Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya keseimbangan umum memiliki arti yang sangat luas, untuk itu dalam
makalah ini akan dijelaskan mengenai beberapa cakupan keseimbangan umum termasuk
didalamnya materi pembahasan keseimbangan umum di pasar persaingan sempurna,tidak
sempurna, dan keseimbangan pasar (market equilibirium).
Dalam pembahasan awal dijelaskan bagaimana mekanisme terjadi secara umum,
diikuti proses pencapaian keseimbangan umum yang dianalisis oleh ekonomi
konvensional. Kemudian dijelaskan juga mengenai peran ajaran Islam dalam pencapaian
keseimbangan umum, baik dalam aspek proses pencapaian keseimbangan umum, hasil
keseimbangan dan faktor-faktor yang turut berperan dalam pembentukan keseimbangan
baru dan kesejahteraan ekonomi. Demikian pula dibahas mengenai peran keseimbangan
umum dalam pandangan kesejahteraan sosial.
Dan mengenai keseimbangan pasar dimana interaksi antara permintaan dan
penawaran akan menciptakan keseimbangan pasar yang terjadi apabila pada harga
keseimbangan jumlah barang yang diminta konsumen sama persis dengan jumlah yang
ditawarkan produsen secara grafis keseimbangan pasar tercapai apabila kurva permintaan
dan penawaran berpotongan. Titik perpotongan tersebut disebut titik keseimbangan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan masalah sebagai
berikut:
a. Apa defenisi dari keseimbangan umum dan keseimbangan pasar?
b. Bagaimana konsep keseimbangan umum dan keseimbangan pasar?
c. Analisis keseimbangan umum dan keseimbangan pasar?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Dengan perumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan tujuan dari pembahasan
makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Memahami pengertian keseimbangan umum dan keseimbangan pasar.
b. Memahami konsep keseimbangan umum dan keseimbangan pasar.
c. Memahami analisa dari keseimbangan umum dan keseimbangan pasar.

21
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KESEIMBANGAN UMUM


Dikutip dari pembahasan keseimbangan umum yang disampaikan Rus’an Nasrudin,
defenisi model keseimbangan umum adalah model analisis keseimbangan harga dan output
pasar dengan pendekatan keterkaitan antar barang dan antar pasar dengan asumsi perfectly
competitive price system.
Berikut ilustrasi dari konsep keseimbangan umum:

 Awalnya semua pasar berada di tingkat


keseimbangan (P1,W1,P2 dan W2)
 Ketika terjadi kenaikan permintaan tomat,
maka akan terjadi serangkaian
penyesuaian di pasar lain yang terkait:
o Kenaikan permintaan tenaga kerja
dan upah pekerja di perkebunan tomat
o Kenaikan biaya produksi tomat dan
penggeseran kurva penawaran.
o Penurunan permintaan dan
permintaan tenaga kerja di
perkebunan mentimun.

Dalam model keseimbangan umum, yang dimaksud dengan perfectly competitive price
system adalah pasar dengan kondisi:
 Terdapat pembeli dalam jumlah besar yang menjadikan tingkat harga sebagai
faktor eksogen dan dalam melakukan konsumsi para pembeli ini
memaksimumkan tingkat kepuasan. Pada saat yang sama para pembeli ini
adalah pemilik faktor produksi dalam perekonomian (tenaga kerja, modal).
 Terdapat penjual dalam jumlah besar yang menjadikan tingkat harga sebagai
faktor eksogen dan dalam melakukan produksi para penjual ini
memaksimumkan profit.
 Berlaku hukum Law of one price
 Baik konsumen dan produsen memiliki informasi simetri dan tidak ada
kepastian.

21
Permintaan Keseimbangan Umum
Dalam analisis keseimbangan umum, konsumen diasumsikan memiliki fungsi kepuasan
yang homogen. Individu memilih tingkat konsumsi berdasarkan tingkat pendapatan dan
harga barang-barang. Tingkat pendapatan selanjutnya dihitung berdasarkan kepemilikan
faktor produksi (tenaga kerja, modal, dll).
Lalu, dalam konteks keseimbangan umum, yang akan menentukan besarnya alokasi
adalah agregasi dari fungsi kepuasan individu atau representative utility function.Dalam
contoh dua barang, dapat dinyatakan:

Penawaran dalam Keseimbangan Umum


Dalam model keseimbangan umum, hal yang lebih kompleks untuk dimodelkan adalah
sisi penawaran. Dalam model ini, produksi diasumsikan efisien dalam alokasi faktor.
dalam model ini dimisalkan modal (K) dan pekerja (L). Kemudian kurva untuk
menggambarkan alokasi faktor produksi yang efisien yang dikenal sebagai Production
Possibility Frontier /PPF. Dan perangkat analisis untuk menggambarkan konsep PPF
dikenal sebagai Edgeworth Box Diagram.

