Anda di halaman 1dari 15

Efektifitas “ Sistem Sesi Layanan Terbagi “

Terhadap Durasi Waktu Tunggu Layanan


Di Instalasi Rehabilitasi Medik
Rumah Sakit Baptis Kediri

Guido Okta V., Emi Kristiana, Andreas Andoko


Rumah Sakit Baptis Kediri
Daftar Singkatan

• IRM = Instalasi Rehabilitasi Medik


• RSBK = Rumah Sakit Baptis Kediri
• SSLT = Sistem Sesi Layanan Terbagi
• RCA = Root Cause Analysis
• PDSA = Plan Do Study Analysis

2
Latar Belakang

• Amanat UU no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit 


Pelayanan kesehatan bermutu
• indikator mutu RS  Waktu tunggu layanan
• Waktu tunggu layanan  tantangan negara berkembang
• Peningkatan akses kesehatan  jumlah pasien  waktu
tunggu layanan
• IRM  ‘sistem sesi layanan terbagi’

3
Kerangka Konsep

Sistem Sesi Layanan Terbagi

Sumber daya manusia Sarana dan Prasarana

Pengaturan sesi / slot pasien

Penurunan waktu tunggu


layanan

4
Tujuan

• mengetahui efektifitas ‘sistem sesi layanan terbagi’ dalam


mengatasi masalah lamanya durasi waktu tunggu layanan
pasien rawat jalan dan memenuhi indikator mutu di
Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Baptis Kediri

5
Metode
• Desain: pengalaman empirik dengan menggunakan
pendekatan analisis deskriptif
• Lokasi: Instalasi Rehabilitasi Medik RSBK
• Pengumpulan data: pasien yang terjadwal untuk
menjalani layanan di IRM periode Januari-Mei 2018
– waktu kedatangan saat mendaftar ulang di administrasi
– waktu saat dipanggil pertama kali untuk menjalani layanan
– selisih waktu  durasi waktu tunggu layanan
• Analisis:
– Digunakan tools: Root Cause Analysis (RCA) atau Analisis Akar
Masalah, dan Plan Do Study Analysis (PDSA)
– Analisis data  program spread sheet excel

6
Root Cause Analysis

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018


Januari-Mei Januari-Mei Januari-Mei
Jumlah kunjungan pasien 4650 5235 6592

Rerata kunjungan pasien perbulan 930 1047 1318

Waktu tunggu layanan (menit) 60-90 12,10

7
PDSA
• Sistem mengatur waktu kedatangan pasien di IRM
1. menjadwalkan hari kedatangan pasien kontrol
2. mengatur hari kedatangan dan jam kedatangannya
3. ‘Sistem sesi layanan terbagi’
• setiap harinya  6 sesi layanan @ 60 menit
• Setiap sesi  8 pasien
• 6 pasien terjadwal
• 2 slot pasien tidak terjadwal

8
Hasil

Periode
Waktu Januari Februari Maret April Mei Januari – Mei
(tahun 2018)

Rerata durasi
waktu tunggu 14,47 13,02 9,03 10,58 13,95 12,10
(menit)

Kemenkes Nomor 129/Menkes/SK/II/2008  standar


pelayanan minimal, kurang atau sama dengan 60 menit.

9
Hasil
14
13.06 13.14
12.09
12 11.48 11.29

10
8.96

0
07.30-08.29 08.30-09.29 09.30-10.29 10.30-11.29 11.30-12.29 12.30-13.29

10
Diskusi

• Peningkatan jumlah pasien  waktu tunggu layanan


• Berbagai strategi dapat diambil  baik dari sisi penyedia
layanan maupun dengan pengaturan jadwal pasien (Sun,
2017)
• Waktu tunggu layanan bisa menjadi sangat sulit untuk diatasi
apabila penyedia layanan kesehatan tidak bisa beradaptasi
dengan situasi dan kondisi yang ada (Viberg, 2013)

11
Diskusi

• Permasalahan yang sering muncul:


– Rekam medik
– Registrasi
– Pasien
– Sumber daya manusia
– Sarana prasarana

12
Kesimpulan

• ‘Sistem sesi layanan terbagi’ nampaknya efektif dalam


mengatasi masalah lamanya waktu tunggu layanan dan
memenuhi indikator mutu unit di Instalasi Rehabilitasi
Medik

13
Saran
• Harapan  Sistem ini baik dipakai untuk layanan rawat
jalan lain, yang juga mengalami masalah lamanya waktu
tunggu pelayanan
• Merupakan studi awal  perbaikan dalam studi-studi
selanjutnya
• menggali faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu
layanan
• perlu juga menilai :
– lamanya proses pemeriksaan dan terapi sampai proses
penyelesaian administrasi
– hubungan antara waktu tunggu layanan dengan kepuasan pasien

14
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai