International Portofolio Invesment
International Portofolio Invesment
Disusun oleh:
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam atas Nabi dan Rasul kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya yang setia mengikuti dengan
sunah-sunahnya.
Selain untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan,
makalah ini merupakan upaya penyusun untuk mencapai ridha Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
Internasional Portfolio Investment. Makalah ini berisikan materi pilihan yang
diharapkan pembaca dapat memahami materi yang disampaikan dalam makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari segala bentuk
kekurangan. Oleh karena itu semoga pembaca memaklumi dan dapat memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun bagi makalah ini, agar penyusun dapat
menjadikan makalah ini lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhir kata penyusun ungkapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam membuat makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2
2.1. Studi Kasus dan Permasalahan....................................................................... 2
2.2. KAJIAN STUDI DAN PEMBAHASAN ........................................................ 4
2.2.1. TEORI PORTOFOLIO ............................................................................ 4
2.2.2. DIVERSIFIKASI INTERNASIONAL .................................................... 5
2.2.3 Manfaat Diversifikasi Internasional ........................................................ 8
2.2.4. STRUKTUR KORELASI ....................................................................... 11
2.2.5.EFEK-EFEK PERUBAHAN DALAM KURS TUKAR ....................... 11
2.2.6. INVESTASI OBLIGASI INTERNASIONAL ...................................... 12
2.2.7. REKSADANA INTERNASIONAL: EVALUASI KINERJA ............. 13
2.2.8. MENGAPA BIAS DALAM NEGERI DALAM PEMEGANGAN
PORTOFOLIO .................................................................................................. 17
2.3. ANALISIS PEMBAHASAN ...................................................................... 18
BAB III KESIMPULAN ........................................................................................... 21
3.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 22
ii
Abstrak
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan investasi Amerika Serikat dalam ekuitas luar negeri pada 1980-
2004: meningkat secara signifikan dan rekening ekuitas mencapai ± 50% dari
kapitalisasi pasar ekuitas dunia. Peningkatan yang cepat dalam investasi portofolio
internasional dalam tahun2 terakhir mencerminkan globalisasi atas pasar-pasar
keuangan. Globalisasi pasar-pasar keuangan berawal dari pemerintah negara-negara
utama yang memulai menderegulasi pasar valas dan modal pada akhir 1970-an.
Kemajuan dalam teknologi telekomunikasi dan komputer berkontribusi terhadap
globalisasi investasi dengan memfasilitasi transaksi lintas negara dan penyebaran
informasi melintasi batas nasional.
Investasi Portofolio Internasional (Portofolio Investment) yaitu arus modal
internasional dalam bentuk investasi aset-aset finansial, seperti saham (stock),
obligasi (bond), dancommercial pepers lainnya. Arus portofolio investment inilah
saat ini paling banyak dan cepat mengalir ke seluruh penjuru dunia melalui pasar uang
dan pasar modal di pusat-pusat keuangan internasional, seperti New York, London,
Paris, Frankfurt, Tokyo, Hong Kong, dan Singapura.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Real Option ?
2. Apa jenis-jenis Real Option ?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Real Option ?
1.3 Tujuan
1.Mengetahui yang dimaksud Real Option
2.Mengetahui jenis-jenis Real Option
3.Mengetahui kelebihan dan kekurangan Real Option
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
mereka harus memiliki risiko rata-rata. Namun demikian pro secara konsisten memilih
saham berisiko tinggi. Karena disana adalah pasar banteng selama sebagian besar
kontes, satu akan mengharapkan saham berisiko tinggi untuk mengungguli rata-rata
persediaan. Menurut Malkiel, kinerja pro bisa disebabkan oleh meningkatnya pasar
dibandingkan dengan superior kemampuan analisis. WSJ menghentikan kontes itu di
2002, jadi kami tidak tahu pasti apakah Malkiel itu benar atau salah.
WSJ sekarang menjalankan kontes baru, mengadu enam amatir terhadap enam
anak panah. Dalam Kontes yang baru saja selesai No. 29, para pembaca rata-rata
kehilangan 24% dibandingkan anak panah ' Kerugian 9,4% (Dow Jones Industrial
Average turun 12%). Secara keseluruhan, pembaca telah memenangkan 11 kontes dan
panah telah menang 18.
