STRAIN GAGE
NAMA PRAKTIKUM
Oleh :
NO NAMA NIM
1 Haris Maulana 1721402024
2 Hasrul 1721402023
3 M.Reyhan Fitrah 1721402012
4 Mahatir Muhammad 1721402004
5 Muhammad Nasir 1721402005
6 Muhammad Rival 1721402002
7 Muhammad Firdaus 1721402003
Kelompok : II
Kelas : A2
Semester : IV
Prodi : Teknologi Industri
Pembimbing : Hamdani, SST, MT
POLITEKNIK NEGERI
JURUSAN TEKNIK
Jln B.Aceh-Medan KM 280,3 Buketrata–
Email: jtm@pnl.ac.id; prodid4tmpp@pn
TEKNIK MESIN Website:http://mesin.pnl.ac.id
OLEH :
NO NAMA NIM
1 Haris Maulana 1721402024
2 Hasrul 1721402023
3 M.Reyhan Fitrah 1721402012
4 Mahatir Muhammad 1721402004
5 Muhammad Nasir 1721402005
6 Muhammad Rival 1721402002
7 Muhammad Firdaus 1721402003
Kelompok : II
Kelas : A2
Semester :4
Prodi : Teknologi Industri
Pembimbing : Hamdani, SST, MT
Mengetahui, Menyetujui,
Kasi.Lab. Uji Bahan Pembimbing Praktikum
i
KATA PENGANTAR
Shalawat serta salam sama-sama kita sanjung sajikan kepangkuan Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang
berilmu pengetahuan seperti kita rasakan pada saat ini.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pada penelitian yang akan dilakukan digunakan dua buah sensor yang
dirangkai secara dummy jembatan Wheatstone sebagai pengindera dari tekanan
pada bahan yang akan diuji. Penggunaan dua buah sensor diperkirakan dapat
mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi. Oleh karena itu, penulis merasa
tertarik untuk membahas tentang Strain Gauge.
2
BAB II
TUJUAN PRAKTIKUM
3
BAB III
DASAR TEORI
dimana:
σ = regangan, Δl/l (tanpasatuan)
s = tegangangeser , kg/cm2
E = modulus Young , kg/cm2
Bila dua gage atau lebih digunakan, maka tekanan pada pelacakan arah
setiap gage bisa ditentukan dengan menggunakan perhitungan. Namun demikian
persamaannya memiliki tingkat kompleksitas yang berbeda tergantung pada
4
kombinasi dan orientasi gage tersebut. Kepekaan sebuah Strain Gage disebut
dengan faktor gage dan perbandingan antara unit resistansi dengan perubahan unit
panjang adalah :
Faktor gauge:
dimana :
K = Faktor gage
ΔR = Perubahan tahanan gauge
Δl= Perubahan panjang bahan
R = Tahanan gage nominal
l = Panjang normal bahan
= …………….(3) dimana :
ρ = tahanan spesifik dari bahan konduktor
l = panjang konduktor
d = diameter konduktor
5
b. Bahan- bahan yang bisa dijadikan Strain Gage
6
diferensial impedansi input sangat tinggi. Dalam beberapa kasus, Galvanometer
yang sensitif dengan impedansi yang relatif rendah bisa digunakan, khususnya
untuk kalibrasi atau instrumen-instrumen pengukuran tunggal.
Rangkaian Jembatan Wheatstone merupakan rangkaian yang terdiri dari
resistor dan catu daya (power supply). Jembatan wheatstone sendiri adalah
rangkaian jembatan yang pada umunya digunakan untuk mengukur presisi tahanan
dengan nilai 1 ohm sampai denganmega ohm. Pada umumnya rangkaian jembatan
wheatstone banyak digunakan untuk menghitung resistansi yang tidak diketahui
dengan bantuan dari rangkaian jembatan. Dua kaki yang terdapat pada rangkaian
wheatstone harus disimpan seimbang dan satu kaki yang lainnya termasuk
resistansi yang tidak di ketahui.
Power supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah
suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik
ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya catu daya ini memerlukan sumber
energi listrik yang kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang dibutuhkan
oleh perangkat elektronika lainnya. Dalam praktikum ini power suppply yang
digunakan adalah mengubah tegangan AC 220 V menjadi tegangan DC dengan
range tegangan 0 V – 10 V DC
7
3.4 Jenis-jenis sensor Strain Gage
1. Metal Wire Strain Gauge
Metal Wire Strain Gage adalah gage yang terdapat dalam konfigurasi yang
bisa diikat, permukaan bisa di transfer dan bisa di lebur, dan ini adalah jenis awal
dari Strain Gage yang sudah berkembang. Wayar yang dipakai pada gage tersebut
biasanya berdiameter kurang dari 0,025 mm. Pemasangan gage ini biasanya diikat
atau ditempelkan pada sebuah metal bar (basis stabil) dan diletakkan antara dua
piringan logam tipis dan dikelilingi oleh bahan penyekat, kemudian dilakukan
encapsulasi dengan mengetatkan dua piringan bersamaan disekitar ujung gage.
