KOTA KENDARI
Diajukan Oleh :
HAJRAWATI
F.15.044
Kepada
ii
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
HAJRAWATI
F.15.04
4
4
HALAMAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui Karya Tulis Ilmiah saya
yang berjudul :
KOTA KENDARI
Untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain oleh Digital
Library Perpustakaan Politeknik Bina Husada Kendari untuk kepentingan
Akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta.
HAJRAWATI
F.15.044
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karuniah-Nya, sehingga penulis karya tulis ilmiah ini dapat
dalam penulisan karya ilmiah ini, namun atas dorongan dan kemauan yang keras
terutama adanya bantuan dari berbagai pihak sehingga penulisan karya ilmiah ini
terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua penulis yakni Ayahanda
H.Ambo Oddang dan Ibunda Hj. Senri yang telah merawat penulis dari lahir
menyelesaikan studi saat ini,semoga dengan ini penulis dapat menjadi kebanggaan
Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih dari lubuk hati yang
paling dalam dan penghargaan secara pribadi yang sebesar-besarnya kepada Ibu
6
6
Dengan segala kerendahan hati penulis juga menyampaikan terima kasih
1. Ibu Tuty Dharmawati, SE., M.Si., AK., QIA., CA selaku Ketua Yayasan Bina
Husada Kendari.
2. Dr. Muhammad Satria, SH., M.KN selaku Direktur Politeknik Bina Husada
Kendari.
3. Dr. Hj. Asridah Mukaddim, M.Kes selaku Direktur Rumah Sakit Umum
4. Hj. Nun Sudiar Astati, S.Si.,Apt selaku Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Pengembangan Provinsi.
6. Bapak Muh. Ilyas Yusuf, M.Imun., Apt selaku Wakil Direktur I Politeknik
7. Ibu Sernita, S.Si., M.Pd selaku Wakil Direktur II Politeknik Bina Husada
Kendari.
8. Ibu Nirwati Rusli, S.Si., M.Sc., Apt selaku Wakil Direktur III Politeknik Bina
Husada Kendari.
9. Ibu Nur Saadah Daud., M.Sc., Apt selaku Ketua Program Studi D-III Farmasi
10. Bapak Muh. Azdar Setiawan, S.Farm.,M.M., Apt selaku penguji I dan Bapak
11. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Politeknik Bina Husada Kendari.
vii
12. Kepada teman seperjuangan ida ayu komang anindia putri, Harni, Gusti ayu.
Desak Ketut Sri Afriyanti, Ferlina, Hasriani Adam, Ayu ratnawati, Azmiah
semangat selama awal perkuliahan sampai penulisan karya tulis ilmiah ini.
13. Buat teman-teman Akademi Farmasi Bina Husada Angkatan khususnya untuk
selama ini serta terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi
Penulis sadar bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
terdapat banyak kekeliruan dan kesalahan yang disebabkan oleh keterbatasan dari
Oleh karena itu pendapat, sran dan kritik sangat diharapkan dari semua
HAJRAWATI
88
88
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………..iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.........................................................iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ..........v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................vi
INTISARI ............................................................................................................ vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang Penelitian .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
D. Maanfaat Penelitian ................................................................................... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 8
A. Rujukan Penelitian .................................................................................... 8
B. Landasan Teori ..........................................................................................12
1. Defenisi Rumah Sakit ...........................................................................12
2. Fungsi Rumah Sakit ............................................................................12
3. Tujuan Rumah Sakit ............................................................................13
4. Gambaran umum Wilayah Lokasi Penelitian........................................13
5. Pengertian Apotek ................................................................................15
6. Tinjauan tentang obat ...........................................................................16
a. Pengertian Obat ..............................................................................16
b. Penggolongan Obat ........................................................................16
9
9
7. Obat off label ........................................................................................17
a. Pengertian Obat Off-Label………………………………...…...… 17
b. Klasifikasi Obat Off-Label…………………...………………….. 19
c. Contoh Penggunaan Obat Obat Off-Label …………..………….. 20