Kasus Kedua,
Diversifikasi Internasional Dan Resiko Kasus untuk terdiversifikasi
internasional portofolio dapat diuraikan menjadi dua komponen : potensi keuntungan
pengurangan resiko karena memegang sekuritas internasional dan potensi resiko
pertukaran valuta asing tambahan.
ekuitas jepang. Seorang investor berbasis di AS mengambil $1.000.000 pada1
januari 2002. Dan menginvestasikan di dalam saham yang diperdagangkan di Tokyo
Stock Exchange (TSE). Pada 1 januari 2002 nilai tukar spot (Y)130.00/$. Jadi $1 Juta
menghasilkan (Y)130.000.000. investor menggunakan (Y)130.000.000 untuk
memperoleh saham di Tokyo stock exchange pada (Y)20.000 / (Per) lembar saham.
Memperoleh 6.500 lembar saham pada harga (Y)25.000 menghasilkan uang sebesar
(Y)165.500.000 Uang hasi penjualan dalam yen tersebut ditukar kembali ke mata uang
yang digunakan investor, dolar AS, pada nilai tukar spot (Y)125.00/$ yang berlaku
pada 1 januari 2003. Penukaran ke dolar AS tsb menghasilakn $1.300.000.00. total
pengembaliann investasi
Kasus Ketiga,
Contoh Hong Kong. Rata – rata pengembalian untuk Hong Kong ke dalam peraga
15.9 adalah 1,5%. Jika kita mengasumsikan rata – rata tingkat pengembalian bebeas
risiko adalah 5 % selama periode ini ( atau 0,42% per bulan), pengukuran Sharpe akan
3
dikalkulasikan sebagai berikut : Untuk setiap unit (%) dari total risiko portofolio yang
ditanggung seorang investor, pasar Hong Kong memberi investor dengan kelebihan
pengembalian bulanan sebesar 0,113% pada 1977 – 1906. Alternatif lain dengan
pengukuran Treynor Walaupun pasar Hong Kong memiliki pengukuran Treynor
tertinggi, pengukuran Sharpe nya berbeda pada peringkat delapan, mengindikasi bahwa
portofolio pasar Hong Kong tidak terlalu terdiversifikasi dengan baik dari perspektif
pasar dunia. Sebaliknya, peringkat tertinggi dimiliki oleh pasar Belanda, yang memiliki
pengukuran Sharpe (0,197) dan Treynor (0,0109).
4
sekuritas yang akan digunakan untuk investasi, artinya investor telah membentuk suatu
portofolio saham, tujuannya adalah untuk melakukan diversifikasi dalam investasi,
yang dapat memperkecil risiko yang dihadapi investor bila dibandingkan dengan
melakukan investasi pada saham individu. Meskipun demikian memilih portofolio
yang optimal bukanlah hal yang mudah. Berikut hal-hal yang berkaitan
dengan portofolio:
a. Diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko portofolio, yaitu dengan cara
mengkombinasi atau dengan menambah investasi (asset/aktiva/sekuritas) yang
memiliki korelasi negatif atau positif rendah sehingga variabilitas dari pengembalian
atau risiko dapat dikurangi.
b. Korelasi merupakan alat ukur statistik mengenai hubungan dari serial data yang
menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative comovements) antara serial data
tersebut. Jika serial data bergerak dengan arah yang sama disebut dengan korelasi
positif, sebaliknya jika bergerak dengan arah berlawanan disebut korelasi negatif.
c. Sedangkan koefisien korelasi merupakan ukuran dari tingkat korelasi, yaitu:
- Korelasi positif sempurna (koefisien korelasi +1)
- Tidak ada korelasi (koefisien korelasi 0)
- Korelasi negatif sempurna (koefisien korelasi -1)
d. Investasi / aktiva yang tidak berkorelasi artinya tidak ada interaksi di antara
pengembaliannya (returnnya). Mengkombinasikan aktiva yang tidak berkorelasi dapat
mengurangi risiko meskipun tidak seefektif seperti aktiva yang memiliki korelasi
negatif. Kombinasi aktiva yang tidak berkorelasi dapat mengurangi risiko daripada
mengkombinasikan aktiva yang berkorelasi positif.
Banyak investor dan pelaku bisnis memulai di dalam negeri, investasi uang
atau melakukan bisnis di daerah di mana mereka tinggal. Ada banyak keuntungan
untuk ini, seperti tidak harus khawatir tentang bagaimana entitas asing dianggap oleh
5
warga negara, dan dapat lebih mudah untuk mengawasi bisnis atau investasi. Pada saat
yang sama, investasi atau melakukan bisnis hanya di wilayah domestik dapat
menyebabkan risiko, karena ada tempat untuk berpaling jika situasi keuangan domestik
terus menurun (Yuliana eka, Saldiana T, Noprianti S, 2015).
6
Nikkei Jepang, dan tiga saham yang listing di London Stock Exchange. Dari sudut
pandang emiten (perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa),
diversifikasi internasional merupakan suatu alternatif yang menguntungkan dalam hal
mengumpulkan dana bagi operasional perusahaan, cara yang ditempuh adalah dengan
listing di bursa–bursa dunia (tidak hanya lokal saja).
Lessard (1976) menyatakan bahwa ada 3 (tiga) hal penting yang membedakan pasar
internasional dengan pasar domestik yaitu:
1. Covariance antar aset pasar domestik lebih tinggi dibandingkan covariance antar aset
pada pasar internasional.
2. Adanya berbagai macam biaya yang harus dikeluarkan seperti pajak yang tinggi, hal
ini merupakan hambatan investasi di pasar internasional. Selain itu, adanya kontrol
mata uang domestik dan tradisi investor pasar nasional yang tersegmentasi sehingga
dapat menyebabkan harga aset domestik lebih tinggi dari harga internasional.
7
3. Nilai tukar mata uang antar negara berbeda sehingga dapat menimbulkan risiko mata
uang pada portofolio internasional. Batram dan Dufey (2001) menjelaskan ada
beberapa faktor yang menjadi daya tarik bagi investor untuk melakukan investasi
portofolio internasional yaitu:
4. Pasar yang tersegmentasi biasanya tingkat return tidak normal atau berfluktuasi.
Pada umumnya investor akan memperhatikan pasar modal lokal dalam negeri
saja. Disamping pasar modal dalam negeri, sebenarnya masih terbuka peluang untuk
melakukan diversifikasi internasional yang melibatkan investasi pada berbagai pasar
modal di berbagai negara. Dengan melakukan diversifikasi internasional, investor akan
memperoleh manfaat pengurangan risiko pada tingkat return tertentu. Besarnya
manfaat yang akan diperoleh investor akan sangat bergantung dari koefisien korelasi,
risiko dan tingkat return di masing-masing pasar modal tersebut.
8
portofolio hanya didiversifikasi secara domestik. Gagasan mengenai pembentukan
diversifikasi internasional ini banyak didorong oleh hasil-hasil penelitian empiris yang
menunjukkan adanya manfaat yang bisa diperoleh investor dengan melakukan
diversifikasi internasional.
1. Volatilitas yang tinggi. Dalam ukuran Dollar Amerika, hampir keseluruhan emerging
market mempunyai volatilitas antara 30% sampai dengan 70%. Angka tersebut relatif
lebih besar dibandingkan dengan volatilitas pasar Amerika sebesar 15%. Bahkan angka
tersebut akan lebih besar lagi jika dihitung dengan menggunakan mata uang lokal,
sehingga emerging market mempunyai resiko yang tinggi tetapi juga menjanjikan
return yang tinggi pula.
9
2. Emerging market menawarkan return yang tinggi, karena emerging market banyak
yang mengalami pertumbuhan yang cukup menakjubkan.
3. Korelasi yang rendah antara emerging market dengan pasar modal yang maju.
Hubungan yang rendah tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi
investor yang melakukan diversifikasi internasional. Artinya, jika pasar modal suatu
negara berkembang mempunyai korelasi yang rendah, maka perubahan siklis ekonomi
yang terjadi di negara tersebut tidak akan terlalu berpengaruh pada pasar modal negara
maju.
10
daripada deposito. Namun, risiko untuk berinvestasi pada saham cenderung lebih besar
karena fluktuasi atau perubahan harga saham lebih tinggi sehingga dapat menyebabkan
peluang untuk mengalami kerugian menjadi lebih tinggi daripada berinvestasi di
deposito. Aspek ketiga adalah likuiditas. Maksud likuiditas disini adalah kemudahan
untuk membeli dan menjual sebuah instrumen investasi. Tentunya jika berinvestasi di
deposito, kita tidak dapat menguangkan investasi tersebut sewaktu-waktu karena
deposito memiliki masa jatuh tempo. Sedangkan jika berinvestasi di saham, kita dapat
dengan mudah menjualnya sesuai dengan keinginan kita.