Alokasi K dan L yang efisien


1. Untuk mengilustrasikan konsep efisiensi produksi, titik A dapat dikontraskan dengan
alokasi lain yang efisien (P1, P2, P3, P4).
2. Ciri efisien adalah output yang dihasilkan sudah paling besar dengan jumlah sumber
daya (K,L) yang sama.
3. Pada titik A, jumlah output X2 dapat ditingkatkan dengan menggeser isoquant menjadi
X3, atau dari Y2 ke Y3.

21
4. Sementara di titik A dengan total K dan L yang sama dengan skenario tadi
menghasilkan output yang lebih rendah.
Ilustrasi Edgeworth Box Diagram
Dengan asumsi jumlah K dan L yang terbatas di perekonomian untuk produksi barang
X dan Y, maka ilustrasi yang mungkin dari dua faktor produksi ini adalah:

Kurva PPF
Alokasi K,L yang efisien untuk setiap X,Y pada Edgeworth Box sebelumnya di
sepanjang garis Ox – Oy dikenal sebagai PPF. Defenisi dari kurva PPF adalah kurva yang
menggambarkan alternatif kombinasi output yang dihasilkan dari sejumlah kombinasi
input dalam jumlah tertentu yang dipergunakan secara efisien.

21
Kemiringan PPF dan RPT
Perpindahan dari satu titik ke titik lain dalam sebuah PPF berarti meningkatkan output
(sekaligus meningkatkan biaya) sebuah produk dan mengurangi output (mengurangi
biaya) produk lain. Namun total biaya (C) atau total faktor yang dipakai tetap. Secara
matematik hal ini dapat dinyatakan:

Slope PPF atau disebut sebagai RPT (Rate of Production


Transformation) yaitu ukuran pengorbanan peningkatkan suatu barang diukur dari
pengurangan barang lain karena asumsi faktor produksi yang konstan.

Contoh Kalkulasi RPT


Untuk penyederhanaan, asumsikan produksi barang X dan Y hanya memerlukan L, dengan
fungsi produksi:

Jika Lx + Ly = 100 maka PPF dapat dinyatakan:

Maka

Walras’ Law
Adanya harga keseimbangan dalam model keseimbangan umum sangat bersandar
pada Walras’ Law. Walras’ Law adalah the total values of excess demand or excess supply
is zero at any set prices. Hukum ini dapat dinyatakan dalam formula:

Dimana P adalah tingkat harga dan ED adalah Excess Demand.

21
Ilustrasi Terbentuknya Harga Keseimbangan Umum

Asumsikan kondisi awal, konsumen diperekonomian memiliki budget constraint C


dan pilihan kombinasi konsumsi x1’ dan y1’ pada tingkat harga Pada saat yang sama
produksi sebesar x1 dan y1. Akibatnya terjadi excess demand x sebesar x 1’- x1 dan excess
supply sebesar y1’- y1. Selanjutnya harga x akan naik dan y akan turun sampai SWF U2
bersinggungan dengan PPF di titik x1* dan y1*. Pada titik ini tingkat harga keseimbangan
adalah:

Aplikasi 2 Sektor
Asumsikan PPF sebuah perekonomian adalah X2 + 4Y2 = 100 dan representative utility
functionnya adalah U (X,Y) = Dalam kondisi efisien, produksi akan
memaksimumkan profit saat:

Konsumen akan memuaskan kepuasan saat:

Kondisi keseimbangan umum berarti tingkat harga konsumen dan produsen sama atau:

21
Tingkat keseimbangan ini harus berada di PPF, maka:

Simulasi

Apa dari peningkatan selera atas konsumsi barang X terhadap X*, Y* dan ? Misalkan
peningkatan selera tadi ditunjukkan oleh U menjadi U = X0,75 Y0,25.

MRS sekarang menjadi

Kondisi keseimbangan umum menjadi MRS = = RPT = atau X2 = 12Y2

Substitusi ke PPF menghasilkan X2 + 4Y2 = 16Y2 = 100

Y*= 2,5 , X*= 8,66 , dan = 0,866

Terjadi peningkatan barang X sekitar 20 persen, penurunan barang Y sebesar 30
persen dan peningkatan harga relatif X sekitar sebesar 73 persen .

2.2 BAGIAN KESEIMBANGAN UMUM


A. Keseimbangan Umum Antar Pasar
Keseimbangan umum antar pasar menganalisis dampak adanya perubahan
kesimbangan di suatu pasar barang terhadap harga dan kuantitas keseimbangan di
pasar lain. Misalkan industry tekstil dan pasar kapas, asumsikan terdapat perubahan
dan peningkatan permintaan tekstil. Perubahan ini secara langsung berdampak pada
meningkatnya permintaan atas bahan baku, kapas. Permintaan kapas kemudian
meningkat untuk memenuhi kekurangan permintaan tekstil setinggi dengan harga
tekstil.

B. Keseimbangan Umum Antar Komoditas


Keseimbangan umum antar komoditas menunjukkan bagaimana perubahan pada suatu
barang mempengaruhi produksi komoditas lain dengan jalan mereka harus bersaing
dalam mendapatkan input. Sekilas hal ini hampir sama dengan keseimbangan umum

21
antar pasar, tetapi terdapat suatu hal pokok membedakan. Pada keseimbangan umum
antar pasar, komoditas bersaing dengan komoditas lain untuk mendapatkan pangsa
pasar. Pada antar pasar ditunjukkan bagaimana kapas dan polyster bersaing untuk
memperoleh pasar. Pada keseimbangan umum antar komoditas mereka bersaing untuk
mendapatkan input yang terbatas ketersediaannya.

C. Keseimbangan Umum Antar Segmen


Analisis keseimbangan umum dapat juga dipublikasikan untuk menunjukkan
perubahan yang terjadi anta segmen perekonomian. Segmen diartikan sebagai suatu
bagian atau kelompok dalam masyarakat atau perekonomian yang memiliki
karakteristik yang sama. Dalam analisis keseimbangan umum antar segmen ini
menampilkan bagaimana perubahan pada satu segmen perkotaan dan segmen
kelompok terbelakang.
1. Hukum Kesamaan Harga (law of one price)
Di dalam system perekonomian yang bebas dari nilai, di mana setiap produsen
ini memaksimalkan keuntungannya, maka mereka akan menetapkan harga yang
sama untuk satu barang di pasar yang berbeda. Inilah yang dimaksud dengan
hukum kesamaan harga, yang menyatakan bahwa harga suatu barang di dua pasar
yang berbeda, dengan karakteristik yang berbeda, akan selalu sama.
2. Dampak Hukum Kesamaan Harga terhadap Distribusi Komoditas
Berlakunya hukum satu harga membawa implikasi pada perubahan distribusi
komoditas antarkelompok masyarakat. Perubahan distribusi komoditas merupakan
suatu cerminan kesejahteraan masyarakat. Hal ini bisa dijelaskan dengan
mengaitkan hukum ini pada keseimbangan umum antarsegmen. Yaitu segmen
dengan pertumbuhan pendapatan yang tinggi dan segmen yang pendapatannya
mandeg.

D. Pendekatan Kotak Edgeworth terhadap Keseimbangan Umum


Pendekatan kotak Edgeworth biasanya digunakan untuk menunjukkan efesiensi dalam
suatu perekonomian. Dalam hal ini, analisis ini digunakan untuk menjelaskan
distribusi kesejahteraan dan peran preferensi masyarakat terhadap distribusi
kesejahteraan.

21
a. Dasar Analisis Kotak Edgeworth
Diagram Edgeworth menunjukan diagram yang mencerminkan distribusi
barang/jasa antardua kelompok dalam masyarakat. Diagram ini bisa digunakan
untuk menjelaskan distribusi kesejahteraan dalam masyarakat, dimana
kesejahteraan dimaknai dengan jumlah barang yang bisa dikonsumsi.
b. Keadilan Distribusi Optimum
Titik O menunjukkan solusi keadilan optimum karena pada kondisi ini peningkatan
kesejahteraan dibagi secara merata. Setiap individu mendapatkan tambahan
kesejahteraan yang sama, setengah dari jarak MN.

E. Keseimbangan Umum Dinamis


Sebelumnya telah dianalisis keseimbangan umum statis, di mana tidak
mempertimbangkan adanya efek reaksi balik (feedback) yang mungkin berdampak
pada cakupan yang lebih luas. Dalam penjelasan ini akan dipaparkan dinamika
keseimbangan umum terhadap perubahan yang terjadi pada suatu kelompok atau
perubahan.
1. Penurunan Kesejahteraan Kelompok Inferior
Dengan tingginya pendapatan, segmen pendapatan tinggi memiliki
kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan menggeser iso-
mashlahahnya kea arah luar. Hal ini berarti kesejahteraan kelompok inferior
ini mengalami penurunan.
Turunnya kesejahteraan segmen pendapatan mandeg ini bukanlah akhir
proses redistribusi pendapatan. Bahkan proses ini akan berjalan terus karena
pendapatan kelompok pendapatan tinggi senantiasa tumbuh yang pada
akhirnya akan mendesak segmen pendapatan-mandeg semakin rendah
pendapatan rielnya dan semakin rendah kesejahteraannya.
2. Peranan Zakat terhadap Distribusi Kesejahteraan
Dari penjelasan sebelumnya dapat dilihat dalam persaingan untuk
meningkatkan kesejahteraan akan membawa kondisi dimana kesejahteraan
kelompok berpendapatan mandeg akan terus tergerus oleh adanya peningkatan
kesejahteraan kelompok berpendapatan tinggi. Hal ini merupakan problem
yang serius dalam masyarakat yang bisa berakibat adanya kecemburuan social
yang akhirnya bisa menimbulkan problem sosial yang lebih kompleks.

