Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KULIAH LAPANG

GEOLOGI DASAR

oleh:

AHMAD BYAN KAMALI 195090707111015

DIAH RETNO WULANDARI 195090707111002

Asisten:
LIA AGUSTIN

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERISTAS BRAWIJAYA
MALANG
2019

1
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : 1. Ahmad Byan Kamali
2. Diah Retno Wulandari
NIM : 1. 195090707111015
2. 195090707111002
Jurusan : Fisika
Program Studi : Teknik Geofisika
Penulis laporan berjudul :

LAPORAN KULIAH LAPANG GEOLOGI DASAR

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Laporan ini adalah benar-benar karya kami berdua, dan bukan hasil plagiat dari karya orang
lain. Karya-karya yang tercantum dalam daftar pustaka laporan ini, semata-mata digunakan
sebagai acuan/referensi.
2. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa isi laporan saya merupakan hasil plagiat, maka
kami bersedia menanggung akibat dari keadaan tersebut.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran.

Malang, 5 Desember 2019

Penulis I Penulis II

Ahmad Byan Kamali Diah Retno Wulandari


195090707111015 195090707111002

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua, sehingga kami dapat membuat laporan praktikum Geologi Dasar ini dengan
segala kemampuan yang kami miliki.

Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk melengkapi persyaratan untuk melakukan
praktikum lapangan pada mata kuliah Geologi Dasar. Tidak lupa, kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada Bapak Wiyonodan Ibu Farida selaku dosen pada mata kuliah Geologi Dasar,
dan tentunya kami juga berterima kasih kepada Kak Lia Agustin selaku asisten praktikum pada
praktikum kali ini. Kami juga mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang tidak bisa
disebutkan satu per satu.

Kami tidak memungkiri bahwa masih banyak kekurangan dari laporan yang kami susun ini. Oleh
karena itu, kami berharap Bapak/Ibu dapat memberikan kritik maupun saran. Kritik dan saran
tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk kedepannya.

Malang, 5 Desember 2019

Penulis I Penulis II

Ahmad Byan Kamali Diah Retno Wulandari


195090707111015 195090707111002

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1 8
1.2 8
1.3 8
1.4 8
BAB II 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 10
2.2 10
2.3 11
2.4 11
2.5 12
2.6 15
2.7 15
BAB III 3
METODE PENELITIAN 3
3.1 16
3.2 16
BAB IV 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 4
4.1 17
4.2 17
4.3 17

4
4.4 17
BAB V 5
PENUTUP 5
5.1 18
5.2 18
DAFTAR PUSTAKA 6
LAMPIRAN 7

5
DAFTAR GAMBAR

6
DAFTAR LAMPIRAN

7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Commented [u1]: Berisi alas an, tujuan, gambaran umum
penelitian, dan hasil yang ingin didapatkan dari fieldtrip
Geologi merupakan suatu rumpun ilmu pengetahuan kebumian yang mempelajari tentang
bumi dan isinya. Geologi juga dapat dikatakan sebagai suatu rumpun ilmu yang mempelajari
tantang struktur, sifat-sifat, proses yang terjadi pada baygian dalam bumi, dan juga tentang
bahan-bahan penyusun bumi. (Noor, 2012)

Berdasarkan paragraph di atas, maka batuan dapat digolongkan ke dalam struktur dan
juga bahan penyusun dari bumi. Pada praktikum yang akan dilaksanakan, kita akan
melakukan suatu pengamatan yang ditujukan untuk menentukan dan menggolongkan batuan
sedimen yang terdapat pada suatu lokasi, yang dimana dalam hal ini adalah di Malang bagian
selatan

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari field trip kali ini adalah praktikan dapat menambah wawasannya
mengenai struktur geologi yang ada di kawasan Druju-Sitiarjo-Bajul Mati-Malang selatan
dan sekitarnya. Praktikan juga diharapkan dapat mengaplikasikan teori-teori yang sudah
didapatkan pada saat kuliah Geologi dasar.

1.3 Waktu Pengamatan


Waktu pengamatan dilaksanakan pada Minggu tanggal 1 Desember 2019.

1.4 Lokasi Pengamatan


Jelaskan rute perjalanan disertasi gambar rute, lengkap dengan semua STA.

