Aminasi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

Aminasi

AMINASI
Oleh : Ir. Mukhtar Ghozali, M.Sc

Turunan senyawa organik dari amonia disebut senyawa amina. Seperti


pada alkohol, amina terususun atas amina primer, sekunder dan tersier,
tergantung dari jumlah hidrogen yang diganti oleh gugus alkil atau
radikal organik.

Senyawa amina mempunyai formula :

R-NH2 : Amina Primer (1o)


R2-NH : Amina Sekunder (2o)
R3-N : Amina Tersier (3o)

Dengan R adalah gugus alkil atau aryl yang menyerang atau berikatan
dengan atom nitrogen (N).

Senyawa amina bersifat :


o Basa lemah
o Bersifat polar kecuali amina tersier, karena dapat membentuk
ikatan hidrogen intermolekuler
o Mempunyai titik didih relatif tinggi bila dibandingkan terhadap
senyawa non polar pada berat molekul yang sama.
o Mempunyai titik didih lebih rendah bila dibandingkan dengan
alkohol, atau asam-asam karboksilat
o Membentuk ikatan hidrogen bila berada dalam air
o Larut dalam pelarut sedikit polar, yaitu alkohol, eter, benzen dan
lainnya
o Bila dalam bentuk senyawa aromatik amina, bersifat toksik dan
mudah teroksidasi
o Untuk garam amina, senyawa amina alifatik bersifat basa,
sedangkan untuk senyawa aromatik amina bersifat basa lemah
o Bersifat basa lebih kuat bila dibandingkan dengan air

37
Buku Ajar - Satuan Operasi 37
Aminasi

o Larutan asam mineral atau asam karboksilat dapat mengkonversi


amina menjadi garamnya bila suasana asam, tetapi bila dalam
suasana basa akan menjadi senyawa amina bebas.

Ikatan hidrogen intermolekuler

H H H

CH3 – N – H – N–H N – CH3

H H H

o Bentuk senyawa amina bila dalam suasana asam atau basa dapat
ditulis sebagai berikut :

R-NH2 : Amina Primer (1o) H+ R-NH3+ : (garam)


R2-NH : Amina Sekunder (2o) OH- R2-NH2+ : (garam)
R3-N : Amina Tersier (3o) R3-NH+ : (garam)

(Tidak/sulit larut dalam air) Dapat larut dalam air

o Selain itu, garam amina bersifat ionik, merupakan padatan


bersifat tidak menguap (non-volatil) dan bila dipanaskan akan
mengalami dekomposisi, kemudian meleleh dan mencair atau
bereaksi
o Adanya perbedaan kelarutan antara senyawa amina dan
garamnya dapat digunakan untuk menentukan pemisahan
o Beberapa contoh penggunaan penting dari senyawa amina antara
lain untuk bahan pencuci film, sebagai zat pengapung pada
pengambilan bijih logam, bahan obat dan obat serangga
o Contoh senyawa amina adalah sebagai berikut:
a. Metilamin : CH3 – NH2
b. Dimetilamin : (CH3)2 – NH
c. Trimetilamin : (CH3)3 – N

38
Buku Ajar - Satuan Operasi 38
Aminasi

d. Anilin : C6H5NH2 atau

o Reaksi pembentukan senyawa amina


1. Reduksi senyawa nitro
COOH
COOH
H2, Pt

NO2 NH2

(P-Nitrobenzoat) (P-Aminobenzoat)

2. Reaksi halida dengan amonia atau amina

Rx R-NH2 Rx R2-NH Rx R3-N


NH3
Amina 1o Amina 2o Amina 3o

C2H5OH(etil oksida) + NH3 C2H5NH2(etil amina 1o) + HCl

3. Reduksi Nitril

RC N 2H2 R.CH2NH2
katalis
Amina 1o

4. Reaksi antara asam karboksilat dengan amonia.

R-COOH + NH3 RCOONH4 RCONH3 + H2O


Asam karboksilat Garam amonium Amida

Aplikasi dalam Industri

Pembuatan anilin dari fenol dan amonia, ditulis


OH NH2

+ NH3 + H2O
39
Buku Ajar - Satuan Operasi Anilin 39
Fenol
Aminasi

o Senyawa anilin juga dapat dibuat dari nitrasi benzen, kemudian


dilanjutkan dengan reaksi hidrogenasi
o Penggunaan anilin antara lain :
Obat (sulfa drugs), pestisida, bahan kimia karet, zat warna
(dying), poliuretan (polimer untuk coating)

Anilin H2O
NH3
Pre-Heater

OH

Reaktor
Fenol

Amonia recovery Drying Purification Heavies coloum


Flowsheet pembuatan anilin dari fenol dan amonia

Data – data :
o Panas reaksi : 2,4 kkal/gmol
o Reaksi eksoterm (tidak terlalu besar) bila rasio NH 3/fenol
relatif besar, kenaikan temperatur relatif rendah
o Pada kesetimbangan terbentuk senyawa difenil anilin yang
berada dalam kesetimbangan dengan anilin, fenol dan
amonia
o Purification berlangsung pada tekanan atmosfer,
temperatur 186oC dan kadar fenol 42%
o Produk bawah atau heavier terdiri dari/ mengandung
difenilamin

40
Buku Ajar - Satuan Operasi 40
Aminasi

Pembuatan Anilin dari Benzen, Klorobenzen, atau Fenol

Anilin (C6H5.NH2) dapat diperoleh dengan cara mereaksikan benzen

(C6H6), klorobenzen (C6H5CI) atau fenol dengan amonia (NH3).

Reaksi yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut :

NH2
1. + NH3 + H2
Katalis

Benzen Anilin

NH2
Cl
2. + 2NH3 + NH4CI
Katalis
Klorbenzen
Anilin

NH2
OH
3.
+ NH3 + H2O
Katalis

Fenol Anilin

Du pont telah tertarik mengembangkan proses untuk reaksi pertam


(No.1) dengan menggunakan katalis NiO/Ni dalam ZnO. Kondisi operasi
berlangsung pada suhu 350oC dan tekanan 300 bar. Benzen yang
terkonversi menjadi anilin hanya sekitar 13%, sedangkan
selektifitasnya mencapai 97%. Gas hidrogen yang dihasilkan direduksi
dengan katalis NiO, untuk itu katalis perlu sering diregenerasi dengan
cara oksidasi parsial.

41
Buku Ajar - Satuan Operasi 41
Aminasi

Kanto Elektrochemical Process telah mengembangkan proses untuk


reaksi –2. Operasi berlangsung pada temperatur antara 180 – 220 oC
dan menggunakan katalis CuCI2 dan NH4CI. Selektifitas anilin yang
diperoleh dapat mencapai 91%. Reaksi berlangsung dalam dua fasa,
proses tersebut juga dikembangkan oleh Dow, namun sekarang belum
dilanjutkan.
Sedangkan Halcon, Scientific Design Process mengembangkan proses
untuk reaksi –3. Operasi berlangsung pada suhu 425 oC dan tekanan 200
bar, digunakan katalis AI2O3.SiO2 atau campuran antara oksida Mg, B,
Al, dan Ti. Fenol yang terkonversi sekitar 98% dan selektifitas anilin
sekitar 87 – 90%. Produk samping adalah difenil amin dan karbazol.
Metode ini juga dikembangkan oleh Mitsui Petrochemical.

NH
NH
difenil amin karbazol

42
Buku Ajar - Satuan Operasi 42

Anda mungkin juga menyukai