Anda di halaman 1dari 2

SOP PENGUKURAN TINGGI BADAN

BALITA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :
UPT Puskesmas
Rawat Inap Ttd Ka. UPT Nama Ka.UPT
Kemiling
1. Pengertian Pengukuran tinggi badan adalah salah satu metode antropometri yaitu
salah satu metode yang digunakan dalam memantau pertumbuhan dan
penentuan status gizi dengan parameter yang diukur adalah tinggi
badan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Pengukuran Tinggi


Bdan Balita
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Kemiling No. ..... tentang
..............
4. Referensi 1. Depkes RI, 2006, Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Depkes RI;
Jakarta.
2. Kemenkes RI, 2011, Modul B Mengukur Pertumbuhan Anak.
Kemenkes RI; Jakarta.

3. Prosedur / 1. Persiapan alat dan Bahan :


Langkah-
langkah a. Mikrotoise (alat ukur tinggi badan tegak)
b. Buku catatan dan alat tulis

2. Petugas yang melaksanakan :


a. ……………………..
b. ……………………..

3. Langkah-langkah :
Tahap pra interaksi
1. Melakukan verivikasi data
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

Tahap Orientasi
1. Memberi salam pada pasien dan sama nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan kesiapan pasien dan persetujuan keluarga (balita)

Tahap Kerja
1. Perawat mencuci tangan
2. Petugas memastikan mikrotoise yang digunakan dalam
keadaan baik.
3. Petugas memastikan mikrotoise terpasang pada dinding yang
rata dan pada kaca jendela menunjukan angka nol di lantai
pada posisi mikrotoise di lantai.
4. Petugas memposisikan klien yang akan diukur berdiri tegak
lurus di bawah mikrotoise menghadap petugas dan
mebelakangi dinding.
5. Petugas memposisikan kepala klien dengan pandangan lurus
ke depan
6. Petugas memposisikan badan klien tegak, bagian belakang
tulang belikat, pantat dan tumit menempel ke dinding. Serta
kedua lutut dan tumit kaki rapat.
7. Petugas menarik kepala mikrotoise sampai mengenai puncak
kepala klien yang diukur
8. Petugas membaca angka pada jendela baca dan mata petugas
harus sejajar dengan garis merah pada kepala mikrotoise.

4. Bagan alir Fungsinya untuk mempermudah membaca langkah-langkah


(bila
diperlukan)

5. Hal-hal yang Berkaitan dengan hal-hal yg mungkin akan menjadi hambatan


perlu pelaksanaan sop
diperhatikan

6. Unit terkait 1. Ruang MTBS


2. Poli Umum
3. Apotik
4. Klinik Gizi
5. Poli KIA
7. Dokumen Dokumen eks /terkait
terkait

8. Rekaman No. Yang Diubah Isi Perubahan Tgl Mulai


historis Diberlakukan
perubahan 1 Isi yg diubah Isi yg baru Tgl

Anda mungkin juga menyukai