PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang giat
melaksanakan pembangunan di berbagai bidang. Diantaranya pembangunan di
bidang industri seperti industri kimia untuk produksi berbagai macam
kebutuhan, sehingga kebutuhan bahan baku, bahan panunjang, maupun tenaga
kerja akan meningkat.
Diethyl Phthalate dalam industri kimia digunakan sebgai bahan plasticizer
untuk sintesis plastics, elastomers dan organic coatings. Plasticizers
merupakan bahan baku utama dalam pembuatan plastik yang berfungsi untuk
menaikkan kemampuan kerja dan fleksibilitas plastik. Penambahan plasticizers
juga digunakan sebagai bahan pembuat vernis nitrocelulosa, solvent parfum,
bahan peledak, insektisida, bahan pengkilap kuku, tinta cetak dan bahan bakar
roket (Kirk and Othmer, 1999).
Dari kegunaan tersebut dapat diketahui bahwa Diethyl Phthalate
merupakan bahan baku platicizers yang digunakan dalam industri polimer dan
diperdagangkan cukup luas. Disamping itu berkembangnya industri polimer
menyebabkan kebutuhan Diethyl Phthalate sebagai bahan baku meningkat.
Kebutuhan platicizers untuk masa mendatang sangatlah bergantung pada
produksi plastik yang ada. Melihat banyaknya kegunaan dari Diethyl Phthalate
dan penggunaannya yang terus meningkat, maka pendirian pabrik Diethyl
Phthalate ini dapat memberi keuntungan dan manfaat bagi industri lainnya,
selain itu diharapkan dapat meningkatkan kemajuan indonesia di sektor
industri.
Berdasarkan pertimbangan diatas maka dengan didirikannya pabrik ini
diharapkan akan membawa dampak yang positif antara lain mengurangi import
Diethyl Phthalate yang berarti menghemat devisa negara dan menambah
lapangan kerja serta mendorong berdirinya industri-industri lainnya yang
menggunakan bahan baku Diethyl Phthalate dan diharapkan dapat
mewujudkan era alih teknologi sehingga perkembangan industri akan semakin
maju.
B. Prospek Pasar
1. Data impor
400
300
Series1
200
Poly. (Series1)
100
0
0 2 4 6
-100
Tahun ke
2000
y = 175.69x4 - 2260.3x3 + 9964.8x2 - 16876x +
9333.2
1500 R² = 1
Impor (Ton/tahun)
1000
Series1
500 Poly. (Series1)
0
0 1 2 3 4 5 6
-500
Tahun ke
3. Sasaran pasar
Karena kebutuhan Diethyl Phthalate serta keuntungan yang
mungkin diperolah khususnya didalam negeri, maka pendirian pabrik yang
memproduksi Diethyl Phthalate sangat dibutuhkan dan layak untuk
dikembangkan guna mendukung timbulnya industri-industri lainnya
sehingga pembangunan nasional dapat terus ditingkatkan.
Pabrik Diethyl Phthalate tersebut nantinya akan didistribusikan
kepada industri-industri yang menggunakan Diethyl Phthalte sebagai
bahan bakunya dan diharapkan dapat menjadi komoditi ekspor sehingga
dapat menambah devisi Negara.
C. Tinjauan Pustaka
1. Proses Produksi
a. Tinjauan Berbagai Proses
Pembuatan Diethyl Phthalate dari Phthalic Anhydride sejauh
literatur yang ada, hanya ada satu proses yaitu esterifikasi DEP.
Diethyl Phthalate diperoleh dengan mereaksikan Phthalic Anhydride
dan Ethanol dengan Asam Sulfat (H2SO4) sebagai katalis (Faith,
1952). Pada proses ini Phthalic Anhidride direaksikan dengan Etanol
dengan katalis asam sulfat membentuk Diethyl Phthalate. Reaksi
tersebut berlangsung selama 3 jam pada reaktor alir tangki
berpengaduk pada suhu 120oC dan tekanan 1 atm atau 14.7 psia. Pada
metode ini dapat diperoleh konversi sebesar 92% dengan massa katalis
yang digunakan pada reaksi sebesar 2% berat dari reaktan dan
perbandingan rektan Phthalic Anhydride : Etanol 1:2 Reaksi
esterifikasi Diethyl Phthalte dari Phthalic anhydride dan Ethanol :
H2SO4
C6H4(CO)2O + 2C2H5OH C6H4(COOC2H5)2 + H2O
Phthalate Anhydride Etanol Diethyl Phthalate Air
Gambar 2. Reaksi Esterifikasi Diethyl Phthalate
b. Pemilihan Proses
Tabel I.3. Daftar Harga Bahan dan Berat Molekul
Komponen BM (kg/kgmol) Harga ($/kg)
C6H4(CO)2O 148,12 1,1
C2H5OH 46,07 1,3
C6H4(COOC2H5)2 222,24 1,8
H2O 18 0
(Alibaba.com)
H2SO4
C6H4(CO)2O + 2C2H5OH C6H4(COOC2H5)2 + H2O
Phthalate Anhydride Etanol Diethyl Phthalate Air
EP
c. Tinjauan Termodinamika
Tinjauan termodinamika yaitu suatu tinjauan untuk mengetahui
sifat reaksi, apakah sebuah reaksi tersebut eksotermis atau endotermis,
dan untuk mengetahui apakah reaksi tersebut reversible atau
irreversible. Tinjauan termodinamika dapat dihitung dengan cara
menghitung perubahan entalpi selama reaksi dan menghitung panas
pembentukan standar pada suhu 25°C.
