Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pada akhir 2015 lalu kita dihebohkan dengan kasus menghilangnya Dokter
Rica bersama anaknya, yang ternyata setelah diselidiki Dokter Rica ini pergi ke
Kalimantan Tengah untuk eksodus bersama sepupunya untuk mengikuti ormas
yang bernama Gafatar.Gafatar ini sendiri merupakan ormas yang mengaku
kegiatannya berkedok melakukan kegiatan sosial, namun dalam kenyataannya
telah mengajarkan dan menjalankan ajaran agama yang berindikasi menyimpang
dari ajaran agama pokoknya yaitu agama Islam kepada pengikutnya.Dokter Rica
ini terbujuk rayu karena dipengaruhi oleh ayat-ayat dalam Alquran.

Dan pada tanggal 13 januari 2016 di kutip dalam artikel merdeka ketua
DPR Ade Komarudin menyatakan bahwa ormas gafatar ini merupakan ormas
yang bertentang dengan ideologi pancasila. Untuk ideologi itu sendiri bearti
bahwa visi atau arah dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah
terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan,
persatuan,kerakyatan serta nilai keadilan. Sedangkan pancasila sendiri adalah
dasar negara kita.

Dalam makalah ini kami mencoba untuk mensajikan mengenai hal yang
meyebakan bahwa ormas Gafatar ini dikatakan bertentang dengan Pancasila
sebagai Ideologi Negara beserta dampak dan cara penyelesaian masalahnya baik
bagi masyarakat dan mantan anggota Gafatar sendiri.

1.2. Rumusan Masalah


Untuk memudahkan pembahasan maka akan dibahas sub masalah sesuai
dengan latar belakang diatas yaitu :
 Apa penyebab yang mendasari ormas Gafatar ini dikatakan bertentang
dengan Pancasila sebagai Ideologi Negara ?
 Apa dampak dari ormas Gafatar ini bagi masyarakat dan mantan anggota
Gafatar ?

1
 Bagaimana cara penyelesaian masalah Gafatar baik di dalam masyarakat
dan bagi mantan anggota Gafatar ?

1.3. Tujuan
Makalah ini bertujuan :
 Untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya bahwa ormas Gafatrar ini
dikatakan bertentang dengan Pancasila sebagai Ideologi Negara.
 Untuk mengetahui dampak dari ormas Gafatar ini bagi masyarakat dan
mantan anggota Gafatar.
 Untuk mengetahui cara penyelesain masalah Gafatar baik didalam
masyarakat dan bagi mantan anggota Gafatar.

1.4. Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan di bidang Pancasila, terutama yang berkaitan dengan
Pancasila sebagai Ideologi Negara dan memberikan pengetahuan baru bagi
penulis dan pembaca

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Ideologi

Ideologi secara umum adalah kumpulan ide-ide dasar, gagasan,


keyakinan dan kepercayaan yang sifatnya sistematis sesuai dengan arah dan
tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.
Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani “idea” yang bearti mengetahui pikiran,
melihat dengan budi dan “logos” yang bearti mengandung arti gagasan,
pengertian, kata, dan ilmu. Jadi, ideologi berarti kumpulan ide atau gagasan,
pemahaman-pemahaman, pendapat-pendapat, atau pengalaman-pengalaman.
Ideologi juga dapat dianggap sebagai visi yang luas, sebagai cara memandang
segala sesuatu dan sebagai sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar
pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga pembuat konsep
ini menjadi inti sari politik. Menurut Alfian ideologi adalah suatu pandangan atau
sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang
sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku
bersama dalam berbagai segi kehidupan.

2.2. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah kesepakatan luhur antara semua golongan yang hidup di


tanah air kita. Namun, sebuah kesepakatan, seluhur apapun, tidak akan banyak
berfungsi jika tidak didudukkan dalam status yang jelas.Pancasila secara umum
adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi landasan dari
segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.
Dengan kata lain, Pancasila adalah dasar dalam mengatur pemerintahan negara
Indonesia yang mengutamakan semua komponen di seluruh wilayah Indonesia.
Secara Etimologi, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta India (Kasta
Brahmana), yaitu kata “Panca” yang artinya lima, dan “Sila” yang artinya dasar.
Sehingga arti Pancasila secara harfiah adalah lima dasar. Pancasila dicetuskan
oleh para pendiri bangsa Indonesia agar kita mempunyai pondasi yang kuat dalam
menjalankan pemerintahan. Artinya, dengan adanya Pancasila maka Indonesia

3
memiliki dasar atau pondasi dalam bernegara sehingga tidak mudah dipengaruhi
dan dijajah oleh bangsa lain.

2.3. Definisi Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai ideologi negara dan bangsa indonesia yang dapat


diartikan sebagai bahwa pancasila sebagai pandangan hidup seluruh rakyat
indonesia.. Ideologi Pancasila merupakan nilai-nilai luhur budaya dan religius
bagi bangsa indonesia.

Ideologi pancasila mengandung nilai intrumental, nilai dasar, dan nilai


praktis.Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara adalah nilai-nilai yang
terkandung didalam pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam
penyelenggaraan negara. Secara luas Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi
Negara Indonesia adalah visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi
ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan serta
menjunjung tinggi nilai keadilan.

Pancasila sebagai ideologi adalah wujud dari pemikiran manusia tentang


cita-cita yang sungguh-sungguh digenggam dan berusaha untuk diwujudkan. Cita-
cita tersebut dirumuskan ke dalam sila-sila yang nilai-nilai nya bisa diaktualisasi
menjadi norma kehidupan. Dan dicantumkannya sila-sila pancasila dalam
pembukaan UUD 1945 mengkokohkan posisi Pancasila sebagai dasar negara
sekaligus ideologi negara yang diterima dan didukung oleh seluruh bangsa
Indonesia.

Berbicara mengenai makna dari Pancasila sebagai ideologi negara, berarti


Pancasila sudah merupakan ideologi yang dianut bukan hanya individu atau
sekelompok orang, melainkan seluruh warga negara berikut sistem pemerintahan
negara Indonesia. Salah satu contoh penerapan nilai-nilai pancasila dalam
penyelenggaraan pemerintahan adalah setiap ada permasalahan atau kesenjangan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah seharusnya kita kembali pada
Pancasila sebagai ideologi negara untuk mencari jalan keluarnya.

4
2.4. Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Kaitannya Dengan Kehidupan
Beragama Dan Berkepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa memiliki


lingkup masing-masing berjangkauan universal, berlaku seluruh ummat
manusia.Dengan kata lain, wawasan Pancasila tentang kebersamaan antara
agama-agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tidak sepenuhnya
sama dengan wawasan sekian agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa yang satu sama lain saling berbeda itu.

Fungsi Pancasila lalu jelas harus terwujud juga dalam membuat aturan
permainan antara umat beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.Rumusan seperti “semua agama diperlakukan sama dimuka Undang-undang
dan diperlakukan sama oleh negara” mungkin akan lebih mengenai dalam hal ini.
Pengertian kata “Esa” yang digunakan baik dalam Pancasila maupun dalam UUD
1945, tentunya akan dipahami secara berlainan oleh agama yang saling berbeda
itu.Pancasila bukanlah Agama, tidak akan diagamakan tidak berfungsi
menggantikan (kedudukan) agama.

Dengan melihat apa yang telah dikemukakan, dan mengenal hubungan


problematik antara Pancasila sebagai ideologi bangsa dan falsafah negara (yang
mengejawantah dalam bentuk asas tunggal dalam kehidupan berorganisasi) di satu
pihak dan agama-agama dan kepercayaan yang ada terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.

