Anda di halaman 1dari 3

NAUFAL ZULFIKAR AHMAD

270110170104/KELAS A

KUNJUNGAN PUSAT SUMBER DAYA MINERAL BATUBARA


& PANAS BUMI
Kunjungan ini diadakan pada hari rabu, tanggal 13 November 2019, para mahasiswa di
informasikan untuk sudah hadir pada pukul 09.00 WIB di PSDMBP (Pusat Sumber Daya Mineral
Batubara dan Panas Bumi), yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No.444, Pasirluyu, Kecamatan
Regol, Kota Bandung, Jawa Barat.
Ketika sampai disana kami disambut oleh pihak PSDMBP, dan dijelaskan sedikit menganai
apa saja laboratorium yang dimiliki oleh PSDMBP untuk analasis batubara khususnya, terdapat
tiga tempat yang nantinya akan kita datangi, yaitu laboratorium kimia, fisika, dan preparasi. Kami
diingatkan untuk memperhatikan dengan baik semua penjelasan yang disampaikan oleh bapak dan
ibu yang membimbing kami selama disana, karena akan diberikan kuis ketika penutupan
kunjungan.
Pertama-tama kami dibagi menjadi kedalam tiga kelompok besar, teknisnya setiap
kelompok akan berkeliling kesetia laboratorium yang sudah dijelaskan tadi secara bergantian,
kami diberi waktu selama 30 menit di setiap laboratorium untuk memperhatikan dan mengajukan
pertanyaan.
Pertama, kelompok kami mengunjungi laboratorium fisika, disana kami disambut oleh
petugas yang bekerja di bagian itu, kami dijelaskan banyak hal. Pada laboratorium fisika lebih
banyak membahas mengenai petrografi suatu sampel batubara, sebelum melakukan analisis,
sampel seharusnya melalui proses preparasi terlebih dahulu hingga menjadi ukuran yang sesusai
dengan sampel yang kita inginkan. Kami dijelaskan bagaimana cara untuk menghitung reflektan
dengan menggunkan vitrinit yang ada dalam batubara, tujuan dari menghitung reflektan ini adalah
menacari tahu rank dari suatu sampel batubara, prosedur perhitungannya sudah lebih mudah
karena menggunakan alat bantu yang dapat langsung mengetahui nilai reflektan suatu batubara.
Langkah awal yang dilakukan adalah mengkalibrasi alat yang dipakai menggunakan material
reference yang sudah memiliki angka atau nilai reflektan pasti. Material reference ini dicari yang
paling mendekati dengan perkiraan nilai reflektan sampel, dan memakai dua material. Digunakan
dua material reference bertujuan menjadi batas bawah dan atasnya, hasil atau angka reflektan tadi
disesuaikan dengn pembagian nilai rank tiap batubara. Kedua kami dijelaskan mengenai
perhitungan komposisi dari suatu sampel batubara. Sistemnya dengan membagi sampel kedalam
beberapa titik lalu dihitung kandungan vitrinit, ligtinit, dan inertinitnya, bentuknya pun berbeda-
beda berdasarkan tumbuhan asalnya, vitrinit (batang kayu dengan warna yang diantara gelap dan
terang), ligtinit (spora, ganggang, atau algae dengan warna yang relative lebih gelap), sedangkan
inertinit (batang kayu yang sudah teroksidasi dengan warna yang terang).
Dari laboratorium fisika kami diajak pindah untuk mendatangi laboratorium kimia.
Pertama sampai disana kami disuguhkan alat untuk menghitung kalor dari suatu batubara, seperti
yang kita ketahui nilai kalori batubara itu sangat penting, karena bisa menjadi acuan harga jualnya.
Sebelum memulai kegiatan penghitungan kalor, kita harus menimbang terlebih dahulu sampelyang
akan kita kerjakan hingga 1 gram, lalu sampel tadi kita masukan ke dalam tabung yang diisi oleh
oksigen dan sudah dipasangi sumbu untuk membakar batubara. Setelah itu tabung diberi tekanan
dan nantinya di masukan kedalam alat yang berisi air untuk mengukur kalor batubaranya. Kami
diminta menunggu sekitar 3 menit hingga proses pembakaran tadi selesai. Ketika sudah selesai
kita mendapatkan nilai kalor dari batubara tadi di dalam software yang sudah terhubungkan dengan
alat tadi. Semakin tinggi nilai kalor batubara maka semakin bagus juga kualitas dan harga jualnya.
Hasil uji sampel di laboratorium fisika dan kimia pasti memiliki hasil yang sama, pengujian ini
sendiri lebih untuk memastikan dan memperjelas deskripsi dari suatu sampel batubara.
Yang kedua kami ditunjukan alat untuk mengetahui proksimat dari suatu batubara yang
terdiri dari volatile, fixed carbon, abu, dan moisture. Nanti kita tahu berapa pembagian dari setiap
proksimat itu.
Selanjutnya kami ditunjukan alat konvensional dalam menghitung kandungan sulfur atau
pengotor pada suatu batubara. Cara kerjanya adalah dengan menggunakan larutan kimia dan
nantinya dilihat dari perubahan warnanya.
Dan yang terakhir adalah menghitung jumlah persentase dari unsur C, H, N, dan O.
Sebenarnya ada banyak perhitungan persentase dalam perdagangan batubara. Namun yang di
Indonesia menggunakan perhitungan persentase unsur-unsur tadi.
Setelah dari laoratorium kimia berpindah lagi menuju ruangan preparasi sampel yang
berada di lantai paling bawah. Disana kami dijelaskan mengenai tahap-tahap preparasi batubara
mulai dari bogkahan hingga menjadi serbuk yang sudah bisa dianalisis. Pertama-tama kita
diperlihatkan proses penghancuran bongkahan batubara menjadi ukuran yang lebih kecil. Nama
alat tersebut adalah crusher.
Setelah sampel tadi menjadi lebih kecil, sampel dimasukan kedalam oven untuk
mengurangi kadar air yang terdapat didalamnya. Dijelaskan juga sebelumnya pengeringan
konvensional adalah dengan menggunakan suhu udara kamar, namun waktu yang diperlukan tidak
menentu. Seperti saat musim hujan kadar air malah menambah bukannya mengurang. Maka dari
itu dibuatlah kesepakatan menggunakan oven untuk mengurangi kadar air yang terdapat dalam
batubara. Sampel tadi dibawa kembali ke alat penghacur untuk ukuran yang lebih kecil lagi,
sebelum akhirnya dibawa ke laboratorium fisika atau kimia untuk dianalisis lebih lanjut.
Terakhir kami di tunjukan ke gudang pemboran eksplorasi dan bengkel alat-alat berat.
Disana kami ditunjukan beberapa alat seperti pipa, berbagai jenis replica mata bor, dan juga alat-
alat besar lainnya. Kebanyakan alat yang ada disana merupakan alat-alat berat dan besar. Kami
dijelaskan bahwa alat yang ada disini merupakan kumpulan dari semua hasil kegiatan eksplorasi
yang sudah digunakan. Namun standar pemakaian alat adalah alat yang masih dalam keadaan 80%
bagus.
Diakhir acara kami dikumpulkan lagi diruangan awal saat penyambutan dan diberikan
semacam kuis untuk menjelaskan lagi hasil kunjungan pada hari itu, apa-apa saja yang sudah
didapat dan disampaikan oleh bapa-bapa dan ibu-ibu yang ada disana.
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai