Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

MANAJEMEN
BIAYA STRATEJIK

KOMPENSASI MANAJEMEN DAN


PENILAIAN BISNIS

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

13
Ekonomi & Bisnis Akuntasi W321700010 DRS.SUHARMADI, AK.MM.M.Si, CA

Abstract Kompetensi
Sesi 1 ini akan membahas Jenis Mahasiswa diharapkan mampu
Kompensasi manajemen, Peran menjelaskan Kompensasi Manajemen
stratejik dan tujuan kompensasi dan Penilaian bisnis
manajemen, Evaluasi dan penilaian
bisnis
MODUL 13
KOMPENSASI MANAJEMEN DAN
PENILAIAN BISNIS

Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah mempelajari bab ini, Anda akan mampu:

- Menyebutkan dan memahami jenis kompensasi manajemen


- Memehami peran stratejik dan tujuan kompensasi manajemen
- Memahami dan melakukan evaluasi dan penilaian bisnis

Materi Pembahasan:

1. Jenis Kompensasi manajemen


2. Peran stratejik dan tujuan kompensasi manajemen
3. Evaluasi dan penilaian bisnis

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAGIAN 1. KOMPENSASI MANAJEMEN

JENIS-JENIS KOMPENSASI MANAJEMEN

Program kompensasi manajemen adalah kebijakan dan prosedur untuk memberikan


kompensasi bagi manajer.

Kompensasi mencakup satu atau lebih dari hal-hal berikut :

- gaji, adalah pembayaran tetap


- bonus, didasarkan pada pencapaian tujuan-tujuan kinerja untuk suatu periode.
- tunjangan, meliputi perjalanan khusus, keanggotaan di klub kebugaran, tiket
pertunjukan, pembayaran ekstra lainnya oleh perusahaan.

PERAN STRATEGIS DAN TUJUAN KOMPENSASI MANAJEMEN

Peran strategis kompensasi manajemen mempunyai tiga aspek :

1. kondisi strategis yang dihadapi perusahaan,


2. dampak penghindaran risiko terhadap pembuatan keputusan manager,
3. masalah etika tertentu.
Rancangan Program Kompensasi untuk Kondisi-kondisi Strategis yang ada

Program kompensasi seharusnya didasarkan pada analisis strategis preusan : kekuatan dan
kelemahan kompetitifnya serta faktor-faktor penentu keberhasilan. Program kompensasi
juga dapat berubah sejalan dengan berubahnya kondisi-kondisi strategis yang dihadapi
perusahaan dari waktu ke waktu.

Berikut tampilan program kompensasi disusun secara khusus untuk berbagai kondisi strategis :

Tahap siklus hidup penjualan gaji bonus tunjangan


produk
Pengenalan produk Tinggi Rendah Rendah
Pertumbuhan Rendah Tinggi Kompetitif
Kedewasaan Kompetitif Kompetitif Kompetitif
Penurunan Tinggi Rendah Kompetitif

Penghindaran Risiko dan Kompensasi Manajemen

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Penghindaran risiko secara relatif dari manajer memiliki dampak yang penting dalam
pembuatan keputusan.

Penghindaran risiko adalah kecenderungan untuk lebih menyukai keputusan-keputusan


dengan hasil yang dapat dipastikan daripada hasil-hasil yang tidak pasti.

Program kompensasi dapat mengatur penghindaran risiko secara efektif dengan memilih
bauran gaji dan bonus dalam total kompensasi secara cermat.

Masalah Etika
Ada dua masalah etika yang harus diperhitungkan dalam merancang dan menerapkan
program kompensasi :
1. tingkat kompensasi secara keseluruhan
2. tindakan tidak etis yang mungkin dilakukan manajer untuk memenuhi tujuan

Tujuan Kompensasi Manajemen


Program kompensasi manajemen dikembangkan dengan tujuan mendukung tujuan strategis
perusahaan, sehingga tujuan kompensasi manajemen harus konsisten dengan tiga tujuan
pengendalian manajemen, yaitu
- motivasi
- memberikan insentif,
- menentukan secara adil atas penghargaan
Dalam mengembangkan program kompensasi, akuntan manajemn bekerja untuk mencapai
keadilan dengan membuat program tersebut sederhana, jelas dan konsisten. Keadilan juga
berarti bahwa program terfokus hanya pada aspek-aspek yang dapat dikendalikan dari
kinerja manajer.

PROGRAM BONUS

Kompensasi berupa bonus merupakan elemen yang paling cepat tumbuh dalam total
kompensasi dan seringkali merupakan bagian terbesar.

Tiga aspek penting dalam pengelompokan program pemberian bonus :

 Dasar kompensasi, yaitu bagaimana pemberian bonus ditentukan.


Tiga dasar yang paling umum adalah :
1) harga saham
2) kinerja berbasis SBU biaya, pendapatan, laba, atau investasi, dan
3) balanced scorecard
 Sumber kompensasi, yaitu darimana pendanaan bonus berasal.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


4 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dua sumber kompensasi yang paling umum adalah laba SBU manager dan sumber
perusahaan keseluruhan berdasarkan total laba perusahaan.

 Cara pembayaran, yaitu bagaimana bonus akan diberikan.


Dua cara umum adalah tunai dan saham. Tunai dan saham dapat diberikan saat ini
ataupun ditangguhkan ke tahun-tahun mendatang. Saham dapat diberikan secara
langsung atau diberikan dalam bentuk opsi saham.

Dasar Kompensasi Bonus

Apabila harga saham digunakan, jumlah bonus dapat didasarkan pada jumlah kenaikan
harga saham atau pada apakah harga saham tersebut mencapai sasaran tertentu yang
telah ditentukan.

Apabila ukuran akuntansi atau CSF digunakan, jumlah bonus dapat ditentukan melalui salah
satu dari tiga cara berikut :

1) dengan membandingkan kinerja sekarang dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya,

2) membendingkan kinerja dengan anggaran yang telah ditentukan,

3) membandingkan kinerja manajer dengan kinerja manajer lainnya.

Kelemahan dua metode pertama, yaitu perbandingan dengan tahun sebelumnya atau
dengan anggaran, adalah bahwa situasi ekonomi dari SBU manajer bisa saja sangat
berubah dari tahun sebelumnya atau dari sat target anggaran ditetapkan, sehingga
menyebabkan jumlah anggaran atau jumlah tahun sebelumnya menjadi dasar yang tidak
adil untuk evaluasi dan kompensasi.

Masalah yang timbul pada metode ketiga adalah bahwa metode tersebut tidak
memperhitungkan kondisi ekonomi yang berbeda-beda dari manajer yang berbeda-beda
pula.

Setelah memilih dasar kompensasi, perusahaan harus juga memilih metode untuk
menghitung jumlah bonus berdasarkan tingkat kinerja aktual secara relatif terhadap
targetnya.

Pendekatan yang paling umum adalah perhitungan linier sederhana, yaitu semakin besar
kinerja melebihi target, semakin besar jumlah bonusnya.

Keuntungan dan kerugian dasar kompensasi bonus yang berbeda relatif terhadap tujuan
kompensasi

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


5 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sumber Kompensasi Bonus

Bonus bagi manajer dapat ditentukan dengan apa yang disebut sumber berbasis unit,
yaitu dasar penentuan bonus menurut kinerja unit bisnis manajer.

Daya tarik sumber berbasis unit ini adalah motivasi yang kuat bagai manajer efektif untuk
melakukan dan menrima imbalan atas upaya mereka, potensi keuntungan bagi manajer
perseorangan adalah sangat termotivasi.

Sebagai alternatif, penentuan jumlah bonus bagi manajer adalah sumber perusahaan
keseluruhan, yakni dasar penentuan bonus yang tersedia bagi seluruh manajer melalui
suatu jumlah yang disisihkan untuk tujuan ini.