Jika itu yang terjadi, maka Pancasila bersikap netral dan tidak
memenangkan pihak manapun di antara agama-agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa yang berkembang di negeri kita, maka tidak akan muncul
persoalan apapun.Agama-agama terhadap Tuhan Yang Maha Esa akan tetap
saling berbeda, baik secara dalam kelembagaan maupun orientasi kehidupannya.
Namun dibalik perbedaan-perbedaan itu, secara keseluruhan agama-agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tetap mengembangkan sejumlah
pandangan yang bersifat Universal.

5
2.5. Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara)

Gafatar adalah kelompok gerakan sosial dengan membawa ajaran


menyimpang atas dasar agama dan merupakan hasil dari ajaran Millah Abraham.
Kelompok Gafatar menggencarkan kegiatan sosial misalnya pengadaan donor
darah, dan memaksimalkan potensi pertanian dengan tujuan mendapatkan
perhatian dari pihak lain agar tertarik untuk mengikuti ajaran Gafatar. Pemimpin
Gafatar bernama Achmad Musahddeq yang menanggap dirinya sebagai nabi yang
mendapatkan wahyu atas kebenaran ajarannya. Kelompok Gafatar tersebut
menyebar ke wilayah Kalimantan barat dalam menjalankan aktivitas sosialnya.
Kegiatan sosial yang dilakukan kelompok gafatar mendapatkan penolakan
masyarakat dari salah satu wilayah persebaran kelompok gafatar karena dianggap
menyimpang. Persebaran Kelompok Gafatar di Kalimantan Barat ditampilkan
pada tabel 1 berikut ini :

JUMLAH PENGIKUT
NO WILAYAH
GAFATAR

1 KABUPATEN KETAPANG 1.288 jiwa

2 KABUPATEN MEMPAWAH 1.140 jiwa

3 KABUPATEN MELAWI 972 jiwa

4 KABUPATEN KAYONG UTARA 732 jiwa

5 KABUPATEN KUBU RAYA 449 jiwa

6 KOTA SINGKAWANG 302 jiwa

7 KABUPATEN BENGKAYANG 267 jiwa

8 KABUPATEN SAMBAS 131 jiwa

9 KABUPATEN SINTANG 131 jiwa

10 KABUPATEN KAPUAS HULU 104 jiwa

6
11 KABUPATEN LANDAK 60 jiwa

12 KABUPATEN SANGGAU 46 jiwa

13 KOTA PONTIANAK 22 jiwa

TOTAL 5.636 jiwa

Sumber: Direktur Pembinaan Masyarakat Kepolisian Daerah Kalimantan


Barat (2016 : 9)
Tabel 1 menggambarkan total jumlah anggota Gafatar yang tersebar di
Kalimantan Barat sebanyak 5.636 jiwa.Tiga wilayah dengan penyebaran
kelompok Gafatar terbanyak adalah Kabu- Penyebab Konflik Antara Pengikut
Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) dan Masyarakat Mempawah Timur (Hasan
Almutahar) 19 paten Ketapang sebanyak 1.288 jiwa, di Mempawah dengan
jumlah 1.140 jiwa dan di Kabupaten Melawi sebanyak 972 jiwa, sedangkan
wilayah penyebaran kelompok Gafatar terendah adalah kota Pontianak dengan
jumlah 22 jiwa. Awal mulanya, kedatangan kelompok Gafatar diterima secara
baik oleh pemerintah dan masyarakat di daerah Mempawah. Kelompok Gafatar
memiliki tujuan untuk menjalankan kegiatan sosial khususnya dalam
mengoptimalkan pertanian. Tidak lama kemudian kelompok Gafatar mendirikan
tempat tinggal dalam suatu wilayah perkumpulan yang tertutup dari lingkungan
masyarakat disekitarnya. Masyarakat sekitar mulai mencurigai keberadaan
kelompok Gafatar karena dianggap telah mengasingkan diri. Selain itu kebiasaan
kelompok Gafatar dalam bertani/bercocok tanam dinilai berbeda dengan petani
lainnya. Sebelum memulai kegiatan bertani kelompok Gafatar melaksanakan apel
terlebih dahulu, selain itu mereka tidak menjalankan kewajiban mereka sebagai
pemeluk agama Islam misalnya tidak pernah menjalankan Shalat Jumat di masjid
padahal dari kartu indentitas mereka berstatus agama Islam. Kejanggalan tersebut
menimbulkan konflik yang terjadi antara masyarakat sekitar dan kelompok
Gafatar. Masyarakat memberi batas selama 3 hari kepada kelompok Gafatar untuk
keluar dari daerah tersebut namun tidak di respon oleh kelompok Gafatar
sehingga emosi masyarakat semakin tidak terkontrol. Peringatan yang diabaikan
oleh kelompok Gafatar membuat kericuhan pada tanggal 19 Januari 2016 dengan

