Disusum Oleh
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PROGRAM DIPLOMA
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...3
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang ………................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah…………...…….............................................................................6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian..………………….....................................................6
1.4 Lokasi dan Waktu………………................................................................................7
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian Jasa……………….......………………………………………………….8
2.2. Kualitas Pelayanan…………………………………………………………………..9
2.3. GAP…………………………………………………………………………………10
2.5. Dimensi Kualitas Pelayanan…………………….....................................................11
2.6. Kepuasan Konsumen………………………………………………………………13
BAB III Objek dan Metode Penelitian
3.1 Objek Penelitian……….……………………………………………………………15
3.2 Metode Penelitian……………………………………………….…………………..15
3.3.Populasi dan Sample………………………………………………………………..15
3.3.1 Populasi……………………………………...…………………………....15
3.3.2 Sample………………………………………………………………...16
3.4.Teknik Sampling…………………………………………………………................16
3.5. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………………...17
BAB VI Profile Perusahaan
4.1. Profile Perusahaan…………………………………………………………………19
4.2. Visi dan Misi Dealer Yamaha Deta Merdeka…………………...…………….23
4.2.1 Visi…………………………………………………………………24
4.2.2 Misi………………………………………………………………...24
4.3. Struktur Organisasi………………………………………………………..25
4.4 Kualitas Jasa Dimensi Tangible…………………………………………………...29
4.5 Kualitas Jasa Dimensi Reliability………………………………………………….30
4.6 Kualitas Jasa Dimensi Empati…………………………………………………......31
4.7 Kualitas Jasa Dimensi Responsivenes……………………………………………..33
4.8 Kualitas Jasa Dimensi Assurance………………………………………………….34
4.9 Hambatan Pelaksanaan Kualitas Pelayanan……………………………………..35
BAB V Dokumentasi
BAB IV Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….
6.2 Saran…………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………….......................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas menunjukan dimana peringkat pertama atau
sebagai leader market dipegang oleh pabrikan Honda, disusul oleh Yamaha,
Kawasaki, Suzuki, TVS untuk penjualan sepeda motor pada tahun 2015.
Tanpa adanya pelayanan yang tepat produk akan kurang diminati oleh
konsumen. Oleh karena itu kualitas pelayanan harus meliputi lima dimensi yang
5
dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml dan Berry 1988 (dalam Tjiptono dan
Chandra, 2005: 133) yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), reliabilitas (reliability
), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy).
Masalah utama sebagai sebuah lembaga jasa pelayanan yang banyak pesaingnya
adalah pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai harapan konsumen atau
belum. Oleh karena itu, Dealar Yamaha Deta Merdeka dituntut untuk selalu
menjaga kepercayaan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan
penyediaan fasilitas agar kepuasan konsumen meningkat. Pihak dealer perlu secara
cermat menentukan kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk memenuhi
keinginan dan meningkatkan kepuasan atas pelayanan dan penyediaan fasilitas
yang diberikan. Menjalin hubungan dan melakukan penelitian terhadap mereka
perlu dilakukan agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan.
6
1.4 Lokasi dan Waktu
Lokasi Uji Kompetensi di PT. Kencana Berlian Makmur pada Dealer
Yamaha Deta Merdeka yang beralamat di di Jl. Merdeka No. 51 Bandung
40117. Waktu pelaksanaan Uji Kompetensi dilaksanakan selama satu bulan
pada tanggal 12 Februari sampai dengan 22 maret 2018. Pada hari dan jam
yang disesuaikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
2.1 Pengertian Jasa
Jasa berbeda dengan barang, perbedaan secara tegas antara
keduanya tidak ada. Hal ini disebabkan karena pembelian suatu barang
seringkali disertai jasa-jasa tertentu (misalnya pemberian garansi,
perawatan dan referensi) atau sebaliknya pembelian suatu jasa disertai
barang-barang tertentu (misalnya makan di restoran, pemeriksaan oleh
dokter). Untuk menghindari interpretasi mengenai definisi jasa, maka kita
mengemukakan beberapa definisi jasa..
