PENDAHULUAN
Fermentasi adalah salah satu proses penghasilan alkohol dalam sari buah, oleh
karena itu sebelum membahas fermentasi wine dari sari buah anggur, kita perlu
mengerti apa arti fermentasi, substrat dalam fermentasi wine, dan segala sesuatu
yang berkaitan dengan proses fermentasi wine.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobic
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa
contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi
beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat
dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi
untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak
memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya.
Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan
pada otot.
1
nitrogen dan mikronutrien guna mencegah produksi gas H2S. Jika gas ini muncul
akan menyebabkan bau yang tidak enak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Wine merupakan minuman beralkohol yang biasanya terbuat dari jus anggur
yang difermentasi. Keseimbangan sifat alami yang terkandung pada buah anggur,
menyebabkan buah tersebut dapat difermentasi tanpa penambahan gula, asam,
enzyme, ataupun nutrisi lain. Wine dibuat dengan cara memfermentasi jus buah
anggur menggunakan khamir dari type tertentu. Yeast(organisme) tersebut akan
mengkonsumsi kandungan gula yang ada pada buah anggur dan mengubahnya
menjadi alcohol. Perbedaan varietas anggur dan strain khamir yang digunakan,
tergantung pada type dari wine yang akan diproduksi. (Johnson, 1989)
Selain menggunakan buah anggur, minuman wine juga dapat dibuat dari buah-
buahan lain yang banyak mengandung gula, seperti apel, berry, lengkeng, ataupun
nenas. Penamaan minuman anggur atau wine yang dibuat dari selain buah anggur
biasanya menyertakan nama buah yang digunakan, seperti wine apel, ataupun wine
berry dan secara umum disebut dengan Fruity wine. Sedangkan jika wine terbuat
dari bahan pangan yang mengandung pati, seperti beras dan gandum, maka wine
tersebut lebih dikenal dengan istilah minuman Sake (barley wine atau rice wine).
Minuman wine yang dibuat dari bahan baku jahe dikenal dengan sebutan
Brandy.(Allen, 2008)
3
Fruity wine dapat dibedakan menjadi enam kelompok, yaitu :
1. Red Wine
Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur merah (red grapes). Beberapa jenis
anggur merah yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah merlot,
cabernet sauvignon, syrah/shiraz, dan pinot noir.
2. White Wine
White Wine adalah wine yang dibuat dari anggur putih (white grape). Beberapa
jenis anggur hijau yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah
chardonnay, sauvignon blanc, semillon, riesling, dan chenin blanc.
3. Rose Wine
Rose Wine adalah wine yang berwarna merah muda atau merah jambu yang dibuat
dari anggur merah namun dengan proses ekstraksi warna yang lebih singkat
dibandingkan dengan proses pembuatan Red Wine. Di daerah Champagne, kata
Rose Wine mengacu pada campuran antara White Wine dan Red Wine.
4. Sparkling Wine
Sparkling Wine adalah wine yang mengandung cukup banyak gelembung karbon
dioksida di dalamnya. Sparkling Wine yang paling terkenal adalah Champagne dari
Prancis. Hanya Sparkling Wine yang dibuat dari anggur yang tumbuh di desa
Champagne dan diproduksi di desa Champagne yang boleh disebut dan diberi label
Champagne.
5. Sweet Wine
Sweet Wine adalah wine yang masih banyak mengandung gula sisa hasil fermentasi
(residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi manis.
4
6. Fortified Wine
Fortified Wine adalah wine yang mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkan
dengan wine biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar alkohol yang tinggi ini adalah
hasil dari penambahan spirit pada proses pembuatannya.
Fruity Wine (anggur buah) adalah minuman beralkohol hasil fermentasi sari
buah dengan atau tanpa Bahan Tambahan Makanan yang diizinkan. Sari buah
yang biasa digunakan oleh winemaker dalam pembuatan wine adalah buah anggur,
karena memiliki kandungan glukosa yang tinggi yaitu 75 – 150 mg/ml. Berdasarkan
jenis anggur yang digunakan wine dapat dibedakan atas dua macam, yaitu red wine
dan white wine.Perbedaan keduanya dapat terletak pada bahan baku, red wine
menggunakan anggur anggur merah
Sedangkan white wine menggunakan anggur hijau atau anggur merah yang
dikupas kulitnya (Effendi, 2004). Selain itu lama dan suhu fermentasi dari kedua
jenis ini berbeda, red wine membutuhkan waktu fermentasi selama 3 – 5 hari pada
24 – 27 0C sedangkan white wine membutuhkan waktu selama 7 – 14 hari pada 10
– 210C.
Pada dasarnya hampir semua buah dapat dibuat menjadi wine terutama yang
mengandung gula (15 – 18%). Bila kandungan gula pada buah kurang atau tidak
mencukupi, maka sering ditambahkan gula pada saat proses fermentasi wine. Syarat
medium yang baik untuk pembuatan wine atau anggur, yaitu :
5
Varietas anggur yang digunakan dalam pembuatan wine (anggur), yaitu Vitis
Vinifera dan Vitis labrusca. Berikut ini ciri-ciri dari kedua jenis anggur, yaitu :
1. Vitis Vinifera
• Termasuk jenis ini adalah dari Eropa (Pinot Noir, Chardonnay, Cabernet
Sauvignon, Gamay and Merlot) dan dari Indonesia (Gros Colman,
Probolinggo biru dan putih, Situbondo Kuning, Alphonso lavalle, dan
Golden Camphion).
2. Vitis Labrusca
Syarat mutu Fruity Wine (anggur buah) menuru Depertemen Pertanian (2004) dalam
Effendi (2004) adalah :
6
4 Asam yang mudah Maks 0,2
menguap(dihitung sebagai asam
asetat) g/100 m
5 Bahan Tambahan Makanan : Sesuai SNI 01-0222-
•Zat pewarna 1987Negative
• Pengawet
•Pemanis buatan
6 Cemaran logam :
•Timbal (Pb) mg/Kg Maks 0,2
•Tembaga (Cu)mg/Kg Maks 2,0
•Seng (Zn)mg/Kg Maks 2,0
•Raksa (Hg)mg/Kg Maks 0,03
•Timah (Sn)mg/Kg Maks 40,0
•Arsen (As) mg/Kg Maks 0,1
7 Cemaran mikrobiologi :
•Angka lempeng tota lKoloni/mg Maks 2,0×102
•Bakteri coliform APM/ml Maks 20
•Escherichia coli APM/ml <3
•Salmonella Koloni/ml Negative
•Staphylococcusaureus Koloni/ml 0
•Vibrio species Koloni/ml Negative
•Clostridium perfringen Negative
•Kapang Maks 50
•Khamir
Divisi :Eumycophyta
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Sacharomycetales
Famili : Sacharomycetaceae
Genus : Sacharomyces
Sel yang termasuk jenis Sacharomyces cerevisiae berbentuk bulat, oval, atau
memanjang. Dalam industry alcohol atau pembuatan anggur digunakan khamir
permukaan yang disebut top yeast, yaitu khamir yang bersifat fermentative kuat
dan tumbuh dengan cepat pada suhu 200C. Khamir permukaan tumbuh secara
menggerombol dan melepaskan karbon dioksida dengan cepat mengakibatkan sel
terapung pada permukaan.
8
2.5 Proses Fermentasi Wine
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang
terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari
tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan
bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
9
Proses pertamakali yang dilakukan adalah menghancurkan anggur.
Untuk wine putih kulit dari anggur dihilangkan, sedangkan wine merah
dihancurkan beserta kulitnya. Setelah itu dilakukan pendinginan pada suhu 5 –
100C dalam waktu 24 – 48 jam dengan bantuan enzim pectinase untuk
menghancurkan material anggur.Pada fermentasi wine atau anggur juga
dilakukan penambahan SO2 kedalam jus/ cairan buah anggur dengan tujuan
untuk mencegah browning selama penghancuran buah dan menghambat
aktivitas khamir lain yang tidak diinginkan.
2. Fermentasi Alkohol
Secara tradisional fermantasi dari anggur dilakukan di dalam tangki kayu
yang besar atau tangki beton, tetapi kebanyakan wine modern sekarang
menggunakan tangki stainless steel yang canggih dengan fasilitas pengontrol
suhu, alat pembersih dan lainnya. Anggur putih secara umum difermentasi pada
suhu 10 – 21oC pada 7- 14 hari atau lebih.
Sedangkan Anggur merah difermentasi antara 3 – 5 hari dengan suhu
antara 24 – 27oC. Pada fermentasi ini yeast yang digunakan yaitu
Saccharomyces cerevisiae yang diinokulasi dalam jus dengan populasi 106-107
cells/ml.
Menurut Hotmaka and Ebner (1995) alcohol merupakan cairan yang mempunyai
sifat fisik sebagai berikut :
a. Berbentuk cair
b. Tidak berwarna
c. Volatile (mudah menguap)
d. Dapat bercampur dengan air dalam segala perbandingan
e. Mendidih pada suhu 790C
f. Membeku pada suhu -1170C
g. Mempunyai berat molekul 46 g/mol
e. Oksigen
Selama fermentasi alkohol berlangsung, diperlukan sedikit oksigen yaitu sekitar
0,05-0,10 mmHg tekanan oksigen, yang diperlukan sel khamir untuk biosintesa
lemak tak jenuh dan lipid. Jumlah oksigen yang lebih tinggi dapat merangsang
pertumbuhan sel khamir, sehingga produktivitasnya alkohol menjadi lebih
rendah. Menurut Daulay dan Rahman (1992), persediaan oksigen yang besar
penting untuk kecepatan perkembangbiakan sel khamir dan permulaan
fermentasi, namun produksi alkohol terbaik pada kondisi an aerob.
• Bau belerang
• Bau apek
13
Kerusakan wine secara mikrobiologi dapat disebabkan oleh Bakteri Asam Laktat
(BAL) dari jenis Leuconostoc, pediococcus, dan Lactobacillus. Bakteri jenis ini
dapat memetabolisme gula, asam, dan unsur lain yang ada dianggur menghasilkan
beberapa senyawa yang menyebabkan pembusukan. Setelah fermentasi alkohol
selesai, maka secara alami akan terjadi proses MLF (Malolactic Fermentasi) yang
dilakukan oleh BAL. Reaksi ini mengubah dekarboksilasi L-malic acid menjadi L-
lactic acid dengan menurunkan kadar keasaman wine dan menaikkan pH antara 0,3
sampai 0,5. Setelah proses MLF selesai, maka kehidupan dari BAL tergantung pada
komposisi wine dan bagaimana wine ditangani. Jika wine memiliki pH tinggi (>
3,5) dan SO2 tidak memadai, maka bakteri BAL dapat tumbuh dan merusak wine
atau penyebab kebusukan (Murli, 2007)
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Wine merupakan minuman beralkohol yang biasanya terbuat dari jus anggur
yang difermentasi.
• Minuman anggur atau wine dapat dibedakan menjadi enam kelompok, yaitu :
Red Wine, White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Sweet Wine, Fortified
Wine
• fermentasi wine adalah proses dimana juice anggur bersama-sama dengan bahan
yang lain yang diubah secara reaksi biokimia oleh khamir dan menghasilkan
wine.
• Mikroorganisme yang sering berperan dalam fermentasi anggur buah adalah dari
golongan khamir dari genus Saccharomyces, Candida, Hansenula pichia.
• Khamir yang biasa dan banyak digunakan untuk fermentasi buah anggur adalah
Sacharomyces cerevisiae dari varietas ellipsoideus.
• Pada pembuatan wine tedapat tahapan-tahapan proses yakni : Penghancuran dan
Perlakuan Anggur Sebelum Fermentasi, Fermentasi Alkohol, Fermentasi
Malolactic, dan terakhir Prosesnya Setelah Fermentasi.
• Fermentasi alkohol/wine (anggur) dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya:
Spesies sel khamir, Jumlah sel khamir, Derajat keasaman(pH), Suhu, Oksigen
3.2 Saran
Diperlukan studi lebih lanjut agar mudh memahami tentang proses pembuatan
wine untuk mendapatkan wine dengan kualitas terbaik dan bisa dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran
15
DAFTAR PUSTAKA
• https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/01/pemanfaatan-saccharomyces-
cerevisiae-dalam-industri-alkohol/
• http://chyrun.blogspot.com/2014/04/cara-pembuatan-wine-menggunakan-
starter.html
• http://matakuliahbiologi.blogspot.com/2012/06/fermentasi.html
• http://sofiatulandariah.blogspot.com/2011/11/metbol-glikolisis.html
• http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/biologi-pertanian/metabolisme-
sel/katabolisme-respirasi/
• https://www.academia.edu/9858415/Fermentasi_alkohol
16