Anda di halaman 1dari 14

KOMPENSASI

MANAJEMEN

MIFTAHUL JANNAH
1801103010017
QAULAN SYADIDA
1801103010005
PENEMUAN PENELITIAN ATAS INSENTIF ORGANISASIONAL

Kunci untuk memotivasi orang untuk berperilaku sedemikian rupa


sehingga memajukan cita-cita suatu organisasi terletak pada cara
denagan mana insentif organisasi berhubungan dengan cita-ciata
individual. Orang dipengaruhi baik oleh insentif yang positif
maupun yang negative. Suatu insentif yang positif, atau
“penghargaan”, adalah suatu hasil meningkatkan kepuasan dari
kebutuhan individual. Sebaliknya, insentif yang negative, atau
“hukuman”, adalah suatu hasil yang mempengaruhi kepuasan dari
kebutuhan tersebut.
Penelitian atas insentif cenderung mendukung hal-hal
berikut ini: Jika manajemen senior memberikan tanda-
tanda melalui tindakannya bahwa mereka
menganggap sistem pengendalian
Penghargaan pribadi bersifat relative manajemen adalah penting, maka manajer
Individu-individu cenderung untuk atau situasional. operasi juga akan menganggapnya penting.
lebih termotivasi oleh penghargaan
pendapatan potensial daripada oleh
rasa takut akan hukuman,

Individu-individu sangat Insentif menjadi kurang efektif ketika Motivasi adalah paling lemah ketika
termotivasi ketika periode antara tindakan dan umpan orang tersebut merasa yakin bahwa
memperoleh laporan, atau balik atas tindakan tersebut semakin suatu insentif tidak dapat dicapai
umpan balik, mengenai panjang. atau terlalu mudah untuk dicapai.
kinerja mereka.

Insentif yang disediakan oleh suatu


anggaran atau pernyataan tujuan
lainnya adalah paling kuat ketika
manajer bekerja sama dengan
atasannya untuk memperoleh angka-
angka anggaran.
KARAKTERISTIK DARI RENCANA KOMPENSASI INSENTIF

Paket kompensasi total dari seorang manajer terdiri dari tiga komponen: (1) gaji,
(2) tunjangan (terutama tunjangan pensiun dan kesehatan, tetapi juga berbagai
jenis lainnya), dan
(3) kompensasi insentif.

Start!
Rencana kompensasi insentif dapat dibagi menjadi rencana jangka pendek
dan rencan jangka panjang. Rencana insentif jangka pendek didasarkan pada
kinerja dalam tahun berjalan. Rencana jangka panjang mengaitkan
kompensasi ke pencapaian jangka panjang dan dikaitkan dengan harga dari
saham suatu perusahaan. Seorang manajer dapat memperoleh bonus dalam
dua rencana tersebut. Bonus dalam rencana jangka pendek biasanya
dibayarkan secara tunai, dan bonus dalam rencana jangka panjang biasanya
berupa suatu opsi untuk
membeli saham perusahaan.
Rencana Insentif Jangka Pendek

1. Total Kantong Bonus


2. Carryovers
3. Defereed compensation

Rencana Insentif Jangka Panjang


1. Opsi Saham
2. Saham Fantom
3. Saham Kinerja
4. Unit Kinerja
INSENTIF PEJABAT KORPORAT

Kompensasi CEO

● Kompensasi CEO biasanya didisusikan oleh komite kompensasi dewan komisaris setelah CEO tersebut mempresentasikan
rekomendasi untuk kompensasi insentifnya. Menghindari CEO dibayar terlalu banyak dapat dilakukan dengan cara:
○ Cegah direktur untuk gtidak menjual saham mereka selama masa jabatanya guna mendorong mereka untuk
menanyakan pertanyaan-pertanyaan “sulit” kepada CEO tanpa rasa takut bahwa hal itu akn mempengaruhi
harga saham jangka pendek.
○ Terapkan batasan-batasan tegas tentang masa jabatan direktur guna mencegah mereka menjadi terlalu
terlibat dalam manajemen.
○ Adakn tinjauan kinerja tahunan dari para direksi.
○ Hindari menjadikan CEO korporat sebagi ketua dewan komisaris.
INSENTIF UNTUK MANAJER UNIT BISNIS

● Jenis Insentif

● Penghargaan keuangan
● Kenaikan gaji, bonus, manfaat, fasilitas (mobil, perjalanan wisata, keanggotaan club).
● Penghargaan pesikologi dan sosial
● Kemungkinan promosi, peningkatan tanggung jawab, peningkatan otonomi, kondisi geografis
yang baik, pengakuan (piala, partisipasi dalam pengembangan eksekutif).

 Ukuran bonus relative terhadap gaji


 1. Perusahaan merekrut orang yang baik, membayarnya dengan baik, dan kemudian mengharapkan
kinerja yang baik. Perusahaan ini menekankan pada gaji bukan bonus insentif. Hal ini disebut
dengan sistem pembayaran tetap. Kompensasi tidak terkait dengan kinerja dan dengan demikian
tidak beresiko
 2. perusahaan merekrut orang yang baik, mengharapkan mereka untuk berkinerja dengan baik, dan
membayar mereka dengan baik jika kinerja benar-benar aktual. Perusahaan yang menganut filosofi
ini mempraktikan pembayaran berdasarkan kinerja, mereka menekankan pada bonus insentif dan
bukan pada gaji. Sistem ini lebih disukai oleh beberapa perusahaan.
lanjutan
Pisah Batas

Suatu rencana bisnis mungkin memiliki tingkat:

Batas atas: tingkat kinerja dimana bonus maksimumnya dicapai


Batas bawah: tingkat dimana tidak ada penghargaan bonus yang diberikan.

Efek samping dari tingkat batas:


Ketika manajer unit bisnis menyadari bahwa bonus maksimum telah dicapai atau tidak ada bonus sama
sekali, maka sistem bonus dapat bekerja berlawanan dengan cita-cita korporat. Daripada berusaha
untuk mengoptimalkan laba di periode sekarang, para manajer mungkin memotivasi utuk menurunkan
profitabilitas di stu tahun untuk menciptakan suatu peluang akan bonus yang tinggi di tahun
berikutnya.
Dasar Bonus

Bonus insentif seorang manajer unit bisnis


dapat di dasarkan hanya pada total laba
korporat atau pada laba unit bisnis atau
campuran keduannya. Salah satu argumen
untuk mengaitkan bonus ke kinerja unit
adalah bahwa keputusan dan tindakan manajer
tersebut lebih berdampak secara langsung
pada unitnya sendiri dan bukan pada unit
bisnis yang lain.
Kriteria Kinerja

1. Kriteria keuangan
2. Penyesuaian untuk faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan
3. Manfaat dan kekurangan target keuangan jangka pendek
4. Mekanisme untuk mengatasi bias jangka pendek
5. Tolak ukur perbandingan

Pendekatan Penentuan Bonus

Penghargaan bonus untuk manajer unit bisnis dapat ditentukan dengan menggunakan rumus yang ketat, seperti persentase
dari laba operasi unit bisnis, atau dengan penilaian yang murni subjektif oleh atasan manajer tersebut, atau dengan suatu
gabungan antara keduanya. Hanya mengendalikan pada rumus yang objektif memiliki beberapa keuntungan yang jelas
TEORI AGENSI

● Konsep
Hubungan agensi ada ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak lain (agen) untuk melaksanakan suatu jasa dan
dalam melakukan hal itu, mendelegasikan wewenang untuk membuat keputusan kepada agen tersebut. Tantangan :
bagaimana caranya untuk memotivasi agen agar mereka akan menjadi sama produktifnya seperti jika mereka adalah
pemilik.
Salah satu elemen kunci dari teori agensi adalah bahwa prinsipal dan agen memiliki preferensi atau tujuan yang berbeda.
Kontrak insentif akan mengurangi perbedaan preferensi ini.

1. Perbedaan Tujuan antara Prinsipal dan Agen


2. Tidak Dapat Diamatinya Tindakan Agen
Mekanisme
Pengendalian

● Pemantauan
● Kontrak Insentif
● Kompensasi CEO dan Rencana Kepemilikan Saham
● Manajer Unit Bisnis dan Insentif Berdasarkan Akuntansi
ES MOJITO
SLEBEWWW !!!

Anda mungkin juga menyukai