Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

Cara Mengatasi Kantuk Saat Belajar di Kelas dengan Senam Otak


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan dan Promosi Kesehatan

Disusun oleh:
KELOMPOK TUTORIAL C

Zahrul Insan Sismayadi (220110170023)


Nadya Rahmanda Jatnika (220110170024)
Meideline Chintya (220110170025)
Ratih Kusuma Dewi (220110170026)
Siti Haiva Alawiyah (220110170027)
Sepdian Puspaningrum (220110170028)
Selvia Nurfauzan (220110170029)
Shofura Kamil Pasya (220110170030)
Riftania Aulia Puri (220110170031)
Alnida Anggraeni Bunga I (220110170032)
Aulia Rahmi Fadilah (220110170033)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
1. Latar Belakang
Siswa sering mengalami masalah tidur yang kadang –kadang dapat berpengaruh
negatif dan berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan mereka (Vargas, Flores, Robles.
2014). Hyder O. Mirghani, MD; Mohammed A. Ahmed, MD; Abdulateef S. Elbadawi, Md
yang berjudul Daytime Sleepiness and Chronic Sleep Deprivation Affects on Academic
Performance Among the Sudanese Medical Students menyebutkan bahwa dalam
penelitiannya ditemukan antara kantuk di siang hari dan kinerja akademis yang buruk pada
siswa, mereka juga mengamati bahwa siswa yang mengantuk juga tidak melakukan ujian
akhir mereka dengan baik. Siswa kantuk di siang hari disebabkan oleh beberapa faktor
yakni diantaranya masalah tidur menurut Stephen P. Becker, PhD dkk yang berjudul Sleep
in large, multi-university sample of college student : Sleep Problem Prevalence, Sex
Differences, and Mental Health Correlates mengatakan bahwa masalah tidur yang buruk
di kalangan siswa karena siswa tidak mencukupi waktu tidur, memiliki latensi tidur yang
diperpanjang dan pengalaman kualitas tidur yang buruk kejadian tersebut menggambarkan
pola tidur dan masalah pada siswa. Didukung oleh peneliti lain Walter C. Buboltz, Jr,PhD;
Franklin Brown, MA; Barlow Soper, PhD yang berjudul Sleep Habits and Patterns of
College Students: A Preliminary Study meniliti bahwa penyebab ngantuk dikalangan siswa
disebabkan oleh tidur yang kurang nyenyak dalam rentang seminggu hanya sesekali siswa
tidur nyenyak.

2. Tujuan
Kegiatan ini memiliki tujuan:
a. Agar siswa dapat memahami mengenai definisi, faktor penyebab, dan mekasisme
mengantuk
b. Memberi informasi kepada siswa terkait cara-cara mengatasi rasa kantuk
c. Memberi informasi mengenai contoh-contoh senam otak yang bisa dilakukan saat
di kelas agar dapat mengatasi rasa kantuk

3. Lampiran
I. Susunan Kepanitiaan
1. Penanggung Jawab : Siti Haiva Alawiyah
2. Sekertaris : Shofura Kamil Pasya
3. Bendahara : Selvia Nurfauzan
4. Divisi Acara
Staff : Riftania Aulia Puri
Sepdian Puspaningrum
5. Divisi Logistik
Staff : Meideline Chintya
Alnida Anggraeni Bunga Irianto
6. Divisi PDD
Staff : Nadya Rahmanda Jatnika
Aulia Rahmi Fadilah
7. Divisi Humas
Staff : Zahrul Insan Sismayadi
Ratih Kusuma Dewi
II. Susunan Acara
NO Activity Time PERSON IN CHARGE
1 Open gate
2 Penyampaian Materi
3 Tanya Jawab
4 Close Gate

III. Rancangan Anggaran Biaya

No. Rincian Jumlah Barang Harga Satuan Jumlah


1. Surat Izin 2 lembar Rp1.000 Rp2.000
Transportasi
2. 3 liter Rp7.000 Rp21.000
(Motor)
3. Doorprize 2 buah Rp5.000 Rp10.000
Jumlah Rp33.000
IV. Satuan Acara Pengajaran

Satuan Acara Pengajaran

Topik : Cara mengatasi kantuk saat belajar di kelas

Subtopik : Cara mengatasi kantuk saat belajar di kelas dengan senam otak

Sasaran : Siswa

Hari/tanggal :

Waktu : 1 x 30 menit

09.30 - 10.00 WIB

Tempat : Ruang Kelas

Narasumber : Kelompok Tutorial C

1. Karakteristik Audience

Para peserta didik sering mengantuk di dalam kelas pada saat proses pembelajaran.
Rentang usia peserta didik antara 15-17 tahun.

2. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang cara mengatasi rasa kantuk saat belajar
di kelas, peserta didik dapat mengaplikasikan senam otak sebagai upaya mengatasi
kantuk saat belajar di kelas.

3. Capaian Pembelajaran

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang Cara Mengatasi Kantuk saat Belajar di
Kelas, peserta didik diharapkan dapat:

1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi kantuk saat 10 menit sesi evaluasi
2. Peserta didik mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab mengantuk saat 10 menit
sesi evaluasi
3. Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme mengantuk saat 10 menit sesi evaluasi
4. Peserta didik dapat menyebutkan cara mengatasi rasa kantuk saat di dalam kelas
minimal 3 saat 10 menit sesi evaluasi
5. Peserta didik mampu mendemonstrasikan kembali senam otak untuk mengatasi rasa
kantuk dengan benar dalam 10 menit sesi evaluasi.

4. Pokok Bahasan

Cara Mengatasi Kantuk Saat Belajar di Kelas

5. Sub Pokok Bahasan

1. Definisi mengantuk

2. Faktor Penyebab mengantuk

3. Mekanisme mengantuk

4. Cara mengatasi kantuk saat belajar di kelas

5. Senam otak untuk mengatasi rasa kantuk di kelas

6. Teori Promosi Kesehatan dan Teori Pembelajaran


Teori Promosi Kesehatan: teori Diffusion of Innovation, dengan tahapan:

1) Awareness: Kesadaran peserta didik terhadap rasa kantuk yang dialami pada saat
belajar di kelas, ia khawatir tidak bisa fokus dalam pembelajaran
2) Interest: Lalu peserta didik tersebut akan tertarik pada siswa lain yang tidak
merasakan kantuk saat belajar di kelas
3) Evaluation: peserta didik tersebut akan mengevaluasi apa saja keuntungan yang akan
didapat jika tidak mengantuk di dalam kelas
4) Trial: peserta didik mencoba untuk mengatasi rasa kantuk nya dengan melakukan
senam otak
5) Adaption: peserta didik tersebut akan mengadopsi inovasi mengenai senam otak
Teori Pembelajaran: teori Humanism

Teori ini relevan sesuai keadaan masalah peserta didik, yaitu sering mengantuk di kelas.
Karena cara mengatasi kantuk itu harus berdasarkan keinginan pasien dalam hal ini yaitu
peserta didik itu sendiri, maka sangat berhubungan dengan teori ini yang didalamnya
terdapat otonomi dan self determination learning needs. Selanjutnya ada active learners
yaitu peserta didik harus aktif dalam melaksanakan senam otak untuk mengatasi kantuk
tersebut. Motivations: siswa harus diberi motivasi untuk menerapkan senam otak. Dan
yang terakhir ada Self- reliance dan independence, peserta didik harus bisa melakukan
senam otak secara independen, sehingga perawat hanya perlu mengingatkan,
membimbing, dan memberi dukungan.

7. Learning Assesment
Kebutuhan belajar yang cocok adalah "Missperceived needs" jadi peserta didik tidak tahu
mengenai bagaimana mekanisme dan penyebab kantuk dan cara mengatasinya, namun
mereka sadar akan hal itu. Maksudnya yaitu para peserta didik mengetahui bahwa rasa
kantuk itu mengganggu proses belajarnya dan sadar betul bahwa hal tersebut membuatnya
menjadi tidak fokus terhadap pembelajaran, namun disisi lain mereka itu tidak tahu
bagaimana cara yang benar untuk mengatasi rasa kantuk tersebut, mereka juga tidak tahu
hal apa yang bisa dilakukan agar tidak mengantuk di kelas.