21
Islam mengajarkan bahwa mekanisme transfer pendapatan ini
merupakan alat untuk menghindari adanya ketidakadilan social dan distribusi
kesejahteraan atau pendapatan. Dalam hal ini mekanisme distribusi
pendapatan dalam islam, zakat misalnya, bisa berperan ganda di dalam
meningkatkan keadilan distrbiusi :
a. Zakat berfungsi untuk mengurangi tingkat pendapatan yang siap
dikonsumsi oleh segmen orang kaya (muzakkiy). Oleh karena itu,
pengimplementasian zakat diharapkan akan mampu mengeram tingkat
konsumsinya orang kaya sehingga kurva permintaan segmen kaya tidak
meningkat terlalu tajam. Hal ini pada akhirnya akan memiliki dampak
yang positif, yaitu menurunnya dampak meningkatnya harga-harga
komoditas.
b. Zakat berfungsi sebagai media transfer pendapatan sehingga mampu
meningkatkan. segmen miskin akan meningkat daya belinya sehingga
mampu berinteraksi dengan segmen kaya.

F. Analisis Keseimbangan Umum terhadap Fungsi Uang


Dalam praktiknya dalam proses mencapai keseimbangan ini terdapat mekanisme
aliran uang dalam perekonomian. Bagaimana peran aliran uang dalam perekonomian,
bagaimana efek uang ini terhadap keseimbangan akan dibahas dalam subbab ini.
1. Dampak Uang terhadap Output
Perhatian utama dari bahasa ini adalah peran uang dan output
perekonomian. Karena output dihasilkan melalui proses teknologi pemrosesan
input, maka diskusi diawali dari penjelasan mengenai teknologi.
Analisis selanjutnya adalah untuk melihat dampak adanya kebijakan
moneter terhadap output. Untuk melihat hal itu perlu ditinjau kembali
bagaimana teknologi dalam menghasilkan output diturunkan.
2. Dampak Uang terhadap Harga
Penawaran untuk kedua jenis barang di setiap pasar adalah tetap tidak
berubah ketika permintaan untuk barang tersebut meningkat. Sebagai
akibatnya harga-harga barang di pasar akan meningkat. Secara singkat dapat
disimpulkan bahwa dampak akhir dari kenaikan jumlah uang yang ditawarkan
akan menaikkan harga di setiap pasar dan tidak memiliki dampak terhadap
output perkonomian. Hal ini menunjukkan bahwa uang tidak mempunyai

21
dampak yang nyata dalam penciptaan output. Uang hanya memberi dampak
pada pergerakan harga barang.
3. Peran Uang dalam Transaksi
Peran lain dari uang terhadap transaksi. Misalkan uang yang
diperlukan untuk transaksi (T) adalah uang yang digunakan untuk
memfasilitasi seluruh transaksi dalam perekonomian. Secara aljabar, uang
transaksi ini bisa diekspresikan menjadi:
T1 = PX1 X1 + PY1Y1 (10.1)
Persamaan 10.1 di atas tidak lain menunjukkan garis anggaran. Jumlah
uang untuk transaksi ini merupakan fraksi dari seluruh uang yang ada dalam
perekonomian atau sumber daya uang:
M1 = T1 +S1 (10.2)
Persamaan M1 yang menunjukkan sumber daya uang di atas secara
intuitif mencerminkan kemungkinan terjadinya kelebihan uang transaksi.
Kelebihan uang ini akan ditabung, S1 yang secara umum dikenal dengan
penawaran uang. Tabungan ini juga menunjukkan suatu kelonggaran untuk
meningkatkan permintaan uang di masa depan. Karenanya tabungan dapat
disefinisikan sebagai salah satu sumber penawaran uang.
Misalnya kemudian terdapat kenaikan secara simultan antara
kebutuhan masyarakat dan harga-harga barang, hal ini kemudian mendorong
uang transaksi akan berubah menjadi:
T2 = PX2 X2 + PY2Y2 (10.3)
Jika misalkan sumber daya uang tidaklah berubah, maka akan menjadi:
M1 = T2 + (S1 +S) (10.4)
Dari persamaan 10.4 terdapat suatu terma baru yaitu S, yang menunjukkan
adanya penurunan tabungan karena digunakan untuk pembelian tambahan
barang dan kenaikan harga. Karenanya persamaan (10.4) dapat ditulis menjadi:
M1 = T2 + S2 (10.5)
Di mana, S2 = S1 + S. Hal ini mengikuti domain persamaan (10.5) sehingga
S2 ≥ 0. Jika persamaan (10.5) bukanlah domain dari persamaan ini, maka tidak
diperlukan untuk merestrukturisasi sumber daya uang, M. Hal ini disebabkan
jika:
S2 = 0 M1 = T 2 dan jika S2 ˃ 0 M1 = T2 + S2 ˃ 0

21
Jika S2 = 0 ˂ 0, maka:
M1 = T2 - S2 (10.6)
Persamaan (10.6) telah keluar dari domaindi atas. Hal ini
mengimplikasikan bahwa terdapat dua alternative yang bisa
dipilih.Pertama, mempertahankan jumlah uang transaksi pada tingkat
M1dengan konsekuensi bahwa nilai transaksi
menurun. Kedua,mempertahankan nilai transaksi pada tingkat T2 dengan
konsekuensi bahwa jumlah sumber daya uang harus meningkat, setidaknya
menjadi setinggi S2, disuntikkan ke dalam kedua persamaan (10.6), maka akan
didapatkan:
M1 + S2 = T2 – S2 + S2
M2 = T2, dimana M2 = M1+ S2 (10.7)
Uang yang diekspresikan dalam persamaan (10.7) sesungguhnya
merupakan uang yang dibutuhkan untuk kebutuhan uang transaksi. Hal ini
bersesuaian dengan definisi di muka bahwa tabungan (positif) dipandang
sebagai kelebihan uang yang disebut dengan penawaran uang dalam
perekonomian. Karenanya, dapat dirasakan bahwa tabungan negatif tidak lain
mencerminkan kekurangan penawaran uang.
Implikasi yang muncul dari hal ini adalah bahwasannya konsep uang
yang ada dalam islam adalah uang endogenous yang mana artinya uang
diperoleh dari dalam perekonomian yang bersangkutan. Uang mencerminkan
tingkat volume transaksi dan potensi tabungan yang ada dalam suatu
perekonomian. Hal ini berarti menuntut bahwa uang tersebut harus berada
dalam bentuk uang komoditas. Adapun jumlah uang beredar harus berada
dalam bentuk uang komoditas. Adapun jumlah uang yang beredar harus
merefleksikan (dalam proporsi yang konstan) jumlah output yang diproduksi.

2.3 KESEIMBANGAN UMUM KONVENSIONAL


1. Pengertian Keseimbangan Umum
Keseimbangan umum merupakan seimbangnya harga beli terthadap harga jual,
seimbangnya permintaan barang dengan penawaran barang, juga keseimbangan
antara pengeluaran uang dengan pemasukan dan juga keseimnbangan antara
pendapatan dengan pengeluaran yang terjadi.

21
Keseimbangan umum atau equilibrium adalah kondisi dimana jumlah
permintaan sama dengan jumlah penawaran. Jumlah barang pada keadaan itu disebut
kuantitas keseimbangan. Tingkat harga yang membentuk keadaan keseimbangan itu
disebut harga keseimbangan.
Keseimbangan umum terjadi apabila pasar uang dan pasar barang berada
dalam keseimbangan secara bersama-sama, dan keseimbangan tersebut diperoleh
keseimbangan pendapatan nasional dan keseimbangan tingkat bunga.

2. Keseimbangan Umum pada Pasar Persaingan Sempurna


Dalam efisiensi produksi perlu memikirkan adanya alokasi sumber daya yang
efisien secara teknis, yaitu suatu pengalokasian sumber daya yang tersedia
sedemikian rupa, sehingga untuk memproduksi satu atau lebih produk menyebabkan
pengurangan produksi barang-barang lainnya. Alokasi sumber daya tersebut haruslah
efisien secara ekonomis, yaitu sebuah alokasi sumber daya yang efisien secara teknis
di mana kombinasi output yang diproduksi juga mencerminkan preferensi
masyarakat.
Tingkat transformasi produk merupakan slope dari batas kemungkinan
produksi yang menunjukkan biaya oportunitas yang terlibat dalam memproduksi
suatu produk lebih banyak dengan mengurangi produk lainnya. Tingkat transformasi
produk merupakan bentuk rasio dari biaya marjinal.
Pasar bersaing sempurna mengandung faktor insentif sesuai dengan asumsi
pelaku ekonomi, yaitu memaksimumkan utility/profit pelaku ekonomi. Insentif
tersebut memberikan garansi bahwa pelaku ekonomi akan mengalokasikan
sumberdaya mereka secara efisien. Oleh karena itu, struktur pasar tersebut akan
menghasilkanoutput yang optimal. Namun, struktur pasar bersaing sempurna tidak
memberikan garansi bahwa kue perekonomian akan terbagi secara merata kepada
semua pelaku ekonomi.
Keseimbangan umum Pasar sempurna contohnya pasar tomat dan tiga pasar
lainnya yang terkait, yaitu (1) Pasar pemetik tomat, (2) pasar untuk produk terkait
dan (3) pasar untuk pemetik ketimun.

3. Keseimbangan Umum pada Pasar Persaingan Tidak Sempurna


Pasar persaingan tidak sempurna merupakan situasi pasar di mana penjual atau
pembeli mempunyai pengaruh pada harga barang atau jasa. Aspek penting dari

21
seluruh situasi ini adalah bahwa penerimaan marjinal berbeda dengan harga pasar
karena perusahaan tidak lagi bertindak sebagai penerima harga.
Sistem harga dapat pula mengalami kegagalan dalam mengalokasikan sumber
daya secara efisien apabila terdapat hubungan antar perusahaan atau antara
perusahaan dengan individu yang tidak dapat dicerminkan dengan baik oleh harga
pasar. Hal ini terjadi karena adanya eksternalitas, yaitu suatu pengaruh dari aktivitas
perusahaan terhadap kehidupan individu yang tidak secara langsung diperhitungkan
oleh bekerjanya sistem harga normal.

4. Skenario Keseimbangan Umum


Misalkan dalam sebuah perekonomian ada sepuluh juta barang, jika semua
barang mempunyai struktur pasar bersaing sempurna, maka penawaran dan
permintaan dari sepuluh juta barang tersebut akan sama. Kondisi ini disebut terjadi
keseimbangan umum. Semua orang Indonesia telah mengoptimalkan utilitynya,
semua orang puas. Dalam kondisi seperti ini tidak ada seorang pun yang mampu
menaikkan kepuasannya tanpa mengurangi kepuasan orang lain. Dengan kata lain
semua orang telah mengoptimalkan keputusannya. Semua konsumen telah
menentukan pola konsumsinya dan semua produsen telah menentukan pola
produksinya.

5. Keseimbangan Harga Pasar


Harga suatu barang terbentuk oleh interaksi antara permintaan agregat
(permintaan pasar) dan penawaran agregat barang (penawaran pasar) tersebut.
Permintaan barang terhadap suatu barang adalah jumlah dari semua permintaan
individu-individu konsumen relatif kecil (negligible) disbanding jumlah permintaan
pasar. Oleh karena itu masing-masing konsumen tidak mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi permintaan pasar.
Sedangkan penawaran terhadap suatu barang adalah jumlah dari semua
penawaran individu-individu produsen barang tersebut. Jumlah produk yang
dihasilkan produsen relatif kecil disbanding jumlah persediaan pasar. Oleh karena itu
masing-masing produsen tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi
penawaran pasar (market power) sehingga masing-masing produsen tidak mampu
merubah harga pasar.

21
Menurut hukum kesejahteraan ekonomi yang pertama, harga yang dibentuk
oleh struktur pasar inilah yang mampu menghasilkan alokasi sumberdaya dengan
total kesejahteraan tertinggi untuk sebuah perekonomian.
Dalam hal ini terjadi keseimbangan untuk dua barang, permintaan dan
penawaran untuk kedua barang tersebut adalah sama, dan dalam kondisi ini masing-
masing produsen mengoptimalkan utility mereka. Keseimbangan untuk semua barang
dalam sebuah perekonomian disebut keseimbangan umum (general equilibrium).
Secara umum dalam suatu perekonomian jumlah barangnya tidak hanya satu dua
barang namun terdapat banyak barang. Jika dalam perekonomian terdiri atas banyak
barang dan semua harga barang terbentuk melalui mekanisme pasar bersaing
sempurna. Maka sumber daya yang ada akan dialokasikan secara optimal.
Terkadang fokus analisis hanya untuk satu barang. Teknik analisis ini biasa
disebut analisi parsial dan bentuk keseimbangannya disebut keseimbangan parsial.
Dalam analisis ada faktor penting yang dikesampingkan yaitu faktor hubungan antara
dua barang. Bentuk hubungan antara dua barang bisa saling menggantikan
(substitusi), melengkapi (komplemen) dan tidak berhubungan (independent). Jika dua
barang tidak bersifat saling independen, maka permintaan barang yang satu akan
mempengaruhi permintaan barang yang lainnya. Karakteristik inilah yang membuat
analisis keseimbangan umum menjadi rumit, terutama jika jumlah barang dalam
analisis menjadi banyak.

6. Teori Pasar
Dalam teori pasar, harga yang merupakan sinyal kelangkaan suatu
barang/sumber daya, memegang peran dalam alokasi sumberdaya dan distribusi
pendapatan (melalui harga/pendapatan dari faktor produksi/input). Dalam melakukan
optimasi alokasi sumber daya, pelaku ekonomi akan cenderung mengkonsumsi/
menggunakan barang/input relatif sedikit untuk barang yang harganya tinggi. Harga
yang merupakan faktor penting dalam alokasi sumberdaya biasanya terbentuk
melalui interaksi penawaran produsen seperti dalam pasar bersaing sempurna adalah
bahwa harga bisa terbentuk tanpa interaksi langsung antara produsen dan pembeli.
7. Hukum Permintaan
Permintaan terhadap barang atau jasa didefinisikan sebagai : kuantitas barang
atau jasa yang orang bersedia untuk membelinya pada berbagai tingkat harga
dalam suatu periode waktu tertentu.

21
Dalam analisis permintaan terhadap suatu barang atau jasa, ditelaah faktor-
faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kuantitas atau jumlah barang/jasa yang
diminta oleh konsumen. Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap permintaan
suatu barang, yang paling utama adalah harga dari barang itu sendiri. Faktor lain
yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang adalah faktor pendapatan
masyarakat, harga barang lain, jumlah penduduk serta selera.

8. Hukum Penawaran
Penawaran barang atau jasa didefinisikan sebagai : kuantitas barang atau jasa
yang orang bersedia untuk menjualnya pada berbagai tingkat harga dalam suatu
periode waktu tertentu.
Analisis penawaran juga mengasumsikan suatu periode tertentu, dan bahwa
faktor-faktor penentu penawaran selain harga barang tersebut dianggap tidak berubah
atau konstan (ceteris paribus). Hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan
dengan harga barang adalah hubungan searah. Jika harga barang tinggi maka akan
lebih banyak orang yang melihat potensi mendapatkan keuntungan dengan menjual
barang yang diproduksi atau dimilikinya, sehingga jumlah penawaran barang
tersebutpun tinggi.
Sebaliknya apabila harga barang turun, maka jumlah penawaran pun akan
turun. Lebih sedikit orang yang dapat memperoleh keuntungan dari harga yang
rendah, sedangkan mereka yang tidak memperoleh keuntungan dari harga yang
rendah akan menunda penjualan, akibatnya jumlah penawaran di pasar pun
berkurang.
Keseimbangan permintaan barang dan penawaran menghasilkan harga
keseimbangan yang lebih tinggi dan kuantitas keseimbangan yang lebih rendah.
Tampak bahwa dengan memasukkan biaya polusi ke dalam struktur biaya
perusahaan, jumlah barang yang dipertukarkan di pasar menjadi lebih rendah, artinya
perusahaan memproduksi lebih sedikit barang, dan dengan demikian lebih sedikit
polusi yang dihasilkan
Faktor yang mempengaruhi penawaran menurut Ibnu Khaldun adalah
banyaknya permintaan, tingkat keuntungan relative (tingkat harga), tingkat usaha
manusia (produktivitas), besarnya tenaga buruh termasuk ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki, keamanan dan ketenangan, serta kemampuan teknik dan
perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Sedangkan faktor yang

21
mempengaruhi permintaan adalah pendapatan, jumlah penduduk, kebiasaan dan adat
istiadat masyarakat, serta pembangunan dan kemakmuran masyarakat secara umum.

2.4 KESEIMBANGAN PASAR


A. Pengertian Keseimbangan Pasar
Interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran di pasar, akan melahirkan
keseimbangan harga dan kuantitas yang disebut dengan keseimbangan pasar. Jadi,
keseimbangan pasar terjadi jika harga dan jumlah barang yang diminta di pasar sama
dengan harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Dengan kata lain, keseimbangan
pasar terjadi pada harga dan jumlah barang ketika kekuatan penawaran dan
permintaan seimbang. Pada kondisi ini, akan tercipta harga keseimbangan
(equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity). Pada kondisi
keseimbangan, harga dan kuantitas cenderung tetap tidak berubah, selama faktor lain
tetap (tidak berubah).
Keseimbangan ekonomi adalah keadaan dunia di mana kekuatan ekonomi
yang seimbang dan tidak adanya pengaruh eksternal, (keseimbangan) nilai dari
variabel ekonomi tidak akan berubah. Ini adalah titik di mana kuantitas yang diminta
dan kuantitas yang ditawarkan sama. Kesetimbangan pasar, misalnya, mengacu pada
suatu kondisi dimana harga pasar yang dibentuk melalui kompetisi dimana jumlah
barang atau jasa yang dicari oleh pembeli adalah sama dengan jumlah barang atau
jasa yang dihasilkan oleh penjual. Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam
keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik hal ini
ditunjukkan dengan kesamaan Qd = Qs, yakni pada perpotongan kurva permintaan
dengan kurva penawaran. Pada posisi keseimbangan pasar ini tercipta harga
keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity).
Harga Keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan suatu
komoditi ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar dari komoditi yang
bersangkutan dalam suatu sistem bebas usaha. Harga keseimbangan adalah tingkat
harga dimana jumlah suatu komoditi yang ingin dibeli oleh konsumen dalam suatu
saat tertentu tepat sebanding atau sama dengan jumlah penawaran yang ingin
ditawarkan oleh para produsen. Pada tingkat harga yang lebih tinggi jumlah barang
yang diminta akan lebih sedikit daripada jumlah yang ditawarkan. Akibatnya terjadi
kelebihan(surplus) yang akan menekan harga ke arah tingkat keseimbangan. Ditingkat

21
harga yang berada dibawah tingkat keseimbangan, jumlah barang yang diminta
melebihi jumlah yang ditawarkan. Maka akibat yang ditimbulkan yakni
kekurangan (shortage) akan mendorong harga naik menuju tingkat keseimbangan.
Jadi harga keseimbangan, sekali dicapai akan cenderung bertahan.

B. Harga Keseimbangan Pasar (Equilibrium Price)


Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi
rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/ penawaran
dengan konsumen atau permintaan. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran
bersedia melepas barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar
harganya. Dalam kurva harga titik kesetimbangan terjadi titik temu antara kurva
permintaan dan kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price.

Proses Terbentuknya Harga Pasar


Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya
jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan
penawaran akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga keseimbangan.
Perubahan Permintaan Pasar dan Harga Keseimbangan
Kurva permintaan dapat bergeser ke kanan (kenaikan) karena beberapa alasan:
1. Kenaikan harga pengganti atau jatuh pada harga pelengkap
2. Peningkatan pendapatan konsumen
3. Mengubah selera konsumen dan preferensi dalam mendukung produk
4. Penurunan suku bunga
5. Kenaikan umum dalam keyakinan konsumen atau optimism
Pergeseran luar dalam kurva permintaan menyebabkan gerakan (ekspansi)
sepanjang kurva penawaran dan kenaikan harga keseimbangan dan kuantitas.
Perusahaan di pasar akan menjual lebih banyak pada harga yang lebih tinggi dan
karena itu menerima lebih dalam total pendapatan.

Perubahan Penawaran Pasar dan Harga Keseimbangan


Kurva penawaran mungkin beralih ke arah luar jika ada:
1. Penurunan biaya produksi (misalnya penurunan tenaga kerja atau biaya bahan
baku)

21
2. Sebuah subsidi pemerintah untuk produsen yang mengurangi biaya mereka untuk
setiap unit yang disediakan
3. Kondisi iklim yang menyebabkan hasil yang diharapkan lebih tinggi dari
komoditas pertanian
4. Penurunan harga pengganti dalam produksi
5. Perbaikan dalam teknologi produksi menuju produktivitas yang lebih tinggi dan
efisiensi dalam proses produksi dan biaya yang lebih rendah untuk bisnis
6. Masuknya pemasok baru (perusahaan) ke dalam pasar yang mengarah ke
peningkatan pasokan pasar tersedia bagi konsumen.
Pergeseran luar dari kurva penawaran meningkatkan pasokan yang tersedia di
pasar dengan harga masing-masing dan dengan kurva permintaan yang diberikan, ada
penurunan harga keseimbangan pasar dari P1 ke P3 dan peningkatan jumlah output
dibeli dan dijual dari Q1 ke Q3. Pergeseran pasokan menyebabkan perluasan
sepanjang kurva permintaan.
Pergeseran kurva penawaran tidak menyebabkan pergeseran dalam kurva
permintaan. Sebaliknya, kita bergerak bersama (atas atau bawah) kurva permintaan ke
posisi keseimbangan baru. Penurunan pasokan juga mungkin disebabkan
oleh keluarnya perusahaan dari sebuah industri mungkin karena mereka tidak
membuat cukup tinggi tingkat pengembalian oleh beroperasi di pasar tertentu. Harga
keseimbangan dan kuantitas di pasar yang akan berubah bila ada pergeseran di kedua
penawaran pasar dan permintaan.

21
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Keseimbangan umum merupakan suatu kondisi di mana keseimbangan di suatu pasar


tercapai dengan sejalan keseimbangan di pasar lain. Dalam kondisi ini, terciptanya harga dan
kuantitas keseimbangan yang umum berlaku di setiap pasar, setiap komoditas ataupun setiap
segmen. Keseimbangan umum bisa terjadi dalam pasar yang sama (komoditas yang berbeda),
keseimbangan umum antarkomoditas dan keseimbangan umum antarsegmen. Dalam
praktiknya keseimbangan yang terjadi di suatu segmen akan berpengaruh terhadap segmen
lainnya. Keseimbangan juga mempunyai peran pada pasar persaingan sempurna dan tidak
sempurna.
Proses tercapainya keseimbangan umum terjadi secara alamiah, di mana adanya
gangguan atau ketidakseimbangan di suatu segmen akan langsung direspon oleh
keseimbangan di segmen lain. Keseimbangan umum yang terjadi secara alamiah berakibat
pada adanya kecenderungan keseimbangan yang homogen antar sektor atau antar komoditas.
Hal ini membawa implikasi bahwa adanya peningkatan permintaan di suatu segmen bisa
berdampak pada berkurangnya permintaan di segmen lain. Berkurangnya permintaan di
segmen ini bisa mencerminkan turunnya kesejahteraan di kelompok tersebut.
Permintaan dalam siklus ekonomi selalu sama dengan hukum permintaan yang
berbunyi, “semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan barang
tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi suatu barang maka semakin sedikit permintaan
terhadap barang tersebut”.

Hukum penawaran “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah
barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu
barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan” selalu digunakan oleh
penjual, karena mereka selalu mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.

Keseimbangan pasar terjadi jika harga dan jumlah barang yang diminta di pasar sama
dengan harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Dengan kata lain, keseimbangan pasar
terjadi pada harga dan jumlah barang ketika kekuatan penawaran dan permintaan seimbang.
Pada kondisi ini, akan tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah
keseimbangan (equilibrium quantity).

21
DAFTAR PUSTAKA

1) Nicholson, W. (2005). Microeconomic Theory: Basic Principles and Extensions 9 th ed.


Thomson Corp.
2) http://djophan.blogspot.com,
3) Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi: pengantar kepada pendekatan ekonomi
mikro dan makro, PT Raja Grafindo Persada : Jakarta, 2004, hal.380
4) http://kiteklik.blogspot.com,
5) Drs.Faisal Badroe, MBA., et al ,Etika Bisnis Dalam Islam, Kencana: Jakarta, 2007,
hal.91-92
6) http://yukerahmawati.wordpress.com,
7) Drs.Faisal Badroe, MBA., et al ,Etika Bisnis Dalam Islam,...hal.92
8) http://ekonomi.kompasiana.com,
9) http://journeyofarose88.blogspot.com,
10) http://abiaqsa.blogspot.com,
11) Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi,... hal.138

21

Anda mungkin juga menyukai