Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

MANAJEMEN
BIAYA STRATEJIK

UNIT INVESTASI STRATEGIS DAN


PENENTUAN HARGA TRANSFER

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

12
Ekonomi & Bisnis Akuntasi W321700010 DRS.SUHARMADI, AK.MM.M.Si, CA

Abstract Kompetensi
Sesi 12 ini akan membahas Peran Mahasiswa diharapkan mampu
stratejik unit investasi, Imbal hasil atas menjelaskan Unit investasi stratejik dan
investasi, Kapan menentukan harga penentuan harga transfer pricing
transfer, Penjabaran mata uang asing
dan harga transfer
MODUL 12
UNIT INVESTASI STRATEGIS DAN
PENENTUAN HARGA TRANSFER

Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah mempelajari bab ini, Anda akan mampu:

- Memahami peran stratejik unit bisnis dalam perusahaan


- Memahami dan menghitung imbal hasil atas investasi
- Memahami tentang harga transfer

Materi Pembahasan:

1. Peran stratejik unit investasi


2. Imbal hasil atas investasi
3. Kapan menentukan harga transfer
4. Penjabaran mata uang asing dan harga transfer

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAGIAN I : UNIT INVESTASI STRATEGIS

Sebagian besar perusahaan menggunakan unit bisnis strategis (SBU-strategic business


unit) laba dan SBU investasi untuk mengevaluasi para manajer. SBU laba digunakan karena
dampaknya yang kuat terhadap motivasi dan keselarasan tujuan perusahaan dengan
sasaran SBU.

Sebuah metode yang digunakan untuk membandingkan suatu unit terhadap unit-unit lain
dan terhadap investasi-investasi alternatif sangat diperlukan.

Laba per dolar yang diinvestasikan untuk setiap unit, biasanya disebut sebagai imbal hasil
atas investasi (return on investment-ROI) dapat digunakan untuk membandingkan suatu unit
terhadap unit-unit lain atau teerhadap profitabilitas investasi-investasi alternatif. Konsep ROI
tersebut menjadi dasar bagi SBU investasi.

PERAN STRATEGIS UNIT INVESTASI

Peran strategis SBU investasi sebenarnya sama dengan SBU-SBU lainnya, yaitu :

1) memotivasi manajer

2) memberikan insentif bagi manajer yang membuat keputusan yang konsisten denga
tujuan manajemen puncak

3) menentukan secara adil penghargaan yang diperoleh para manajer

Bagaimana SBU investasi dapat mencapai ketiga tujuan tersebut ?

1. motivasi.

Dapat dicapai karena tujuan meningkatkan ROI sifatnya jelas dan intuitif, dan umumnya
berada dalam pengendalian manajer.

2. keselarasan tujuan

Dapat dicapai karena ROI merupakan suatu ukuran kinerja keuangan yang penting bagi
perusahaan secara keseluruhan.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. pemberian penghargaan yang adil

Dicapai karena penggunaan SBU investasi menjadi dasar yang baik untuk
membendingkan kinerja dari unit-unit yang berbeda ukuran; laba diukur relatif terhadap
jumlah investasi.

ROI memberikan kontribusi dalam mencapai keadilan karena ROI dalah ukuran
kuantitatif dan jelas yang dapat dipahami serta biasanya berada dalam kendali para
manajer.

IMBAL HASIL ATAS INVESTASI

ROI merupakan ukuran utama dari kinerja SBU investasi, disamping RI dan EVA.

ROI yang merupakan sebuah persentase menujukkan bahwa semakin besar persentasenya
maka semakin baik ROI-nya.

Besarnya ROI tergantung pada banyak faktor, diantaranya adalah :

- kondisi ekonomi secara umum

- khususnya, kondisi ekonomi industri perusaat saat itu

Dalam menghitung ROI, laba biasanya ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang
berlaku umum, tapi untuk tujuan internal perusahaan dapat memilih untuk menggunakan
definisi alternatif dari laba, misalnya pendekatan sistem perhitungan biaya variabel.

ROI seringkali disebut imbal hasil atas ekuitas (ROE) bika nilai kepemilikan digunakan untuk
menentukan besarnya investasi.

ROI Merupakan Imbal Hasil atas Penjualan Dikalikan Perputaran Aktiva

Kegunaan pengukuran ROI dapat ditingkatkan dengan melihat ROI sebagai hasil dari dua
komponen, yaitu imbal hasil atas penjualan dan perputaran aktiva.

Imbal hasil atas penjualan (return on sales – ROS) adalah laba perusahaan untuk setiap
nilai penjualan, yang mengukur kemampuan manajer dalam mengendalikan beban dan
meningkatkan penjualan untuk meningkatkan profitabilitas.

Perputaran aktiva (asset turnover) adalah jumlah nilai penjualan yang dicapai untuk setiap
nilai investasi; mengukur kemampuan manajer untuk meningkatkan penjualan dari tingkat
investasi tertentu.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


4 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PENGGUNAAN ROI

Agar ROI bermanfaat, laba dan investasi harus ditentukan secara konsisten dan adil :

1. laba dan investasi harus diukur dengan cara yang sama untuk setiap unit.

2. metode pengukuran harus wajar dan adil untuk semua unit.

Isu-isu pengukuran yang mempengaruhi penentuan laba maupun investasi :

Mengukur Laba Investasi : Dampak dari Kebijakan Akuntansi

Dua jenis utama kebijakan akuntansi yang mempengaruhi ROI adalah :


1) kebijakan pengakuan pendapatan dan beban,

2) metode pengukuran aktiva

Perusahaan memiliki kebijakan akuntansi untuk pengukuran persediaan dan aktiva jangka
panjang yang mempengaruhi laba dan investasi, yakni :

1) kebijakan penyusutan

2) kebijakan kapitalisasi

untuk persediaan :

3) metode pengukuran persediaan

4) sistem perhitungan biaya penuh

5) penghapusan varian

kelima isu pengukuran tersebut mempengaruhi pemahaman yang tepat atas laba bersih dan
investasi, dan dengan demikian juga mempengaruhi ROI.

Isu isu Pengukuran lainnya untuk Laba

Selain kebijakan akuntansi perusahaan, dampak lain pada laba harus dipertimbangkan juga
bila menggunakan ROI :

1) pos-pos yang jarang terjadi.

2) Pajak penghasilan

3) Kurs mata uang asing

4) Pembagian biaya gabungan

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


5 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Mengukur Investasi : Meliputi aktiva yang mana saja ?

Metode yang umum digunakan untuk menghitung ROI adalah mendefinisikan investasi
sebagai biaya bersih dari aktiva jangka panjang ditambah modal kerja.

Kriteria penting untuk memasukkan aktiva dalam ROI adalah tingkat dimana suatu unit
mengendalikan aktiva tersebut.

Aktiva jangka panjang biasanya dimasukkan dalam investasi jika dapat ditelusuri pada suatu
unit. Tetapi akan timbul masalah manajemen jika aktiva jangka panjang disewagunakan atau
jika sejumlah beasar aktiva tersebut menganggur.

Sewa guna usaha memerlukan kebijakan perusahaan yang jelas tentang bagaimana sewa
guna usaha akan diperlakukan dalam menghitung ROI, jadi para manajer akan termotivasi
dengan semestinya untuk menyewakan atau tidak, berdasarkan kebijakan perusahaan.

Untuk aktiva yang menganggur, yang menjadi isu utamanya adalah dapat dikendalikan atau
tidaknya aktiva tersebut. Jika aktiva yang menganggur tersebut memiliki alternatif
penggunaan atau siap jual, aktiva ini harus dimasukkan dalam jumlah investasi untuk
menghitung ROI. Jika manajemen puncak ingin mendorong divestasi aktiva yang
menganggur, memasukkan aktiva menganggur dalam ROI akan memotivasi tindakan yang
diinginkan karena divestasi akan mengurangi investasi dan meningkatkan ROI.

Mengukur Investasi : Mengalokasikan aktiva-aktiva yang digunakan bersama

Pada saat fasilitas-fasilitas bersama, seperti fasilitas pemeliharaan bersama terlibat,


manajemn harus menentukan suatu pengaturan pembagian yang adil. Manajemen puncak
harus menelusuri aktiva-aktiva pada unit-unit bisnis yang menggunakannya dan
mengalokasikan aktiva-aktiva yang tidak dapat ditelusuri dengan dasar yang sebisa mungkin
mendekati jumlah penggunaan aktualnya.

Mengukur Investasi : Nilai saat ini

Jumlah investasi biasanya merupakan biaya historis dari aktiva.

Biaya historis adalah nilai buku aktiva lancar ditambah nilai buku bersih aktiva jangka
panjang.

Nilai buku bersih adalah biaya historis aktiva dikurangi akumulasi penyusutan.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


6 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Masalah muncul pada saat aktiva jangka panjang merupakan bagian yang signifikan dari
total investasi karena sebagian besar aktiva jangka panjang dinyatakan dalam biaya historis,
dan perubahan-perubahan harga sejak pembelian aktiva-aktiva ini dalpat membuat angka-
angka biaya historis tersebut tidak relevan dan menyesatkan.

Pendekatan strategis yang tepat adalah yang menggunakan nilai investasi yang, dalam
perhitungan ROI, memperhitungkan penggantian aktiva pada nilai pasarnya saat ini,
sehingga keputusan dibuat berdasarkan profitabilitas produk serta jasa perusahaan saat ini
dan dimasa depan, dan tidak hanya berdasarkan profitabilitas masa lalu.

Selain nilai strategisnya, penggunaan nilai sat ini membantu mengurangi ketidakadilan dari
nilai bersih dengan biaya historis ketika membandingkan diantara unit-unit bisnis dengan
aktiva yang umurnya berbeda-beda. Unit-unit dengan aktiva yang lebih lama dengan metode
nilai buku bersih memiliki ROI yang secara signifikan relatif lebih tinggi daripada unit-unit
dengan aktiva yang lebih baru, karena dampak dari perubahan harga dan akumulasi
penyusutan selama masa manfaat aktiva tersebut.

Penggunaan nilai saat ini membantu mengurangi bias, karena nilai saat ini tidak terpengaruh
oleh umur aktiva sekuat nilai buku bersih berdasarkan biaya historis.

Penggunaan nilai saat ini memperbaiki penggunaan ROI sebagai ukuran kinerja manajer
maupun sebagai ukuran kinerja ekonomi dari unit-unit itu sendiri; nilai saat ini membuat
perhitungan ROI lebih relevan dan dapat diperbandingkan.

Ukuran nilai saat ini

Tiga metode untuk mengembangkan atau memperkirakan nilai saat ini dari aktiva adalah :

1) nilai buku kotor (gross book value – GBV), adalah biaya historis tanpa pengurangan
atas penyusutan.

2) Biaya penggantian, menunjukkan biaya sekarang untuk menggantikan aktiva pada


tingkat layanan dan fungsionalitas saat ini.

3) Nilai likuidasi, adalah harga yang diterima atas penjualan aktiva.

Sebagai ilustrasi :

Ada tiga wilayah pemasaran Compucity, yang memiliki 15 toko di Mildwest, 18 di Boston, dan 13 di
Florida selatan. Nilai buku bersih, nilai buku kotor, biaya penggantian, dan nilai likuidasi di tahun
2004 untuk toko-toko disetiap wilayah adalah sebagai berikut :

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


7 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
wilayah laba Nilai Nilai Biaya Nilai
buku bersih buku kotor penggantian likuidasi
Data keuangan
Wildwest $26.000 $192.500 $250.500 $388.000 $332.000
Boston 38.500 212.000 445.000 650.000 1.254.600
Florida selatan 16.850 133.000 155.450 225.500 195.000
ROI
Wildwest 13.51% 10.38% 6.70% 7.83%
Boston 18.16 8.65 5.92 3.07
Florida selatan 12.67 10.84 7.47 8.64

Biaya penggantian berguna dalam mengevaluasi kinerja manajer karena biaya penggantian
merupakan ukuran terbaik dalam pengukuran investasi bisnis yang berkelanjutan.