8
Definisi kualitas pelayanan jasa terpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan
dan kerugian pelanggan serta ketetapan penyampaian untuk mengimbangi
harapan pelanggan.
2.3 GAP
9
Pada keyataannya pihak manajemen suatu perusahaan tidak selalu dapat
atau memahami apa yang diinginkan para pelanggan secara tepat.
Akibatnya manajemen tidak mengetahui bagaimana suatu jasa seharusnya
didesain dan jasa-jasa pendukung atau sekunder apa yang diinginkan oleh
pelanggan.
2. Kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap pelanggan dan
spesifikasi kualitas pelayanan jasa.
Kadang kala manajemen mampu memahami secara tepat apa yang
diinginkan pelanggan, tetapi mereka tidak menyusun suatu standar kinerja
tertentu yang jelas. Hal ini bisa dikarenakan tiga factor yaitu tidak adanya
komitmen total manajemen terhadap kualitas pelayanan jasa, kekurangan
sumber daya, atau karena adanya kelebihan permintaan.
3. Kesenjangan antara spesifikasi mutu jasa dan penyampaian jasa.
Ada beberapa terjadinya gap ini. Misalnya karyawan kurang terlatih (belum
menguasai tugasnya), beban kinerja melampaui batas, tidak dapat
memenuhi standar kinerja atau bahkan tidak memenuhi standar kinerja yang
ditetapkan.
4. Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.
Sering kali harapan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan pernyataan atau
janji yang dibuat oleh perusahaan. Risiko yang dihadapi oleh perusahaan
adalah janji yang diberikan ternyata tidak dapat dipenuhi.
5. Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan.
Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja atau prestasi
perusahaan dengan cara yang berlainan atau bisa juga keliru mempersepsikan
kualitas pelayanan jasa tersebut. Menurut Tjiptono (2011:80)
mengidentifikasikan lima gap (kesenjangan) yang menyebabkan kegagalan
penyampaian jasa, mengungkapkan formula si model kualitas pelayanan jasa
yang diperlukan dalam pelayanan jasa. Dalam model ini dijelaskan ada lima
kesenjangan yang dapat menimbulkan kegagalan penyampaian jasa kelima
gap tersebut adalah:
1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.
Pada keyataannya pihak manajemen suatu perusahaan tidak selalu dapat
atau memahami apa yang diinginkan para pelanggan secara tepat.
Akibatnya manajemen tidak mengetahui bagaimana suatu jasa seharusnya
didesain dan jasa-jasa pendukung atau sekunder apa yang diinginkan oleh
pelanggan.
2. Kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap pelanggan dan
spesifikasi kualitas pelayanan jasa.
Kadang kala manajemen mampu memahami secara tepat apa yang
diinginkan pelanggan, tetapi mereka tidak menyusun suatu standar kinerja
tertentu yang jelas. Hal ini bisa dikarenakan tiga factor yaitu tidak adanya
10
komitmen total manajemen terhadap kualitas pelayanan jasa, kekurangan
sumber daya, atau karena adanya kelebihan permintaan.
3. Kesenjangan antara spesifikasi mutu jasa dan penyampaian jasa.
Ada beberapa terjadinya gap ini. Misalnya karyawan kurang terlatih (belum
menguasai tugasnya), beban kinerja melampaui batas, tidak dapat
memenuhi standar kinerja atau bahkan tidak memenuhi standar kinerja yang
ditetapkan.
4. Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal.
Sering kali harapan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan pernyataan atau
janji yang dibuat oleh perusahaan. Risiko yang dihadapi oleh perusahaan
adalah janji yang diberikan ternyata tidak dapat dipenuhi.
5. Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan.
Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja atau prestasi perusahaan
dengan cara yang berlainan atau bisa juga keliru mempersepsikan kualitas
pelayanan jasa tersebut.
11
7. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas
mencakup nama perusahaan, reputasi perusahaan, karakteristik kontak
personel dan interaksi dengan pelanggan.
8. Security, yaitu aman dan bahaya. Risiko atau keraguan. Aspek ini
meliputi keamanan secara fisik, keamanan finansial dan kerahasiaan.
9. Understanding, yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan.
10. Tangibles, yaitu bukti fisik dan jasa bias berupa fasilitas fisik,
peralatan yang digunakan, representasi fisik dan jasa misalnya unit
komputer yang digunakan.
Sedangkan menurut Kotler (2012:284) mengungkapkan ada terdapat
lima factor dominan atau penentu kualitas pelayanan jasa disingkat
TERRA, kelima factor dominan tersebut diantaranya yaitu:
1. Berwujud (Tangible) yaitu berupa penampilan fisik, peralatan dan
berbagai materi komunikasi yang terbaik.
2. Empati (Empathy) yaitu kesediaan karyawan dan pengusaha untuk
lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada pelanggan.
Misalnya karyawan harus mencoba menempatkan diri sebagai
pelanggan. Jika pelanggan mengeluh maka harus dicari solusi segera
agar selalu terjaga hubungan harmonis dengan menunjukan rasa peduli
yang tulus. Dengan cara perhatian yang diberikan para pegawai dalam
melayani dan memberikan tanggapan atas keluhan para konsumen.
3. Cepat tanggap (Responsiveness) yaitu kemauan dan karyawan dan
pengusaha untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan
cepat serta mendengar dan mengatasi keluhan konsumen. Dengan cara
keinginan para pegawai dalam membantu dan memberikan pelayanan
dengan tanggap. Kemampuan memberikan pelayanan dengan cepat
dan benar. Kesigapan para pegawai untuk ramah pada setiap
konsumen. Kesigapan para pegawai untuk bekerja sama dengan
konsumen.
4. Keandalan (Reliability) yaitu kemampuan untuk memberikan jasa
sesuai dengan yang dijanjikan, terpercaya dan akurat serta konsisten.
Contoh dalam hal ini antara lain kemampuan pegawai dalam
menangani kebutuhan konsumen dengan cepat dan benar. Kemampuan
perusahaan dalam memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan
harapan konsumen.
5. Kepastian (Assurance), yaitu berupa kemampuan karyawan untuk
menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah
dikemukakan kepada konsumen. Contoh dalam hal ini antara lain
pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam menjalankan tugasnya,
pegawai dapat diandalkan, pegawai dapat memberikan kepercayaan
kepada konsumen, pegawai memiliki keahlianteknis yang baik.
12
Dari beberapa pendapat mengenai dimensi kualitas pelayanan yang
dikemukakan diatas, Lima Dimensi Kualitas Pelayanan yaitu Bukti Fisik,
Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan dan perhatian merupakan salah satu
langkah dalam memberikan pelayanan kepada konsumen atau untuk
mengetahu pendapat dari konsumen tentang kualitas pelayanan tersebut.
Pada akhirnya kualitas pelayanan akan dinilai berdasarkan persepsi dari
konsumen atau pelanggan yang telah mendapatkan pelayanan.
13
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
14
3.3.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2010:116) adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini,
peneliti menghadapi kasus dimana jumlah populasi yang ada sangat banyak
(tersebar dan sulit diketahui secara pasti).
