1
Pada praktiknya kaizen menempatkan kualitas pada prioritas tertinggi. Kaizen
mengajarkan bahwa perusahaan tidak akan mampu bersaing jika kualitas produk dan
pelayanannya tidak memadai, sehingga komitmen manajemen terhadap kualitas sangat
dijunjung tinggi. Kualitas yang dimaksud dalam QCD bukan sekedar kualitas produk,
melainkan kualitas yang ditemppuh untuk menghasilkan produknya.
Ciri khas lain adalah memproduksi dalam jumlah kecil sesuai dengan
permintaan pelanggan akan menghemat biaya dan sumber daya selain
menghilangkan persedian barang dalam proses yang merupakan sejenis
pemborosan yang dapat dihindari dengan menggunakan penjadwalan proses
produksi selain itu juga menggunakan pola produksi campur merata (Heijunka)
yang dimaksud heijunka adalah memproduksi bermacam-macam dalam satu lini
produksi.
3. Menghilangkan pemborosan
2
memperbaiki penanganan bahan baku, tercapainy persediaan dalam jumlah kecil
dan mendapatkan pemasok yang dapat dipercaya.
7. Menghilangkan ketidakpastian
Untuk menghilangkan ketidakpastian dengan pemasok dengan cara
menjalin hubungan abadi dan memilki satu pemasok yang lokasinya
berdekatan dengan perusahaan yang masih kerabat dengan pemilik perusahaan,
sedang dalam proses produksi dengan cara menerapkan system produksi tarik
dengan bantuan kartu kanban dan produksi campur merata (Heijunka).
8. Penekanan pada pemeliharaan jangka panjang.
Karakteristik pemeliharaan dengan berpegang pada kontrak jangka
3
panjang, memperbaiki mutu, fleksibilitas dlm mengadakan pesnan barang,
pemesanan dalam jumlah kecil yang dilakukan berkali-kali, mengadakan perbaikn
secara terus menerus dan berkesinambungan. Istilah lain yang bertujuan
mengimbangi sistem kaizen ini adalah reengineering, yaitu mengadakan
perombakan proses bisnis secara total sampai keakar-akarnya dan sistem ini
diciptakan Amerika untuk mengejar ketinggalannya dari Jepang yang pernah
dibantu ekonominya, baru kalau perombakan ini telah dilakukan, maka
pemeliharaan dan peningkatan secara terus menerus dan berkesinambungan dapat
dilaksanakan.
E. Segmentasi Kaizen
Menurut konsep kaizen dalam Tazakigroup (2000:69), kaizen dibagi menjadi tiga
segmen, tergantung kebutuhan masing-masing perusahaan :
F. Konsep Kaizen
PDCA (Plan, Do, Check, Action)
4
Langkah pertama dari kaizen adalah menerapkan siklus PDCA (plan, do, check
action) sebagian sarana yang menjamin terlaksananya kesinambungan dari kaizen. Hal
ini berguna dalam mewujudkan kebijakan untuk memelihara dan memperbaiki atau
meningkatkan standar. Siklus ini merupakan konsep yang terpenting dari proses kaizen
(Imai, 2005: 4).
G. Penerapan Kaizen
Dalam menerapkan Kaizen, para pemimpin perusahaan atau organisasi di
negara Jepang berpegang pada dua prinsip, antara lain : Memerlukan proses atau cara
kerja yang baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan proses atau cara
kerja demikian, kita bisa bekerja lebih cekatan (bukan bekerja lebih berat). Untuk
mendapatkan proses yang baik, para pemimpin perusahaan perlu mengetahui sumber
masalah-masalah, kemudian meminta ide/gagasan/solusi dari semua karyawannya.
Bagaimanapun juga, merekalah yang menjalani pekerjaan sehari- hari/dekat dengan
pekerjaannya. Biasanya, solusi terbaik adalah solusi yang paling sederhana, logis, dan
mudah dilaksanakan.
Memilih gagasan-gagasan yang sekiranya bisa atau memungkinkan untuk
dilaksanakan kemudian menrapkannya dan bersabar menunggu hasilnya. Ternyata, satu
perbaikan kecil yang dilakukan dalam perusahaan atau organisasi akan dapat
menghasilkan dampak yang besar, dimana waktu dan uang dapat dihemat. Para
karyawan pun semakin bersemangat kerja, karena mereka melihat ide-ide mereka
diterima dan dilaksanakan oleh perusahaan.
5
H. Langkah-langkah Pemecahan Metode Kaizen
6
13. Melakukan pengukuran. Mengumpulakan data dan memonitoring proses serta
memberikan penilaian,
14. Mengecek hasil. Membandingkan hasil pengukuran dengan target yang telah dibuat.
15. Menindak lanjuti dari hasil pengecekan.
16. Membuat standarisasi proses dan melakukan pelatihan dengan standar baru.
I. Dasar Penetapan, Sasaran dan Harapan Yang Ingin Dicapai Dalam Penerapan
Kaizen Costing
Menurut Supriyono (2002:168), penetapan biaya kaizen digolongkan menjadi 2 jenis:
a. Aktivitas-aktivitas yang diimplementasikan pada kinerja sesungguhnya kaizen
jika terjadi perbedaan antara biaya sesungguhnya dan biaya target cukup besar
setelah produk baru diproduksi selama tiga bulan.
b. Aktivitas-aktivitas lainnya yang diimplementasikan secara berkesinambungan
setiap periode untuk mengurangi perbedaan antara laba target dan laba
taksiran dan dengan demikian untuk mencapai biaya yang diperkenankan.”
PT TDW sendiri terdiri dari berbagai bagian yang masing-masing turut berperan
dalam memberikan kontribusi untuk kemajuan perusahaan. Seksi machining adalah salah
bagian dari perusahaan yang bertugas untuk melakuakn proses machining dari produk yang
akan di hasilkan. Seksi machining sendiri di bagi menjadi 2 bagian utama yaitu seksi
machining roda 4 dan seksi machiningroda 2. Untuk seksi machining roda 2 dibagi
lagi menjadi 2 bagian yaitu machining body caliper dan machining master cylinder.
Seiring dengan adanya peningkatan order dari customer untuk body caliper maka
7
kapasitas produksi saat ini tidak akan mencukupi, sehingga kapasitas produksi harus
ditambah. Namun karena adanya tuntutan untuk cost down maka diputuskan untuk
melakukan Kaizen Project pada line machining body caliper untuk meningkatkan kapasitas
produksi demi memenuhi kebutuhan customer. Dari sini kita akan melakukan analisis
implementasi dari Kaizen project untuk peningkatan kapasitas ini dibandingkan dengan
penambahan unit mesin produksi.
Langkah-langkah Perhitungan :
1. Mengidentifikasi data yang tersedia
Data yang berkaitan dengan Kaizen Costing ini dapat kita lihat pada data produksi
PT TDW ini sendiri, sebagai berikut :
Sedangkan Data Permintaan Customer Meningkat dari tahun 2009 sampai tahun 2010
- Data Order untuk Body Caliper R2 Pada tahun 2009 3.531.173 pcs
Berikut rincian data order perbulan :
8
- Data Order untuk Body Caliper R2 tahun 2010 mengalami peningkatan dari tahun
2009, sebanyak 4.120. 155 pcs, berikut ini order perbulan:
Dalam kasus ini, Perusahaan dapat menerapkan Kaizen Costing untuk mengurangi
biaya namun dapat memenuhi order dari pembeli yang meningkat.
9
Berdasarkan hasil studi dan diskusi dengan para engineer maka kita akan menentukan
proses yang akan kita improve sebagai berikut :
1. Proses Rough bore (no 4) akan kita gabung dengan proses Finish Reamer Bore (no 6).
Cutting tool akan di desain ulang menjadi tool kombinasi dan material cutting tool akan
di upgrade dari carbide ke PCD (Polycristalline Diamond) untuk mendapatkan cutting
parameter yang lebih tinggi serta tool life yang lebih lama.
2. Proses Bottom Groove (no 5) cutting tool nya akan didesain ulang untuk mendapatkan
cutting parameter yang lebih tinggi. Proses Seal Groove (no 7) akan kita gabung
dengan proses Boot Groove(no 8). Cutting tool juga akan di desain ulang menjadi tool
kombinasi dan material cutting tool akan di upgrade dari carbide ke PCD
(Polycristalline Diamond) untuk mendapatkan cutting parameter yang lebih tinggi
serta tool life yang lebih lama.
3. Proses Guide Hole S/F & Groove (no 10) cutting toolnya akan didesain ulang untuk
mendapatkan cutting parameter yang lebih tinggi.
Sebelum di Improve
10
Sesudah di Improve
11
12
Berikut perhitungan dari gambar diatas :
Biaya proses per produk = harga cutting tool / life time tool
13
DAFTAR PUSTAKA
L. Gayle Reburn.
http://www.google.co.id/url?url=http://elib.unikom.ac.id/download.php
http://www.google.co.id/url?url=http://bidariayu92.blogspot.com/2015/01/makalah-
manajemen-mutu-perbaikan.html
http://jurnalskripsi.com/usaha-mengurangi-biaya-produksi-dengan-menggunakan-
pendekatan-target-costing-dan-kaizen-costing-studi-kasus-pada-pt-pesona-remaja-malang/
DINA PUNYA :
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/viewFile/2371/2765
file:///C:/Users/User/Downloads/12-1-23-1-10-20160812%20(2).pdf
buku pak riway
file:///C:/Users/User/Downloads/67-127-1-SM.pdf
14