Analisis Kasus Paru Efusi Pleura
Analisis Kasus Paru Efusi Pleura
Dari hasil anamnesis, bisa dipikirkan bahwa sesak yang terjadi pada pasien diakibatkan bukan
karena penyakit primer dari system pernapasan namun bisa terjadi akibat komplikasi dari
penyakit gagal ginjal kronik yang dialami pasien. Pada pasien ini kemungkinan terjadi efusi
pleura akibat overload cairan yang terjadi akibat GGK, sesuai dengan gejala klinis efusi yaitu
adanya sesak dan pasien lebih nyaman miring ke salah satu sisi yaitu ke sisi kiri, bisa dicurigai
adanya efusi pleura pada paru sebelah kiri. Namun diperlukan pemeriksaan fisik dan penunjang
untuk mendiagnosis penyakit pada pasien ini,apakah sesak yang terjadi benar diakibatkan oleh
efusi pleura sebagai komplikasi dari GGK atau dikarenakan adanya penyakit lain yang
menimbulkan sesak serta keluhan lain pada pasien.
Keadaan umum tampak sakit berat, Kesadaran compos mentis, GCS 15 menandakan
tidak adanya gangguan neurologis yang menyertai keluhan pasien. BMI 17,27 kg/m2 termasuk
pada kategori underweight, bisa terjadi akibat penurunan nafsu makan yang dirasakan pasien.
Tekanan darah 130/90 mmHg sesuai dengan riwayat penyakit pasien pada
anamnesa, Nadi 82 kali/menit, reguler, isi cukup, , Pernafasan 26 kali/menit, cepat dan
dangkal sesuai dengan gejala efusi pleura, Suhu 37,90 C dimana telah terjadi peningkatan
suhu tubuh sesuai dengan apa yang dikeluhkan pasien. Demam ini bisa terjadi akibat
infeksi atau noninfeksi, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan
penyebab demam pada pasien. pada pemeriksaan mata ditemukan konjungtiva kiri dan kanan
tampak anemis, kemungkinan pada pasien ini terjadi anemia. Salah satu penyebab sesak bisa
dikarenakan anemia, namun penyebab dari anemia itu sendiri bisa disebabkan karena asupan
nutrisi yang kurang berhubungan dengan pasien yang tidak nafsu makan, karena infeksi saluran
pencernaan yang disertai dengan demam, atau karena pembentukan dari sel-sel darah merah.
Sehingga perlu dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium berupa darah lengkap.
Pada pemeriksaan paru, didapatkan: inspeksi asimetris, paru kiri tertinggal, palpasi
vocal fremitus melemah pada paru kiri, perkusi redup pada paru kiri, auskultasi
SDV kiri melemah, rhonki +/+. Hasil pemeriksaan paru tersebut menandakan adanya
caira pada paru sebelah kiri pasien, yang kemungkinan besar adalah adanya efusi pleura
kiri. Sesuai dengan hasil anamnesis, pasien lebih nyaman miring kesebelah kiri yang
merupakan daerah yang sakit atau yang terdapat efusi sesuai dengan gejala klinis efusi
pleura. Kemungkinan sesak pada pasien diakibatkan oleh karena efusi pleura.
Pada pemeriksaan jantung didapatkan semunya dalam batas normal, sehingga sesak yang
diakibatkan kelaianan pada jantung bisa disingkirkan, namun perlu dikonfirmasi dari
pemeriksaan penunjang berupa foto thorax.
Pemeriksaan ekstremitas didapatkan pitting edema minimal pada kedua tungkai dan kulit tampak
kering, yang memberikan gambaran akibat penyakit ginjal kronik yang terjadi pada pasien.
Dari hasil pemeriksaan fisik, maka kemungkinan sesak yang terjadi pada pasien adalah
diakibatkan kelainan pada paru-paru yaitu karena adanya efusi pleura kiri.
Kesan pada foto thorax yaitu adanya efusi pleura massif pada paru sebelah kiri, ini sesuai
dengan keluhan dan pemeriksaan fisik pada pasien. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sesak yang dirasakan pasien adalah karena adanya efusi pleura yang masif sebagai
komplikasi dari gagal ginjal kronik yang terjadi pada pasien.
Pada pemeriksaan penunjang, anemia yang terjadi pada pasien merupakan anemia yang terjadi
akibat gangguan pada pembentukan sel darah merah yang sebagai komplikasi dari GGK pada
pasien, dan pada hasil foto thorax didapatkan efusi pleura masif yang menjadi penyebab sesak
pada pasien. serta adanya infeksi yang menyababkan pasien demam.
Kesimpulan:
Tn. W, laki-laki berusia 39 tahun efusi pleura masif kiri et causa gagal ginjal kronik disertai
hipertensi, anemia, dan infeksi.