8
Gambar 2. 1 Rute Perjalanan Field Trip Geologi Dasar

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fisiografi Pulau Jawa


Pulau jawa terdapat pada bagian selatan khatulistiwa 6° sampai 9° Lintang Selatan serta
Bujur Timurnya terletak pada 105° hingga 114°. Luas permukaan Pulau Jawa sekitar 134.000
km² dengan jumlah penduduk mencapai 120 juta orang lebih. Pulau Jawa terkenal dengan
kesuburan tanah vulkanisnya yang membuat menarik banyak penduduk, hal ini yang
menyebabkan Pulau Jawa menjadi padat penduduk. Pulau Jawa berdekatan dengan perairan,
sebelah utara dibatasi dengan Laut Jawa di sebelah selatan dibatasi Samudera Hindia, sebelah
timur oleh Selat Bali dan sebelah barat dibatasi Selat Sunda. Pulau Jawa memanjang dari
arah timur ke barat dengan panjang 1.000 km dan lebar 100-180 km. (Hubert,1998)

Berdasarkan poros barat-timur, Pulau Jawa dibagi menjadi tiga lajur sejajar; lajur utara
dibatasi oleh pantai Laut Jawa dengan dataran rendah seperti Jakarta dan perbukitan, lajur
tengah yang terdapat barisan gunung berapi karena sifat lajur tengah yang vulkanis, lajur
selatan yang dibatasi Samudera Hindia. (Hubert,1998)

2.2 Stratigrafi Commented [u2]: Jelasin stratigrafi malang selatan

Dari kata penyusunnya , stratigrafi tersusun atas dua suku kata yaitu “strati” yang berasal
dari kata “stratos” yang diartikan perlapisan dan kata “grafi” yang berasal dari kata
“graphic/graphos” yang dapat diartikan lukisan atau gambar. Secara luas stratigrafi dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari aturan, hubungan, dan pembentukan macam-macam
batuan yang ada di alam dalam konsep ruang dan waktu.

Jika dikaji berdasarkan pengertian di atas pengertian dari aturan yaitu tatanama stratigrafi
telah diatur dalam sandi stratigrafi. Sandi stratigrafi yaitu penamaan satuan-satuan stratigrafi
sehingga terdapat keseragaman baik dalam nama maupun pengertian dari nama-nama
tersebut. Dapat dicontohkan misalnya formasi, zona, sistem, dan sebagainya. Pengertian
hubungan dalam stratigrafi yaitu hubungan antara satu lapis bantuan dengan lapis batuan
lainnya dapat selaras maupun tidak selaras. Pembentukan dalam stratigrafi yaitu bahwa setiap
lapis batuan memiliki genesa/pembentukan tersendiri. Ruang dalam stratigrafi diartikan
sebagai tempat setiap batuan terbentuk atau diendapkan. Waktu dalam stratigrafi diartikan
umur pembentukan batuan berdasarkan skala waktu geologi.

10
2.3 Geologi Regional Commented [u3]: ???

2.4 Hukum dan Konsep Geologi


2.4.1 Konsep Uniformitarianisme

Konsep Uniformitarianisme atau keseragaman merupakan konsep yang dicetuskan


oleh James Hutton pada tahun 1795 dalam bukunya yang berjudul Theory Of The Earth.
Konsep Uniformitarianisme juga dikenal dengan konsep dasar geologi modern. Konsep
ini menjelaskan bahwa segala hukum kimia, fisika, dan biologi yang ada dan berlangsung
di bumi saat ini juga berlangsung pada masa yang lampau. Konsep ini dikenal dengan
konsep “The present is the key to the past” yang berarti segala proses yang ada di bumi
saat ini telah berlangsung sejak dahulu terbentuknya bumi. Dari konsep ini terlihat bahwa
geologi berkaitan erat dengan waktu dan tersadarkan bahwa bumi selalu
berubah.(Noor,2014)

2.4.2 Prinsip-Prinsip Dasar Geologi

Prinsip-prinsip dasar geologi diperkenalkan oleh Nicolaus Steno pada 1665,


prinsip yang sangat penting dan tidak bisa terpisahkan dari lingkup geologi yaitu prinsip
horizontalitas, superposisi, dan kesinambungan lateral. Prinsip horizontalitas yaitu posisi
awal pengendapan lapisan batuan. Prinsip superposisi yaitu batuan yang pertama kali
terbentuk terletak di lapisan yang paling bawah dan lebih tua dari lapisan batu di atasnya
dalam kondisi normal. Prinsip kesinambungan lateral yaitu lapisan batuan akan
memanjang ke segala arah terus menerus sepanjang perlapisan batuannya.(Noor,2014)

2.4.3 Keselarasan dan Ketidakselarasan

Keselarasan yaitu hubungan antar lapisan batuan baik letaknya di atas maupun di
bawahnyayang terjadi terus menerus, tidak ada selang waktu pengendapan.
Ketidakselarasan yaitu hubungan antar lapisan batuan dengan batas atas maupun
bawahnya yang tidak terus menerus akibat dari perbedaan waktu pengendapan. Ada tiga
tipe ketidakselarasan yaitu ketidakselarasan bersudut, disconformity, dan non-conformity.
Ketidakselarasan bersudut atau angular uncorformity yaitu hubungan ketidakselarasan
antar lapisan batuan yang membentuk hubungan sudut. Disconformity yaitu
ketidakselarasan antar lapisan batuan yang dibatasi oleh satu rumpang waktu tertentu
yaitu selang waktu tidak terjadinya pengendapan. Non-conformity adalah
ketidakselarasan antar lapisan batuan yaitu lapisan batuan sedimen dan lapisan batuan
beku/metamorf. (Noor,2014)

11
2.4.4 Transgresi dan Regresi

Transgresi/ genang laut dapat diartikan penurunan dasar cekungan lajunya lebih
cepat daripada lapisan sedimennya sehingga garis pantai maju ke daratan. Regresi atau
susut laut yaitu laju penurunan cekungan lebih lambat daripada lapisan sedimennya
sehingga garis pantai maju ke lautan.(Noor,2014)

2.4.5 Hubungan Potong Memotong

Hubungan potong memotong atau cross cutting relationships diartikan sebagai


hubungan kejadian antar lapisan batuan baik diterobos atau dipotong dengan lapisan
batuan lain, batuan yang dipotong atau diterobos menandakan terbentuk lebih dahulu
dibandingkan batuan yang menerobos. Disimpulkan batuan yang menerobos terbentuk
lebih akhir.(Noor,2014)

2.5 Mineral dan Batuanassa


2.5 Mineral

2.5.1 Pengertian

Secara singkat mineral dapat diartikan penyusun/pembangun batuan. Secara


pengertian lebih luasnya, mineral yaitu padatan anorganik yang mengandung struktur
kristal teratur serta komposisi kimia yang bervariasi dan terbentuk secara alami. Dapat
diklasifikasikan sebagai mineral apabila terbentuk secara alami, anorganik, substansinya
rata-rata berbentuk kristal padat, struktur kristal teratur, tersusun atas dan komposisi
kimia yang bervariasi.(Tarbuck,dll,2015)

2.5.2 Sifat Mineral

2.5.2.1 Sifat Optik

Sifat optik yaitu sifat yang dapat teridentifikasi dengan melihat. Sifat optik dari
mineral terdiri atas kilap, kemampuan untuk meneruskan cahaya, warna, dan cerat. Kilap
yaitu penampilan pantulan cahaya dari permukaan mineral.Kilap dibedakan menjadi kilap
logam, kilap sublogam, dan kilap nonlogam. Kilap logam dideskripsikan mineral yang
memiliki penampilan logam, tanpa memperhatikan warna. Kilap sublogam digambarkan
tidak mengkilap seperti permukaan yang baru pecah. Kilap nonlogam biasanya disebut
dengan istilah vitreous atau glassy (seperti kaca). Mineral yang nonlogam lainnya
dideskripsikan kusam memiliki kilap tanah dan kilap mutiara. Serta mineral lainnya
menunjukan kilap sutra (seperti kain satin) dan kilap lemak (seperti dilapisi minyak).

12
Selanjutnya yaitu kemampuan meneruskan cahaya. Mineral yang tidak bisa meneruskan
cahaya disebut opak (opaque). Mineral yang bisa meneruskan cahaya tetapi tidak bisa
meneruskan gambar disebut translusen. Mineral yang dapat meneruskan cahaya dan
gambar disebut transparan. Sifat yang berikutnya yaitu warna, warna dari mineral
beragam mulai dari merah muda, ungu, kuning, abu-abu, hitam, putih, dan ungu. Sifat
optik mineral lainny yaitu cerat. Cerat yaitu warna mineral dalam bentuk bubuk, dari
cerat kita bisa mendefinisikan jenis batuan. Cerat mineral dihasilkan dan nampak setelah
mineral digosokan pada lempeng gores dan akan ada warna jejak yang ditinggalkan.
Mineral logam biasanya memiliki cerat gelap sedangkan mineral dengan kilap nonlogam
menimbulkan warna cerat berwarna terang.(Tarbuck,dll,2015)

2.5.2.2 Bentuk Kristal atau Habit ( Perawakan Mineral)

Bentuk kristal atau habit yaitu untuk merujuk pada bentuk umum atau khas
spesifik kritsal.Tergolongkan menjadi equant(dimensi sama), membilah, menyerat,
memapan, prismatik, memipih, membata, memita, membutir, dan
bergugus.(Tarbuck,dll,2015)

2.5.2.3 Kekuatan Mineral

Ada beberapa istilah minerologi dalam kekuatan mineral yaitu ketahanan,


kekerasan, belahan, dan pecahan.Kekerasan yaitu ukuran ketahanan mineral terhadap
abrasi atau goresan. Sifat ini bisa diketahuidengan menggosok mineral yang telah
diketahui kekerasannya dengan mineral yang tidak diketahui kekerasannya. Skalanya
dapat diketahui dengan parameter skala mohs. Skala Mohs terdiri dari 10 mineral disusun
dari 1 (terlunak) sampai 10 (terkeras). Belahan yaitu kecenderungan mineral untuk
pecah/terbelah di sepanjang ikatan yang lemah.Beberapa macam belahan yang
dideskripsikan oleh jumlah arah belahan dan sudut pertemuannya. Dalam gambar berikut

Commented [u4]: Kasih label , nomor dan sitasi

13
2.5.2.4 Pecahan

Pecahan dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk


pecahannya yaitu bila sebagian besar pecahannya permukaannya tidak merata disebut
pecahan tidak beraturan. Mineral yang pecah menjadi permukaan halus menyerupai kaca
pecah disebut pecahan konkoidal. Mineral dengan pecahan serpihan yaitu pecahan
bersepih. Mineral dengan pecahan berserar disebut pecahan berserat.(Tarbuck,dll,2015)

2.5.3 Densitas dan Gravitasi Spesifik

Densitas atau disebut berat jenis dapat didefinisikan sebagai angka yang
mempresentasikan rasio berat mineral terhadap berat air dengan volume yang sama. Berat
jenis paling umum yaitu berkisar 2 dan 3. Beberapa mineral logam yang lebih rapat
hingga dua kali lipatnya sepertu tembaga murni, pirit, dan magnetit, berat jenisnya dua
kali lipat dari mineral pada umumnya.(Tarbuck,dkk , 2015)

2.5.4 Sifat Mineral Lain

Selain dari sifat-sifat umum yang telah dituliskan di atas, beberapa mineral
memiliki sifat khusus. Seperti sifat khas dari grafit dan talk. Talk terasa bersabun dan
grafit terasa terasa berminyak. Contoh lain mineral magnetit memikiki kandungan besi
tinggi dan dapat menempel di magnet. Ada metode yang sangat sederhana yaitu dengan
meneteskan setetes asam klorida ke atas permukaan mineral, akan teridentifikasi jika ada
mineral tertentu (karbonat) maka akan membuih. Pada umumnya untuk
mengidentifikasikan mineral karbonat umum klasit.(Tarbuck,dkk, 2015)

2.5.3 Kelompok Mineral

Secara umum di bumi terdapat delapan mineral yang mendominasi. Dari urutan
yang melimpah hingga ke paling sedikit yaitu oksigen, silikon, alumunium, besi, kalsium,
natrium, kalium, dan magnesium. Mineral silikat yaitu mineral yang tersusun atas mineral
umum penyusun bumi yaitu oksigen dan silikon. Mineral lain yang lebih sedikit
jumlahnya digolongkan sebagai mineral non silikat.(Tarbuck,dll,2015)

