Disusun oleh:
KELOMPOK TUTORIAL C
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
1. Latar Belakang
Siswa sering mengalami masalah tidur yang kadang –kadang dapat berpengaruh
negatif dan berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan mereka (Vargas, Flores, Robles.
2014). Hyder O. Mirghani, MD; Mohammed A. Ahmed, MD; Abdulateef S. Elbadawi, Md
yang berjudul Daytime Sleepiness and Chronic Sleep Deprivation Affects on Academic
Performance Among the Sudanese Medical Students menyebutkan bahwa dalam
penelitiannya ditemukan antara kantuk di siang hari dan kinerja akademis yang buruk pada
siswa, mereka juga mengamati bahwa siswa yang mengantuk juga tidak melakukan ujian
akhir mereka dengan baik. Siswa kantuk di siang hari disebabkan oleh beberapa faktor
yakni diantaranya masalah tidur menurut Stephen P. Becker, PhD dkk yang berjudul Sleep
in large, multi-university sample of college student : Sleep Problem Prevalence, Sex
Differences, and Mental Health Correlates mengatakan bahwa masalah tidur yang buruk
di kalangan siswa karena siswa tidak mencukupi waktu tidur, memiliki latensi tidur yang
diperpanjang dan pengalaman kualitas tidur yang buruk kejadian tersebut menggambarkan
pola tidur dan masalah pada siswa. Didukung oleh peneliti lain Walter C. Buboltz, Jr,PhD;
Franklin Brown, MA; Barlow Soper, PhD yang berjudul Sleep Habits and Patterns of
College Students: A Preliminary Study meniliti bahwa penyebab ngantuk dikalangan siswa
disebabkan oleh tidur yang kurang nyenyak dalam rentang seminggu hanya sesekali siswa
tidur nyenyak.
2. Tujuan
Kegiatan ini memiliki tujuan:
a. Agar siswa dapat memahami mengenai definisi, faktor penyebab, dan mekasisme
mengantuk
b. Memberi informasi kepada siswa terkait cara-cara mengatasi rasa kantuk
c. Memberi informasi mengenai contoh-contoh senam otak yang bisa dilakukan saat
di kelas agar dapat mengatasi rasa kantuk
3. Lampiran
I. Susunan Kepanitiaan
1. Penanggung Jawab : Siti Haiva Alawiyah
2. Sekertaris : Shofura Kamil Pasya
3. Bendahara : Selvia Nurfauzan
4. Divisi Acara
Staff : Riftania Aulia Puri
Sepdian Puspaningrum
5. Divisi Logistik
Staff : Meideline Chintya
Alnida Anggraeni Bunga Irianto
6. Divisi PDD
Staff : Nadya Rahmanda Jatnika
Aulia Rahmi Fadilah
7. Divisi Humas
Staff : Zahrul Insan Sismayadi
Ratih Kusuma Dewi
II. Susunan Acara
NO Activity Time PERSON IN CHARGE
1 Open gate
2 Penyampaian Materi
3 Tanya Jawab
4 Close Gate
Subtopik : Cara mengatasi kantuk saat belajar di kelas dengan senam otak
Sasaran : Siswa
Hari/tanggal :
Waktu : 1 x 30 menit
1. Karakteristik Audience
Para peserta didik sering mengantuk di dalam kelas pada saat proses pembelajaran.
Rentang usia peserta didik antara 15-17 tahun.
2. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang cara mengatasi rasa kantuk saat belajar
di kelas, peserta didik dapat mengaplikasikan senam otak sebagai upaya mengatasi
kantuk saat belajar di kelas.
3. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang Cara Mengatasi Kantuk saat Belajar di
Kelas, peserta didik diharapkan dapat:
1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi kantuk saat 10 menit sesi evaluasi
2. Peserta didik mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab mengantuk saat 10 menit
sesi evaluasi
3. Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme mengantuk saat 10 menit sesi evaluasi
4. Peserta didik dapat menyebutkan cara mengatasi rasa kantuk saat di dalam kelas
minimal 3 saat 10 menit sesi evaluasi
5. Peserta didik mampu mendemonstrasikan kembali senam otak untuk mengatasi rasa
kantuk dengan benar dalam 10 menit sesi evaluasi.