d. Faktor Penggunaan Obat Obat Off-Label………………………... 25
e. Hukum Menurut FDA ……………………………………….…26
BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................27
A. Jenis Penelitian ..........................................................................................27
B. Desain Penelitian........................................................................................27
C. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................27
D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................27
E. Kerangka Konsep Penelitian .........................................................………28
F. Definisi Observasional ………..................................................................29
G. Prosedur Penelitian ...................................................................................29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………35
A. Karakteristik Sampel Penelitian …………………………………………35
a. Jenis Kelamin ………………………………………………………..35
b. Umur ……………………………………………...…………………36
c. Jenis Penyakit ………………………………………………………..36
d. Obat off label ……………………………………………...…………37
BAB V PENUTUP DAN SARAN …………………………...………………...42
A. Penutup ………………………………………...………………………...42
B. Saran …………………………………...………………………………...42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
0
1
0
DAFTAR TABEL
1
1
1
1
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
13
13
13
13
INTISARI
KOTA KENDARI
Pemberian obat yang rasional dan tepat indikasi kepada setiap pasien
merupakan suatu keharusan agar terciptanya terapi yang optimal. Kenyataannya
ada obat yang diresepkan tetapi tidak sesuai dengan informasi resmi obat dan
tidak sesuai dengan yang dinyatakan dalam izin edarnya yang disebut obat off
label. Adapun obat dikategorikan sebagai off label jika obat yang digunakan
diluar indikasi yang tertera pada label atau brosur obat. Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui ada atau tidak peresepan obat off-label pada pasien
dewasarawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.
Penelitian ini menggunaan metode observasional dengan pendekatan cros
sectional.. Populasi dalam penelitian ini adalah resep pasien rawat inap penyakit
dalam pada bulan Januari-Maret 2018 di RSUD Kota Kendari. Sampel digunakan
pada penelitian ini adalah resep pasien rawat inap penyakit pada periode Januari-
maret 2018 di RSUD Kota Kendari. Data dianalisis secara deskriptif dan
dijabarkan dalam bentuk narasi
Hasil penelitian menunjukkan dari 40 sampel resep Rawat Inap penyakit
dalam ditemukan hanya satu resep yang mengandung obat off label yaitu
gabapentin sebagai anti nyeri neuropatik pada diabetes mellitus tipe 2.
14
14
14
ABSTRACT
KOTA KENDARI
15
15
BAB I
PENDAHULUAN
bermutu dan mudah didapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata penyediaan
layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya Rumah Sakit. Rumah Sakit
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
Pada pelayanan kesehatan, Obat merupakan suatu benda atau zat yang
dapat digunakan untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit, dan juga untuk
menyembuhkan sakit. Hampir semua orang pernah menkonsumsi obat, saat ini
obat banyak ditemukan atau dijual di apotek dan juga di warung atau di toko.
Namun, tidak semua orang mengetahui bahwa obat memiliki jenis atau kategori
yang sebaiknya diketahui oleh masyarakat. Jenis obat telah ditetapkan baik secara
Di Indonesia kasus off label masih banyak terjadi, dan belum ada banyak
penelitian yang memberikan data tentang masalah ini. Hal ini juga belum
mendapat perhatian lebih dari pemerintah, terbukti dengan masih belum adanya
label atau diperbolehkannya off label asalkan disertai dengan alasan yang valid.
1
Peraturan – peraturan tentang off label seperti itu pada umumnya sudah ada pada
negara – negara lain seperti Inggris, Skandinavia, Belanda dan negara lainnya
atau bahan obat. Dari peraturan tadi maka akan semakin memberikan ruang untuk
untuk sediaan anak bahkan menggeruskan tablet atau kaplet untuk dijadikan
terhadap masalah off label yang terjadi, berbagai peraturan yang dibuat juga hanya
merupakan solusi jangka pendek pada negara berkembang seperti Indonesia ini.
Pemberian informasi obat yang tersedia pada masyarakat juga tidak semuanya
benar, masih ada banyak informasi yang disembunyikan, sehingga promosi dari
obat akan semakin maksimal. Melihat kondisi seperti ini, praktisi kesehatan harus
lebih menaruh perhatian pada tanggung jawab mereka saat menggunakan obat off-
label, dimana harus memiliki cukup informasi, pengetahuan atau pengalaman agar
langkah pemberian obat off-label lebih besar manfaat daripada resiko kerugiannya
(Suharjono, 2009).