2.5.3 Mineral Silikat

Mineral yang mengandung atom oksigen dan silikat serta mengandung satu atau
lebih elemen tambahan yang menyebabkan keberagaman mineral silikat dan sifatnya
yang bermacam-macam. Kelompok mineral silikat terbanyak di bumi yaitu feldspar yang
menyusun sekitar 50% kerak bumi, selanjutnya yaitu mineral kuarsa merupakan satu-
satunya mineral yang seluruhnya tersusun atas silikon dan oksigen. Selain itu mineral
14
yang jumlah lebih sedikit dibanding mineral silikat digolongkan sebagai mineral
nonsilikat.(Tarbuck,dll,2015)

Secara umum mineral silikat digolongkan menjadi mineral silikat terang umum
dan mineral silikat gelap umum. Mineral silikat umum mengandung aluminium, kalium,
kalsium, dan natrium dengan jumlah beragam. Contoh lainnya yaitu kuarsa merupakan
penyusun utama batuan beku, sedimen, dan metamorf serta ditemukan dalam berbagai
warna. Muskovit juga merupakan mineral silikat terang yang relati bersifat lunak. Contoh
lainnya yaitu kaolinit dan lempung. Mineral silikat gelap umum mengandung besi dan
magnesium. Besi memberikan warna gelap pada mineral silikat serta berat jenis yang
tinggi. Olivin merupakan mineral silikat gelap penyusun utama batuan beku berwarna
gelap. Contoh lainnya yaitu piroksen, mika, dan garnet. Mineral nonsilikat yang paling
umum yaitu karbonat, sulfat, dan halida. (Tarbuk,dll, 2015)

2.6 Kekar Commented [u5]: 2 kalimat aja?

Kekar dapat juga didefinisikan sebagai batuan yang mengalami pergeseran ketika ada
gerakan kecil. Kekar juga dapat disebut ketidakmampuan batuan untuk menahan tekanan
yang besar.

2.7 Sesar Commented [u6]: Jelasin jenis2 sesar

Dalam geologi, Sesar atau patahan adalah fraktur planar atau diskontinuitas dalam
volume batuan, di mana telah ada perpindahan signifikan sebagai akibat dari gerakan massa
batuan. Sesar-Sesar berukuran besar di kerak bumi merupakan hasil dari aksi gaya lempeng
tekntonik, dengan yang terbesar membentuk batas-batas antara lempeng, seperti zona
subdikusi atau sesar transform. Energi yang dilepaskan menyebabkan gerakan yang cepat
pada sesar aktif yang merupakan penyebab utama gempa bumi. Menurut ilmu geofisika,
sesar terjadi ketika batuan mengalami tekanan dan suhu yang rendah sehingga sifatnya
menjadi rapuh. Singkatnya sesar adalah suatu retakan atau patahan akibat pergeseran dua
blok batuan. Sesar juga merupakan suatu rekahan yang telah mengalami pergeseran dan
disertai struktur lipatan.(Noor,2014).

15
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan


Metode yang digunakan orientasi lapangan. Deskripsikan metode tersebut.

3.2 Peralatan Yang Digunakan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum meliputi: palu beku, palu sedimen,
kompas geologi tipe brunton, handheld GPS, botol HCl, Hand lens, buku catatan lapangan,
kamera, safety goggles, komparator butir, spidol permanent, meteran, plastik, dan papan
dada.

16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Stopsite 1
Sesuai arahan yang sudah disampaikan saat kumpul asisten tanggal 19 November

4.2 Stopsite 2
Sesuai arahan yang sudah disampaikan saat kumpul asisten tanggal 19 November

4.3 Stopsite 3
Sesuai arahan yang sudah disampaikan saat kumpul asisten tanggal 19 November

4.4 Stopsite 4
Sesuai arahan yang sudah disampaikan saat kumpul asisten tanggal 19 November

17
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

18
DAFTAR PUSTAKA Commented [u7]: Mana?

19
LAMPIRAN
Lampiran 1 : (scan lembar kerja praktikum di lapangan)

20
Lampiran 2 : (foto semua stopsite dan dokumentasi selama di lapangan)

21

Anda mungkin juga menyukai