Anda di halaman 1dari 116

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA SMA

DALAM MELAKUKAN PERCOBAAN MELALUI MODEL


PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LABORATORY PADA
MATERI ELASTISITAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Guru


Profesional
PPG Pendidikan Fisika Pasca SM-3T

Disusun oleh:
SHELLY NURUL MARFITA, S.Pd
NIM. 1708886

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA SMA DALAM


MELAKUKAN PERCOBAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM SOLVING LABORATORY PADA MATERI ELASTISITAS

Disetujui oleh,

Pembimbing I

Dr. Muslim, M.Pd.


NIP. 19640606 199003 1 003

Pembimbing II

Drs. Unang Purwana, M.Pd


NIP. 19571130 198101 1 001

Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Dr. Muslim, M.Pd.


NIP. 19640606 199003 1 00
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas dengan judul
“Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa SMA Dalam Melakukan Percobaan
Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Laboratory Pada Materi Elastisitas”
ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menangung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran
etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Desember 2018

Penulis

Shelly Nurul Marfita, S,Pd

NIM. 1708886

iii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan percobaan


melalui model pembelajaran Problem Solving Laboratory pada materi elastisitas.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian sebanyak 32
siswa kelas XI MIPA 5 SMA Negeri 4 Bandung Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2018/2019. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan lembar kerja peserta
didik yang berbasis kemampuan melakukan percobaan. Kemampuan melakukan percobaan
yang diukur pada penelitian ini terdiri dari 3 aspek kemampuan yaitu kemampuan dalam
menyiapkan kegiatan percobaan, melaksanakan kegiatan percobaan, dan melaporkan hasil
kegiatan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I capaian kemampuan siswa
dalam menyiapkan kegiatan percobaan sebesar 72%, melaksanakan kegiatan percobaan
sebesar 70% dan melaporkan kegiatan percobaan sebesar 57%. Kemampuan peserta didik
dalam melakukan percobaan melalui model pembelajaran Problem Solving Laboratory
pada materi elastisitas berada pada kategori rendah (30% - 60%) dengan 37,5% siswa
dinyatakan tuntas dan 62,5% belum tuntas. Pada siklus II capaian kemampuan siswa dalam
menyiapkan kegiatan percobaan sebesar 84%, melaksanakan kegiatan percobaan sebesar
85% dan melaporkan kegiatan percobaan sebesar 73%. Kemampuan peserta didik dalam
melakukan percobaan melalui model pembelajaran Problem Solving Laboratory 81,25%
siswa dinyatakan tuntas dan 18,75% belum tuntas. Berdasarkan kategori ketercapaian
indikator jika 70% siswa mencapai nilai rata-rata 70, maka pada pada siklus II indikator
kemampuan melakukan percobaan telah tercapai. Terjadi peningkatan kemampuan siswa
dalam melakukan percobaan dari siklus I ke siklus II melalui model pembelajaran Problem
Solving Laboratory.

Kata Kunci: Kemampuan Melakukan Percobaan ; Problem Solving Laboratory

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh,

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya,
hingga kepada umatnya hingga akhir zaman.
Penulisan PTK ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Guru Profesional (Gr.) pada Program Profesi Guru Pendidikan Fisika
Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan
Kemampuan Siswa SMA Dalam Melakukan Percobaan Melalui Model
Pembelajaran Problem Solving Laboratory Pada Materi Elastisitas”.
Penyusunan dan penulisan penelitian ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan
serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan karunia kesehatan sehingga memudahkan
dan melancarkan dalam menyusun, melaksanakan dan menulis penelitian ini.
2. Orang tua tercinta yang tiada berhenti berdoa dan memberikan semangat serta
nasihat yang sangat berharga.
3. Bapak Dr. Muslim, M.Pd. selaku Keprodi Pendidikan Fisika Universitas
Pendidikan Fisika sekaligus dosen pembimbing I yang telah membantu
memberikan dukungan dan bimbingan selama penelitian berlangsung.
4. Bapak Drs. Unang Purwana, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah
mencurahkan perhatian, bimbingan dan doa kepada panaliti.
5. Bapak Dr. Andang Segara M.M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 6 Bandung
yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian
di SMAN 4 Bandung.
6. Bapak Drs. Karyawan selaku guru pamong yang telah membimbing dan
memberikan nasehat cara mengajar yang baik sesuai kurikulum yang berlaku.

v
7. Teman-teman PPG Pendidikan Fisika di SMAN 4 Bandung, Muhammad
Rizalul Fikri dan Malinda Riwi P yang telah bersedia menjadi observer.
8. Siswa-siswi kelas XI MIPA 5 SMAN 4 Bandung yang menjadi subjek
penelitian.
9. Teman-teman PPG Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia yaitu
Iqlima , Bang Ahmad, Kak Badri, Fikri, Santi, Kang Dani, Kak Zuko, Kak Rudi,
Kak Ayu, Ika , Kak Nurul, Kak Rere, Malinda , Kakak Nyong dan Sesil atas
kebersamaan dan bantuan yang berarti bagi penulis.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semuanya. Demi perbaikan untuk penelitian selanjutnya, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah
SWT peneliti serahkan segalanya, mudah-mudahan penelitian ini dapat bermanfaat
bagi kita.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Bandung, Desember 2018

Peneliti

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii


PERNYATAAN .................................................................................................iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
C. Tujuan Masalah....................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
E. Definisi Operasional ............................................................................... 4
F. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 5
G. Indikator Keberhasilan ............................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 7


A. Kemampuan Melakukan Percobaan ........................................................ 7
B. Model Pembelajaran Problem Solving Laboratory ................................ 10
C. Materi Elastisitas ................................................................................... 12
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 14
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 14
B. Setting Penelitian .................................................................................. 14
C. Subjek Penelitian .................................................................................. 15
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 15
E. Instrumen Penelitian ............................................................................. 15
F. Prosedur Penelitian ............................................................................... 15
G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 21
A. Siklus I ................................................................................................. 21
B. Siklus II ................................................................................................ 27

vii
C. Pembahasan .......................................................................................... 32
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 35
A. Kesimpulan ........................................................................................... 35
B. Saran..................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 36

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kemampuan Melakukan Percobaan dan Indikatornya ......................... 9


Tabel 2.2. Komponen Kegiatan Problem Solving Laboratory ............................ 11
Tabel 3.1. Kategori Keterlaksanaan Aktivitas .................................................... 19
Tabel 3.2. Kategori Ketercapaian Kemampuan Melakukan Percobaan ............... 19
Tabel 4.1 Capain Kemampuan Melakukan Percobaan Siklus I .......................... 23
Tabel 4.2 Capain Kemampuan Melakukan Percobaan Siklus II .......................... 29
Tabel 4.3. Capaian Kemampuan Melakukan Percobaan .................................... 32

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik Tegangan Terhadap Regangan ............................................. 12


Gambar 3.1 Model Siklus PTK .......................................................................... 14
Gambar 4.1 Capaian Kemampuan Melakukan Percobaan Siklus I ...................... 24
Gambar 4.2 Persentase Skor Tiap Aspek Kemampuan Melakukan
Percobaan Siklus I ........................................................................... 24
Gambar 4.3 Capaian Kemampuan Melakukan Percobaan Siklus II .................... 29
Gambar 4.4 Persentase Skor Tiap Aspek Kemampuan Melakukan Percobaan
Siklus II ......................................................................................... 30
Gambar 4.5 Peningkatan Skor Tiap Aspek Kemampuan
Melakukan Percobaan .................................................................... 34

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Perangkat Pembelajaran ................................................................ 39


Lampiran B. Instrumen Penelitian ...................................................................... 74
Lampiran C. Analisa Kemampuan Melakukan Percobaan ................................ 101
Lampiran D. Dokumentasi Penelitian ............................................................... 104

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa
standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa yang harus dipenuhinya
atau dicapainya dari suatu jenjang pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut perlu ditetapkan
Standar Isi yang merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi peserta didik. Standar isi tersebut diatur dalam Permendikbud
Nomor 21 Tahun 2016 mengenai kompetensi muatan Fisika pada jenjang
pendidikan SMA/MA yaitu merumuskan permasalahan yang berkaitan dengan
fenomena fisika benda, merumuskan hipotesis, mendesain dan melaksanakan
percobaan, melakukan pengukuran dengan teliti, mencatat dan menyajikan hasil
dalam bentuk tabel dan grafik, menyimpulkan , serta melaporkan hasilnya
secara lisan maupun yang tertulis. Sehingga kompetensi inilah yang harus siswa
dapatkan sebagai lulusan dalam jenjang SMA/MA.
Menurut I Made Padri (2003:3) melakukan penelitian atau percobaan
adalah kemampuan yang merupakan rekapitulasi dari seluruh proses
keterampilan proses, dimulai dari penentuan masalah sampai cara-cara
melakukan penelitian dan keterampilan menggunakan alat/bahan. Oleh karena
itu pada penelitian ini, penulis berfokus kepada meningkatkan kemampuan
siswa dalam melaksanakan percobaan. Berdasarkan hasil observasi di SMA
Negeri 4 Bandung menunjukkan bahwa siswa jarang merancang dan melakukan
percobaan di laboraturium. dikarenakan kekurangan ruang kelas maka
laboratorium telah beralih fungsi menjadi ruang kelas. Hal ini menyebabkan
kegiatan pembelajaran yang melibatkan percobaan sangat sedikit. Guru
menganggap bahwa kegiatan percobaan pada setiap materi merupakan kegiatan
yang memerlukan banyak waktu sedangkan pembelajaran fisika dikelas
waktunya terbatas, sehingga pembelajaran lebih banyak ditekankan pada
penguasaan kognitif saja.

1
2

Pada kegiatan percobaan fisika yang pernah dilakukan di SMA Negeri


4 Kota Bandung siswa hanya melaksanakan kegiatan percobaan sesuai dengan
petunjuk guru mulai dari langkah demi langkah apa yang harus dilakukan oleh
siswa dalam melakukan percobaan, sehingga keterampilan siswa dalam
melakukan percobaan menjadi sangat kurang. Kegiatan ini hanya menjadi
kegiatan meniru, bukan lagi melaksanakan percobaan yang merupakan bagian
dari keterampilan yang harus dicapai oleh siswa.
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru fisika yang
mengampu kelas X MIA SMA Negeri 4 Kota Bandung diperoleh informasi
bahwa masih banyak siswa yang kurang terampil dalam penggunaan alat-alat
laboratorium, seperti siswa yang tidak tahu bagaimana cara mengukur dengan
tepat dan teliti, kesulitan dalam menentukan variabel-variabel percobaan,
mencatat serta menyajikan hasil percobaan dalam bentuk tabel maupun grafik.
Pada pelaksanaan kegiatan percobaan juga masih banyak siswa yang terlihat
bingung dalam menerapkan konsep untuk menyimpulkan hasil percobaan.
Berdasarkan uraian permasalahan tersebut diperlukan suatu proses
pembelajaran yang tidak hanya menekankan aspek pengetahuan tetapi juga
keterampilan. Keterlibatan langsung siswa dalam mengembangkan kemampuan
melakukan percobaan, sikap ilmiah , dan dapat memecahkan berbagai masalah
dengan pengalaman yang dialami oleh siswa sendiri. Model pembelajaran
Problem Solving Laboratory adalah suatu model pembelajaran yang
berorientasi pada keterlibatan siswa dalam proses belajarnya, dimana siswa
menggali permasalahan/kritis terhadap permasalahan sehingga siswa berusaha
mencari pemecahannya sendiri (Sujarwata, 2009). Pembelajaran diarahkan agar
siswa lebih aktif dan mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis
melalui kegiatan percobaan atau aktivitas di laboratorium secara berkelompok
dengan menggunakan petunjuk kerja yang disesuaikan dengan model Problem
Solving Laboratory. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keluasan pada
siswa untuk aktif berpikir dan melatih keterampilan dalam merencanakan dan
menyelesaikan masalah yang dihadapinya, sehingga pengembangan
pemahaman, keterampilan, dan sikap ilmiah siswa dapat lebih optimal.
3

Selain itu dipilihnya model Problem Solving Laboratory juga di perkuat


dengan adanya hasil penelitian dari Azizah (2013) yaitu dengan penggunaan
pendekatan model Problem Solving Laboratory tidak hanya berpengaruh pada
peningkatan hasil belajar siswa dan aktifitas siswa, namun juga membuat siswa
menjadi kreatif dalam kegiatan pembelajaran dan Siregar (2014) dengan
penerapan ekperimen virtual dan eksperimen riil dalam metode Problem
Solving Laboratory menggunakan model Group Investigation untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan proses sains
siswa SMA.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti bermaksud untuk
mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Kemampuan Siswa SMA Dalam Melakukan Percobaan Melalui Model
Pembelajaran Problem Solving Laboratory Pada Materi Elastisitas (Penelitian
Tindakan Kelas Pada Kelas X MIPA SMA Negeri 4 Kota Bandung)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dalam penelitian ini rumusan
masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan kemampuan melakukan percobaan siswa di kelas
XI MIPA SMAN 4 Bandung setelah diterapkannya model pembelajaran
Problem Solving Laboratory pada materi elastisitas ?
2. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaraan di kelas XI MIPA SMAN 4
Bandung setelah diterapkannya model pembelajaran Problem Solving
Laboratory pada materi elastisitas ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas, maka tujuan penelitian
tindakan ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan melakukan percobaan siswa di
kelas XI MIPA SMAN 4 Bandung setelah diterapkannya model
pembelajaran Problem Solving Laboratory pada materi elastisitas.
2. Untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaraan di kelas XI MIA SMAN
4 Bandung setelah diterapkannya model pembelajaran Problem Solving
Laboratory pada materi elastisitas.
4

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan percobaan pada materi
elastisitas dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving
Laboratory.
2. Bagi guru
Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan model
pembelajaran Problem Solving Laboratory.
3. Bagi Lembaga Sekolah
Memberikan Kontribusi kepada pihak sekolah mengenai model
pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat
meningkatkan kualitas sekolah SMA Negeri 4 Bandung.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan
pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah
pada penelitian ini. Definisi operasional yang perlu dijelaskan, yaitu:
1. Penerapan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata penerapan
adalah proses, cara, perbuatan menerapkan, pemasangan, pemanfaatan,
perihal mempraktikkan. Penerapan yang dimaksud pada penelitian ini
adalah mempraktekkan model pembelajaran Problem Solving Laboratory
pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 4 Bandung.
2. Model Pembelajaran Problem Solving Laboratory
Problem Solving Laboratory (PSL) merupakan model pembelajaran
dengan kegiatan laboraturium atau melakukan percobaan untuk memecakan
masalah. Heller (1999) menyatakan bagian-bagian dari kegiatan PSL yaitu
pengenalan masalah, deskripsi peralatan, prediksi hasilnya, metode
pertanyaan, eksplorasi, pengukuran, analisis dan kesimpulan.
3. Kemampuan Melakukan Percobaan
Kemampuan melakukan percobaan pada penelitian ini terdiri dari 3
aspek kemampuan yang diamati yaitu kemampuan dalam menyiapkan dan
melaksanakan kegiatan eksperimen, serta melaporkan hasil kegiatan
5

eksperimen. Beberapa kemampuan tiap aspek menurut Brotosiswoyo


(2000) yang akan diamati dalam penelitian ini yaitu:
1. Kemampuan dalam menyiapkan eksperimen: mengidentifikasi variabel-
variabel terkait percobaan dan mendesain eksperimen (menentukan alat
dan bahan serta prosedur percobaan).
2. Kemampuan dalam melaksanakan kegiatan eksperimen: Merangkai dan
menggunakan alat-alat eksperimen, menuliskan serta mengolah data
eksperimen.
3. Kemampuan dalam melaporkan hasil kegiatan eksperimen: menuliskan
hasil percobaan pada lembar kerja peserta didik (LKPD),
menyimpulkan hasil eksperimen dan menganalisis kesalahan
eksperimen tersebut.
4. Materi Elastisitas
Materi elastisitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi
mata pelajaran Fisika yang diajarkan di kelas XI semester ganjil
berdasarkan Kurikulum 2013.
Kompetensi Dasar:3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan
sehari-hari
4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu
bahan berikut presentasi hasil percobaan dan
pemanfaatannya

Materi elastisitas terbagi menjadi sub materi:


a. Elastisitas Bahan yang dilakukan pada siklus I.
b. Elastisitas pegas (Hukum Hooke) yang dilakukan pada siklus II.
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah jika Model pembelajaran Problem
Solving Laboratory pada materi elastisitas dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan percobaan pada kelas XI MIPA SMA Negeri 4
Bandung.
6

5. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
penelitian ini adalah lebih dari 70 % siswa tuntas mencapai nilai KKM. Adapun
nilai KKM sebesar 75.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Melakukan Percobaan


Percobaan atau eksperimen adalah proses memecahkan masalah
melalui kegiatan manipulasi variabel dan pengamatan atau pengukuran
(Wiyanto,2008). Melakukan percobaan atau bereksperimen merupakan suatu
proses pembelajaran langsung yang sepenuhnya melibatkan siswa untuk
menemukan konsep, fakta, dan memecahkan masalah yang dihadapinya
dengan. Selain itu kegiatan eksperimen menjadi wahana untuk mengembangkan
keterampilan dasar mengamati atau mengukur(menggunakan alat ukur yang
sesuai) dan keterampilan-keterampilan proses lainya seperti mencatat data,
membuat tabel, membuat grafik,menganalisi data, menarik kesimpulan,
berkomunikasi, bekerjasama dalam tim.
Kegiatan melakukan eksperimen menurut Supriyatman,dkk (2017)
dapat melatih siswa untuk memecahkan masalah secara sistematis dengan
menggunakan hands-on dan minds-on pada kegiatan eksperimen, membiasakan
diri memecahkan masalah, meningkatkan pengalaman belajar, dan
menggunakan kemampuan dasar dengan tepat dalam mengakses dan mengatur
elemen kognitif mereka.. Ketika siswa melakukan percobaan berarti siswa
mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan langkah-langkah dalam cara
berpikir ilmiah, dan menguji kebenaran hipotesa dengan mengumpulkan data
hasil observasi.
Menurut Brotosiswoyo (2000) kemampuan bereksperimen merupakan
gabungan antara pengetahuan dan keterampilan untuk membangun proses
penting dalam suatu penyelidikan ilmiah. Brotosiswoyo menggambarkan
sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan dalam melaksanakan kegiatan
eksperimen. Kemampuan tersebut terbagi menjadi tiga bagian, antara lain :

7
8

(1) Kemampuan dalam menyiapkan kegiatan eksperimen


Kemampuan dalam menyiapkan kegiatan eksperimen merupakan
kemampuan yang digunakan dalam tahap persiapan sebelum melakukan
eksperimen.
a. Menggambarkan fenomena sains
b. Menggambarkan karakteristik scientific theory
c. Menggunakan hubungan matematik untuk meramalkan gambaran hasil
observasi dan eksperimen.
d. Merumuskan hasil melalui estimasi, aproksimasi dan order of magnitude.
e. Mencari informasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan hubungan antar
variabel dan menambahkan informasi untuk menetapkan hubungan sebab
akibat.
f. Mengidentifikasi variabel-variabel terkait.
g. Membuat prediksi berdasarkan asumsi yang diperoleh dari hasil hipotesis
dan situasi eksperimen yang dibayangkan.
h. Mendesain eksperimen (menentukan prosedur dan langkah pengolahan
data).
(2) Kemampuan dalam melaksanakan kegiatan eksperimen
Kemampuan dalam melaksanakan kegiatan eksperimen merupakan
kemampuan yang digunakan dalam tahap pelaksanaan kegiatan eksperimen.
Kemampuan ini terdiri dari :
a. Merancang/mengeset alat eksperimen.
b. Memahami spesifikasi alat ukur yang diperlukan.
c. Mengetahui kondisi pengukuran.
d. Membaca satuan.
e. Menuliskan data eksperimen.
f. Melaporkan data hasil eksperimen.
g. Bekerja sama
9

(3) Kemampuan dalam melaporkan hasil kegiatan eksperimen


Kemampuan dalam melaporkan hasil eksperimen adalah kemampuan
yang digunakan setelah melakukan kegiatan eksperimen yang kemudian hasil
kegiatan eksperimennya dilaporkan. Kemampuan tersebut antara lain:
a. Melakukan pengolahan data dan melaporkan hasil.
b. Menginterpretasikan dan mengobservasi data untuk menunjukkan adanya
hubungan antar variabel dan kecenderungan data.
c. Menjelaskan pemahaman dasar tentang kesalahan eksperimen dan
menganalisis kesalahan eksperimen tersebut.
d. Penelitian dan eksperimen, baik secara kualitatif maupun kuantitatif,
terampil menggunakan bahasa lisan maupun tulisan.
e. Menyimpulkan hasil eksperimen.
Adapun indikator-indikator yang ingin dicapai pada kemampuan
melakukan percobaan pada penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 2.1
Tabel 2.1. Kemampuan Melakukan Percobaan dan Indikatornya
Aspek Indikator
Kemampuan dalam Mengidentifikasi variabel-variabel terkait
menyiapkan kegiatan Mendesain eksperimen (menentukan
eksperimen prosedur dan langkah pengolahan data)
Kemampuan dalam Merancang/mengeset alat eksperimen.
melaksanakan kegiatan Menuliskan data eksperimen.
eksperimen
Kemampuan dalam Melakukan pengolahan data dan
melaporkan hasil melaporkan hasil.
kegiatan eksperimen Menyimpulkan hasil eksperimen.

Kegiatan praktikum berperan penting dalam kegiatan pembelajaran


yakni dengan menumbuhkan dan mengembangkan aspek-aspek antar lain:
a. Keterampilan dalam pengmatan, pengukuran , dan pengumpulan data
b. Kemampuan menyusun data dan menganalisis data serta menafsirkan hasil
pengamatan
c. Kemampuan menarik kesimpulan secara logis berdasarkan hasil
eksperimen, mengembangkan model dan menyusun teori
d. Kemampuan mengkomunikasikan secara jelas dan lengkap hasil-hasil
percobaan
10

e. Keterempilan merancang percobaan, urutan kerja, dan pelaksanaannya


f. Keterampilan dalam memilih dan mempersiapkan peralatan dan bahan
untuk percobaan
g. Keterampilan dalam menggunakan peralatan dan bahan
h. Kedisiplinan dalam mematuhi aturan dan tata tertib demi keselamatan kerja
(Rohani, 2016).
B. Model Pembelajaran Problem Solving Laboratory
Model Pembelajaran Problem Solving Laboratory pertama kali didesain
di Universitas Minnesota oleh Patricia Heller dan Kenneth Heller dalam
Cooperative Group Problem Solving in Physics pada tahun 1999. Problem
Solving Laboratory merupakan kegiatan pemecahan masalah, kegiatan
laboraturium ini memungkinkan siswa untuk berlatih membuat keputusan
berdasarkan fisika yang disajikan dalam bagian lain dari kelas yaitu melalui
diskusi, ceramah, dan melalui buku kelas . (Heller&Heller, 1999). Kegiatan
eksperimen laboraturium ini memberikan kesempatan kepada siswa dalam
mengidentifikasi masalah, merancang prosedur percobaan, mengumpulkan
informasi, dan melaporkan hasil temuannya.
Menurut Heller ada beberapa alasan perlu dilakukannya kegiatan
praktikum fisika dengan model PSL, antara lain:
a. Mengonfrontasi konsepsi awal mereka tentang bagaimana alam bekerja
b. Melatih keterampilan pemecahan masalah,
c. Belajar menggunakan alat,
d. Belajar merancang eksperimen,
e. Mengobservasi sebuah peristiwa yang memerlukan penjelasan yang tidak
mudah sehingga mereka menyadari bahwa diperlukan ilmu untuk
menjawabnya,
f. Mendapatkan apresiasi atas kesulitan dan kegembiraan saat melakukan
sebuah eksperimen
g. Mengalami pengalaman seperti ilmuwan asli,
h. Merasa senang melakukan kegiatan yang lebih aktif daripada duduk dan
mendengarkan.
11

Pada model PSL ini lebih menekan siswa untuk belajar memecahkan
masalah dengan membuat keputusan atau penyelesaian dengan melakukan
kegiatan percobaan atau eksperimen di laboraturium. Dengan melakukan
praktikum di laboraturium dapat memberikan pengalaman langsung ke siswa
untuk melakukan percobaan atas keputusannya berdasarkan pengetahuan fisika
mereka.
Heller (1999) menyatakan “bagian-bagian dari kegiatan PSL adalah :
pengenalan masalah, deskripsi peralatan, prediksi hasilnya, metode
pertanyaan, eksplorasi, pengukuran, analisis dan kesimpulan”. Adapun
komponen-komponen kegiatan pembelajaran PSL dapat terlihat pada tabel 2.2
berikut.
Tabel 2.2 Komponen Kegiatan Problem Solving Laboratory
Tahap Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Masalah (Problem) Pemberian masalah nyata yang dijumpai siswa dalam
kehidupan sehari-hari
Menentukan peralatan Menentukan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
(Equitment) eksperimen
Prediksi (Prediction) Memprediksi alternatif solusi dari masalah yang
disajikan
Pertanyaan metode Menjawab pertanyaan yang mengarahkan untuk
(Methodquestions) menyelesaikan prediksi atau merencanakan prosedur
eksperimen
Eksplorasi Melatih siswa agar terbiasa dengan peralatan
(Exploration) laboraturium sehingga mereka memahami bagaimana
melakukan pengukuran yang tepat
Melakukan Melakukan pengukuran yang diperlukan untuk
Pengukuran menguji prediksi
(Measurement)
Analisis (Analysis) Memproses atau mengolah data hasil eksperimen
Membuat Kesimpulan Menyimpulkan hasil eksperimen
(Conclusion)

Dalam proses pembelajaran PSL berorientasi pada penyelidikan dan


berkelompok. Siswa bekerja secara berkelompok dengan maksud
memungkinkan siswa untuk menjadi lebih akrab dan bekerja sama dalam
mendiskusikan kesulitan mereka, serta memudahkan peneliti dalam mengelola
kelas. Selain itu, siswa akan merasa terlibat dalam mengatur belajarnya dan
12

memiliki kecenderungan untuk berpikir dan memahami apa yang mereka


lakukan. Siswa akan menjadi merasa tertarik dalam belajar ketika mereka
mengambil bagian dalam mengorganisasi cara belajarnya.

C. Materi Elastisitas
Jika benda kembali ke bentuknya semula bila gaya-gaya dihilangkan,
benda dikatakan elastis. Kebanyakan benda adalah elastis terhadap gaya-gaya
sampai suatu batas tertentu yang dinamakan batas elastis. Jika gaya-gaya terlalu
besar dan batas elastis dilampaui, benda tidak akan kembali ke bentuknya
semula, tetapi secara permanen berubah bentuk. Rasio gaya F terhadap luas
penampang A dinamakan tegangan tarik :
F
Tegangan =
A
Gaya-gaya yang dikerjakan pada batang berusaha meregangkan batang.
Perubahan batang berusaha meregangkan batang. Perubahan fraksional pada
∆𝐿
panjang batang dinamakan regangan :
𝐿

∆L
Regangan =
L
(Tipler, 1998).
Gambar 2.1 menunjukkan grafik tegangan dan regangan tegangan terhadap
regangan ketika seutas kawat logam (baja) diberi gaya tarik hingga kawat itu
patah.

Gambar 2.1 Grafik tegangan terhadap regangan


13

Perbandingan tegangan terhadap regangan dalam daerah linear grafik OA adalah


konstanta yang dinamakana modulus elastis atau juga disebut modulus Young.
σ F/A
Modulus elastis = =
e ∆L/L
Satuan dari modulus Young biasa dinyatakan dalam N/m2 atau Pa.
“Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, pertambahan panjang
pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.” Pernyataan tersebut
dikemukan pertama kali oleh Robert Hooke dan dikenal sebagai hukum Hooke.
⃗ = k ∆x
F ⃗⃗⃗⃗
(Kanginan, 2013)
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan
oleh guru di kelas untuk mengetahui kekurangan dalam mengajar kemudian
dilakukan pengembangan untuk menjadi lebih baik dengan cara merefleksinya
setelah pembelajaran selesai. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan
kelas ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart
yang dalam satu siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan (planning),
tahap pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observation), dan refleksi
(reflecting) (Komara dan Maulidin, 2016). Adapun model PTK secara beruntun
yang kembali pada langkah semula (Gambar 3.1).

Sebelum Tindakan (T0)


)Tindakan

Perencanaan Pelaksanaan
Siklus I
Refleksi (T1) Pengamatan

Perencanaan Pelaksanaan
Siklus II
Refleksi (T2) Pengamatan

Dst

Gambar 3.1: Model Siklus PTK (Jalil, 2014)


B. Setting Penelitian
Setting penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian dan
siklus penelitian, sebagai berikut:

14
15

1. Lokasi penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 4 Bandung Kelas XI MIPA
5 semester ganjil tahun pelajaran 2018/ 2019
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2018/2019 tepat pada
bulan November 2018.
3. Siklus penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini pelaksanaannya melalui beberapa
siklus untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan
percobaan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Solving
Laboratory pada materi elastisitas. Apabila siklus pertama belum mencapai
indikator keberhasilan, maka penelitian dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kelas XI MIPA 5 semester ganjil tahun
pelajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa 32 orang yang terdiri dari 14 laki-
laki dan 18 perempuan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan:
1. Teknik pengukuran
Teknik pengukuran dalam penelitian ini adalah nilai atau skor lembar
kerja peserta didik (LKPD) yang diberikan kepada siswa kelas XI MIPA 5
SMA Negeri 4 Bandung.
2. Observasi Langsung
Observasi dilakukan oleh dua orang observer dengan cara
mengamati langsung kegiatan pembelajaran. Proses pengamatan dilakukan
tanpa mengganggu kegiatan individu atau kelompok yang diamati.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
16

1. Lembar Kerja Peserta Didik


Lembar kerja peserta didik (LKPD) dalam penelitian ini disusun
berdasarkan urutan pembelajaran Problem Solving Laboratory dan
kemampuan dalam melakukan percobaan yang mencakup tiga aspek yaitu
menyiapkan kegiatan eksperimen, melaksanakan kegiatan eksperimen dan
melaporkan hasil kegiatan. LKPD ini digunakan untuk memberikan skor
pada masing-masing aspek sehingga akan diperoleh nilai untuk masing-
masing peserta didik.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi pada penelitian terdiri dari dua lembar observasi
yaitu lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas peserta didik. Lembar
observasi untuk aktifitas guru untuk mgetahui keterlaksanaan model
pembelajaran Problem Solving Laboratory yang telah dirancang dan
disusun dalam bentuk (checklist) pada komponen-komponen yang terdapat
pada RPP. Lembar observasi aktivitas peserta didik digunakan untuk
mengamati keterlaksanaan peserta didik pada proses pembelajaran model
Problem Solving Laboratory. Lembar observasi ini disusun berdasarkan
komponen dasar aktivitas yang dilihat dari model Problem Solving
Laboratory dan telah disusun kriteria keterlaksanaan aktivitas yang diamati.
Untuk skor penilaian setiap aktivitas yang diobservasi jika teramati dan
terlaksana maka mendapat skor 1 dan jika tidak teramati dan terlaksana
makan skor 0. Kedua lembar observasi ini diisi oleh rekan observer
sebanyak 2 orang
F. Prosedur penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menerapkan
model pembelajaran Problem Solving Laboratory yang dilakukan dengan tiga
tahapan yaitu (1) refleksi awal, (2) persiapan tindakan, dan (3) pelaksanaan
tindakan. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut :
17

1) Refleksi Awal
Refleksi awal ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang terkait
dengan pembelajaran di dalam kelas. Refleksi awal atau sering disebut juga
dengan orientasi lapangan adalah kegiatan awal sebelum penelitian.
2) Persiapan Tindakan
Pada refleksi awal tersebut di temukan masalah-masalah yang perlu
dilakukan tindakan, sebagai langkah awal kita harus melakukan beberapa
persiapan-persiapan sebagai berikut: membuat silabus, rencana
pembelajaran untuk setiap siklus, lembar observasi aktivitas peserta didik
dan guru serta lembar kerja peserta didik.
3) Pelaksanaan Penelitian
Tahap berikutnya setelah persiapan tindakan adalah pelaksanaan penelitian.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk melaksanakan tindakan pada siklus
I adalah: masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan
(planning), tahap pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observation),
dan refleksi (reflecting). Akan dijelaskan secara satu per satu sebagai
berikut:
a) Siklus I
(1) Perencanaan (planning)
Dalam menyusun perencanaan tindakan yang harus dilakukan
terlebih dahulu adalah refleksi awal. Setelah itu, guru menyusun dan
menetapkan rancangan kegiataan waktu penyajian, menyiapkan
instrumen penelitian, dan menyusun tahap-tahapan tindakan yang
akan dilakukan pada setiap siklus. Adapun kegiatan pada tahapan
perencanaan yang telah dilakukan pada siklus I adalah:
 Menyusun silabus pembelajaran.
 Menyusun rencana proses pembelajaran (RPP) untuk siklus I.
 Merancang lembar kerja siswa yang dimodifikasi dan disesuaikan
dengan model pembelajaran Problem Solving Laboratory
 Membuat rubrik lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas
belajar siswa
18

 Membuat kelompok siswa yang terdiri dari 5-6 orang setiap


kelompoknya.
 Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan yang berdasarkan
pada RPP.
(2) Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I yang dilaksanakan selama
2x45 menit dengan melakukan proses pembelajaran menggunakan
model Problem Solving Laboratory sesuai dengan rencana proses
pembelajaran.
(3) Observasi (observation)
Pada tahap observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam
penelitian. Ada 2 orang pengamat diminta untuk mengisi lembar
observasi aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa. Dari hasil
observasi tersebut maka dapat diketahui kelemahan atau kekurangan
proses pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Solving
Laboratory pada siklus I.
(4) Refleksi (reflecting)
Tahapan terakhir dari siklus penelitian tindakan kelas adalah refleksi.
Pada tahap ini hasil obervasi aktivitas guru dan observasi aktivitas
belajar siswa direfleksi agar dapat memahami proses dari hasil
perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang telah di
lakukan. Hasil yang diperoleh dari siklus 1 dianalisis dan dipelajari
sebagai acuan untuk dilakukan tindakan yang tepat pada siklus II.
b) Siklus II
(1) Perencanaan (planning)
Dalam menyusun perencanaan tindakan pada siklus II yang harus
dilakukan terlebih dahulu adalah refleksi pada siklus I. Setelah itu,
guru menyusun dan menetapkan rancangan kegiataan, menyiapkan
instrumen penelitian, dan menyusun tahap-tahapan tindakan yang
akan dilakukan pada siklus II. Adapun kegiatan pada tahapan
perencanaan yang telah dilakukan pada siklus II adalah:
19

 Menyusun silabus pembelajaran.


 Menyusun rencana proses pembelajaran (RPP) untuk siklus II.
 Merancang lembar kerja siswa yang dimodifikasi dan disesuaikan
dengan model pembelajaran Problem Solving Laboratory
 Membuat rubrik lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas
belajar siswa
 Membuat kelompok siswa yang terdiri dari 5-6 orang setiap
kelompoknya.
 Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan yang berdasarkan
pada RPP.
(2) Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II yang dilaksanakan selama
2x45 menit dengan melakukan proses pembelajaran menggunakan
model Problem Solving Laboratory yang sudah dimodifikasi sesuai
dengan hasil refleksi siklus I. Setelah itu mengadakan tes akhir (post
test) untuk siklus II.
(3) Observasi (observation)
Pada tahap observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam
penelitian. Ada 2 orang pengamat diminta untuk mengisi lembar
observasi aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa. Dari hasil
observasi tersebut maka dapat diketahui kelemahan atau kekurangan
proses pembelajaran model Problem Solving Laboratory siklus II.
(4) Refleksi (reflecting)
Tahapan terakhir dari siklus penelitian tindakan kelas adalah refleksi.
Pada tahap ini hasil obervasi aktivitas guru dan observasi aktivitas
belajar siswa direfleksi agar dapat memahami proses dari hasil
perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang telah di
lakukan. Hasil yang diperoleh dari siklus II dianalisis dan dipelajari
sebagai acuan untuk dilakukan tindakan yang tepat pada siklus
berikutnya bila belum baik hasilnya. Namun bila pada siklus II sudah
20

menunjukkan peningkatan yang baik maka tidak perlu dilakukan


tindakan selanjutnya.
G. Teknik Analisis Data
1. Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran
Pengolahan data keterlaksanaan pembelajaran diambil dari
banyaknya skor yang diperoleh dari setiap skor keterlaksanaan aktivitas
guru maupun siswa dengan menghitung persentase keterlaksanaan
aktivitas menggunakan perhitungan berikut (Priyanto, 2006).
Σ aspek terlaksana
% Keterlaksanaan Aktivitas = x 100%
Σ skor total
Kategori keterlaksanaan aktivitas dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.1 Kategori Keterlaksanaan Aktivitas
Persentase (%) Kategori
80-100 Terlaksana
60-79 Hampir terlaksana
40-59 Terlaksana sebagian
20-39 Kurang terlaksana
0-19 Tidak terlaksana

2. Data hasil kemampuan melakukan percobaan


Pengolahan data hasil kemampuan melakukan percobaan siswa XI
MIPA 5 SMA Negeri 4 Bandung diperoleh dari jumlah nilai atau skor dari
masing-masing aspek kemampuan .
skor yang diperoleh
Nilai Kemampuan Melakukan Percobaan = × 100
skor maksimum

Data nilai atau skor siswa kemudian ditentukan persentase ketercapaiannya,


adapun pedoman kategori ketercapaian kemampuan melakukan percobaan
sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kategori Ketercapaian Kemampuan Melakukan Percobaan

Hasil Kategori
30%-60% Rendah
61%-80% Sedang
81%-100% Tinggi
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang


bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan percobaan
pada materi elastisitas. Penelitian ini dilakukan di kelas XI MIPA 5 Bandung yang
terdiri dari 32 orang siswa. Penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus, tiap siklusnya
terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Satu siklus terdiri
dari satu kali pertemuan yaitu 2 x 45 menit dengan menggunakan satu rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan dan materi yang dibahas
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada penelitian ini, peneliti dan
guru berkolaborasi membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menyusun
skenario tindakan dengan menggunakan model Problem Solving Laboratory .

A. Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari selasa tanggal 1 Oktober 2018 dari pukul
10.30–11.50 WIB dalam 1 kali pertemuan. Materi yang diajarkan adalah
elastisitas bahan. Siklus ini terdiri dari tahap perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi.
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan diantaranya adalah
membuat perangkat dan instrumen pembelajaran yang meliputi silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) dengan menerapkan model pembelajaran Problem Solving
Laboratory beserta rubrik penilaian serta lembar observasi untuk melihat
aktivitas siswa dan guru selama mengikuti proses pembelajaran (Lampiran
A).
Sebelum dilakukan tindakan untuk siklus pertama, terlebih dahulu
dilakukan kegiatan persiapan kepada siswa. Kegiatan persiapan meliputi
pembagian kelompok siswa dan diskusi kepada guru dan observer. Pembagian
kelompok berdasarkan nilai ulangan harian siswa kelas XI MIPA 5 materi

21
22

dinamika rotasi. Selama proses pembelajaran peneliti dibantu dua orang


observer. Peneliti berdiskusi bersama observer mengenai sistem penilaian
aktivitas siswa dan guru, hal ini bertujuan agar observer mengetahui sistem
penilaian aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran.
2. Tindakan
Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 1 Oktober 2018 dengan fokus
materi penelitian adalah elastisitas bahan. Alokasi waktu pembelajaran yang
digunakan yaitu 2 x 45 menit dari pukul 10.30 samapi pukul 11.50. Dalam
penelitian siklus I, peneliti dibantu oleh dua orang observer yang terdiri dari
dua orang teman sejawat peneliti. Tahap pelaksanaan pembelajaran meliputi
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Pertama-tama guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa kemudian memeriksa
kehadiran siswa secara klasikal. Semua siswa hadir sehingga jumlah siswa
yang mengikuti pembelajaran pada siklus I adalah 32 orang siswa. Suasana
kelas terlihat tenang dan siswa terlihat siap untuk belajar. Setelah itu guru
memberikan apersepsi dengan menampilkan gambar serta melakukan tanya
jawab tentang materi sifat elatisitas bahan. Kemudian guru memberikan
motivasi dengan menampilkan video jembatan gantung yang terputus dan
menginformasikan tujuan pembelajaran secara lisan, dikarenakan proyektor
dikelas tersebut tiba-tiba mengalami kerusakan ketika setelah selesai
menayangkan video. Waktu yang digunakan untuk tahap ini adalah 10 menit.
Pada tahap ini siswa dipersilahkan untuk duduk berkelompok dan
masing-masing siswa menerima LKPD. Setelah memastikan setiap siswa
menerima LKPD dan duduk bersama kelompoknya, siswa dipandu oleh guru
untuk mendiskusikan masalah yang disajikan pada LKPD. Kemudian
perwakilan kelompok mengambil alat dan bahan yang diperlukan untuk
melakukan percobaan. Banyak peserta didik yang menanyakan nama dari alat
dan bahan percobaan dan bagaimana penggunaan mikrometersekrup.
Sebelum melakukan percobaan, peserta didik harus menjawab pertanyaan
prediksi dan pertanyaan metode pada LKPD. Sembari melakukan percobaan,
23

peserta didik juga menuliskan prosedur percobaan pada LKPD dan


mengambil data percobaan serta mencatat data tersebut dalam tabel hasil
percobaan. Dari data tersebut peserta didik membuat grafik dan
menganalisisnya untuk selanjutkan membuat kesimpulan. Perwakilan dari
satu kelompok mempresentasikan hasil percobaannya didepan kelas tanpa
memberikan kesempatan kelompok lain untuk menanggapi karena waktu
pembelajaran telah habis.
Pada kegiatan penutup guru tidak memberikan refleksi pembelajaran,
hanya secara singkat menyampaikan manfaat langsung serta memberikan
umpan balik dengan mengambil waktu istrirahat. Terakhir guru menutup
pelajaran dengan mengucapkan salam dan menginformasikan materi
pembelajaran selanjutnya. Peserta didik mengumpulkan LKPD dan
mengembalikan alat dan bahan percobaan kepada guru.
Berdasarkan hasil pembelajaran siklus I, kemampuan siswa
melakukan percobaan masih banyak siswa belum tuntas sesuai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan. Berikut data capaian
kemampuan siswa melakukan percobaan.
Tabel 4.1 Capain Kemampuan Melakukan Percobaan Siklus I
Jumlah Siswa Capaian Ketuntasan (%)
Belum Keterangan
Tuntas Belum Tuntas Tuntas
tuntas
12 20 37,5 62,5 Belum Berhasil

Berdasarkan tabel 4.1 kemampuan siswa melakukan percobaan pada


siklus I menunjukkan bahwa dari jumlah keseluruhan 32 siswa yang
dinyatakan tuntas sebanyak 12 siswa atau sebesar 32,5% sedangkan sebanyak
20 siswa belum tuntas atau sebesar 62,5%. Sehingga dapat dikatakan bahwa
penelitian pada siklus I belum berhasil. Adapun capaian kemampuan siswa
melakukan percobaan pada siklus I dapat disajikan dalam Gambar 4.1
24

37.50%

62.50%
Tuntas
Belum tuntas

Gambar 4.1 Capaian Kemampuan Melakukan Percobaan Siklus I

Sedangkan untuk tiga aspek kemampuan melakukan percobaan pada


siklus I diperoleh persentase yaitu kemampuan siswa dalam menyiapkan
kegiatan percobaan sebesar 72%, melaksanakan kegiatan percobaan sebesar
70% dan melaporkan kegiatan percobaan sebesar 57%. Persentase tiap aspek
kemampuan melakukan percobaan disajikan dalam Gambar 4.2.

80 72 70
70 57
Persentase (%)

60
50
40
30
20
10
0
Menyiapkan Melaksanakan Melaporkan hasil
Kegiatan Kegiatan kegiatan
Esperimen Eksperimen eksperimen
Aspek Kemampuan Melakukan Percobaan

Gambar 4.2 Persentase Skor Tiap Aspek Kemampuan Melakukan Percobaan


Siklus I

Hasil siklus I dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan


kemampuan siswa melakukan percobaan dengan model pembelajaran
Problem Solving Laboratory pada materi elastisitas belum mencapai indikator
keberhasilan yang telah dtetapkan. Hal ini digunakan sebagai bahan perbaikan
untuk melakukan siklus selanjutnya atau pembelajaran berikutnya.
25

3.Observasi
Observasi pada siklus I dilakukan oleh dua orang observer yang terdiri
dari teman sejawat untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dalam
pembelajaran. Tujuan dari observasi adalah untuk mengetahui dan
memperoleh gambaran secara objektif tentang kesesuaian pembelajaran
dengan RPP atau keterlaksanaan pembelajaran dengan model PSL. Observer
mengamati kekurangan dan kelebihan yang dilakukan guru pada saat
melakukan tindakan sehingga hasilnya akan menjadi masukan pada refleksi
untuk perbaikan siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi aktivitas
siswa dalam pembelajaran siklus I, siswa terlihat antusias dan tertib dalam
pembelajaran.
Pada kegiatan pendahuluan, terdapat kendala tiba-tiba proyektor mati
sehingga pemberian motivasi dengan menayangkan video tidak selesai. Pada
saat pelaksanaan identifikasi masalah pada LKPD ada beberapa siswa tidak
ikut mendiskusikan dikarenakan sibuk merangkai alat dan bahan percobaan.
Pada pelaksanaannya siswa masih belum dapat merangkai alat percobaan
secara baik, harus mengulang beberapa kali merangkai statif dan mengikatkan
karet, selain itu siswa masih kesulitan dalam menggunakan alat ukur
mikrometersekrup dan lupa cara membaca skalanya. Siswa terlihat
kebingungan ketika harus menuliskan prosedur percobaan karena belum
terbiasa dan kebanyakan siswa tidak menggambarkan rangkaian alat
percobaan pada LKPD. Proses pengambilan data percobaan dan analisis hasil
percobaan berjalan aktif hingga tak terasa waktu pembelajaran hampir habis.
Satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil percobaannya didepan
kelas, tetapi banyak kelompok yang lain tidak memperhatiakan karena sibuk
menyelesaikan LKPD, sehingga tidak ada siswa yang menanggapi hasil
presentasi.
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru, semua langkah-
langkah pembelajaran telah dilaksanakan oleh guru, hanya saja pada bagian
penutup guru masih belum memberikan refleksi dalam menyimpulkan hasil
pembelajaran dan dilakukan secara singkat, hal ini karena keterbatasan waktu.
26

Peran guru di siklus I masih dominan dikarenakan siswa masih belum terlatih
melakukan percobaan.
Berdasarkan data pada lembar observasi aktivitas siswa,
keterlaksanaan pembelajaraan di kelas setelah diterapkannya model
pembelajaran Problem Solving Laboratory pada materi elastisitas.yaitu
sebesar 65,22% masuk dalam kategori hampir terlaksana, sedangkan untuk
aktivitas guru sebesar 87,5% masuk dalam kategori terlaksana. Kegiatan
pembelajaran telah terlaksana, namun masih terdapat banyak kekurangan
dalam pembelajaran. Kekurangan-kekurangan tersebut menjadi bahan
refleksi guru agar diperbaiki pada pertemuan selanjutnya..
4.Refleksi
Refleksi dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada
siklus berikutnya. Refleksi pada tindakan siklus I berdasarkan data
kemampuan siswa dalam melakukan percobaan, hasil observasi guru dan
siswa selam proses pembelajaranyang berlangsung selama siklu I. Pada saat
refleksi dilakukan, guru terlebih dahulu mengemukakan kekurangan-
kekurangan pada proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan data pada siklus I, siswa belum terbiasa melakukan
percobaan secara mandiri tanpa melihat petunjuk percobaan yang telah
disediakan, sedangkan pada LKPD siswa dilatih untuk menentukan variabel
percobaan yang akan diukur, alat dan bahan yang digunakan serta prosedur
percobaan yang akan dilakukan.
Banyak siswa melakukan kesalahan dalam mengambil data
sehingga harus mengulang percobaan, sehingga banyak waktu terbuang dan
tidak efektif. Siswa banyak mengalami kesulitan dalam proses penyajian data
dalam bentuk grafik dan dalam menyimpulkan hasil percobaan. Hal ini
terlihat pada aspek melaporkan hasil percobaan menunjukkan persentase
terendah, hal ini terjadi karena banyak siswa yang kurang tepat mengaitkan
kesimpulan berdasarkan data dan tidak menjawab tujuan percobaan serta
tidak mengungkapkan kesalahan dalam melakukan percobaan. Guru masih
27

kesulitan dalam mengelola kelas khususnya pada saat membimbing siswa


dalam melakukan percobaan dan membuat kesimpulan.
Dari kendala tersebut yang perlu diperbaiki pada siklus I sehari
sebelum pembelajaran dilakukan siswa telah diberi LKPD agar dapat
mempelajari sebelumnya, pada saat melakukan percobaan dan diskusi
kelompok, guru sering menginformasikan bahwa keaktifan siswa merupakan
salah satu dasar penilaian guru dan akan memberikan nilai tambahan dan
penghargaan kepada siswa yang focus melakukan percobaan. Guru perlu
menjelaskan kembali tentang cara membuat grafik dari hasil percobaan dan
membuat kesimpulan dengan mengaitkannya terhadap permasalahan, hasil
percobaan dan teori. Selain itu, guru perlu untuk mengatur waktu dengan baik
yang diatasi dengan menggunakan timer sehingga semua kegiatan
pembelajaran dari awal hingga akhir dapat terlaksana tepat waktu.
Berdasarkan hasil refleksi siklus I yang diperoleh, maka peneliti memutuskan
untuk melanjutkan dan memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II
karena pada siklus I kemampuan siswa melakukan percobaan belum
mencapai indikator keberhasilan. Selain itu, pengalokasian waktu masih
belum sesuai dengan perencanaan.
B. Siklus II
Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki hasil yang diperoleh pada
siklus I. Hal ini disesuaikan dengan hasil analisis dan refleksi siklus
sebelumnya. Siklus ini terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi.
1.Perencanaan
Pada perencanaan siklus II ini tidak jauh berbeda dengan siklus I dan
merupakan kelanjutan dari siklus I. Materi yang pembelajaran pada siklus II
adalah elastisitas pegas atau hukum hooke. Pada tahap perencanaan
dirancang perangkat dan instrumen pembelajaran yaitu rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD) dan lembar observasi
untuk melihat aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran PSL. Peneliti
membuat papan nama kelompok untuk diletakkan pada masing-masing meja
28

nama kelompok secara berurutan agar memudahkan observer. LKPD telah


dibagikan sehari sebelum pembelajaran agar siswa dapat mempelajari
sebelumnnya dan mencari informasi baik dibuku maupun internet. Guru juga
memastikan terlebih dahulu pegas yang digunakan dalam kondisi baik.
2.Tindakan
Siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at, 5 Oktober 2019 pada pukul
08.00 – 09.30 WIB dengan fokus materi hukum hooke. Alokasi waktu yang
digunakan yaitu 2 x 45 menit. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran
pada siklus II adalah sebanyak 32 siswa.
Pada tahap pendahuluan berjalan dengan lancar dan tidak
menggunakan proyektor, dikarenakan proyektor di kelas tersebut masih
belum diperbaiki. Sebelum siswa berkumpul dengan kelompoknya terlebih
dahulu guru membahas ulang kesalahan-kesalahan siswa pada siklus I, dalam
membuat grafik data hasil percobaan terkait penentuan variabel dan skala
pada sumbu x dan sumbu y, untuk menuliskan alat dan bahan harus
mencantumkan jumlah yang digunakan dan menggambarkan rangkaian alat
dan bahan percobaan, serta dalam membuat kesimpulan harus mengaitkan
dengan permsalahan, data hasil percobaan dan teori. Selanjutnya siswa duduk
berkelompok , dan perwakilan kelompok mengambil alat dan bahan di depan
kelas sembari guru menginformasikan beberapa nama alat dan bahan serta
penggunaannya secara singkat agar kemudian perwakilan tersebut dapat
menjelaskan kembali kepada anggota kelompok yang lain.
Kegiatan inti dimulai setalah dipastikan siswa mendapatkan LKPD
dan alat dan bahan percobaan. Guru menginagtkan kembali bahwa ada poin
atau nilai tambahan jika kelompok tersebut dapat bekerja sama dengan baik,
tertib dan mengerjakannya tepat waktu, sehingga siswa semakin antusias.
Guru membimbing dan mendampingi siswa sembari mengingatkan waktu
dalam melakukan percobaan serta mengarahkan siswa untuk teliti dalam
mengambil data, menggambar grafik, menganalisis data serta membuat
kesimpulan. Tak lupa siswa mengungkapkan apa saja kesalahan yang telah
dilakukan serta rekomendasi perbaikan untuk percobaan selanjutnya. Setelah
29

selesai membuat laporan dengan mengerjakan LKPD maka perwakilan dari


beberapa kelompok mempresentasikan di depan kelas dan kelompok lain
menanggapi hasil presentasinya.
Kegiatan akhir dimulai dengan guru bersama-sama siswa merefleksi
kegiatan pembelajaran dan membuat kesimpulan bersama. Guru
menyampaikan manfaat langsung dari aplikasi pegas di kehidupan sehari-
hari. Siswa mengerjakan latihan soal pada LKPD dan segera
mengumpulkannya. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan penyampaian
materi pertemuan berikutnya, berdoa dan mengucapkan salam.
Berikut hasil yang diperoleh dari kemampuan siswa dalam melakukan
percobaan sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan
pada siklus II yang disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 Capain Kemampuan Melakukan Percobaan Siklus II
Jumlah Siswa Capaian Ketuntasan (%)
Keterangan
Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum tuntas
26 6 81,25 18,75 Berhasil

Berdasarkan tabel 4.2 kemampuan siswa melakukan percobaan pada


siklus I menunjukkan bahwa dari jumlah keseluruhan 32 siswa yang
dinyatakan tuntas sebanyak 26 siswa atau sebesar 81,25% dikategorikan
tinggi, sedangkan sebanyak 6 siswa belum tuntas atau sebesar 18,75%.
Adapun capaian kemampuan siswa melakukan percobaan pada siklus II dapat
disajikan dalam Gambar 4.3.

18.75%

Tuntas
Belum tuntas
81.25%

Gambar 4.3 Capaian Kemampuan Melakukan Percobaan Siklus II


30

Sedangkan untuk tiga aspek kemampuan melakukan percobaan pada


siklus I diperoleh persentase yaitu kemampuan siswa dalam menyiapkan
kegiatan percobaan sebesar 84%, melaksanakan kegiatan percobaan sebesar
85% dan melaporkan kegiatan percobaan sebesar 73%. Persentase tiap aspek
kemampuan melakukan percobaan disajikan dalam Gambar 4.4.

100
84 85
90
73
80
Persentase (%)

70
60
50
40
30
20
10
Menyiapkan Melaksanakan Melaporkan hasil
Kegiatan Esperimen Kegiatan kegiatan
Eksperimen eksperimen
Aspek Kemampuan Melakukan Percobaan

Gambar 4.4 Persentase Skor Tiap Aspek Kemampuan Melakukan Percobaan


Siklus II

Hasil siklus II dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan


kemampuan siswa melakukan percobaan dengan model pembelajaran
Problem Solving Laboratory pada materi elastisitas telah mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan.

3.Observasi
Observasi pada siklus II juga dilakukan oleh dua orang observer yang
sama pada siklus I yaitu terdiri dari dua orang teman sejawat untuk mengamati
aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran. Secara keseluruhan terhadap
aktivitas pembelajaran baik siswa maupun guru berjalan dengan lancar dan
tertib. Semua tahapan dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan
pengalokasikan waktu untuk setiap tahap sesuai dengan perencanaan.
31

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa , hampir semua kelompok


bekerjasama dengan baik dan terampil dalam pembagian tugas masing-
masing anggota kelompok. Siswa telah mampu merangkai dan menggunakan
alat dan bahan percobaan dengan benar, serta sangat bersemangat dalam
melakukan percobaan. Dalam menganalisis hasil data pengamatan siswa aktif
berdiskusi dana dikerjakan dengan teliti dan cermat. Siswa sudah terbiasa dan
mandiri melakukan percobaan, hanya ketika membuat kesimpulan hasil
percobaan masih harus dibimbing. Pada saat presentasi siswa sangat antusias
untuk maju ke depan kelas tetapi karna waktu yang singkat hanya ada satu
kelompok yang maju. Tetapi pada saat menanggapi hasil presentasi kelompok
hanya ada satu siswa saja yang menanggapi, karana kesimpulan yang mereka
dapatkan hampir sama dengan kelompok yang presentasi.
Aktivitas guru sudah terlihat menciptakan kondisi kelas yang kondusif
dan memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru telah
baik dalam membimbing siswa. Semua tahap telah dilaksanakan sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun dan
pengalokasian waktu untuk setiap tahap sesuai dengan perencanaan. Guru
telah membimbing masing-masing kelompok dengan baik, terutama dalam
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Berdasarkan data pada lembar observasi aktivitas siswa,
keterlaksanaan pembelajaraan di kelas pada siklus II setelah diterapkannya
model pembelajaran Problem Solving Laboratory pada materi elastisitas
untuk aktivitas siswa sebesar 91,7% masuk dalam kategori terlaksana,
sedangkan untuk aktivitas guru sebesar 100% masuk dalam kategori
terlaksana.
4.Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan langkah-langkah
model pembelajaran Problem Solving Laboratory dan telaksana dengan baik.
Pelaksanna pada siklus II lebih baik dibandingkan dengan siklus I karena
segala kekurangan telah diperbaiki pada siklus II. Kemampuan siswa
melakukan percobaan telah mengalami peningkatan dan mencapai indikator
32

dan mencapai indikator keberhasilan seperti yang diinginkan, sehingga siklus


pembelajaran terhenti pada siklus II. Siswa sudah paham tentang materi
elastisitas baik elastisitas bahan (modulus Young) maupun elastis pegas atau
hukum hooke. Siswa telah terlatih untuk melakukan tahapan dalam
melakukan percobaan dari menyiapkan, melaksanakan hingga melaporkan
hasil percobaan dengan baik
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam 2 siklus kegiatan
pelaksanaan tindakan kelas diperoleh data bahwa kemampuan siswa dalam
melakukan percobaan mengalami peningkatan.
Tabel 4.3. Capaian Kemampuan Melakukan Percobaan
Jumlah Siswa
Capaian
Tindakan yang mencapai Keterangan
Ketuntasan (%)
KKM
Siklus I 12 37,5 Belum Berhasil
Siklus II 26 81,25 Berhasil

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa ketercapaian kemampuan siswa


melakukan percobaan untuk pada siklus I diperoleh persentase sebesar 37,5 %
atau sebanyak 12 siswa telah mencapai nilai tuntas dan sebesar 62,5% atau
sebanyak 20 siswa belum mencapai nilai KKM. Dari hasil analisis siklus I,
persentase ketercapaian kemampuan melakukan percobaan berada pada
kategori rendah (30%-60%), sehingga dapat dapat dikatakan siklus 1 belum
berhasil mencapai indikator keberhasilan. Pada siklus II, diperoleh persentase
ketercapaian kemampuan siswa melakukan percobaan sebesar 81,25% berada
pada kategori tinggi (81%-100%) atau sebanyak 26 siswa telah mencapai nilai
KKM, sehingga dapat dikatakan bahwa siklus II telah berhasil mencapai
indikator keberhasilan.

Kemampuan siswa dalam melakukan percoban menurut Brotosisiwoyo


meliputi kemampuan dalam menyiapkan kegiatan percobaan, melaksanakan
kegiatan percobaan dan melaporkan hasil percobaan . Pada siklus I capaian
kemampuan siswa dalam menyiapkan kegiatan percobaan sebesar 72%,
33

melaksanakan kegiatan percobaan sebesar 70% dan melaporkan kegiatan


percobaan sebesar 57%. Pada siklus I kemampuan siswa dalam melakukan
percobaan dengan mengunakan model pembelajaran PSL dikatakan belum
berhasil disebabkan karena siswa belum terbiasa melakukan percobaan secara
mandiri tanpa melihat petunjuk percobaan yang telah disediakan, sedangkan
pada LKPD siswa dilatih untuk menentukan variabel percobaan yang akan
diukur, alat dan bahan yang digunakan serta prosedur percobaan yang akan
dilakukan. Siswa banyak mengalami kesulitan dalam proses penyajian data
dalam bentuk grafik dan dalam menyimpulkan hasil percobaan. Hal ini terlihat
pada aspek melaporkan hasil percobaan menunjukkan persentase terendah, hal
ini terjadi karena banyak siswa yang kurang tepat mengaitkan kesimpulan
berdasarka data dan tidak menjawab tujuan percobaan serta tidak
mengungkapkan kesalahan dalam melakukan percobaan.

Pada siklus II capaian kemampuan siswa dalam menyiapkan kegiatan


percobaan sebesar 84%, melaksanakan kegiatan percobaan sebesar 85% dan
melaporkan kegiatan percobaan sebesar 73%. Pada siklus II terlihat
kemampuan peserta didik dalam melakukan percobaan melalui model
pembelajaran PSL telah mampu melatih siswa mandiri menentukan alat dan
bahan yang digunakan, mengembangkan prosedur penelitian serta menyajikan
grafik data hasil percobaan. Selain itu, siswa telah mampu menyimpulkan hasil
percobaan lebih baik dibandingkan pada siklus I. Hal ini terlihat dengan capaian
kemampuan siswa sebesar 81,25% yang dinyatakan tuntas . Peningkatan
34

persentase tiap aspek pada sikulus I dan siklus II dapat disajikan dalam Gambar
4.5

84 85
90
72 73
80 70
70 57
Persentase (%)

60
50
40
30
20
10
0
Menyiapkan Kegiatan Melaksanakan Kegiatan Melaporkan hasil kegiatan
Esperimen Eksperimen eksperimen
Aspek Kemampuan Melakukan Percobaan

Siklus 1 Siklus 2

Gambar 4.5 Peningkatan Skor Tiap Aspek Kemampuan Melakukan Percobaan


Berdasarkan kategori ketercapaian indikator jika 70% siswa mencapai
nilai rata-rata 70, maka pada pada siklus II indikator kemampuan melakukan
percobaan telah tercapai dengan pesentasi sebasar 81,25%. Dengan demikian,
terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan percobaan dari siklus
I ke siklus II melalui model pembelajaran Problem Solving Laboratory.

Keterlaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem


Solving Laboratory dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Hal ini
berdasarkan hasil lembar observasi aktivitas siswa dan guru, pada siklus I
aktivitas siswa sebesar sebesar 91,7% masuk dalam kategori terlaksana,
sedangkan untuk aktivitas guru sebesar 100% masuk dalam kategori terlaksana
meningkat pada siklus II menjadi sebesar 91,7% masuk dalam kategori
terlaksana untuk aktivitas siswa, sedangkan untuk aktivitas guru sebesar 100%
masuk dalam kategori terlaksana. Dengan demikian dari hasil analisis bahwa
model pembelajaran Problem Solving Laboratory dapat meningkatkan
kemampuan siswa melakukan percobaan pada materi elastisitas di kelas XI
MIPA 5 SMA Negeri 4 Bandung.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran PSL dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam melakukan percobaan denngan persentase ketercapaian
kemampuan pada siklus I sebesar 37,5% dan siklus II meningkat menjadi
81,25%.
2. Peningkatan kemampuan melakukan percobaan pada setiap aspek
mengalami peningkatan yang ditunjukkan pada siklus I capaian kemampuan
siswa dalam menyiapkan kegiatan percobaan sebesar 72%, melaksanakan
kegiatan percobaan sebesar 70% dan melaporkan kegiatan percobaan
sebesar 57% dan siklus II capaian kemampuan siswa meningkata dalam
menyiapkan kegiatan percobaan sebesar 84%, melaksanakan kegiatan
percobaan sebesar 85% dan melaporkan kegiatan percobaan sebesar 73%.
B. Saran
Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan pada saat penelitian tindakan kelas,
maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menggunakan model Problem Solving Laboratory
dapat menjadi salah satu model untuk mengembangkan kemampuan siswa
melakukan percobaan , sebelum melaksanakan tindakan untuk mengetahui
kemmpuan awal siswa dalam penggunaan alat-alat percobaan, dan
ketersediaan alat di sekolah.
2. Rekomendasi yang dianjurkan untuk peneliti selanjutnya adalah
menerapkan model pembelajaran Problem Solving Laboratory pada materi
pembelajaran elatesistas dapat diterapkan pada materi lainnya serta
memperhatikan kelengkapan alat praktikum yang digunakan sesuai dengan
topickyang akan diambil.

35
DAFTAR PUSTAKA

Azizah , 2013. Pendekatan Problem Solving Laboratory untuk Meningkatkan


Kreatifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MA AL Asror Gunungpati.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Brotosiswoyo, B.S. 2000. Hakikat Pembelajaran MIPA di Perguruan Tinggi.


Jakarta : Universitas Terbuka.

Heller, P. & Heller, K. 1999. Problem-solving labs, Cooperative Group Problem


Solving in Physics. Research Report, Minnesota: University of Minnesota.

Jalil, Jasman. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Kanginan, Marthen. 2013. Fisika: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Komara,Endang dan Anang Mauludi. 2016. Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan (PKB) dan Penelitian Tindakan kelas (PTK) Bagi Guru.
Bandung: Refika Aditama.

Kemendikbud. 2017. Muatan kurikulum 2013 Sekoah Menengah Atas pada materi
Fisika. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Dan
Perbukuan Kemendikbud.

Padri, I Made. 2003. Evaluasi Keterampilan Proses Bidang Studi Fisika Di


Sekolah. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.

Permendikbud. 2016. Lampiran Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 Tentang


Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

36
37

Permendikbud. 2016. Lampiran Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang


Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Permendikbud. 2016. Lampiran Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang


Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013
Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Jakarta.

Priyanto,C. 2006. Mengajar berbasisi Multiple Intelegence Spade Pokok Bahasan


Usaha dan Energi. Skripsi UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Rohani. 2016. Penguasaan Konsep, Keterampilan Praktikum dan Sikap Ilmiah


Siswa Melalui Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Praktikum pada Tema
Respirasi Manusia di SMP. Tesis. Pada SPs UPI. Tidak diterbitkan.

Siregar, Chairul Aspan. 2014. Penerapan Eksperimen Virtual dan Eksperimen Riil
dalam Metode Problem Solving Laboratory Menggunakan Model Group
Investigation Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Keterampilan Proses Sains Siswa SMA pada Materi Rangkaian Listrik Arus
Searah. Tesis. Pada SPs UPI. Tidak diterbitkan.

Sujarwata. 2009. Peningkatan Hasil Belajar Elektronika Dasar II Melalui


Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Laboratory. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia, 5: 37-41.

Supriyatman, dkk. 2017. Problem-Solving Laboratory-Based Course Development


to Improve Mental Model and Mental-Modeling Ability. Advances in Social
Science, Education and Humanities Research, Vol. 174.

Tipler, Paul. 1998. Fisika: Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga
38

Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi


Laboraturium. Semarang : Universitas Negeri Semarang Press.
LAMPIRAN A
PENGEMBANGAN SILABUS
ELASTISITAS

Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Bandung


Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/ Program : XI MIPA/PEMINATAN
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Materi Pokok/
N Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian
o Dasar Kompetensi Waktu belajar
Pembelajaran
Pertemuan 1 Elastisitas Bahan 2 JP Buku Sumber
3.2 Menganalisis
3.2. 1 Menjelaskan sifat 1. Modulus  Peserta didik diberi 1. Penilaian  Foster,
sifat
elastisitas suatu elastisitas permasalahan pada pengetahuan: Bob. 2011.
elastisitas
1 bahan (Modulus yang harus dipecahkan a. Penugasan Fisika
bahan dalam
3.2. 2 Mendeskripsikan Young) dengan melakukan terstruktur Untuk
kehidupan
pengertian Pengetahuan percobaan terkait (dalam SMA/ MA
sehari-hari
tegangan (stress) Faktual menentukan besar kelompok) Kelas XI

40
Materi Pokok/
N Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian
o Dasar Kompetensi Waktu belajar
Pembelajaran
4.2 Melakukan dan regangan  Karet gelang modulus elastisitas b. Tes Semester 1.
percobaan (strain) akan putus ketika karet Formatif Jakarta
tentang sifat 3.2. 3 Menjelaskan diberi gaya  Peserta didik 2.Penilaian :Erlangga.
elastisitas hubungan modulus berlebih mendiskusikan sikap :  Giancoli.
suatu bahan young dengan  Baja atau beton bersama kelompoknya - Jurnal 2001.
berikut tegangan (stress) akan patah jika tentang permasalahan 3.Penilaian Fisika Jilid
presentasi dan regangan diberi gaya yang elastisitas karet dan keterampilan 5. Jakarta:
hasil (strain) berlebih dari merancang percobaan - Kinerja Erlangga.
percobaan 3.2. 4 Mendeskripsikan batas yang akan dilakukan dalam  Kanginan,
dan sifat elstisitas elastisitasnya  Setiap kelompok melakukan Marthen.
pemanfaatan berdasarkan grafik menentukan dan percobaan 2013.
nya hubungan Pengetahuan menyiapkan alat dan dan laporan Fisika
tegangan (stress) Konseptual bahan yang hasil kinerja untuk
dan regangan  Elastisitas adalah dibutuhkan untuk SMA/SMK
(strain) sifat kekuatan melakukan percobaan Kelas X.
4.2.1 Melakukan suatu benda untuk elastisitas karet Jakarta:
kembali ke bentuk
percobaan tentang  Peserta didik Erlangga
sifat elastisitas semula memprediksi  Kanginan,
karet  Stress ( tegangan) hubungan gaya, luas Marthen.
4.2.2 Mengolah data dan adalah besaran penampang, dan 2010.
melaporkan hasil yang menentukan pertambahan panjang Seribu
percobaan pertambahan karet terhadap nilai Pena Fisika
elastisitas karet. panjang suatu modulus elastisitas untuk Kelas
benda yang karet dan gambar XI
ditarik dari rasio grafik hubungan SMA/SMK.
antara gaya yang

41
Materi Pokok/
N Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian
o Dasar Kompetensi Waktu belajar
Pembelajaran
diberikan dengan tegangan dan Jakarta:
luas penampang reganngan Erlangga
benda  Peserta didik  LKPD 1 ,
 Strain (regangan ) berdiskusi bersama LKPD 2
adalah rasio kelompoknya untuk dan LKPD
antara menjawab pertanyaan- 3
pertambahan pertanyaan metode  Pegas
panjang benda untuk mengarahkan  Statif
dengan panjang melakukan percobaan  Beban
mula-mula benda  Peserta didik  Penggaris
 Modulus berdiskusi bersama  Laptop
elastisitas(modulu kelompoknya  Pensil
s Young) menentukan variabel-  Spidol
merupakan rasio variabel percobaan
 https://
tegangan terhadap elastisitas karet.
www.you
regangan.  Setiap kelompok tube.com
menuliskan prosedur
/watch?v
Pengetahuan percobaan yang
=ShMblx
Prosedural dilakukan untuk
HILmM
Langkah –langkah menentukan modulus
dalam melakukan  https://
elastisitas karet
www.you
percobaan  Peserta didik
menentukan sifat tube.com
melakukan percobaan
elastisitas karet /watch?v
untuk melihat
hubungan antara gaya =m7g-
Pengetahuan pesatuan luas dengan r92M4QY

42
Materi Pokok/
N Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian
o Dasar Kompetensi Waktu belajar
Pembelajaran
Metakognitif pertambahan panjang
Melakukan refleksi karet per panjang
diri tentang mula-mula karet
penguasaan materi  Peserta didik
dan melakukan menuliskan data hasil
percobaan lanjutan percobaan ke dalam
elastisitas suatu tabel hasil
bahan untuk pengamatan
perbaikan  Peserta didik
pembelajaran menyimpulkan hasil
selanjutnya percobaan dengan
mengaitkan dengan
permasalahan yang
telah disajikan
Pertemuan 2 Elastisitas Bahan 2 JP
3.2.1 Menganalisis 2. Hukum Hooke  Peserta didik diberi
hubungan gaya Pengetahuan permasalahan pada
dengan perubahan Faktual yang harus dipecahkan
panjang pegas. 1. Pegas dengan dengan melakukan
3.2.2 Menginterpretasi berbagai ukuran percobaan terkait
grafik hubungan 2. Pulpen yang menentukan besar
gaya dengan menggunakan koefisien pegas
perubahan panjang pegas pada  Peserta didik
pegas. bagian mendiskusikan
3.2.3 Menentukan nilai unjungnya bersama kelompoknya
koefisien pegas tentang permasalahan

43
Materi Pokok/
N Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian
o Dasar Kompetensi Waktu belajar
Pembelajaran
berdasarkan hasil 3. Ayunan bayi elastisitas pegas dan
percobaan yang merancang percobaan
4.2.1Melakukan menggunakan yang akan dilakukan
percobaan pegas  Setiap kelompok
menentukan menentukan dan
koefisien pegas Pengetahuan
menyiapkan alat dan
berdasrkan Hukum Konseptual
bahan yang
Hooke  Hukum Hooke: dibutuhkan untuk
4.2.2Menyajikan data “Besarnya gaya melakukan percobaan
dan melaporkan yang menentukan koefisien
hasil percobaan mengakibatkan pegas berdasrkan
menentukan perubahan
Hukum Hooke
panjang pegas
koefisien pegas  Peserta didik
berdasrkan Hukum sebanding
memprediksi
Hooke dengan
hubungan gaya dan
perubahan
pertambahan panjang
panjang yang
karet terhadap nilai
terjadi, asalkan
koefesien dan gambar
tidak melampaui
grafik hubungan gaya
batas elastis”
dan pertambahan
panjang
Pengetahuan
 Setiap kelompok
Prosedural
menuliskan prosedur
Langkah –langkah
percobaan yang
dalam melakukan
dilakukan untuk
percobaan tentang

44
Materi Pokok/
N Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian
o Dasar Kompetensi Waktu belajar
Pembelajaran
menentukan menentukan koefisien
koefisien pegas pegas
 Setiap kelompok
Pengetahuan merangkai alat dan
Metakognitif bahan unruk
Melakukan refleksi melakukan percobaan
diri tentang koefisien pegas
penguasaan materi (hukum hooke)
dan melakukan  Peserta didik
percobaan lanjutan melakukan
susunan pegas seri pengukuran
dan paralel untuk pertambahan panjang
pembelajaran pegas dengan
selanjutnya menambah beban yang
digantung dengan
menggunakan alat
ukur penggaris
 Peserta didik
menuliskan data hasil
percobaan ke dalam
tabel hasil
pengamatan
 Peserta didik
menyimpulkan hasil
percobaan dengan
mengaitkan dengan

45
Materi Pokok/
N Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian
o Dasar Kompetensi Waktu belajar
Pembelajaran
permasalahan yang
telah disajikan

Pertemuan 3 Elastisistas Bahan  Peserta didik diberi 2 JP


3.2.4 Menganalisis nilai 1. Susunan pegas permasalahan pada
koefisien pegas nilai seri dan yang harus dipecahkan
seri dan paralel parallel dengan melakukan
3.2.5 Menerapkan nilai Pengetahuan percobaan terkait
koefisien pegas Faktual menentukan besar
dalam persoalan 1. Shock absorser koefisien susunan
sederhana di pada kendaraan pegas seri dan paralel
kehidupan sehari- bermotor  Peserta didik
hari 2. Ayunan bayi mendiskusikan
3.2.6 Menyebutkan yang bersama kelompoknya
contoh-contoh menggunakan tentang permasalahan
teknologi yang pegas susunan pegas seri dan
menggunakan paralel dan merancang
sistem pegas dalam Pengetahuan
percobaan yang akan
kehidupan sehari- Konseptual
dilakukan
 Pada susunan
hari.  Setiap kelompok
4.2.1 Melakukan pegas seri
menentukan dan
percobaan bekerja gaya F
menyiapkan alat dan
menentukan nilai yang sama besar
bahan yang
koefisien pegas yang pada masing-
dibutuhkan untuk
dipasang seri dan masing pegas
melakukan percobaan
paralel  Pertambahan
menentukan koefisien
panjang pada

46
Materi Pokok/
N Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian
o Dasar Kompetensi Waktu belajar
Pembelajaran
4.2.2 Menyajikan data masing-masing susunan pegas seri dan
dan melaporkan pegas sama paralel
hasil percobaan besar untuk  Peserta didik
susunan pegas seri rangkaian pegas memprediksi
dan paralel parallel hubungan dan
 Susunan pegas pertambahan panjang
parallel pegas terhadap nilai
digunakan untuk koefesien susunan
memperbesar pegas seri dan paralel
koefisen, dan gambar grafik
sebaliknya pada hubungan gaya dan
susunan pegas pertambahan panjang
seri  Setiap kelompok
Pengetahuan menuliskan prosedur
Prosedural percobaan yang
Langkah –langkah dilakukan
dalam melakukan  Setiap kelompok
percobaan tentang merangkai alat dan
menentukan bahan unruk
koefisien susunan melakukan percobaan
pegas seri dan susunan pegas seri dan
paralel paralel
 Peserta didik
Pengetahuan melakukan
Metakognitif pengukuran
pertambahan panjang

47
Materi Pokok/
N Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
Materi Kegiatan Pembelajaran Penilaian
o Dasar Kompetensi Waktu belajar
Pembelajaran
Melakukan refleksi pegas dengan
diri tentang menambah beban yang
penguasaan materi digantung dengan
untuk pembelajaran menggunakan alat
selanjutnya ukur penggaris
 Peserta didik
menuliskan data hasil
percobaan ke dalam
tabel hasil
pengamatan
 Peserta didik
menyimpulkan hasil
percobaan dengan
mengaitkan dengan
permasalahan yang
telah disajikan

48
49

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Bandung


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/ Semester I
Materi Pokok : Elastisitas Bahan
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2 JP x 45 menit)

A. Kompetensi Inti:
KI 1. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4. : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.2 Menganalisis sifat elastisitas 3.2.7 Menjelaskan sifat elastisitas suatu bahan
bahan dalam kehidupan sehari-hari 3.2.8 Mendeskripsikan pengertian tegangan (stress)
dan regangan (strain)
3.2.9 Menjelaskan hubungan modulus young dengan
tegangan (stress) dan regangan (strain)
3.2.10 Mendeskripsikan sifat elastisitas berdasarkan
grafik hubungan tegangan (stress) dan regangan
(strain)
4.2 Melakukan percobaan tentang sifat 4.2.1 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas
elastisitas suatu bahan berikut karet
presentasi hasil percobaan dan 4.2.2 Mengolah data dan melaporkan hasil percobaan
pemanfaatannya elastisitas karet.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran yang menerapkan model Problem Solving Laboratory dengan
metode diskusi, demonstrasi, dan eksperimen peserta didik mampu menganalisis sifat
elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari, dan melakukan percobaan tentang sifat
elastisitas suatu bahan berikut presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya agar
membangun kesadaran peserta didik akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, serta memiliki

49
50

perilaku ilmiah dan mampu menunjukkan kompetensi 4 K (kritis, kreatif, kolaboratif, dan
komunikatif).

D. Materi Pembelajaran
Dimensi Pengetahuan
Materi
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif
Modulu 4. Karet gelang  Elastisitas adalah sifat Langkah – Melakukan
s akan putus kekuatan suatu benda langkah refleksi diri
elastisit ketika diberi untuk kembali ke bentuk dalam tentang
as gaya berlebih semula melakukan penguasaan
(Modul 5. Baja atau  Stress ( tegangan) adalah percobaan materi dan
us beton akan besaran yang menentukan tentang melakukan
Young) patah jika pertambahan panjang menentukan percobaan
diberi gaya suatu benda yang ditarik sifat lanjutan
yang berlebih dari rasio antara gaya elastisitas elastisitas suatu
dari batas yang diberikan dengan karet bahan untuk
elastisitasnya luas penampang benda perbaikan
 Strain (regangan ) adalah pembelajaran
rasio antara pertambahan selanjutnya
panjang benda dengan
panjang mula-mula benda
 Modulus
elastisitas(modulus
Young) merupakan rasio
tegangan terhadap
regangan.

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pertemuan ke- Model Metode
Pertemuan 1 Problem Solving Laboratory Demonstrasi, Diskusi, Eksperimen

F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran


Alat dan
Media Sumber Belajar
Bahan
2. Video a. Karet Buku Sumber
jembatan gelang  Foster, Bob. 2011. Fisika Untuk SMA/ MA Kelas XI Semester 1.
runtuh b. Statif Jakarta :Erlangga.
ketika c. Beban  Giancoli. 2001. Fisika Jilid 5. Jakarta: Erlangga.
banyak d. Penggaris  Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/SMK Kelas X.
orang yang e. Micrometer Jakarta: Erlangga
berada sekrup  Kanginan, Marthen. 2010. Seribu Pena Fisika untuk Kelas XI
diatas f. Laptop SMA/SMK. Jakarta: Erlangga
jembatan g. Pensil  LKPD 1
3. Demonstrasi h. Spidol  https://www.youtube.com/watch?v=ShMblxHILmM
karet ditarik
 https://www.youtube.com/watch?v=m7g-r92M4QY
4. Video baja
patah jika

50
51

Alat dan
Media Sumber Belajar
Bahan
diberi gaya
berlebihan

G. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan 10
menanyakan kabar peserta didik, memberikan kesempatan kepada menit
peserta didik untuk memimpin doa sebelum belajar, serta
menanyakan kehadiran peserta didik.
 Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali ke
materi SMP tentang gaya.
- Apa yang dimaksud dengan gaya ? Apa saja jenis-jenis gaya?
Apakah akibat yang ditimbulkan dari gaya ?
 Guru menggali konsepsi awal dengan mendemonstrasikan karet
yang ditarik dan video baja yang patah ketika diberi beban
berlebihan. Guru mengaharapkan siswa bertanya dengan
pertanyaan :
- Mengapa karet dapat kembali seperti semula setalah gaya
dilepaskan?Mengapa baja dapat patah ketika diberi gaya?
- Apakah yang dimaksud dengan elatisitas?
- Bagaimana hubungan tegangan dan regangan?
- Apakah ada nilai atau konstanta yang menyatakan ukuran
elastisitas suatu bahan ?
 Guru memberikan motivasi dengan menampilkan sebuah gambar
dampak negatif jika konstruksi sebuah jembatan tidak dilakukan
dengan benar maka akan berakibat runtuhnya jembatan ketika
beban yang melewati jembatan tidak dibatasi.

 Guru menyampaikan cakupan materi mengenai elastisitas suatu


bahan yaitu regangan, tegangan, dan modulus elastisitas
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar
yang akan dicapai peserta didik

51
52

Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
 Guru mengkondisikan posisi duduk peserta didik bersama
kelompoknya dan membagikan LKPD 1
Kegiatan Inti  Peserta didik diberi permasalahan yang harus dipecahkan dengan 65
Masalah melakukan percobaan menentukan sifat elastisitas karet menit
(Problem)  Peserta didik mendiskusikan bersama kelompoknya tentang
permasalahan elastisitas karet dan merancang percobaan yang
akan dilakukan
 Guru mengamati dan membimbing jalannya diskusi setiap
kelompok
Menentukan  Setiap kelompok menentukan dan menyiapkan alat dan bahan
peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan elastisitas bahan
(Equitment)  Peserta didik menuliskan alat dan bahan yang diperlukan pada
LKPD 1
Prediksi  Peserta didik memprediksi hubungan tegangan terhadap
(Prediction) regangan dan gambar grafik hubungan tegangan dan regangan
 Guru membimbing peserta didik dalam membuat prediksi
percobaan
Pertanyaan  Peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya menentukan
metode variabel-variabel percobaan elastisitas bahan
(Methodquesti  Peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya untuk menjawab
ons) pertanyaan-pertanyaan metode untuk mengarahkan melakukan
percobaan
 Guru mengamati dan membimbing jalannya diskusi
Eksplorasi  Setiap kelompok menuliskan prosedur percobaan elatisitas bahan
(Exploration) yang dilakukan
 Setiap kelompok merangkai alat dan bahan unruk melakukan
percobaan.
 Peserta didik menggambarkan rangkaian alat percobaan pada
LKPD 1
Melakukan  Peserta didik melakukan pengukuran tebal karet (luas
Pengukuran penampang) dengan menggunakan mikrometersekrup dengan
(Measurement) tepat
 Peserta didik melakukan pengukuran pertambahan panjang karet
dengan menambah beban yang digantung dengan menggunakan
alat ukur penggaris
 Peserta didik melakukan percobaan untuk melihat hubungan
antara gaya pesatuan luas dengan pertambahan panjang karet per
panjang mula-mula karet
 Guru mengamati peserta didik melakukan pengukuran
menggunakan alat ukur
Analisis  Peserta didik menuliskan data hasil percobaan ke dalam tabel
(Analysis) hasil pengamatan
 Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengolahan data
hasil percobaan dengan bantuan Microsoft excel untuk melihat
grafik yang terbentuk

52
53

Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
 Peserta didik menggambarkan grafik hubungan antara tegangan
dan regangan yang terbentuk beserta keterangannya pada LKPD 1
Membuat  Peserta didik menyimpulkan hasil percobaan dengan mengaitkan
kesimpulan dengan permasalahan yang telah disajikan
(Conclution)  Perwakilan beberapa kelompok maju kedepan kelas untuk
mempresentasikan hasil percobaan mereka
 Beberapa kelompok yang lain diberi kesempatan untuk
menanggapi hasil presentasi.
 Guru memberikan koreksi terhadap hasil presentasi dan
memberikan penguatan materi tentang modulus elastisitas
 Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang sifat
elastisitas suatu bahan dari hasil percobaan yang diperoleh
Penutup  Guru menyampaikan manfaat langsung berupa aplikasi elastisitas 15
dalam rancang bangun untuk menentukan jenis logam yang akan menit
digunakan dalam membangun sebuah jembatan, pesawat, rumah,
dan sebagainya maka modulus Young, tetapan pegas, dan sifat
elastis, logam secara umum harus diperhitungkan

 Guru memberikan umpan balik dengan memberikan latihan soal


yang telah tersedia dalam LKPD 1
 Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang telah
melaksanakan pembelajaran dengan tertib dan bekerja dengan baik
 Guru menginformasikan materi pokok pada pembelajaran
selanjutnya adalah mengenai elastisitas pegas (Hukum Hooke) dan
membagi LKPD 2 serta bahan ajar yang telah dibagikan masih
digunakan untuk pertemuan selanjutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan salam dan meminta peserta
didik untuk mengembalikan alat serta merapikan laboraturium.

H. Penilaian
1) Penilaian Sikap
Sikap Deskripsi
Rasa Ingin
No Nama Siswa
Tahu
y t
1
2

2) Penilaian Pengetahuan
53
54

 Tes Formatif
Dilaksanakan setelah proses KBM berupa soal uraian pada bagian penutup
Aspek
No
IPK Dimensi Dimensi
Soal
kognitif Pengetahuan
Menganalisis sifat elstisitas bahan 1 C4 Konseptual

No Soal Soal Skor


Reyhan adalah seorang petualang yang senang mendaki. Reyhan bermassa
68 kg dan demi keamanan dalam pendakian, ia menggunakan tali nylon yang
panjangnya 50 m dengan diameter tali sebesar 10 cm. Modulus young tali
1 100
nilon tersebut adalah 3,14x105 dan jika diberikan beban aman maksimum,
pertambahan panjangnya adalah 1,6 m. Berapakah beban maksimum pada
tali nilon tersebut ? Apakah Reyhan aman menggunakan tali nylon tersebut ?

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉


Nilai Peserta didik = × 𝟏𝟎𝟎
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎

3) Penilaian Keterampilan
Terlampir

Bandung, September 2018


Guru Praktikan

Shelly Nurul Marfita,S.Pd


NIM.1708886

54
55

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Bandung


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI/ Semester I
Materi Pokok : Elastisitas Pegas
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2 JP x 45 menit)

I. Kompetensi Inti:
KI 1. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4. : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

J. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.2 Menganalisis sifat elastisitas 3.2.11 Menganalisis hubungan gaya dengan perubahan
bahan dalam kehidupan sehari-hari panjang pegas.
3.2.12 Menginterpretasi grafik hubungan gaya dengan
perubahan panjang pegas.
3.2.13 Menentukan nilai koefisien pegas berdasarkan
hasil percobaan

55
56

4.2 Melakukan percobaan tentang sifat 4.2.3 Melakukan percobaan menentukan koefisien
elastisitas suatu bahan berikut pegas berdasrkan Hukum Hooke
presentasi hasil percobaan dan 4.2.4 Menyajikan data dan melaporkan hasil percobaan
pemanfaatannya menentukan koefisien pegas berdasarkan Hukum
Hooke

K. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran yang menerapkan model Problem Solving Laboratory dengan
metode diskusi, demonstrasi, dan eksperimen peserta didik mampu menganalisis sifat
elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari, dan melakukan percobaan tentang sifat
elastisitas suatu bahan berikut presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya agar
membangun kesadaran peserta didik akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, serta memiliki
perilaku ilmiah dan mampu menunjukkan kompetensi 4 K (kritis, kreatif, kolaboratif, dan
komunikatif).

L. Materi Pembelajaran
Dimensi Pengetahuan
Materi
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif
Hukum 6. Pegas dengan  Hukum Hooke: Langkah – Melakukan
Hooke berbagai “Besarnya gaya yang langkah refleksi diri
ukuran mengakibatkan dalam tentang
7. Pulpen yang perubahan panjang pegas melakukan penguasaan materi
menggunakan sebanding dengan percobaan dan melakukan
pegas pada perubahan panjang yang tentang percobaan lanjutan
bagian terjadi, asalkan tidak menentukan susunan pegas seri
ujungnya melampaui batas elastis” koefisien dan paralel untuk
8. Ayunan bayi pegas pembelajaran
yang selanjutnya
menggunakan
pegas

M. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pertemuan ke- Model Metode
Pertemuan 2 Problem Solving Laboratory Demonstrasi, Diskusi, Eksperimen

N. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran


Alat dan
Media Sumber Belajar
Bahan
1. Pulpen yang a. Pegas Buku Sumber
menggunakan b. Statif  Foster, Bob. 2011. Fisika Untuk SMA/ MA Kelas XI Semester 1.
pegas c. Beban Jakarta :Erlangga.
2. Gambar d. Penggaris  Giancoli. 2001. Fisika Jilid 5. Jakarta: Erlangga.
ayunan bayi e. Laptop  Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/SMK Kelas X.
yang f. Pensil Jakarta: Erlangga
menggunakan g. Spidol  Kanginan, Marthen. 2010. Seribu Pena Fisika untuk Kelas XI
pegas SMA/SMK. Jakarta: Erlangga
 LKPD 2
 https://www.youtube.com/watch?v=Wgd6kAUhMFk

56
57

O. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan 10
menanyakan kabar peserta didik, memberikan kesempatan menit
kepada peserta didik untuk memimpin doa sebelum belajar,
serta menanyakan kehadiran peserta didik.
 Guru memberikan apersepsi dengan mengingat materi
pembelajaran sebelumnya.
- Apa yang dimaksud dengan tegangan dan regangan ?
- Bagaimana persamaan mencari nilai modulus elastisitas?
- Bagiaman bentuk grafik sifat elastisitas bahan ?
 Guru menggali konsepsi awal peserta didik dengan
mendemonstrasikan pulpen yang menggunakan pegas pada
ujungnya dan menampilkan bernabgai jenis pegas yang
berbeda ukurannya. Guru mengharapkan peserta didik bertanya
dengan pertanyaan :

- Apakah pegas yang digunakan pada pulpen termasuk benda


elastis ?
- Apakah hubungan antara gaya dan pertambahan panjang
pegas? Bagaimana persamaannya ?
- Dari berbagai jenis pegas adakah nilai atau koefisien yang
membedakannya?
 Guru menyampaikan cakupan materi mengenai elastisitas pegas
yaitu Hukum Hooke dan koefisien pegas tunggal
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi
dasar yang akan dicapai peserta didik
 Guru mengkondisikan posisi duduk peserta didik bersama
kelompoknya dan membagikan LKPD 2
Kegiatan Inti  Peserta didik diberi permasalahan pada yang harus dipecahkan 65
Masalah dengan melakukan percobaan terkait menentukan besar menit
(Problem) koefisien pegas berdasarkan Hukum Hooke
 Peserta didik mendiskusikan bersama kelompoknya tentang
permasalahan elastisitas pegas dan merancang percobaan yang
akan dilakukan
 Guru mengamati dan membimbing jalannya diskusi setiap
kelompok

57
58

Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Menentukan  Setiap kelompok menentukan dan menyiapkan alat dan bahan
peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan elastisitas pegas
(Equitment) (hukum hooke)
 Peserta didik menuliskan alat dan bahan yang diperlukan pada
LKPD 2
Prediksi  Peserta didik memprediksi hubungan gaya dan pertambahan
(Prediction) panjang karet terhadap nilai koefesien dan gambar grafik
hubungan gaya dan pertambahan panjang
 Guru membimbing peserta didik dalam membuat prediksi
percobaan
Pertanyaan  Peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya menentukan
metode variabel-variabel percobaan elastisitas pegas.
(Methodquestions)  Peserta didik berdiskusi bersama kelompoknya untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan metode untuk mengarahkan
melakukan percobaan
 Guru mengamati dan membimbing jalannya diskusi
Eksplorasi  Setiap kelompok menuliskan prosedur percobaan yang
(Exploration) dilakukan untuk menentukan koefisien pegas
 Setiap kelompok merangkai alat dan bahan unruk melakukan
percobaan elastisitas pegas (hukum hooke)
 Peserta didik menggambarkan rangkaian alat percobaan pada
LKPD 2
Melakukan  Peserta didik melakukan pengukuran panjang awal setiap
Pengukuran pegas dengan menggunakan penggaris
(Measurement)  Peserta didik melakukan pengukuran pertambahan panjang
pegas dengan menambah beban yang digantung dengan
menggunakan alat ukur penggaris
 Peserta didik melakukan percobaan untuk menentukan
koefisien pegas dengan melihat hubungan gaya dan
pertambahan panjang pegas
 Guru mengamati peserta didik melakukan pengukuran
menggunakan alat ukur
Analisis  Peserta didik menuliskan data hasil percobaan ke dalam tabel
(Analysis) hasil pengamatan
 Peserta didik bersama kelompoknya melakukan pengolahan
data hasil percobaan boleh menggunakan bantuan Microsoft
excel untuk melihat grafik yang terbentuk
 Peserta didik menggambarkan grafik hubungan antara gaya
dan pertambahan panjang yang terbentuk beserta
keterangannya pada LKPD 2
 Peserta didik menentukan besar koefisien pegas yang telah
diselidiki

58
59

Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Membuat  Peserta didik menyimpulkan hasil percobaan dengan
kesimpulan mengaitkan dengan permasalahan yang telah disajikan
(Conclution)  Perwakilan beberapa kelompok maju kedepan kelas untuk
mempresentasikan hasil percobaan mereka
 Beberapa kelompok yang lain diberi kesempatan untuk
menanggapi hasil presentasi.
 Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang
hubungan gaya dan pertamabhan panjang terhadap nilai
koefisien pegas yang telah diperoleh dari hasil percobaan
Penutup  Guru menyampaikan manfaat langsung berupa aplikasi pegas 15
untuk meredam getaran menit

Pegas pada Pegas pada motor


saddle
kendaraan
Pegas pada
sepeda
Pegas pada mobil

 Guru memberikan umpan balik dengan memberikan latihan


soal yang telah tersedia dalam LKPD 2
 Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang telah
melaksanakan pembelajaran dengan tertib dan bekerja dengan
baik
 Guru menginformasikan materi pokok pada pembelajaran
selanjutnya adalah mengenai susuna seri dan paralel pada pegas
serta bahan ajar yang telah dibagikan masih digunakan untuk
pertemuan selanjutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan salam dan meminta
peserta didik untuk mengembalikan alat serta merapikan
laboraturium.