2
terdapat etika dan hukumnya, bahkan dalam kasus ini sering timbul adanya dilema
prevalensi penggunaan obat off-label dan unlicensed drug dengan izin edar. Hal
ini penting untuk pemegang izin edar dan pihak peraturan nasional dan
penggunaan off-label dan obat tanpa izin. Pihak berwenang harus menggunakan
bukti klinis yang ada pada penggunaan off-label dan obat tanpa izin dalam
pengambilan keputusan dan dukungan melakukan uji klinis yang ketat (Palcevski,
2012).
harus diteliti dan penggunaan obat-obatan yang tidak dipasarkan di dalam negeri.
Saat ini, hanya laporan dokter yang digunakan untuk membenarkan penggunaan
Studi terbaru menemukan bahwa lebih dari 20% resep rawat inap yang
obat off-label adalah legal dan telah ditemukan dalam kasus-kasus tertentu
3
berbasis bukti, tetapi juga memiliki potensi sehingga menjadi terapi yang
berbahaya dan tidak efisien. Sebuah studi mengatakan bahwa terdapat 73%
penggunaan obat off-label tidak memiliki bukti yang cukup mengenai keamanan
klinis terkontrol yang telah dilakukan dengan tujuan, metode dan ukuran sampel
digunakan untuk praktek klinik dan tersebar luas di seluruh dunia. Namun,
Bukti tentang penggunaan obat-obatan ini yang tidak sesuai indikasi sangat tidak
samping dan risiko yang mungkin lebih besar daripada manfaat potensial.
Masalah etika dan hukum yang berkaitan dengan promosi komersial penggunaan
yang digunakan oleh pasien dan memastikan bahwa semua obat-obatan, termasuk
obat off-label yang diresepkan aman, kemudian diserahkan dengan tepat. Selain
itu apoteker akan selalu menghubungi dokter yang menuliskan resep untuk
4
Banyak penelitian menjelaskan penggunaan obat off label pada pasien pediatrik,
tetapi sangat sedikit yang membahas pada pasien dewasa. Oleh karena itu, dalam
Indonesia khususnya pasien dewasa di salah satu rumah sakit yaitu di RSUD Kota
Kendari.
Dinas Kesehatan Kota Kendari RSUD Kota kendari merupakan salah satu
dari 12 Rumah Sakit yang berada di Kota Kendari. Selain itu juga RSUD
melakukan pengadaan obat baik obat generik, obat non generik maupun obat non
generik formularium dan melakukan penulisan dan pelayanan resep dimana pada
pelayanan resep ruang rawat inap lebih banyak dibandingkan ruang rawat jalan
dan UGD. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang
KOTA KENDARI”.
B. Rumusan Masalah
1. Berapa jumlah resep obat off label yang digunakan di apotek rawat inap rumah
2. Berapa jumlah penyakit yang menggunakan resep obat off label yang
digunakan di apotek rawat inap rumah sakit umum daerah kota kendari?.
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui jumlah resep obat off label yang digunakan di apotek rawat
2. Untuk mengetahui jumlah penyakit yang menggunakan resep obat off label di
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktisi
3. Peneliti Selanjutnya
4. Bagi Apotek
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rujukan Penelitian
Tahun
7
tahun 2014. selama periode
Januari sampai
Desember 2014
adalah Misoprostol,
Ondansentron, dan
Domperidone
2. Penelitian ini
Aida Nurul Basyaroh dan Berdasarkan
menggunakan
Bangunawati Rahajeng penelitian ini
desain
(2016) dalam penelitian diperoleh total
deskriptif
yang berjudul sampel 403 resep
observasional
“Identifikasi Penggunaan pasien dengan 1.085
dengan metode
Obat Off-Label Indikasi jenis obat. Dari
cross-sectional.
Pada Pasien Di Poliklinik analisis yang
“. peresepan obat
yang termasuk
kedalam
penggunaan obat
off-label indikasi
8
yaitu asam valproat
(2
peresepan),kloralhid
ondansetron(1perese
pan).
pasien di tahun
2016.
9
Yogyakarta label dosis (94,11%)
(5,88%), dengan
penggunaan off-
golongan sistem
pencernaan
(42,59%)
91,9%. Berdasarkan
kriteria,
penggunaan off-
10
label pada kriteria
usia 71,7%
(n=552), dosis
98,6% (n=552),
indikasi 3,3%
pemberian 0%
(n=552)
B. Landasan teori
1. Rumah Sakit
kebutuhan medis;
11
11
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
kesehatan dan
kesehatan (Kemenkes,2014).
12
12
tahun 1960 – 1989, Menjadi Puskesmas Gunung Jati pada tahun
13
13
b. Visi – Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari
1. Visi
2. Misi
masyarakat.
d. Pengertian Apotek
14
14
bertanggungjawab atas seluruh pekerjaan pelayanan kefarmasian baik
e. Tugas Apotek
a. Pengertian obat
b. Penggolongan Obat
RI, 2008) :
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat
dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket
obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
15
15
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk
obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep
kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan
dengan resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah
4. Obat Narkotika
16
16
3. Obat off-label
label dan belum atau diluar persetujuan oleh badan atau lembaga yang
adalah FDA (Food Drug Administration). Obat yang telah disetujui atau
approved oleh FDA atau BPOM akan mendapat label approved yang
uji klinis. Peresepan atau penggunaan obat off label ini sangat umum
dengan kata lain off label adalah penggunaan obat dengan indikasi yang
belum dilisensi oleh pihak berwenang di suatu negara. Setiap obat yang
dapat dibeli dari apotek atau toko obat di suatu negara perlu dinilai dan
17
17
Administration (FDA), dan di Indonesia disebut Badan Penelitian Obat
b. Klasifikasi
1) Off-label dosis
Obat diberikan dengan dosis yang lain dari label yang telah
2) Off-label indikasi
Obat digunakan untuk indikasi yang lain dari yang tercantum pada
3) Off-label usia
disetujui.
dalam label.
5) Off-label kontraindikasi
rekomendasi penggunaan
obat tersebut.
18
18
c. Contoh Penggunaan Obat Off-label pada Suatu Penyakit
didiagnosa kanker payudara antara Januari 2000 sampai Juni 2009 yang
1.636, mewakili 13,0% dari semua temuan. Dari 65 kasus terapi kanker
yang diteliti ada 55,4% yang mendapatkan resep off-label. Obat off
Sering di gunakan
19
19
Sulfat Asma di bidang
Obgyn
3 Fenitoin Antikonvulsan Terapi
komplikasi
neuropati pada
DM
4 Carbamazepin Antikonvulsan Terapi
komplikasi
neuropati pada
DM
5 Gabapentin Antikonvulsan Terapi
komplikasi
neuropatik
pada DM,
gangguan
bipolar,
migrain.
6 Metformin Diabetes Militus tipe 2 Penurun berat
badan dan
(PCOS)
Polycystyc
ovarian
syndrome
7 Siproheptadin Anti histamin, anti Pemicu nafsu
alergi makan
8 Misoprosol Sitoprotektif lambung Induksi
kelahiran,
pengobatan
perdarahan
pasca
persalinan
9 Gabapentin Antikonvulsan Nyeri
20
neuropatik,
profilaksis
migraine
10 Metoklorpram Anti emetic Pelancar
id produksi ASI
11 Sertralin Antidepresan gol SSRI Terapi
ejekulasi dini
pada pria
12 Celecoxib Antiinflamasi Preventif
kanker
13 Levamisol Antikonvulsan Immunomodul
generasi baru untuk ator
nyeri neuropati
14 Siproheptadin Antihistamin Penambah
e nafsu makan
15 N-asetil Mukolitik Mencegah efek
Sistein samping terapi
kulit
16 Metoklorpram Anti muntah- anti Pelancar ASI
id mual
17 Simetidin Tukak lambung usus, Kutil, efek
reflux-oesophagits samping pada
ringan-sedang kulit,
keracunan
dapson
18 Isoniazid Tuberkulostatis Tremor parah
pada pasien
multiple
sclerosis
19 Aripirazole Antipsikotik Penyakit
Dementia
Alzaimers
21
20 Albuterol Asma Dahak
21 Lamictal Antiepilepsi, anti- Depresi,
seizure kerusakan
bipolar mood
stabilization
22 Tiagabine Gabitril-anti-seizure Depresi, mood
stabilizer
23 Topiramate Topamax Depresi,
migrein
24 Resperidone Antipsikotik Dimentia,
alzaimer
disease
25 Lidoderm Skin petch for shingles Tennis elbow,
sore muscles
26 Trazodone Antidepressant Insomnia
27 Propranolol High blood pressure Performance
and heart disease anxienty
22
pengobatan gangguan
penyakitskizoprenia/sa hiperaktifitas
kit jiwa pada anak-
anak
33 Viagra Disfungsi ereksi pada Meningkatkan
pria gairah sexual
34 Ketofilen Anti histamine, anti Pemicu nafsu
alergi makan
35 Domperidon Anti muntah- anti Pelancar ASI
mual
36 Tramadol Analgetik Terapi
ejakulasi dini
37 Sildenavil Gangguan disfungsi Terapi
ereksi hipotensi
pulmonary
38 Refecoxib Antiinflamasi Preventif
kanker
39 Lamotrigin Antikonvulsan epilepsi Nyeri neuropas
40 Modafinil Provigil for excessive To enchance
sleepiness wakefulness
and alertness
41 Asebutolol Terapi hipertensi, Angina Stabil
mengatur aritmia kronik
ventricular
42 Acetylcysteine Terapi mukoritik Disfungsi
radiokantras
43 Adenosine Pengobatan pengujian
paroxysmal vasodilator
supraventricular akut pada
tachycardia hipertensi
arteri paru-
paru
23
d. Faktor Penggunaan Obat off-label
dengan alternatif atau alasan lain seperti tersedianya obat yang disetujui
karena satu jenis obat kanker hanya disetujui untuk satu jenis kanker
24
24
e. Hukum Menurut FDA Mengenai Penggunaan Obat Off-Label
resep obat off-label, tapi dengan tegas melarang produsen farmasi untuk
mungkin tidak cukup penelitian tentang manfaat dan bahaya obat bila
25
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
digambarkan dalam bentuk presentasi dan penyajian data dalam bentuk tabel.
B. Desain Penelitian
cross sectional dimana pengukuran dilakukan pada satu waktu dan hanya satu
kali.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua resep rawat inap penyakit
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua resep rawat inap penyakit
26
26
3. Kriteria Inklusi
a. Kriteria inklusi
1) Usia dewasa
2) Jenis kelamin
b. Kriteria eksklusi
penyakit dalam
27
27
F. Defenisi Operasional Variabel
1. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan
2. Obat off label adalah obat yang digunakan tidak sesuai dengan ijin edar yang
G. Prosedur Penelitian
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu DIH (Drug
resep Pasien di Apotek Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah di Kota
Kendari.
2. Cara kerja
1) Tahap Persiapan :
a. Melakukan survei.
28
28
d. Mengurus surat izin penelitian untuk melaksanakan penelitian.
surat ijin.
2) Tahap Penelitian :
tersebut dalam bentuk narasi untuk memberi gambaran yang jelas tentang
4) Tahap akhir
Tahap akhir dari penelitian ini yaitu penulisan laporan, yang disajikan
29
29
3. Analisis data
a) Data
i. Sifat data
verbal dan bukan dalam bentuk angka. Yang termasuk data kualitatis
kategori.
30
30
dilkukan observasi atau pengamatan kegiatan pada saat melakukan
analisa resep.
c) Penyajian data
i. Pencatatan
ii. Editing
iv. Penyusunan
v. Penyimpanan
selanjutnya.
d) Pengolahan data
31
31
3. Skema Jalannya Penelitian
Survei lokasi
Pengolahan Data
32
32
BAB IV
HASIL PEMBAHAAN
Obat off label adalah obat yang diresepkan oleh dokter yang
mempunyai indikasi tidak sesuai dengan informasi resmi dari badan yang
termasuk obat off label pada pasien rawat inap penyakit dalam di Rumah
dilakukan pada satu waktu dan hanya satu kali. Populasi dalam penelitian
ini adalah resep pasien rawat inap penyakit dalam pada bulan Januari-
ini adalah resep pasien rawat inap penyakit pada periode Januari-maret
LAKI-LAKI 6 15%
PEREMPUAN 34 85%
TOTAL 40 100%
Dari 40 sampel resep rawat inap penyakit dalam yang
33
33
15 % dan pada resep pasien perempuan sebanyak 85 %. Menurut
b. Umur
Tabel 2. Karakteristik sampel penelitian Berdasarkan umur di rekam
medik Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.
TOTAL 40 100 %
Dari 40 sampel resep rawat inap penyakit dalam yang
usia 40-49 tahun sebanyak 30%, dan usia 50-60 tahun sebanyak
34
34
menyebabkan kematin misalnya pada system kardiovaskuler dan
c. Jenis penyakit
TOTAL 40 100%
Dari 40 sampel resep rawat inap penyakit dalam yang
35
35
terserang penyakit ISPA dikarenakan umur, kondisi rumah dan
Nama Jumlah
Golongan Obat off label
Obat Peresepan
Anti nyeri
neuropatik
Gabapentin Antikonvulsan pada Diabetes 1
Melitus
Dari 40 sampel resep rawat inap penyakit dalam yang
peneliti identifikasi terdapat hanya satu jenis obat off label yaitu
gabapentin.
36
36
sebagai obat kejang. Gabapentin suatu antikonvulsan atau anti
kejang.
sakit untuk kondisi tertentu dalam sistem saraf. Obat ini tidak
a. Indikasi Gabapentin
37
37
tak tertahankan ingin menggerakkan kaki agar merasa
b. Mekanisme Kerja
antiepileptik.
38
38
c. Pemakaian Klinis
d. Farmakokinetika
8 jam, obat ini biasanya diberikan dua atau tiga kali sehari
39
39
dimana pasien Ny.Sn tidak terdapat adanya diagnosa kejang
40
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
2018 ditemukan hanya satu resep yang mengandung obat off label
2018 ditemukan hanya satu penyakit yang menggunakan obat off label
B. Saran
Untuk peneliti selanjutnya agar dapat meneliti obat off label pada
41
41
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaningsih, Indriastuti, M.Sc., Apt, dkk 2017. Kajian Penggunaan obat off
label Pada Populasi Pasien Kondisi Khusus.
Danes , I., Agusti, A., Vallano, A., Alerany,C., Martinez, J., Bosch, A. J., . .
.Bonafont, X. (2014). Outcomes of offlabel drug uses in hospitals:
amulticentric prospective study. US National Library of Medicine
NationalInstitutes of Health, 70(11): 1385–1393.
Indriastuti Alvi Syahrina 2016. Identifikasi Penggunaan Obat Off Label Dosis
Pada Pasien Dewasa Rawat Inap Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013, Riset Kesehatan Dasar.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
42
42
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah sakit. Jakarta: Kemenkes RI; 2014.
Nani Kartinah, dkk 2014. Penggunaan Obat Off Label Pada Pasien Neonatus
Rawat Inap Ulin Banjarmasin Periode Januari-Desember 2013.
Siti, Khodijah. 2014, Identifikasi Peresepan Obat Off-Label Indikasi Pada Pasien
Dewasa Rawat Inap Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Periodejanuari-Desember 2014.
43
43
LAMPIRAN
44
44
Gambar 1 tempat penerimaan pasien rawat inap dan rawat jalan/ tempat penyimpanan buku
rekam medic pasien yang berobat
45
45
Gambar 3 pemisahan resep dari priode bulan januari hingga maret
46
46
No. Nama Umur Jenis Diagnosa Resep Ket
pasien Kelamin
1 Ny.Br 30 tahun Perempuan Diabetes Rl 500 ml Umum
Melitus Fiocilas injeksi
Tipe 2 Aquadest No II
Dispoit 10 cc 2 dd 1 No
II
Metformin 500 mg
Umum