7
tujuan pengusiran kelompok Gafatar untuk kembali ke daerah asalnya.
Kemarahan massa berujung pada aksi anarkis warga Kabupaten Mempawah
dengan membakar pemukiman dan mobil milik kelompok.

8
BAB III
STUDI KASUS
3.1. Kasus
Gafatar bertentangan dengan ideologi Pancasila. Ketua DPR Ade
Komarudin menegaskan bahwa agama seharusnya menjadi jalan untuk menuju
kedamaian bersama. Maka dari itu, dia menyayangkan adanya organisasi Gerakan
Fajar Nusantara (Gafatar) yang diketahui sebagai dalang hilangnya sejumlah orang
belakangan ini. Menurutnya Gafatar bertentangan dengan ideologi negara.

"Kalau sepengetahuan saya, agama harus bawa kedamaian promosikan


titik temu tidak menyukai kekerasan, sangat humanis. Setiap ideologi apapun
yang atas namakan agama di mana ideologi menyukai kekerasan tidak ada titik
temu dan tidak suka kedamaian dan perdamaian itu berarti patut tidak
menghendaki organisasi itu tumbuh berdasarkan pancasila. Itu berarti
bertentangan dengan ideologi," kata Ade di Kompleks Parlemen, Senayan,
Jakarta, Rabu (13/1).

Politikus Partai Golkar ini mendesak agar komisi di DPR yang berkaitan
dengan isu Gafatar segera mengambil sikap. Sebab menurutnya harus ada
tindakan yang didorong dari mitra komisi. "Tentu harus follow up ini dengan
komisi terkait. Komisi pertahanan, komisi III untuk urusan kepolisian, untuk
kordinasi. Kita semua tidak menghendaki ideologi-ideologi yang bertentangan
dengan pancasila," tuturnya.

Ade berharap Komisi I, Komisi III, dan Komisi VIII DPR bergerak.
Menurutnya organisasi semacam Gafatar harus diantisipasi agar tak tumbuh.
Selain itu wajah radikalnya harus segera dipangkas. "Komisi I, III, dan VII
tangani hal itu. Kalau memang bertentangan dengan pancasila maka harus
mendesak pemerintah dan pihak keamanan urusi hal itu dan tidak tumbuh,"
pungkasnya.

9
3.2. Penyebab

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai konflik yang terjadi antara