Kriteria spesifik dalam sampel tersebut diantaranya adalah:
1. Merupakan masyarakat sekitar Bandung
2. Merupakan konsumen Dealer Yamaha Deta Merdeka
Adapun jumlah sampel tersebut diperoleh dari perhitungan yang
dikemukakan oleh Wibisono dalam Riduwan dan Akdon (2013) jika
populasinya tidak diketahui secara pasti, sebagai berikut:
𝑍𝛼/2𝜎
𝑛=[ ]
𝑒
2
(1.96). (0.25)
𝑛=[ ]
0.05
𝑛 = 96.04 = 100 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Keterangan :
𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑍𝛼 = 𝛼 = 0.05 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑍 = 0.05
𝛼 = 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
𝑒 = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛
15
3.4 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Non-Probability
Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan kesempatan
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
dan dengan metode Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel yang dipilih
secara cermat dengan mengambil objek penelitian yang selektif dan mempunyai
ciri-ciri yang spesifik.
16
4. Menganalisis dengan cara menjumlahkan dari hasil pembobotan dan
mencari frekuensi juga presentase dari setiap pernyataan yang diberikan.
5. Setelah semua dihitung didapatkan skor tertinggi dan terendah. Lalu
menentukan rata-rata dari skor yang dihasilkan sehingga dapat diketahui
skor rata-rata pada kualitas pelayanan jasa pada dealer Yamaha Deta
Merdeka.
17
BAB VI
PROFIL PERUSAHAAN
Kunci sukses Yamaha adalah memiliki ciri khas unik dan menjadi pelopor
dalam inovasi yang melebihi keinginan pelanggan, dengan tujuan masa mendatang
yang lebih baik berdasarkan semangat Semakin di Depan. Yamaha Indonesia
sebagai perusahaan besar multinasional, memiliki cita-cita untuk menjadi
perusahaan unggul yang terus tumbuh berkelanjutan melalui inovasi berdasarkan
pengalaman yang menyenangkan untuk menciptakan kesejahteraan dan
memperkaya kehidupan masyarakat.
Salah satu Group Yamaha motor yang beroperasi di Indonesia adalah Deta
Group. Deta grup adalah sebuah grup yang membawahi beberapa dealer resmi
Yamaha dengan berbeda PT, terdapat 35 dealer resmi yamaha beda PT yang
bergabung dengan Deta group yang tersebar dibeberapa wilayah yaitu Jakarta (8
18
Dealer), Jawa Barat (10 Dealer), Jawa Tengah (8 Dealer), dan Lampung (9 Dealer).
Dealer-dealer yang tergabung dalam Deta grup tersebut bekerja sama dalam
melaksanakan transaksi penjualan dan pembelian unit sepeda motor. Salah satu
dealer yang tergabung dengan Deta grup adalah Dealer Deta Merdeka dibawah
pimpinan PT. Kencana Berlian Makmur. Dealer Deta Merdeka adalah dealer resmi
motor Yamaha Bandung yang berlokasi di Jl. Merdeka No. 51 Bandung, dealer
Deta Merdeka melayani penjualan sepeda motor secara cash maupun kredit di
wilayah Bandung, Cimahi, maupun kabupaten Bandung. Pembelian sepeda motor
tidak hanya dapat dilakukan melalui dealer saja, namun dealer Deta Merdeka
menyediakan pelayanan pembelian unit sepeda motor melalui website resmi dealer
Yamaha Deta Merdeka yaitu www.yamaha-bandung.org. Dealer Yamaha Deta
Merdeka memberikan keunggulan bagi para konsumen yang melaukan pembelian
sepeda motor melalui dealer Yamaha Deta Merdeka seperti gratis service sebanyak
4 kali, gratis helm, jaket, toolkit, dan garansi yang bisa digunakan di seluruh dealer
resmi Yamaha motor di Indonesia.
19
2. Service
Service motor pada Dealer Yamaha Deta Merdeka adalah layanan
khusus untuk konsumen Yamaha motor. Konsumen Yamaha diberikan
layanan gratis service sebanyak empat kali setelah pembelian unit sepeda
motor di dealer resmi yamaha dan selanjutnya konsumen dikenakan biaya
untuk service sepeda motor. Kegiatan service yang dilakukan oleh
konsumen bervariasi tergantung dengan kebutuhan konsumen tersebut
mulai dari service ringan berupa standart tune-up atau pengecekan rutin dari
sistem motor secara keseluruhan hingga service berat berupa penggantian
komponen mesin dan lainnya. Kegiatan service dilakukan oleh mekanik
resmi Yamaha pada Dealer Yamaha Deta Merdeka dengan melalui 22 (dua
puluh dua) prosedur service Yamaha.
4. Leasing
20
solution), Jumlah subsidi dan intensif yang diterima dealer sangat bervariasi
tergantung pada ketentuan dan perjanjian yang telah ditentukan. Berikut
daftar leasing yang tergabung bersama Dealer Yamaha Deta Merdeka :
21
4.2.1 Visi
4.2.2 Misi
Pada dealer Yamaha Deta Merdeka terdapat beberapa unit kerja yang
bertugas menangani sistem pada dealer dan langsung menangani berbagai urusan
serta kebutuhan konsumen. Setiap karyawan pada Dealer Yamaha Deta Merdeka
mempunyai tanggung Jawab dan tugasnya masing-masing dalam menjalankan
pekerjaan.
PIMPINAN CABANG
(PINCAB)
22
Sales Mechanic
Counter
Adm AR
Mechanic
Salesman
Salesman
Adm Faktur
Mechanic & BPKB
Salesman STNK
Salesman
Adm Spart
Cashier
Pre delivery
inspetion
Security
Courier
Office Boy
1. Pimpinan Cabang
23
Memimpin dan mengelola kegiatan usaha/bisnis perusahaan di
cabang.
2. Sales Manajer
Membuat Target penjualan dan Strategi pencapaiannya.
Membuat Activity Plan bulanan dan Tahunan ,untuk mencapai target
penjualan.
Mengarahkan dan menggerakan masing-masing team Supervisor
sesuai rencana aktifitas (Activity Plan) disesuaikan dengan
Segmentasi dan Target market.
Memonitor aktifitas masing-masing team supervisor terhadap target
penjualan dan tindakan perbaikan & pengembangan personal
Supervisor & Wiraniaga.
3. Supervisor
Mengatur kerjanya para Sales
Membuat job desk para Sales
Bertanggung jawab atas hasil kerja Sales
Membuat plan pekerjaan untuk kedepannya yaitu planning kerja
harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
4. Sales Counter
Melayani customer yang datang ke Dealer
Menjawab telpon yg masuk (memberikan harga dan penjelasan
tentang produk Yamaha).
Meningkatkan penjualan.
5. Sales
Mencari Target konsumen
Merekap Data Hasil Penjualan
Menjamin Kepuasan Pelanggan
24
Mencari Mitra Kerja
6. Service Advisor
Service Advisor dan Assistant Service Advisor memiliki peran
menjalankan fungsi konsultasi bagi konsumen yang datang ke
bengkel untuk melakukan service.
Serta bertanggung jawab dalam pencapaian target unit masuk
perbulannya.
7. Mechanic
Memberikan alternatif perbaikan dan komunikatif, edukatif
Menyerahkan sparepart yang rusak dan kemasan komponen baru
Pengecekan hasil pekerjaan dan garansi
8. Admin Spare Part
Melakukan control dan pertanggungan jawab secara fisik atas fungsi
gudang spare part dalam penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran
spare part.
Pendataan stock spare part atas data fisik dan data administrasi spare
part.
9. Administration Head
Mengelola dan memelihara aset berupa fisik dan keuangan
Melakukan verifikasi seluruh dokumen administrasi yang berkaitan
dengan keuangan.
Meyakinkan segala administrasi keuangan dari internal (bagian
keuangan cabang) maupun eksternal (customer dan pihak leasing)
yang ada di cabang sesuai SOP dan regulasi yang berlaku.
Reporting hasil kegiatan dan operasional cabang.