8. Denah Pembelajaran

Denah Pembelajaran

MEJA
PINTU
MASUK NARASUMBER

SISWA
9. Materi Pengajaran

(terlampir)

10. Strategi Pengajaran

Metode yang digunakan:

1) Lecture

2) Demonstrasi

Media yang digunakan:

1) Powerpoint

2) Gambar

11. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Kegiatan Pendidik Kegiatan Metode Media Alokasi


Waktu
Peserta Didik

Persiapan (Pra a. Menyiapkan area a. Memasuki - - 1 menit


Kegiatan) pertemuan ruangan
b. Menyiapkan media
Kegiatan a. Memberi salam dan a. Menjawab salam a. Lecture a. - 7 menit
Pembuka memperkenalkan diri dan b. Lecture b. -
b. Menjelaskan maksud mendengarkan c. Lecture c. -
dan tujuan b. Mendengarkan d. Lecture d. -
c. Memberi kontrak c. Mendengarkan e. Menjawa e. -
waktu dan menyetujui b soal f. Powerpoi
d. Menyampaikan materi d. Mendengarkan secara nt
apa saja yang akan dan mandiri
disampaikan memperhatikan
e. Mengevaluasi e. Menjawab soal
pemahaman awal pretest
peserta dengan Pre test

Uraian materi a. Menjelaskan definisi, a. Mendengarkan a. Lecture a. Powerpoi 20 menit


penyebab dan dan b. Lecture nt
mekanisme memerhatikan c. Demonstr b. Powerpoi
mengantuk b. Mendengarkan asi nt
b. Menjelaskan dan d. Praktik c. Powerpoi
mengenai apa saja cara memerhatikan e. Tanya- nt dan
mengatasi rasa kantuk c. Mendengarkan jawab gambar
dan f. Tanya- d. powerpoin
c. Mendemonstrasikan
memerhatikan jawab t
atau mencontohkan
d. Mempraktikkan dan
senam otak yang bisa
kembali gambar
dilakukan di sela-sela
e. Memberi e. -
kegiatan belajar di
pertanyaan f. -
kelas
f. Menjawab
d. Mempraktikkan ulang
pertanyaan
apa yang sudah
didemonstrasikan
sebelumnya dan
memberikan
kesempatan pada
peserta didik untuk
mempraktikan senam
otak yang bisa
dilakukan di sela-sela
kegiatan belajar di
kelas
e. Memberikan
kesempatan pada
mahasiswa untuk
bertanya
f. Mengevaluasi
pemahaman peserta
didik dengan
memberikan
pertanyaan terkait
materi yang telah
disampaikan

Kegiatan a. Mengucapkan terima a. Mendengarkan 2 menit


kasih atas kebersediaan
Penutup b. Membalas salam
peserta

b. Mengucapkan salam

Total 30 menit

12. Daftar Pustaka


Triamiyono, H. (2014). Upaya Mengatasi Rasa Kantuk di Kelas dalam Proses Belajar
Mahasiswa Taruna Akademi Maritim Djadajat. Jurnal Ilmiah Widya. Vol. 2 No. 2.
Diakses 11 November 2018, dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://e-
journal.jurwidyakop3.com/index.php/jurnal-
ilmiah/article/view/180&ved=2ahUKEwiey5XUo9DeAhWIMI8KHVQpBOYQFjAAeg
QIABAB&usg=AOvVaw3hd4WhUyB83RdhwQreXyZv
Priambodo, M, G. (2016). Efektifitas Senam Otak (Brain Gym) dalam Menurunkan
Tingkat Kejenuhan (Burnout) Belajar pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Yogyakarta.
Diakses 11 November 2018, dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://core.ac.uk/download/p
df/78032541.pdf&ved=2ahUKEwirlqjtotDeAhVKro8KHWbgBnsQFjAAegQIBRAB&us
g=AOvVaw2Yq-5TZmH4-OxQL5jrSQM
Fikri, J. (2016). Gangguan Sering Mengantuk. Diakses 11 November 2018, dari
http://s1keperawatan.stikesdhb.ac.id/gangguan-sering-mengantuk-2/

13. Evaluasi

1. Evaluasi Proses

Evaluasi selama proses pembelajaran berlangsung.

a. Berapa jumlah peserta yang hadir?

b. Apakah peserta antusias terhadap materi penyuluhan?

c. Apakah kegiatan berjalan tertib?

d. Apakah peserta aktif mengajukan pertanyaan?

e. Apakah peserta aktif dalam mendemonstrasikan kembali olahraga ringan di


kelas?

2. Evaluasi Hasil

Merupakan evaluasi yang dilakukan diakhir sesi pendidikan kesehatan.


1. Apakah peserta didik dapat menjelaskan definisi mengantuk saat 10 menit sesi
evaluasi?

2. Apakah peserta didik dapat menyebutkan faktor-faktor penyebab mengantuk saat 10


menit sesi evaluasi?

3. Apakah peserta didik dapat menjelaskan mekanisme kantuk saat 10 menit sesi
evaluasi?

4. Apakah peserta didik dapat menyebutkan cara apa saja yang bisa mengatasi rasa
kantuk saat di dalam kelas minimal 3 pada 10 menit sesi evaluasi?

5. Apakah peserta didik dapat mendemonstrasikan kembali senam otak yang bisa
dilakukan di sela-sela kegiatan belajar di kelas dengan benar dalam 10 menit sesi
evaluasi.?

Pertanyaan yang diajukan pada peserta didik:

1. Jelaskan mengenai definisi mengantuk!

2. Sebutkan faktor-faktor penyebab mengantuk!

3. Jelaskan bagaimana mekanisme mengantuk!

4. Apa saja cara untuk mengatasi rasa kantuk saat di dalam kelas? Sebutkan minimal
3!

5. Demonstrasikan kembali senam otak yang bisa dilakukan di sela-sela kegiatan


belajar di dalam kelas!
Lampiran

Materi Pengajaran

1. Pengertian mengantuk
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengantuk (kantuk) adalah rasa atau perasaan
hendak tidur. Mengantuk berarti otak sedang kekurangan oksigen. Oksigen dibutuhkan oleh sel-
sel otak untuk melakukan aktivitas rutin sehari-hari. Apabila oksigen yang beredar di darah kurang
mencukupi kebutuhan metabolisme maka otak pun akan kekurangan oksigen.. Oleh karena itu,
disarankan seseorang harus sarapan pagi terlebih dahulu agar otaknya tidak kekurangan oksigen.

Mengatuk tidak mengenal waktu, baik pagi, siang, sore, atau malam kita bisa saja
mengantuk. Tapi bila rasa kantuk datang pada saat yang tidak tepat, maka itu dapat berdampak
buruk bagi kita. Misalnya, ketika kita mengantuk saat belajar, kita tidak bisa lagi berkonsentrasi
terhadap pelajaran, sehingga kita tidak mengerti mengenai materi yang telah disampaikan.

2. Faktor-faktor penyebab mengantuk


Mengantuk biasanya disebabkan oleh bekerja sepanjang waktu atau penggunaan obat,
kondisi kesehatan, kurang tidur, meminum kaffein, dan gangguan tidur. Selain itu kantuk juga
disebabkan oleh kurangnya olahraga, perbedaan psikologi, gaya hidup,dan gejala anemia.

