Anda di halaman 1dari 23

Ade Nia Apriyani

Adinda Fitra Masferisa

Agung Ariwibowo

M. Farhan Rizaldy

Nabilah Nur Alfyana

Salsabilla Audrey Pramesti

Riza Putra Haryanto


Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Daftar Isi
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................................................ 5
D. Manfaat Penulisan ...................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 6
A. Bagian surat................................................................................................................ 6
a. Bagian-Bagian Surat Resmi .................................................................................... 6
b. Bagian Surat Tidak Resmi .................................................................................... 12
B. Bentuk-Bentuk Surat ................................................................................................ 13
BAB III ............................................................................................................................. 21
KESIMPULAN ................................................................................................................. 21
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi manusia


karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dengan manusia lainnya.
Manusia akan sulit berinteraksi dengan manusia lainnya apabila mereka tidak
dapat menguasai bahasa satu sama lainnya karena dengan begitu dalam
menjalankan suatu proses interaksi mereka tidak akan berkesinambungan satu
sama lainnya.

Selain sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi bahasa juga merupakan


salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dipelajari di dalam pendidikan
disebuah negara, khususnya Negara Indonesia yang menjadikan Bahasa
Indonesia sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang telah dimasukan
ke dalam kurikulum pendidikan. Dengan demikian Bahasa Indonesia juga
dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang wajib dipelajari sejak kita
memasuki dunia pendidikan.

Sebagai mahasiswa mata kuliah Bahasa Indonesia sangatlah penting untuk


dipelajari karena sangat banyak sekali manfaat dari mempelajari mata kuliah
Bahasa Indonesia salah satunya dengan mempelajari Bahasa Indonesia kita
akan paham bagaimana menulis suatu karya dengan baik dan benar.

Karena kesadaran akan pentingnya mata kuliah Bahasa Indonesia dalam


proses belajar dan mencapai suatu tujuan sebagai mahasiswa dalam
kesempatan kali ini kami akan memaparkan materi mengenai surat yang
didalamnya mencangkup bagian-bagian surat, bentuk-bentuk surat serta
contoh surat resmi dan contoh surat tidak resmi. Untuk pembahasan yang
lebih detail, yang akan diulas lebih rinci dalam bab pembahasan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bagian-bagian dari surat ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk surat ?
3. Bagaimana contoh surat resmi dan tidak resmi ?

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan bagian-bagian dari surat.
2. Mendeskripsikan bentuk-bentuk dari surat.
3. Mendeskripsikan bagaimana perbedaan surat resmi dan tidak resmi.

D. Manfaat Penulisan
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan memberikan manfaat kepada
Mahasisawa yang sedang dalam proses belajar dalam menambah wawasan
pengetahuan tentang surat.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bagian surat

a. Bagian-Bagian Surat Resmi


Di bawah ini akan dibagikan bagian-bagian surat resmi beserta penjelasan
dan contohnya, di antaranya meliputi kop surat, nomor surat, alamat tujuan,
isi surat dan nama pengirim surat.

1. Kepala Surat (Kop Surat)

Bagian paling atas dalam surat adalah kepala surat atau yang juga dikenal
sebagai kop surat. Kop surat memuat informasi mengenai nama, logo, identitas
dan alamat kantor lembaga pengirim surat. Fungsi kop surat juga penting
sebagai media promosi dari lembaga atau organisasi pengirimnya.

Bagian kepala surat biasanya terdiri dari hal-hal berikut:

a) Nama lembaga
b) Logo/lambang lembaga
c) Alamat lembaga
d) Nomor telepon lembaga
e) Kode pos dan fax lembaga (jika ada)
f) Alamat email dan website lembaga (jika ada)
2. Tempat dan Tanggal Surat

Bagian surat berikutnya adalah tempat dan tanggal surat. Pencatuman


tempat dan tanggal surat bertujuan untuk memberi informasi mengenai
kapan dan dari mana surat tersebut dikirim.

Tempat surat kadang juga tidak dicantumkan kembali jika sudah ditulis di
alamat instansi pada bagian kop surat, meski kadang juga dicantumkan
kembali. Sementara tanggal surat ditulis sesuai waktu surat dikirim.

Cara penulisan tempat dan tanggal surat di Indonesia dimulai dari


kabupaten/kota diikuti oleh tanggal, lalu bulan dan tahun.

