DI SMP N 3 KEBAKKRAMAT
PROPOSAL
Oleh :
16.0.P.067
KARANGANYAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam belajar.
kecemasan.
selain sebagai salah satu penentu kenaikan kelas, juga dijadikan sebagai
dipicu oleh kondisi pikiran, perasaan dan perilaku motorik yang tidak
terkendali.
B. Rumusan Masalah
Kebakkramat ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kebakkramat
2. Tujuan Khusus
akhir semester
3 Kebakkramat
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi siswa
baik.
3. Bagi sekolah
yang bisa menarik perhatian siswa agar lebih siap belajar untuk
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Relevan
1. Kesiapan Belajar
c. Perkembangan Kesiapan
Slameto (2013:115)
2. Kecemasan
a. Pengertian Kecemasan
“kecemasan (anxiety)
b. Tingkat Kecemasan
1) Kecemasan Ringan
keadaan.
2) Kecemasan sedang
3) Kecemasan berat
4) Panik
c. Gejala Kecemasan
sangat tegang.
kering.
sosial.
1) Faktor fisik
kecemasan.
e. Jenis-jenis Kecemasan
kecemasan.
gejala psikologis.
3. Remaja
a. Pengertian remaja
Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-
anak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut World
Health Organisation (WHO) adalah 10 sampai 19 tahun. Pada
masa remaja mengalami perubahan fisik sangat cepat, yang
tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental
emosional) (Irianto, 2015).
Masa remaja juga merupakan masa peralihan dari
masa anak-anak ke masa dewasa yang di awali dengan
pubertas. Pada saat ini, terjadi banyak perubahan pada remaja,
baik dari segi fisik, sosial, maupun emosional yang di awali
dengan mimpi basah untuk pertama kalinya (laki-laki) dan
datangnya haid (perempuan). Menentukan titik awal masa
remaja tidaklah mudah. Remaja (adolescence) berasal dari
Bahasa latin yakni tumbuh kearah kematangan. Kematangan
ini bukan hanya dari segi fisik, tetapi juga sosial dan
emosional (Herlina dan Indah, 2010).
Menurut peneliti, remaja merupakan masa perubahan
fisik begitu cepat, sosial maupun emosional. Yang mana
mengalami masa perubahan dari masa anak-anak ke remaja
diawali dengan pubertas pada laki-laki diawali dengan mimpi
basah, sedangkan pada perempuan diawali dengan datangnya
haid.
b. Perkembangan Remaja dan Ciri-cirinya
Menurut Widyastuti (2009), masa remaja dibagi
menjadi tiga yang terdiri dari :
1) Masa remaja awal (10-12 tahun), cirinya: tampak dan
merasa lebih dekat dengan teman sebaya, merasa ingin
bebas, lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berpikir yang khayal (abstrak).
2) Masa remaja tengah (13-15 tahun ), cirinya, mencari
identitas diri, keinginan berkencan atau ketertarikan pada
lawan jenis, timbul perasaan cinta yang mendalam,
berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
seksual.
3) Masa remaja akhir (16-19 tahun), cirinya: mengungkapkan
kebebasan diri, mencari teman sebaya yang lebih selektif,
memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap
dirinya, mewujudkan perasaan cinta, memiliki
kemampuan berpikir khayal atau abstrak.
c. Perkembangan Fisik Remaja
Perubahan fisik pada remaja ditandai dengan
munculnya tanda-tanda perubahan pada anggota tubuh
seperti : perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah
zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada
lebih lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan
kumis disekitar kemaluan dan ketiak. Pada remaja putri
pinggul melebar, pertumbuhan rahim dan vagina, payudara
membesar, tumbuhnya rambut diketiak dan sekitar
kemaluan(pubis) (Irianto, 2015).
Sedangkan menurut Vida (2011), perubahan-
perubahan yang terjadi seperti fisik, psikis, dan psikososial
pada remaja adalah :
1) Pria
a) Perubahan fisik
Tinggi badan, berat badan, suara membesar,
testis membesar, mimpi basah, ereksi atau ejakulasi,
kulit berminyak, tumbuh bulu pada kemaluan dan
ketiak, tumbuh jerawat.
b) Perubahan psikologi
Tertarik pada lawan jenis, kecemasan,
menonjolkan diri, sulit bersepakat kurang
pertimbangan, ingin mencoba-coba, mudah
terpengaruh, susah dikendalikan.
2) Wanita
a) Perubahan fisik
Tinggi badan, berat badan, payudara
membesar, panggul membesar, menstruasi, kulit
berminyak, tumbuh bulu pada alat kelamin dan ketiak.
b) Perubahan psikologis
Tertarik pada lawan jenis, cemas, mudah sedih,
lebih perasa, menarik diri, pemalu, pemarah.
B. Kerangka Konsep
C. Hipotesis
Kebakkramat
Kebakkramat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
dan variabel terikat (Y). Adapun yang menjadi variabel bebas (X) yaitu
Definisi Operasional :
1. Kesiapan Belajar
2. Kecemasan
negatif pada siswa. Alat ukur yang digunakan yaitu Test Anxiety Scale
(TAS) dari Sarason (1978) yang terdiri dari 37 butir item. (Cronbach‟s
Alpha = 0.87).
1. Populasi
2. Sampel
3. Subyek penelitian
Kebakkramat
D. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
F. Jadwal Penelitian