Anda di halaman 1dari 3

Studi Kasus dari Jurnal

1. Bagaimana mengidentifikasi Pb di perairan, sedimen, dan biota?


Identifikasi Pb (Timbal) dapat dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif.
Identifikasi Pb secara kualitatif dibataskan hanya untuk mengetahui ada atau
tidaknya Pb dalam sampel. Sedangkan identifikasi Pb secara kuantitaif
mengetahui Pb dengan konsentrasinya. Biasanya identifikasi Pb secara kuantitaif
merupakan lanjutan dari uji kualitatif setelah sampel diketahui positif
mengandung Pb.
Jurnal Suhariady et al. (2015) dan Hasrat dan Ibrahim (2014) melakukan
identifikasi Pb dari sampel makanan dan ikan secara kualitatif dengan metode
reaksi warna. Pada kedua jurnal, setelah membuat larutan sampel, Sampel 5,0 ml
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, atur pH 8,5 dengan penambahan NH4OH
1N, tambah beberapa kristal KCN, tambahkan 5,0ml larutan ditizon 0,005% b/v,
kocok selama 30 detik, warna hijau pada larutan akan berubah menjadi merah.
Warna merah mendeteksi adanya Timbal. Sedangkan menurut Artiati (2018) uji
kualitatif sampel air dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu
1.Larutan sampel ditambahkan asam sulfat encer, terbentuk endapan putih
yang tidak larut jika ditambahkan berlebih, menunjukkan adanya timbal.
2. Larutan sampel ditambahkan ammonia terbentuk endapan putih,
menunjukkan adanya timbal dalam sampel.
3. Larutan sampel ditambahkan NaOH 1 N terbentuk endapan Putih yang
larut jika ditambahkan berlebih, menunjukkan adanya timbal dalam sampel.
4. Larutan sampel ditambahkan asam klorida encer tersebut endapan putih,
endapan larut dalam NH4OH, menunjukkan adanya timba dalam sampel.
Identifikasi Pb secara kuantitatif kebanyakan dilakukan dengan metode
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Jurnal Artiati (2018), Hasrat dan Ibrahim
(2014), serta Rachmadi et al. (2012) menggunakan metode SSA untuk identifikasi
Pb pada sampel.

2. Bagaimana analisa setelah identfikasi Pb?


Hasil identifikasi Pb air pada jurnal Rachmadi et al. (2012) dibandingkan
dengan baku mutu kelas 3 PP No. 82 Tahun 2001. PP tersebut menyebutkan batas
maksimum konsentrasi Pb dalam air adalah 0,03 mg/L. Sedangkan jurnal Hasrat
dan Ibrahim (2014) hasil identifikasi kualitatid ikan dibandingkan dengan SNI
7387 tahun 2009. Pada SNI tersebut menyebutkan batas maksimum Pb pada ikan
yaitu 0,3 mg/kg. Jika kandungan Pb di air maupun ikan melebihi batas maka ada
deteksi pencemaran. Berbeda pada jurnal Artiati (2018) karena sampel air yang
digunakan bakal air minum nanti, sehinggan perbandingan menggunakan
Peraturan Pemerintah Menteri Kesehatan RI NO 492/MENKES/PER/2010
dengan batas kandungan Pb diperbolehkan yakni 0,1 mg/l.

3. Bagaimana penanggulangan pencemaran Pb?


Penanggulangan pencemaran Pb dapat dilakukan dengan fitoremediasi.
Fitoremediasi dapat dilakukan dengan menggunakan tumbuhan air. Jurnal
Mutmainnah et al. (2015) menggunakan Hydrilla verticillata dan Najas indica yang
merupakan kelompok submerge aquatic plant yang telah diketahui mempunyai
kemampuan mengakumulasi Pb sebagai tanaman fitoremediasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Hydrilla verticillata dan Najas indica memiliki kemampuan
meremediasi timbal (Pb). Hydrilla verticillata memiliki ketahanan lebih baik
dalam mengakumulasi timbal jika dibandingkan Najas indica, Hydrilla
verticillata memliki kemampuan bertahan lebih lama dalam meremediasi timbal
daripada Najas indica, sebaliknya Najas indica memiliki kemampuan
meremediasi terhadap timbal (Pb) lebih cepat daripada Hydrilla verticillata.
Sedangkan jurnal Munandar et al. (2018) menggunakan lemna minor dan
Ceratophyllum demersum sebagai tanaman air untuk fitoremediasi. Hasil menunjukkan
tanaman air tersebut dapat mengurangi kandungan Pb 81,1 % oleh tanaman
Ceratophyllum demersum dan 75,5 % oleh lemna minor.

Daftar Pustaka
Suhariady, N., N. Kurniaty, dan H. Aprilia. 2015. Analisis Kualitatif Timbal (Pb)
pada Berbagai Jenis Makanan yang Dijual di Sekitar Kampus Universitas
Islam Bandung dengan Metode Reaksi Warna. Prosiding Penelitian Sivitas
Akademika (Kesehatan dan Farmasi). 93-100
Hasrat, Jamaluddin dan N. Ibrahim. 2014. Analisis Logam Timbal (Pb) pada Ikan
Petek (Leiognathus Sp.) dan Ikan Teri (Stelophorus Sp.) di Kawasan Laut
Teluk Palu Secara Spektrofotometri Serapan Atom. Online Jurnal of
Natural Science. Vol.3(3): 230 – 238
Artiati. 2018. Analisis Kadar Timbal (Pb) Pada Air yang Melalui Saluran Pipa
Penyalur Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Makassar. Jurnal Media
Analis Kesehatan. Vol. 1, Edisi 1 47-55
Rachmadi, A. R., Masyamsir, dan Y. Dhahiyat. 2012. Dsitribusi Kandungan
Logam Berat Pb dan Cd pada kolom air dan sedimen Daerah Aliran Sungai
Citarum Hulu. Jurnal Perikanan dan kelautan. 3 (3) 175-182
Mutmainnah, F., Arinafril, dan Suheryanto. 2015. Fitoremediasi Logam Timbal
(Pb) dengan Menggunakan Hydrilla Verticillata Dan Najas Indica. Jurnal
Teknik Lingkungan UNAND. 12 (2) : 90-103
Munandar, A. A., Z. Kusuma, S. Prijono, dan R. Irawanto. 2018. Fitoremediasi Air
Tercemar Timbal (Pb) dengan Lemna Minor Dan Ceratophyllum Demersum
serta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Lactuca Sativa

Anda mungkin juga menyukai