kelompok Gafatar dengan masyarakat Kab. Mempawah Timur, terdapat beberapa
penyebab masyarakat mau mengikuti Gafatar dan penyebab Gafatar ini dikatajan
bertentang dengan Ideologi Pancasila, yaitu :
1) Karna ormas Gafatar ini merupakan kelompok radikal yang atitensisnya
menganut prinsip kasih sayang dan anti kerasan dengan modus aksi-aksi sosial
serta program pemberdayakan ekonomi membuat orang tertarik untuk masuk
dalam ormas ini.
2) Karna banyak umat agama islam ingin mengambil pintas dalam beribadah
karna di dalam aliran Gafatar ini mengajarkan umat agama Islam berupa
ajaran tidak melaksanakan ibadah lima waktu, tidak berpuasa Ramadhan,
menterjemahkan Al-Quran dengan pemahaman sendiri serta mengucapkan
kalimat syahadat yang berlainan dan menganggap kafir ajaran lain dan
kurangnya iman serta pemah aman umat islam itu sendiriakan agama sendiri
3) Adanya indikasi penyimpangan admin istrasi kependudukan berupa penemuan
Kartu Keluarga Gerakan Fajar Nusantara berlambang Gafatar yang
dikeluarkan oleh Struktur Dewan Pimpinan Daerah dan dibentuk oleh
kelompok Gafatar
4) Adanya indikasi penyimpangan struktur pemerintahan berupa pembentukan
Rencana Bagan Struktur Dewan Pimpinan Daerah kelompok Gafatar yang
dijabat oleh kelompok Gafatar dan juga dipilih oleh kelompok Gafatar.

Penyebab ormas Gafatar ini dikatakan menyimpang dengan ideologi


Pancasila adalah karena ormas Gafatar ini menganut ideologinya sendiri yaitu
dalam ajarannya yang mengatasi namakan islam namun tidak sesuai dengan
syariat agama islam seperti solat tidak wajib dilaksanakn dan rukun islam lainnya
dan dalam pengajarannya sendiri ormas ini menggabungkan ajaran Islam,
Kristen,dan Yahudi jadi satu, sedangkan dalam butir-butir pancasila jelas tertulis
bahwa kita sebagai Warga Negara Indonesia menyakini satu agama dengan
menjalankan perintahnya dan menjauhi larangan sesuai dengan aturan dalam
agama yang dianutnya dan tidak bisa menganut lebih dari satu agama.

10
3.3. Dampak
Dampak dari kasus ini adalah masyarakat menjadi resah akan terjadinya
kasus menghilang pada sanak keluarganya yang mengikuti kegiatan agama
meskipun mereka tidak bergabung dalam ormas Gafatar. Bahkan bisa jadi para
orang tua melarang anaknya ikut kegiatan-kegiatan keagamaan, karena takut
menjadi sesat. Dampaknya juga bisa para pengikut Gafatar yang dahulu memiliki
banyak harta sekarang menjual segala hartanya untuk ikut gerakan ini. Bisa
dikatakan mereka berada di bawah garis kemiskinan. Mereka terusir. Semua hak-
haknya juga terkatung-katung. Sandang, papan, pangan. Belum lagi kebutuhan
pendidikan, kesehatan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Akhirnya pemerintah
harus menanggung semua itu. Belum lagi mereka secara pribadi ditolak oleh
sebagian masyarakat.

3.4. Penyelesaian Masalah


Ada beberapa cara untuk mencegah untuk terhindar dari ormas Gafatar ini
dan penyelesaian masalah bagi mantan anggota Gafatar itu sendiri :

1. Meningkatkan iman dan taqwa sehingga tidak mudah terhasut dalam


ormas yang mengatasnamakan agama dan bila ingin mengikuti kegiatan
agama harus lihat seluk beluknya terlebih dahulu.
2. Memaksimalkan fungsi pengawasan dan kontrol terhadap organisasi
masyarakat bisa melalui pendataan dan kontrol setiap tahunnya mengenai
kegiatannya. Pemerintah dapat bekerjasama dengan organisasi keagamaan
yang sudah terpercaya untuk melakukan advokasi atau pendidikan agama,
sebagai pembekalan terhadap masyarakat mengenai ajaran-ajaran yang
seharusnya dijalankan.
3. Masyarakat berperan aktif dan bekerjasama dengan pemerintah untuk
mengawasi dan melaporkan adanya tindakan atau kegiatan ormas yang
dianggap melanggar ketertiban umum.
4. Untuk masyarakat yang sudah pernah mengikuti ormas ini dapat diberikan
lagi pemahaman lagi tentang Ideologi Pancasila dan tentang Ideologi
mereka ikuti salah. Kita dekati dan kita ajak lagi dengan ajakan yang halus

11
untuk bangkit lagi karna biasa mantan anggota organisasi ini biasanya
akan mengalami tekanan oleh masyarakat disekitarnya.

12
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan

Yang dapat disimpulkan dari kasus ini adalah bahwa Gafatar adalah organisasi
masyarakat yang menyimpang dari Ideologi Pancasila yaitu begerak dengan
mengatasnamakan agama Islam dengan kegiatan sosial di ormasnya padahal
sebenarnnya mereka membawa pengikutnya untuk mengikuti ajaran yang
menyimpang atas yang didalam ajarannya ini terdapat ajaran agama Islam,
Kristen, dan Yahudi. Gafatar ini pengikut agama islamnya tidak diwajibkan
menjalan syariat-syarit Islam seperti solat, zakat, dan rukun islam lainnya, padahal
dengan jelas didalam ajaran agama islam itu solat itu wajib di laksanakan, beserta
rukun islam lainnya.

Hal ini merupakan salah satu contoh dari penyimpangan dari ideologi kita
bangsa Indonesia ialah Pancasila, yang lebih tepatnya penyimpangan pada nilai
sila pertamaya itu “Ketuhanan Yang Maha”. Karna didalam Gafatar ini
pengikutnya memiliki ideologi sendiri tidak sesuai dengan nilai pancasila, serta
didalam pengamalan butir-butir pancasila kita sebagai Warga Negara Indonesia
itu mengikuti satu ajaran agama saja dan harusnya mengikuti syariat agama yang
kita anut bukan malah mengubahnya seperti yang wajib dikerjakan malah
disepelekan.

4.2. Saran

Pada kasus ini kami memberikan saran pada para pembaca bila ingin
mengikuti suatu organisasi khusus organisasi yang mengatas namakan agama itu
harus dicari tau lebih dahulu selek-beluknya sesuai atau tidak dengan syariat
agama dan sesuai tidak dengan nilai-nilai Pancasila, perkuatkan iman dan taqwa
agar tidak mudah terhasut bujuk rayu, dan juga pemerintah dapat memberikan
perlidungan untuk para mantan anggota Gafatar yang mungkin ditolak oleh
sebagian masyarakat. Serta kita juga harus menerapkan sila-sila pancasila dalam
kehidupan sehari-hari agar kita dapat membentuk diri kita menjadi pribadi yang
benar dan kita juga perlu untuk meningkatkan pemahaman dan penjiwaan tiap

13
individu terhadap nilai-nilai pancasila yang seharusnya mencerminkan
kepribadian bangsa Indonesia. Kita juga harus menaati peraturan perundang-
undangan yang ada agar hukum di Indonesia dapat berjalan dengan baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alfian, Oetojo Oesman. 1990. Pancasila dalam Berbagai bidang Kehidupan


Bermasyarakat,Berbangsa, dan Bernegara. Jakarta : BP-7 pusat.

Pimpinan MPR dan Tim kerja Sosialisasi MPR RI Periode 2009-2014. Juni 2015.
Materi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI . Jakarta : Sekretariat Jenderal
MPR RI.
Ali Amran. 2016. Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta : Rajawali Pers

Https://guruppkn.com/contoh-kasus-pelanggaran-pancasila.

Https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Fajar_Nusantara.

Https://keindahanblog.wordpress.com/2012/11/06/pengertian-ideologi/.

Http://umum-pengertian.blogspot.com/2016/03/pengertian-umum-ideologi-
pancasila.html.

Https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-ideologi.html.

Https://www.merdeka.com/politik/ketua-dpr-gafatar-bertentangan-dengan-
ideologi-pancasila.html.

15

Anda mungkin juga menyukai