat atau aktif.
6. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan,
7. Anjurkan tirah
baring.
8. Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap.
9. Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
10. Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang
meningkatkan
asupan makanan.
2 13 Juni Intoleransi Setelah dilakukan 1. Identifikasi
2019 aktivitas b.d asuhan keperawatan gangguan fungsi
ketidak 3x24 jam diharapkan tubuh yang
seimbangan pasien meunjukkan: menyebabkan
antara suplai dan 1. Berpartisipasi kelelahan.
kebutuhan dalama aktivitas 2. Monitor kelelahan
oksigen fisik tanpa fisik dan emosional.
peningkatan 3. Monitor pola dan
tekanan darah, jam tidur
nadi, dan RR 4. Sediakan lingkungan
2. Pasien mampu nyaman dan rendah
melakukan stimulus mis.
aktivitas sehari- Cahaya bising,
hari secara mandiri kunjungan.
3. Pasien mampu 5. Lakukan latihan
berpindah tanpa rentang gerak pasif
bantuan alat atau aktif.
6. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan,
7. Anjurkan tirah
baring.
8. Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap.
9. Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
10. Kolaborasi
denganahli gizi
tentang
meningkatkan
asupan makanan.
e. Pelaksanaan
Tabel 4.13 Pelaksanaan Dan Evaluasi
No Dx keperawatan Tanggal Implementasi Paraf Evaluasi
R/: A:
H/: Intoleransi aktivitas belum teratasi
4. Melakukan latihan rentang gerak pasif atau P:
aktif. Lanjutkan intervensi
R/: pasien mengatakan bias melakukan 1. Monitor kelelahan fisik dan
gerakan yang diberikan. emosional.
H/: pasien terlihat baik dan bagus dalam 2. Monitor pola dan jam tidur
melakukan ROM pasif yang diberikan. 3. Sediakan lingkungan nyaman
5. Berikan aktivitas distraksi yang dan rendah stimulus mis.
menenangkan Cahaya bising, kunjungan.
R/: pasien mengatakan tenang bila 4. Lakukan latihan rentang
mendengar music religious. gerak pasif atau aktif.
H/: pasin tenang saat music religious di putar 5. Berikan aktivitas distraksi
kan. yang menenangkan.
B. Pembahasan
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
Tabel 4.16Perencanaan
menenangkan menenangkan
R/: pasien mengatakan R/: pasien mengatakan
sedikit tenang sedikit tenang
H/: pasien terlihat H/: pasien terlihat
tenang tenang
7. Anjurkan tirah baring. 7. Anjurkan tirah baring.
R/: pasien mengikuti R/: pasien mengikuti
saran yang diberikan saran yang diberikan
H/: pasien mengikuti H/: pasien mengikuti
anjuran anjuran
8. Anjurkan melakukan 8. Anjurkan melakukan
aktivitas secara aktivitas secara
bertahap. bertahap.
R/: pasien megatakan R/: pasien megatakan
mengikuti anjuran mengikuti anjuran
yang diberikan yang diberikan
H/: pasien mengikuti H/: pasien mengikuti
ajuran yang diberikan ajuran yang diberikan
9. Ajarkan strategi 9. Ajarkan strategi
koping untuk koping untuk
mengurangi kelelahan mengurangi kelelahan
R/: pasien mengikuti R/: pasien mengikuti
anjuran yang disaran anjuran yang disaran
kan kan
H/: pasien sedikit H/: pasien sedikit
demi sedikit mulai demi sedikit mulai
berbicara dengan berbicara dengan
keluarga untuk keluarga untuk
menghilangkan lelah menghilangkan lelah
yang dirasakan yang dirasakan
10. Kolaborasi dengan 10. Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang ahli gizi tentang
meningkatkan asupan meningkatkan asupan
makanan. makanan.
