Kasus Cam KMB Iii - S1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

KASUS CASE ANALYSIS METHODE (CAM)

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

KASUS KEPERAWATAN
STROKE
Pasien Ny.C terjatuh dari kamar mandi, kemudian tubuh pasien tiba-tiba merasakan
kelemahan anggota gerak sebelah kiri, sebelah kanan masih dapat digerakan tapi
minimalis, pasien mengalami rero, nyeri kepala, pasien dibawa ke dokter terdekat
dan diberi obat tapi keluarga dan pasien lupa lagi nama obatnya.

Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien merasakan baal pada anggota tubuh
sebelah kiri, tidak bisa makan ataupun minum sering muntah-muntah, BAB cair
kemudian pasien dibawa ke UGD RS Hasan Sadikin. Kemudian pasien dirawat di
ruang perawatan. Menurut keluarga, pasien pernah mempunyai penyakit stroke sejak
3 tahun yang lalu. Tapi pasien tidak di ketahui memiliki riwayat hipertensi.

Pada saat pengkajian pasien terlihat lemah, kesadaran pasien compos mentis, pasien
mengeluh tidak dapat menggerakan anggota tubuh sebelah kiri baik tangan atau kaki.
Tidak terdapat edema. Kekuatan otot ekstremitas atas 3/1. Pada ekstremitas bawah:
kaki kanan sulit digerakan sedangkan kaki kiri sama sekali tidak ada gerakan.
Kekuatan otot 3/0. Pada tangan kanan pasien terpasang infuse NaCl 3% 250cc/25
jam dan NaCl 0,9% 20 gtt/m. TD 130/90 mmHg, suhu 36,4 0C, nadi 80x/menit,
respirasi 22x/menit. Pemeriksaan laboratorium: Hb. 8,7 gr/dl, Leukosit 10.000/mm3,
Eritrosit 2,99 juta/uL, Hematokrit 27%, Trombosit 515.000/mm3, Pemeriksaan
penunjang: CT-Scan menunjukkan infark di daerah ganglia basalis.

Diagnosa medis : Sequel Stroke. Pasien mendapat terapi: Brain act 2 x 250 mg,
Cipropolaxin 2 x 400 mg, Sotatik 3 x 1 Ampul, KSR 1 x 1 tablet, Ascarida 1 x 80
mg, PCT (Bila Perlu) 3 x 500 mg
KASUS CASE ANALYSIS METHODE (CAM)
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

KASUS KEPERAWATAN
LUKA BAKAR
Seorang laki-laki, Tn.M, berusia 39 tahun, tersiram air panas dan segera dibawa ke
RSHS. Luka bakar tampak sampai tendon mengenai seluruh tangan kanan, paha
depan kanan dan perineum. Pasien mengerang kesakitan dengan wajah tegang skala
7 (0-10), mengatakan kulitnya serasa dikuliti dan terus menerus. Tampak eksudat
sedang, keluar dari luka.

Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah 150/80 mmHg, nadi 110 x/menit, RR:
24 x/menit, Hb 12 gr/dl, Ht 29%, trombosit 115.000/mm3 , leukosit 14.000, albumin
2,9 dan BB pasien 50 kg, tinggi badan 160 cm. Terpasang kateter urin dengan jumlah
urin 100 cc selama 12 jam, warna kuning agak pekat. Turgor kulit kering.

Terapi farmakologi yang diberikan:


 Tramadol drip perinfus dalam 500 cc RL 20 tetes/menit
 Amicasin 2x1 ampul/IV
 Ranitidine 2x1 ampul/IV
 Albumin 2 labu perinfus

Anda mungkin juga menyukai