Contoh penulisan tempat tanggal surat :

a. Surabaya, 26 September 2018


b. Jakarta, 5 Januari 2019
c. Medan, 13 Agustus 2015

3. Nomor Surat

Dalam surat resmi selalu ada nomor surat yang dicantumkan. Penomoran
surat ini dilakukan oleh surat resmi yang dikirim oleh lembaga, instansi,
perusahaan atau organisasi yang resmi dan terdaftar.

Penggunaan nomor surat biasanya meliputi nomor urut penulisan surat,


kode surat, tanggal, bulan dan tahun penulisan surat. Fungsi nomor surat
adalah untuk memudahkan pengaturan dan penyimpanan surat serta
mengetahui jumlah surat yang dikeluarkan sebuah lembaga.

Penempatan nomor surat disesuaikan degan bentuk dan sistem


penulisannya. Nomor surat bisa diletakkan di sebelah kiri atas kertas untuk
surat berperihal serta bisa juga diletakkan di bawah judul untuk surat yang
berjudul.

Contoh penulisan nomor surat : 045/BNS/01/08/2017


4. Lampiran yang Disertakan
Pada beberapa surat juga terdapat lampiran yang disertakan. Bagian
lampiran merupakan penjelas yang memberi informasi bahwa ada berkas
atau dokumen lain yang disertakan dalam surat tersebut. Jika misal tidak
terdapat berkas atau dokumen yang dilampirkan, maka bagian lampiran
ditiadakan.

Penulisan lampiran yang disertakan bisa disebutkan jumlah lembar,


eksemplar atau cukup jumlah berkasnya dengan bentuk huruf. Jika lebih
dari sepuluh maka ditulis dalam bentuk angka. Sedangkan jika tidak ada
lampiran bisa ditulis tanda penghubung atau tanda minus.

5. Hal/Perihal

Bagian-bagian surat resmi berikutnya adalah bagian hal atau perihal.


Fungsi bagian hal dalam surat adalah memberi petunjuk pada pembaca
tentang kepentingan dan isi pokok dalam surat tersebut. Singkatnya, hal atau
perihal hampir sama dengan judul pada surat berjudul.

Tata cara penulisan hal atau perihal yaitu tidak ditulis dengan huruf kapital
keseluruhannya, tapi pada huruf pertama kata utamanya saja. Di akhir hal
atau perihal juga tidak perlu diberikan tanda titik.
6. Alamat Tujuan

Alamat tujuan juga menjadi salah satu bagian surat, yaitu alamat yang
dituju dalam pengiriman surat. Terdapat dua alamat tujuan yang ditulis yakni
alamat luar yang ditulis di sampul surat serta alamat dalam yang ditulis di
bagian dalam kertas surat.

Pada alamat di bagian sampul harus ditulis secara lengkap, sedangkan di


bagian dalam, alamat tujuan boleh ditulis sebagian saja. Biasanya juga
ditujukan orang atau instansi yang dituju dan menggunakan kata-kata seperti
‘Bapak/Ibu’ atau ‘Yth.’

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan alamat tujuan surat:

 Bisa menggunakan kata Yth (singkatan dari yang terhormat) untuk


menghormati pihak yang dikirim surat bisa berupa atasan, rekan kerja,
kolega atau teman.
 Bisa menggunakan sebutan Bapak, Ibu atau Sdr yang diikuti oleh nama
orang yang dituju.
 Di akhir tiap baris tidak perlu diberikan tanda titik, kecuali untuk
singkatan.
 Dianjurkan menyertakan kode pos untuk memudahkan pengiriman
surat pada yang dituju.

Contoh penulisan alamat tujuan surat :

 Yth. Direktur PT Maju Jaya


 Jalan Airlangga No. 15
 Surabaya
7. Salam Pembuka

Bagian surat berikutnya adalah bagian salam pembuka. Fungsi salam


pembuka adalah untuk membuka pembicaraan dalam surat sesuai adab sopan
santun. Salam pembuka berisi sapaan-sapaan pada umumnya. Penulisan salam
pembuka diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma.

Contoh salam pembuka :

 Dengan hormat,
 Assalamualaikum wr. wb,
 Selamat pagi,

8. Isi surat

Bagian ini merupakan bagian inti dari surat yakni isi surat. Isi surat
memuat apa saja yang perlu disampaikan oleh pengirim kepada orang atau
lembaga yang dituju. Layaknya bentuk karangan pada umumnya, isi surat
terdiri dari 3 bagian yakni bagian pembuka, bagian inti dan bagian penutup.

Bagian pembuka pada isi surat berisi pengantar bagi pembaca untuk
mengetahui isi dan berita yang akan disampaikan oleh pengirim surat. Pokok
masalah atau berita sudah tertera dalam bagian pembuka ini dan akan lebih
dijelaskan di bagian inti.