ISU-ISU SRTATEGIS DALAM MENGGUNAKAN ROI

Selain isu-isu pengukuran yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat dua isu penting yang
harus dipertimbangkan dalam menggunakan ROI untuk mengevaluasi SBU investasi :

1. penggunaan balanced scorecard untuk menghindari fokus yang berlebihan pada


hasik-hasil jangka pendek.

2. ROI tidak memiliki insentif untuk mendorong investasi baru oleh unit-unit yang paling
menguntungkan.

LABA RESIDU (residual income - RI)

Adalah jumlah nilai uang yang sama dengan laba unit bisnis dikurangi beban untuk investasi
pada unit tersebut.

Beban tersebut ditentukan dengan mengalikan tingkat imbal hasil minimum yang diinginkan
perusahaan dengan jumlah investasi.

Keunggulan RI adalah memungkinkan suatu unit untuk mengejar peluang investasi selama
imbal hasil dari investasi tersebut melebihi tingkat imbal hasil minimum yang ditetapkan
perusahaan.

Keunggulan lain dari RI adalah :

- bahwa perusahaan dapat menyesuaikan tingkat imbal hasil yang diharapkan untuk
risiko yang berbeda-beda.
- Sangat mungkin untuk memperhitungkan beban investasi yang berbeda-beda untuk
jenis aktiva yang berbeda-beda.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


8 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
KELEMAHAN LABA RESIDU

Ukuran RI secara efektif mengatasi masalah ketiadaan insentif dari ROI, tetapi RI juga
memiliki kelemahan, yaitu :

- karena RI bukan dalam persentase, sehingga menimbulkan masalah yang sama


dengan SBU-SBU laba, yaitu tidak dapat digunakan untuk membandingkan unit-unit
dengan ukuran yang sangat berbeda.
ROI dan RI dapat saling melengkapi dalam evaluasi SBU investasi.

Keunggulan dan kelemahan masing-masing ukuran dapat diringkas sebagai berikut :

keunggulan keterbatasan
ROI mudah dimengerti. Tidak adanya insentif bagi unit-unit
dengan ROI tinggi untuk melakukan
dapat dibandingkan dengan tingkat investasi pada proyek-proyek yang
bunga dan imbal hasil dari investasi- memiliki ROI lebih tinggi daripada
investasi lainnya. tingkat imbal hasil minimum, tetapi
lebih rendah daripada ROI unit tsb
Banyak digunakan. saat ini.

RI Mendukung insentif untuk menerima Menguntungkan unit-unit yang besar


semua proyek dengan Roi diatas ketika tingkat imbal hasil
tingkat imbal hasil minimum. minimumnya rendah.

Dapat menggunakan tingkat imbal hasil Tidak seintuitif ROI


minimum untuk menyesuaikan dengan
berbagai perbedaan risiko. Mungkin sulit untuk mencapai tingkat
imbal hasil minimum.
Dapat menggunakan tingkat imbal hasil
minimum yang berbeda-beda untuk
jenis aktiva yang berbeda-beda.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


9 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ROI dan RI Sesuai dengan tujuan manajemen Dapat menyesatkan pengambilan
puncak dalam hal imbal hasil atas keputusan yang strategis; tidak
aktiva (return on asset – ROA) selengkap balanced scorecard yang
memasukkan kepuasan pelanggan,
Ukuran keuangan yang menyeluruh; proses internal, dan pembelajaran,
mencakup semua elemen penting bagi juga ukuran-ukuran keuangan;
manajemen puncak : pendapatan, balanced scorecard terkait langsung
biaya, dan investasi. dengan strategi.

Dapat dibandingkan ; mengembangkan Isu-isu pengukuran; variasi dalam


pengendalian manajemen puncak pengukuran persediaan dan aktiva
dengan adanya perbandingan antara jangka panjang serta dalam
unit-unit bisnis. perlakuan terhadap pos-pos yang
jarang terjadi, pajak penghasilan,
dampak kurs mata uang asing, dan
penggunaan/biaya dari aktiva yang
digunakan bersama.

Focus jangka pendek; investasi


dengan manfaat jangka panjang
mungkin diabaikan.

NILAI TAMBAH EKONOMIS (economic value added – EVA)

Adalah laba unit bisnis setelah pajak dan pengurangan biaya modal.

EVA menggunakan biaya modal perusahaan daripada tingkat imbal hasil minimum.

Biaya modal biasanya diperoleh dengan menghitung rata-rata tertimbang biaya dari dua
sumber dana perusahaan : pinjaman dan penjualan saham.

EVA digunakan untuk memfokuskan perhatian manajer pada upaya menciptakan nilai bagi
pemegang saham dengan memperoleh laba yang lebih besar daripada biaya modal
perusahaan.

Pemakai EVA tidak mengikuti kebijakan-kebijakan akuntnai konservatif dan konvensional.


Pengguna EVA sering menyesuaikan laba untuk aspek-aspek akuntansi akrual tertentu agar
laba EVA lebih berguna dalam memproyeksikan arus kas dan potensi laba jangka panjang
perusahaan. Salah satu penyesuaiannya adalah menggunakan biaya saat ini untuk menilai
persediaan untuk neraca maupun harga pokok penjualannya sehingga total aktiva maupun
laba dinyatakan dengan biaya saat ini.

BAGIAN II : PENENTUAN HARGA TRANSFER

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


10 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Adalah penentuan harga tukar produk atau jasa ketika terjadi pertukaran produk atau jasa
antar unit bisnis yang berbeda dalam perusahaan.

TUJUAN PENENTUAN HARGA TRANSFER

Tujuan dari penentuan harga transfer sama dengan tujuan untuk SBU, yaitu (1) memotivasi
para manajer, (2) memberikan insentif yang tepat bagi para manajer agar membuat
keputusan yang konsisten dengan tujuan perusahaan, (3) menyediakan dasar bagi
pemberian penghargaan yang adil kepada para manajer.

Untuk memenuhi tujuan tersebut, penentuan harga transfer juga harus mempertimbangkan
tujuan strategis perusahaan.

Tujuan strategis lainnya dari penentuan harga transfer adalah mengembangkan kemitraan
yang strategis.

METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER

Empat metode penentuan harga transfer adalah :

1) metode biaya variable, menetapkan harga transfer sama dengan biaya variable dari
SBU penjual.
2) Metode biaya penuh, menetapkan harga transfer sama dengan biaya variable
ditambah alokasi biaya tetap untuk SBU penjual.
3) Metode harga pasar, menetapkan harga transfer sebagai harga saat ini di pasar
untuk produk SBU penjual.
4) Metode harga negosiasi, melibatkan proses negosiasi dan Madang kala arbitrase
antar unit untuk menentukan harga transfer.

Keunggulan dan kelemahan empat metode penentuan harga transfer

Metode Keunggulan Kelamahan


Biaya variable Memberikan motivasi yang tepat bagi para Tidak tepat untuk keputusan jangka
manager untuk mengambil keputusan panjang dimana biaya tetap hádala
jangka pendek yang benar, dimana biaya relevan, 7 harga harus dpt
tetap penjual diharapkan tidak berubah. mencakup biaya tetap juga biaya
Apabila variable penjual kurang dan harga variable.
pembeli di luar, harga transfer biaya variable
akan menyebabkan preusan mengambil Tidak adail bagi penjual jira penjual
sumber dari dalam, keputusan yg tepat. hádala SBU laba atau investasi.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Biaya penuh Mudah untuk diterapkan. Ketidakrelevanan biaya tetap
dalam pengambilan keputusan
Intuitif dan mudah dimengerti. jangka pendek; biaya tetap harus
diabaikan dlm pilihan pembeli, baik
Lebih disukai oleh petugas pajak daripada membeli dari dalam atau luar
metode biaya variable perusahaan.

Tepat untuk pengambilan keputusan jangka Jira digunakan, seharusnya berupa


panjang dimana biaya tetap adalah relevan biaya estándar, bukan biaya actual
dan harga harus dpt menutup biaya tetap & (memungkinkan pembeli untuk
variable. mengetahui biaya terlebih dahulu
dan mencegah penjual
membiarkan terjadinya inefisiensi)

Harga pasar Membanu mempertahankan otonomi unit. Produk-produk menengah


seringkali tidak mempunyai harga
Menjadi insentif bagi SBU penjual agar pasar.
dapat bersaing dengan pemasok luar.
Seharusnya disesuaikan untuk
Memiliki estándar arm’s-length yang penghematan biaya seperti
diinginkan oleh petugas pajak mengurangi biya penjualan, tidak
ada komisi dll.

Harga negosiasi Dapat menjadi pendekatan yang paling Memerlukan peraturan negosiasi
praktis ketika konflik yang significan terjadi. dan/atau prosedur arbitrase,
dimana dpt mengurangi otonomi.

Berpotensi menimbulkan masalah


pajak, mungkin tidak dikategorikan
sebagai hubungan istimewa.

Memilih Metode Penentuan Harga Transfer yang Tepat

Tiga faktor penting untuk dipertimbangkan dalam memutuskan apakah akan melakukan
transfer internal dan dalam menetapkan harga transfer adalah :

1. apakah terdapat pemasok luar ?


2. apakah biaya variabel penjual lebih kecil daripada harga pasar ?
3. apakah SBU penjual beroperasi pada kapasitas penuh ?

Berikut ditampilkan pengaruh dari ketiga faktor tersebut terhadap pilihan harga transfer dan
terhadap keputusan untuk membeli di dalam atau di luar.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


12 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Memilih harga transfer yang tepat

ISU-ISU PAJAK INTERNASIONAL DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER

Standar Netral (arm’s-length standard)

Menyatakan bahwa harga transfer yang ditetapkan agar mencerminkan harga yang telah
ditentukan oleh pihak-pihak tanpa hubungan istimewa yang bertindak secara bebas.

Standar netral diterapkan dengan banyak cara, tetapi tiga metode yang paling banyak
digunakan adalah :

1) metode harga perbandingan


metode ini menetapkan harga netral menggunakan harga jual peroduk serupa,
ditentukan oleh perusahaan yang tidak terkait.

Kelemahannya adalah bahwa metode ini tergantung pada keterseediaan harga dari
pihak-pihak tidak terkait dan yang dapat dibandingkan.

2) metode harga jual kembali


metode ini berdasarkan pada markup yang tepat berdasarkan laba kotor perusahaan
lain yang tidak berkaitan yang menjual produk serupa.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


13 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3) metode biaya plus.
Menentukan harga transfer berdasarkan biaya dari penjual ditambah persentase laba
kotor yang ditentukan dengan membandingkan harga dari penjual dengan harga dari
pihak-pihak yang tidak terkait.

Kesepakatan Penentuan Harga di Muka (advance pricing agreements –APA)

Adalah kesepakatan antara kantor pajak dan perusahaan yang menggunakan harga
transfer untuk membentuk kesepakatan harga transfer.

Tujuan dari program ini adalah memecahkan masalah perselisihan penentuan harga transfer
dalam satu cara yang tepat untuk menghindari proses pengadilan yang menghabiskan
banyak biaya.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


14 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

1. Blocher, Stout, & Cokins. 2013. Cost Management. Prentice Hall.


2. Hansen Mowen . 2012. Cost Management. Mc Grow Hill.
3. Morse Davis. 1998. Cost Management Accounting : Strategic Approach. Mc. Grow
Hill

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


15 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai