Anda di halaman 1dari 10

AUDITING LANJUTAN

AUDIT AKUNTANSI KEUANGAN YAYASAN


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Auditing Lanjutan yang
diempu oleh: SuparnoWahyu, SE., Aj.Ak., MM.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

Dina Aji Anggartiyas (165108018)

Faisal Azi (165108119)

Firda Wafiq Azizah (165108028)

Karina Ardiyanti Putri (165108041)

Kharisna Monita (165108128)

Nuraeni Erina Aswari (165108061)

Safira Syifa Azizah (165108083)


Akuntansi S1 Semester 7

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS

PERDANA MANDIRI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat merampungkan tugas matakuliah
Auditing Lanjutan yang berjudul “Audit Akuntansi Keuangan Yayasan” ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.

Adapun materi dalam makalah ini tersusun atas tiga bab yang meliputi BAB
I:Pendahuluan, BAB II: Pembahasan, dan BAB III: Penutup. Materi yang
disampaikan dalam makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan untuk
mengetahui apa-apa mengenai Audit Akuntansi Keuangan Yayasan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada, sehingga kami berharap para pembaca dan khususnya kepada Dosen
matakuliah Auditing Lanjutan yakni Bapak Suparno Wahyu, SE., Aj.Ak., MM.
dapat memberikan kritik dan saran, baik secara tulisan maupun lisan yang
membangun kepada kami demi menyempurnakan makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya. Semoga materi yang disampaikan dalam makalah ini
dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua.

Purwakarta, November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.LatarBelakang ................................................................................................. 1
1.2. RumusanMasalah ........................................................................................... 1
1.3. TujuanPenulisan ............................................................................................. 1
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian dan Tujuan Pemeriksaan Pajak ..................................................... 3
2.2.Ruang Lingkup Pemeriksaan Pajak ................................................................ 4
2.3. Jenis dan Jangka Waktu Pemeriksaan ............................................................ 4
2.4. Metode dan Teknik Pemeriksaan Pajak ....................................................... 5
2.5. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan dan Perhitungan Pajak Terutang ...................... 8
2.6. Simpulan dan Usulan Pemeriksaan .............................................................. 8
2.7. Pemeriksaan Hal Tertentu ............................................................................ 8
2.8. Penolakan dan Penyegelan dalam Pemeriksaan ........................................... 10
2.9. Penyelesaian dan Pembatalan Pemeriksaan ................................................. 10
2.10. Gugatan dalam Pemeriksaan Pajak .............................................................. 11

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 12
3.2. Saran ............................................................................................................... 12

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Audit adalah proses yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen
dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang ada. Hal tersebut bertujuan
untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran atas suatu laporan keuangan.
Dalam melakukan audit, seorang Auditor memiliki tujuan utama yakni untuk
menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan dalam semua hal yang manterial
sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum. Untuk menjamin para pemakai
laporan keuangan bahwa laporan tersebut sudah disusun sesuai dengan kriteria yang sudah
ditetapkan, maka dari itu perlu adanya pihak ketiga yang bebas dari keberpihakan untuk
mengadakan penilaian.
Adapun hal yang mendasari penulisan makalah ini adalah tugas presentasi kelompok
sebagai bagian dari aspek penilaian mata kuliah Auditing Lanjutan. Sehingga kita
mencoba menjelaskan mengenai bagaimana seorang auditor mengaudit keuangan sebuah
perusahaan yayasan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka diperoleh rumusan masalah dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana gambaran umum mengenai yayasan yang diaudit?
2. Bagaimana ruang lingkup aktivitas yayasan yang diaudit?
3. Bagaimana struktur kepengurusan yayasan tersebut?
4. Bagaimana kebijakan akuntansi di yayasan tersebut?

1.3. Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dibuat tujuan penelitian sebagai
berikut:
1. Memenuhi kelengkapan penilaian kelulusan mata kuliah Seminar Audit
2. Untuk memberikan penjelasan, mengenai:
a. Bagaimana gambaran umum mengenai yayasan yang diaudit?
b. Bagaimana ruang lingkup aktivitas yayasan yang diaudit?
c. Bagaimana struktur kepengurusan yayasan tersebut?
d. Bagaimana kebijakan akuntansi di yayasan tersebut?
e. Apa saja program yang dilakukan oleh yayasan?
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat mendapatkan nilai dari dosen sekaligus menjadi
ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi mengenai audit perpajakan.
2. Bagi penulis selanjutnya, sebagai referensi di masa yang akan datang yang berkaitan
dengan materi audit akuntansi keuangan yayasan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 GAMBARAN UMUM YAYASAN


Yayasan Hati Gembira Indonesia (Yayasan) didirikan berdasarkan akta notaris
No 1 tanggal 4 Januari 2013 oleh notaris Frans Fadillah Jachja, SH. Akta pendirian
tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-4332.AH.01.04 Tahun 2013 tanggal 1
Agustus 2013 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 50 tanggal 24 Juni 2014.
Yayasan berkedudukan di Jalan KS Tubun Raya, Graha Indramas Lt.4, Slipi, Palmerah,
Jakarta Barat.

2.2 RUANG LINGKUP AKTIVITAS YAYASAN


Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Yayasan, ruang lingkup aktivitas Yayasan
meliputi jasa sosial dan kemanusiaan, yang meliputi antara lain sebagai berikut:
a. Di bidang jasa, Yayasan menyelenggarakan kegiatan antara lain: mendirikan rumah
yatim piatu, panti asuhan, rumah sakit, poliklinik, laboratorium, rumah untuk
perawatan orang lanjut usia, sekolah untuk orang-orang lemah mental, pendidikan
nonformal seperti kursus-kursus, keterampilan, pendidikan formal seperti
pendidikan dari tingkat kelompok bermain sampai tingkat perguruan tinggi,
kesenian, pembinaan olahraga, penelitian di bidang ilmu pengetahuan dan studi
banding.
b. Dibidang kemanusiaan, Yayasan menyelengarakan kegiatan antara lain:
memberikan bantuan korban bencana alam berupa membangun dan merenovasi
atau membangun kembali sekolah-sekolah dan rumah-rumah yang mengalami
kerusakan, membangun dan merenovasi rumah-rumah dan sekolah didaerah yang
masih terbelakang, memberikan bantuan kepada pengungsi akibat perang,
memberikan bantuan kepada tuna wisma, fakir miskin, gelandangan, mendirikan
dan menyelengarakan rumah singgah dan rumah duka, memberikan perlindungan
konsumen dan melestarikan lingkungan hidup.
Saat ini ruang lingkup kegiatan Yayasan meliputi membangun, merenovasi
atau membangun kembali sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan serta
membangun dan merenovasi sekolah didaerah yang masih terbelakang.

2.3 PEMBINA, PENGURUS DAN PENGAWAS


Susunan Pembina, Pengurus dan Pengawas per 31 Desember 2017 dan 2016
adalah berdasarkan Akta No. 34 tanggal 29 Nopember 2016 dari Maria Gunarti, S.H.,
M.Kn Notaris di Jakarta Selatan adalah sebagai berikut:

2017 dan 2016


Pembina
Ketua : Petra Nemcova
Angggota : Tan Pei Ling Members
John Michael Andrews
Indrawan Masrin

Pengurus

Ketua : Ronald Liem

Ketua umum : Nur Salmi Hamami

Sekretaris : Jimmy Masrin

Sekretaris umum : Sylvia Maria Beiwinkler

Bendahara : Sin Guang Heng Treasurer


Pengawas : Roy Arman Arfandy

Timur Sukirn

2.4 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING


A. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (“SAK ETAP”). Laporan keuangan disajikan sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 "Laporan Keuangan
Organisasi Nirlaba".
Laporan keuangan kecuali laporan arus kas disusun berdasarkan dasar akrual
dengan menggunakan konsep biaya perolehan kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang
pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional Yayasan.

B. Kas dan setara kas

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan
deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal
perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

C. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan Yayasan diukur


menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana
entitas beroperasi.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi dari selisih
kurs mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
Rupiah diakui dalam laba rugi periode berjalan.

D. Pendapatan dan beban


Semua sumbangan diterima dari donor diakui sebagai pendapatan pada saat
dana diterima. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

E. Biaya Dibayar Di muka


Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya
dengan menggunakan metode garis lurus.

F. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap
saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu
diakui ke dalam jumlah tercatat “carrying amount” aset tetap sebagai suatu penggantian
jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang
tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Tahun/Years
Peralatan kantor 4
Kendaraan 4
Nilai tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba
atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi
pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Nilai residu, estimasi masa manfaat
dan metode penyusustan direviu dan disesuaikan, setiap akhir tahun, bila diperlukan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan informasi yang telah kami paparkan di bab sebelumnya, dapat
diambil kesimpulan bahwa Yayasan Hati Gembira Indonesia merupakan yayasan yang
sehat dan sesuai dengan Undang-Undang Yayasan yang berlaku di Indonesia.
Terealisasinya program layanan sebagaimana yang sebelumnya menjadi tujuan
didirikannya yayasan merupakan langkah awal untuk menciptakan kesejahteraan
masyarakat, ditambah dengan keterbukaan yayasan terhadap pengauditan keuangan,
hal itu menunjukkan bahwa Hati Gembira Indonesia merupakan yayasan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai