RESUME LAPORAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bangunan Ramah Lingkungan
yang dibina oleh Cynthia Permata Dewi, S.T., M.T., M.Sc
Oleh :
190523648137
Dalam mewujudkan kota berkelanjutan tentu saja diperlukan beberapa prinsip dasar yang
dikenal dengan Panca E yaitu Environment (Ecology), Economy (Employment), Eqiuty,
Engagement dan Energy.
1. Keberlanjutan Ekonomi
Tiga elemen utama untuk keberlanjutan ekonomi makro yaitu efisiensi ekonomi,
kesejahteraan ekonomi yang berkesinambungan, dan meningkatkan pemerataan dan
distribusi kemakmuran. Hal tersebut dapat dicapai melalui kebijaksanaan makro ekonomi
mencakup reformasi fiskal, meningkatkan efisiensi sektor publik, mobilisasi tabungan
domestik, pengelolaan nilai tukar, reformasi kelembagaan, kekuatan pasar yang tepat
guna, ukuran sosial untuk pengembangan sumberdaya manusia dan peningkatan distribusi
pendapatan dan aset.
2. Keberlanjutan Sosial
Keberlanjutan sosial dinyatakan dalam keadilan sosial, harga diri manusia dan
peningkatan kualitas hidup seluruh manusia.
3. Keberlanjutan Ekologi
2. Keberlanjutan sosial, menjamin keadilan sosial distribusi kekayaan dan pelayanan sosial.
3. Keberlanjutan lingkungan, menjaga lingkungan tempat tinggal agar nyaman dan aman.
Konsep Pembangunan Berkelanjutan diatu dalam Permen PUPR 02/PRT/M/2015 dan Permen
PUPR 05/PRT/M/2015.
(1). Mengembangkan kota mampat (compact city) dan bangunan mampat (compact
buildings). Konsep kota mampat menghendaki penggunaan sumber daya lahan perkotaan
yang seminimal mungkin.
(2). Mengembangkan tata guna lahan kombinasi (mixed land use).
(3). Mengembangkan permukiman dengan penekanan transportasi tidak bermotor (jalan kaki
dan bersepeda) atau disebut juga neighborhood development.
(4). Mengembangan sistem transportasi umum yang memadai. Kota yang baik adalah kota
yang mempunyai sistem transportasi umum yang baik.
(5). Pengembangan perumahan yang variatif sesuai dengan budaya lokal namun mendukung
kota berkelanjutan. Dengan kondisi keterbatasan lahan di kawasan perkotaan, kebiasaan
horizontal living tidak sustainable.
(6). Memperbesar RTH, mempertahankan keindahan alam dan lingkungan alam. RTH dan
hutan kota bisa menjadi paru-paru kota. Hutan kota akan membantu mengurangi
pemanasan global dan perubahan iklim.
(7). Perancangan indentitas kota yang kuat. Identitas positif akan membuat warga kota
bangga terhadap kotanya sendiri, yang akhirnya mempertinggi kontribusi warga kota
terhadap pembangunan kota.
Kota Masdar, Dubai
Kota Masdar adalah kota hijau dengan luas 3,5 km persegi yang terletak di sebuah gurun 30
km dari Abu Dhabi. Perusahaan bidang energi surya merencanakan membangun pembangkit
tenaga surya berkapasitas 40 MegaWatt.
Berikut adalah alasan kota Masdar termasuk ke dalam kriteria sustainable city (kota
berkelanjutan).
Setiap pelaksanaan sebuah proyek konstruksi tidak dapat dihindari munculnya limbah
konstruksi, baik yang masih bisa didaur ulang ataupun yang sudah tidak dapat diolah kembali,
sehingga dapat dikatakan proyek konstruksi sangat erat kaitannya dengan limbah konstruksi
yang dihasilkan. Menurut Suryanto (2005), Andiani (2011), dan Waluyo (2017) penyebab
limbah konstruksi pada pelaksanaan konstruksi adalah sebagai berikut :
1. Sisa pemotongan/kelebihan material. 13. Tenaga kerja kurang terampil dan ahli.
2. Tidak ada perencanaan pemotongan 14. Tenaga kerja tidak berpengalaman.
material. 15. Kesalahan dalam pencampuran
3. Kualitas material yang digunakan material.
kurang baik sehingga mudah 16. Kerusakan material konstruksi akibat
mengalami kerusakan. disengaja.
4. Perilaku pekerja n yang keberatan 17. Ketidaksesuaian antara material
memakai potongan sisa material. dengan metode penyimpanannya.
5. Kesalahan/kecerobohan pekerja pada 18. Pemindahan material dari gudang ke
saat pelaksanaan di lapangan. lokasi proyek kurang baik.
6. Material yang rusak/patah/tercecer. 19. Kurangnya pengawasan yang ketat
7. Tidak adanya sistem manajemen dan berkala.
limbah yang diterapkan pada proyek. 20. Perbedaan ukuran material yang
8. Alat yang digunakan tidak berfungsi. disiapkan dengan ukuran material
9. Ketidakcakapan kontraktor dalam yang dibutuhkan.
mengelola material yang tersedia. 21. Kondisi cuaca buruk.
10. Metode kerja kurang baik akibat 22. Kedatangan material yang tidak
pengetahuan yang dimiliki minim. dikoordinasikan dengan baik.
11. Kemampuan tenaga kerja yang kurang 23. Kondisi gudang yang lembab
dalam mengoperasikan alat. sehingga mengakibatkan material
12. Tidak ada tempat penyimpanan lebih cepat rusak.
material.
Dampak terhadap lingkungan yang diberikan oleh limbah konstruksi pembangunan gedung di
pulau Bali, perlu adanya suatu pengelolaan limbah guna mengurangi dan meminimalisasi
dampak yang dihasilkan. Adapun hierarki pengelolaan limbah menurut Chun-li Peng (1994)
dalam Suprapto dan Wulandari (2009), terdapat beberapa hal penting yang harus dilakukan
dalam manajemen limbah konstruksi, diantaranya :
a) Menggunakan bahan baku alam tidak lebih cepat dari alam membentuk penggantinya
b) Menciptakan sistem yang menggunakan sebanyak mungkin energi terbarukan
c) Mengijinkan hasil sambilan (potongan, sampah) yang dapat dimakan atau yang merupakan
bahan mentah untuk produksi bahan lain
d) Meningkatkan penyesuaian fungsional dan keanekaragaman biologis
Pada akhirnya semua bangunan pada saatnya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, dan
sesedikit mungkin dibuang ke alam. Untuk mengukur seberapa green sebuah bangunan, Green
Building Council Indonesia (GBCI) sebuah lembaga yang mempunyai kapasitas untuk
melakukan evaluasi telah menetapkan parameternya yaitu :
Kota Surabaya, salah satu kota berkelanjutan di Indonesia yang terpilih menjadi tiga kota
terbaik dunia untuk kategori Gobal Green City dalam kegiatan The 12th Global Forum on
Human Settlements (GFHS) & Sustainable Cities and Human Settlements Awards (SCAHSA)
Ceremony. Upaya pemerintahan Surabaya dalam mencapai kota berkelanjutan yang ramah
lingkungan yaitu project on Low-Carbon. Hal ini menargetkan 4 sektor utama diantaranya
management energy, pengelolaan transportasi dan lalu lintas, pengelolaan limbah, dan
pengelolaan pembuangan air. Project ini bertujuan untuk mengurangi emisi CO2 dan dapat
membawa banyak keuntungan sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam jangka waktu panjang.
Fenomena Gempa yang terjadi di Yogyakarta dan Jawa Tengah memberikan dampak yang bagi
kehidupan masyarakat di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Hal tersebut sangat berdampak bagi
kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh reruntuhan bangunan. Dusun Gunung Kelir, yang
terletak di Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul merupakan dusun terparah terkena
dampak gempa bumi. Kejadian ini mengindikasi pemerintah dan masyarakat setempat untuk
melakukan tindakan rekonstruksi dari bangunan yang telah runtuh. Jika reruntuhan tersebut
tidak diserap lagi kedalam rekonstruksi akan berdampak pada besarnya limbah konstruksi yang
dihasilkan dan tingginya permintaan bahan bangunan yang secara jangka panjang
meningkatkan eksploitasi alam untuk kebutuhan material bahan bangunan.
Pada tipe pertama, bahan bangunan berupa kolom beton pada bangunan kandang sapi
digunakan untuk menggantikan penggunaan bahan-bangunan kayu yang biasanya digunakan
pada bangunan rumah tinggal. Penggunaannya pada fungsi yang tetap atau sama sebagai
kolom.
Tipe kedua, penggunaan bahan bangunan dari jenis bangunan dan jenis bahan bangunan yang
sama tetapi dengan fungsi yang berbeda. Pada tipe ini terjadi dua kasus. Kasus pertama terkait
dengan penggunaan bahan bangunan kayu usuk. Ketiadaan dimensi kayu yang sesuai untuk
fungsi sebagai kuda-kuda, gording, dan nok, maka digunakan kayu usuk yang dimodifikasi
untuk fungsi tersebut. Kasus kedua adalah pemanfaatan kembali kayu dari jenis bangunan
bukan joglo untuk membangun bangunan baru berbentuk joglo. Bangunan lama berbentuk atap
limasan dan kampung (pelana).
Tipe ketiga yaitu dari jenis bangunan, jenis bahan bangunan dan fungsi yang sama. Bahan
bangunan tersebut adalah kolom kayu, gebyog, kusen, dan bata merah. Penggunaan kayu sesuai
fungsi semula tetapi dengan perubahan ukuran panjang batangnya karena mengalami patah
pada saat runtuh.
Green Building dirancang secara keseluruhan untuk mengurangi dampak lingkungan pada
kesehatan manusia yaitu dengan :
Beberapa manfaat dari green building yaitu manfaat lingkungan, ekonomi dan sosial.
Konsep dapat memaksimalkan fungsi bangunan dalam beberapa aspek yaitu dalam melalukan
suatu perancangan bangunan seharusnya melakukan kajian AMDAL apakah dalam pengadaan
bangunan tersebut dapat mempengaruhi lingkungan sekitar baik itu segi sosial, ekonomi
ataupun alam sekitar. Ada beberapa aspek utama yang perlu diperhatikan dari konsep green
building yaitu :
1. Pemilihan Material
2. Penggunaan Energi
3. Penggunaan Air
4. Kesehatan, Keamanan dan Kenyamanan Pengguna
Sekolah Alam Green School Bali
Green School Bali merupakan sekolah berbasiskan alam yang didirikan oleh John Hardy.
Sekolah ini dibangun pada lahan seluas 20 Hektar dengan menggunakan sistem permakultur
organik dan dirancang untuk bekerja dalam kohesi yang sempurna dengan ekologi tanah.
Dengan menyediakan gaya hidup sehat, suasana yang nyaman, produktif, mempelajari
lingkungan sembari menyelamatkan energi dan sumber daya alam. Hal ini menjadikan konsep
green building dapat diaplikasikan dengan maksimal pada bangunan tersebut.
Berikut adalah analisis penerapan kriteria Green Building yang diterapkan pada bangunan
Green School Bali :
Tenaga angin merupakan pengumpulan energi yang berguna dari angin, berasal dari alam dan
terjadi karena adanya perbedaan suhu antara udara dingin dan panas. Tenaga angin termasuk
salah satu teknologi sumber energi hijau karena produksinya yang tidak menghasilkan polusi
atau gas rumah kaca dan menyumbangkan dampak lingkungan yang sedikit. Energi angin
adalah konversi dari kecepatan angin menjadi bentuk energi yang lebih berguna seperti
generator listrik, wind mills (pembangkit listrik tenaga angin) untuk daya mekanis.
a) Energi angin tidak menyebabkan air atau udara emisi, dan tidak menghasilkan limbah
berbahaya apa pun demikian juga. Apalagi tenaga angin tidak memanfaatkan alam sumber
daya seperti minyak, gas atau sebab dan karena itu tidak akan menyebabkan kerusakan
lingkungan melalui transportasi sumber daya dan ekstraksi dan juga tidak memerlukan
jumlah konsekuen air selama pengoperasian.
b) Semakin banyak penggunaan energi angin yang harus dilakukan untuk mencegah masalah
pemanasan global. Energi angin dianggap sebagai kekuatan hijau teknologi karena hanya
memiliki dampak kecil pada lingkungan Hidup energi angin tidak menghasilkan polutan
udara atau gas rumah kaca energi angin adalah energi terbarukan yang ideal karena :
Turbin lepas pantai berkisar dari 3 MW - 5 MW yang memiliki tiga bilah dengan diameter 80
m - 126 m. Ketinggian menara di lepas pantai lebih rendah daripada turbin berbasis darat karena
profil geser angin kurang curam, menahan kenaikan tangkapan energi yang dicari dengan
peningkatan ketinggian. Fungsi utama turbin lepas pantai membuka area utama landas kontinen
luar untuk pengembangan energi angin. Ini akan membutuhkan penggunaan platform terapung
di laut dalam yang bisa diproduksi secara massal dan dirakit di dermaga kering dan kemudian
mengapung dan berlabuh tanpa perakitan luas di laut.