Permukaan yang bisa di transfer di maksudkan untuk dihilangkan secara teliti
dari carriernya dan kemudian ditempatkan pada permukaan yang telah diukur dan
ini cenderung menekan kemungkinan-kemungkinan kebocoran arus dari wayar ke
permukaan. Gambar 3.2.1 adalah bentuk-bentuk dasar dari Metal wire Strain gage
yang bisa diikat, dan wayar dirangkai dengan pola zig-zag.
8
Diantara material-material yang dipakai adalah paduan (alloy) tembaga– nikel
(constantan yang sering dipakai pada gage elongasi tinggi). Paduan nikel-kronium
dan paduan besi kronium–aluminium sering dipakai untuk applikasi pada suhu
tinggi ataupun yang sangat rendah. Seleksi material wayar dengan koefisien suhu
memungkinkan dua material yang akan dipakai dapat bekerja lebih efisien, untuk
satu gage masing–masing material itu memiliki koefisien suhu dengan besaran yang
sama. Gage konpensasi demikian bisa dibuat dengan menggunakan dua grid
parohan yang dihubungkan secara seri dan terbuat dari dua material. Material ini
berupa tembaga dan nikel, akan tetapi yang sering dipakai adalah nikel–cled dan
cled-baja tahan karat. Adapun material lain yang sering dipakai adalah nikel-cled,
paduan nikel–kronium dan berylium.
Penghantar yang digunakan Strain Gage terdiari dari dua jenis dasar yaitu
penghantar permanen yang dipakai untuk gauge yang bisa diikat, dan penghantar
temporer atau sementara dipakai untuk gage dengan permukaan yang bisa
ditransfer. Plastik yang bisa dipatahkan seperti Vinyl sering dibuat dalam bentuk
rangka digunakan untuk gage wayar, jenis inilah yang paling umum dipakai untuk
gage permukaan yang bisa ditransfer.
Carrier permanen biasanya sangat tipis ketebalannya kurang lebih 0,03mm.
Penggunaan kertas nitrocellulosa biasanya untuk gage yang memiliki batas suhu
moderat, pemakaian kertas phenolik infrekmanated dapat meningkatkan batas suhu
operasi, pemakaian serat kaca (sebagai limenasi) juga akan meningkatkan batas
suhu operasi. Ressin polimida memberikan carrier yang cocok untuk suhu yang
sangat rendah ataupun suhu yang sangat tinggi.
9
selama penguatan tetap diberikan, gage ini juga lebih stabil selama eksprosur
terhadap suhu, dan dikarenakan permukaan yang besar menyebabkan gage ini
mampu mengikuti variasi suhu dari permukaan yang diukur.
Gage biasanya dibuat dengan photo ecting tipis, perlakuan panas alloy– metal
menjadikannya memiliki ketebalan sekitar μm, proses ini melibatkan pembuangan
bahan yang tidak diinginkan sehingga bentuk grid yang sesuai dapat diperoleh.
Material foil, carrier dan lead pada dasarnya sama dengan bentuk yang
digambarkan untuk gage wayar. Banyak gage foil tidak dilengkapi dengan lead,
melainkan dilengkapi dengan tab besar integral dengan pola grid yang terkadang
dilengkapi dengan titik lebur, kemudian lead bisa diikat oleh pemakai. Metal Foil
Strain Gage terlihat pada Gambar 3.3.3.
10
Jenis-jenis dari Metal Foil Strain Gage lain dapat dilihat pada Gambar 3.4.1,
diantaranya Rosette 90o yang dapat mengukur aksial dan regangan trasfer sekaligus.
Variasi desain ini adalah stress gauge dimana dua elemen meliliki tahanan yang
berbeda. Tahanan juga di pilih sehingga hasilnya memberikan sebuah sensor yang
keluarannya sebanding dengan takanan dan keluaran elemen aksial sebanding
dengan regangan.
Rosette 450 memberikan resolusi anguler yang lebih besar dari rosette 600,
namun demikian hal ini dapat diketahui apabila arah regangan utama diketahui.
Persamaan–persamaan serta program komputer telah dikembangkan untuk
penentuan tekanan dan regangan dasar apabila rosette dipakai.
(d) (e)
(f)
Gambar 3.4.1 Macam-macam Rosette untuk Gage Foil
11
(a) Rosette dua elemen foil datar 90o.
(b) Rosette dua elemen foil geser datar 90o.
(c) Rosette dua elemen tumpukan 90o.
(d) Rosette tiga elemen 45o yang persegi empat timpang
tindih.
(e) Rosette tiga elemen 45o.
(f) Rosette tiga elemen foil datar 60o.
12
memberikan respon dengan frekuensi yang jauh lebih tinggi. Gambar 3.5.1
menunjukkan jenis–jenis konfigurasi Strain gage Semikonduktor.
13
induksi beban. Sensor strain gage pada umumnya adalah tipe metal-foil, dimana
konfigurasi grid dibentuk oleh proses photoeching. Karena prosesnya sederhana,
maka dapat dibuat bermacam macam ukuran gauge dan bentuk grid. Untuk macam
gauge yang terpendek yang tersedia adalah 0,20 mm; yang terpanjang adalah 102
mm. Tahanan gauge standard adalah 120 mm dan 350 ohm, selain itu ada gauge
untuk tujuan khusus tersedia dengan tahanan 500, 1000, dan 1000 ohm.
Gaya yang diberikan pada suatu benda logam (material ferrit / konduktif),
selain menimbulkan deformasi bentuk fisik juga menimbulkan perubahan sifat
resistansi elektrik benda tersebut. Dengan menempelkan jenis material tersebut
pada suatu benda uji (specimen) menggunakan suatu perekat yang isolatif terhadap
arus listrik, maka material tadi akan menghasilkan adanya perubahan resistansi
yang nilainya sebanding terhadap deformasi bentuknya.
14
3.6 Aplikasi sensor Strain Gage
1. Digunakan pada pengkur berat badan digital.
2. Timbangan Digital pada kapasitas berat yang diangkut oleh bus, truck, dll.
3. Mengukur batas maksimal tumpangan pada lift.
Misal :
Pada Timbangan Digital pada kapasitas berat yang diangkut oleh bus, truck,
dll. Sensor ini dapat di pasang di kenadaran bermotor seperti, motor, mobil,
truck ataupun bus. Karena banyak kendaraan bermotor tidak menaati peraturan
dalam berkendara. Biasanya mereka membawa beban dalam kendaraannya
melebihi yang standart kendaraan yang seharusnya. Itu mengakibatkan dapat
terjadinya keolengan kemudian terjadi kecelakaan. Untuk menghindari hal
tersebut dapat kita dapat memasangkan sensor ini. Jika terjadi kelebihan muatan
kendaraan tersebut akan berbunyi dengan keras, dan mesin tidak dapat
dihidupkan.
Pada pengukuran batas maksimal tumpangan pada lift. Dalam sebuah lift,
biasanya dibatasi berat maksimal bila ingin menggunakan lift. Alat ini bekerja
dengan cara apabila kita memasuki lift, maka alat ini akan menampilkan jumlah
berat total orang yang memasuki lift.
15
BAB IV
METODE PRAKTIKUM
16
4.4 Langkah Kerja
Gambar 1.1
Gambar 1.2
17
3. Pilih COM 4
Gambar 1.3
4. Klik CONNECT
Gambar 1.4
18
5. Pilih beban pertama (0.20)
Gambar 1.5
6. Klik START
Gambar 1.6
19
7. Hasil untuk beban 0.20
Gambar 1.7
20
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut adalah hasil dari praktikum uji bahan Strain Gage Quarter Half Bridge :
Dari hasil praktikum, maka kita dapat memperoleh hasil sebagai berikut yang
menunjukkan modulus elastitas dari setiap bahan yang kita lakukan pada alat
Strain Gage.
21
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas adalah :
1. Strain Gage adalah komponen elektronika yang dipakai untuk mengukur tekanan
(deformasi atau strain). Alat ini berbentuk foil logam atau kawat logam yang
bersifat insulatif (isolasi) yang ditempel pada benda yang akan diukur tekanannya,
dan tekanan berasal dari pembebanan.
2. Sensor gaya muatan dan berat merupakan sensor fisika yang mengubah gaya,
beban, torsi dan regangan menjadi resistansi/hambatan. Contoh aplikasinya bias
diterapkan pada timbangan.
3. Prinsipnya adalah jika tekanan pada benda berubah, maka foil atau kawat akan
terdeformasi, dan tahanan listrik alat ini akan berubah. Perubahan tahanan listrik ini
akan dimasukkan kedalam rangkaian jembatan Whetstone yang kemudian akan
diketahui berapa besar tahanan pada Strain Gauge
6.2. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan adalah agar dalam semua pembaca dapat
menjadikan Laporan ini sebagai acuan untuk penambahan wawasan ilmu di
bidangnya. Untuk itu, kami sangat mengharapkan adanya pengembangan atas
pembuatan makalah ini
22
DAFTAR PUSAKA
23