R/: pasien mengatakan R/: pasien mengatakan
memakan makanan memakan makanan
yang diberikan rumah yang diberikan rumah
sakit sakit
H/: pasien memakan H/: pasien memakan
apa yang diberi apa yang diberi
dirumah sakit dirumah sakit
Tabel 4.17Implementasi
5. Evaluasi Keperawatan
BAB V
A. Kesimpulan
Pada BAB ini penulisan mengambil suatu kesimpulan dari karya tulis ilmiah
1. Pengkajian
Pada saat pengkajian untuk pasien 1 pada tanggal 12–juni 2019 dan untuk
pasien 2 pada tanggal 12–juni 2019 dari kedua subjek penelitian yang
perlu dikaji pada pasien yang mengalami Gagal Jantung Kongestif dengan
3. Intervensi
berjalan tanpa bantuan alat, anjurkan pasien untuk berlatih berjalan tanpa
aktivitas dan sesudah melakukan aktivitas serta ukur skala kekuatan otot.
81
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
82
4. Implementasi
kelelahan fisik dan emosional, monitor pola dan jam tidur, sediakan
lakukan latihan rentang gerak pasif atau aktif, berikan aktivitas distraksi
tempat tidur aktivitas pasien masih dibantu kelurga hari kedua pasien
mulai beraktivitas duduk namum masih dibantu keluarga hari tiga pasien
B. Saran
Dengan melihat kesimpulan yang dapat, maka penulis memberi saran sebagai
berikut:
2. Perawat
5. Bagi pembaca
intoleransi aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Definisi Dan Indikator Edisi 1. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawatan Nasional Indonesia
Riskesdas(2017).Http:Depkes.Go.Id.Resources/Download/General/Hasil%20rosk
esdas%202012.Pdf
Saferi, A &. Mariza, Y. (2013) KMB 2 :keperawatan medikal bedah (Teori Dan
Contoh Askep. Yogyakarta : Nuha Medika). Yogyakarta : Nuha
Medika.
Tim Pokja Sdki Dpp Ppni. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Wijaya, A.S Dan Putri, Ym. (2013). Keperawatan Medikal Bedah 2. Keperawatan
LAMPIRAN
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Ruang :
No. Rekam Medik :
Tgl Pengkajian :
Pukul ;
I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
1. Nama (Isnisial klien) :
2. Usia
3. Status Perkawinan :
4. Pekerjaan :
5. Agama :
6. Pendidikan :
7. Suku :
8. Bahasa yang digunakan :
9. Alamat Rumah :
10. Sumber Biaya :
11. Tanggal Masuk RS :
12. Diagnosa Medis Saat Pengkajian :
B. Sumber Informasi
1. Nama :
2. Umur :
3. Hubungan dengan klien :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Alamat
G. Lingkungan
1. Rumah
Kebersihan :
Polusi :
Bahaya :
2. Pekerjaan
Kebersihan :
Polusi :
Bahaya :
Jumlah kalori :
Keluhan :( ) Mual, ( )
Muntah
Perubahan berat badan 3 bulan terakhir : ( )
Bertambah kg
( ) Tetap
( ) Berkurang kg
b. Pola cairan :
Asupan cairan :( ) Oral, jenis, volume, total
( ) Enteral, jenis, frekwensi,
volume total
( ) Parenteral, jenis, jumlah,
tetesan, volume total
b. BAB
Frekwensi : x/hari
Waktu :
Warna : cc/hari
Bau :
Keluhan :
Penggunaan laxative/pencahar :
c. IWL (Insensible Water Lose) : cc/hari
d. Balance cairan :
Waktu
Siang : jam
Malam : jam
Kebiasaan sebelum tidur/pengantar tidur :
( ) Penggunaan obat tidur