11
Ri$ = (1 + Ri)(1 + ei) – 1
= Ri + ei + Riei
Keterangan :
· Ri = tingkat pengembalian dalam mata uang lokal.
· e = + (terapresiasi), - (terdepresiasi) / tingkat perubahan nilai tukar antara
mata uang lokal dan Dollar
Ø Sebagai contoh, jika seorang warga AS hanya menjual saham di sebuah perusahaan
Inggris yang memiliki return 15% (dalam pound) selama periode ketika pound
terdepresiasi 5%. Maka return dollar nya adalah 9.25%:
Ri$ = (1 + 0.15)(1 - 0.05) – 1 = 0.925
b. Pengaruh perubahan kurs tukar valas terhadap risiko investasi luar negeri:
Var(Ri$) = Var(Ri) + Var(ei) + 2Cov(Ri,ei) + DVar
Persamaan ini menunjukkan bahwa fluktuasi nilai tukar berkontribusi terhadap risiko
investasi asing melalui tiga jalur :
· Var (ei) = Volatilitas sendiri,
· Cov (Ri, ei) = Kovariannya dengan pengembalian pasar lokal
· DVar = Kontribusi istilah cross-produk,
Obligasi internasional atau dikenal juga dengan nama sovereign bond adalah
suatu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah suatu negara dalam denominasi mata
uang asing.
Negara dengan tingkat inflasi yang tinggi atau bergejolak sehingga sulit
diprediksi maupun negara yang memiliki nilai tukar mata uang yang tidak stabil
seringkali menyadari bahwa adalah sesuatu tindakan yang tidak menguntungkan
apabila mereka menerbitkan obligasi dalam mata uang setempat sehingga negara
12
tersebut memutuskan untuk menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang asing
(valuta asing) yang dinilai lebih stabil.
Hal ini meningkatkan masalah gagal bayar apabila negara tersebut tidak dapat
memenuhi kebutuhannya dalam menyediakan mata uang asing pada saat jatuh tempo
pembayaran obligasinya. Oleh karena risiko gagal bayar tersebut
maka investor meminta imbal hasil yang tinggi atas obligasi yang diterbitkan tersebut,
sehingga membuat beban biaya utang ini menjadi lebih tinggi dan meningkatkan risiko
gagal bayar.
Pada saat terjadinya gagal bayar, sebuah negara tidak dapat
dinyatakan pailit seperti halnya suatu perusahaan ataupun lembaga pemerintah, namun
dalam prakteknya negara yang mengalami gagal bayar ini mengajukan penawaran
berupa suatu pertukaran bagi pemegang obligasinya guna melakukan restrukturisasi
atas utang negara tersebut seperti yang pernah terjadi dalam kasus obligasi yang
diterbitkan oleh Peru dalam denominasi mata uang dollar Amerika pada
tahun 1996 dan kasus penerbitan obligasi Argentina pada tahun 2001. Namun, upaya
untuk memperoleh persetujuan dari para pemegang obligasi atas usulan pertukaran
adalah sangat sulit oleh karena biasanya para pemegang obligasi akan melakukan
penolakan.
Sepanjang era pada awal tahun 1980an, obligasi internasional dari negara-
negara berkembang merupakantujuan investasi yang menarik bagi bank Barat. Ini
menciptakan banyak sekali masalah sewaktu banyak negara penerbit obligasi yang
mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran obligasi mereka. Total nilai pasar
dari pasar obligasi dunia adalah sekitar 50% lebih besar dari pasar ekuitas dunia. Dolar
AS, euro, pound sterling, dan yen adalah empat mata uang di mana mayoritas obligasi
domestik dan internasional dalam mata uang
a. Pengertian Reksadana
13
Reksadana (mutual fund) adalah suatu kumpulan dana dari masyarakat, pihak
pemodal atau pihak investor untuk kemudian dikelola oleh Manajer Investasi dan
diinvestasikan pada berbagai jenis portfolio investasi efek atau produk keuangan
lainnya.
Menurut kamus keuangan, Reksa Dana di identifikasikan sebagai portfolio
asset keuangan yang terdivesifikasi, dicatatkan sebagai perusahaan investasi yang
terbuka, yang menjual saham kepada masyarakat denga harga penawaran dan
penarikannya pada harga nilai aktiva bersihnya.
14
v Investasi yang dilakukan pada saham, resikonya tinggi namun menghasilkan tingkat
mengembalian yang tinggi pula.