2. Ny.Rs 50 tahun Perempuan Diabetes Metformin 500 mg
Melitus Glibenclamid 500 mg
Tipe 2 Griseofulvin 300 mg
Dexamethason 0,5 mg Umum
Aminopilin 200 mg
3. Ny.Wd. 40 tahun Perempuan ISPA Furosemid 40 mg
Rl 500 ml
CTM 4 mg
47
Rl 500 ml Bpjs
Keterolac injeksi 10 mg/ml
11. Ny. Sn 55 tahun Perempuan Diaetes Ranitidin injeksi 25 mg/ml
Melitus NS Amp II
Tipe 2 Metformin 500 mg
Gabapentin Tab 100 mg
B1 Tab 300 mg
Methyl prednisolon 500 mg Umum
12. Ny. Fh 60 tahun Perempuan SNA Salbutamol 2 mg
Cefadroxil 500 mg Umum
13. Ny. Nr 55 tahun Perempuan Hipertensi Clindamisin 300 mg
Ranitidin 100 mg
Gabapentin 100 mg
Rl 500 ml Umum
14. Ny. Rf 45 tahun Perempuan Hipertensi Cefatoxim 500 mg
Furosemide 40 mg
Ranitidin 25 mg/ml
Methyl prednisolon Tab 4 mg
Spoit 10 cc No.I
Spoit 3 cc No. I
Amoxicillin 250 mg Umum
15. Ny.Ma 45 tahun Perempuan SNA Asam mefenamat 500 mg
SF 300 mg
Rl 500 ml Umum
16. Phytomenadione 10 mg
Ny. Ti 36 tahun Perempuan SNA Urin bag No. I
MGSO4
Nifedipin 10 mg
Rl 500 ml Umum
Phytomenadione 10 mg
17. Ny.Yh 35 tahun Perempuan SNA Spoit 3 cc No.I
Spoit 1 cc No. I
Abocath No.I Umum
Infuset No. I
Rl 500 ml
18. Tn. Sf 50 tahun Laki-laki ISPA Cefotaxim vial O,5 g
Ranitidin 25 mg/ml
Tramadol 50 mg
Lidodex
Sipinocain
Nifedipin 10 mg
Sukralfat syrup 500 mg/5 Umum
19. Ny.Ay 52 tahun Perempuan SNA ml
Methyl prednisolon 500 mg
48
20. Tn. Ab 60 tahun Perempuan Demam Asam mefenamat 500 mg Bpjs
Ondansetron 4 mg Umum
29. Tn. Li 60 tahun Perempuan Diare Ranitidin 25 mg/ml
Rl 500 ml Umum
Ranitidin 25 mg/ml
30. Tn. Jn 50 tahun Perempuan ISPA Amoxicillin 500 mg
Vit C 50 mg
Ambroxol 30 mg
Amoxicillin 500 mg Umum
31. Ny.An 53 tahun Perempuan ISPA Asam mefenamat 500 mg
Hemafort
Abocath Umum
49
Infuset
32. Ny.Wu 55 tahun Perempuan Hipertensi Rl 500 ml
NaCl 0,9%
Keteter
MGSO4
Nifedipin 10 mg
Aquadest
Abocath Umum
Tn. Eg 45 tahun Perempuan Diare Infuset Rl
33. Ranitidin 500 ml
Tramadol 25 mg/ml
Spoit 50 mg
No.I
Abocath Umum
Rl 500 ml
34. Ny. Et 50 tahun Perempuan ISPA Urin bag
Keteter
Cefotaksim 0,5 g
Asam tranexamat 500 mg
Ranitidin 25mg/ml
Keterola 10 mg
Lasal syrup dewasa 2 mg/5 ml
35. Diabetes Metformin 500 mg Umum
Ny.Yn 45 tahun Perempuan mellitus Glibenclamid 5 mg
tipe 2 Rl 500 ml
Amoxicillin 500 mg Bpjs
36. Ny. Ia 40 tahun Perempuan Demam Rl 500 ml
Keteter
Kanula dewasa
Perempuan Diabete Cefadroxil 250 mg Umum
37. Ny. Ds 49 tahun melitu Clindamicin 300 mg
tipe 2 Ranitidine 25 mg/ml
Gabapentin 300 mg
Laki-laki Demam Amoxicillin 500 mg Umum
Tn. Aj 60 tahun Asam mefenamat 500 mg
38. SF 300 mg
Phytomenadione 10 mg
Perempuan ISPA Ambroxol 30 mg Umum
39. Ny.Ru 54 tahun Ranitidin 25 mg/ml
Nifedipin 10 mg
Rl 500 ml Umum
Diabetes Metformin 500 mg
40. Ny.Uc 57 tahun Perempuan mellitus Glibenclamid 5 mg
tipe 2 CTM 4 mg
Gambar 5. Resep rawat inap penyakit dalam di Apotek RSUD Kota Kedari
50
51