( ) Kegiatan lain, jelaskan
Kesulitan dalam hal tidur :
( ) Menjelang tidur
( ) Sering/mudah terbangun
( ) Merasa tidak puas setelah bangun tidur
Jelaskan alasannya :
b. Minuman keras : ( ) Ya
( ) Tidak
Frekwensi :
Jumlah :
Lama pemakaian :
c. Ketergantunga obat :( ) Ya
( ) Tidak
Jika Ya : Jelaskan : Jenis, Lama pemakaian,
Frekwensi dan Alasan
Tanda-tanda radang :
Pemakaian alat bantu penglihatan :
Keluhan lain :
b. Sistem pendengaran
Kesimetrisan :
Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) :
Tanda radang :
Cairan dari telinga :
Fungsi pendengaran :
Pemakaian alat bantu :
c. Sistem wicara
Kesulitan/gangguan wicara :
d. Sistem pernafasan
Jalan nafas :
Keluhan :( ) Sesak ( ) Nyeri
Bila sesak :( ) Setelah aktivitas
( ) Tanpa aktivitas
( ) Saat beraktivitas
Bila nyeri : Jelaskan
Frekwensi : x/menit
Irama :( ) Teratur
( ) Tidak teratur
Kedalaman :( ) Dalam ( ) Dangkal
Suara nafas :
Batuk :( ) Ya ( ) Tidak
Jika Ya, :( ) Jenisnya
( ) Sputum
( ) Warna sputum
( ) Konsistensi
( ) Terdapat darah
Palpasi dinding dada :
Perkusi dada :
Penggunaan otot bantu nafas :
Penggunaan oksigen, ETT, orofaringeal airway, trkeostomi
:
WSD : (Type, undulasi, karakteristik cairan,
jumlah, kondisi
balutan WSD)
e. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi perifer
Nadi : x/menit
Irama :( ) Teratur ( ) Tidak
teratur
Denyut :( ) Lemah ( ) Kuat
Distensi vena jugukaris :
Temperatur kulit : ( ) Hangat ( ) Dingin
Warna kulit :( ) Pucat ( ) Cyanosis
( ) Kemerahan
Pengisian kapiler :
Edema (lokasi da derajat) :
Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apical : x/menit
Irama :( ) Teratur ( )
Tidak teratur
f. Sistem neurologi
Glaslow Coma Scale (GCS) : E….. M…… V…..
Tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial :
g. Sistem pencernaan
Keadaan mulut :
Kesulitan menelan :
Bising usus : x/menit
Lingkar perut :
Asites :
Palpasi 4 kuadran : ( ) Nyeri : lokasi, penyebaran
( ) massa/benjolan : lokasi, ukuran
Perkusi 4 kuadran : Suara timpani
(……………………..)
Suara pekak
(……………………..)
Suara tambahan
(…………………….)
Luka post operasi (jenisnya, kondisinya, ukuran) :
……….
g. Sistem immunology
Pembesaran kelenjar getah bening :
h. Sistem endokrim
Nafas berbau keton : ( ) Ya, ( ) Tidak
Luka :( ) Ya, ( ) Tidak, jika Ya
jelaskan……
Exopthalmus :( ) Ya ( ) Tidak
Tremor :( ) Ya ( ) Tidak
Pembesaran kelenjar tyroid : ( ) Ya ( ) Tidak
Tanda-tanda peningkatan kadar gula darah : ( )
Polidipsi
( ) Poliuri ( ) Polifagi
i. Sistem urogenital
j. Sistem integument
Keadaan rambut :
Kekuatan :
Warna :
Kebersihan :
Keadaan kuku :
Kekuatan :
Warna :
Kebersihan :
Keadaan kulit :
Kekuatan :
Warna :
Kebersihan :
Tanda-tanda radang pada kulit :
Luka :
Dekubitus :
Pruritus :
Tanda-tanda perdarahan :
Tipe eksudat : ………
Jumlah eksudat : ………
V. PENATALAKSANAAN
A. Penatalaksanaan medis (therapi obat, operatif dan lain-lain)
B. Penatalaksanaan keperawatan (saat pengkajian)
VI. ANALISA DATA
NO. Data Masalah Etiologi
1 DS :
DO :
Pringsewu, 2017
(Nama Perawat)