Anda di halaman 1dari 8

Nama : Suci Kartika Putri

NIM : 04011181520036

Kelas : Alpha 2015

ANATOMI EPIGASTRICA
Cavum Abdomen/ cavitas abdominis berarti rongga perut. Dimana di dalam cavum abdomen
ini terdapat organ-organ yang termasuk ke dalam organ-organ tractus gastro intestinal, tractus
billiaris dan tractus urinaria.

Linea Abdomen

Terdapat 2 jenis linea/ garis yg terdapat pd abdomen, antara lain :

a. Garis Tampak
- Linea Alba
Merupakan pita fibrosa yang merupakan persatuan aponeurosis dari otot-otot dinding anterior
abdomen. Garis ini membentang di linea mediana anterior dari proc. Xyphoideus hingga ke
symphisis pubis.
- Linea Semilunaris
Merupakan garis yang terletak pada pinggir lateral m. rectus abdominis (MRA) dan
menyilang pinggir costae pada ujung cartilage costae IX.

b. Garis Khayal (Tidak Tampak)


Garis khayal pada dinding abdomen ini berfungsi untuk membagi cavum abdomen menjadi 9
regio dan 4 kuadran. Terdiri atas linea midclavicula dextra et sinistra, linea transpylorica dan
linea transtubercularis.

Kuadran Abdomen
Cavum abdomen dibagi menjadi 4 kuadran seperti hal nya pada jam. Utk membagi nya
menjadi 4 kuadran ini dibutuhkan 2 garis, yaitu 1 garis vertical dan 1 garis horizontal. Garis
vertical di dapat dengan cara kita menarik linea mediana anterior yaitu garis yang ditarik dari
incisura jugularis melewati umbilicus hingga ke symphisis pubis. Lalu untuk garis horizontal
nya kita tarik garis horizontal yang melewati umbilicus.

Regio Abdomen

Abdomen terbagi atas 9 regio yang terbagi oleh 2 garis vertical (linea midclavicula dextra et
sinistra) dan 2 garis horizontal (linea transpylorica dan linea transtubercularis). Masing-
masing garis vertical mll pertengahan Spina Iliaca Anterior Superior (SIAS) dan symphisis
pubis sejajar linea midclavicula. Garis horizontal atas dinamakan sebagai bidang subcostalis
(pinggir inferior cartilage costae X, berseberangan dengan Vertebrae Lumbal III)/ bidang
transpylorica. Sedangkan garis yang bawah sering disebut dengan bidang intertubercularis/
bidang transtubercularis karena menghubungkan tuberculum pada crista iliaca yang terletak
setinggi Vertebrae Lumbal V.
Lalu bagaimana cara membagi abdomen menjadi 9 regio ?
Untuk garis vertical nya masing-masing dextra et sinistra kita tarik garis khayal dari
pertengahan dari os. Clavicula ke caudal melewati papilla mammae sampai pada Spina Iliaca
Anterior Superior (SIAS) sehingga membentuk linea midclavicula dextra et sinistra.
Sedangkan untuk membentuk garis horizontal nya pertama kita tarik linea mediana anterior
yaitu garis yang ditarik dari incisura jugularis melewati umbilicus hingga ke symphisis pubis.
Lalu garis itu kita bagi 2 sama panjang, dan kita tarik horizontal sehingga membentuk linea
transpylorica/ linea subcostalis. Setelah itu jarak antara linea transpylorica tadi ke symphisis
pubis kita bagi lagi menjadi 2 sama panjang, lalu kita tarik secara horizontal sehingga
membentuk linea transtubercularis/ linea transiliaca. Dengan adanya ke 4 garis tadi, cavum
abdomen kini terbagi menjadi 9 regio.
9 regio tersebut terdiri atas region hipokondriaca/ hipokondrium dextra et sinistra, dan
epigastrium pada bagian atas, lumbal dextra et sinistra dan umbilicalis pada bagian tengah,
serta hipogastrium/ suprapubis dan iliaca/ inguinal dextra et sinistra di bagian bawah.
Masing-masing regio tersebut terdapat organ didalamnya, berikut adalah daftar organ yang
ada pada masing-masing regio tersebut.
- Hipokondrium/ hipokondriaka dextra : hepar, vesica fellea, flexura coli dextra, glandula
suprarenalis dextra
- Epigastrium : gaster, pancreas, duodenum pars superior, hepar
- Hipokondium/ hipokondriaka sinistra : lien, cauda pancreas, gaster, lobus hepatis sinistra,
flexura coli sinistra, glandula suprarenalis sinistra
- Lumbal sinistra : colon descendens, ren sinistra, glandula suprarenalis sinistra, ureter
sinistra.
- Umbilikalis : jejunum, ileum, duodenum, colon transversum, gaster
- Lumbal dextra : ren dekstra, ureter dekstra, glandula suprarenalis dekstra, colon ascendens
- Iliaca/ inguinal dextra : caecum, appendix vermiformis, ovarium dextra
- Suprapubis/ hipogastrium : uterus, vesica urinaria, rectum
- Iliaca/ inguinal sinistra : colon sigmoidea, ovarium sinistra

Batas Cavum Abdomen

•Cranial : diaphragma
• Caudal : diphragma pelvis
• Anterior : m. rectus anatomi, m. pyramidalis, bagian anterior dr aponeurosis m. Obliqus
abdominis eksternus, m. obliquus abdominis internus, dan m. transverses abdominis.
• Posterior : corpus dan discus intervertebralis Vertebrae Lumbal I-V, crus diaphragm, m.
psoas major, m. psoas minor, m. iliacus, m. quadratus lumborum, ala ossis ilii.
• Lateral : m. obliquus abdominis eksternus, m. obliquus abdominis internus, m. transverses
abdominis, m. iliacus, os. coxae
DAFTAR PUSTAKA

Ch, Laus. 2005. Epigastric Pain and Abnormal ECG.


http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15779613. 25 Januari 2016.

