Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BIAS UMPAN BALIK KOLEKTOR

OLEH :

KELOMPOK 4

NAMA : RAISHA UCHROWI


NIM :5163230007

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelasaikan tugas Makalah Bias Umpan Balik Kolektor sebagai mata
kuliah Dasar Elektronika. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW. Yang kita nantikan syafaatnya di yaumul kiamat. Amin.
Disini kami ucapkan terima kasih kepada Bapak selaku dosen pengampuh mata kuliah
Dasar Elektronika. Serta kami ucapkan terima kasih kepada keluarga dan rekan-rekan yang telah
memberikan dukungan dan doa sehingga kami mampu menyelesaikan tugas ini dengan lancar
dan tanpa halangan apapun.
Dalam Penyusun tugas ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, untuk itu kami
mohon kritik dan saran demi perbaikan. Semoga penyusunan makalah bias umpan balik kolektor
ini memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat memberikan pengetahuan serta wawasan.

Medan, 8 April 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Tujuan
C.Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
Bias Umpan Balik Kolektor
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan (junction). Sambungan itu
membentuk transistor PNP maupun NPN. Ujung-ujung terminalnya berturut-turut disebut
emitor, base dan kolektor. Base selalu berada di tengah, di antara emitor dan kolektor.
Transistor ini disebut transistor bipolar, karena struktur dan prinsip kerjanya tergantung
dari perpindahan elektron di kutup negatif mengisi kekurangan elektron (hole) di kutup positif. bi
= 2 dan polar = kutup. Adalah William Schockley pada tahun 1951 yang pertama kali
menemukan transistor bipolar.
Transistor bipolar adalah inovasi yang mengantikan transistor tabung (vacum tube).
Selain dimensi transistor bipolar yang relatif lebih kecil, disipasi dayanya juga lebih kecil
sehingga dapat bekerja pada suhu yang lebih dingin.
Dalam beberapa aplikasi, transistor tabung masih digunakan terutama pada aplikasi
audio, untuk mendapatkan kualitas suara yang baik, namun konsumsi dayanya sangat besar.
Sebab untuk dapat melepaskan elektron, teknik yang digunakan adalah pemanasan filamen
seperti pada lampu pijar.
Dalam penulisan makalah ini penulis akan memaparkan tentang galvanometer jenis
balistik dan suspensi serta menjelaskan beberapa aspek penting yang terdapat pada
galvanometer.

B.Tujuan

1. Untuk mengetahui persamaan garis beban DC transistor dan grafiknya pada rangkaian bias
Umpan balik kolektor
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar elektronika

C.Manfaat

1. Dapat memahami persamaan garis beban DC transistor dan grafiknya pada rangkaian bias
Umpan balik kolektor melalui penulisan makalah ini
2. Dapat menambah wawasan dan memperdalam materi mengenai rangkaian bias umpan balik
Kolektor
BAB II
PEMBAHASAN

BIAS UMPAN BALIK KOLEKTOR

Gambar 11.7. Rangkaian bias umpanbalik kolektor

Bias umpan balik kolektor bertujuan untuk menstabilkan titik Q. Idenya adalah memberi umpan
balik tegangan ke basis untuk menetralkan setiap perubahan pada arus kolektor.
Misalkan terjadi penambahan terhadap arus kolektor, yang berarti pengurangan terhadap
tegangan kolektor. Pengurangan tegangan kolektor ini berakibat penurunan arus basis yang
menyebabkan penurunan terhadap arus kolektor.

Berikut ini rumus-rumus untuk menganalisa bias umpan balik kolektor :

Titik Q biasanya ditetapkan di dekat titik tengah garis beban dengan menggunakan resistansi
basis

Gambar 11.8. Dibawah ini contoh rangkaian bias umpanbalik kolektor beserta garis beban dan
perubahan titik Q
Dari gambar grafik garis beban dan perubahan titik Q di atas, terlihat bahwa bias umpan balik
kolektor lebih efektif daripada bias umpan balik emiter dalam menstabilkan titik Q. Meskipun
rangkaian ini masih sensitif terhadap perubahan penguatan arus .
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Transistor adalah komponen aktif dari bahan semikonduktor. Fungsi utamanya dalam
rangkaian adalah memperkuat isyarat (isyarat lemah pada masukan dan dikuatkan pada
keluaran).
Transistor bipolar memiliki 2 junction yang dapat disamakan dengan penggabungan 2
buah dioda. Emiter-Base adalah satu junction dan Base-Kolektor junction lainnya. Seperti pada
dioda, arus hanya akan mengalir hanya jika diberi bias positif, yaitu hanya jika tegangan pada
material P lebih positif daripada material N (forward bias).
Pembiasan pada transistor dapat dilakukan dalam tiga konfigurasi yaitu: 1. Common Base
(CB), 2. Common Emitter (CE), dan 3. Common Collector (CC). Penamaan common base
berasal dari kondisi dimana basis digunakan bersama dalam input dan output.
Konfigurasi ini memiliki resistansi input yang kecil dan menghasilkan arus kolektor yang
hampir sama dengan arus input dengan impedansi yang besar. Ketika transistor sebagai saklar,
maka transistor berperan mengalirkan arus dari kolektor ke emitter atau sebaliknya
menghentikan arus yang menglir dari kolektor ke emiter. Pengaturnya adalah arus basis
(tergantung dari besarnya arus yang mengalir dari basis).
Arus kecil yang mengalir pada basis mengendalikan arus yang lebih besar agar mengalir
dari kolektor ke emitter transistor.

B.Saran
Saat membaca makalah ini, disarankan mencari referensi yang lebih luas lagi, sehingga
pembahasan mengenai rangkaian umpan balik kolektor akan semakin mendalam dan lebih
efektif. Sehingga akan benar-benar memberikan manfaat dan menambah pengetahuan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

http://fahmieinsteinpefsi.blogspot.co.id/2010/11/makalah-elektronika-dasar-1.html
http://materi-catatanku.blogspot.co.id/2010/12/bias-pembagi-tegangan-gambar-11.html

Anda mungkin juga menyukai