Bagian inti pada isi surat berisi maksud dan tujuan utama dari
pengiriman surat. Maksud pengiriman surat disinggung secara jelas, singkat
dan padat pada bagian inti agar pesan surat bisa tersampaikan pada
pembacanya.

Bagian penutup pada isi surat berisi penegasan dan kesimpulan dari isi
surat secara keseluruhan. Selain itu penutup juga bisa berisi harapan atau
ucapan terima kasih pada pembaca atas penyampaian pesannya.
9. Salam Penutup

Bagian salam penutup berada pada bagian akhir surat. Salam penutup
digunakan sebagai ucapan salam akhir untuk menambah kesantunan dalam
berkirim pesan, meski tidak harus ada. Penulisannya diawali huruf kapital dan
diakhiri oleh tanda koma.

Contoh salam penutup :

 Hormat kami,
 Wassalamualaikum wr.wb,
 Terima kasih,

10. Nama pengirim dan tanda tangan

Pada bagian bawah surat, harus terdapat nama pengirim beserta


tandatangannya. Nama yang tercantum adalah nama lengkap atau nama terang
dari pengirim atau orang yang bertanggungjawab pada pengiriman surat
tersebut. Selain itu juga dibubuhi tandatangan dari pengirim.

11. Tembusan

Bagian tembusan merupakan bagian surat yang menunjukkan pihak atau


orang lain yang juga berhak mendapatkan surat tersebut. Meski begitu, tidak
semua surat memiliki tembusan.
b. Bagian Surat Tidak Resmi
1.Tempat dan Tanggal

Tempat dan tanggal penulisan surat ditulis di sudut kanan atas. Contoh:
Semarang, 21 Oktober 2015.

2. Alamat

Alamat surat berisi nama serta alamat penerima dengan jelas.

3. Salam Pembuka

Salam pembuka merupakan salam yang ditulis sebelah kiri, sebelum isi surat
dimulai, kemudian diakhiri dengan tanda koma.

4. Isi Surat

Isi surat terdiri atas:

1. Pendahuluan, berisi tentang pemberitahuan.


2. Isi, memuat isi surat tentang waktu, tempat, serta acara.
3. Penutup, berisi tentang harapan dan ucapan terima kasih.

5. Salam Penutup

Ditulis pada bagian kanan bawah. Diakhiri dengan tanda koma.

6. Tanda Tangan

Ini merupakan tanda tangan penulis surat.

7. Nama Pengirim

Nama pengirim surat ditulis setelah tanda tangan, tepat di bagian bawahnya.
B. Bentuk-Bentuk Surat
Bentuk surat adalah pola surat menurut susunan letak dan bagian – bagian
surat. Bentuk-bentuk surat biasanya selalu dipakai dalam kedinasan atau
pekerjaan atau juga keorganisasian. Selain itu bentuk-bentuk surat biasanya
memiliki bentuk susunan atau bentuk struktur yang berbeda dengan bentuk
surat yang lainnya.

Menurut pola umum dalam surat – menyurat dikenal 5 macam bentuk


surat,yaitu :

1. Bentuk lurus penuh (full block style),

Bentuk surat yang penulisannya semua dimulai dari pinggir sebelah kiri.
artinya, mulai dari tanggal, kata penutup sampai kata lampiran yang ditulis di
sebelah bawah penulisannya dimulai dari kiri.

Format surat :
Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style) :

1. Kop Surat 9. Salam penutup

2. Tanggal dibuatnya surat 10. Nama jabatan

3. Nomor Surat 11. Tanda tangan

4. Lampiran 12. Nama yang

5. Hal menandatangani

6. Surat yang di tujukan 13. Tembusan

7. Salam Pembukaan 14. Halaman lampiran

8 a. Pendahuluan isi surat surat inisial

b. Penjelasan isi surat

c. Penutup isi surat


2. Bentuk lurus (block style),

pada dasarnya sama dengan surat bentuk lurus penuh, perbedaannya


terletak pada penempatan tanggal, salam penutup, nama instansi, nama terang
dan nama jabatan yang ditullis disebelah kanan surat.

Format surat :

Bagian-bagian surat dari Bentuk Lurus (Block Style atau Modified Block
Style) :

1. Kop Surat 9. Salam penutup

2. Tanggal dibuatnya surat 10. Nama jabatan

3. Nomor Surat 11. Tanda tangan

4. Lampiran 12. Nama yang

5. Hal menandatangani

6. Surat yang di tujukan 13. Tembusan

7. Salam Pembukaan 14. Halaman lampiran

8 a. Pendahuluan isi surat surat inisial


b. Penjelasan isi surat

c. Penutup isi surat

3. Bentuk setengah lurus (semi block style),

sebenarnya sama dengan bentuk surat lurus, perbedaannya terletak pada


penulisan isi surat dan tiap alinea baru menjoraok (masuk ke dalam). pada
praktiknya, surat dengan bentuk ini banyak dipergunakan oleh perusahaan.

Format surat :

Bagian-bagian surat dari Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style) :

1. Kop Surat 9. Salam penutup

2. Tanggal dibuatnya surat 10. Nama jabatan

3. Nomor Surat 11. Tanda tangan

4. Lampiran 12. Nama yang

5. Hal menandatangani

6. Surat yang di tujukan 13. Tembusan

7. Salam Pembukaan 14. Halaman lampiran


8 a. Pendahuluan isi surat surat inisial

b. Penjelasan isi surat

c. Penutup isi surat

4. Bentuk lekuk (indented style),

penulisan alamat pada surat tidak rata atau berbentuk seperti tangga, dan
setiap alinea baru menjorok kedalam.

Format surat :

Bagian-bagian surat dari Bentuk Lekuk (Indented Style) :

1. Kop Surat 9. Salam penutup

2. Tanggal dibuatnya surat 10. Nama jabatan

3. Nomor Surat 11. Tanda tangan

4. Lampiran 12. Nama yang

5. Hal menandatangani

6. Surat yang di tujukan 13. Tembusan


7. Salam Pembukaan 14. Halaman lampiran

8 a. Pendahuluan isi surat surat inisial

b. Penjelasan isi surat

c. Penutup isi surat

5. Bentuk menggantung (hanging paragraph),

Sebenarnya juga sama dengan surat bentuk lurus, perbedaannya hanya pada
penukisan alamat dan alineanya. Setiap alinea ditulis rata kiri, sedang baris
berikutnya menjorok kedalam.

Format surat :

Bagian-bagian surat dari Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph) :

1. Kop Surat 9. Salam penutup

2. Tanggal dibuatnya surat 10. Nama jabatan

3. Nomor Surat 11. Tanda tangan

4. Lampiran 12. Nama yang

5. Hal menandatangani
6. Surat yang di tujukan 13. Tembusan

7. Salam Pembukaan 14. Halaman lampiran

8 a. Pendahuluan isi surat surat inisial

b. Penjelasan isi surat

c. Penutup isi surat

6. Bentuk Resmi Indonesia Lama

Bentuk resmi Indonesia lama yaitu penulisan alamat surat diketik sebelah
kanan di bawah tanggal surat.

Format surat:

Keterangan :

1) Kop Surat

2) Perihal dan Nomor Surat

3) Tempat, tanggal dan tahun Surat

4) Salam Pembuka
5) Isi Surat

6) Inti atau Pokok Surat

7) Salam Penutup

8) Tandatangan dan nama terang.

7. Bentuk Resmi Indonesia Baru

Bentuk resmi Indonesia baru merupakan variasi bentuk setengah lurus dan
bentuk resmi Indonesia, bedanya dengan bentuk setengah lurus terletak
pada penulisan salam penutup yang berada pada margin kanan yang setara
dengan penulisan tembusan.

Format surat :

Bagian-bagian surat

1.Kepala Surat/Kop Surat 8. a) Alinea pembuka

2.Nomor Surat b) Alinea isi


3.Tanggal Surat c) Alinea penutup

4.Lampiran Surat 9. Salam penutup

5.Hal atau Perihal 10. Pengirim surat

6.Alamat Dalam Surat (siapa yang dituju) 11. Tembusan

7.Salam Pembuka 12. Inisial

BAB III

KESIMPULAN
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Bahasa Indonesia
merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting untuk
dipelajari dan juga dimengerti dalam proses belajar terlebih sebagai mahasiswa
karena akan sangat berpengaruh dalam suatu proses belajar itu sendiri dan
keseharian yang akan dihadapi oleh mahasiswa itu sendiri. Selain itu, dari
pembahasan yang telah diuraikan diatas mengenai materi tentang surat dapat
ditarik kesimpulan bahwa surat mempunyai banyak sekali bentuk-bentuk dan
surat mempunyai bagian-bagian yang harus terpenuhi dalam menyusun sebuah
surat baik resmi maupun tidak resmi
D. Contoh surat resmi dan tidak resmi

1. Contoh Surat Resmi


2.Contoh Surat Non-Resmi

Anda mungkin juga menyukai