4. Pokok Bahasan
1. Definisi mengantuk
3. Mekanisme mengantuk
1) Awareness: Kesadaran peserta didik terhadap rasa kantuk yang dialami pada saat
belajar di kelas, ia khawatir tidak bisa fokus dalam pembelajaran
2) Interest: Lalu peserta didik tersebut akan tertarik pada siswa lain yang tidak
merasakan kantuk saat belajar di kelas
3) Evaluation: peserta didik tersebut akan mengevaluasi apa saja keuntungan yang akan
didapat jika tidak mengantuk di dalam kelas
4) Trial: peserta didik mencoba untuk mengatasi rasa kantuk nya dengan melakukan
senam otak
5) Adaption: peserta didik tersebut akan mengadopsi inovasi mengenai senam otak
Teori Pembelajaran: teori Humanism
Teori ini relevan sesuai keadaan masalah peserta didik, yaitu sering mengantuk di kelas.
Karena cara mengatasi kantuk itu harus berdasarkan keinginan pasien dalam hal ini yaitu
peserta didik itu sendiri, maka sangat berhubungan dengan teori ini yang didalamnya
terdapat otonomi dan self determination learning needs. Selanjutnya ada active learners
yaitu peserta didik harus aktif dalam melaksanakan senam otak untuk mengatasi kantuk
tersebut. Motivations: siswa harus diberi motivasi untuk menerapkan senam otak. Dan
yang terakhir ada Self- reliance dan independence, peserta didik harus bisa melakukan
senam otak secara independen, sehingga perawat hanya perlu mengingatkan,
membimbing, dan memberi dukungan.
7. Learning Assesment
Kebutuhan belajar yang cocok adalah "Missperceived needs" jadi peserta didik tidak tahu
mengenai bagaimana mekanisme dan penyebab kantuk dan cara mengatasinya, namun
mereka sadar akan hal itu. Maksudnya yaitu para peserta didik mengetahui bahwa rasa
kantuk itu mengganggu proses belajarnya dan sadar betul bahwa hal tersebut membuatnya
menjadi tidak fokus terhadap pembelajaran, namun disisi lain mereka itu tidak tahu
bagaimana cara yang benar untuk mengatasi rasa kantuk tersebut, mereka juga tidak tahu
hal apa yang bisa dilakukan agar tidak mengantuk di kelas.
8. Denah Pembelajaran
Denah Pembelajaran
MEJA
PINTU
MASUK NARASUMBER
SISWA
9. Materi Pengajaran
(terlampir)
1) Lecture
2) Demonstrasi
1) Powerpoint
2) Gambar
b. Mengucapkan salam
Total 30 menit
13. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
2. Evaluasi Hasil
3. Apakah peserta didik dapat menjelaskan mekanisme kantuk saat 10 menit sesi
evaluasi?
4. Apakah peserta didik dapat menyebutkan cara apa saja yang bisa mengatasi rasa
kantuk saat di dalam kelas minimal 3 pada 10 menit sesi evaluasi?
5. Apakah peserta didik dapat mendemonstrasikan kembali senam otak yang bisa
dilakukan di sela-sela kegiatan belajar di kelas dengan benar dalam 10 menit sesi
evaluasi.?
4. Apa saja cara untuk mengatasi rasa kantuk saat di dalam kelas? Sebutkan minimal
3!
Materi Pengajaran
1. Pengertian mengantuk
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengantuk (kantuk) adalah rasa atau perasaan
hendak tidur. Mengantuk berarti otak sedang kekurangan oksigen. Oksigen dibutuhkan oleh sel-
sel otak untuk melakukan aktivitas rutin sehari-hari. Apabila oksigen yang beredar di darah kurang
mencukupi kebutuhan metabolisme maka otak pun akan kekurangan oksigen.. Oleh karena itu,
disarankan seseorang harus sarapan pagi terlebih dahulu agar otaknya tidak kekurangan oksigen.
Mengatuk tidak mengenal waktu, baik pagi, siang, sore, atau malam kita bisa saja
mengantuk. Tapi bila rasa kantuk datang pada saat yang tidak tepat, maka itu dapat berdampak
buruk bagi kita. Misalnya, ketika kita mengantuk saat belajar, kita tidak bisa lagi berkonsentrasi
terhadap pelajaran, sehingga kita tidak mengerti mengenai materi yang telah disampaikan.
