Di dalam konsep pasar efisien, perubahan harga suatu sekuritas saham di waktu yang lalu
tidak dapat digunakan dalam memperkirakan perubahan harga di masa yang akan datang.
Perubahan harga saham di dalam pasar efisien mengikuti pola random walk, di mana penaksiran
harga saham tidak dapat dilakukan dengan melihat kepada harga-harga historis dari saham
tersebut, tetapi lebih berdasarkan pada semua informasi yang tersedia dan muncul di pasar.
Informasi yang masuk ke pasar dan berhubungan dengan suatu sekuritas saham akan
mengakibatkan kemungkinan terjadinya pergeseran harga keseimbangan yang baru. Jika pasar
bereaksi dengan cepat dan akurat terhadap suatu informasi yang masuk dan segera membentuk
harga keseimbangan yang baru, maka kondisi pasar yang seperti ini yang disebut dengan pasar
(market efficiency) dari para ahli: (1) Fama (1970) mengemukakan bahwa “Dalam suatu pasar
yang efisien harga akan “mencerminkan sepenuhnya” informasi yang tersedia dan sebagai
implikasinya harga akan bereaksi dengan seketika tanpa adanya bias terhadap informasi baru”.
(2) Beaver (1989) mengemukakan bahwa “Efisiensi pasar (market efficiency) sebagai hubungan
mendefinisikan konsep pasar efisien sebagai berikut: “Konsep pasar yang efisien lebih
ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar yang efisien adalah pasar di mana harga sekuritas
Dari berbagai definisi yang ada, konsep pasar efisien sangat berhubungan dengan
ketersediaan informasi. Pasar dikatakan efisien apabila nilai sekuritas setiap waktu
mencerminkan semua informasi yang tersedia, yang mengakibatkan harga suatu sekuritas berada
pada tingkat keseimbangannya. Harga keseimbangan suatu sekuritas mengakibatkan tidak akan
adanya kesempatan yang diperoleh investor untuk mendapatkan return yang abnormal dari
Hartono (2013:569) memberikan beberapa ciri-ciri dari pasar efisien sebagai berikut:
1) Investor adalah penerima harga (price takers), yang berarti bahwa sebagai pelaku
pasar, investor seorang diri tidak dapat memengaruhi harga dari suatu sekuritas.
2) Informasi tersedia luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan dan
sifatnya random satu dengan yang lainnya sehingga investor tidak dapat
Hartono (2013:571) juga memberikan beberapa ciri-ciri dari pasar yang tidak efisien
1) Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga dari
sekuritas.
2) Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara
pelaku pasar yang satu dengan yang lainnya terhadap suatu informasi.
3) Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebagian dari
pelaku-pelaku.
4) Investor adalah individual-individual yang lugas (naive investors) dan tidak
canggih.
Adapun syarat-syarat umum yang harus dipenuhi bagi terciptanya suatu pasar modal
1) Disclosure
Disclosure adalah berbagai informasi pengetahuan dan perkiraan yang direfleksikan atau
tergambarkan secara akurat dalam harga-harga pasar tersebut, di mana berbagai pihak
dari sisi analisis fundamental dan teknikal. Dan data-data tersebut dapat diperoleh tanpa
ada batas dan biaya dengan waktu yang cepat akurat serta dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Selalu menjaga pasar berada dalam keadaan seimbang seperti usaha-usaha untuk
pasaran akan menghasilkan nilai intrinsik saham. Dan informasi baru selalu saja terus-
dalam posisi yang jauh dari terjadinya perdagangan spekulasi. Ini seperti dikatakan oleh
Jones (1995) bahwa ekuilibrium pasar terjadi jika harga-harga aset berada pada tingkat
yang tidak dapat memberikan intensif lagi untuk melakukan pendanaan spekulatif.
3) Kondisi pasar berlangsung secara bebas
Kondisi pasar bebas adalah di mana tidak ada seorang pun yang bisa memengaruhi
kondisi harga di pasar, berbagai pihak memperoleh informasi yang sama, dan tidak ada
saling intervensi.
Jones (1991) mengatakan bahwa suatu pasar modal yang efisien akan terbentuk atau ada
1) Banyak investor yang bersifat rasional dan bertujuan memaksimalkan keuntungan yang
saham. Investor-investor ini adalah price taker (penerima harga), yaitu di mana satu
2) Informasi bersifat gratis dan mudah didapatkan oleh seluruh pelaku pasar pada waktu
yang bersamaan.
