Anda di halaman 1dari 2

Skenario Kasus 1

Pada jam 22.30.wib. Saat sedang bertugas jaga IGD di RSUD Raden Mattaher jambi,
Perawat TRIAGE mendapat pasien korban kecelakaan lalu-lintas seorang laki-laki
berusia 35 tahun diantar oleh patroli polisi lalu lintas. Pasien sadar, mengeluh nyeri
dada, sesak nafas yang semakin bertambah, dan bahu kiri terasa nyeri. pada saat datang ke
pasien perawat segera melakukan primary survey dan secondary survey. Menurut
keterangan pengantar, 3 jam SMRS pasien mengendarai sepeda motor dengan kecepatan
tinggi, menabrak pohon ketika menghindari hewan yang melintas. Penderita terjungkal
dan jatuh dari motor, dada terbentur stang motor dan nyeri pada bahu sebelah kanan. Dari
pemeriksaan fisik, kesadaran GCS 8. Nafas cepat dan dangkal, suara tambahan
didapatkan (gurgling dan snoring ). Vital sign: Nadi 130x/menit, tekanan darah 150/90
mmHg, suhu 36,5 C, RR 32x/menit. Terdapat jejas pada thorax kanan, JVP meningkat,
pergerakan dada kanan tertinggal, perkusi hipersonor pada dada kanan, auskultasi vesiculer
menurun pada dada kanan. Regio Humerus kiri terdapat jejas (+), perdarahan aktif di femur
dextra (+), oedem (+), deformitas (+), nyeri tekan (+) dan krepitasi (+). Pada pemeriksaan
Fisik lanjutan Perawat IGD menduga adanya pneumothorax kanan dan berencana
melaporkan ke dokter jaga untuk melakukan needle thorakosintesis segera. Keluarga pasien
belum ada yang datang. Sambil menunggu keluarga, dokter melakukan informed consent
pada pihak pengantar pasien, dilanjutkan permintaan cek lab darah dan radiologi.

Bagaimana Konsep Primary survey dan secondary survey Gawat Darurat pada pasien ?
Bagaimana sistem kolaborasi tim dalam penanganan pasien ?
Bagaimana Etik legal perawat dalam kegawatdaruratan ?
SKENARIO KASUS II

Ny I (33 tahun) dirujuk dari puskesmas sengeti ke rumah sakit BRATANATA info didapat
pasien hamil 28 minggu, dengan riwayat jatuh dari motor, Lebam pada Femur Sinistra, dan
curiga berkembang menjadi syok hipovolemik. di ambulance pasien sudah menjalani
perbaikan hemodinamik (pemberian cairan pengganti) namun tidak mendapatkan hasil yang
maksimal. Sebelum nya di ambulance, tekanan darah berkisar 90/60 mmHg. Dari hasil
pemeriksaan fisik pasien didapatkan : TD 100/60 mmHg, HR 124 x/menit, suhu 36, C,
Respirasi: RR 34x/menit,, menggunakan NRM 12 Lpm ,Kardiovaskular : bunyi jantung S1
dan S2 terdengar kecil menjauh, JVP Meningkat, Neurologi: GCS (E2 V1 M2), lebar pupil
@3mm bilateral. Ekstremitas: penurunan kesadaran, akral dingin, terlihat sianosis, terlihat
tanda tanda Sindroma kompartemen, terpasang infus di ekstermitas atas kanan 100
cc/jam.Hasil laboratorium belum ada

Assesment apa yang mesti perawat lakukan?


Pasien mengalami syok derajat berapa?
Bagaimana cara menolong syok ibu dan janin?

Anda mungkin juga menyukai