Anda di halaman 1dari 46

KLASIFIKASI MINUMAN BERALKOHOL

(PENGETAHUAN BAR DAN RESTORAN)

DISUSUN OLEH :
KADEK DEVI KRISNAYANI
18102064
ADH C / 3

KEMENTRIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK PARIWISATA NUSA DUA-BALI
TAHUN PELAARAN 2019/2020
KLASIFIKASI MINUMAN BERALKOHOL

Secara garis besar, minuman beralkohol dibagi menjadi 5 pokok, yaitu wine,
beer, spirit, liqueur, cocktail. Di sini saya akan membahas lebih dalam mengenai kelima
jenis minuman beralkohol tersebut.

1. WINE

Wine merupakan minuman beralkohol yang biasanya terbuat dari jus anggur
yang difermentasi. Keseimbangan sifat alami yang terkandung pada buah anggur,
menyebabkan buah tersebut dapat difermentasi tanpa penambahan gula, asam, enzyme,
ataupun nutrisi lain. Wine dibuat dengan cara memfermentasi jus buah anggur
menggunakan khamir dari type tertentu. Yeast tersebut akan mengkonsumsi
kandungan gula yang ada pada buah anggur dan mengubahnya menjadi
alcohol. Perbedaan varietas anggur dan strain khamir yang digunakan, tergantung pada
type dari wine yang akan diproduksi (Johnson, 1989).
Teknologi pengolahan anggur menjadi wine pertama kali dikembangkan oleh
orang Mesir pada tahun 2500 sebelum Masehi. Dari mesir budidaya dan teknologi
pengolahan anggur masuk ke Yunani dan menyebar ke daerah Laut Hitam sampai ke
Spanyol, Jerman, Prancis, dan Austria. Sejalan dengan perjalanan Columbus teknologi
pengolahan dan budidaya anggur mulai menyebar ke Mexico, Amerika Selatan, Afrika
Selatan, Asia termasuk Indonesia, dan Australia. Penyebaran ini juga menjadikan
anggur mempunyai beberapa sebutan, seperti grape di Amerika dan Eropa, putao di
China, dan Anggur di Indonesia (Wahyu, 2004).
Selain menggunakan buah anggur, minuman wine juga dapat dibuat dari buah-
buahan lain yang banyak mengandung gula, seperti apel, berry, lengkeng, ataupun
nenas. Penamaan minuman anggur atau wine yang dibuat dari selain buah anggur
biasanya menyertakan nama buah yang digunakan, seperti wine apel, ataupun wine
berry dan secara umum disebut dengan Fruity wine. Sedangkan jika wine terbuat dari
bahan pangan yang mengandung pati, seperti beras dan gandum, maka wine tersebut
lebih dikenal dengan istilah minuman Sake (barley wine atau rice wine). Minuman
wine yang dibuat dari bahan baku jahe dikenal dengan sebutan Brandy (Allen, 2008).
Minuman anggur atau wine dapat dibedakan menjadi enam kelompok, yaitu
Red Wine, White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Sweet Wine, dan Fortified Wine.

Red Wine
Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur merah (red grapes). Beberapa jenis
anggur merah yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah merlot,
cabernet sauvignon, syrah/shiraz, dan pinot noir.

White Wine
White Wine adalah wine yang dibuat dari anggur putih (white grape). Beberapa jenis
anggur hijau yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah chardonnay,
sauvignon blanc, semillon, riesling, dan chenin blanc.

Rose Wine
Rose Wine adalah wine yang berwarna merah muda atau merah jambu yang dibuat dari
anggur merah namun dengan proses ekstraksi warna yang lebih singkat dibandingkan
dengan proses pembuatan Red Wine. Di daerah Champagne, kata Rose Wine mengacu
pada campuran antara White Wine dan Red Wine.

Sparkling Wine
Sparkling Wine adalah wine yang mengandung cukup banyak gelembung karbon
dioksida di dalamnya. Sparkling Wine yang paling terkenal adalah Champagne dari
Prancis. Hanya Sparkling Wine yang dibuat dari anggur yang tumbuh di desa
Champagne dan diproduksi di desa Champagne yang boleh disebut dan diberi label
Champagne.
Sweet Wine
Sweet Wine adalah wine yang masih banyak mengandung gula sisa hasil fermentasi
(residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi manis.

Fortified Wine
Fortified Wine adalah wine yang mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkan
dengan wine biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar alkohol yang tinggi ini adalah
hasil dari penambahan spirit pada proses pembuatannya.
- Pembuatan Fruity Wine
Fruity Wine (anggur buah) adalah minuman beralkohol hasil fermentasi sari buah
dengan atau tanpa Bahan Tambahan Makanan yang diizinkan. Sari buah yang biasa
digunakan oleh winemaker dalam pembuatan wine adalah buah anggur, karena
memiliki kandungan glukosa yang tinggi yaitu 75 – 150 mg/ml. Berdasarkan jenis
anggur yang digunakan wine dapat dibedakan atas dua macam, yaitu red wine dan
white wine. Perbedaan keduanya dapat terletak pada bahan baku, red wine
menggunakan anggur anggur merah sedangkan white wine menggunakan anggur hijau
atau anggur merah yang dikupas kulitnya (Effendi, 2004). Selain itu lama dan suhu
fermentasi dari kedua jenis ini berbeda, red wine membutuhkan waktu fermentasi
selama 3 – 5 hari pada 24 – 270C sedangkan white wine membutuhkan waktu selama
7 – 14 hari pada 10 – 210C.
Pada dasarnya hampir semua buah dapat dibuat menjadi wine terutama yang
mengandung gula (15 – 18%). Bila kandungan gula pada buah kurang atau tidak
mencukupi, maka sering ditambahkan gula pada saat proses fermentasi wine. Syarat
medium yang baik untuk pembuatan wine atau anggur, yaitu :
1. Harus mempunyai kandungan nutrisi tinggi
2. Mempunyai keasaman yang tinggi sehingga dapat menghambat pertumbuhan
mikroba yang tidak diinginkan.
3. Kandungan gula cukup tinggi
4. Mempunyai aroma yang sedap.
5. Varietas anggur yang digunakan dalam pembuatan wine (anggur), yaitu Vitis
Vinifera dan Vitis labrusca. Berikut ini ciri-ciri dari kedua jenis anggur, yaitu
:
1. Vitis Vinifera
 Kulit tipis, rasa manis, dan segar
 Kemampuan tumbuh dari dataran rendah hingga 300 m dar permukaan laut
beriklim kering
 Termasuk jenis ini adalah dari Eropa (Pinot Noir, Chardonnay, Cabernet
Sauvignon, Gamay and Merlot) dan dari Indonesia (Gros Colman, Probolinggo
biru dan putih, Situbondo Kuning, Alphonso lavalle, dan Golden Camphion).
2. Vitis Labrusca
 Kulit tebal, rasa asam, dan kurang segar
 Kemampuan tumbuh dari dataran rendah hingga 900 m dpl
 Termasuk jenis ini adalah Brilliant, Delaware, Carman, Beacon, dan Isabella
Syarat mutu Fruity Wine (anggur buah) menuru Depertemen Pertanian (2004)
dalam Effendi (2004) adalah :
Tabel Syarat Mutu Fruity Wine
No Kriteria Uji Satuan Persyaratan
1 Keadaan : Normal/khasNormal/khas
 Bau
 Rasa
2 Etil Alkohol % v/v 5 – 15
3 Metal Alkohol % v/vTerhadap Maks 0,1
alcohol absolut
4 Asam yang mudah g/100 ml Maks 0,2
menguap(dihitung sebagai
asam asetat)
5 Bahan Tambahan Makanan : Sesuai SNI 01-0222-
 Zat pewarna 1987Negative
 Pengawet
 Pemanis buatan
6 Cemaran logam : mg/Kgmg/Kg Maks 0,2Maks 2,0
 Timbal (Pb) mg/Kg Maks 2,0
 Tembaga (Cu) mg/Kg Maks 0,03
 Seng (Zn) mg/Kg Maks 40,0
 Raksa (Hg) mg/Kg Maks 0,1
 Timah (Sn)
 Arsen (As)
7 Cemaran mikrobiologi : Koloni/mgAPM/ml Maks 2,0×102Maks 20
 Angka lempeng total APM/ml <3
 Bakteri coliform Koloni/ml Negative
 Escherichia coli Koloni/ml 0
 Salmonella Koloni/ml Negative
 Staphylococcus aureus Negative
 Vibrio species Maks 50
 Clostridium perfringen Maks 50
 Kapang
 Khamir