3) Informasi dihasilkan dalam pilihan yang acak sehingga informasi yang diumumkan tidak
4) Investor bereaksi dengan cepat terhadap informasi baru, menyebabkan harga saham
Adapun Fama (1970) membagi informasi kepada tiga subset seperti berikut:
1) Informasi tentang harga saham di masa lalu. Ini bermaksud menunjukkan informasi
tentang harga saham di masa lalu yang relevan terhadap penilaian saham saat ini atau
akan datang.
2) Informasi umum. Ini bermaksud menunjukkan informasi umum tentang suatu
perusahaan, industri dan ekonomi dunia yang dapat diperoleh melalui pengumuman
3) Informasi rahasia. Ini bermaksud menunjukkan informasi internal yang hanya diketahui
Ahmad Rodoni dan Othman Yong berpendapat ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
1) Harga saham harus bebas untuk turun atau naik. Tidak ada seorang pun yang dapat
2) Tidak ada monopoli dalam pasar modal. Ini berarti para investor bebas untuk masuk atau
4) Biaya untuk mendapatkan informasi adalah pada tahap minimum dan informasi itu harus
5) Informasi tersebut adalah dalam bentuk acak dan tidak terikat satu sama lain.
Fama (1970) yang pertama kali mengutarakan adanya 3 macam bentuk utama dari
efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu,
informasi sekarang yang dipublikasikan dan informasi pribadi. Berdasarkan klasifikasi Fama,
kemudian Francis (1993) membagi bentuk efisiensi pasar berdasarkan 3 golongan, yaitu efisiensi
bentuk lemah (weak form), efisiensi bentuk setengah kuat (semi strong form), dan efisiensi
Hipotesis pasar modal yang efisien dalam bentuk lemah (weak form) menyatakan bahwa
harga saham mencerminkan semua informasi yang ada pada catatan harga di waktu lalu. Bentuk
efisiensi pasar secara lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang
menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Jika pasar efisien
secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga
sekarang. Ini berarti bahwa investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk
Hipotesis pasar dalam bentuk setengah kuat (semi strong) menyatakan bahwa harga-
harga di waktu yang lalu, tetapi semua informasi yang dipublikasikan. Informasi publik akan
tercermin ke dalam harga saham secara cepat dan tidak bias. Investor tidak akan dapat
memperoleh keuntungan di atas normal (abnormal return), dengan membeli saham atas dasar
suatu publikasi.
Informasi yang dipublikasikan dapat berupa informasi sebagaimana tersebut di bawah ini:
berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di emiten. Contoh dari informasi ini,
perusahaan. Informasi ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator
regulasi tersebut. Contoh dari informasi ini misalnya regulasi untuk meningkatkan
kebutuhan cadangan (reserved requirement) yang harus dipenuhi oleh semua bank.
Informasi semacam ini akan memengaruhi secara langsung harga sekuritas tidak hanya
pada sebuah bank saja, tetapi mungkin semua emiten di dalam industri jasa perbankan.
perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi jenis ini dapat berupa peraturan
pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak ke semua perusahaan emiten.
Contoh dari regulasi semacam ini adalah peraturan akuntansi untuk mencantumkan
laporan arus kas yang harus dilakukan oleh semua perusahaan. Regulasi ini akan
mempunyai dampak ke harga sekuritas tidak hanya untuk sebuah perusahaan saja atau
berdampak secara langsung pada semua perusahaan dari berbagai macam industri yang
Hipotesis pasar modal yang efisien dalam bentuk kuat (strong form) menyatakan bahwa
semua informasi yang relevan yang tersedia tercermin dalam harga saham. Jadi baik informasi
yang telah dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan (private information) akan
tercermin dalam harga saham. Dalam keadaan seperti ini tidak seorang investor pun dapat
Setiap investor menginginkan kondisi yang memberi berbagai kemudahan baik dalam
informasi yang tersedia secara akurat dan pelayanan yanng cepat. Dengan kondisi seperti itu
maka keputusan investasi yang dibuat bisa menjadi lebih cepat dan mampu
dipertanggungjawabkan secara baik. Sebab kondisi pasar yang jauh dari keakuratan informasi
menyebabkan timbulnya kondisi spekulasi yang jauh lebih tinggi dalam setiap analisis, dan jika
ini berlanjut maka menyebabkan informasi itu menjadi mahal yang berujung menimbulkan
Kondisi pasar yang efisien memberikan harga yang tidak bias, dan kondisi pasar yang
tidak efisien memungkinkan timbulnya harga yang bias. Investor menginginkan berbagai
informasi berlangsung secara baik dan terbuka tanpa ada yang ditutupi, dengan begitu investor
bereaksi dengan jelas saat mengambil keputusan. Namun hal sebaliknya bisa terjadi pada saat
informasi berlangsung secara tidak terbuka. Investor mencoba untuk mengestimasi atau
nol pada gambar di atas dapat dilihat sebagai awal masuknya informasi good news. Sedangkan
titik -10, -20, -30 adalah jumlah hari sebelum informasi diterima atau dipublikasikan ke pasar,
dan pada titik +10, +20, +30 adalah jumlah hari setelah informasi masuk atau dipublikasikan
Garis berwarna hijau menyiratkan bahwa investor bereaksi secara sempurna karena
informasi diterima tanpa ada hambatan. Ini ditunjukkan pada garis yang bergerak secara teratur
tanpa ada gelombang naik dan turun baik sebelum maupun setelah informasi diterima oleh
publik.
Jika kita melihat garis berwarna merah, maka terlihat investor menerima informasi yang
good news dan bereaksi terlalu berlebihan atau terlalu memperkirakan sangat baik dan
menguntungkan namun kemudian melakukan koreksi, sehingga perlahan-lahan grafik atau titik
berwarna merah turun hingga menyentuh kembali harga yang sesuai dengan yang dimaksud
Garis berwarna oranye menunjukkan reaksi investor yang terlambat atau terlalu berhati-
karakteristik yang dimiliki oleh para investor dan juga masuknya informasi yang bersifat tidak
stabil. Dengan kata lain, informasi masuk tidak berdasarkan kondisi yang benar-benar diinginkan
oleh investor.
5. Anomali Pasar
Pembagian pasar efisien menjadi tiga bentuk ini memunculkan berbagai penelitian yang
mengamati pola keperilakuan investor di pasar modal. Dari berbagai penelitian yang ada
kemudian muncul suatu konsep yang menyimpang dari konsep pasar efisien. Penyimpangan
terhadap konsep pasar efisien ini sering disebut sebagai anomali pasar efisien, hal ini
dikarenakan faktor penyebabnya sulit untuk dijelaskan dengan tepat. Jones (1996) dalam
Hartono (2013:606) mengemukakan bahwa “anomali pasar (market anomaly) sebagai teknik-
teknik atau strategi-strategi yang berlawanan dengan konsep pasar yang efisien”.
Jones (1996) mendefinisikan anomali pasar sebagai bentuk strategi atau tehnik
dikarenakan hasil yang ditimbulkan oleh anomali pasar ini memungkinkan para investor untuk
berbagai peristiwa (event) yang terjadi dipasar modal. Menurut Alteza (2007), “anomali pasar
tertentu pada hari perdagangan saham, adanya kesempatan investor untuk memperoleh
keuntungan yang abnormal, adanya insider trading dalam pasar modal, adanya asimetri
informasi, dan sebagainya. Levi (1996) dalam Alzeta (2007) mengklasifikasikan anomali pasar
menjadi empat jenis berdasarkan karakteristik event atau peristiwanya yaitu (1) anomali
perusahaan (firm anomaly), anomali musiman (seasonal anomaly), anomali peristiwa (event
anomaly), dan anomali akuntansi (accounting anomaly). Berikut Levi (1996) dalam Imandani
Tabel 1
Ringkasan Anomali Pasar
Anomali
No Pasar Jenis Khusus Keterangan
7) Day of The
Week Return sekuritas terendah terjadi di hari Senin.
Jogiyanto Hartono, 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedelapan. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
Belkaoui, A. R. 2007. Accounting Theory. 5th Edition. Buku 2. Edisi Terjemahan. Jakarta:
Salemba Empat.
Beaver, W. H. 1989. Financial Reporting: An Accounting Revolution. 2nd Ed. Englewood Cliffs,
NJ: Prentice Hall, Inc.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Kanisius.