P. Penilaian
4) Penilaian Sikap
Sikap
Rasa Ingin
No Nama Siswa Kritis Deskripsi
Tahu
y t y t
1
2

5) Penilaian Pengetahuan

59
60

 Tes Formatif
Dilaksanakan setelah proses KBM berupa soal uraian pada bagian penutup
Aspek
No
IPK Dimensi Dimensi
Soal
kognitif Pengetahuan
Menentukan nilai koefisien pegas 1 C2 Konseptual

No Soal Soal Skor


Sebuah pegas meregang 10 mm ketika ditarik oleh gaya 2 N.
a. Berapakah pertambahan panjangnya ketika ditarik oleh gaya 5 N ?
1 100
b. Berapa gaya tarik yang perlu dikerjakan untuk meregangkan pegas
sepanjang 6 mm?

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒐𝒍𝒆𝒉


Nilai Peserta didik = × 𝟏𝟎𝟎
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎

6) Penilaian Keterampilan
Terlampir

Bandung, Oktober 2018


Guru Praktikan

Shelly Nurul Marfita,S.Pd


NIM.1708886

60
MATERI AJAR

ELASTISITAS

Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam

KELAS XI kehidupan sehari-hari


4.2 Melakukan percobaan tentang sifat
elastisitas suatu bahan berikut presentasi
hasil percobaan dan pemanfaatannya
MATERI AJAR

Elastisitas
Elastisitas atau sifat elastis adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke
bentuk awalnya setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu
dihilangkan (dibebaskan). Pada dasarnya, semua benda itu bersifat elastis,
hanya saja sifat keelastisitasan benda bermacam-macam tingkatannya.
Benda-benda yang tak mampu kembali ke bentuk awalnya kemudian kita
sebut dengan benda plastis. Keadaan ini juga dikatakan sebagai keadaan
dimana batas elastisitas bahan telah terlampaui.

Tegangan (Stress)
Tegangan merupakan perbandingan antara gaya-gaya dan luas
penampang
𝑭
𝝈=
𝑨
Satuan stress ialah : newton / m2 ; dyne / cm2

Regangan (Strain)
Istilah strain dikenakan pada perubahan relatif dari bentuk atau ukuran benda
yang mengalami stress. Pertambahan panjang yang terjadi sebenarnya tidak
hanya terjadi pada ujung- ujung batang saja melainkan pada setiap unsur
pada batang tersebut terjadi pertambahan panjang yang proporsinya sama
dengan yang terjadi pada seluruh batang secara keseluruhan.
Strain regangan (tensile strain) batang didefinisikan sebagai perbandingan
antara perubahan panjang dengan panjang mula-mula sebelum gaya
bekerja.
∆𝐿 (𝐿 − 𝐿0 )
𝑒= =
𝐿0 𝐿0

Grafik Tegangan terhadap Regangan

Sumber : https://www.google.com/search=grafik+stress+strain&oq=grafik+stress+strain&gs_l=img.3

Jika suatu benda elastis diberi gaya maka benda akan mengalami
perubahan panjang, jika gaya dihilangkan benda masih dapat kembali ke

62
MATERI AJAR
posisi semula, maka benda berada pada daerah elastis (pada gambar
ditunjukkan di daerah dengan warna biru X-Z). Batas elastisitas ialah keadaan
dimana gaya maksimal yang diberikan pada benda dan benda masih
berada pada daerah elastis. Jika benda elastis diberi gaya maka benda akan
mengalami perubahan panjang dan gaya dihilangkan tetapi benda tidak
dapat kembali ke bentuk semula , maka benda berada pada daerah plastis
(daerah Z-F). Benda elastis yang sudah berada pada daerah plastis tetapi
masih diberi gaya maka benda akan mencapai titik patah (titik F) sebelum
akhirya benda patah atau putus.

Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas atau modulus Young (Y) adalah perbandingan antara
stress dengan strain yang ditimbulkannya atau dialami bahan. Berdasarkan
eksperimen, bila batas elatisitas bahan tidak dilampaui akan diperoleh
perbandingan modulus elastisitas yang konstan dan merupakan sifat khas
atau karakteristik dari suatu bahan. Modulus elatisitas atau elastisitas tarik
menunjukkan kecenderungan suatu benda untuk berubah bentuk dan
kembali lagi kebentuk semula bila diberi beban.Jadi semakian besar nilai
modulus ini maka semakin kecil regangan elastis yang terjadi atau semakin
kaku.

𝜎 𝐹/𝐴
𝑌= =
𝑒 ∆𝐿/𝐿

Satuan dari modulus Young biasa dinyatakan dalam N/m2 atau Pa.

Modulus Elastisisitas Berbagai Zat

Sumber : https://1.bp.blogspot.com/tabel-modulus-elastisitas.jpg

63
MATERI AJAR

HUKUM HOOKE
Besar gaya tarik atau tekan yang diberikan pada
pegas adalah berbanding lurus dengan
pertambahan panjang pegas.
𝐹⃗ ~ ∆𝑥
⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗ = 𝒌 ∆𝒙
𝑭 ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
Robert Hooke pada tahun 1678 pertama kali
menemukan hubungan ini, sehingga persamaan
di atas disebut sebagai persamaan pegas, dan
merupakan Hukum Hooke. Hukum ini ternyata
berlaku untuk hampir semua materi padat dari
besi sampai tulang, tetapi hanya sampai suatu
batas elatisitasnya. Jika gaya terlalu besar,
benda akan meregang sangat besar hingga
akhirnya patah.
k merupakan konstanta pegas atau koefisien
pegas, yang merupakan ukuran kekakuan
pegas. Semakin besar nilai k, maka pegas
tersebut semakin kaku.

SUSUNAN PEGAS
A. Pegas Disusun Seri B. Pegas Disusun Paralel
Jika ujung susunan
pegas seri bekerja gaya
F, maka masing-masing
pegas mendapat gaya
yang sama besar.
Pertambahan panjang
total pegas susunan seri
Jika ujung susunan pegas paralel
adalah
bekerja gaya F, maka
pertambahan panjang masing-
masing pegas besarnya sama.
Gaya total pegas susunan
∆𝑥 = ∆𝑥1 + ∆𝑥2 + ∆𝑥3 + ⋯ + ∆𝑥𝑛
paralel adalah
𝐹 = 𝐹1 + 𝐹2 + … + 𝐹𝑛
𝐹 𝐹 𝐹 𝐹 𝐹
= + + +⋯+
𝑘𝑠 𝑘1 𝑘2 𝑘3 𝑘𝑛 𝑘𝑝 ∆𝑥 = 𝑘1 ∆𝑥1 + 𝑘2 ∆𝑥2 + 𝑘3 ∆𝑥3 + ⋯
+ 𝑘𝑛 ∆𝑥𝑛
1 1 1 1 1
= + + +⋯+
𝑘𝑠 𝑘1 𝑘2 𝑘3 𝑘𝑛 𝑘𝑝 = 𝑘1 + 𝑘2 + 𝑘3 + ⋯ + 𝑘𝑛

64
MATERI AJAR

PEMANFAATAN PEGAS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Susunan Pegas pada Spring Bed Susunan Pegas pada Gitar Listrik

http://www.diamondmattress.com http://www.caragitar.com

http://www.amazon.com http://www.youtube.com
Pegas pada Shock Absorber motor Pegas pada Kampas Rem

\
http://www.sinnismotorcycles.com http://www.bukalapak.com
Pegas pada Standar Motor

http://kokowong.blogspot.co.id https://www.otosia.com
Pegas pada Shock Absorber Mobil Pegas pada Pulpen

https://www.dreamachieversacadem
http://www.secondchancegarage y.com
.com/
Pegas pada Saddle atau Jok Pegas pada sepeda

http://bicyclesaddlery.com
http://forums.mtbr.com

65
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

Kelompok: ELASTISITAS BAHAN


Nama:

Kelas :

TUJUAN PERCOBAAN
1. Menganalisis sifat elastisitas karet
2. Menentukan hubungan modulus young dengan tegangan (stress) dan
regangan (strain)
3. Mendeskripsikan grafik hubungan tegangan dan regangan terhadap sifat
elastisitas bahan
REAL WORLD PROBLEM
Cindy merupakan seorang karyawan di pabrik
aksesoris wanita, ia bekerja dibagian pengujian
ikat rambut wanita yang berbahan dasar karet.
Perusahaan Cindy sangat mengedepankan
kualitas, sebelum ikat rambut karet dipasarkan
harus ada proses pengujian ukuran elastisitas
karet ikat rambut. Karet yang sesuai dengan
standar adalah karet yang dapat meregang
hingga sepanjang 20 cm dan dapat kembali ke
ukuran semula. Kamu telah mengetahui bahwa
perbandingan pertambahan panjang dan
panjang mula-mula merupakan regangan.
Regangan ini merupakan akibat dari tegangan,
yaitu perbandingan gaya dan luas penampang.
Dan setiap jenis benda memiliki modulus
elastisitasnya begitu pula dengan ikat rambut karet tersebut. Bagaimana kah cara
Cindy untuk menguji ikat rambut karet tersebut? Cobalah kalian bantu Cindy untuk
mendeskrispsikan sifat elastasitas dari ikat rambut karet tersebut, apakah memenuhi
kualitas standar?Sampai dimana batas elastisitas dari karet tersebut? berapa
modulus elastisitasnya? Apa perlu mengganti jenis karet yang nilai modulus elatisitas
lebih besar atau kecil karet agar memenuhi standar?

ALAT DAN BAHAN

Coba kalian tuliskan alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan untuk
menyelidiki batas elastisitas karet ikat rambut

66
PREDIKSI
1. Bagaimana hubungan antara 2. Bagaimana bentuk grafik sifat
tegangan terhadap regangan elastisitas suatu bahan dari
pada karet ? hubungan tegangan terhadap
regangan ?

e
IDENTIFIKASI VARIABEL
Berdasarkan prediksi yang telah kalian tulis, tentukan variabel - variabel
percobaannya untuk mengetahui elastisitas ikat rambut karet.
 Variabel bebas :
 Variabel terikat :
 Variabel kontrol :
PERTANYAAN METODE
1. Apa hubungan antara pertambahan panjang karet dengan panjang
karet mula-mula ? tuliskan persamaannya

2. Apa hubungan antara gaya dengan luas penampang pada


karet?tuliskan persamaannya! Bagaimana pengaruh terhadap
pertambahan panjang karet ?

3. Bagaimana keadaan karet, Ketika gaya yang digantungkan pada karet


semakin diperbesar? pada saat kapan batas elastisitasnya ?

PROSEDUR PERCOBAAN

Coba kalian tuliskan langkah-langkah percobaan yang kalian lakukan dan


gambarkan rangkaian alat percobaannya!

67
Ingat !
Pengukuran :Dalam membaca skala alat ukur mikrometersekrup dan penggaris, arah pandangan
mata harus tepat tegak lurus pada tanda garis skala yang kalian baca. Pastikan karet dalam kondisi
stabil atau diam lalu kalian amati. Jangan langsung menggantung massa beban yang besar

DATA HASIL PENGAMATAN


Catatlah data hasil percobaan kalian kedalam bentul tabel berikut ini.
Berdasarkan data yang telah kamu dapatkan, hitunglah nilai tegangan
dan regangan pada setiap pertambahan beban.
Panjang Karet Luas
Beban Gaya Regangan Tegangan
ΔL Penampang
(kg) (N) Lo (m) L (m) (ΔL/L) (F/A)
(A) (m2)
0.05 0.5

Keterangan : g = 10 kg/m2 ; Lo= Panjang mula-mula ; L = Panjang akhir ;


∆L = pertambahan panjang ; ∆L = L - Lo

Selanjutnya masukkan data hasil pengamatan ke Microsoft Excel untuk memudahkan proses pengolahan data serta
gambarkan grafik yang terbentuk , tandai dimana batas elastisitas benda !

ANALISIS DATA

Gambarkan grafik hubungan antara tegangan sebagai sumbu vertikal


dan regangan sebagai sumbu horizontal yang terbentuk dari data
pada tabel serta berilah keterangan

∂ Keterangan :

Daerah elastis :

Daerah Plastis :

Batas elastisitas
:

Titik Putus :
e

68
ANALISIS DATA

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertambahan panjang karet ?

2. Dari data hasil percobaan mu, hitunglah besar modulus elastisitas ketika
data terakhir karet dalam keadaan elastis ?

3. Bagaimana hubungan antara tegangan dan regangan terhadap nilai


modulus elastisitas karet ?

4. Dari gambar grafik kalian, coba kamu jelaskan bagaimana sifat elastisitas
dari suatu bahan berdasarkan keterangan yang telah dibuat ?

KESIMPULAN

Buatlah kesimpulanmu untuk membantu Cindy membuat laporan tentang


kualitas ikat rambut karetnya.

LATIHAN SOAL

Sebuah kawat besi dengan diameter sebesar 3,5 cm dan panjang kawat 1 m
ditarik mengunakan gaya sebesar 100 N. Pertambahan panjang kawat setelah
ditarik adalah sepanjang 1 cm. Berdasarkan data ini, ceritakan olehmu
bagaimana tegangan , regangan serta modulus young benang tersebut.

69
Lembar Kerja Peserta Didik 2 Kelompok:
Nama :
Elastisitas Pegas
(Hukum Hooke) Kelas:

TUJUAN PERCOBAAN
1. Menyelidiki hubungan gaya dan perubahan panjang pegas
2. Memprediksi grafik hubungan gaya dan perubahan panjang pegas
3. Menentukan nilai koefisien pegas

REAL WORLD PROBLEM


Roro adalah seorang
pembuat kerajinan tangan, ia
akan mengeluarkan produk
terbarunya yaitu gantungan
boneka yang menggunakan
pegas. Agar pegas bergerak
(terayun) dan tidak melar ketika digantung oleh boneka Roro perlu
memperkirakan faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi
pertambahan panjang pegas. Jika massa boneka 200 gr, pegas seperti
apa yang baik digunakan Roro untuk membuat gantungan. Sebagai
teman Roro yang telah memahami sifat elastisitas pegas , bantulah Roro
untuk menyelidiki pegas tersebut.

ALAT DAN BAHAN


Coba kalian tuliskan alat dan bahan apa saja yang diperlukan untuk
membantu Roro.

PREDIKSI
1. Bagaimanakah hubungan antara gaya dan pertambahan panjang
pegas ?

2. Bagaimana grafik hubungan antara gaya terhadap pertambahan


panjang pegas !

70
IDENTIFIKASI VARIABEL
Berdasarkan prediksi yang telah kalian tulis, tentukanlah variabel
percobaannya
 Variabel bebas :
 Variabel terikat :
 Variabel Kontrol :

PERTANYAAN METODE
4. Apa yang akan terjadi jika sebuah beban digantungkan pada sebuah
pegas ?

5. Jika massa beban diperbesar apakah pegas tetap elastis ? Bagaimana


hubungan gaya terhadap bertambahan panjang pegas ?

6. Apakah nilai perbandingan gaya terhadap pertambahan panjang pegas


selalu sama?

PROSEDUR PERCOBAAN
Tuliskan langkah percobaan yang kalian lakukan untuk membantu Roro
dan gambarkan rangakain alat percobaannya !

Ingat !
Pengukuran :Dalam membaca skala alat ukur penggaris, arah pandangan mata harus tepat tegak lurus
pada tanda garis skala yang kalian baca. Pastikan pegas dalam kondisi stabil atau diam lalu kalian amati
.

71
DATA HASIL PENGAMATAN
Catatlah data hasil percobaan kalian kedalam bentul tabel berikut ini.

𝑭 Keterangan :
Massa Gaya Panjang Karet
Δx ∆𝑿 g = 10 kg/m2
Beban (kg) (N)
xo (m) x (m)
xo= Panjang
mula-mula
x = Panjang
akhir
∆x =
pertambahan
panjang
Catatan : Untuk penambahan beban selanjutnya ditambahkan 50 gr ∆x = x - xo

ANALISIS DATA
Buatlah grafik hubungan antara antara gaya dan pertambahan
panjang yang terbentuk pada pegas berdasarkan data pada tabel.
Gaya (N)

∆x (m)
1. Berdasarkan grafik yang telah kalian buat, bagaimana hubungan dan
pengaruh gaya terhadap pertambahan panjang pegas ?

2. Setelah mengetahui semua hubungan antara gaya dan pertambahan


panjang pegas coba tinjau dari dimensi satuan gaya untuk menghadirkan
kesebandingan maka dihadirkanlah sebuah konstanta k . Jika ditulis secara
matematis bagaimana bentuk persamaannya ?

3. Apakah persamaan tersebut (hukum Hooke) berlaku ketika pegas melewati


batas elastisitasnya ? mengapa ?

72
4. Maka bagaimana pengaruh konstanta k terhadap gaya F dan pertambahan
panjang pegas ∆x ?

5. Dugalah kekeliruanmu dan buatlah rekomendasi untuk memperbaiki


pelaksanaan percobaan agar hasilnya lebih mendekati kebenaran.

KESIMPULAN
Buatlah kesimpulan untuk membantu Roro untuk menentukan jenis pegas
untuk gantungan bonekanya.

LATIHAN SOAL
1. Sebuah pegas meregang 10 mm ketika ditarik oleh gaya 2 N.
a. Berapakah pertambahan panjangnya ketika ditarik oleh gaya 5 N ?
b. Berapa gaya tarik yang perlu dikerjakan untuk meregangkan pegas
sepanjang 6 mm?

