Daniel Kris Pakpahan - Makalah Toksikologi Singkong
Daniel Kris Pakpahan - Makalah Toksikologi Singkong
Zat Toksik Pada Singkong Beserta Contoh Kasus Yang Pernah Terjadi
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Toksikologi Lingkungan
Disusun oleh:
150510170120
Kelas C
FAKULTAS PERTANIAN
UNIERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2019
BAB I
Pendahuluan
Singkong (Manihot utilisima) atau dikenal juga sebagai ketela pohon merupakan tanaman
yang tumbuh di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Tanaman singkong
dapat dimanfaatkan secara keseluruhan mulai dari batang, daun dan umbinya.
Singkong segar mempunyai komposisi kimiawi terdiri dari kadar air sekitar 60%, pati
35%, serat kasar 2,5%, kadar protein 1%, kadar lemak, 0,5% dan kadar abu 1%, sehingga
merupakan sumber karbohidrat dan serat makanan, namun hanya mengandung sedikit
protein. Selain sebagai bahan makanan pokok, terdapat pula berbagai macam produk olahan
singkong yang telah dimanfaatkan antara lain adalah tape singkong, peuyeum, opak, tiwul,
kerupuk singkong, keripik singkong, kue, dan lain-lain. Walaupun singkong dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pada beberapa jenis singkong tertenu juga dapat
menimbulkan keracunan, karena singkong mengandung senyawa yang berpotensi racun,
yaitu linamarin dan lotaustralin, keduanya termasuk golongan glikosida sianogenik.
BAB II
Isi
Dilansir dari berita online Tempo.co, “Enam Tewas Keracunan Asam Sianida Pada
Tiwul” pada 18 Januari 2011. Asam sianida (HCN) itu meracuni makanan tiwul (makanan dari
tepung singkong). ”Diduga kuat asam sianida ini penyebab kematian enam korban,” Ajun
Komisaris Besar Ruslan Ependi, Kapolres Jepara, membeberkan hasil Laboratorium Kesehatan
Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Laboratorium Foreksik Kepolisian Daerah Jawa Tengah,
Selasa (18/1). Korban tewas adalah Lutfiana (24), Abdul Amin (3), Ahmad Kusriyanto (5), M.
Hisyam Ali (13), Faridatun Sholeh (15) dan Saidatul Kusniah (8). Hasil otopsi yang dilakukan
tim medis dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jateng di bawah pimpinan Komisaris
Hestry terhadap dua sample, yakni Abdul Amin dan A.Kusriyanto, terdapat jamur jenis
aspergillus sp, melinium sp,dan negli sp pada makanan tiwul, potongan singkong, tepung ubi dan
muntahan korban. Pada jamur tersebut terdapat kuman jenis enterobackter cloacoe, providencia
rettgeri, bacillus sp dan citrobacktercliversus. “Hasilnya positif teracuni asam sinaida (HCN),”.
Jadi zat toksik sianida ini tidak hanya dapat membunuh ketika sudah dalam bentuk sianuda saja
tapi juga bisa meracuni ketika dalam wujud singkong juga.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Tanaman singkong dapat dimanfaatkan secara keseluruhan mulai dari batang, daun dan
umbinya. Walaupun singkong dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pada beberapa jenis
singkong tertenu juga dapat menimbulkan keracunan, karena singkong mengandung senyawa
yang berpotensi racun, yaitu linamarin dan lotaustralin, keduanya termasuk golongan glikosida
sianogenik salah satunya yaitu HCN (Asam Sianida)
Asam Sianida dapat mengakibatkan respirasi cepat, penurunan tekanan darah, denyut nadi
cepat, pusing, sakit kepala, sakit perut, muntah, diare, kebingungan mental, berkedut dan kejang-
kejang bahkan sampai kematian. Namun hal tersebut dapat dihindari bila dilakukan penaganan
yang cepat dan tepat. Oleh karena itu bila tidak ingin keracunan sianida dari singkong, kita harus
melakukan pengolahan yang tepat pada singkong untuk dimakan.
Daftar Pustaka
Annonim. file:///C:/Users/daniel/Downloads/jtptunimus-gdl-arumprimas-6196-2-bab2.pdf .
Purbawati, Sulusi dkk. 2011. Inovasi Pengolahan Singkong Meningkatkan Pendapatan dan
Sentra Informasi Keracunan, Badan POM. 2001. Pedoman Penatalaksanaan Keracunan untuk