MANAJEMEN
BIAYA STRATEJIK
12
Ekonomi & Bisnis Akuntasi W321700010 DRS.SUHARMADI, AK.MM.M.Si, CA
Abstract Kompetensi
Sesi 12 ini akan membahas Peran Mahasiswa diharapkan mampu
stratejik unit investasi, Imbal hasil atas menjelaskan Unit investasi stratejik dan
investasi, Kapan menentukan harga penentuan harga transfer pricing
transfer, Penjabaran mata uang asing
dan harga transfer
MODUL 12
UNIT INVESTASI STRATEGIS DAN
PENENTUAN HARGA TRANSFER
Materi Pembahasan:
Sebuah metode yang digunakan untuk membandingkan suatu unit terhadap unit-unit lain
dan terhadap investasi-investasi alternatif sangat diperlukan.
Laba per dolar yang diinvestasikan untuk setiap unit, biasanya disebut sebagai imbal hasil
atas investasi (return on investment-ROI) dapat digunakan untuk membandingkan suatu unit
terhadap unit-unit lain atau teerhadap profitabilitas investasi-investasi alternatif. Konsep ROI
tersebut menjadi dasar bagi SBU investasi.
Peran strategis SBU investasi sebenarnya sama dengan SBU-SBU lainnya, yaitu :
1) memotivasi manajer
2) memberikan insentif bagi manajer yang membuat keputusan yang konsisten denga
tujuan manajemen puncak
1. motivasi.
Dapat dicapai karena tujuan meningkatkan ROI sifatnya jelas dan intuitif, dan umumnya
berada dalam pengendalian manajer.
2. keselarasan tujuan
Dapat dicapai karena ROI merupakan suatu ukuran kinerja keuangan yang penting bagi
perusahaan secara keseluruhan.
Dicapai karena penggunaan SBU investasi menjadi dasar yang baik untuk
membendingkan kinerja dari unit-unit yang berbeda ukuran; laba diukur relatif terhadap
jumlah investasi.
ROI memberikan kontribusi dalam mencapai keadilan karena ROI dalah ukuran
kuantitatif dan jelas yang dapat dipahami serta biasanya berada dalam kendali para
manajer.
ROI merupakan ukuran utama dari kinerja SBU investasi, disamping RI dan EVA.
ROI yang merupakan sebuah persentase menujukkan bahwa semakin besar persentasenya
maka semakin baik ROI-nya.
Dalam menghitung ROI, laba biasanya ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang
berlaku umum, tapi untuk tujuan internal perusahaan dapat memilih untuk menggunakan
definisi alternatif dari laba, misalnya pendekatan sistem perhitungan biaya variabel.
ROI seringkali disebut imbal hasil atas ekuitas (ROE) bika nilai kepemilikan digunakan untuk
menentukan besarnya investasi.
Kegunaan pengukuran ROI dapat ditingkatkan dengan melihat ROI sebagai hasil dari dua
komponen, yaitu imbal hasil atas penjualan dan perputaran aktiva.
Imbal hasil atas penjualan (return on sales – ROS) adalah laba perusahaan untuk setiap
nilai penjualan, yang mengukur kemampuan manajer dalam mengendalikan beban dan
meningkatkan penjualan untuk meningkatkan profitabilitas.
Perputaran aktiva (asset turnover) adalah jumlah nilai penjualan yang dicapai untuk setiap
nilai investasi; mengukur kemampuan manajer untuk meningkatkan penjualan dari tingkat
investasi tertentu.
Agar ROI bermanfaat, laba dan investasi harus ditentukan secara konsisten dan adil :
1. laba dan investasi harus diukur dengan cara yang sama untuk setiap unit.
Perusahaan memiliki kebijakan akuntansi untuk pengukuran persediaan dan aktiva jangka
panjang yang mempengaruhi laba dan investasi, yakni :
1) kebijakan penyusutan
2) kebijakan kapitalisasi
untuk persediaan :
5) penghapusan varian
kelima isu pengukuran tersebut mempengaruhi pemahaman yang tepat atas laba bersih dan
investasi, dan dengan demikian juga mempengaruhi ROI.
Selain kebijakan akuntansi perusahaan, dampak lain pada laba harus dipertimbangkan juga
bila menggunakan ROI :
2) Pajak penghasilan
Metode yang umum digunakan untuk menghitung ROI adalah mendefinisikan investasi
sebagai biaya bersih dari aktiva jangka panjang ditambah modal kerja.
Kriteria penting untuk memasukkan aktiva dalam ROI adalah tingkat dimana suatu unit
mengendalikan aktiva tersebut.
Aktiva jangka panjang biasanya dimasukkan dalam investasi jika dapat ditelusuri pada suatu
unit. Tetapi akan timbul masalah manajemen jika aktiva jangka panjang disewagunakan atau
jika sejumlah beasar aktiva tersebut menganggur.
Sewa guna usaha memerlukan kebijakan perusahaan yang jelas tentang bagaimana sewa
guna usaha akan diperlakukan dalam menghitung ROI, jadi para manajer akan termotivasi
dengan semestinya untuk menyewakan atau tidak, berdasarkan kebijakan perusahaan.
Untuk aktiva yang menganggur, yang menjadi isu utamanya adalah dapat dikendalikan atau
tidaknya aktiva tersebut. Jika aktiva yang menganggur tersebut memiliki alternatif
penggunaan atau siap jual, aktiva ini harus dimasukkan dalam jumlah investasi untuk
menghitung ROI. Jika manajemen puncak ingin mendorong divestasi aktiva yang
menganggur, memasukkan aktiva menganggur dalam ROI akan memotivasi tindakan yang
diinginkan karena divestasi akan mengurangi investasi dan meningkatkan ROI.
Biaya historis adalah nilai buku aktiva lancar ditambah nilai buku bersih aktiva jangka
panjang.
Nilai buku bersih adalah biaya historis aktiva dikurangi akumulasi penyusutan.
Pendekatan strategis yang tepat adalah yang menggunakan nilai investasi yang, dalam
perhitungan ROI, memperhitungkan penggantian aktiva pada nilai pasarnya saat ini,
sehingga keputusan dibuat berdasarkan profitabilitas produk serta jasa perusahaan saat ini
dan dimasa depan, dan tidak hanya berdasarkan profitabilitas masa lalu.
Selain nilai strategisnya, penggunaan nilai sat ini membantu mengurangi ketidakadilan dari
nilai bersih dengan biaya historis ketika membandingkan diantara unit-unit bisnis dengan
aktiva yang umurnya berbeda-beda. Unit-unit dengan aktiva yang lebih lama dengan metode
nilai buku bersih memiliki ROI yang secara signifikan relatif lebih tinggi daripada unit-unit
dengan aktiva yang lebih baru, karena dampak dari perubahan harga dan akumulasi
penyusutan selama masa manfaat aktiva tersebut.
Penggunaan nilai saat ini membantu mengurangi bias, karena nilai saat ini tidak terpengaruh
oleh umur aktiva sekuat nilai buku bersih berdasarkan biaya historis.
Penggunaan nilai saat ini memperbaiki penggunaan ROI sebagai ukuran kinerja manajer
maupun sebagai ukuran kinerja ekonomi dari unit-unit itu sendiri; nilai saat ini membuat
perhitungan ROI lebih relevan dan dapat diperbandingkan.
Tiga metode untuk mengembangkan atau memperkirakan nilai saat ini dari aktiva adalah :
1) nilai buku kotor (gross book value – GBV), adalah biaya historis tanpa pengurangan
atas penyusutan.
Sebagai ilustrasi :
Ada tiga wilayah pemasaran Compucity, yang memiliki 15 toko di Mildwest, 18 di Boston, dan 13 di
Florida selatan. Nilai buku bersih, nilai buku kotor, biaya penggantian, dan nilai likuidasi di tahun
2004 untuk toko-toko disetiap wilayah adalah sebagai berikut :
Biaya penggantian berguna dalam mengevaluasi kinerja manajer karena biaya penggantian
merupakan ukuran terbaik dalam pengukuran investasi bisnis yang berkelanjutan.
Selain isu-isu pengukuran yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat dua isu penting yang
harus dipertimbangkan dalam menggunakan ROI untuk mengevaluasi SBU investasi :
2. ROI tidak memiliki insentif untuk mendorong investasi baru oleh unit-unit yang paling
menguntungkan.
Adalah jumlah nilai uang yang sama dengan laba unit bisnis dikurangi beban untuk investasi
pada unit tersebut.
Beban tersebut ditentukan dengan mengalikan tingkat imbal hasil minimum yang diinginkan
perusahaan dengan jumlah investasi.
Keunggulan RI adalah memungkinkan suatu unit untuk mengejar peluang investasi selama
imbal hasil dari investasi tersebut melebihi tingkat imbal hasil minimum yang ditetapkan
perusahaan.
- bahwa perusahaan dapat menyesuaikan tingkat imbal hasil yang diharapkan untuk
risiko yang berbeda-beda.
- Sangat mungkin untuk memperhitungkan beban investasi yang berbeda-beda untuk
jenis aktiva yang berbeda-beda.
Ukuran RI secara efektif mengatasi masalah ketiadaan insentif dari ROI, tetapi RI juga
memiliki kelemahan, yaitu :
keunggulan keterbatasan
ROI mudah dimengerti. Tidak adanya insentif bagi unit-unit
dengan ROI tinggi untuk melakukan
dapat dibandingkan dengan tingkat investasi pada proyek-proyek yang
bunga dan imbal hasil dari investasi- memiliki ROI lebih tinggi daripada
investasi lainnya. tingkat imbal hasil minimum, tetapi
lebih rendah daripada ROI unit tsb
Banyak digunakan. saat ini.
Adalah laba unit bisnis setelah pajak dan pengurangan biaya modal.
EVA menggunakan biaya modal perusahaan daripada tingkat imbal hasil minimum.
Biaya modal biasanya diperoleh dengan menghitung rata-rata tertimbang biaya dari dua
sumber dana perusahaan : pinjaman dan penjualan saham.
EVA digunakan untuk memfokuskan perhatian manajer pada upaya menciptakan nilai bagi
pemegang saham dengan memperoleh laba yang lebih besar daripada biaya modal
perusahaan.
Tujuan dari penentuan harga transfer sama dengan tujuan untuk SBU, yaitu (1) memotivasi
para manajer, (2) memberikan insentif yang tepat bagi para manajer agar membuat
keputusan yang konsisten dengan tujuan perusahaan, (3) menyediakan dasar bagi
pemberian penghargaan yang adil kepada para manajer.
Untuk memenuhi tujuan tersebut, penentuan harga transfer juga harus mempertimbangkan
tujuan strategis perusahaan.
Tujuan strategis lainnya dari penentuan harga transfer adalah mengembangkan kemitraan
yang strategis.
1) metode biaya variable, menetapkan harga transfer sama dengan biaya variable dari
SBU penjual.
2) Metode biaya penuh, menetapkan harga transfer sama dengan biaya variable
ditambah alokasi biaya tetap untuk SBU penjual.
3) Metode harga pasar, menetapkan harga transfer sebagai harga saat ini di pasar
untuk produk SBU penjual.
4) Metode harga negosiasi, melibatkan proses negosiasi dan Madang kala arbitrase
antar unit untuk menentukan harga transfer.
Harga negosiasi Dapat menjadi pendekatan yang paling Memerlukan peraturan negosiasi
praktis ketika konflik yang significan terjadi. dan/atau prosedur arbitrase,
dimana dpt mengurangi otonomi.
Tiga faktor penting untuk dipertimbangkan dalam memutuskan apakah akan melakukan
transfer internal dan dalam menetapkan harga transfer adalah :
Berikut ditampilkan pengaruh dari ketiga faktor tersebut terhadap pilihan harga transfer dan
terhadap keputusan untuk membeli di dalam atau di luar.
Menyatakan bahwa harga transfer yang ditetapkan agar mencerminkan harga yang telah
ditentukan oleh pihak-pihak tanpa hubungan istimewa yang bertindak secara bebas.
Standar netral diterapkan dengan banyak cara, tetapi tiga metode yang paling banyak
digunakan adalah :
Kelemahannya adalah bahwa metode ini tergantung pada keterseediaan harga dari
pihak-pihak tidak terkait dan yang dapat dibandingkan.
Adalah kesepakatan antara kantor pajak dan perusahaan yang menggunakan harga
transfer untuk membentuk kesepakatan harga transfer.
Tujuan dari program ini adalah memecahkan masalah perselisihan penentuan harga transfer
dalam satu cara yang tepat untuk menghindari proses pengadilan yang menghabiskan
banyak biaya.