Reaksi :
H2SO4
C6H4(CO)2O + 2C2H5OH C6H4(COOC2H5)2 + H2O
H2 SO4
A+B→ C+ D
Dimana A= C6H4(CO)2O C= C6H4(COOC2H5)2
B= C2H5OH D= H2O
393,154)]
= -20863,1817 J/mol
∫ CpDT etanol = ∫ A + BT + CT 2 + DT 3 dT
1 1 1
= AT + 2 BT2 + 3 CT3 + 4 DT4
1
= [27,091(298,15 - 393,15)] + [2 (1,1055x10-1)( 298,152-393,152)]
1 1
+ [3 (1,0957x10-4)(298,153 – 393,153)] + [4 (1,5046x10-7)
(298,154– 393,154)]
= - 8056,6204 J/mol
(298,154– 393,154)]
= - 23808,5331 J/mol
∫ CpDT air = ∫ A + BT + CT 2 + DT 3 dT
1 1 1
= AT + 2 BT2 + 3 CT3 + 4 DT4
1
= [27,091(298,15 - 393,15)] + [2 (1,1055x10-1)(298,152-393,152)] +
1 1
[3 (1,0957x10-4)(298,153 – 393,153)] + [4 (1,5046x10-7) (298,154–
393,154)]
= - 8056,6204 J/mol
= 2,996 x 1039
Mencari harga K353 dengan persamaan Van Houf:
d(ln K) ∆H
=
dT RT 2
pada temperatur operasi 353 K,
ln K393
∆H298 393 dT
∫ d ln K T = ∫ 2
ln K298 R 298 T
K 393 ∆H298 1 1
ln = (− + )
K 298 R T393 T298
K 393 ∆H298 1 1
= exp [ (− + )]
K 298 R T393 T298
kJ 1000 J
K 393 225,32 x 1 1
mol 1 kJ
= exp [− (− + )]
2,996 x 1039 J 393 298
8,314
mol K
K393
= 1,6139 x 10-13
2,996 x 1039
d. Tinjauan Kinetika
Tinjauan kinetika diperlukan untuk mengetahui kecepatan
reaksi. Dari data percobaan laboratorium US Patent no 2618651 untuk
pembuatan Diethyl Phthalte dari Phthalate Anhidride dan Etanol
dengan reaksi esterifikasi dapat diperoleh data untuk menentukan
kecepatan reaksi (k). Konsentrasi, suhu dan tekanan sangat
berpengaruh terhadap kecepatan reaksi.
H2SO4
C6H4(CO)2O + 2C2H5OH C6H4(COOC2H5)2 + H2O
Substitusi ke persamaan
−dCA
= k CA CB
dt
dCA
- = k CA2
dt
dCA
CA 2
=k dt
1 1
= kt
CA CA0
1 1 1
k=( )
CA CA0 t
1 1 1
=( )
0,16 2 3
= 1,91607 m3/ kmol j
e. Pemilihan Reaktor
Pada proses pembentukan Diethyl Phthalate dari Phthalic Anhidrid
dan etanol dilangsungkan pada reaktor alir tangki berpengaduk
(RATB) pada fasa cair dengan menggunakan katalis H2SO4 fasa cair.
Proses berlangsung selama 3 jam pada 120oC dan tekanan 1 atm atau
14,7 psia dan diperoleh konversi sebesar 92%.
f. Utilitas
Pabrik Diethyl Phthlate ini didirikan di daerah Mojokerto, Jawa
Timur, oleh karena itu kebutuhan air diperoleh dari sungai terdekat
yaitu Sungai Brantas. Sedangkan kebutuhan listrik dipenuhi oleh PLN.
2. Bahan Baku, Bahan Pembantu dan Produk
a. Spesifikasi
Bahan Baku
1. Phthalic Anhidrid
Rumus Molekul : C6H4(CO)2O
Kemurnian : 99,5%
Impuritas :0,5 % H2O
Wujud : Padat
Warna : Kristas putih
Berat Molekul : 146,03 g/gmol
Titik Didih : 281,55oC
Titik Lebur : 127,92 oC
Berat Jenis : 1,492 g/ml
Sumber : PT. Petrowidada Gresik
(https://careers.its.ac.id/)
2. Etanol
Rumus Molekul : C2H5OH
Impuritas : 99,5%
Wujud : Cair
Warna : Tidak berwarna
Berat Molekul : 44,67 g/gmol
Titik Didih : 79,45oC
Titik Lebur : -108,2oC
Berat Jenis : 0,7995 g/ml
Sumber : PT. Perkebunan Nusantara X
(https://www.panditaindustries.com/)