3. Mekanisme mengantuk
1) Mekanisme mengantuk pada pagi hari
Mudah ngantuk di pagi hari bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya tidur yang
kemalaman (di atas jam 24.00). Ketika waktu menunjuk pukul 24.00 maka organ hati kita
langsung melakukan metabolisme asam laktat (zat kelelahan yang ada di aliran darah) untuk
diubah menjadi tenaga kembali. Proses tersebut berlangsung selama dua jam (antara jam 24.00
sd 02.00 pagi). Jika pada jam tersebut kita belum juga tidur, maka proses perubahan zat
kelelahan menjadi zat sumber tenaga tidak akan berjalan dengan baik. Akibatnya, di pagi hari
kita seperti mengantuk, dan tidak segar.
2) Mekanisme mengantuk saat kelelahan
Dalam tubuh kita ada proses kimia dimana glukosa yang didapat dari makanan diubah
menjadi energi mekanik yang membuat otot kita bekerja dan menjadi sumber tenaga kita.
Energi ini disebut ATP (adenosin tri fosfat), yaitu gugus adenosin yang mengikat tiga gugus
fosfat. Ketika satu gugus fosfat lepas dari ATP akan dilepas energi sebesar 30 KJ, yang dapat
digunakan untuk menggerakkan otot kita. Tubuh kita punya dua cara untuk mengambil energi
dari glukosa, keduanya disebut dengan respirasi: yang pertama aerobik (memerlukan udara)
disebut juga siklus Krebs, dan yang kedua anaerobik (tanpa udara), mengubah glukosa menjadi
asam laktat. Bila badan kita normal, tubuh kita bergantung pada proses aerob. Tapi, saat tubuh
kita kelelahan, kadar oksigen dalam aliran darah tidak akan cukup untuk menghasilkan energi
melalui proses aerob. Karena itu, proses anerob lah yang terjadi. Proses anaerob ini terjadi di
otot dan akibatnya si asam laktat pun terkumpul di otot dan menimbulkan rasa lelah. Kumpulan
asam laktat ini dan kondisi yang anaerob (kurang oksigen) membuat tubuh mengirim sinyal
lelah ke otak dan otak pun balik memerintahkan tubuh untuk istirahat, yang ditandai dengan
rasa kantuk.
4. Cara Mengatasi Rasa Kantuk Saat di Kelas
Banyak cara yang bisa dilakukan jika rasa kantuk mulai menyerang pada saat proses
pembelajaran di kelas, misalnya dengan cara segera berdiri dari duduk, menggerakkan
tubuh, minum teh hijau, mencuci muka, merapikan hal di sekitar, dan memakan
cemilan yang sehat. Namun ada cara mengatasi rasa kantuk yang lebih membuat otak optimal
dalam berkonsentrasi untuk belajar, yaitu melakukan senam otak.
5. Senam Otak Mengatasi Rasa Kantuk di Kelas
a. Mengisi Energi (Energizer)
Gerakan senam otak ini dilakukan dengan menarik nafas panjang dan dalam sehingga
meningkatkan oksigenasi, relaksasi otot leher dan bahu. Gerakan ini membangkitkan
energi terutama bila duduk dalam waktu yang lama. Gerakan ini dapat memperbaiki
konsentrasi dan perhatian, secara khusus berguna agar mengurangi rasa kantuk karena
telah menghirup oksigen sehingga oksigen tersebut akan mengalir dalam darah lalu ke
otak.
b. Tombol Bumi (Earth Button)
Gerakan meletakkan dua jari tangan di tengah-tengah dagu, dan tangan lainnya di daerah
pusar menunjuk ke bawah, ikuti gerakan mata dari bawah ke atas dalam satu garis.
Fungsinya untuk meningkatkan konsentrasi, motivasi dan koordinasi otak.

c. Belly Breathing (Pernapasan perut)


Gerakan dengan meletakkan tangan di perut. Lalu mengembuskan nafas pendek, lalu
ambil nafas dalam dan hembuskan pelan-pelan seperti balon yang ditiup. Tangan
mengikuti gerakan perut, naik waktu mengambil dan turun waktu membuang nafas. Bila
punggung ditegakkan setelah mengambil nafas, udara akan bisa masuk lebih dalam lagi.

d. Burung Hantu (The Owl)


Gerakan mencengkram otot bahu, lalu menggerakan kepala menengok ke belakang, tarik
napas dalam dan tarik bahu ke belakang, kemudian menengok kesisi yang lain.
Tundukkan kepala, napas dalam, dan biarkan otot relaks. Ulangi dengan mencengkeram
bahu yang lain. Fungsinya untuk meningkatkan ingatan jangka pendek dan panjang.

e. Memutar kepala
Gerakan ini dilakukan dengan cara menundukkan kepala ke depan, dan pelan-pelan putar
dari satu sisi kesisi lainnya, tengadahkan kepala kebelakang, dan putar lagi kekiri kekanan.
Gerakan ini dapat menurunkan ketegangan otot leher, meningkatkan kemampuan dalam
melakukan kegiatan dengan rileks tanpa tekanan.

f. Pasang telinga (The thinking Cap)


Gerakan ini dilakukan dengan cara memijat daun telinga dengan pelan-pelan dari telinga
bawah ke atas, ulangi sebanyak tiga kali. Gerakan ini fungsinya untuk meningkatkan
konsentrasi lagi sehabis rasa kantuk datang, juga meningkatkan kemampuan mendengar.

Anda mungkin juga menyukai