Jika dikelola dengan baik, metode peladangan berpindah dapat
menyediakan jasa ekosistem penting serta melindungi keanekaragaman hayati. Stigma negatif pertanian tebang bakar berkontribusi kehancuran hutan dan pelepasan gas rumah kaca sudah lama melekat dalam metode tradisional ini
Menurut studi terbaru, bila dilakukan secara benar metode perladangan
berpindah ini sesungguhnya menciptakan ekosistem alami dengan keanekaragaman hayati tinggi, kaya dengan cadangan karbon dan resiko erosi tanah yang rendah.
Untuk membuktikannya memang diperlukan pengujian di beberapa lahan yang
berbeda dalam wilayah yang cukup luas. Sehingga dimungkinkan terjadinya suatu siklus, mulai dari tanaman pangan, menjadi hutan muda, hingga menjadi hutan sekunder. Tentu saja ini memerlukan waktu yang cukup lama.
Dataran rendah hutan tropis Kalimantan merupakan lokasi kaya dengan
keanekaragaman hayati dan kaya kayu serta cadangan karbon. Sayangnya kondisi ini dalam taraf mengkhawatirkan akibat adanya perkebunan kelapa sawit dan karet yang menyebabkan erosi tanah, punahnya spesies unik termasuk menjadi sumber pelepasan gas rumah kaca.
Belum banyak diketahui tentang pengaruh lingkungan terhadap pembukaan lahan
dengan sistim tradisional perladangan berpindah.
Diwawancarai masyarakat sekitar, bahwa apakah masyarakat tidak takut akan
membakar luas hutan yang ada. Mereka menjawab bahwa tidak, kami disini membakar tetapi seperti dapat dikendalikan apinya.