Perdhana, Langgeng. 2012. Anatomi Cavum Abdomen. http://medicina-islamica-


lg.blogspot.co.id/2012/02/anatomi-cavum-abdomen.html. 25 Januari 2016.
Nama : Suci Kartika Putri

NIM : 04011181520036

Kelas : Alpha 2015

FAKTOR RISIKO GERD

1. Apa yang dimaksud GERD ?

GERD adalah singkatan dari Gastroesophageal Reflux Disease yaitu penyakit yang timbul
akibat ada reflux (aliran membalik) isi lambung ke esofagus (pipa saluran pencernaan).

2. Kenapa terjadi GERD ?

Normalnya makanan dan minuman dari mulut akan turun ke lambung lewat esofagus, pada
perbatasan esofagus dan lambung terdapat sebuah lingkaran otot (sphincter) yang disebut
lower esophageal sphincter (LES). LES berfungsi sebagai pintu masuk, akan terbuka saat
makanan/minuman masuk ke lambung dan akan segera menutup lagi setelah
makanan/minuman lewat sehingga dapat mencegah membalik-kembalinya (reflux)
makanan/minuman ke esofagus.
Pada GERD diduga terdapat gannguan fungsi LES sehingga selain makanan/minuman, asam
lambung juga akan reflux ke esofagus bahkan sampai ke tenggorokan dan mulut dengan
segala konsekuensinya.

3. Apa faktor yang berperan dalam terjadi GERD ?

Faktor yang berperan terjadinya gejala GERD ialah :

1) Melemahnya fungsi LES


2) Efek iritasi oleh asam lambung
3) Terlambatnya pengosongan isi lambung
4) Peninggian tekanan dalam perut

4. Apa faktor risiko terjadi GERD ?

Faktor risiko terjadinya GERD ialah :

1) Hiatus hernia
2) Obesitas
3) Kehamilan
4) Pola hidup tak sehat seperti merokok atau pecandu alkohol
5) Obat-obatan tertentu seperti obat antihipertensi
5. Apa yang dimaksud dengan Hiatus hernia ?

Hiatus hernia adalah suatu kelainan bawaan dimana pangkal lambung (fundus) yang
seharusnya terletak di rongga perut dibawah sekat perut (diafragma), tertarik/terdorong ke
atas sehingga berada di dalam rongga dada. Kondisi ini selain mengganggu fungsi LES, juga
memudahkan refluks asam lambung ke esofagus.

6. Apa gejala GERD ?

Gejala GERD dapat dibagi menjadi dua kelompok.

1) Keluhan bersumber di esofasus.


2) Dua keluhan utama penderita ialah :

o Rasa nyeri terbakar dibelakang tulang dada (heartburn) yang menyebar ke leher,
umumnya terjadi 30 – 60 menit setelah sarapan, dan sering diduga kelainan jantung
koroner.
o Rasa ada makanan/minuman balik ke mulut (regurgitasi) sehingga mulut terasa asam
dan pahit. Keluhan ini juga sering terjadi pada malam hari, karena saat berbaring
kemungkinan asam lambung membalik ke atas lebih mudah terjadi.

3) Keluhan diluar esofagus.

 Batuk menahun
 Serak dan tenggorokan sakit
 Asma

7. Apa komplikasi GERD ?

Pada GERD yang tidak terkelola dengan baik dapat terjadi komplikasi :

 Luka lecet sampai tukak (ulcus) di esofagus.


 Perdarahan di esofagus
 Penyempitan (strictur) esofagus
 Erosi pada gigi-geligi
 Barrett’s esophagitis (radang esofasus) yang diduga dapat memicu kanker.
 Radang pita suara menahun
 Asthma
 Dampak lain yang lebih serius ialah terhisapnya asam ke saluran nafas yang dapat
memicu radang paru.

8. Apa pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memastikan apakah seorang terkena
GERD ?
Untuk lebih menyakinkan apakah seseorang terkena GERD, dokter akan sarankan
pemeriksaan :

 Endoskopi kalau perlu biopsi.


 Pemeriksaan radiologi dengan Barium
 Tes keasaman (pH) esofagus.

9. Bagaimana cara pengelolaan GERD ?

Tujuan pengelolaan GERD ialah :

 Menghilangakn keluhan/gejala
 Menyembuhkan radang yang telah terjadi
 Mencegah terjadi komplikasi

Langkah pengobatan GERD meliputi :

a) Perubahan pola hidup.

 Hindarin berbaring dan membungkuk dalam 3 jam sesudah sarapan


 Tidur dengan kepala/dada lebih tinggi
 Hindarin makanan pedas, banyak berlemak dan coklat
 Hindari minuman asam (juice tomat/jeruk) dan alkohol
 Kurangi porsi makanan
 Stop merokok
 Kurangi berat badan,

b) Obat-obatan.

 Obat golongan antasida, untuk netralkan asam lambung, contoh Mylanta(R)


 Obat golongan Histamin-2 (H2) antagonis, untuk mengurangi pelepasan asam
lambung , contoh Ranitidin.
 Obat golongan Proton Pump Inhibitor (PPI), untuk mengurangi produksi asam
lambung, contoh Omeperazole

c) Operasi.

Terutama untuk penderita yang tak dapat diatasi dengan perubahan pola hidup, penggunaan
obat-obatan dan telah terjadi komplikasi. Umumnya dilakukan tindakan Fundoplication.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dokita. 2013. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). http://dokita.co/blog/gerd-


gastro-esophageal-reflux-disease/. 25 Januari 2016.

Anda mungkin juga menyukai