Umumnya, sumber perusahaan keseluruhan memberikan insentif penting untuk koordinasi


dan kerjasama antar SBU di dalam perusahaan karena seluruh manajer berbagi dalam laba
perusahaan keseluruhan yang lebih tinggi yang dihasilkan dari upaya-upaya lintas SBU.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


6 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Keuntungan dan kerugian sumber bonus yang berbeda-beda relatif terhadap tujuan
kompensasi

Cara Pembayaran Bonus

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


7 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Keuntungan dan kerugian dari cara pembayaran bonus relatif terhadap tujuan kompensasi

PERENCANAAN PAJAK DAN PELAPORAN KEUANGAN

Perusahaan berupaya memilih program-program yang dapat mengurangi atau menghindari


pajak perusahaan maupun manajer. Perusahaan juga berupaya merancang program
kompensasi yang memiliki dampak menguntungkan pada laporan keuangan perusahaan.

Pengaruh pajak dan Laporan Keuangan dari Program Kompensasi

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


8 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAGIAN 2. EVALUASI DAN PENILAIAN BISNIS

EVALUASI BISNIS

Balanced Scorecard

Penggunaan balanced scorecard untuk mengevaluasi perusahaan sama seperti


penggunaan CSF dalam mengevaluasi dan mengkompensasi manajer perseorangan.

Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan menggunakan rasio laporan keuangan untuk mengevaluasi kinerj
perusahaan.

Dua ukuran kinerja yang umum adalah likuiditas dan profitabilitas.

Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar beban-beban lancar


dari operasinya dan utang yang jatuh tempo.

Enam ukuran likuiditas yang penting adalah :


- perputaran piutang usaha
- perputaran persediaan
- rasio lancar
- rasio cepat
- dua rasio arus kas
Empat rasio profitabilitas yang penting adalah :
- persentase margin kotor
- imbal hasil atas aktiva
- imbal hasil atas ekuitas
- laba per saham

PENILAIAN BISNIS
Metode Nilai Pasar
Metode nilai pasar adalah ukuran penilaian pemegang saham yang paling cepat dan objektif
atas kinerja dan keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai untuk pemegang saham.

Metode Penilaian Aset


Akuntan mempunyai empat pilihan ketika menggunakan metode penilaian aset :
- nilai buku bersih

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


9 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
- nilai buku kotor

- biaya penggantian

- nilai likuidasi

Kelemahan penting dari dua metode pertama adalah bahwa keduanya dipengaruhi oleh
kebijakan akuntansi perusahaan, dan dapat sangat terdistorsi oleh umur aset dan tidak
disertakannya aktiva tidak berwujud.

Metode Arus Kas yang Didiskonto (DCF-discounted cash flow)

Metode ini mengukur nilai perusahaan sebagai nilai sekarang dari arus kas bersih yang
didiskonto.

Arus kas satu tahun atau lebih di masa depan didiskontokan untuk memperhitungkan nilai
waktu dari uang; arus kas pada periode-periode terbaru lebih bernilai dibandingkan arus kas
pada periode-periode yang terlalu jauh.

Karena didasarkan pada arus kas, metode DCF memiliki keunggulan tambahan, yaitu tidak
dihadapkan pada bias kebijakan akuntansi yang berbeda-beda dalam menentukan total
aktiva dan laba bersih, sebagaimana halnya pada metode penilaian aset dan analisis
laporan keuangan.

Metode DCF umumnya digunakan apabila tidak tersedia harga saham atau ketika harga
saham tidak dapat diandalkan.

Metode DCF membedakan dua jenis nilai dalam menentukan nilai perusahaan :

1. nilai arus kas untuk periode perencanaan

2. nilai arus kas diatas tiga sampai lima tahun.

Penilaian Berdasarkan Pengali

Pendekatan umum untuk menilai sebuah bisnis adalah penggunaan suatu pengali dari
beberapa ukuran keuangan—biasanya :

- penjualan,
- laba, atau
- arus kas.

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


10 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

1. Blocher, Stout, & Cokins. 2013. Cost Management. Prentice Hall.


2. Hansen Mowen . 2012. Cost Management. Mc Grow Hill.
3. Morse Davis. 1998. Cost Management Accounting : Strategic Approach. Mc. Grow
Hill

15 DRS. SUHARMADI, AK. MM, M.Si. CA


11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai