Anda di halaman 1dari 3

PELATIHAN TEAM BUILDING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KERJA TIM

TEAM BUILDING TRAINING AS A TEAMWORK QUALITY IMPROVEMENT EFFORTS

Mirah Alamiyyah1, Yudha Nur Iriyanti 2, Desi Natalia Marpaung3, Arifatul Nurlaila4, Fiko Ainun Nur
Aisyiyah5, Sandi Aminulloh6, Dewi Firdanis7, Dr. Setya Haksama, drg., M. Kes8, Diansanto Prayoga, S.KM.,
M. Kes9, Syifaul Lailiyah, S.KM., M. Kes10
1
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Indonesia
2
Departemen Administrasi Kebijakan dan Kesehatan, Universitas Airlangga, Indonesia
Korespondensi penulis: mirah.alamiyyah-2017@fkm.unair.ac.id

ABSTRAK

Manusia seabagai makhluk sosial di mana aktivitasnya sebagian besar digunakan untuk membantu
orang lain, menjalin hubungan, saling berinteraksi serta memadukan antara kemandirian dengan ketergantungan
menjadi saling ketergantungan. Seringkali yang terjadi dalam sebuah team kerja bukannya kerjasama yang
meringankan pekerjaan, namun justru sebaliknya, yaitu terkurasnya energi untuk hal lain yang seharusnya tidak
perlu terjadi, yaitu buruknya interaksi antar pribadi. Struktur organisasi pada era globalisasi saat ini lebih
berorientasi pada kinerja sebuah tim. Tujuan utama penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui hubungan
pelatihan Team Building dengan kualitas kinerja anggota sebuah tim, dimana kualitas kinerja anggota sebuah tim
dapat dapat dicapai dengan melakukan pelatihan pembentukan tim. Metode yang digunakan dalam penulisan ini
adalah dengan cara systematic literature review dari kumpulan jurnal. Sumber data yang digunakan dalam
penulisan ini berasal dari Google Scholar maupun e-journal unair di Internet yang di publikasikan pada tahun
2012 sampai 2018. Hasil penulisan artikel ini adalah terdapat salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
kinerja anggota sebuah tim yaitu dengan melakukan Team Building Trainning.

Kata Kunci: Berorientasi pada kinerja, Kualitas Kinerja, Team Building

ABSTRACT

Humans as social beings where their activities are mostly used to help others, establish relationships,
interact with each other and integrate independence with dependency into interdependence. Often what happens
in a work team instead of cooperation that alleviates the work, but on the contrary, namely the depletion of energy
for other things that should not need to happen, namely the poor interpersonal interaction. The organizational
structure in the current era of globalization is more oriented to the performance of a team. The main purpose of
this article is to find out the relationship between Team Building training and the quality of the performance of
members of a team, where the quality of the performance of members of a team can be achieved by conducting
team building training. The method used in this paper is by systematic literature review of a collection of journals.
The data sources used in this writing are from Google Scholar and e-journal in the Internet which were published
in 2012 until 2018. The results of writing this article are one of the efforts to improve the quality of the
performance of members of a team, namely by doing Team Building Trainning.

Keywords: Performance oriented, Performance Quality, Team Building.

PENDAHULUAN penting dalam keberhasilan suatu organisasi.


Manusia seabagai makhluk sosial di mana Perpaduan antara banyak orang yang berbeda,
aktivitasnya sebagian besar digunakan untuk menjadi suatu kerja sama team yang kompak, pada
membantu orang lain, menjalin hubungan, saling akhirnya akan dinikmati oleh setiap individu
berinteraksi serta memadukan antara kemandirian didalamnya, dimana setiap kelebihan setiap orang
dengan ketergantungan menjadi saling dapat diaktualisasikan dan setiap kelemahan setiap
ketergantungan. Setiap orang tentu menginginkan orang dapat diantisipasi dalam kelompok.
dirinya berperan penting dan juga menikmati peran Seringkali yang terjadi dalam sebuah team
orang lain dalam kelompok kerja yang efektif, kerja bukannya kerjasama yang meringankan
produktif dan dapat mencapai tujuan dan sasaran pekerjaan, namun justru sebaliknya, yaitu
kelompok maupun individu setiap anggotanya. Oleh terkurasnya energi untuk hal lain yang seharusnya
karena suatu organisasi pasti beranggotakan orang- tidak perlu terjadi, yaitu buruknya interaksi antar
orang dengan berbagai macam latar belakang adat, pribadi. Struktur organisasi pada era globalisasi saat
kebiasaan, cara pandang, pola pikir, cara bertindak, ini lebih berorientasi pada kinerja sebuah tim.
sifat, pendek kata orang-orang dengan kepribadian Menurut Keen (1990, dalam Costa, 2003)
yang berbeda-beda, maka keharmonisan dalam menyatakan bahwa bentuk manajemen yang
berinteraksi antar pribadi merupakan hal yang kadang diterapkan juga lebih berorientasi pada terciptanya
tidak terlalu gampang untuk diciptakan. Padahal hal pendekatan yang kolaboratif dengan menekankan
tersebut merupakan faktor penunjang yang sangat pada koordinasi, pembagian peran dan tanggung
jawab, serta melibatkan anggota tim dalam (Erdem dan Ozen : 2003), organisai modern saat ini
proses pembuatan keputusan. Sedangkan menurut banyak menggunakan struktur organisasi yang
mensyaratkan ketergantungan yang intensif diantara
individu-individu, kelompok, dan unit kerja. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan utama penulisan artikel ini adalah untuk Tim merupakan sebuah kelompok dengan
mengetahui hubungan pelatihan Team Building ciri-ciri tertentu. Artinya bahwa tidak setiap kelompok
dengan kualitas kinerja anggota sebuah tim, dimana dapat disebut dengan tim. Menurut Johnson &
kualitas kinerja anggota sebuah tim dapat dapat Johnson (2012) tim diartikan sebagai “a set of
dicapai dengan melakukan pelatihan pembentukan interpersonal interactions structured to achieve
tim. established goals” yang berarti bahwa Indonesia tim
adalah satu kumpulan dari interaksi-interaksi
METODE interpersonal yang terstruktur untuk mencapai tujuan-
Artikel ini ditulis menggunakan metode tujuan yang telah ditentukan. Cosgriffe & Dailey
systematic literature review dari kumpulan beberapa (1969) menyatakan bahwa teamwork merupakan
jurnal ilmiah. Dimana systematic Literature Review ini perbuatan dua orang atau lebih yang bekerja sama
merupakan suatu metode yang digunakan untuk kearah tujuan umum, saling membagi waktu, bakat,
mengidentifikasikan, menilai, dan menginterpretasi dan pengetahuan dan menggunakan metode yang
seluruh temuan-temuan pada suatu topik penulisan cocok untuk semua anggota tim. Berdasarkan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penulisan pengertian dari beberapa ahli diatas, dapat
yang telah ditetapkan sebelumnya (Kitchenham& disimpulkan bahwa teamwork merupakan kegiatan
Charters, 2007). atau aktivitas yang dilakukan oleh dua orang atau
Sumber data yang digunakan dalam lebih yang bekerja sama secara terkoordinasi untuk
penulissan ini berasal dari Google scholar maupun e- mencapai sebuah tujuan.
journal unair di internet yang dipublikasikan pada Sedangkan pengertian team building adalah
tahun 2012 sampai dengan 2018. aktivitas kelompok yang memiliki interaksi tinggi untuk
Dalam penulisan ini, sumber data seperti meningkatkan produktivitas karyawan dalam
jurnal-jurnal maupun hasil penelitian-penelitian menuntaskan tugas-tugas terutama yang memiliki
tersebut merupakan hasil pencarian yang relevan interdependensi dengan orang lain melalui
mengenai Team Building dan upaya peninggkatan serangkaian aktivitas yang dirancang secara hati-hati
kualitas kinerja anggota sebuah tim. tujuan metode untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan
studi pustaka ini dengan mendemonstrasikan sebelumnya (Robbins, 2003 ; Spector, 2000; Johnson
landasan yang kuat disertai dengan alasan yang logis & Johnson, 2000). Team building training adalah
untuk mengembangkan suatu informasi menjadi lebih sebuah proses pembelajaran dengan pendekatan
baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. eksperimental yang bertujuan untuk meningkatkan
fungsi internal kelompok seperti kerja sama diantara
Tahap pertama yang dilakukan yaitu, sesama anggota tim, meningkatkan kualitas
memahami tema yang diambil kemudian mencari komunikasi dan mengurangi konflik disfungsional
permasalahan yang berkaitan dengan topiknya yaitu (Kreitner dan Kinicki, 2008). Melalui team building
upaya peningkatan kualitas kinerja anggota dalam training anggota tim didorong untuk memeriksa lebih
sebuah tim. Kemudian mengidentifikasi dan membuat dakam lagi bagaimana mereka bekerja sama selama
rumusan masalah yang dapat menjawab semua ini, menemukan kesenjangan dan kelemahan dalam
pertanyaan mengenai Team Building. Hasil dari tim kerja, memberkan gambaran mengenai cara
rumusan masalah dijadikan sebagai dasar untuk bekerja sama yang ideal dan membangun rencana
menentukan tujuan dan hasil dari pembahasan. tindakan untuk mengimplementasikan cara bekerja
Selanjutnya, mengumpulkan beberapa hasil yang efektif (Newstorm dan Scannell, 1998)..
penelitian jurnal yang memiliki hubungan dengan
tujuan pembahasan untuk dilakukan proses analisis Team building training memeiliki beberapa
untuk memperoleh hasil penelitian. Hasil analisis data tujuan, diantaranya yaitu meningkatkan rasa memiliki
kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan sesuai dan kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi yang
dengan pelatihan team building sebagai upaya termanifestasikan dalam perilaku sehari-hari di
peningkatan kualitas kinerja anggota sebuah tim. tempat kerja, meningkatkan kesadaran dan
Tersedianya pelatihan team building membantu sensitifitas atas fenomena yang terjadi di tempat kerja
meningkatkan kualitas anggota tim dalam mencapai dan berlatih menjadi bagian dari solusi,
suatu tujuan sebuah tim. menghidupkan kembali komitmen manajemen untuk
Dari hasil analisis dari beberapa jurnal dan melaksanakan corporate culture yang telah disepakati
artikel untuk memperoleh kesimpulan dan menjawab oleh the founding father dari organisasi atau
beberapa rumusan masalah untuk mencapai tujuan perusahaan, melepaskan dan menetralisir maslah-
pembahasan. Selain itu, dilakukan analisis untuk masalah emosional dan sosial yang mungkin terjadi
memperoleh informasi atau penegtahuan tambahan dalam pelaksanaan nilai, interaksi harian di kantor
mengenai bagaimana cara meningkatkan kualitas maupun tekanan di luar lini perusahaan, membangun
kinerja anggota tim sehingga mereka mampu semangat kebersamaan dengan prinsip-prinsip
mencapai tujuan suatu tim. leadership dan followership yang seimbang, serta
Setelah data-data terkumpul, data tersebut di mengurangi ego sektoral sekaligus meningkatkan
analisis secara mendalam, data dari hasil annalisis performance sebagai satu team.
dan interpretasi berbagai jurnal dapat disimpulkan Team building mempengaruhi kualitas
untuk memperoleh perbandingan hasil analisis dan teamwork. Hoegl dan Geumenden (2001) dari
interpretasi data hasil penelitian sebelumnya. berbagai pendekatan teori tentang kualitas teamwork
Kemudian hasil perbandingan tersebut dijabarkan (Alderfer,1987; Hackman,1987; Wiendieck, 1992;
dalam bentuk deskriptif kualitatif. Guzzo dan Shea, 1992) merumuskan bahwa kualitas
teamwork merupakan proses kerjasama yang
dilakukan dalam sebuah tim yang merupakan bentuk
dasar perilaku sosial anggota tim berupa aktivitas, anggota tim harus saling percaya, termasuk
interaksi dan perasaan yang dapat diukur. Pada percaya pada pemimpinnya. Kepercayaan
akhir abad kedua puluh, konsep kualitas teamwork interpersonal diantara anggota tim akan
telah dikukuhkan menjadi suatu aspek yang kritikal memudahkan kerja sama, mengurangi kebutuhan
dalam pembentukan strategi bisnis (Robbins, 2009). untuk memantau perilaku satu sama lain, serta
Oleh karena itu, teamwork harus ditumbuhkan ,engikat anggota pada kepercayaan bahwa anggota
dalam sebuah organisasi dengan menekankan tim yang lain tidak akan memperalat mereka.
pada peningkatan kualitasnya supaya lebih efektif. Sehingga dilaksakannya team building training
Teamwork yang berkualitas akan mendapatkan dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap
perhatian dari atasan setelah adanya kompetisi rekan kerja yang mana kepercayaan terhadap
global, perubahan lingkungan kerja, pengaruh rekan kerja tersebut dapat berpengaruh terhadap
teknologi dan faktor-faktor lain di Amerika. Hal ini kualitas tim kerja (teamwork).
akan menjadi pendorong sebuah organisasi untuk
memaksimalkan kerja tim untuk mencapai
efektivitas pembiayaan, kualitas produk, dan SIMPULAN
pelayanannya. Team Building Traning merupakan salah
Ada lima faktor yang mempengaruhi satu cara intervensi pelatihan untuk meningkatkan
kualitas teamwork diantaranya yaitu kepercayaan kekompakkan dan kerjasama tim yang ditandai
terhadap rekan kerja. Rasa percaya diantara timbulnya sikap saling percaya, mampu
sesama rekan kerja akan memudahkan komunikasi menemukan solusi masalah-masalah yang dihadapi
dan koordinasi sehingga proses penyelesaian dan komunikasi intensif mengenai peranan masing-
pekerjaan menjadi lebih mudah. Faktor yang kedua masing anggota tim guna melaksanakan auatu
yaitu, pengayaan pekerjaan (job enrichment) pekerjaan yang berhubungan dengan tugas dan
kepada anggota tim dalam mencapai tujuan tantangan bekerjasama untuk membangun sebuah
kelompok. Pengayaan pekerjaan ini penting tim kerja dalam bentuk permainan eksperimental
dilakukan agar anggota dalam sebuah tim dapat secara indoor maupun outdoor.
memahami dan merasakan pekerjaan yang Dilakukannya Team building training yang
dilakukan oleh rekan kerja yang lain. Faktor yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja sebuah tim
ketiga yaitu kebebasan anggota tim untuk lebih melalui interaksi sosial setiap anggota tim agar
otonom, di mana hal ini akan memberikan menjadi lebih aktif, dinamis, interdependensif, serta
kesempatan kepada anggota tim untuk meningkatkan kepercayaan antar setiap anggota
menunjukkan kemampuan mereka secara optimal tim ternyata efektif untuk diterapkan dengan tujuan
dan kebebasan berkreasi sehingga memudahkan meningkatkan kualitas Team work. Upaya
mereka dalam mengambil keputusan ketika peningkatan kualitas teamwork harus tetap
menghadapi masalah dalam pekerjaan. Faktor dilakukan oleh sebuah organisasi agar suatu
keempat yaitu kepercayaan mengenai peran dan organisasi tersebut dapat menvapai suatu tujuan
tanggung jawab anggota dengan harapan agar yang telah disepakati bersama dengan cara
supaya anggota dalam tim tidak saling melasanakan team building training.
melemparkan kesalahan kepada rekan kerja yang
lain ketika terjadi permasalahan dalam pekerja. DAFTAR PUSTAKA
Faktor yang terakhir yaitu umpan balik di antara
Cahyadi, Aji. 2012. Inntervensi Team Building
sesama anggota tim dengan tujuan agar mereka
Training Untuk Meningkatkan Kepercayaan
saling mengetahui kesalahan yang perlu diperbaiki
Terhadap Rekan Kerja dan Kualitas
dalam melaksanakan pekerjaan sehingga dapat
Teamwork di PT. S [Tesis]. Depok :
dipecahkan bersama.
Fakultas Psikologi.
Agar suatu tim memiliki kinerja yang Hapsari, Diah Ajeng. 2017. Pengaruh Pelatihan
optimal, maka kondisi yang dibutuhkan adalah Teamwork Terhadap Peningkatan
kemampuan anggota tim untuk bekerja sama Kohesivitas Kelompok pada Volunteer di
secara efektif. Untuk melakukan kerja sama, salah Surakarta [Skripsi]. Surakarta : Fakultas
satu komponen yang penting adalah adanya Kedokteran. Universitas Sebelas Maret.
kepercayaan anggota terhadap anggota yang lain Raharso, Sri. 2011. Kepercayaan dalam Tim. Jurnal
serta kepercayaan tim itu sendiri. (Shen & Chen, Manajerial. Vol (10), No. 19 :42-53
2007). Pada suatu penelitian menyatakan bahwa Silitonga, Paul Parsaoran. 2015. Analisis Pengaruh
kepercayaan dalam tingkatan yang tinggi telah Tim Kerja Terhadap Prestasi Kerja
memberikan manfaat pada tingkatan organisasi dan Karyawan pada PT. Ekoristi Berkarya.
masyarakat. Level kepercayaan yang tinggi Jurnal Mantik Penusa. Vol (18), No. 2 : 11-
memberi pondasi pada tatanan sosial, kerja sama 19.
yang sukses dan tim kerja yang efektif. Suatu Widiastuti, Imron. Peningkatan Kualitas Tim Kerja
kepercayaan dapat menjadi sumber daya saing (Work Teams) pada Kinerja Manufaktur.
dalam jangka panjang. Dan sebaliknya, jika tingkat Jurnal Ilmu-ilmu Teknik. Vol (11), No. 2 :
keoercayaan yang rendah akan mencegah 67-72.
masyarakat dalam memanfaatkan Human Capital
yang tersedia. Iklim kepercayaan merupakan salah
satu penentu dari kinerja tim. Dimana setiap

Anda mungkin juga menyukai