Full Day School
Full Day School
Dosen Pengampu :
Oleh :
Tahun Ajaran
2017 - 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Belakangan ini, Menteri Pendidikan Muhajir Effendy memiliki gagasan untuk
melaksanakan Full Day School. Mulai jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Gagasan ini
menuai pro- kontra dari berbagai kalangan masyarakat.
Sebagai mahasiswa sebaiknya kita tidak langsung mengambil kesimpulan baik
buruknya gagasan tersebut. Melainkan harus berpikir secara ilmiah untuk
menanggapinya.
Perlu diketahui dua dari banyak tujuan pendidikan yang paling penting adalah
meretensi dan mentransfer. Meretensi adalah kemampuan untuk mengingat materi
pelajaran sampai jangka yang tertentu sama seperti materi yang diajarkan.
Mentransfer adalah kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari guna
menyelesaikan masalah-masalah baru, menjawab pertan/yaan-pertanyaan baru, atau
memudahkan pembelajaran materi pelajaran baru (Mayer dan Wittrock, 1996).
Dua tujuan tersebut harusnya sudah menjadi acuan menteri pendidikan dalam
menerapkan sistem pendidikan. Dalam makalah ini, kami akan membahas apakah Full
Day School terdapat dua tujuan tersebut?
2. Rumusan Masalah
a. Apa itu Full Day School?
b. Mengapa diterapkan Full Day School?
c. Bagaimana mekanisme Full Day School?
d. Apakah manfaat Full Day School?
e. Apakah Full Day School pantas diterapkan di Indonesia?
3. Tujuan
a. Mengetahui apa itu Full Day School
b. Mengetahui alasan diterapan Full Day School
c. Mengetahui apakah Full Day School memenuhi dua tujuan tersebut.
d. Mengetahui apakah Full Day School pantas diterapkan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Kualitas sumber daya full day school dipilih dari guru-guru bidang studi yang
professional, berkualitas dan mempunyai integritas yang tinggi. Peningkatan
kualitas tenaga kependidikan seperti tenaga kependidikan seperti tenaga ahli
perpustakaan, laborat dan administrasi juga merupakan fokus garapan dalam
peningkatan kualitas sekolah program full day school. Program-program yang
dikembangkan juga beragam dengan melibatkan komite sekolah, pengawas,
pendidikan, pengurus musyawarah guru mata pelajaran.
Kurikulum sekolah program full day school juga digarap sedemikian rupa untuk
memacu keunggulan dalam aspek sains, keagamaan, bahasa berbasis informasi
teknologi (IT), M uatan lokal, keterampilan-keterampilan Vocational, dan ekstra
kurikuler dan pengembangan diri.
1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa full day school
merupakan kegiatan penambahan jam sekolah namun bersifat hal-hal yang
dapat membentuk karakter anak. Dengan berbagai manfaat yang telah
disebutkan diatas, maka full day school cocok untuk diterapkan di Indonesia.
2. Saran
Penerapan full day school dapat dilaksanakan secara merata di seluruh
daerah guna mendapat manfaat yang lebih besar. Dibutuhkan peran semua
komponen mula dari murid, orangtua, guru, dan sekolah untuk mensukseskan
program ini.
3. Daftar Pustaka
Richard I. Arends, Learning To Teacch, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2008).
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta,PT Rajagrafi ndo
Persada, 2010). John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia,
(Jakarta PT Gramedia 2003).