73
LAMPIRAN B
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
DALAM PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LABORATORY

Siklus ke :
Materi pembelajaran :

Petunjuk :
Berilah tanda checklist (√) pada kolom “Ya” jika aktivitas guru atau pada kolom “Tidak” jika aktivitas guru tidak teramati.
Tahapan Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak
1. Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
menanyakan kabar peserta didik, memberikan kesempatan
1 Pendahuluan
kepada peserta didik untuk memimpin doa sebelum belajar,
serta menanyakan kehadiran peserta didik.
2. Memberikan apersepsi dengan menampilkan gambar untuk
meningatkan kembali materi sebelumnya
3. Menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran
4. Mengkondisikan posisi duduk peserta didik bersama
kelompoknya dan membagikan LKPD
Kegiatan Inti 5. Mengarahkan peserta didik untuk mendikusikan masalah yang
2 Masalah disajikan pada LKPD
(Problem)
Menentukan 6. Membimbing peserta didik menuliskan alat dan bahan yang
peralatan diperlukan pada LKPD
3
(Equitment) 7. Membagikan alat dan bahan yang diperlukan dalam
percobaan kepada setiap kelompok
Prediksi 8. Membimbing peserta didik dalam membuat prediksi
4
(Prediction) percobaan

75
Tahapan Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak
Pertanyaan 9. Mengamati dan membimbing jalannya diskusi tiap kelompok
metode dalam menentukan variabel percobaan dan menjawab
5
(Methodquestio pertanyaan metode
ns)
Eksplorasi 10. Membimbing peserta didik dalam menuliskan prosedur
(Exploration) percobaan yang dilakukan
6
11. Mengamati dan membimbing tiap kelompok merangkai alat
dan bahan untuk melakukan percobaan.
Melakukan 12. Mengamati peserta didik melakukan pengukuran
7 Pengukuran menggunakan alat ukur
(Measurement)
Analisis 13. Mengamati dan membimbing peserta didik dalam
(Analysis) pengolahan data hasil percobaan
8
14. Membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
menganalisis data hasil percobaan
Membuat 15. Meminta perwakilan beberapa kelompok maju kedepan kelas
kesimpulan untuk mempresentasikan hasil percobaan mereka
(Conclution) 16. Memberikan kesempatan peserta didik untuk menanggapi
9
hasil presentasi.
17. Memberikan koreksi terhadap hasil presentasi dan
memberikan penguatan materi
Penutup 18. Menyampaikan manfaat langsung berupa aplikasi materi
dalam teknologi
10
21. Memberikan umpan balik dengan memberikan latihan soal
yang telah tersedia dalam LKPD

76
Tahapan Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak
22. Memberikan apresiasi kepada kelompok yang telah
melaksanakan pembelajaran dengan tertib dan bekerja
dengan baik
23. Menginformasikan materi pokok pada pembelajaran
selanjutnya
24. Menutup pembelajaran dengan salam dan meminta peserta
didik untuk mengembalikan alat serta merapikan
laboraturium
Total
Persentase Keterlaksanaan

Catatan Khusus :

Bandung, Oktober 2018


Observer,

77
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
DALAM PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LABORATORY

Siklus ke :
Materi pembelajaran :

Petunjuk :
Berilah tanda checklist (√) pada kolom “Ya” jika aktivitas peserta didik atau pada kolom “Tidak” jika aktivitas peserta didik tidak teramati.
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
1.Peserta didik menjawab salam Minimal 75% dari Minimal 25% dari
dan kabar dari guru jumlah peserta didik jumlah peserta didik
(27 orang) menjawab (9 orang) tidak
salam dan kabar menjawab salam
dan kabar
2.Peserta didik menjawab Minimal ada dua Kurang dari dua
pertanyaan apersepsi orang dari jumlah orang dari jumlah
peserta didik yang peserta didik yang
1 Pendahuluan menjawab pertanyaan menjawab
apersepsi pertanyaan
apersepsi
3.Peserta didik menyimak gambar Minimal 75% dari Minimal dari 25%
motivasi, materi pembelajaran, jumlah peserta (27 jumlah peserta didik
dan tujuan pembelajaran orang) didik (9 orang) tidak
meyimak materi menyimak materi
pembelajaran dan pembelajaran dan
tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran

78
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
yang disampaikan yang disampaikan
oleh guru oleh guru
4.Peserta didik duduk secara Seluruh peserta didik Ada peserta didik
berkelompok dan menerima duduk secara yang tidak duduk
LKPD berkelompok dan secara berkelompok
mendapatkan LKPD dan tidak menerima
LKPD
Kegiatan Inti 5. Peserta didik mengidentifikasi Minimal 75% dari Minimal 25% dari
Masalah permasalahan pada LKPD jumlah peserta (29 jumlah peserta
(Problem) oranga) didik yang didik yang
mengidentifikasi mengidentifikasi
permasalahan pada permasalahan pada
2 LKPD LKPD
6. Peserta didik mendiskusikan Minimal tiga orang Kurang dari tiga
bersama kelompoknya untuk dari jumlah orang dari jumlah
melakukan percobaan kelompok terlibat kelompok terlibat
aktif dalam diskusi aktif dalam diskusi
kelompok kelompok
Menentukan 7. Peserta didik menentukan dan Seluruh peserta didik Tidak seluruh
peralatan menyiapkan alat dan bahan yang pada setiap kelompok peserta didik pada
(Equitment) dibutuhkan untuk melakukan menentukan dan setiap kelompok
3 percobaan menyiapkan alat dan menentukan dan
bahan yang menyiapkan alat dan
dibutuhkan untuk bahan yang
melakukan percobaan dibutuhkan untuk

79
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
melakukan
percobaan
8. Peserta didik menuliskan alat dan Seluruh peserta didik Tidak seluruh
bahan yang diperlukan pada pada setiap kelompok peserta didik pada
LKPD menuliskan alat dan setiap kelompok
bahan yang menuliskan alat dan
diperlukan pada bahan yang
LKPD diperlukan pada
LKPD
Prediksi 9.Peserta didik membuat prediksi Seluruh peserta didik Tidak seluruh
(Prediction) percobaan pada setiap kelompok peserta didik pada
4 menuliskan prediksi setiap kelompok
percobaan menuliskan prediksi
percobaan
Pertanyaan 10. Peserta didik berdiskusi Minimal tiga orang Kurang dari tiga
metode bersama kelompoknya dari jumlah orang dari jumlah
(Methodquestio menentukan variabel-variabel kelompok terlibat kelompok terlibat
ns) percobaan aktif dalam diskusi aktif dalam diskusi
kelompok kelompok
5
11. Peserta didik berdiskusi bersama Minimal tiga orang Kurang dari tiga
kelompoknya untuk menjawab dari jumlah orang dari jumlah
pertanyaan-pertanyaan metode kelompok terlibat kelompok terlibat
aktif dalam diskusi aktif dalam diskusi
kelompok kelompok

80
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
Eksplorasi 12. Peserta didik menuliskan Seluruh peserta didik Tidak seluruh
(Exploration) prosedur percobaan yang pada setiap kelompok peserta didik pada
dilakukan menuliskan prosedur setiap kelompok
percobaan menuliskan
prosedur percobaan
13. Setiap kelompok merangkai alat Minimal tiga orang Kurang dari tiga
dan bahan untuk melakukan dari jumlah orang dari jumlah
percobaan kelompok terlibat kelompok terlibat
dalam merangkai alat dalam merangkai
6 dan bahan untuk alat dan bahan untuk
melakukan percobaan melakukan
percobaan
14. Peserta didik menggambarkan Seluruh peserta didik Tidak seluruh
rangkaian alat percobaan pada pada setiap kelompok peserta didik pada
LKPD menggambarkan setiap kelompok
rangkaian alat menggambarkan
percobaan pada rangkaian alat
LKPD percobaan pada
LKPD
Melakukan 15. Peserta didik melakukan Minimal dua orang Kurang dari dua
Pengukuran pengukuran dengan dari jumlah orang dari jumlah
(Measurement) menggunakan alat ukur kelompok terlibat kelompok terlibat
7 dalam melakukan dalam melakukan
pengukuran dengan pengukuran dengan
menggunaka alat menggunaka alat
ukur ukur

81
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
Analisis 16. Peserta didik menuliskan data Seluruh peserta didik Tidak seluruh
(Analysis) hasil percobaan ke dalam tabel pada setiap kelompok peserta didik pada
hasil pengamatan menuliskan data hasil setiap kelompok
percobaan ke dalam menuliskan data
tabel hasil hasil percobaan ke
pengamatan dalam tabel hasil
pengamatan
17. Peserta didik bersama Seluruh peserta didik Tidak seluruh
8
kelompoknya melakukan pada setiap kelompok peserta didik pada
pengolahan data hasil percobaan melakukan setiap kelompok
dan menggambarkannya pengolahan data hasil melakukan
kedalam bentuk grafik percobaan dan pengolahan data
menggambarkannya hasil percobaan dan
kedalam bentuk menggambarkannya
grafik kedalam bentuk
grafik
Membuat 18. Peserta didik menyimpulkan Seluruh peserta didik Tidak Seluruh
kesimpulan hasil percobaan dengan pada setiap kelompok peserta didik pada
(Conclution) mengaitkan dengan menyimpulkan hasil setiap kelompok
permasalahan yang telah percobaan dengan menyimpulkan hasil
disajikan mengaitkan dengan percobaan dengan
9
permasalahan yang mengaitkan dengan
telah disajikan permasalahan yang
telah disajikan
19. Perwakilan beberapa kelompok Ada perwakilan Tidak Ada
maju kedepan kelas untuk kelompok yang perwakilan

82
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
mempresentasikan hasil mempresentasikan kelompok yang
percobaan mereka hasil percobaan di mempresentasikan
depan kelas hasil percobaan di
depan kelas
20. Peserta didik terlibat aktif Minimal satu orang Tidak ada orang dari
dalam menanggapi hasil dari jumlah peserta jumlah peserta didik
presentasi didik ada yang yang menanggapi
menanggapi hasil hasil presentasi
presentasi kelompok kelompok
21. Peserta didik menyimak guru Minimal 75% dari Minimal 25% dari
menyampaikan manfaat jumlah peserta (27 jumlah peserta didik
langsung berupa aplikasi materi orang) didik (9 orang) tidak
dalam teknologi menyimak guru menyimak guru
menyampaikan menyampaikan
manfaat langsung manfaat langsung
berupa aplikasi berupa aplikasi
materi dalam materi dalam
10 Penutup teknologi teknologi
22. Peserta didik menjawab soal Seluruh peserta didik Tidak seluruh
umpan balik yang terdapat pada menjawab soal peserta didik
LKPD umpan balik yang menjawab soal
terdapat pada LKPD umpan balik yang
terdapat pada LKPD
23. Peserta didik menyimak Minimal 75% dari Minimal 25% dari
informasi materi pembelajaran jumlah peserta (27 jumlah peserta didik
pertemuan selanjutnya oleh guru orang) didik (9 orang) tidak

83
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
menyimak informasi menyimak informasi
materi pembelajaran materi pembelajaran
pertemuan pertemuan
selanjutnya oleh guru selanjutnya oleh
guru
24. Peserta didik mengumpulkan Seluruh peserta didik Tidak seluruh
LKPD dan mengembalikan alat mengumpulkan peserta didik
percobaan LKPD dan mengumpulkan
mengembalikan alat LKPD dan
percobaan mengembalikan alat
percobaan
Total
Persentase Keterlaksanaan

Catatan Khusus:

Bandung, Oktober 2018


Observer,

84
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
DALAM PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LABORATORY

Siklus ke :
Materi pembelajaran :

Petunjuk :
Berilah tanda checklist (√) pada kolom “Ya” jika aktivitas guru atau pada kolom “Tidak” jika aktivitas guru tidak teramati.
Tahapan Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak
19. Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam
dan menanyakan kabar peserta didik, memberikan
1 Pendahuluan
kesempatan kepada peserta didik untuk memimpin doa
sebelum belajar, serta menanyakan kehadiran peserta didik.
20. Memberikan apersepsi dengan menampilkan gambar
untuk meningatkan kembali materi sebelumnya
21. Menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran
22. Mengkondisikan posisi duduk peserta didik bersama
kelompoknya dan membagikan LKPD
Kegiatan Inti 23. Mengarahkan peserta didik untuk mendikusikan
2 Masalah masalah yang disajikan pada LKPD
(Problem)
Menentukan 24. Membimbing peserta didik menuliskan alat dan bahan
peralatan yang diperlukan pada LKPD
3
(Equitment) 25. Membagikan alat dan bahan yang diperlukan dalam
percobaan kepada setiap kelompok
Prediksi 26. Membimbing peserta didik dalam membuat prediksi
4
(Prediction) percobaan

85
Tahapan Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak
Pertanyaan 27. Mengamati dan membimbing jalannya diskusi tiap kelompok
metode dalam menentukan variabel percobaan dan menjawab
5
(Methodquestio pertanyaan metode
ns)
Eksplorasi 28. Membimbing peserta didik dalam menuliskan prosedur
(Exploration) percobaan yang dilakukan
6
29. Mengamati dan membimbing tiap kelompok merangkai alat
dan bahan untuk melakukan percobaan.
Melakukan 30. Mengamati peserta didik melakukan pengukuran
7 Pengukuran menggunakan alat ukur
(Measurement)
Analisis 31. Mengamati dan membimbing peserta didik dalam
(Analysis) pengolahan data hasil percobaan
8
32. Membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
menganalisis data hasil percobaan
Membuat 33. Meminta perwakilan beberapa kelompok maju kedepan kelas
kesimpulan untuk mempresentasikan hasil percobaan mereka
(Conclution) 34. Memberikan kesempatan peserta didik untuk menanggapi
9
hasil presentasi.
35. Memberikan koreksi terhadap hasil presentasi dan
memberikan penguatan materi
Penutup 36. Menyampaikan manfaat langsung berupa aplikasi materi
dalam teknologi
10
25. Memberikan umpan balik dengan memberikan latihan soal
yang telah tersedia dalam LKPD

86
Tahapan Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak
26. Memberikan apresiasi kepada kelompok yang telah
melaksanakan pembelajaran dengan tertib dan bekerja
dengan baik
27. Menginformasikan materi pokok pada pembelajaran
selanjutnya
28. Menutup pembelajaran dengan salam dan meminta peserta
didik untuk mengembalikan alat serta merapikan
laboraturium
Total
Persentase Keterlaksanaan

Catatan Khusus :

Bandung, Oktober 2018


Observer,

87
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
DALAM PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LABORATORY

Siklus ke :
Materi pembelajaran :

Petunjuk :
Berilah tanda checklist (√) pada kolom “Ya” jika aktivitas peserta didik atau pada kolom “Tidak” jika aktivitas peserta didik tidak teramati.
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
25. Peserta didik menjawab Minimal 75% dari Minimal 25% dari
salam dan kabar dari guru jumlah peserta didik jumlah peserta didik
(27 orang) menjawab (9 orang) tidak
salam dan kabar menjawab salam
dan kabar
26. Peserta didik menjawab Minimal ada dua Kurang dari dua
pertanyaan apersepsi orang dari jumlah orang dari jumlah
peserta didik yang peserta didik yang
1 Pendahuluan menjawab pertanyaan menjawab
apersepsi pertanyaan
apersepsi
27. Peserta didik menyimak Minimal 75% dari Minimal dari 25%
gambar motivasi, materi jumlah peserta (27 jumlah peserta didik
pembelajaran, dan tujuan orang) didik (9 orang) tidak
pembelajaran meyimak materi menyimak materi
pembelajaran dan pembelajaran dan
tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran

88
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
yang disampaikan yang disampaikan
oleh guru oleh guru
28. Peserta didik duduk secara Seluruh peserta didik Ada peserta didik
berkelompok dan menerima duduk secara yang tidak duduk
LKPD berkelompok dan secara berkelompok
mendapatkan LKPD dan tidak menerima
LKPD
Kegiatan Inti 29. Peserta didik Minimal 75% dari Minimal 25% dari
Masalah mengidentifikasi permasalahan jumlah peserta (29 jumlah peserta
(Problem) pada LKPD oranga) didik yang didik yang
mengidentifikasi mengidentifikasi
permasalahan pada permasalahan pada
2 LKPD LKPD
30. Peserta didik Minimal tiga orang Kurang dari tiga
mendiskusikan bersama dari jumlah orang dari jumlah
kelompoknya untuk melakukan kelompok terlibat kelompok terlibat
percobaan aktif dalam diskusi aktif dalam diskusi
kelompok kelompok
Menentukan 31. Peserta didik menentukan Seluruh peserta didik Tidak seluruh
peralatan dan menyiapkan alat dan bahan pada setiap kelompok peserta didik pada
(Equitment) yang dibutuhkan untuk menentukan dan setiap kelompok
3 melakukan percobaan menyiapkan alat dan menentukan dan
bahan yang menyiapkan alat dan
dibutuhkan untuk bahan yang
melakukan percobaan dibutuhkan untuk

89
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
melakukan
percobaan
32. Peserta didik menuliskan Seluruh peserta didik Tidak seluruh
alat dan bahan yang diperlukan pada setiap kelompok peserta didik pada
pada LKPD menuliskan alat dan setiap kelompok
bahan yang menuliskan alat dan
diperlukan pada bahan yang
LKPD diperlukan pada
LKPD
Prediksi 33. Peserta didik membuat Seluruh peserta didik Tidak seluruh
(Prediction) prediksi percobaan pada setiap kelompok peserta didik pada
4 menuliskan prediksi setiap kelompok
percobaan menuliskan prediksi
percobaan
Pertanyaan 34. Peserta didik berdiskusi Minimal tiga orang Kurang dari tiga
metode bersama kelompoknya dari jumlah orang dari jumlah
(Methodquestio menentukan variabel-variabel kelompok terlibat kelompok terlibat
ns) percobaan aktif dalam diskusi aktif dalam diskusi
kelompok kelompok
5
35. Peserta didik berdiskusi bersama Minimal tiga orang Kurang dari tiga
kelompoknya untuk menjawab dari jumlah orang dari jumlah
pertanyaan-pertanyaan metode kelompok terlibat kelompok terlibat
aktif dalam diskusi aktif dalam diskusi
kelompok kelompok

90
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
Eksplorasi 36. Peserta didik menuliskan Seluruh peserta didik Tidak seluruh
(Exploration) prosedur percobaan yang pada setiap kelompok peserta didik pada
dilakukan menuliskan prosedur setiap kelompok
percobaan menuliskan
prosedur percobaan
37. Setiap kelompok merangkai alat Minimal tiga orang Kurang dari tiga
dan bahan untuk melakukan dari jumlah orang dari jumlah
percobaan kelompok terlibat kelompok terlibat
dalam merangkai alat dalam merangkai
6 dan bahan untuk alat dan bahan untuk
melakukan percobaan melakukan
percobaan
38. Peserta didik menggambarkan Seluruh peserta didik Tidak seluruh
rangkaian alat percobaan pada pada setiap kelompok peserta didik pada
LKPD menggambarkan setiap kelompok
rangkaian alat menggambarkan
percobaan pada rangkaian alat
LKPD percobaan pada
LKPD
Melakukan 39. Peserta didik melakukan Minimal dua orang Kurang dari dua
Pengukuran pengukuran dengan dari jumlah orang dari jumlah
(Measurement) menggunakan alat ukur kelompok terlibat kelompok terlibat
7 dalam melakukan dalam melakukan
pengukuran dengan pengukuran dengan
menggunaka alat menggunaka alat
ukur ukur

91
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
Analisis 40. Peserta didik menuliskan data Seluruh peserta didik Tidak seluruh
(Analysis) hasil percobaan ke dalam tabel pada setiap kelompok peserta didik pada
hasil pengamatan menuliskan data hasil setiap kelompok
percobaan ke dalam menuliskan data
tabel hasil hasil percobaan ke
pengamatan dalam tabel hasil
pengamatan
41. Peserta didik bersama Seluruh peserta didik Tidak seluruh
8
kelompoknya melakukan pada setiap kelompok peserta didik pada
pengolahan data hasil percobaan melakukan setiap kelompok
dan menggambarkannya pengolahan data hasil melakukan
kedalam bentuk grafik percobaan dan pengolahan data
menggambarkannya hasil percobaan dan
kedalam bentuk menggambarkannya
grafik kedalam bentuk
grafik
Membuat 42. Peserta didik menyimpulkan Seluruh peserta didik Tidak Seluruh
kesimpulan hasil percobaan dengan pada setiap kelompok peserta didik pada
(Conclution) mengaitkan dengan menyimpulkan hasil setiap kelompok
permasalahan yang telah percobaan dengan menyimpulkan hasil
disajikan mengaitkan dengan percobaan dengan
9
permasalahan yang mengaitkan dengan
telah disajikan permasalahan yang
telah disajikan
43. Perwakilan beberapa kelompok Ada perwakilan Tidak Ada
maju kedepan kelas untuk kelompok yang perwakilan

92
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
mempresentasikan hasil mempresentasikan kelompok yang
percobaan mereka hasil percobaan di mempresentasikan
depan kelas hasil percobaan di
depan kelas
44. Peserta didik terlibat aktif Minimal satu orang Tidak ada orang dari
dalam menanggapi hasil dari jumlah peserta jumlah peserta didik
presentasi didik ada yang yang menanggapi
menanggapi hasil hasil presentasi
presentasi kelompok kelompok
45. Peserta didik menyimak guru Minimal 75% dari Minimal 25% dari
menyampaikan manfaat jumlah peserta (27 jumlah peserta didik
langsung berupa aplikasi materi orang) didik (9 orang) tidak
dalam teknologi menyimak guru menyimak guru
menyampaikan menyampaikan
manfaat langsung manfaat langsung
berupa aplikasi berupa aplikasi
materi dalam materi dalam
10 Penutup teknologi teknologi
46. Peserta didik menjawab soal Seluruh peserta didik Tidak seluruh
umpan balik yang terdapat pada menjawab soal peserta didik
LKPD umpan balik yang menjawab soal
terdapat pada LKPD umpan balik yang
terdapat pada LKPD
47. Peserta didik menyimak Minimal 75% dari Minimal 25% dari
informasi materi pembelajaran jumlah peserta (27 jumlah peserta didik
pertemuan selanjutnya oleh guru orang) didik (9 orang) tidak

93
Tahapan Keterlaksanaan Kriteria Keterlaksanaan
No Aktivitas yang diobservasi Catatan
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak
menyimak informasi menyimak informasi
materi pembelajaran materi pembelajaran
pertemuan pertemuan
selanjutnya oleh guru selanjutnya oleh
guru
48. Peserta didik mengumpulkan Seluruh peserta didik Tidak seluruh
LKPD dan mengembalikan alat mengumpulkan peserta didik
percobaan LKPD dan mengumpulkan
mengembalikan alat LKPD dan
percobaan mengembalikan alat
percobaan
Total
Persentase Keterlaksanaan

Catatan Khusus:

Bandung, Oktober 2018


Observer,

94
Instrumen Penilaian Kemampuan Melakukan Percobaan
(Siklus 1)

Petunjuk :
Berilah tanda checklist (√) pada kolom skor kemampuan melakukan percobaan peserta didik
sesuai dengan kriteria penilaian

Aspek Kemampuan Melakukan Percobaan


Menyiapkan Melaksanakan Melaporkan
Jumlah
No Nama Siswa kegiatan kegiatan hasil kegiatan Nilai
Skor
eksperimen eksperimen eksperimen
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 AFJ
2 AYP
3 ALM
4 AMA
5 ATK
6 DNL
7 DZF
8 DNA
9 DVN
10 EPS
11 GRK
12 GAM
13 HFI
14 JSY
15 JVP
16 JSL
17 KAA
18 LAL
19 MSM
20 RHF
21 MIM
22 RSS
23 RFY
24 SHE
25 SSR
26 SNF
27 SSI
28 SDF
29 TAA
30 VMD
31 YBP
32 YWB
33 AFJ
34 AYP
35 ALM
36 AMA

95
 Rubrik Penilaian Kemampuan Melakukan Percobaan

Aspek Deskripsi
Kemampuan
No Sangat Lengkap Lengkap Kurang Lengkap Tidak Lengkap
Melakukan
(4) (3) (2) (1)
Percobaan
1 Kemampuan Menuliskan alat dan Menuliskan alat dan bahan Menuliskan alat dan bahan Menuliskan alat dan bahan
dalam menyiapkan bahan percobaan dengan percobaan dengan lengkap percobaan kurang lengkap, percobaan tidak lengkap,
kegiatan sangat lengkap termasuk hanya nama alat dan jumlah menentukan variabel – menentukan variabel –
eksperimen nama alat dan jumlah alat alat yang digunakan tidak variabel percobaan dan variabel percobaan dan
yang digunakan, dituliskan, menentukan menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan
menentukan variabel – variabel –variabel percobaan metode kurang benar, serta metode tidak benar, serta
variabel percobaan dan dan menjawab pertanyaan menuliskan prosedur menuliskan prosedur
menjawab pertanyaan metode dengan benar, serta percobaan tidak runut percobaan tidak runut
metode dengan benar, menuliskan prosedur beserta gambar rangkaian beserta gambar rangkaian
serta menuliskan prosedur percobaan kurang runut alat kurang jelas alat tidak jelas
percobaan secara runtut beserta gambar rangkaian
beserta gambar rangkaian alat dengan kurang jelas
alat dengan jelas
2 Kemampuan Mampu merangkai dan Mampu merangkai dan Kurang mampu dalam Kurang mampu dalam
dalam menggunakan alat-alat menggunakan alat-alat merangkai dan merangkai dan
melaksanakan percobaan serta percobaan serta melakukan menggunakan alat-alat menggunakan alat-alat
kegiatan melakukan pengukuran pengukuran dengan benar, percobaan serta melakukan percobaan serta melakukan
eksperimen dengan benar, menuliskan menuliskan data hasil pengukuran kurang benar, pengukuran tidak benar,
data hasil percobaan pada percobaan pada tabel data menuliskan data hasil menuliskan data hasil
tabel data hasil percobaan hasil percobaan dan percobaan pada tabel data percobaan pada tabel data
dan mengolahnya serta mengolahnya kurang tepat hasil percobaan dan hasil percobaan dan
menggambarkan grafik serta menggambarkan grafik mengolahnya kurang tepat mengolahnya tidak tepat
hubungan variabel hubungan variabel serta menggambarkan grafik serta menggambarkan grafik
berdasarkan hasil berdasarkan hasil percobaan hubungan variabel hubungan variabel
percobaan dengan lengkap dengan kurang lengkap

96
Aspek Deskripsi
Kemampuan
No Sangat Lengkap Lengkap Kurang Lengkap Tidak Lengkap
Melakukan
(4) (3) (2) (1)
Percobaan
berdasarkan hasil percobaan berdasarkan hasil percobaan
dengan kurang lengkap dengan tidak lengkap
3 Kemampuan Menuliskan analisis data Menuliskan analisis data dari Menuliskan analisis data Menuliskan analisis data
dalam melaporkan dari hasil percobaan , hasil percobaan , landasan dari hasil percobaan , dari hasil percobaan ,
hasil kegiatan landasan teori , menarik teori serta menarik landasan teori serta menarik landasan teori serta menarik
eksperimen kesimpulan yang kesimpulan yang berkaitan kesimpulan yang berkaitan kesimpulan yang berkaitan
berkaitan dengan masalah, dengan masalah, tujuan dengan masalah, tujuan dengan masalah, tujuan
tujuan percobaan, percobaan, prediksi, dan dari percobaan, prediksi, dan percobaan, prediksi, dan
prediksi, dan dari hasil hasil analisis data kurang dari hasil analisis data dari hasil analisis data tidak
analisis data dengan tepat, tepat, mengungkapkan kurang tepat, tepat, tidak mengungkapkan
mengungkapkan kesalahan dalam melakukan mengungkapkan kesalahan kesalahan dalam melakukan
kesalahan dalam percobaan dan rekomendasi dalam melakukan percobaan percobaan dan tidak ada
melakukan percobaan dan perbaikannya, serta dan tidak ada rekomendasi rekomendasi perbaikannya,
rekomendasi menuliskan laporan pada perbaikannya, serta serta menuliskan laporan
perbaikannya, serta LKPD dengan tulisan kurang menuliskan laporan pada pada LKPD dengan tulisan
menuliskan laporan pada rapi, bersih dan dapat dibaca LKPD dengan tulisan tidak rapi, kurang bersih
LKPD dengan tulisan rapi, dengan jelas. kurang rapi, kurang bersih dan sulit dibaca .
bersihdan dapat dibaca dan dapat dibaca dengan
dengan jelas. jelas.

𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡


Nilai Kemampuan Melakukan Percobaan = × 𝟏𝟎𝟎
𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐮𝐦

97
Instrumen Penilaian Kemampuan Melakukan Percobaan
(Siklus 1)

Petunjuk :
Berilah tanda checklist (√) pada kolom skor kemampuan melakukan percobaan peserta didik
sesuai dengan kriteria penilaian

Aspek Kemampuan Melakukan Percobaan


Menyiapkan Melaksanakan Melaporkan
Jumlah
No Nama Siswa kegiatan kegiatan hasil kegiatan Nilai
Skor
eksperimen eksperimen eksperimen
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 AFJ
2 AYP
3 ALM
4 AMA
5 ATK
6 DNL
7 DZF
8 DNA
9 DVN
10 EPS
11 GRK
12 GAM
13 HFI
14 JSY
15 JVP
16 JSL
17 KAA
18 LAL
19 MSM
20 RHF
21 MIM
22 RSS
23 RFY
24 SHE
25 SSR
26 SNF
27 SSI
28 SDF
29 TAA
30 VMD
31 YBP
32 YWB
33 AFJ
34 AYP
35 ALM
36 AMA

98
 Rubrik Penilaian Kemampuan Melakukan Percobaan

Aspek Deskripsi
Kemampuan
No Sangat Lengkap Lengkap Kurang Lengkap Tidak Lengkap
Melakukan
(4) (3) (2) (1)
Percobaan
1 Kemampuan Menuliskan alat dan Menuliskan alat dan bahan Menuliskan alat dan bahan Menuliskan alat dan bahan
dalam menyiapkan bahan percobaan dengan percobaan dengan lengkap percobaan kurang lengkap, percobaan tidak lengkap,
kegiatan sangat lengkap termasuk hanya nama alat dan jumlah menentukan variabel – menentukan variabel –
eksperimen nama alat dan jumlah alat alat yang digunakan tidak variabel percobaan dan variabel percobaan dan
yang digunakan, dituliskan, menentukan menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan
menentukan variabel – variabel –variabel percobaan metode kurang benar, serta metode tidak benar, serta
variabel percobaan dan dan menjawab pertanyaan menuliskan prosedur menuliskan prosedur
menjawab pertanyaan metode dengan benar, serta percobaan tidak runut percobaan tidak runut
metode dengan benar, menuliskan prosedur beserta gambar rangkaian beserta gambar rangkaian
serta menuliskan prosedur percobaan kurang runut alat kurang jelas alat tidak jelas
percobaan secara runtut beserta gambar rangkaian
beserta gambar rangkaian alat dengan kurang jelas
alat dengan jelas
2 Kemampuan Mampu merangkai dan Mampu merangkai dan Kurang mampu dalam Kurang mampu dalam
dalam menggunakan alat-alat menggunakan alat-alat merangkai dan merangkai dan
melaksanakan percobaan serta percobaan serta melakukan menggunakan alat-alat menggunakan alat-alat
kegiatan melakukan pengukuran pengukuran dengan benar, percobaan serta melakukan percobaan serta melakukan
eksperimen dengan benar, menuliskan menuliskan data hasil pengukuran kurang benar, pengukuran tidak benar,
data hasil percobaan pada percobaan pada tabel data menuliskan data hasil menuliskan data hasil
tabel data hasil percobaan hasil percobaan dan percobaan pada tabel data percobaan pada tabel data
dan mengolahnya serta mengolahnya kurang tepat hasil percobaan dan hasil percobaan dan
menggambarkan grafik serta menggambarkan grafik mengolahnya kurang tepat mengolahnya tidak tepat
hubungan variabel hubungan variabel serta menggambarkan grafik serta menggambarkan grafik
berdasarkan hasil berdasarkan hasil percobaan hubungan variabel hubungan variabel
percobaan dengan lengkap dengan kurang lengkap

99
Aspek Deskripsi
Kemampuan
No Sangat Lengkap Lengkap Kurang Lengkap Tidak Lengkap
Melakukan
(4) (3) (2) (1)
Percobaan
berdasarkan hasil percobaan berdasarkan hasil percobaan
dengan kurang lengkap dengan tidak lengkap
3 Kemampuan Menuliskan analisis data Menuliskan analisis data dari Menuliskan analisis data Menuliskan analisis data
dalam melaporkan dari hasil percobaan , hasil percobaan , landasan dari hasil percobaan , dari hasil percobaan ,
hasil kegiatan landasan teori , menarik teori serta menarik landasan teori serta menarik landasan teori serta menarik
eksperimen kesimpulan yang kesimpulan yang berkaitan kesimpulan yang berkaitan kesimpulan yang berkaitan
berkaitan dengan masalah, dengan masalah, tujuan dengan masalah, tujuan dengan masalah, tujuan
tujuan percobaan, percobaan, prediksi, dan dari percobaan, prediksi, dan percobaan, prediksi, dan
prediksi, dan dari hasil hasil analisis data kurang dari hasil analisis data dari hasil analisis data tidak
analisis data dengan tepat, tepat, mengungkapkan kurang tepat, tepat, tidak mengungkapkan
mengungkapkan kesalahan dalam melakukan mengungkapkan kesalahan kesalahan dalam melakukan
kesalahan dalam percobaan dan rekomendasi dalam melakukan percobaan percobaan dan tidak ada
melakukan percobaan dan perbaikannya, serta dan tidak ada rekomendasi rekomendasi perbaikannya,
rekomendasi menuliskan laporan pada perbaikannya, serta serta menuliskan laporan
perbaikannya, serta LKPD dengan tulisan kurang menuliskan laporan pada pada LKPD dengan tulisan
menuliskan laporan pada rapi, bersih dan dapat dibaca LKPD dengan tulisan tidak rapi, kurang bersih
LKPD dengan tulisan rapi, dengan jelas. kurang rapi, kurang bersih dan sulit dibaca .
bersihdan dapat dibaca dan dapat dibaca dengan
dengan jelas. jelas.

𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡


Nilai Kemampuan Melakukan Percobaan = × 𝟏𝟎𝟎
𝐬𝐤𝐨𝐫 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐮𝐦

100
LAMPIRAN C
Rekapitulasi Skor Penilaian Kemampuan Siswa Melakukan Percobaan
(Siklus I)

Melaporkan
Nama Menyiapkan Melaksanakan
hasil Jumlah
No Peserta Kegiatan Kegiatan NILAI
kegiatan Skor
didik Esperimen Eksperimen
eksperimen
1 AFJ 3 3 3 9 75
2 AYP 3 3 3 9 75
3 ALM 3 3 3 9 75
4 AMA 3 1 1 5 42
5 ATK 3 3 2 8 67
6 DNL 3 3 2 8 67
7 DZF 3 3 3 9 75
8 DNA 3 3 2 8 67
9 DVN 3 3 3 9 75
10 EPS 3 2 1 6 50
11 GRK 3 2 2 7 58
12 GAM 3 3 2 8 67
13 HFI 3 3 3 9 75
14 JSY 3 3 1 7 58
15 JVP 3 3 3 9 75
16 JSL 3 3 2 8 67
17 KAA 3 3 3 9 75
18 LAL 3 3 3 9 75
19 MSM 3 3 2 8 67
20 RHF 3 3 3 9 75
21 MIM 3 3 3 9 75
22 RSS 3 3 2 8 67
23 RFY 3 2 3 8 67
24 SHE 2 3 3 8 67
25 SSR 3 3 1 7 58
26 SNF 3 3 2 8 67
27 SSI 3 3 3 9 75
28 SDF 3 3 2 8 67
29 TAA 2 1 1 4 33
30 VMD 2 3 2 7 58
31 YBP 3 3 2 8 67
32 YWB 2 3 2 7 58
TOTAL SKOR 92 89 73
PERSENTASE (%) 72 70 57

102
Rekapitulasi Skor Penilaian Kemampuan Siswa Melakukan Percobaan
(Siklus II)

Melaporkan
Nama Menyiapkan Melaksanakan
hasil Jumlah
No Peserta Kegiatan Kegiatan NILAI
kegiatan Skor
didik Esperimen Eksperimen
eksperimen
1 AFJ 3 3 3 9 75
2 AYP 3 3 3 9 75
3 ALM 4 3 3 10 83
4 AMA 3 3 2 8 67
5 ATK 3 4 3 10 83
6 DNL 4 3 3 10 83
7 DZF 4 4 3 11 92
8 DNA 4 3 3 10 83
9 DVN 3 4 3 10 83
10 EPS 4 3 3 10 83
11 GRK 4 4 4 12 100
12 GAM 3 3 3 9 75
13 HFI 3 4 3 10 83
14 JSY 3 3 3 9 75
15 JVP 3 4 3 10 83
16 JSL 3 4 4 11 92
17 KAA 4 3 2 9 75
18 LAL 4 4 3 11 92
19 MSM 3 3 2 8 67
20 RHF 4 3 3 10 83
21 MIM 4 3 3 10 83
22 RSS 3 3 4 10 83
23 RFY 3 3 2 8 67
24 SHE 3 3 2 8 67
25 SSR 3 4 4 11 92
26 SNF 3 4 3 10 83
27 SSI 4 4 3 11 92
28 SDF 4 3 4 11 92
29 TAA 3 4 3 10 83
30 VMD 3 3 2 8 67
31 YBP 3 3 2 8 67
32 YWB 3 4 3 10 83
TOTAL SKOR 108 109 94
PERSENTASE (%) 84 85 73

103
LAMPIRAN D

104
105

Anda mungkin juga menyukai