3. Mekanisme mengantuk
1) Mekanisme mengantuk pada pagi hari
Mudah ngantuk di pagi hari bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya tidur yang
kemalaman (di atas jam 24.00). Ketika waktu menunjuk pukul 24.00 maka organ hati kita
langsung melakukan metabolisme asam laktat (zat kelelahan yang ada di aliran darah) untuk
diubah menjadi tenaga kembali. Proses tersebut berlangsung selama dua jam (antara jam 24.00
sd 02.00 pagi). Jika pada jam tersebut kita belum juga tidur, maka proses perubahan zat
kelelahan menjadi zat sumber tenaga tidak akan berjalan dengan baik. Akibatnya, di pagi hari
kita seperti mengantuk, dan tidak segar.
2) Mekanisme mengantuk saat kelelahan
Dalam tubuh kita ada proses kimia dimana glukosa yang didapat dari makanan diubah
menjadi energi mekanik yang membuat otot kita bekerja dan menjadi sumber tenaga kita.
Energi ini disebut ATP (adenosin tri fosfat), yaitu gugus adenosin yang mengikat tiga gugus
fosfat. Ketika satu gugus fosfat lepas dari ATP akan dilepas energi sebesar 30 KJ, yang dapat
digunakan untuk menggerakkan otot kita. Tubuh kita punya dua cara untuk mengambil energi
dari glukosa, keduanya disebut dengan respirasi: yang pertama aerobik (memerlukan udara)
disebut juga siklus Krebs, dan yang kedua anaerobik (tanpa udara), mengubah glukosa menjadi
asam laktat. Bila badan kita normal, tubuh kita bergantung pada proses aerob. Tapi, saat tubuh
kita kelelahan, kadar oksigen dalam aliran darah tidak akan cukup untuk menghasilkan energi
melalui proses aerob. Karena itu, proses anerob lah yang terjadi. Proses anaerob ini terjadi di
otot dan akibatnya si asam laktat pun terkumpul di otot dan menimbulkan rasa lelah. Kumpulan
asam laktat ini dan kondisi yang anaerob (kurang oksigen) membuat tubuh mengirim sinyal
lelah ke otak dan otak pun balik memerintahkan tubuh untuk istirahat, yang ditandai dengan
rasa kantuk.
4. Cara Mengatasi Rasa Kantuk Saat di Kelas
Banyak cara yang bisa dilakukan jika rasa kantuk mulai menyerang pada saat proses
pembelajaran di kelas, misalnya dengan cara segera berdiri dari duduk, menggerakkan
tubuh, minum teh hijau, mencuci muka, merapikan hal di sekitar, dan memakan
cemilan yang sehat. Namun ada cara mengatasi rasa kantuk yang lebih membuat otak optimal
dalam berkonsentrasi untuk belajar, yaitu melakukan senam otak.
5. Senam Otak Mengatasi Rasa Kantuk di Kelas
a. Mengisi Energi (Energizer)
Gerakan senam otak ini dilakukan dengan menarik nafas panjang dan dalam sehingga
meningkatkan oksigenasi, relaksasi otot leher dan bahu. Gerakan ini membangkitkan
energi terutama bila duduk dalam waktu yang lama. Gerakan ini dapat memperbaiki
konsentrasi dan perhatian, secara khusus berguna agar mengurangi rasa kantuk karena
telah menghirup oksigen sehingga oksigen tersebut akan mengalir dalam darah lalu ke
otak.
b. Tombol Bumi (Earth Button)
Gerakan meletakkan dua jari tangan di tengah-tengah dagu, dan tangan lainnya di daerah
pusar menunjuk ke bawah, ikuti gerakan mata dari bawah ke atas dalam satu garis.
Fungsinya untuk meningkatkan konsentrasi, motivasi dan koordinasi otak.
e. Memutar kepala
Gerakan ini dilakukan dengan cara menundukkan kepala ke depan, dan pelan-pelan putar
dari satu sisi kesisi lainnya, tengadahkan kepala kebelakang, dan putar lagi kekiri kekanan.
Gerakan ini dapat menurunkan ketegangan otot leher, meningkatkan kemampuan dalam
melakukan kegiatan dengan rileks tanpa tekanan.