Jenis mikroba
Mikroorganisme yang sering berperan dalam fermentasi anggur buah adalah dari
golongan khamir dari genus Saccharomyces, Candida, Hansenula pichia. Dari genus
Saccharomyces yang dapat digunakan dalam pembuatan anggur buah antara lain
Saccharomyces cerevisiae, Saccharomyces ovifformes, Saccharomyces fermentati, dan
Sacharomyces vitaceae (Frazier and Westhoff, 1978).
Khamir yang biasa dan banyak digunakan untuk fermentasi buah anggur adalah
Sacharomyces vitaceae. Saccharomyces vitaceae khusus digunakan untuk fermentasi
buah anggur karena khamir jenis ini mempunyai sifat yang dapat mengadakan
fermentasi pada suhu yang agak tinggi yaitu 30 oC. Selain itu dapat menghasilkan
alkohol cukup tinggi yaitu 18 – 20 % (v/v). Khamir jenis ini juga mampu
memfermentasi beberapa macam gula diantaranya sukrosa, glukosa, fruktosa,
galaktosa, manosa, maltosa dan maltotriosa (Fardiaz, 1989). Fermentasi etanol oleh
Saccharomyces vitaceae dapat dilakukan pada pH 4 – 5 dengan temperatur 27 – 35 0C,
proses ini dapat berlangsung 35 – 60 jam. Taksonomi Saccharomyces vitaceae adalah
sebagai berikut (Anonymousa, 2009) :

Divisi : Eumycophyta
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Sacharomycetales
Famili : Sacharomycetaceae
Genus : Sacharomyces
Species : Sacharomyces vitaceae

Sel yang termasuk jenis Sacharomyces cerevisiae berbentuk bulat, oval, atau
memanjang. Dalam industry alcohol atau pembuatan anggur digunakan khamir
permukaan yang disebut top yeast, yaitu khamir yang bersifat fermentative kuat dan
tumbuh dengan cepat pada suhu 200C. Khamir permukaan tumbuh secara
menggerombol dan melepaskan karbon dioksida dengan cepat mengakibatkan sel
terapung pada permukaan. Contohnya adalah Sacharomyces cerevisiae
var.ellipsoideus merupakan galur yang dapat memproduksi alkohol dalam jumlah
tinggi, sehingga digunakan dalam industry pembuatan alcohol atau anggur (Fardiaz,
1989).
Fermentasi Wine
Menurut Anonymous (2008) fermentasi wine adalah proses dimana juice anggur
bersama-sama dengan bahan yang lain yang diubah secara reaksi biokimia oleh khamir
dan menghasilkan wine. Bahan untuk proses fermentasi adalah gula ditambah khamir
yang akan menghasilkan alkohol dan CO2. CO2 akan dilepaskan dari campuran wine
menuju udara dan alkohol akan tetap tinggal di fermentor. Jika semua gula buah sudah
diubah menjadi alkohol atau alkohol telah mencapai sekitar 15% biasanya fermentasi
telah selesai atau dihentikan. Pada pembuatan wine tedapat tahapan-tahapan proses,
yaitu :

1. Penghancuran dan Perlakuan Anggur Sebelum Fermentasi


Proses pertamakali yang dilakukan adalah menghancurkan anggur. Untuk wine putih
kulit dari anggur dihilangkan, sedangkan wine merah dihancurkan beserta kulitnya.
Setelah itu dilakukan pendinginan pada suhu 5 – 100C dalam waktu 24 – 48 jam dengan
bantuan enzim pectinase untuk menghancurkan material anggur.
Pada fermentasi wine atau anggur juga dilakukan penambahan SO2 kedalam jus/cairan
buah anggur dengan tujuan untuk mencegah browning selama penghancuran buah dan
menghambat aktivitas khamir lain yang tidak diinginkan.
2. Fermentasi Alkohol
Secara tradisional fermantasi dari anggur dilakukan di dalam tangki kayu yang besar
atau tangki beton, tetapi kebanyakan wine modern sekarang menggunakan tangki
stainless steel yang canggih dengan fasilitas pengontrol suhu, alat pembersih dan
lainnya. Anggur putih secara umum difermentasi pada suhu 10 – 210C pada 7-14 hari
atau lebih, sedangkan Anggur merah difermentasi antara 3 – 5 hari dengan suhu antara
24 – 270C. Pada fermentasi ini yeast yang digunakan yaitu Saccharomyces cerevisiae
yang diinokulasi dalam jus dengan populasi 106-107 cells/ml.
Menurut Hotmaka and Ebner (1995) alcohol merupakan cairan yang mempunyai sifat
fisik sebagai berikut :
1. Berbentuk cair
2. Tidak berwarna
3. Volatile (mudah menguap)
4. Dapat bercampur dengan air dalam segala perbandingan
5. Mendidih pada suhu 790C
6. Membeku pada suhu -1170C
7. Mempunyai berat molekul 46 g/mo/
Menurut Fardiaz (1989) fermentasi alcohol meliputi dua tahapan, yaitu :
1) Pemecahan rantai carbon melalui jalur EMP (Embden Mayorhof Parnas)
menghasilkan karbon teroksidasi yaitu asam Piruvat.
2) Asam viruvat akan dirubah menjadi produk akhir berupa alkohol
Pada fermentasi alcohol bahan-bahan yang mengandung Monosakarida (glukosa)
langsung dapat difermentasi, akan tetapi Disakarida, Pati maupun Karbohidrat
Komplek harus dihidrolisis terlebih dahulu menjadi komponen-komponen yang lebih
sederhana.
Selama fermentasi alcohol berlangsung, diperlukan sedikit O2 yaitu sekitar 0,05
– 0,10 mmhg tekanan O2 yang diperlukan oleh sel khamir untuk biosintesa lemak-
lemak tidak jenuh dan lipid. Jumlah O2 yang lebih tinggi dapat merangsang
pertumbuhan sel khamir, sehingga produktivitas etanol menjadi lebih rendah (Daulay
dan Rahman, 1992).

3. Fermentasi Malolactic
Fermentasi ini terjadi alami 2 sampai 3 minggu setelah fermentasi alkohol
selesai, dan berakhir 2 sampai 4 minggu. Reaksi ini mengubah dekarboksilasi L-malic
acid menjadi L-lactic acid dengan menurunkan kadar keasaman wine dan menaikkan
pH antara 0,3 sampai 0,5. Penurunan kadar keasaman dengan fermentasi ini membuat
wine lebih lembut, rasa yang matang dan rasa yang lebih menarik. Tidak semua jenis
wine memerlukan proses fermentasi malolactic.
4. Proses Setelah Fermentasi
Kebanyakan wine putih tidak disimpan dalam jangka waktu yang lama setelah
fermentasi alkohol atau fermentasi malolactic selesai. Pada wine merah yang sudah tua
antara 1 sampai 2 tahun disimpan dalam tangki kayu (biasanya kayu oak). Selama ini,
reaksi kimia ini memberikan kontribusi pada perkembangan rasa antara wine dan
ekstrak komponen dari tangki kayu. Poin yang penting untuk mengontrol selama
penyimpanan dan penuaan adalah pengeluaran oksigen dan penambahan dari sulfur
dioksida ke level bebas antara 20 sampai 25 μg/ml. Sebelum pengemasan, wine
mungkin disimpan di tempat yang bersuhu dingin antara 5-100C untuk mengendapkan
kotoran.
Selama fermentasi, dihasilkan cairan yang disebut “must”. Guna mencegah tumbuhnya
bakteri pada must maka dilakukan pengadukan. Senyawa-senyawa volatil juga
dihasilkan dengan berbagai konsentrasi pada fermentasi anggur. Senyawa-senyawa ini
mempunyai peran penting dalam sifat-sifat flavor dan sensoris. Aroma wine adalah
hasil dari kombinasi kompleks banyak komponen terutama senyawa-senyawa volatil
yang menjadi penciri wine. Pada wine mangga setidaknya ada 18 senyawa volatil
dengan berbagai konsentrasi. Ada 8 senyawa yang potensial sebagai aroma yaitu:
asetaldehida, dietil suksinat, atil asetat, etil butirat, isoamil alkohol, l-heksanol, etil
dekanoat dan asam kaproat.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fermentasi Wine


Fermentasi alkohol/wine (anggur) dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya:
a. Spesies sel khamir
Pemilihan mikroorganisme biasanya didasarkan pada jenis karbohidrat yang
digunakan sebagai medium, sebagai contoh untuk memproduksi alkohol dari pati dan
gula digunakan Sacharomyces cerevisiae sedangkan untuk laktosa dari “whey”
menggunakan Candida pseudotropicalis. Seleksi tersebut bertujuan agar didapatkan
mikroorganisme yang mampu tumbuh dengan cepat dan toleransi terhadap
konsentrasi yang tinggi, mampu mengahasilkan alkohol dalam jumlah banyak dan
tahan terhadap alkohol tersebut (Soeharto, 1986).
b. Jumlah sel khamir
Inokulum yaitu kultur mikroba yang diinokulasikan kedalam medium
fermentasi. Tipe dan kosentrasi mikroorganisme yang diinokulasikan merupakan
“critical factor” yang mempengaruhi (wood, 1998). Menurut Soeharto (1986), jumlah
“starter” optimum pada fermentasi alkohol adalah 2-5% serta jumlah khamir yang
harus tersedia dalam jumlah yang cukup dengan jumlah sel berkisar 2-5 . 106 sel per
ml.
c. Derajat keasaman(pH)
Derajat keasaman optimum untuk pertumbuhan khamir yang digunakan pada
fermentasi etanol adalah 4,5 – 5,5 (Prescott and Dunn, 2002). Sedangkan menurut
Daulay dan Rahman (1992), pada umumnya sel khamir dapat tumbuh dan
memproduksi etanol secara efisien pada pH 3,5 – 6,0.
d. Suhu
Khamir mempunyai kisaran toleransi tertentu terhadap suhu untuk
pembentukan selnya, optimum untuk khamir adalah 25 – 30 oC serta khamir dapat
tumbuh secara efesien pada suhu 28 – 35 oC. Peningkatan suhu sampai 40 oC dapat
mempertinggi kecepatan awal produksi etanol, tetapi produktivitas fermentasi secara
keseluruhan menurun karena meningkatnya pengaruh penghambatan oleh etanol
terhadap pertumbuhan sel khamir (Daulay dan Rahman, 1992).
e. Oksigen
Selama fermentasi alkohol berlangsung, diperlukan sedikit oksigen yaitu
sekitar 0,05-0,10 mmHg tekanan oksigen, yang diperlukan sel khamir untuk biosintesa
lemak tak jenuh dan lipid. Jumlah oksigen yang lebih tinggi dapat merangsang
pertumbuhan sel khamir, sehingga produktivitasnya alkohol menjadi lebih rendah.
Menurut Daulay dan Rahman (1992), persediaan oksigen yang besar penting untuk
kecepatan perkembangbiakan sel khamir dan permulaan fermentasi, namun produksi
alkohol terbaik pada kondisi an aerob.
Kerusakan Wine
Menurut Handoyo (2007), Kerusakan wine secara organoleptik dapat
dideteksi dari warna, rasa, dan bau. Penyebab kerusakan tersebut dikarenakan cara
pembuatan yang kurang baik, penyimpanan, dan penyajian yang keliru. Wine yang
disimpan pada temperatur tinggi dapat menyebabkan wine terasa seperti dimasak atau
dipanaskan, dimana karakter freshnessnya sudah hilang dan aromanya terasa seperti
buah-buahan yang telah dimasak. Sedangkan kerusakan karena penyajian dapat
menyebabkan oksidasi wine menjadi asam cuka (tersedia oksigenyang
cukup). Oksidasi juga bisa disebakan karena sumbat botol (cork) yang dipakai
mempunyai kualitas yang kurang bagus, sehingga memungkinkan udara masuk
kedalam botol.
Beberapa karakter aroma lain yang dapat dijadikan indikator kerusakan wine
adalah :
· Bau sayuran busuk
· Bau belerang
· Bau apel busuk
· Bau telur busuk
· Bau apek
Kerussakan wine secara mikrobiologi dapat disebabkan oleh Bakteri Asam
Laktat (BAL) dari jenis Leuconostoc, pediococcus, dan Lactobacillus. Bakteri jenis
ini dapat memetabolisme gula, asam, dan unsur lain yang ada dianggur menghasilkan
beberapa senyawa yang menyebabkan pembusukan. Setelah fermentasi alkohol
selesai, maka secara alami akan terjadi proses MLF (Malolactic Fermentasi) yang
dilakukan oleh BAL. Reaksi ini mengubah dekarboksilasi L-malic acid menjadi L-
lactic acid dengan menurunkan kadar keasaman wine dan menaikkan pH antara 0,3
sampai 0,5. Setelah proses MLF selesai, maka kehidupan dari BAL tergantung pada
komposisi wine dan bagaimana wine ditangani. Jika wine memiliki pH tinggi (> 3,5)
dan SO2 tidak memadai, maka bakteri BAL dapat tumbuh dan merusak wine atau
penyebab kebusukan (Murli, 2007).

Taksonomi Wine Berdasarkan Origin


Wine dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan origin / Negara wine berasal.

1. Old World Wine (Prancis, Italia, Spanyol)


2. New World Wine (Amerika Serikat, Australia, Argentina, Dll)

Perbedaan Old World Wine dan New World Wine


1. Old World Wine memiliki memiliki regulasi yang banyak seperti
integrasi tanah dan iklim, sejarah tradisi yang lama. Umumnya wine
dalam kelompok ini dapat untuk long-aging dan wine dalam kelompok
ini memiliki kadar alcohol yang cukup rendah <12%. Untuk karakter
rasa Old World Wine memiliki citra : tidak terlalu fruity, sedikit dry,
lebih lambat matang (dalam kemasan)
2. New World Wine memiliki varietal anggur yg beragam yg ditumbuhkan
dalam cuaca yg konsisten. Namun wine dalam kelompok ini memiliki
standarisasi yg banyak. New world wine tidak diproduksi untuk long-
aging dan hanya kurang dari 5% dari jumlah yg diproduksi yg dapat
long-aging. Untuk karakter rasa sendiri new world wine memiliki
karakter yg berlawanan dengan old world wine dan kadar alkoholnya
yg lebih tinggi.
Regulasi Wine

Origin Old Table Regional Quality Superior


Quality

Prancis Vin The Table Vin The Pays VDQS AOC

Jerman Tafelwein Landwein QBA QMP

Italia Vino Da IGT DOC DOCG


Tavola

Portugal Vinho De Vinha IPR DOC


Mesa Regional

Spanyol Vinho De Vino De La DO DOCA


Mesa Tierra

Jenis Penutup Botol Wine & Alat Pembuka Wine

Cork Wood Cork Synthetic


Zork Screw Cap

Waiter’s Corkscrew Screwpull

Rabbit Wine Opener Butler’s Best Friend


(Disarankan untuk long-aging wine)
Cara Penyajian Wine

1. Cara Penyajian White Wine.


White wine dihidangkan dingin (chilled) sehingga sebelum disajikan, wine tersebut
mengalami “chilling process” di lemari pendingin (kurang lebih 100 C) selama proses
penyimpanannya, langkah selengkapnya:
a. Siapkan semua peralatan yang diperlukan yaitu:
1) Wine cooler
2) Wine stand
3) Wine opener
4) Paper napkin
5) B & B Plate
6) Napkin
7) White Wine Glass

b. Masukan botol kedalam wine cooler, isi ice cube kemudian tambahkan air, (posisi
lable botol mudah terbaca) tutup dengan napkin.
c. Angkat botol dari wine cooler dan tunjukan kepada tamu untuk dicek merek dan
labelnya.
d. Kembalikan kedalam wine cooler, buka silver foil dan gabusnya dengan wine
opener.
e. Tunjukan gabus tersebut kepada tamu (snifting) dan bersihkan mulut botol dengan
paper napkin.
f. Tuangkan kedalam white wine glass (jangan lupa botol wine dibungkus dengan
napkin dan glass
wine jangan diangkat)
g. Selanjutnya hidangkan untuk semua tamu yang dimulai dari tamu wanita (ladies
first)
Catatan:
- Jangan lupa menambahkan wine kedalam glass sebelum habis diminum.
- Jika isi botol sudah habis, perlihatkan kepada tamu, masukan kembali kedalam wine
cooler dengan posisi terbalik dan dibawa ke belakang.
- Jangan lupa showmanship, agar lebih atraktif.

2. Cara Penyajian Red Wine


Cara penyajian red wine berbeda dengan white wine. Dalam penyajian red wine tidak
perlu “chilling wine process” karena red wine disajikan dalam “room temperature”
yaitu sekitar 180 C.
Langkah-langkah selengkapnya adalah sebagai berikut:
a. Siapkan semua peralatan yang diperlukan.
1) Napkin
2) B & B plate
3) Paper napkin
4) Wine opener
5) Red Wine Glass
b. Tunjukan label wine yang akan disajikan kepada tamu untuk dicek kemudian buka
silver foil dan
gabusnya dengan wine opener.
c. Bersihkan mulut botol dengan paper napkin, tunjukan gabusnya kepada tamu untuk
“snifting”
d. Tuangkan sedikit kedalam red wine glass untuk di “taste” oleh tamu, lanjutkan
penyajiannya
(ladies first).

Catatan:
Untuk old red wine memerlukan decanting process
3. Cara Penyajian Rose Wine.
Cara penyajiannya sama dengan white wine, yaitu:
a. Siapkan semua peralatan yang diperlukan yaitu:
1) Wine cooler
2) Wine stand
3) Wine opener
4) Paper napkin
5) B & B Plate
6) Napkin
7) White Wine Glass
b. Masukan botol kedalam wine cooler, isi ice cube kemudian tambahkan air, (posisi
lable botol
mudah terbaca) tutup dengan napkin.
c. Angkat botol dari wine cooler dan tunjukan kepada tamu untuk dicek merek dan
labelnya.
d. Kembalikan kedalam wine cooler, buka silver foil dan gabusnya dengan wine
opener.
e. Tunjukan gabus tersebut kepada tamu (snifting) dan bersihkan mulut botol dengan
paper napkin.
f. Tuangkan kedalam white wine glass (jangan lupa botol wine dibungkus dengan
napkin dan glass
wine jangan diangkat)
g. Selanjutnya hidangkan untuk semua tamu yang dimulai dari tamu wanita (ladies
first)
Catatan:
- Jangan lupa menambahkan wine kedalam glass sebelum habis diminum.
- Jika isi botol sudah habis, perlihatkan kepada tamu, masukan kembali kedalam wine
cooler dengan posisi terbalik dan dibawa ke belakang.
- Jangan lupa showmanship, agar lebih atraktif.
4. Cara Penyajian Sparkling Wine
1. Perlihatkan botol atau label kepada tamu.
2. Potong lapisan logam penutup gabus tutup botol (foil)
3. Dengan memegang gabus tutup botol, lepaskan / putar lepaskan kawat
penyangga tutup botol.
4. Buka botol, dan pegang botol dengan kemiring 45 derajat menjauh dari wajah
anda dan wajah tamu, karena pada saat dibuka, gabus tutup botol dapat melejit
dengan cepat.
5. Seka mulut botol dengan serbet bersih.
6. Hirup dan test terlebih dahulu sebelum memberikan kepada tamu.
7. Mintalah tamu untuk mencicipinya.
8. Bila tamu menyatakan setuju, mulailah menuangkannya ke gelas tamu.
9. Bila masih ada yang tersisa dibotol, letakkanlah botol kembali ke tempatnya.
10. Bila wine telah habis kembalikan botol wine kedalam pendingin dengan posisi
botol terbalik.
2.BEER

Tidak jelas benar dari mana kata bir berasal. Namun proses pembuatannya
sendiri sudah ditemukan sejak lama. Sebuah prasasti yang ditemukan di delta subur
antara sungai Eufrat dan sungai Trigis di kawasan Mesopotamia (sekarang kawasan
irak) dan diperkirakan berasal dari masa sekitar 6.000 SM, sudah memuat gambaran
tentang proses pembuatan bir. Sebuah relief yang terdapat di makam kuno di Mesir
dari masa sekitar 2.400 SM juga menggambarkan proses pembuatan bir dengan bahan
“barley” (barli), yaitu semacam rumput yang bijinya bisa diolah menjadi bir. Sejarah
selanjutnya menapak pada tahun 2.000 SM ketika Raja Hammurabi dari Babylonia
merilis resep tentang cara pembuatan dan penyajian bir. Di Mesir sendiri, sang Fir’aun
(pharaoh) juga terkenal sebagai ahli pembuat minuman hasil fermentasi ini (Anonim1,
2007).

Menurut Ensiklopedi Britanica, seorang sejarawan asal Romawi bernama Pliny


dan Tacticus mencatat bahwa bangsa dari suku Saxon, Celt, Nordic dan Germanic
sudah menkonsumsi sejenis bir tak berwarna (disebut ale). Istilah ini juga berkembang
diantara istilah-istilah lain di kalangan bangsa Anglo-Saxon seperti istilah Malt, Mash,
dan Wort (Anonim1, 2007).
Pada abad 15, pembuatan bir di Jerman menggunakan teknik fermetasi yang
berbeda. Prosesnya dilakukan dengan proses fermentasi dasar, bukan fermentasi di atas
bahan bakunya. Bir yang dihasilkan disebut dengan lager (dari bahasa Jerman: Lagern
= menyimpan) karena bir pada masa itu dibuat pada musim dingin dan membutuhkan
es untuk menyimpannya pada musim panas (Anonim1, 2007).

Proses pembuatan bir kemudian berkembang dengan adanya kontrol yang baik
menggunakan termometer dan sakarimeter yang bis amengukur kadar gula. Dengan
paduan teknologi pembuatan es dan sistem pedinginan, pembuatan bir bisa dilakukan
pada musim panas. Tapi cita rasa bir masih juga tak bisa ditentukan, sebab sangat
dipengaruhi proses berubahnya gula menjadi alkohol oleh sel ragi. Lalu muncullah
Louis Pasteur yang berargumen bahwa walaupun semua jenis sel ragi bisa
dimanfaatkan untuk fermentasi, namun tidak semua sel ini cocok bagi proses
pembuatan bir. Sel-sel yang tertentu saja yang akan menghasilkan cita rasa bir yang
tinggi. Proses Pasteurisasi yang ditemukannya juga mampu membuat bir menjadi lebih
tahan lama, setelah memanaskan bir hingga 70 derajat celcius agar mikroorganisme
tidak aktif. Berbagai teknologi yang kemudian ditemukan juga membuat bir yang
dihasilkan menjadi seperti yang kita kenal saat ini (Anonim1, 2007).

Bir adalah minuman beralkohol yang dibuat secara spesifik yaitu menggunakan
campuran malt dan hop serta bahan tambahan lainnya. Produk ini mengandung alkohol
sekitar 3,8% dengan kisaran antara 3-7%. Menurut jenisnya dikenal dua macam bir
yaitu yang berpenampakan jernih dinamakan Pisener yang mempunyai karbohidrat
hanya sedikit yang dapat digunakan untuk bahan baku fermentasi.
Bir secara harafiah berarti segala minuman berolkohol yang diproduksi melalui
proses fermentasi bahan berpati seperti biji malt, cereal dan diberi aroma flavor hops,
tetapi tanpa proses melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Proses pembuatan
Bir disebut Brewing. Karena bahan yang digunakan untuk membuat Bir berbeda antara
satu tempat dengan tempat lainnya, maka karakteristik Bir seperti rasa dan warna
sangat berbeda baik jenis maupun klasifikasinya.
Bir juga salah satu minuman tertua yng dibuat manusia, yaitu dibuat sekita
tahun 5000 SM yang tercatat di sejarah Mesir kuno dan Mesopotamia. Karakteristik
Bir telah berubah secara drastis sepanjang ribuan tahun.
Industri pembuatan Bir merupakan industri global yang sangat besar, dan
sekarang ini kebanyakan dikuasai oleh konglomerat yang dibentuk dari gabungan
pengusaha-pengusaha yang lebih kecil.
Walau pun secara umum Bir merupakan minuman beralkohol, namun ada
beberapa variasi dari dunia barat yang dalam pengolahannya membuang hampir
seluruh kadar alkoholnya, sehingga menjadikan apa yang disebut dengan Bir tanpa
alkohol.
Jenis bir antara lain:
 Light Beer adalah Bir dengan kadar alkohol 2-4%. Dibuat dari bahan dasar
cereal dan tepung Barley.
 Ale adalah Bir dengan kadar alkohol yang lebih tinggi dari jenis light.
Menggunakan lebih banyak hops dan warnanya lebih gelap. Bahan dasarnya
adalah cereal dan aromatic malt.
 Lager adalah jenis bir yang diumurkan lebih lama.
 Stout adalah Bir dengan kadar alkohol yang cukup tinggi, yakni berkisar antara
14% lebih. Warnanya yang gelap membuat Bir ini disebut dengan Bir hitam.
Bahan dasarnya adalah aromatic malt dengan banyak hops dan diberi warna
dengan caramel (gula yang digosongkan)
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan bir adalah malt, yaitu biji barley atau
semacam gandum yang dikecambahkan dan dikeringkan.
Apabila hendak digunakan maka harus dihilangkan bagian tunasnya. Biji barley
banyak dihasilkan dari negara-negara Eropa seperti Perancis dan Belgia ataupun dari
Australia.
Malt merupakan bahan baku yang banyak mengandung pati, protein, vitamin
dan mineral. Bahan lainnya adalah hop atau Humulus hupulus yaitu sejenis tanaman
perdu yang memiliki aroma dan rasa yang khas. Bagian tanaman yang digunakan untuk
pembuatan bir adalah bagian bunga, getah dari sari tanaman tersebut, yang
dikeringkan. Bahan ini akan menambah aroma dan rasa dari cairan yang dihasilkan.
Minyak esensial pada hop yang digunakan untuk mempengaruhi rasa dan aroma bir
adalah mircen, linalol, geraniol, humulen, dan lain sebagainya. Tanaman ini banyak
mengandung tanin (pirogaol dan katekol) yang pada proses penemuan bir akan
berikatan dengan protein dan harus dihilangkan karena mempengaruhi kejernihan bir.
Selain itu, juga terdapat kandungan â-resin yang akan memberikan rasa pahit. Adanya
rasa pahit inilah yang merupakan rasa pahit yang khas yang diinnginkan terdapat pada
minuman bir. Rasa pahit ini akan timbul terutama bila hop sudah dipanaskan hingga
cairannya mendidih.
Bahan yang penting dan akan menemukan mutu akhir adalah air yang
digunakan. Air pada pembuatan bir harus bersifat netral dengan nilai pH 6,5-7,0
kandungan kalsium sebaiknya kurang dari 100 ppm. Begitu pula dengan kandungan
magnesium karbonat. Kandungan kalsium sulfat, natrium klorida dan besi masing-
masing kurang dari 250, 200, dan 1 ppm.
Mikroba yang ditambahkan sebagai starter pada fermentasi pembuatan bir
adalah S. cerevisiae dari jenis khamir permukaan dan khamir terendam, selain itu juga
digunakan S. carlsbergensis dari jenis khamir terendam.

Pengolahan bir diawali dengan proses malting yaitu untuk memperoleh malt
yang banyak mengandung enzim pemecah pati dan protein yaitu á-amilase, â-amilase
dan protease. Barley yang dikecambahkan akan menghasilkan komponen flavor dan
warna yang khas.
Selanjutnya dilakukan proses mashing yaitu proses pelarutan dari malt dan malt
adjuncts sehingga dapat digunakan sebagai media fermentasi seefisien mungkin.
Prinsip dari proses adalah memanaskan malt dan malt adjuncts secara terpisah
kemudian dilakukan pencampuran sehingga suhunya sekitar 57-77oC.
Filtrat (wort) yang dihasilkan harus dimasak dan dicampur denga hop dan bila perlu
ditambahkan juga gula sebagai tambahan substrat. Wort tersebut dimasak pada suhu
100oC selama 1,5 hingga 2,5 jam. Setelah itu disaring melewati sisa-sisa hop sehingga
protein dan padatan hop tertahan. Endapan yang terpisah dari substrat dicuci kembali
dan penyaringan dilakukan untuk menahan padatan demikian seterusnya sehingga
filtrat yang terbentuk cukup banyak. Perbandingan bahan baku dan proses
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 19.
Pada persiapan bahan dilakukan pemasakan wort, hal ini bertujuan agar terjadi
reduksi mikroba. Mikroba patogen dan pembusuk diharapkan sudah dapat
dimusnahkan dengan adanya pemanasan yang cukup lama. Dengan pemanasan yang
cukup lama itu juga akan menyebabkan terjadinya pemekatan bahan, pemucatan,
inaktivasi enzim, ekstraksi zat-zat yang dapat larut, koagulasi protein dan terbentuk
karamel yang akan mempengaruhi mutu akhir produk.
Fermentasi biasanya berlangsung pada suhu dibawah 10oC penambahan starter
dilakukan pada suhu 3,3-14oC. Pada saat itu pH media sekitar 5,0-5,2 pada awal
fermentasi dilakukan secara anaerobik sehingga dapat dihasilkan alkohol. Fermentasi
akan dibiarkan berlangsung selama 8-20 hari tergantung dari beberapa faktor seperti
bahan baku, kondisi starter dan faktor lainnya yang mempengaruhi proses fermentasi.
Fermentasi permukaan biasa berlangsung antara 5-7 hari sedangkan fermentasi
terendam mebutuhkan waktu yang lebih lama yaitu antara 7-12 hari.
Pada akhir fermentasi akan terjadi penggumpalan dari sel-sel khamir dan akn
turun kedasar wadah fermentasi. Proses ini dilanjutkan dengan proses penuaan atau
aging. Aging berlangsung pada suhu 0-3oC selama beberapa minggu hingga beberapa
bulan. Selama aging akan terjadi koagulasi komponen-komponen yang akan
dipisahkan pada akhir proses. Komponen tersebut antara lain adalah protein, sel khamir
dan resin. Pada saat ini bir akan menjadi jernih dan berbentuk aroma yang khas, karena
terbentuknya ester.

Sebagai penikmat bir dengan predikat rookie, orang beranggapan kalau


kesalahan paling fatal yang mungkin dilakukan dengan bir adalah cara menyajikan bir
itu sendiri. Seperti misalnya ketika kamu minum bir dengan gelas yang beku atau
membiarkannya terlalu lama di kulkas. Rupanya kebiasaan-kebiasaan itu merupakan
hal yang salah. Yeap, our whole life is a lie. Lalu, apalagi ya kesalahan yang biasanya
orang-orang lakukan ketika minum bir?
Membekukan Gelas Bir

Ketika memesan bir di bar favoritmu, biasanya akan disuguhkan gelas beku
oleh seorang pelayan. Ternyata gelas beku bukanlah cara yang tepat untuk menyajikan
segelas bir segar. Malahan, gelas beku akan membuat bir berbusa, membunuh proses
karbonisasi, dan merusak aroma bir itu sendiri. Untuk menyajikan bir dingin yang
segar, cukup simpan gelasmu di lemari lalu rendam dengan air dingin untuk
membersihkan debunya kemudian tuangkan bir dengan cara yang benar.
Minum Bir Terlalu Dingin

Bahkan sebenarnya ada ketentuan suhu yang ideal untuk menyajikan bir. Para
ahli bir menyarankan agar kita menyimpan bir tidak kurang dari 10 menit sebelum
meminumnya supaya aroma dan rasanya tetap terekspos dengan baik.
Menyimpan Bir dengan Salah atau di Tempat yang Salah

Pernah dengar istilah skunked beer? Istilah itu digunakan untuk


mendeskripsikan bir dengan aroma yang tidak sedap. Semisalnya sedang berjalan-jalan
di supermarket lalu menemukan bir yang disimpan dalam botol kaca bening. Coba saja
buka botolnya lalu minum birnya. Kalau hidungmu jadi terganggu dengan aroma bir
tersebut, berarti kamu baru saja menyesap skunked beer.

Aroma bir yang tidak sedap terjadi akibat bir sudah terekspos dengan cahaya.
Proses ini ternyata berlangsung dalam hitungan menit ketika botol bir dibuka. Kalian
dapat menghindari hal ini dengan membeli bir yang dikemas di dalam kaleng atau botol
berwarna gelap. Juga, pastikan menyimpan bir di tempat dengan cahaya gelap.
Menyimpan Bir Terlalu Lama

Kebanyakan penikmat bir pasti punya sebotol bir di kulkas yang tidak tersentuh selama
setengah abad. Bisa jadi, bir itu disimpan untuk momen istimewa yang tak kunjung
datang. Bir yang didominasi oleh kandungan bunga hop jangan disimpan terlalu lama.
Kalau memang kamu ingin membuat stok bir di rumah, pilihlah bir jenis stout,
barleywine dan trappist.
3. SPIRIT
Spirit adalah minuman beralkohol yang diperoleh dengan proses penyulingan
(destilasi). Tapi jangan salah sebelum dilakukan destillasi terlebih dahulu dilakukan
proses fermentasi kemudian baru didestilasi.

Bahan-bahan untuk membuat spirit adalah ;

 Grains/padi-padian

 Agave/Kaktus

 Sugar cane/tebu

 Fruits/buah-buahan.

Secara garis besar spirit dibagi menjadi 2 (dua) yaitu;

Dry Spirit (Liquor) adalah minuman beralkohol yang mempunyai kadar alkohol lebih
tinggi dari pada kadar gulanya. Contohnya adalah Whiskey (Jim Beam, Chivas Regal,
Jack Daniel dll)

Sweet Spirit (Liqeur) adalah minuman beralkohol yang mempunyai kadar gula lebih
tinggi dari pada kadar alkoholnya. Contohnya adalah Grandmarnnier/Orange Liqeur,
Kahlua/Coffee Liqeur dlsb.

Spirit adalah minuman yang pada proses pembuatanya mengalami proses destilasi
atau penyulingan atau disebut juga Liquor,Sedangkan liquer adalah minuman / spirit
yang pengalami penambahan zat gula atau flavour sehingga rasanya manis dan
beraroma dan tampak lebih kental.
Contoh Liquor atau Spirit : Vodka,Tequila,Dry Gin,Rum,Whisky
Contoh Liquer : Triple sec,kahlua,white cream de cacao,midori dll.
Spirits itu sendiri adalah hasil distilasi atau penyulingan dari produk fermentasi.
Distilasi merupakan proses pemanasan dari liquid hasil fermentasi ke titik didih alcohol
(212 derajat Fahrenheid)dengan begitu alkohol otomatis akan menguap dan dilarikan
ke suatu ruang dengan temperature yang rendah, sehingg cairan yang menguap akan
kembali mengembun atau menjadi liquid dengan kadar alcohol yang tinggi.

Jenis – Jenis Spirit


 LIQUOR

1. Whisky
Whisky disuling dari campuran padi – padian (biasanya jenis gandum dan jewawut)
lalu disimpan didalam kayu OAK dalam waktu yang cukup lama. Whisky harus
disuling pada kadar kurang dari 190 proof dan diwadahi kedalam botol tidak kurang
dari 80 proof. Whisky bila disimpan dalam air akan berwarna bening, tetapi bila
disimpan kedalam tong kayu akan memiliki warna kuning dengan rasa dan bau yang
khas semerbak. Negara – negara penghasil whisky adalah Amerika Serikat, Canada,
Scotlandia, dan Irlandia. Ciri khas masing – masing negara sangat berbeda karna
memiliki perbedaan proses dan resep.
- Whisky Amerika
Walaupun whisky amerika ini jatuh dalam katagori tiga utama, yaitu whisky murni,
whisky ringan, dan whisky campuran tetapi pemerintah Amerika Serikat mengakui
33jenis whisky yang mutunya jelas berbeda satu sama lain.
- Whisky Murni
Whisky ini disuling dari jagung, jewawut sejenis gandum dan gandum biasa. Tidak
dicampur dengan padi –padian yang netral atau whiskylain yang mana juga yang lalu
disimpan lama dalam tong kayu OAK dalam gudang bawah tanah selama paling sedikit
dua tahun dan ada
4 jenis utama dari whisky murni ini yaitu :
 Whisky Bourbon
 Whisky dari sebangsa Gandum atau Rye
 Whisky dari Jagung
 Whisky yang disimpan dibawah pengawasan pemerintah

- Whisky Canada
Whisky ini merupakan campuran, hasil penyulingan dari sebangsa gandum, jagung,
jewawut, atau jelai. Whisky ini dihasilkan hanya di Canada dibawah pengawasan
pemerintah.
- Whisky Scotlandia
Whisky ini dihasilkan di Scotlandia saja hasil campuran dengan minuman keras
lainnya. Kepribadiannya secara individu karena masing – masing berasal dari padi –
padian sebangsa jelai pribumi yang disimpan kedalam kuali dari tanah menurut tradisi
disitu. Whisky scoth paling sedikit 4 tahun disimpan dengan kadar 80 sampai 86 proof
namun yang dipasarkan selalu berkisar 80 proof.
- Whisky Irlandia
Hanya dihasilkan di Irlandia walau seperti halnya dengan Whisky Scoth tetapi agak
berbeda karna jelainya dikeringkan pakai ocen yang apinya, dari batu arang sehingga
bau api tidak mencapai jelai atau jewawutnya. Whisky Irlandia lebih berat dan keras
karna mengandung alkohol sebesar 86 proof.

2. Vodka
Lasim disebut sebagai arak dari Rusia. Vodka adalah minuman yang sering berubah
diantara minuman keras yang mengandung alkohol yang telah disaring dengan halus
pada kadar 190 proof dan dimasukkan kedalam botol pada 80 proof atau lebih dari 110
proof. Vodka mulanya dibuat di Rusia dari kentang, tetapi di Amerika dari jenis padi
yang disuling juga dari jagung dan gandum. Dari padi lebih halus karna di saring lewat
arang yang telah diaktifkan. Vodka tidak lama disimpan di gudang, tidak berwarna dan
pada hakekatnya tidak ada rasanya serta tidak berbau. Di Rusia di daerah Baltic, vodka
langsung diminum dengan menggunkan gelas – gelas kecil dalam keadaan dingin dan
di teguk sekaligus. Di Amerika, vodka biasanya dicampur dengan sari buah –buahan
atau dengan minuman keras yang mengandung Carbo Hydrat dan bumbu yang tidak
mempengaruhi rasa lezat yang ,makin di gemari orang deengan sebutan Vodka Martini.
Vodka semacam ini dimasukkan kedalam botol dengan kadar 70 proof.
3. GIN
Gin atau terkanal dengan sebutan arak di Indonesia yang disuling dari padi
menerima rasa lezat dan bau harumnya dari biji – bijian Jenever dan tumbuhan lainnya.
Setiap penghasil Gin mempunyai resep sendiri kabanyakan tidak berwarna, meskipun
ada beberapa yang berwarna keemasan atau kuning karna lamanya tersimpan dalam
tong. Arak yang dijual keselurh negeri berkisar 80 sampai 94 proof.

- Dry Gin
Hanya menandai bahwa Gin jenis ini tidak manis rasanya. Sebab Gin ini disuling dalam
tabung hampa udara. Gin ini disuling dalam pipa hampa udara pada suhu rendah yaitu
90 derajat fahreiheit dimana hanya dapat rasa ringan, mudah menguap serta bau wangi
tanpa ada rasa pahit seperti yang dijumpai pada beberapa jenis arak.
- London Dry Gin
Dihasilkan di Inggris dan kini dianggap sebagai istilah yang umum yang dapat
munculo pada Gin buatan Amerika juga.
- Gold Gin
Gin arak kering yang karena lama disimpan didalam lubang pohon yang besar,
telah mendapatkan warna kuning seperti emas.
- Gin Belanda, Geneva atau Schiedam
Gin ini telah diimport dari Negara Belanda negara asal arak dengan rasa yang
lezat dan kaya akan minyak yang harum baunya dan sukar dicampur dengan macam
minuman lain.
- Gin Old Tom
Gin ini dari Inggris yang telah diberi rasa manis denagn stroop dari gula pasir.
4. LIQUEUR

LIQUEUR adalah jenis minuman beralcohol yang mempunyai rasa manis , karena
sudah di tambah kadar gula sekitar 2,5 % ke dalamnya.gulanya berasal dari madu ,
corn syrup , atau maple syrup , selain itu kadar alkoholnya di peroleh dari
penambahan kadar alcohol brandy

Aroma liqueur diperoleh dari aroma buah –buahan antara lain apple , peach ,selain itu
di gunakan aroma bunga atau tumbuh tumbuhan .kadar alcohol dari minuman jenis ini
adalah sekitar 30% – 40%, liqueur mempunyai banyak warna , mulai dari yang
berwarna bening ,merah , hijau ,ungu,dll..minuman jenis ini banyak disenangi oleh
kaum wanita, biasanya di minum setelah selesai makan atau di tambahkan dalam
minuman campuran
Penambahan aroma liqueur di lakukan melalui beberapa proses , yakni sebagai
berikut :
· INFUSION / penyerapan
Bahan baku pembuatan liqueur yang sudah di keringkan di rendam di dalam brandy
dan di biarkan selama beberapa bulan ( 6 -8 bulan )sehingga aroma ,rasa , dan warna
dari bahan baku yang di rendam terserap kedalam brandy , hasilnya kemudian di
lakukan penyulingan atau destilasi, untuk proses ini biasanya di lakukan untuk liqueur
yang berbahan baku buah – buahan
· PERCOLLATION / penyerapan secara sirkulasi dan terus menerus
Pada proses ini bahan baku yang di gunakan untuk pembuatan liqueur biasanya terdiri
dari tanaman , bahan baku ini di tempatkan di tempat khusus untuk penyimpanan ,
kemudian brandy di alirkan melalui tempat penyimpanan ini secara berulang – ulang
dan pada akhirnya setelah rasa dan aromanya brandy terserap , baru di tambahkan gula
· DESTILATION /penyulingan
Tanaman sebagai bahan baku yang akan di gunakan di tempatkan pada tempat
penyulingan dan di tambah brandy, selanjtnya di lakukan penyulingan sehinggan rasa
,aroma , dan warnanya terserap ,kemudian di lakukan penyulingan ulang,kemudian di
di tambahkan kadar gula pada hasil akhirnya.

Menurut kelompoknya Liqueur di kelompokan menjadi dua kelompok besar, yaitu:

LIQUEUR UNDER PROPRITARIES : LIQUEUR jenis ini di lindungi undang –


undang suatu Negara , sehingga negara lain tidak di perbolehkan untuk memproduksi
atau menggunakan merknya..
LIQUEUR UNDER GENERAL BRAND : Liqueur jenis ini Negara manapun boleh
memproduksi dan menggunakan merk dagangngaya.
Propietary Liqueur Brand
Alkohol ( %
Nama Liqueur Negara Asal ) flavour / aroma
Irish Whiskey base ,vanila
Baileys Irlandia 17 ,cream
Cointreau Prancis 40 Sweet Orange with herb
Benedictine Prancis 43 Brandy base , citrus , herb
scotch base , heatrhes honey ,
drambuie Skodlandia 40 herb
Frangelico italia 24 Light Hazelnut
Vanila With caramel slight
Galiano Italia 35 aniseed
Cocnag base ,sweet orange ,
Grand Marnier Prancis 40 herbs
Kahlua Mexico 27 Rich Coffee
Malibu West Indies 21 Soft Coconut
Midori Jepang 21 Sweet Honeydew melon
Pernod Prancis 40 Strong aniseed
Pimm's no.1 Inggris 40 Gin Base,mixed berries
Soutern Comfort AS 38 Bourbon Base , peaches
Tia Maria West Indies 32 Rum Base , light coffee
Brandy base , mandarine
Mandarine napoleon Prancis 25 flavour
Liqueur under general brands
Generic liqueur / bebas di produksi semua Negara
Nama Alcohol ( % ) Aroma
Cream de cacao ( White ) 23 Chocolate
Cream de cacao ( Brown ) 23 Chocolate
Cream de menthe ( Green ) 23 Peppermint
Cream de menthe ( White ) 23 Peppermint
Cream de mure ( White ) 23 Blackberry
Apricot brandy 23 Apricot
White Curacao 23 Orange
Blue Curacao 23 Orange
Triple Sec 23 Orange
Cherry Brandy 23 Cherry
Banana Liqueur 23 Banana
Frais De Bois 23 Stawberry
Mango Liqueur 25 Mango
Creme de cassis 25 Blackcurrant
Peach Schapps 25 Peach
Butterschotch schapps 25 Butterscotch
Sambuca 40 Licorice
Amaretto 27 Almond
Sloe Gin 27 Sloe berry
5.COCKTAILS

Koktail (bahasa Inggris: cocktail) adalah minuman beralkohol yang dicampur dengan
minuman atau bahan-bahan lain yang beraroma. Sebelum disajikan dalam gelas khusus
koktail, minuman ini diaduk atau diguncang-guncang supaya bahan-bahannya
tercampur. Minuman beralkohol yang sering dijadikan koktail adalah gin, wiski, rum,
dan terutama vodka. Cocktail biasanya dibuat dari satu jenis atau lebih minuman
beralkohol ditambah perisa berupa liqueur, sari buah, gula, madu, air, es, minuman
karbonasi, susu, krim susu, rempah-rempah, bitters, dan sebagainya.

MINUMAN COCKTAIL TERVAFORIT DI DUNIA :

Mojito adalah sebuah minuman keras khas Kuba. Mojito biasanya dibuat dari lima
bahan: rum putih, gula (biasanya gula tebu), limun, air soda, dan daun mint. Kombinasi
antara rasa manis, limun yang segar dan mint dimaksudkan untuk menutupi rum yang
efeknya keras.
Pina Colada adalah sejenis Cocktail berbahan dasar Rum manis yang dibuat dari Rum,
krim kelapa dan jus nanas, biasanya disajikan dengan cara dikocok atau diaduk dengan
es. Pina Colada bisa diberi hiasan dengan irisan buah nanas atau ceri ataupun keduanya.
Pina Colada telah menjadi minuman keras resmi Puerto Rico sejak tahun 1978.

Cosmopolitan atau yang dikenal dengan sebutan Cosmo biasanya dipesan oleh wanita.
Dibuat dari vodka, triple sec, cranberry jus, dan perasan air lemon.
Dihidangkan pertama kali di Arizona Baltimore Hotel pada tahun 1930. Cocktail yang
satu ini terbuat dari campuran Tequila, orange juice, dan grenadine. Dengan gelas
tinggi dan warna yang cerah.

Nama Daiquiri berasal dari nama pantai di Kuba. Daiquiri adalah cocktail yang bahan
dasarnya terdiri dari rum putih, gula, dan air perasan lemon. Dibuat oleh Jenning Cox,
seorang insinyur pertambangan di amerika saat terjadi perang antar amerika – spanyol.
Margarita adalah koktail yang terdiri dari tequila dicampur dengan Triple Sec dan jeruk
limau atau jus jeruk, biasanya disajikan dengan garam pada pinggiran gelasnya. Ini
adalah koktail tequila berbasis paling umum di Amerika Serikat. Minuman ini disajikan
denga dikocok bersama es, disajikan bersama es tanpa dikocok, dicampur dengan es
(Frozen Margarita), atau tanpa es (Straight up).

Martini adalah minuman koktail yang dibuat dengan gin dengan vermouth yang tidak
manis (dry) lalu dihias dengan buah zaitun. Martini pertama kali dibuat sekitar tahun
1862 dan ketika itu minuman ini dikenal dengan nama Martinez. Saat itu, Martinez
dibuat dengan mencampurkan 4 bagian vermouth merah yang manis dengan 1 bagian
gin lalu dihias dengan buah ceri. Minuman tersebut pun berkembang dan vermouth
merah manis kemudian digantikan dengan vermouth putih yang tidak manis
Cuba Libre memiliki arti “bebaskan Kuba”. Terdiri dari cola, rum putih, dan lemon.
Karena namanya Cuba Libre orang orang mempercayai bahwa minuman ini berasal
dari Kuba.

Screwdriver adalah minuman jenis highball populer yan dibuat dari jus jeruk segar dan
Vodka. Terkadang juga disebut “Vodka and Orange”. Ada banyak variasi minuman
yang hanya memiliki dua bahan dasar, dan juga memiliki beberapa nama yang dapat
ditemukan di seluruh dunia.
Bloody Marry adalah koktail popular yang mengandung Vodka, jus tomat, dan bahan
lainnya atau penyedap seperti saus Worcestershire, saus Tobasco, kaldu sapi atau
Bouillon, lobak, seledri, minyak zaitun, garam, lada hitam, cabe rawit, air jeruk nipis,
dan Celery Salt.

Blue Hawaii adalah Koktail Tropis (tropical Cocktail) yang dibuat dari Rum, jus nanas,
Blue Curacao, campuran manis dan asam, dan kadang juga memakai Vodka.
Seharusnya tidak bungung dengan nama cocktail yang mirip Blue Hawaii yang
mengandung krim kelapa malah terasa campuran anatara manis dan asam dan tidak
menggunakan Vodka.
Black Russian adalah Cocktail yang terbuat dari campuran Vodka dan Coffee Liqueur
(biasanya terdiri dari tiga bagian Vodka untuk dua bagian Coffee Liqueur, per label
botol Kahlua, atau lima bagian Vodka untuk dua bagian Coffee Liqueur, per bahan-
bahan yang ditentukan menurut IBA) dan kadang-kadang dicampur dengan Cola.
Kalau dicampur dengan Cola, maka akan disebut dengan Dirty Black Russian,
berlawanan dengan Clean yang tidak menggunakan Cola. Secara Tradisional Black
Russian dibuat dengan menuangkan Vodka diatas es batu atau pecahan es ke dalam
Gelas kuno, seperti halnya Coffee Liqueur. Ane lebih suka versi white russian-nya.
Sumber :

https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_alcoholic_drinks

https://craftybartending.com/types-of-beer/

https://www.academia.edu/32549514/Pengetahuan_tentang_alcoholic_beverages.doc
x

https://beergembira.com/beer-talk/4-kesalahan-yang-kamu-lakukan-dengan-bir.html

http://yogimandala666.blogspot.com/

http://darmantokoya.blogspot.com/2012/04/sweet-spirit.html

https://haihaernal.wordpress.com/2013/12/27/intip-lebih-dalam-minuman-cocktail-
yuk/

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&
uact=8&ved=2ahUKEwiMnYDX08PlAhVWiHAKHRyACIUQFjAAegQIARAC&ur
l=http%3A%2F%2Fbieap.gov.in%2FPDF%2FHOPAPERIIYR2.PDF&usg=AOvVa
w2HTiUKYFFJlHei9KTO-XqT

https://wartakota.tribunnews.com/2013/12/12/lima-rahasia-tuangkan-bir-dari-ahli-
penuang-bir-dunia

Anda mungkin juga menyukai