15
reksadana internasional yang menginvestasikan dalam porsi yang substansial atas
aset2-nya dalam pasar luar negeri: secara umum lebih besar dibandingkan jika porsi
investasi hanya pada aset2 domestik
16
· Pilih Agen Pejual Reksa Dana yang telah terdaftar di BAPEPAM-LK
· Diversifikasi
· Investasilah sesuai tujuan investasi, profil resiko dan jangka waktu
2.2.8. MENGAPA BIAS DALAM NEGERI DALAM PEMEGANGAN
PORTOFOLIO
17
b. Bias rumah yang diamati dapat mencerminkan batasan2 kelembagaan dan hukum
atas investasi luar negeri.
c. Biaya-biaya pajak dan transaksi/ informasi ekstra untuk sekuritas luar negeri
dapat menghambat investasi lintas batas, memberikan kenaikan terhadap bias rumah.
18
Memperoleh 6.500 lembar saham pada harga (Y)25.000 menghasilkan uang sebesar
(Y)165.500.000 Uang hasi penjualan dalam yen tersebut ditukar kembali ke mata uang
yang digunakan investor, dolar AS, pada nilai tukar spot (Y)125.00/$ yang berlaku
pada 1 januari 2003. Penukaran ke dolar AS tsb menghasilakn $1.300.000.00. total
pengembaliann investasi adalah Perhitungan Resiko dan pengembalian portofolio Kita
asumsikan bahwa CFO Carlton, Caitlin Kelly sedang mempertimbangkan untuk
menginvestasikan sekuritas Carlton yang tersedia untuk dijula dalam dua aset beresiko
yang berbeda. Sebuah indeks pasar ekuitas AS dan indeks pasar ekuitas Jerman. Kedua
ekuitas dicirikan oleh pengembalian yang diharapkan berikut (rata-rata pengembalian
terini)dan resiko yang diharapkan (standar deviasi pengembalian terkini):
19
7. Sharpe Pengukuran Sharpe mengkalkulasikan pengembalian rata – rata di
samping tingkat pengembalian bebas risiko per unit risiko portofolio = Indeks
Sharpe Portofolio = Rata – rata pengembalian portofolio i = Rata – rata
pengembalian bebas resiko = Resiko Portofolio i
8. Treynor Pengukuran Treynor sangat mirip dengan Sharpe, perbedaannya
Treynor menggunakan deviasi standar dari total pengembalian portofolio
sebagai pengukuran risiko, pengukuran Treynor menggunakan beta portofolio,
Bi , yaitu risiko sistematis portofolio tersebut, yang diukur terhadap portofolio
pasar dunia
9. TRN i= Indeks Treynor portofolio i Ri = Rata – rata pengembalian portofolio
Rf = Rata – Rata Pengembalian bebas resiko Bi = Beta portofolio
20
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
“Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang
dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa
mendatang atau bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan investor (kesejahteraan
moneter)” (Kasmir, 2001). Sedangkan menurut Sharpe, Alexander,
dan Bailey (1997), “Investasi dalam arti luas adalah mengorbankan dolar sekarang
untuk dolar pada masa depan, dengan dua atribut berbeda yang melekat yaitu risiko
dan waktu”.Sedangkan menurut Halim (2003 : 2), “investasi merupakan penempatan
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang”.
Macam-macam bentuk investasi Investasi langsung (direct
investment), Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio.
serta Sumber-Sumber Dana Untuk Investasi adalah Asset yang dimiliki saat
ini, Pinjaman dari pihak lain, dan Tabungan.
Langkah-Langkah Dalam Melakukan Investasi Portofolio, Menentukan
kebijakan investasi, Analisis Sekuritas, Pembentukan Potorfolio, Melakukan Revisi
Portofolio,Evaluasi Kinerja Portofolio.
21
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. (2006). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
_______. (2005). Makro Ekonomi Modern. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT.
Raja Grafika Persada.
Kasmir. (2008). Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 8. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
_______. (2001). Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Rahardja, Prathama dan Manurung, Mandala. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi & Makroekonomi). Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit FE UI. Jakarta.
Husnan, Suad. (2003). Dasar - Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi 3.
AMP YKPN, Yogyakarta.
Halim, Abdul. (2003). Analisis Investasi. Edisi Pertama. Salemba Empat, Jakarta.
Y. Purnomo. (2004). Manajemen Keuangan Internasional. FE UI, Jakarta.
22