10. Administration
Memproses administrasi penjualan dana pembelian
Merekap data penjualan
Mengecek hasil input pada sistem
Membuat laporan penjualan
25
11. Cashier
Mengelola uang perusahaan yang masuk dan keluar.
Bertanggung jawab atas nominal uang yang masuk dan keluar dari
perusahaan.
Melayani administrasi keuangan konsumen secara langsung.
12. Pre Order Inspection
Memastikan kondisi kendaraan siap sebelum dikirm ke pelanggan.
Memeriksa kendaraan yang masuk sebagai stock gudang.
Memeriksa kelengkapan dokumen seperti: STNK, Plat Nomor, buku
asuransi, buku service dan dokumen-dokumen terkait.
13. Security
Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban dilingkungan /kawasan Dealer
khususnya pengamanan phisik (Physical Security).
14. Courier
Mengirim barang tepat waktu
Memastikan barang yang diterima oleh konsumen atau pelanggan
dalam keadaan baik dan tidak rusak
Mengambil barang atau dokumen dari konsumen
15. Office Boy
Membersihkan dan merapikan peralatan kantor serta seluruh
ruangan pada Dealer
Menyiapkan segala keperluan tamu.
peralatan dan berbagai materi komunikasi yang baik. Aspek Tangible sangat
penting karena menjadi salah satu ukuran terhadap pelayanan perusahaan tersebut
kualitas pelayanan. Agar bisa melihat apakah suatu perusahaan memiliki Tangible
yang sudah baik atau belum maka dilakukan sebuah penelitian yang melibatkan
26
konsumen perusahaan dengan menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada
ST Skor Skor
Items Pertanyaan TS CS S SS Jumlah
S Total Ideal
Ruang
Tunggu pada 1 24 32 41 3 101 324 505
Dealer
Yamaha Deta
1
Merdeka
nyaman dan 1% 23,8% 31,7% 40,6% 2,9% 100% 64,1%
fasilitasnya
memadai
Penampilan
pada 0 5 41 48 7 101 360 505
karyawan
2 Dealer
Yamaha
Merdeka rapih 0% 4,9% 40,6% 47,5% 7% 100% 71,3%
dan menarik
skor total 684
Presentase
68,4
skor total
memadai, ruang tunggu-nya pun nyaman dan juga menurut 71,3% konsumen
rapih dan menarik. Sehingga dapat disimpulkan aspek Tangible yang ada di Dealer
27
Hasil pengolahan data dari jawaban melalui kuesioner mengenai indikator
reliability dari pelayanan dealer yamaha deta merdeka akan disajikan dalam tabel
berikut:
skor
Item Pertanyaan STS TS CS S SS responden skor total ideal
karyawan dealer
yamaha Deta
Merdeka dapat 0 4 30 54 12 100 374 500
memberikan
informasi
dengan jelas
1 0 4 30 54 7.1 100% 74,8
pengiriman
kendaraan sesuai 0 2 27 48 23 100 392 500
dengan pesanan
2 0 2 27 48 23 100% 78,4
Jumlah Total Skor 766
Presentase Skor Total 76,6
adalah sebesar 74,8% yang termasuk cukup tinggi artinya dalam pelayanan dealer
yamaha deta merdeka cukup memberikan informasi yang jelas mengenai produk –
produk yamaha.
adalah sebesar 78,4% yang termasuk tinggi artinya dalam pelayanan pengiriman
28
Menurut Kotler (2012:284), Empathy yaitu kesediaan karyawan dan
memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar bisa melihat apakah suatu
perusahaan memiliki Empathyyang sudah baik atau belum maka dilakukan sebuah
Skor
Item ST Jumla Skor
Pertanyaan TS CS S SS Idea
s S h Total
l
Karyawan
Dealer
0 2 37 51 11 101 375 505
Yamaha Deta
Merdeka
dapat
memahami
1 kesulitan
pelanggan
2 36,6 50,5 10,9 74,25
dan 0% 100%
% % % % %
mendengarka
n keluhan
konsumen
dengan baik
Karyawan
Dealer 0 2 32 69 7 101 411 505
Yamaha Deta
Merdeka
2
melakukan 2 31,7 59,4
pendekatan 0% 6,9% 100% 81,4%
% % %
dengan ramah
dan sopan
Skor total 816
Presentase
skor total 81,6
29
Dari hasil kuisioner menunjukan bahwa menurut 74,25% konsumen Dealer
konsumen dengan baik dan juga menurut 81,4% konsumen menyatakan bahwa
konsumen dengan ramah dan sopan. Sehingga dapat disimpulkan aspek Empathy
responssive dari pelayanan dealer yamaha deta merdeka akan disajikan dalam tabel
berikut:
sebesar 70,8% yang termasuk dalam kategori cukup tinggi artinya dalam pelayanan
skor
Item Pertanyaan STS TS CS S SS responden skor total ideal
karyawan 0 9 35 49 7 100 354 500
dealer
yamaha Deta
Merdeka
dapat
memberikan
pelayanan
1 tepat waktu 0 8 35.4 49.5 7.1 100% 70,8
kelengkapan 0 8 34 53 5 100 355 500
surat
dikeluarkan
2 tepat waktu 0 8 34 53 5 100% 71
Jumlah Total Skor 709
Presentase Skor Total 70,9
30
Item 2 menunjukan bahwa presentase tanggapan responden terhadap item 2
adalah 71% yang termasuk kategori cukup tinggi dalam ketepatan waktu dalam
assurance dari pelayanan dealer yamaha deta merdeka akan disajikan dalam tabel
berikut:
skor skor
Item Pertanyaan STS TS CS S SS responden
total ideal
adalah sebesar 67,2% yang termasuk cukup tinggi artinya pelayanan yang diberikan
31
Item 9 menunjukan bahwa presentase tanggapan responden terhadap item 9 adalah
sebesar 81,2% yang termasuk tinggi artinya karyawan dealer yamaha deta merdeka
1. Tangible 68,4 %
2. Reliability 76,6%
3. Empaty 81,6 %
4. Responsive 70,9 %
5. Assurance 74,2 %
Memalui observasi yang telah dijalankan oleh penulis pada Dealer Yamaha
Deta merdeka, dapat disimpulkan bahwa hambatan-hamatan yang menghambat
kinerja kualitas pelayanan pada Dealer Yamaha Deta merdeka meliputi ketidak
tepatan waktu karyawan saat memasuki waktu jam kerja, kurangnya fasilitas
ruang tunggu yang diberikan karyawan kepada konsumen, dokumen konsumen
tidak tersusun dengan baik sehingga konsumen harus menunggu lama saat
membutuhkan pelayanan, serta kurangnya informasi yang diberikan oleh
karyawan Dealer Yamaha Deta merdeka dalam melayani proses administrasi
konsumen.
32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Properti ruang tunggu berupa kursi dan meja harus diperbanyak untuk
memberikan kenyamanan konsumen saat menunggu karyawan yang sedang
memproses data konsumen.
2. Karyawan masuk jam kerja harus tepat waktu.
3. Dokumen konsumen sebaiknya dibuat terpisah dengan dokumen lain dan
disusun sesuai dengan namanya, contohnya dokumen penjualan memiliki
33
tempat sendiri dan ditempat itu hanya dikhususkan untuk dokumen-
dokumen penjualan saja.
4. Komunikasi antar karyawan yang perlu ditingkatnya sehingga tidak terjadi
lagi kesalahan yang terjadi karena adanya kurang komunikasi antar
karyawan.
LAMPIRAN
34
Sales Counter Deta Merdeka
Administration Sparepart
35
Dealer Yamaha Deta Merdeka tampak depan
36
Ruang tunggu Dealer Yamaha Deta Merdeka 2
37